kab/kota: Semarang

  • Mobil Listrik Pertama Suzuki Meluncur, Sekali Cas Bisa Digas Jakarta-Semarang

    Mobil Listrik Pertama Suzuki Meluncur, Sekali Cas Bisa Digas Jakarta-Semarang

    Jakarta

    Suzuki resmi meluncurkan mobil listrik berbasis baterai (BEV) pertamanya, Suzuki e Vitara, di Bharat Mobility Global Expo 2025 yang diselenggarakan di New Delhi, India. Ini merupakan versi produksi massal dari konsep mobil listrik Suzuki eVX yang sempat dipamerkan di Indonesia tahun lalu.

    Suzuki e VITARA adalah mobil listrik strategis global pertama Suzuki. Produksi mobil listrik ini akan dimulai di Pabrik Gujarat milik Maruti Suzuki India Limited pada musim semi 2025. Suzuki akan mulai menjual e Vitara di berbagai negara, termasuk India, Eropa, dan Jepang, sekitar pertengahan 2025.

    “e VITARA adalah model BEV strategis global pertama Suzuki, dan Suzuki telah mempelajari persyaratan pelanggan untuk BEV secara terperinci. Berdasarkan studi kami, di India kami akan menggunakan semua sumber daya kami untuk membangun ekosistem BEV, termasuk fasilitas pengisian daya, untuk menawarkan pengalaman tanpa rasa cemas. e VITARA mengikuti strategi teknologi sepuluh tahun kami yang telah kami umumkan baru-baru ini, yang berpusat pada meminimalkan konsumsi energi. Kami menantikan dukungan Anda, saat kami mengambil langkah ini menuju masa depan yang lebih berkelanjutan bagi India dan dunia,” kata Presiden Suzuki Toshihiro Suzuki dalam siaran persnya.

    Sistem penggerak listrik dari Suzuki e Vitara terdiri dari sistem 3 in 1 yang mengintegrasikan motor, inverter dan transmisi. Mobil ini ditawarkan dengan dua pilihan baterai lithium-ion yaitu baterai 61 kWh dan 49 kWh. Suzuki mengklaim, baterainya telah dirancang dan diuji dengan suhu ekstrem dari padang pasir sampai salju. Baterai mobil listriknya tetap bisa bekerja optimal di suhu -30 derajat celcius sampai suhu panas 60 derajat celcius.

    Suzuki e Vitara juga dilengkapi dengan mode regenerative dengan sistem one pedal. Suzuki mengklaim, mobil listrik ini bisa menjangkau jarak hingga 500 km dengan kondisi baterai penuh (berdasarkan pengujian internal untuk versi 61 kWh). Angka itu cukup untuk perjalanan Jakarta-Semarang yang sekitar 450 km.

    Apakah Bakal Dijual di Indonesia?

    Seperti diketahui, pasar mobil listrik di Indonesia meningkat pesat. Suzuki juga telah memamerkan konsep mobil listrik Suzuki eVX tahun lalu.

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tak menutup kemungkinan Suzuki e Vitara masuk Indonesia.

    “Cuma rilisnya kapan dan lainnya itu menunggu informasi lebih lanjut. Rencana perkenalan pasti ada, hanya saja detailnya belum bisa diberi tahu lebih lanjut,” kata Harold, Jumat kemarin.

    (rgr/din)

  • Kementerian Imipas Cek Masa Berlaku Pencekalan Wali Kota Semarang Mbak Ita

    Kementerian Imipas Cek Masa Berlaku Pencekalan Wali Kota Semarang Mbak Ita

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) menyatakan akan memeriksa status pencekalan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita.

    Menteri Imipas Agus Andrianto menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) yang mengajukan pencekalan untuk memastikan apakah masa pencekalan masih berlaku.

    “Jadi, APH yang mengajukan pencekalan itu akan kami hubungi untuk memastikan statusnya. Kalau memang sudah mendekati habis, akan kami ingatkan untuk diperpanjang,” ujar Agus seusai menghadiri acara Hari Bhakti Imigrasi Ke-75 di Plaza Timur, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/1/2025).

    Agus menyebutkan masa pencekalan Mbak Ita telah habis. Namun, Kementerian Imipas akan memberikan pengingat kepada instansi terkait untuk mengajukan perpanjangan jika diperlukan.

    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencekal Mbak Ita pada 12 Juli 2024 melalui Surat Keputusan Nomor 888 Tahun 2024 tentang Larangan Bepergian ke Luar Negeri. Pencekalan ini dilakukan setelah Mbak Ita ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri terkait insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi yang terjadi pada 2023 hingga 2024.

    Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat posisi Mbak Ita sebagai wali kota Semarang. Kementerian Imipas berkomitmen untuk mendukung proses hukum yang berjalan sesuai peraturan perundang-undangan, termasuk untuk pencekalan.

  • KPK Perpanjang Cegah Walkot Semarang Mbak Ita ke Luar Negeri

    KPK Perpanjang Cegah Walkot Semarang Mbak Ita ke Luar Negeri

    Jakarta

    KPK menyampaikan perkembangan pengusutan kasus korupsi di Pemkot Semarang. KPK memperpanjang pencegahan ke luar negeri untuk Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.

    “Sudah (cegah Mbak Ita diperpanjang,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika ketika dihubungi, Minggu (19/1/2025).

    Pencegahan awal kepada Mbak Ita sendiri dilakukan sejak Juli 2024. Tessa mengatakan penambahan masa cegah itu mulai 10 Januari 2025 untuk 6 bulan ke depan.

    “(Diperpanjang sejak) 10 Januari 2025, (Berlaku) 6 bulan kedepan,” katanya.

    Adapun KPK telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus ini. 2 orang diantaranya yaitu Martono dan Rachmat Utama Djangkar yang merupakan pihak swasta telah ditahan KPK.

    “Pada hari ini, Jumat, tanggal 17 Januari 2025, KPK melakukan penahanan 2 orang tersangka M (Ketua Gapensi Kota Semarang) dan RUD (Direktur PT Deka Sari Perkasa). Penahanan dilakukan untuk 20 hari ke depan sampai dengan tanggal 5 Februari 2025. Kedua TSK akan ditahan di Rutan KPK,” kata jubir KPK, Tessa Mahardika, kepada wartawan, Jumat (17/1).

    Mbak Ita dan suaminya juga telah mengajukan gugatan praperadilan atas status tersangka mereka ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hakim telah menolak gugatan Mbak Ita, sementara gugatan suaminya masih diproses.

    (ial/dek)

  • Ngesti Nugraha dan Para Kader PDIP Tanam Tanaman Pengganti Beras di Kabupaten Semarang

    Ngesti Nugraha dan Para Kader PDIP Tanam Tanaman Pengganti Beras di Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – DPC PDIP Kabupaten Semarang berupaya turut terlibat dalam mendukung ketahanan pangan nasional, program dari pemerintah.

    Dukungan itu ditunjukkan dengan para kadernya yang bersama-sama menanam tanaman pengganti padi atau beras di lahan warga.

    Lahan yang ditanami terletak di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

    Beberapa di antara tanaman pengganti beras yang ditanam meliputi jagung, pisang, ketela, dan umbi-umbian lainnya.

    Pemilihan jenis-jenis tanaman itu disesuaikan dengan kondisi lingkungan, iklim dan kontur tanah di Kabupaten Semarang.

    Ketua DPC PDIP kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha beserta para pengurus dan kader terjun langsung melakukan penanaman itu ke lahan petani di Desa Lerep pada Jumat (17/1/2025).

    “Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam rangka memeringati HUT ke-52 PDIP.

    Nanti hasilnya biar dinikmati masyarakat, sekaligus tanaman pengganti beras ini bisa mendukung ketahanan pangan kita,” kata Ngesti.

    Menurut pria yang juga menjabat sebagai Bupati Semarang tersebut, hasil panen dari komoditas tanaman pengganti beras bisa diolah menjadi bermacam-macam produk.

    Satu di antaranya contohnya yakni pisang yang dapat diolah menjadi tepung, pisang goreng, pisang crispy, lapis pisang, bolu dan lain sebagainya.

    “Untuk ketela juga saat ini banyak sekali olahannya, bisa dijadikan tepung mocaf makanan-makanan lainnya,” imbuh Ngesti.

    Sementara itu, Kepala Desa Lerep, Sumaryadi menanggapi bahwa kontur tanah di desa yang dipimpinnya sangat cocok ditanami bahan pangan selain beras.

    Pasalnya, dengan kontur tanah yang terbilang miring karena berada di dekat lereng Gunung Ungaran, pasokan irigasi untuk tanaman padi menjadi terbatas.

    “Dengan keterbatasan pasokan air tersebut, kami juga mengembangkan tanaman durian dan buah-buahan lainnya. 

    Di sela-sela tanaman durian, bisa ditanami umbi-umbian dan jagung sehingga sangat cocok dengan kondisi kami,” ungkap Maryadi.

    Desa Lerep sendiri terbilang dikenal dengan pasar jajanan di mana terdapat berbagai macam makanan dari olahan singkong.

