kab/kota: Semarang

  • Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan terus mendominasi mayoritas cuaca kota besar di wilayah Indonesia pada Kamis (23/1/2025) ini. Prakirawan BMKG, Sentia Arianti, menyebutkan hujan akan terjadi di berbagai wilayah mulai dari Indonesia bagian barat, tengah, hingga timur. 

    Berikut perincian prakiraan cuaca kota besar di Indonesia:

    Sumatera

    -Berawan tebal: Jambi, Pekanbaru.

    -Hujan ringan: Banda Aceh, Medan, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang.

    -Hujan sedang: Padang.

    -Hujan petir: Tanjung Pinang, Bandar Lampung.

    Jawa

    -Hujan ringan: Serang, Semarang, Yogyakarta.

    -Hujan petir: Jakarta, Bandung, Surabaya.

    Kalimantan

    -Hujan ringan: Banjarmasin, Samarinda.

    -Hujan sedang: Pontianak.

    -Hujan petir: Tanjung Selor, Palangkaraya.

    Sulawesi

    -Berawan tebal: Gorontalo.

    -Hujan ringan: Manado, Makassar, Palu.

    -Hujan lebat: Mamuju.

    -Hujan petir: Kendari.

    Wilayah Indonesia Timur

    -Hujan ringan: Ternate, Ambon, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya.

    -Hujan sedang: Sorong, Nabire.

    – Hujan petir: Merauke.

    Dengan mengeluarkan prakiraan cuaca kota besar di Indonesia ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan petir di beberapa wilayah, terutama di daerah yang rawan banjir atau tanah longsor.

  • Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 23-25 Januari 2025.

    “Sesuai dengan informasi yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang pagi ini (22/1) disebutkan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.

    Dalam hal ini, kata dia, berdasarkan  analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jateng.

    Selain itu aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Jawa turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Jateng, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng.

    “Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng,” katanya.

    Berdasarkan pantauan analisis dinamika atmosfer tersebut, lanjutnya, beberapa wilayah Jateng yang perlu diwaspadai memiliki potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari Kamis (23/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Demak, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Selanjutnya pada hari Jumat (24/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Boyolali, Jepara, Rembang, Pati, Blora, Grobogan, Kudus, Sragen, Pemalang, Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Kota Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Sementara pada hari Sabtu (25/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kendal, Rembang, Blora, Sragen, Batang, Pemalang, Jepara, Pati, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

    “Kami mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat guna mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” kata Teguh.

  • Detik-detik Penemuan Bayi Korban Longsor Pekalongan, Jasad Tersangkut di Pohon Bambu, Paman Histeris – Halaman all

    Detik-detik Penemuan Bayi Korban Longsor Pekalongan, Jasad Tersangkut di Pohon Bambu, Paman Histeris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Empat korban longsor dan banjir bandang di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ditemukan di hari kedua pencarian, Rabu (22/1/2025).

    Keempat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, termasuk salah satunya bayi berusia 5 bulan bernama Afkar Abiyan.

    Mereka adalah:

    Aisyah (perempuan)
    Ta’ari (laki-laki)
    Afkar Abiyan (bayi laki-laki usia 5 bulan) 
    Ta’adi (laki-laki)

    Nama keempat korban ini sebelumnya masuk dalam daftar korban yang hilang akibat bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) sore.

    Dengan ditemukannya 4 korban hilang ini, maka jumlah korban meninggal hingga Kamis (23/1/2025) pagi tercatat sebanyak 21 orang dari sebelumnya 17 korban.

    Sementara korban hilang tinggal 5 orang lagi.

    Berikut identitas lengkap korban akibat longsor di Pekalongan:

    Korban Meninggal Ditemukan Selasa (21/1/2025):

    Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.
    Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.
    Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
    Sutar (49), warga Tlogopakis.
    Riyanto (50/L), warga Yosorejo.
    Ayat (27), warga Desa Kasimpar.
    Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
    Doni (27/L), warga Desa Gumelem.
    Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.
    Supari (37), warga Desa Kasimpar.
    Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.
    Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.
    Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.
    Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.
    Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.
    Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.
    Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.

    Daftar korban tewas ditemukan Rabu (22/1/2025):

    Aisah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
    Ta’ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
    Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
    Ta’adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono

    Identitas Korban yang Belum Ditemukan

    M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
    Giyanto, warga Desa Gumelem
    Tegar Hariyanto, warga Batang
    M Nasrullah Amin, warga Pekalongan
    Aurel, warga Kasimpar

    Pencarian korban akan dilanjutkan di hari ketiga, Kamis (23/1/2025) oleh Tim SAR Gabungan.

    Detik-detik Penemuan 4 Jasad Korban

    Empat korban yang ditemukan pada hari kedua pencarian Rabu kemarin ditemukan pada lokasi yang berbeda.

    Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono menceritakan detik-detik penemuan keempat jenazah korban.