    “Masyarakat setempat mengandalkan pisang rebus, jagung rebus, dan singkong rebus untuk memenuhi kebutuhan pangan,” pungkas dia. (*)

  • Sosok AKBP Ratna Quratul Ainy Polwan Peraih Adhi Makayasa, Kini Resmi Jabat Kapolres Semarang 

    Sosok AKBP Ratna Quratul Ainy Polwan Peraih Adhi Makayasa, Kini Resmi Jabat Kapolres Semarang 

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – AKBP Ratna Quratul Ainy kini resmi menjabat sebagai Kapolres Semarang, menggantikan AKBP Ike Yulianto Wicaksono yang berpindah tugas sebagai Kapolres Grobogan.

    AKBP Ratna sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dia juga peraih penghargaan Adhi Makayasa lulusan terbaik Akpol pada 2006. 

    Saat acara pisah sambut di lapangan Mapolres Semarang, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Sabtu (18/1/2025) malam, AKBP Ratna menyatakan siap bekerja sama dengan Forkompimda dan stakeholders di Kabupaten Semarang.

    “Saya mohon dukungan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Semarang agar selalu adem ayem tentrem,” kata dia.

    Polres Semarang bukanlah tempat baru bagi AKBP Ratna. 

    Dia pernah menjadi Ketua Bhayangkari Cabang Semarang mendampingi suaminya, Kombes Gatot Hendro Hartono yang saat itu menjabat sebagai Kapolres Semarang pada 2020.

    Sementara itu, AKBP Ike menyampaikan terima kasih serta permintaan maaf dia pada masa-masanya memimpin sekitar enam bulan di Kabupaten Semarang.

    “Saya bukan apa-apa tanpa seluruh rekan rekan personel Polres Semarang, siapapun pemimpinnya berikan yang terbaik. 

    Apa yang didedikasikan selama saya memimpin Polres Semarang, juga diberikan kepada pejabat baru,” kata AKBP Ike.

    Dia menambahkan, semua semangat, kenangan serta pengalaman di Polres Semarang akan dibawanya saat nanti menjabat di tempat yang baru.

    Bupati Semarang, Ngesti Nugraha juga menyampaikan terima kasihnya atas kinerja AKBP Ike selama sekitar enam bulan bertugas di Kabupaten Semarang.

    “Terima kasih telah menjaga situasi tetap kondusif di Kabupaten Semarang,” pungkas dia. (*)

  • Cegah Keracunan, Ini Upaya BBPOM di Semarang Dukung Program Makan Bergizi Gratis

    Cegah Keracunan, Ini Upaya BBPOM di Semarang Dukung Program Makan Bergizi Gratis

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG  – Kepala BBPOM di Semarang, Lintang Purba Jaya menyebutkan BBPOM di Semarang telah mengintensifkan Layanan Cekatan di sekolah-sekolah, seiring mulai berlakunya program makan bergizi gratis.

    Dijelaskan, Layanan Cekatan merupakan program inovasi pelayanan publik oleh BBPOM di Semarang dalam rangka menjamin makanan yang beredar terbebas dari bahan berbahaya, yang dilakukan melalui pengujian cepat.

    Pengujian ini mencakup makanan siap saji yang ada di wilayah, biasanya di sekolah maupun di area Car Free Day (CFD).

    “Layanan Cekatan saat ini juga sudah ada dalam rangka mendukung makan bergizi gratis di sekolah-sekolah untuk dilakukan pengujian,” katanya di sela kegiatan Layanan Cekatan di CFD Taman Setiabudi Semarang, Minggu (19/1/2025).

    Lintang melanjutkan, Layanan Cekatan dihadirkan di sekolah-sekolah yang telah dilakukan intervensi, dengan memberikan layanan pengujian secara berkala.

    Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendorong sekolah dan Puskesmas untuk melakukan pengujian makanan secara rutin.

    “Tetapi dalam program makan bergizi Nasional, kami lakukan pengambilan sampling secara acak di sekolah-sekolah tertentu, yang merupakan salah satu rujukan untuk program makan bergizi Nasional ini,” paparnya.

    Ia menambahkan, pihaknya berupaya melakukan antisipasi kasus kejadian luar biasa (KLB) keracunan dan hal tidak diinginkan lainnya serta memastikan bahwa program makanan bergizi berjalan dengan baik.

    Adapun antisipasi dilakukan dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk penyedia makanan di satuan pelaksana program makan bergizi.

    “Kami lakukan pelatihan, edukasi, pengambilan sampling secara acak, dan pengambilan sampling secara rutin. Ini kita lakukan untuk pencegahan maupun penanggulangan kasus keracunan ataupun hal yang tidak diharapkan terkait program makanan bergizi (gratis) ini,” imbuhnya. (*)

  • Kisah Anak Broken Home yang Kini Wujudkan Dream Home dengan KPR Bersubsidi BTN

    Kisah Anak Broken Home yang Kini Wujudkan Dream Home dengan KPR Bersubsidi BTN

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Bagi seorang pria dengan latar belakang keluarga broken home, memiliki “rumah” yang penuh kehangatan kasih sayang, dengan komposisi keluarga yang utuh, selalu menjadi impian Lorien Nurajay Oxa Gernada (27).

    Sebelas tahun lampau, saat Oxa masih duduk di bangku sekolah menengah atas di Grobogan, Jawa Tengah, kedua orang tuanya berpisah.

    Meski tak terbebas dari sedih dan gundah, saat itu Oxa sudah cukup dewasa untuk memaklumi pilihan hidup kedua orang tuanya.

    Setelah bercerai, ibu dan bapak kandung Oxa menempuh jalan masing-masing.

    Bapaknya pergi merantau ke Kalimantan.

    Sedangkan Oxa, yang selepas SMA mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan swasta di Pati, Jawa Tengah, mengajak serta ibunya untuk tinggal di daerah berjuluk Bumi Mina Tani tersebut.

    Oxa baru bisa berkumpul kembali bersama ibu dan bapaknya di satu tempat yang sama ketika dia menikahi gadis pujaannya, Elinda Febriana (24), di Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (30/6/2024) lampau.

    Selepas menikah, pasangan muda ini mendamba untuk memiliki rumah, hunian impian tempat mereka akan membangun keluarga sakinah.

    Di sisi lain, sempat terlintas di benak Oxa dan Elinda, bahwa memiliki rumah sendiri adalah mimpi terlalu dini.

    Bagaimana tidak? Lonjakan harga properti terus melesat, tak sepadan dengan kenaikan pendapatan masyarakat yang bergerak lambat. Harga rumah tak terkejar.

    Pada 14 Januari 2025, situs web Bestbrokers.com menayangkan laporan Paul Hoffman yang menyusun peringkat negara-negara dengan harga rumah yang paling tidak terjangkau oleh masyarakat.

    Laporan tersebut membandingkan harga properti di 62 negara dengan pendapatan rata-rata penduduk mereka pada tahun 2024.

    Hasilnya, Indonesia menempati peringkat keempat tingkat ketidakterjangkauan harga rumah.

    Artinya, Indonesia adalah negara keempat di dunia yang warganya paling sulit membeli rumah setelah Turki, Nepal, dan India.

    Dengan kondisi semacam ini, membeli rumah sendiri pernah menjadi mimpian (mimpian, bukan impian, menurut KBBI: cita-cita [keinginan] yang mustahil atau susah dicapai) bagi Oxa dan Elinda yang sama-sama merupakan karyawan swasta entry-level.

    Oxa bekerja di sebuah televisi lokal di Pati. Sedangkan Elinda bekerja secara alih daya (outsourcing) di perusahaan telekomunikasi di Surakarta.

    Namun, harapan memiliki hunian impian milik sendiri kembali merekah ketika pasangan muda ini mulai mengenal program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi.

    Program pemerintah ini memang dimaksudkan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah membeli rumah.

    Dalam program ini, pemerintah bekerja sama dengan bank-bank yang mereka tunjuk, termasuk Bank Tabungan Negara (BTN) yang sudah lama dikenal masyarakat sebagai lembaga keuangan spesialis KPR.

    Oxa dan Elinda gembira mengetahui ada skema KPR dengan uang muka ringan, cicilan dan suku bunga flat atau tetap, dan bahkan juga menawarkan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dari pemerintah.

    “Tapi kebimbangan kami belum selesai. Selanjutnya kami harus memutuskan hendak mengambil KPR di mana. Sebab kami setelah menikah pun masih LDR (Long Distance Relationship-red.).”

    “Saya kerja di Pati, istri kerja di Solo. Sempat galau mau beli rumah subsidi di mana,” kata Oxa pada Tribunjateng.com, Sabtu (18/1/2025).

    Setelah menyurvei beberapa perumahan bersubsidi, baik di Pati maupun Solo Raya, Oxa dan Elinda akhirnya memutuskan untuk meminang unit di Perumahan Taman Harmoni Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

    “Pertimbangannya banyak. Di antaranya soal lokasi. Kasihan kalau istri saya yang seminggu sekali harus pulang-pergi ke Pati.”

    “Kalau saya, seminggu dua-tiga kali pulang ke Karanganyar masih kuat. Apalagi pekerjaan saya juga tidak menuntut untuk selalu di kantor, berbeda dari pekerjaan istri saya yang memang mengharuskan selalu duduk di balik meja kerja kantor,” jelas Oxa.

    Oxa dan Elinda juga sudah sreg dengan desain dan fitur bangunan rumah bersubsidi yang hendak mereka beli.