    Budiono mengatakan, jenazah pertama yang ditemukan adalah Aisyah.

    Aisyah ditemukan tim pukul 10.06 WIB di jarak 4,7 KM dari lokasi kejadian.
    Tak sampai satu jem kemudian, korban kedua, Ta’ari ditemukan di sektor 2 di atas rumah Carik Desa Kasimpar pada pukul 10.53 WIB.
    Selang dua jam sekitar pukul 12.05 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban.
    Dia adalah Afkar Arbiyan, seorang bayi berusia 5 bulan. Jasad bayi ini ditemukan di sektor 1.
    Tubuhnya tersangkut di pohon bambu yang berada di bawah tak jauh dari rumahnya.
    Pukul 18.45 WIB tim berhasil menemukan korban bernama Ta’adi

    “Terakhir, tim SAR gabungan mendapatkan laporan dari warga ada yang melihat sesosok jasad di bawah jembatan yang terputus, dan pada pukul 18.45 WIB berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dan teridentifikasi bernama Ta’adi,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono.

    Budiono mengungkapkan, dengan ditemukannya 4 korban, hingga Rabu (22/1/2025) sore jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang.

    Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang.

    “Pencarian pada hari ini dilakukan oleh tim SAR gabungan sebanyak 300 personel yang terbagi dalam 4 SRU (Search and Rescue Unit), dan difokuskan pada pencarian di area sekitar rumah Sekdes Kasimpar, sekitar cafe Allo, dan pemancingan,” ungkapnya.

    Tersangkut Bambu

    Anggota SAR Bumi Santri Pekalongan Agus Yusuf mengatakan, bayi Afkar Arbiyan ditemukan di bawah kasur springbed.

    Jasadnya terlilit dengan selendangnya.

    “Arbiyan ditemukan di bawah selokan, pas aliran air. Karena saat tim SAR mencari korban, melihat ada springbed yang menyangkut di pohon bambu,” ujarnya.

    Rumah Arbiyan hilang dan terbawa longsor sejauh sekitar 30 meter dari lokasi awal. 

    “Ibunya Arbiyan juga jadi korban yang meninggal dunia, bapaknya alhamdulilah selamat. Tapi saat ini belum diketahui keberadaannya,” ucapnya.

    Paman korban histeris saat melihat keponakannya Arbiyan menjadi korban longsor. 

    “Paman korban yang melihat langsung Arbiyan ditemukan, menangis histeris. Arbiyan langsung dibawa ke posko induk,” tambahnya.

    Sekdes dan Anaknya Jadi Korban

    Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, menjelaskan longsor juga terjadi di beberapa titik lain di wilayah tersebut, termasuk di Desa Tlogohendro dan Gumelem.

    Longsor telah memutus akses menuju Petungkriyono, dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirimkan bantuan logistik ke daerah terdampak.

    “Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada. Kemungkinan yang bisa dilewati adalah melalui Wanyasa, Banjarnegara,” jelas Yulian.

    Yulian juga mengungkapkan bahwa salah satu korban yang meninggal adalah Sekdes Kasimpar.

    “Satu keluarga, yang sudah ditemukan, sekdes dan anaknya, meninggal dunia,” ungkapnya.

    Desa Kasimpar menjadi lokasi dengan jumlah korban terbanyak akibat longsoran tebing yang menimbun rumah-rumah warga, termasuk rumah Sekdes.

    Meskipun data jumlah pengungsi belum dapat dipastikan, Yulian melaporkan bahwa beberapa warga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

    Sementara pihaknya terus menyiapkan dapur umum untuk membantu warga terdampak.

    “Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ada. Ini kami sedang menyiapkan dapur umum. Nanti akan kami update lagi datanya,” tambah Yulian. 

    Sebagian warga yang mengungsi memilih berlindung di rumah keluarga atau tetangga terdekat.

    Sumber: (TribunJateng.com) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul UPDATE Longsor Petungkriyono : Aisyah Ditemukan 4,7 Kilometer dari TKP hingga 4 Korban Tertimbun

  • Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Januari 2025

    Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang Regional 23 Januari 2025

    Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengumumkan jumlah korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, bertambah menjadi 21 orang pada Rabu (22/1/2025) pukul 18.20 WIB.
    Korban terakhir ditemukan di sungai. Hingga kini, enam orang masih dinyatakan hilang.
    “Fokus penanganan saat ini adalah pencarian korban hilang. Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan,” ujar Nana melalui keterangan tertulis.
    Untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi memperparah situasi, Nana meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Pekalongan.
    Permintaan tersebut disampaikan kepada Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.
    “Hujan selama sepekan terakhir sangat lebat dengan intensitas tinggi. Operasi TMC diharapkan membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” kata Nana.
    Proses penanganan melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan.
    Mereka dikerahkan untuk pencarian korban, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
    Pemprov Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sementara BNPB memberikan bantuan tambahan senilai Rp289 juta.
    Kepala BNPB Suharyanto menyatakan bahwa operasi TMC akan dimulai pada Kamis, 23 Januari 2025, dan berlangsung selama sepekan.
    “TMC bertujuan mencegah cuaca ekstrem dan memastikan kelancaran pencarian korban,” ujar Suharyanto.
    Upaya pencarian korban hilang tetap menjadi prioritas utama. Selain itu, pembukaan akses jalan dan penyediaan kebutuhan dasar untuk para pengungsi juga menjadi perhatian utama pemerintah.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Jumlah Korban Longsor Pekalongan: 21 Korban Jiwa, Berikut Nama-namanya – Halaman all