    Rumah berukuran 34 meter persegi dan luas tanah 60 meter persegi itu dilengkapi dua kamar tidur, ruang tengah sekaligus ruang tamu berkonsep open space yang cukup luas, kamar mandi dengan kloset jongkok, carport, area jemuran pakaian, dan yang terpenting: sudah dilengkapi dapur.

    Daya listrik sebesar 1.300 watt serta instalasi air PDAM juga sudah sangat memadai.

    Fasilitas umumnya pun tergolong lengkap, mulai dari masjid, jalan perumahan yang lebar, bahkan hingga kolam renang.

    “Jarak rumah dengan kantor istri saya di Solo juga dekat. Naik motor cuma sekitar 15 menit. Jadi sudah tidak ada yang perlu dipertimbangkan lagi. Kami sudah mantap,” ujar pria yang saat ini masih menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Terbuka Semarang ini.

    Langkah selanjutnya adalah memilih bank penyedia layanan KPR Bersubsidi. Setelah mempelajari dan mengumpulkan informasi serta saran dari teman-teman dan kenalan, Oxa mantap untuk memilih BTN.

    “Kata teman-teman yang ambil KPR BTN, proses dan syaratnya mudah. Selain itu, semua orang juga sudah tahu BTN memang spesialis KPR yang selama puluhan tahun sudah membantu masyarakat membeli rumah,” kata dia.

    Singkat cerita, pada September 2024, Oxa mendapat dua kabar gembira sekaligus. Pertama, pengajuan KPR subsidi atas nama istrinya telah disetujui dan setelahnya dilakukan akad KPR serta serah-terima kunci.

    Rumah impiannya berhasil dia dapatkan dengan cicilan Rp 1 jutaan per bulan dan tenor 20 tahun. Kabar gembira kedua sangat istimewa: istrinya positif hamil.

    Oxa bersyukur atas dua kabar gembira itu. Dia berkomitmen, di rumah impiannya yang terwujud ini, dia akan membangun keluarga yang harmonis, utuh, dan penuh kebahagiaan.

    Usia kandungan Elinda kini telah lima bulan. Berdasarkan hasil tes ultrasonografi (USG), jenis kelamin anaknya laki-laki. Di rumah ini, Oxa akan berupaya menghadirkan kehidupan yang bahagia untuk sang putra.

    Bagi Oxa, rumah ini bukan sekadar dream house. Lebih jauh dari itu, dia menganggap hunian barunya ini sebagai dream home.

    Menurut The Britannica Dictionary, makna house terbatas pada bangunan fisik tempat orang atau keluarga tinggal.

    Sementara, home tak hanya meliputi aspek fisik bangunan, melainkan juga aspek personal dan emosional yang melingkupi orang-orang yang tinggal di dalamnya.

    Oxa ingin, nantinya di rumah ini keluarganya bisa membangun ikatan emosional yang positif lewat kenangan-kenangan manis. Sesuatu yang sudah cukup lama dia dambakan sebagai seorang pria berlatar belakang keluarga broken home.

    Transformasi Layanan BTN menjadi “Beyond Mortgage”

    Setelah mengikuti program KPR Subsidi dari BTN, Oxa tidak hanya mendapatkan rumah baru. Lebih jauh dari itu, dia juga mendapat peluang ekonomi baru dari lingkungan tempat tinggalnya.

    Di rumah barunya, Oxa kini merintis usaha jual-beli sepeda motor bekas. Menurutnya, di Solo Raya prospek bisnis ini cukup bagus untuk pemula sepertinya.

    “Selain itu ada peluang bisnis lain. Warga perumahan ini punya grup jual-beli di WhatsApp. Di situ warga bisa menawarkan berbagai macam barang.”

    “Banyak yang menawarkan aneka makanan secara prapesan. Saya juga berencana mau jualan makanan di grup itu. Saya lihat laris-laris dagangannya,” terang dia.

    Manfaat lain yang didapat Oxa dan sang istri, Elinda, adalah kemudahan transaksi keuangan sehari-hari dengan aplikasi balé by BTN.

    Keikutsertaan dengan program KPR BTN membuat mereka diperkenalkan dengan super-app hasil transformasi aplikasi BTN Mobile tersebut.

    Selain memantau progres KPR yang pembayaran cicilannya dilakukan secara autodebet, lewat aplikasi tersebut Oxa dan Elinda juga bisa melakukan berbagai transaksi keuangan secara mudah dan cepat. Mulai dari pembayaran tagihan PDAM, pembelian token listrik, hingga berinvestasi melalui fitur reksa dana.

    Berbagai manfaat yang dirasakan Oxa dan Elinda tersebut sejalan dengan visi baru BTN untuk periode 2025-2029, yakni menjadi “Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia”.

    Melalui visi ini, BTN bertransformasi menjadi bank dengan layanan “beyond mortgage”, artinya tidak hanya sebatas KPR.

    “Jadi ada rumah, ada keluarga, tapi bukan cuma soal KPR. Melainkan juga bagaimana mereka bayar listrik, bayar air, bayar sekolah, juga di BTN. Setelah rumah terbentuk, kami melayani semua yang dibutuhkan keluarga,” jelas Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dalam Rapat Kerja BTN 2025 di Jakarta, awal Januari 2025, sebagaimana dipublikasikan di situs web resmi BTN.

    Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu (istimewa)

    Tiga Juta Rumah untuk Wujudkan Impian Masyarakat Berpenghasilan Rendah

    Di negeri ini, selain Oxa dan Elinda, tentu masih banyak warga terkategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang juga punya impian memiliki rumah.

    Boleh jadi mereka adalah pasangan muda berupah minimum, pelaku usaha mikro, atau pekerja sektor informal yang tak kesampaian membalap laju harga properti.

    Atas dasar itulah, Pemerintahan Prabowo-Gibran mencanangkan program prioritas “3 juta rumah per tahun” yang difokuskan bagi MBR.

    Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, menjelaskan bahwa program 3 juta rumah memang dilandasi keprihatinan Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat yang tidak memiliki rumah karena kondisi ekonominya lemah.

    “Misinya bukan hanya membangun rumah, melainkan memberantas kemiskinan,” kata dia dalam Dialog Interaktif Sesi Kedua Program 3 Juta Rumah bertajuk ‘Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat’ yang diadakan oleh BTN bersama Kementerian PKP di Jakarta, Jumat (20/11/2024), sebagaimana dikutip btn.co.id.

    Dalam forum yang sama, Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan, salah satu upaya mewujudkan program 3 juta rumah per tahun adalah menambah kuota KPR bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2025, dari 220 ribu unit menjadi 800 ribu unit. Tenor maksimalnya pun diwacanakan untuk ditingkatkan dari 20 tahun menjadi 30 tahun agar besaran angsuran lebih terjangkau bagi MBR.

    “FLPP adalah program yang selama ini disukai semua stakeholder perumahan. Tapi masalahnya kuota terbatas. Padahal, kredit macetnya kecil sekali,” ujar dia.

    Komitmen BTN Dukung Program 3 Juta Rumah

    Sebagai bank yang berpengalaman melakukan pembiayaan KPR selama 48 tahun lebih, BTN mendukung penuh program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan Pemerintah demi membantu MBR memiliki rumah.

    Dalam rilisnya, BTN menyebut selama ini telah membiayai lebih dari 5 juta unit rumah, yang lebih dari 4 juta di antaranya dinikmati oleh MBR melalui KPR Subsidi.

    Bahkan, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyebut, hanya dalam kurun dua bulan pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, perseroan telah menyalurkan KPR untuk hampir 30 ribu unit rumah.

    “Dukungan BTN terhadap Program 3 Juta Rumah terangkum dalam salah satu misi BTN pada 2025, yakni menjadi mitra utama Pemerintah dalam inklusi perumahan dan keuangan,” kata Nixon dalam Rapat Terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Selasa (7/1/2025), sebagaimana dikutip dalam siaran pers BTN.

    Nixon menambahkan, pihaknya bersepakat dengan Pemerintah bahwa program perumahan rakyat mesti berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dia pun menyampaikan beberapa usulan sebagai terobosan untuk mewujudkan target tiga juta rumah. Usulan-usulan tersebut meliputi perubahan skema subsidi, perpanjangan jangka waktu pembiayaan agar nominal angsuran lebih murah, serta permintaan dukungan alternatif sumber pendanaan selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Program Perumahan Rakyat Wujudkan Masyarakat Adil Makmur

    Berkaca dari tujuan program tiga juta rumah, pemenuhan kebutuhan papan sebagai hajat dasar manusia memang sangat urgen demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Program perumahan rakyat dapat menimbulkan efek berantai yang pada gilirannya bisa merealisasikan masyarakat adil makmur, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

    Menurut pasangan Oxa dan Elinda, memiliki atap untuk bernaung dan lingkungan yang nyaman untuk ditinggali menjadi sebab ketenangan batin yang dengan sendirinya bisa memicu produktivitas.

    “Setelah punya rumah sendiri, rasanya lebih ayem, lebih tenteram. Walaupun belum lunas, ya. Tapi justru karena belum lunas itu, kerja juga jadi lebih semangat. Ha-ha-ha,” ucap Oxa diiringi tawa. (mzk)

  • Ini Alasan Gilbert Agius Sebut Derby PSIS Semarang vs Persis Solo akan Jadi Laga Berbahaya

    Ini Alasan Gilbert Agius Sebut Derby PSIS Semarang vs Persis Solo akan Jadi Laga Berbahaya

    TRIBUNJATENG.COM – Pertandingan adu gengsi antara PSIS Semarang menghadapi Persis Solo bakal tersaji dalam laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (20/1/2025) malam.