    Update Jumlah Korban Longsor Pekalongan: 21 Korban Jiwa, Berikut Nama-namanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN- Tim SAR gabungan berhasil menemukan 4 korban dalam keadaan meninggal dunia korban longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025.

    Keempatnya atas nama Aisyah (perempuan), Ta’ari (laki-laki), Afkar Abiyan (laki-laki) dan Ta’adi (laki-laki). 

    Berdasarkan data sementara, jumlah korban meninggal dunia adalah 21 orang.

    Longsor dan banjir bandang terjadi di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan.

    Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono mengatakan, untuk penemuan korban pertama atas nama Aisyah ditemukan di jarak 4,7 KM dari lokasi kejadian bencana pada pukul 10.06 WIB, korban kedua atas nama Ta’ari ditemukan di sektor 2 di atas rumah Carik Desa Kasimpar pada pukul 10.53 WIB.

    “Pada pukul 12.05 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan seorang bayi berumur 5 bulan atas nama Afkar Arbiyan di sektor 1 tersangkut di pohon bambu yang berada dibawah tak jauh dari rumahnya.”

    “Terakhir, tim SAR gabungan mendapatkan laporan dari warga ada yang melihat sesosok jasad dibawah jembatan yang terputus, dan pada pukul 18.45 WIB berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dan teridentifikasi bernama Ta’adi,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono.

    Budiono mengungkapkan, dengan ditemukannya 4 korban, jadi hingga hari ini jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang, dan yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang.

    “Pencarian pada hari ini dilakukan oleh tim SAR gabungan sebanyak 300 personil yang terbagi dalam 4 SRU (Search and Rescue Unit), dan difokuskan pada pencarian di area sekitar rumah Sekdes Kasimpar, sekitar cafe Allo, dan pemancingan,” ungkapnya.

    Adapun data korban yang meninggal dan hilang sebagai berikut:

     
    Ditemukan meninggal pada Selasa, 21 Januari 2025:

    1. Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.

    2. Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.

    3. Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.

    4. Sutar (49), warga Tlogopakis.

    5. Riyanto (50/L), warga Yosorejo.

    6. Ayat (27), warga Desa Kasimpar.

    7. Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.

    8. Doni (27/L), warga Desa Gumelem.

    9. Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.

    10. Supari (37), warga Desa Kasimpar.

    11. Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.

    12. Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.

    13. Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.

    14. Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.

    15. Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.

    16. Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.

    17. Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.

    Ditemukan meninggal pada Rabu, 22 Januari 2025:

    1. Aisah (18/P), warga desa Wonodadi Songgodadi

    2. Ta’ari (41/L), warga desa Garung Yosorejo

    3. Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga desa Kasimpar. 

    4. Ta’adi (34/L), warga desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono. 

    Nama 5 korban belum ditemukan dan dalam pencarian hingga Rabu (22/1/2025) pukul 17.00 WIB :

    1. M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring.

    2. Giyanto, warga Desa Gumelem.

    3. Tegar Hariyanto, warga Batang

    4. M Nasrullah Amin, warga Pekalongan

    5. Aurel, warga Kasimpar. (Dro)

    Penulis: Indra Dwi Purnomo

  • Update Jumlah Korban Longsor Pekalongan: 21 Korban Jiwa, Berikut Nama-namanya – Halaman all

    Korban Tewas Longsor Pekalongan Jadi 21 Orang, 5 Orang Hilang Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban meninggal dunia bencana longsor di Desa Kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, bertambah jadi 21 orang. 

    Hari ini ada empat korban tewas ditemukan atas nama Aisyah (P), Ta’ari (L), Afkar Abiyan (L), dan Ta’di (L). 

    Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan penemuan pertama atas nama Aisyah. 

    Jenazah Aisyah ditemukan di jarak 4,7 kilometer dari lokasi kejadian bencana (LKB) pada pukul 10.06 WIB.

    Korban kedua atas nama Pak Ta’ari ditemukan di sektor 2, tepatnya di atas rumah perangkat desa setempat pada pukul 10.53 WIB.

    Kemudian pada pukul 12.05 WIB, tim gabungan kembali menemukan seorang balita umur 5 bulan atas nama Afkar Arbiyan. 

    Selanjutnya, tim gabungan mendapatkan laporan dari warga sesosok jasad, setelah diidentifikasi ternyata atas nama Ta’di. 

    Ta’di ditemukan di bawah jembatan putus dan berhasil diidentifikasi pada 18.45 WIB. 

    Lebih lanjut, Budiono mengatakan, saat ini ada lima orang yang masih dalam pencarian. 

    “Dengan ditemukannya 4 korban, jadi hingga hari ini jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang.”

    “Dan yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang,” kata Budiono, Rabu (22/1/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    300 Personel Polri Dikerahkan

    Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan sebanyak 300 personel diterjunkan untuk membantu proses evakuasi.

    Para personel tersebut terdiri dari Brimob, Samapta Bhayangkara, serta tiga anjing pelacak K9.

    “Kunjungan ini merupakan wujud komitmen Polda Jateng dalam memberikan penanganan cepat atas bencana yang melanda masyarakat,” katanya, Rabu. 

    Proses pencarian terus dilakukan hingga seluruh korban dapat ditemukan.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, M Afifudin, menyatakan ada lima rescuer yang dikirimkan untuk membantu evakuasi.

    “Kami siap mengirimkan empat hingga lima rescuer yang sudah terlatih dan memiliki fisik kuat. Mereka juga telah mengikuti pelatihan penyelamatan,” terangnya.

    Pihaknya masih menunggu konfirmasi dari BPBD Kabupaten Pekalongan terkait penambahan personel.

    Menurutnya, bencana banjir tidak hanya terjadi di Pekalongan, namun juga wilayah sekitarnya seperti Brebes, Tegal dan Pemalang.

    “Meski banyak wilayah terdampak, Kabupaten Pekalongan menjadi yang paling besar dampaknya,” tukasnya.

    Longsor di Pekalongan mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas seperti dua rumah, dua jembatan hingga tiga akses jalan tertutup.

    Untuk melakukan evakuasi, tim SAR hanya bisa melewati Kali Bening di Banjarnegara.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, meminta tim yang bertugas mewaspadai bencana susulan karena intensitas hujan masih tinggi.

    Ia menambahkan wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari kedepan hingga Kamis (23/1/2025).

    BNPB meminta warga yang tinggal di dekat tebing untuk waspada dan mengecek kondisi tanah secara berkala.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Update Jumlah Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan Mencapai 21 Orang, 

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunJateng.com/Indra Dwi) (Kompas.com)

  • Pakar: Pengenaan cukai MBDK perlu dikaji lintas sektor

    Pakar: Pengenaan cukai MBDK perlu dikaji lintas sektor

    Jangan sampai lepas paradigma kritis. Kita harus melihat kebijakan secara komprehensif. Bahwa kebijakan pemerintah belum tentu sempurna

    Semarang (ANTARA) – Pakar kebijakan publik Universitas Diponegoro Semarang Bangkit Aditya Wiryawan PhD menilai pengenaan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) perlu dikaji secara mendalam oleh lintas sektor.

    “Jangan sampai lepas paradigma kritis. Kita harus melihat kebijakan secara komprehensif. Bahwa kebijakan pemerintah belum tentu sempurna,” katanya, di Semarang, Rabu.

    Menurut dia, kajian terhadap penerapan cukai MBDK harus luas dan mendalam, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti masyarakat sebagai konsumen, pekerja industri, pengusaha, ahli gizi, dan pemerintah.

    Dalam hal ini, kata dia, pemerintah juga tidak bisa hanya diwakili oleh satu lembaga atau kementerian, misalnya Kementerian Keuangan yang selama ini bertanggung jawab terhadap pengenaan cukai terhadap produk.

    “‘Core’ atau tugas utama Kemenkeu kan terkait finansial dan keuangan. Ada lembaga lain yang berkaitan dengan kesehatan, seperti Kementerian Kesehatan, apakah sudah ada studi?” katanya.

    Mengonsumsi gula berlebih memang menjadi salah satu penyebab diabetes yang termasuk penyakit dengan faktor risiko kematian terbesar, tetapi tidak bisa hanya diselesaikan dengan pengenaan cukai terhadap MBDK karena bisa berdampak cukup luas.

    Apalagi, selama ini MBDK melibatkan banyak sektor, mulai buruh atau tenaga kerja, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yakni warung-warung yang menjual produk tersebut.

    “Saya melihat wacana cukai sudah muncul pada 2016-an, dan kabarnya mulai 2019 mau diterapkan, tetapi belum juga. Rencananya, tahun ini, dan itu pun semester kedua 2025,” katanya.

    Artinya, kata dia, masih ada waktu cukup untuk mengkaji kebijakan cukai MBDK, terutama dampak-dampak yang ditimbulkan, misalnya banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan berdampak terhadap perekonomian nasional.

    “Apakah negara hanya peduli soal cukai untuk pendapatan negara atau kesehatan masyarakat? Dilihat dari kebijakan sudah berapa lama dirumuskan? Berapa kali studi, kajian perbandingan negara lain? Dan, apakah ada alternatif kebijakan lain?” katanya.

    Bangkit mengatakan penerapan kebijakan tersebut pun harus diterapkan secara bertahap atau diujicobakan terlebih dulu, sembari melihat dampaknya terhadap perekonomian dan sektor lain.

    “Kan tidak bisa dalam waktu dekat juga, tidak bisa. Harus secara gradual, bertahap sambil melihat hasilnya juga. Apakah ada korelasi (cukai MBDK) dengan penurunan kasus diabetes?” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jadwal Keberangkatan Kereta Api dari Stasiun Gambir per 1 Februari Berdasarkan Gapeka 2025 – Halaman all

    Jadwal Keberangkatan Kereta Api dari Stasiun Gambir per 1 Februari Berdasarkan Gapeka 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI secara resmi akan memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 mulai 1 Februari 2025.

    Perubahan jadwal perjalanan ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk terus meningkatkan pelayanan, memberikan kenyamanan lebih, dan memperluas aksesibilitas masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

    VP Public Relations KAI, Anne Purba menjelaskan, bahwa Gapeka 2025 dirancang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus berkembang.

    “Langkah strategis ini merupakan wujud nyata KAI dalam meningkatkan kenyamanan, membuka rute-rute baru, dan memberikan kontribusi dalam pengembangan titik-titik ekonomi baru di berbagai wilayah,” kata Anne.

    Dengan jadwal perjalanan yang diperbarui, masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan untuk menikmati layanan kereta api yang nyaman, aman, dan tepat waktu.

    “Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus berkembang. Dengan peluncuran ini, KAI ingin memberikan pengalaman perjalanan yang lebih berkualitas dan menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan transportasi publik yang lebih baik,” tambah Anne.

    Selain meningkatkan aksesibilitas antarwilayah, peluncuran kereta api baru pada Gapeka 2025 ini mendukung masyarakat untuk beralih ke transportasi publik yang ramah lingkungan dan efisien.

    Dengan transportasi yang lebih terintegrasi, KAI berkomitmen mendukung pengurangan emisi karbon, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    “Seiring dengan diberlakukannya Gapeka baru, diharapkan masyarakat dapat lebih teliti dan  merencanakan perjalanan dengan kereta api. Mari rencanakan perjalanan bersama KAI dan rasakan pengalaman bepergian rute dan kereta api baru di Gapeka 2025,” tutup Anne.

    Selengkapnya, dilansir dari Siaran Pers KAI, berikut adalah jadwal keberangkatan kereta api dari Stasiun Gambir berdasarkan Gapeka 2025.

    Jadwal Keberangkatan KA dari Stasiun Gambir per 1 Februari 2025

    KA Argo Merbabu (KA 26) relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng, Berangkat 06:00 WIB, Tiba 11:20 WIB
    KA Argo Semeru (KA 6) relasi Gambir – Surabaya Gubeng, Berangkat 06:20 WIB, Tiba 16:38 WIB
    KA Argo Semeru Compartment ( 6CS) relasi Gambir – Surabaya Gubeng, Berangkat 06:20 WIB, Tiba 16:38 WIB
    KA Papandayan (KA 130) relasi Gambir – Garut, Berangkat 06:35 WIB, Tiba 11:45 WIB
    KA Argo Muria (KA 20) relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng, Berangkat 07:15 WIB, Tiba 12:25 WIB
    KA Parahyangan (KA 132) relasi Gambir – Bandung, Berangkat 07:30 WIB, Tiba 10:21 WIB
    KA Taksaka (KA 46) relasi Gambir – Yogyakarta, Berangkat 07:45 WIB, Tiba 13:50 WIB
    KA Taksaka Luxury (46L) relasi Gambir – Yogyakarta, Berangkat 07:45 WIB, Tiba 13:50 WIB
    KA Argo Bromo Anggrek (KA 2) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 08:20 WIB, Tiba 16:05 WIB
    KA Argo Anggrek Luxury Sleeper (2LS) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 08:20 WIB, Tiba 16:05 WIB
    KA Pangandaran (KA 128) relasi Gambir – Banjar, Berangkat 08:30 WIB, Tiba 16:08 WIB
    KA Argo Dwipangga (KA 16) relasi Gambir – Solo Balapan, Berangkat 08:50 WIB, Tiba 15:45 WIB
    KA Argo Dwipangga Luxury (16L) relasi Gambir – Solo Balapan, Berangkat 08:50 WIB, Tiba 15:45 WIB
    KA Gunungjati (KA 118) relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng, Berangkat 09:00 WIB, Tiba 14:43 WIB
    KA Parahyangan (KA 138) relasi Gambir – Bandung, Berangkat 09:15 WIB, Tiba 12:18 WIB
    KA Parahyangan (KA 136) relasi Gambir – Bandung, Berangkat 10:05 WIB, Tiba 13:18 WIB
    KA Sembrani (KA 40) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 10:20 WIB, Tiba 18:47 WIB
    KA Sembrani Luxury (40L) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 10:20 WIB, Tiba 18:47 WIB
    KA Manahan (KA 62) relasi Gambir – Solo Balapan, Berangkat 10:30 WIB, Tiba 18:18 WIB
    KA Cakrabuana (KA 122) relasi Gambir – Cirebon, Berangkat 10:50 WIB, Tiba 13:50 WIB
    KA Argo Merbabu (KA 24) relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng, Berangkat 12:00 WIB, Tiba 17:20 WIB
    KA Taksaka (KA 44) relasi Gambir – Yogyakarta, Berangkat 14:00 WIB, Tiba 20:10 WIB
    KA Taksaka Luxury (44L) relasi Gambir – Yogyakarta, Berangkat 14:00 WIB, Tiba 20:10 WIB
    KA Brawijaya (KA 38) relasi Gambir – Malang, Berangkat 15:45 WIB, Tiba 03:38 WIB
    KA Argo Sindoro (KA 18) relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng, Berangkat 16:45 WIB, Tiba 21:55 WIB
    KA Bima (KA 8) relasi Gambir – Surabaya Gubeng, Berangkat 17:00 WIB, Tiba 03:20 WIB
    KA Bima Compartment  (8CS) relasi Gambir – Surabaya Gubeng, Berangkat 17:00 WIB, Tiba 03:20 WIB
    KA Parahyangan (KA 134) relasi Gambir – Bandung, Berangkat 18:25 WIB, Tiba 21:20 WIB
    KA Gajayana (KA 36) relasi Gambir – Malang, Berangkat 18:50 WIB, Tiba 07:06 WIB
    KA Gajayana Luxury (36L) relasi Gambir – Malang, Berangkat 18:50 WIB, Tiba 07:06 WIB
    KA Cakrabuana (KA 124) relasi Gambir – Purwokerto, Berangkat 19:10 WIB, Tiba 00:08 WIB
    KA Sembrani (KA 42) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 19:30 WIB, Tiba 03:55 WIB
    KA Sembrani Luxury (42L) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 19:30 WIB, Tiba 03:55 WIB
    KA Argo Merbabu (KA 28) relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng, Berangkat 19:45 WIB, Tiba 01:01 WIB
    KA Pandalungan (KA 32) relasi Gambir – Jember, Berangkat 19:55 WIB, Tiba 09:00 WIB
    KA Argo Bromo Anggrek (KA 4) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 20:30 WIB, Tiba 04:15 WIB
    KA Argo Anggrek Luxury Sleeper (4LS) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, Berangkat 20:30 WIB, Tiba 04:15 WIB
    KA Argo Lawu (KA 14) relasi Gambir – Solo Balapan, Berangkat 20:45 WIB, Tiba 03:40 WIB
    KA Argo Lawu Luxury (14L) relasi Gambir – Solo Balapan, Berangkat 20:45 WIB, Tiba 03:40 WIB
    KA Purwojaya (KA 54) relasi Gambir – Cilacap, Berangkat 20:55 WIB, Tiba 02:35 WIB
    KA Taksaka (KA 48) relasi Gambir – Yogyakarta, Berangkat 21:20 WIB, Tiba 03:30 WIB
    KA Taksaka Luxury (48L) relasi Gambir – Yogyakarta, Berangkat 21:20 WIB, Tiba 03:30 WIB
    KA Gunungjati (KA 120) relasi Gambir – Cirebon, Berangkat 22:05 WIB, Tiba 01:05 WIB
    KA Argo Muria (KA 64) relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng, Berangkat 22:40 WIB, Tiba 03:55 WIB
    KA Manahan (KA 140) relasi Gambir – Solo Balapan, Berangkat 22:50 WIB, Tiba 06:30 WIB
    KA Parahyangan (KA 140) relasi Gambir – Bandung, Berangkat 23:05 WIB, Tiba 02:02 WIB

    Untuk jadwal lengkap dari Stasiun lainnya, masyarakat dapat mengakses aplikasi Access by KAI atau mengunjungi laman resmi pemesanan tiket KAI di www.kai.id.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Mendesak! Ini Kebutuhan Korban Banjir Grobogan di Pengungsian, Tersebar di 3 Lokasi

    Mendesak! Ini Kebutuhan Korban Banjir Grobogan di Pengungsian, Tersebar di 3 Lokasi

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Banjir yang melanda Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan membuat pemerintah desa bekerja ekstra untuk membantu para korban, Rabu (22/1/2025).

    Banjir disebabkan oleh jebolnya empat titik tanggul di Desa Baturagung, Selasa (21/1/2025) pagi.

    Air langsung menerjang ratusan rumah, belasan rumah hancur, dan beberapa rumah ludes terbawa derasnya aliran air.

    Perangkat Desa Baturagung, Gunadi saat ditemui TribunJateng.com di lokasi pengungsian mengungkapkan bahwa begitu banjir melanda, mereka langsung menyiapkan mobil siaga.

    Bahkan ada warga yang menggunakan motor roda tiga (tossa) untuk mempercepat proses evakuasi.

    “Begitu banjir, kami siapkan mobil siaga, ada yang pakai tossa untuk mempersingkat waktu,” ujar Gunadi, Rabu (22/1/2025).

    Para korban banjir langsung dibawa ke tiga titik pengungsian yang sudah disiapkan pemerintah desa, yaitu di Balai Desa Baturagung, Masjid Dusun Lanjaran, dan Masjid Dusun Mintreng.

    Kondisi di lokasi pengungsian cukup memprihatinkan, dengan kebutuhan mendesak seperti pakaian layak pakai, selimut, dan makanan.

    Banyak rumah yang hancur akibat banjir, bahkan beberapa rumah hilang sepenuhnya.

    “Ada yang 50 persen hancur, ada yang hilang,” tambah Gunadi menjelaskan betapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana ini.

    Kebutuhan Mendesak di Pengungsian

    Di tengah situasi yang penuh tantangan, bantuan untuk korban sangat diperlukan.

    Pakaian layak pakai, selimut, serta makanan menjadi kebutuhan utama.

    Gunadi juga menambahkan bahwa meskipun sudah ada bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) pada pagi hari.

    Bantuan tersebut belum dibuka dan masih menunggu distribusi lebih lanjut.

    “Tadi pagi ada bantuan dari PMI, kebetulan belum kami buka, nanti menunggu,” ujar Gunadi.

    Sementara itu, makanan untuk pengungsi ditangani oleh pemerintah desa.

    Warga desa bekerja sama dengan beberapa donatur untuk memasak dan mengirimkan makanan setiap hari seperti makanan ringan, kue, dan makanan lainnya.

    “Makanan sementara ditangani desa, jadi kami masakkan, kirim setiap hari sama beberapa donatur dari desa, memberi semacam snack, kue, dan lain-lain,” jelasnya.

    Sayangnya, bantuan makanan seringkali langsung habis karena banyaknya pengungsi yang membutuhkan.

    Para lansia yang terdampak banjir juga mendapatkan perhatian khusus.

    Mereka langsung dibawa ke Balai Desa untuk mendapatkan perawatan seadanya.

    Data sementara menunjukkan ratusan Kepala Keluarga yang mengungsi.

    Sementara kerugian ditaksir hingga ratusan juta rupiah.

    “Ada sekira 300 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi, 15 rumah yang hanyut, perabotan rumah, mobil dan motor ikut hanyut, tidak ada korban jiwa,” kata Henni Prasetyo, Kepala Dusun Tutup, Desa Baturagung, saat ditemui TribunJateng.com, Selasa (21/1/2025).

    Jalan Purwodadi-Semarang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditutup karena banjir sedang dibersihkan, Rabu (22/1/2025). (TRIBUN JATENG/Fachri Sakti Nugroho)

    Pentingnya Bantuan Segera

    Banjir yang merendam Desa Baturagung ini menyisakan banyak kerugian, baik materiil maupun psikologis.

    Selain rumah yang hancur, warga juga membutuhkan perhatian lebih, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

    Bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat diperlukan untuk meringankan beban para korban.

    Dengan adanya kerja sama antara pemerintah desa, relawan, dan donatur, diharapkan proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat, dan para korban segera pulih.

    TribunJateng.com yang datang ke lokasi banjir melihat ratusan rumah tergenang, puluhan rumah rusak dan ada yang hanyut terseret hingga ratusan meter dari permukiman.

    Bangkai kendaraan bermotor hingga peralatan rumah tangga juga tampak berserakan di jalanan hingga persawahan.

    Warga yang awalnya masih terjebak di rumah, mulai mengungsi meninggalkan rumahnya yang tak lagi bisa ditempati sementara waktu.

    Mereka berjalan pelan menyusuri jalanan yang licin dan masih dilewati kencang arus air.

    Terlihat beberapa lansia memegangi tali pengaman yang sengaja dipasang sebagai pegangan agar warga tidak terpeleset.

    Di lokasi pengungsian, deretan lansia dan ibu-ibu yang menggendong bayinya semakin menambah pilu pemandangan.

    Sayup-sayup terdengar di antara mereka saling bercerita dan mengeluh badannya sakit karena usia dan penyakit.

    Detik-detik Tanggul Jebol Menerjang Ratusan Rumah Warga

    Masih terlintas jelas di ingatan Kartinah, warga Desa Baturagung, yang menjadi korban bencana banjir.

    Rumah Kartinah memang selamat, tapi tidak dengan rumah-rumah tetangga sekitarnya yang hilang tersapu air.

    Kepada TribunJateng.com, Kartinah menceritakan, pagi saat kejadian dia sedang membantu anaknya bersiap untuk sekolah.

    Tak lama kemudian air meluber dan tanggul tak bisa bertahan lagi.

    “Kejadian pukul 06.00, air sudah meluber, sekira pukul 06.30 sudah tidak bisa dipertahankan lagi, tanggul jebol,” tutur Kartinah kepada TribunJateng.com, Selasa (21/1/2025).

    Karena cepatnya kejadian, Kartinah tak sempat mengamankan barang-barang berharganya.

    “Kerugian-kerugian lumayan banyak, karena kebetulan tanggul dari samping kanan dan kiri rumah sudah jebol jadi tidak bisa menyelamatkan aset-aset sejenis motor.”

    “Di samping rumah ada penjual pupuk itu entah ada berapa ton karena baru didatangkan, kerugianya lumayan,” imbuh Kartinah.

    Kartinah menuturkan, rumah yang berada tepat di lokasi tanggul yang jebol tak bisa diselamatkan dan langsung terbawa arus.

    “Rumah warga saat air jebol langsung hancur karena tepat di hadapan air jebol.”

    “Kebetulan ini padat penduduk lumayan banget ini yang terdampak banjir,” pungkas Kartinah. (*)

  • Stikes Telogorejo Semarang Berangkatkan Sembilan Mahasiswa Magang ke Jepang

    Stikes Telogorejo Semarang Berangkatkan Sembilan Mahasiswa Magang ke Jepang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – STIKES Telogorejo Semarang berangkatkan mahasiswa magang ke Jepang, Rabu (22/1/2025).
    Mahasiswa itu diberangkatkan melalui program magang yang digelar STIKES Telogorejo Semarang bersama J Acces.

    Mahasiswa diberangkatkan Magang ke Jepang  mengikuti seleksi yang ketat.  

    Ivan Agung Yahya mahasiswa semester lima S1 keperawatan yang beruntung terpilih diberangkatkan Magang ke Jepang. 

    Dia senang bisa lolos dan  berangkat  magang ke Jepang.

    “Saya senang karena bisa lolos seleksi magang,” ujarnya saat prosesi pelepasan mahasiswa Magang Jepang di ruang teater STIKES Telogorejo Semarang.

    Menurutnya, ada 30 orang lebih peserta mengikuti proses seleksi dan hanya 9 orang yang lolos program Magang. 

    Para peserta harus mengikuti seleksi akademik, psikotes, wawancara dengan pihak J Acces dan wawancara perusahaan di Jepang.

    “Ya ini memang keinginan saya bisa magang di Jepang. Karena saya mendapatkan pengalaman dan sertifikat untuk modal berkarir,” tuturnya.

    Ketua STIKES Telogorejo Semarang, dr. Swanny Trikajanti Widyaatmadja, M.Kes., Ph.D mengatakan magang ke Jepang  itu merupakan program unggulan STIKES Telogorejo. Program itu telah memasuki gelombang ketiga.

    “Mereka akan magang selama satu tahun di Jepang untuk mempelajari budaya dan melayani langsung lansia di Jepang,” imbuhya.

    Menurutnya, mahasiswa magang Jepang akan ditempatkan di sejumlah perusahaan yang mengelola layanan kesehatan untuk lansia. 

    Setelah satu tahun magang, mahasiswa itu kembali ke Indonesia untuk melanjutkan kuliah profesi keperawatan di STIKES Telogorejo.

    “Program ini membuat mereka lebih terbuka di kancah internasional,” imbuhnya.

    Swanny mengatakan ada 9 orang yang diberangkatkan ke Jepang. Mahasiswa telah semester lima dan mengikuti sejumlah seleksi.

    “Attitude harus baik melalui proses psikologi dan mereka harus melalui seleksi bahasa,” imbuhnya.

    Selain magang Jepang, kata dia, STIKES TELOGOREJO juga melakukan sejumlah kerjasama dengan universitas lain yakni Hung Kurang University di Taiwan.

    “Universitas itu memberikan kesempatan mahasiswa STIKES Telogorejo mengikuti kegiatan summer camp bersama mahasiswa lain di sana,” tuturnya.

    Ia mengatakan STIKES TELOGOREJO juga menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan. Kerjasama itu untuk mengakomodir para alumni yang mencari kerja.

    “Untuk lulusan STIKES Telogorejo kami sudah menggandeng Indomobil. Jika yang akan kerja di sana mereka akan dapat fasilitas,” imbuhnya. (*)