    Baik PSIS maupun Persis Solo sama-sama membidik poin penuh dalam laga ini untuk memperbaiki posisi di papan klasemen.

    Di atas kertas, PSIS lebih diuntungkan karena akan tampil sebagai tuan rumah. Di papan klasemen, posisi PSIS juga lebih baik dari Persis.

    Tim Mahesa Jenar menempati posisi 14 klasemen sementara. Sedangkan Persis Solo menempati urutan terbawah klasemen, yakni di posisi 18.

    Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius mengatakan, ia menyiapkan sebaik mungkin laga jelang menghadapi Persis Solo.

    Jelang menghadapi Persis, tim Mahesa Jenar dalam tren yang kurang bagus.

    Pasalnya empat laga terakhir, tim kebanggan masyarakat Kota Semarang itu gagal meraih satupun kemenangan. Bahkan hanya meraup satu poin.

    PSIS wajib memenangkan pertandingan agar bisa terus merangkak di papan klasemen.

    Posisi PSIS di papan klasemen saat ini ada di urutan 14 dengan koleksi 18 poin.

    Namun, situasi yang sama sebenarnya juga tengah dialami calon lawan, Persis Solo.

    Laskar Sambernyawa juga masih paceklik kemenangan dalam sepuluh laga terakhir.

    Posisi Persis Solo saat ini ada di urutan terbawah klasemen sementara dengan koleksi sepuluh poin.

    Jelang laga, ia menyebut persiapan timnya juga berjalan dengan baik.

    “Persiapan tim berjalan bagus. Senang bisa main di Jatidiri lagi. Kami siap untuk laga besok,” ujar Gilbert dalam jumpa pers, Minggu (19/1/2025) petang.

    “Persis Solo dalam situasi yang sama seperti kita. Mereka sulit menang, kita juga demikian. Ini berbahaya karena ini laga derby. Dalam laga derby semua tim pasti akan memberikan lebih dari seratus persen,” kata Gilbert Agius.

    “Pasti kedua tim akan mencoba memenangkan pertandingan. Pasti pertandingan juga akan lebih ketat,” imbuhnya.

    Pada pertemuan putaran pertama, PSIS sukses mengalahkan Persis dengan skor 1-0.

    Adapun pada pertemuan kedua musim ini, PSIS dipastikan tak dapat diperkuat salah satu strikernya yakni Evandro Brandao.

    Evandro sebelumnya mendapatkan kartu merah di laga verus Persita sehingga dipastikan absen lawan Persis Solo.

    “Evandro absen, kita harus siapkan nama lain,” katanya.

    Disisi lain, faktor emosional jadi bahan evaluasi tersendiri bagi PSIS. Hal ini karena pada musim ini PSIS cukup akrab dengan kartu merah.

    Beberapa pemain PSIS sebelumnya juga pernah dihukum kartu merah langsung seperti Riyan Ardiansyah, Fernandinho, Adi Satryo, dan Ruxi.

    Gilbert menyebut ia sebetulnya selalu mengingatkan pemain untuk menjaga atau mengontrol emosi. Namun terkadang tensi pertandingan yang tinggi membuat emosi para pemain lepas kendali.

    “Saya bicara di setiap pertandingan bahwa kita harus kontrol emosi tapi dalam sepakbola orang-orang yang tidak pernah bermain pasti tidak akan pernah mengerti. Kadang emosi sangat tinggi. Kita perlu mengontrol emosi. Tentu sulit jika kita hanya bermain dengan sepuluh orang. Kita harus mengontrol lebih soal emosi,” tandasnya

    Sementara itu, Pelatih Persis, Ong Kim Swee berharap, target tiga poin di kandang PSIS dapat terealisasi.

    “Tentu bermain di tempat sendiri mereka mempunyai keuntungan sendiri. Tapi seperti yang saya katakan, persis juga harus mendapatkan hasil yang positif terlebih lagi ini Derby antara Persis dan juga Semarang. Dan saya berharap besok kita mampu mencapai keputusan yang kita inginkan,” kata Ong Kim Swee.

    Dari segi persiapan, pelatih asal Malaysia tersebut juga mengatakan berjalan cukup bagus sejauh ini. Beberapa pemain Persis seperti Ramadhan Sananta dan Sutanto Tan juga dikabarkan sudah bisa kembali memperkuat tim Laskar Samber Nyawa.

    Ada pula pemain baru Persis yakni John Cley yang diharapkan sudah bisa tampil melawan PSIS.

    “Persiapan lebih rapi yang kita lakukan terutama selepas perlawanan yang lalu. Dan kita berlatih dengan satu pemain yang baru bersama kita, Joan. Saya harap di pertandingan besok bisa memberikan atau membantu supaya hasil kita lebih positif,” kata Ong Kim Swee.

    Eks pelatih Timnas Malaysia U-23 tersebut menambahkan, Persis wajib memburu tiga poin demi ambisi keluar dari zona degradasi pada putaran kedua ini.

    “Di pertandingan besok kita tidak boleh lagi kehilangan poin, walaupun kita main di tempat lawan kita harus mendapatkan keputusan keputusan untuk memasukkan kita keluar dari strata terbawah,” katanya. (*)

  • “Saya Tidak Ngantuk” Pengakuan Sopir Lancer yang Terlibat Kecelakaan di Jalan Pandanaran Semarang

    “Saya Tidak Ngantuk” Pengakuan Sopir Lancer yang Terlibat Kecelakaan di Jalan Pandanaran Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kecelakaan yang melibatkan Mobil Mitsubishi Lancer H 1218 PC warna merah terjadi di Jalan Pandanaran Semarang, Minggu (19/1/2025).

    Kendaraan itu terlibat kecelakaan tunggal menabrak pot di median jalan Pandanaran.

    Mobil itu dikendarai Eka Andriyanto Aji warga Bergas Kabupaten Semarang. 

    Akibat kecelakaan, kendaraan ringsek bagian depan.

    Mobil Mitsubishi Lancer penabrak pot tanaman di median jalan Pandanaran Semarang, Minggu (19/1/2025). (Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

    Mobil itu harus diangkut menggunakan truk towing.

    Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Ipda Agus Trihandoko mengatakan kejadian itu pukul 12.45 wib. Mobil itu melaju dari arah barat ke timur.

    “Diduga saat berkendara kurang konsentrasi sehingga oleng ke kanan menabrak median pembatas tengah,” tuturnya.

    Menurutnya, di dalam mobil itu terdapat anak kembar pengendara yang masih balita. Diduga pengendara ini kehilangan konsentrasi.

    “Anaknya kembar, diduga ngrecoki sehingga hilang kendali,” imbuhnya.

    Ia mengatakan permasalahan itu telah diselesaikan pihak pertamanan. Pengemudi mobil bersedia bertanggungjawab atas kejadian itu.

    Sementara, pengendara Eka Andriyanto mengaku tidak mengantuk saat berkendara. Dia hanya kehilangan kendali saat menabrak median jalan.

    “Saya tidak mengantuk cuma kehilangan kendali,” ujarnya kepada tribunjateng.com dengan tergesa-gesa. (*)

  • Prediksi Susunan Pemain PSIS Semarang vs Persis Solo, Saling Dorong ke Zona Degradasi

    Prediksi Susunan Pemain PSIS Semarang vs Persis Solo, Saling Dorong ke Zona Degradasi

    Duel PSIS Semarang vs Persis Solo akan digelar pada Senin 20 Januari 2025 pukul 19.00 WIB. 

    Tayang: Minggu, 19 Januari 2025 19:29 WIB

    Istimewa

    Faqih Maulana saat melawan PSIS Semarang di putaran pertama lalu. 

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini prediksi susunan pemain PSIS Semarang vs Persis Solo.

    Duel PSIS Semarang vs Persis Solo akan digelar pada Senin 20 Januari 2025 pukul 19.00 WIB. 

    Digelar di Stadion Jatidiri Semarang, pertandingan itu bisa disaksikan di Indosiar hingga vidio.com

    Pertandingan derby Jateng yang kini menghuni papan bawah ini bisa berlangsung cukup seru.

    Pasalnya keduanya sama-sama berjuang untuk menghindari zona degradasi.

    Terlebih setelah putaran pertama ada beberapa pemain baru baik di kubu PSIS Semarang atau Persis Solo.

    Berikut ini prediksi susunan pemain kedua tim.

    PSIS Semarang (3-4-3):

    Syahrul Trisna

    Joao Ferrari – Lucas Baretto – Ruxi

    Ferizal – Dewangga – Diarra – Haykal

    Gali – Sudi – Septian David

    Pelatih: Gilbert Agius

    Persis Solo (433)

    M. Riyandi

    Rizki Dwi – Kunde – Cleyton – Gio Numberi

    Jordy Tutuarima – Zanadin – Althaf Indie

    Sho Yamamoto – Braif Fatari – Irfan Jauhari.

    Pelatih: Ong Kim Swee

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’17’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’17’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini