kab/kota: Semarang

  • Arema vs Bali United dan PSIS Semarang vs Dewa United

    Arema vs Bali United dan PSIS Semarang vs Dewa United

    JAKARTA – Pekan ke-21 Liga 1 2024/2025 akan memasuki pertandingan terakhir pada Senin, 3 Februari 2025.

    Terdapat dua laga yang akan terjadi pada sore dan malam hari, yaitu Arema FC vs Bali United dan PSIS Semarang vs Dewa United.

    Laga pemungkas pekan ke-21 Liga 1 akan dibuka dengan pertandingan antara Arema FC melawan Bali United di Stadion Gelora Soepriadi, Blitar, pukul 15.30 WIB.

    Bagi Singo Edan selaku tuan rumah, pertandingan ini mestinya jadi momen bangkit. Soalnya, di tiga laga terakhir mereka selalu menelan kekalahan.

    Arema FC tercatat kalah 0-2 saat jumpa Dewa United, takluk 1-3 dari Borneo FC, dan ditekuk 1-3 oleh Persib Bandung.

    Dari tiga rentetan kurang memuaskan itu, Singo Edan masih tertahan di posisi ke-10 klasemen dengan koleksi 28 poin.

    Sementara di kubu tim tamu, Bali United justru tengah dalam percaya diri tinggi melawat ke markas Arema FC. Pasalnya, mereka berbekal dua kemenangan beruntun setelah jumpa Semen Padang dengan skor 5-1 dan menekuk Borneo FC 3-2.

    Dari dua kemenangan itu, Bali United kini ada dalam persaingan menuju empat besar klasemen Liga 1. Tim asuhan Stefano Cugurra kini duduk di posisi kelima dengan koleksi 34 poin, jumlah itu sama dengan poin Dewa United di posisi keempat.

    Menariknya, Bali United bisa saja langsung menggeser Dewa United dari posisi empat pada hari ini jika menang atas Arema FC, dengan catatan Anak Dewa maksimal mendulang satu poin pada hari yang sama.

    Dewa United dijadwalkan tampil dalam laga tandang ke markas PSIS Semarang pada Senin, 3 Februari 2025, di Stadion Jatidiri pada pukul 19.00 WIB.

    Jadwal Liga 1 2024/2025

    Senin, 3 Februari 2025

    Arema FC VS Bali United

    Stadion Gelora Soepriadi

    15.30 WIB

    PSIS Semarang VS Dewa United

    Stadion Jatidiri

    19.00 WIB

  • Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025

    Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025

    Selain gas LPG, Bright Gas juga menjadi pilihan utama masyarakat, terutama bagi konsumen yang menginginkan gas dengan kualitas lebih tinggi dan dengan harga yang tidak disubsidi.

    Bright Gas memiliki berbagai pilihan ukuran, seperti 5,5 kg dan 12 kg, dan tersedia di berbagai daerah di Indonesia dengan harga yang bervariasi sesuai dengan lokasi distribusinya. 

    Berikut ini adalah daftar harga Bright Gas untuk bulan Februari 2025 berdasarkan wilayah di Indonesia:

    1. Di Aceh, termasuk di wilayah Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sedangkan untuk ukuran 12 kg dihargai Rp194.000.

    2. Di Sumatera Utara, yang mencakup Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun, harga elpiji 5,5 kg mencapai Rp94.000, sedangkan elpiji 12 kg dibanderol Rp194.000.

    3. Di Sumatera Barat, khususnya di Padang dan Payakumbuh, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan untuk elpiji 12 kg dibanderol Rp194.000.

    4. Di Riau, mencakup Dumai dan Pekanbaru, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp194.000.

    5. Di Kepulauan Riau, meliputi Batam dan Bintan, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp194.000.

    6. Di Jambi, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sedangkan elpiji 12 kg dihargai Rp194.000 di kota Jambi.

    7. Di Sumatera Selatan, termasuk Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp94.000, sementara elpiji ukuran 12 kg harganya Rp194.000.

    8. Di Bengkulu, tepatnya di kota Bengkulu, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara elpiji 12 kg dihargai Rp194.000.

    9. Di Lampung, termasuk Bandar Lampung dan Metro, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp194.000.

    10. Di Bangka Belitung, yang meliputi Bangka, Bangka Barat, dan Belitung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    11. Di Banten, termasuk Serang dan Tangerang, harga elpiji 5,5 kg dibanderol Rp90.000, sedangkan elpiji 12 kg seharga Rp192.000.

    12. Di DKI Jakarta, yang mencakup Jakarta Barat dan Jakarta Utara, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp192.000.

    13. Di Jawa Barat, termasuk kota-kota seperti Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp192.000.

    14. Di Jawa Tengah, yang mencakup Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sedangkan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    15. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Bantul dan Sleman, harga elpiji ukuran 5,5 kg tercatat Rp90.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    16. Di Jawa Timur, termasuk kota-kota seperti Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sedangkan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    17. Di Bali, yang meliputi Badung, Denpasar, dan Tabanan, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp90.000, sementara harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    18. Di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Lombok, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp90.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp192.000.

    19. Di Kalimantan Barat, tepatnya di Pontianak, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg dibanderol Rp202.000.

    20. Di Kalimantan Tengah, yang meliputi Palangkaraya dan Kotawaringin Timur, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    21. Di Kalimantan Selatan, termasuk Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp97.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp202.000.

    22. Di Kalimantan Timur, yang mencakup Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp202.000.

    23. Di Kalimantan Utara, khususnya di Tarakan, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp107.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp229.000.

    24. Di Sulawesi Selatan, yang meliputi Makassar dan Pare-Pare, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp194.000.

    25. Di Sulawesi Tengah, tepatnya di Palu, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp194.000.

    26. Di Gorontalo, khususnya di kota Gorontalo, harga elpiji ukuran 5,5 kg tercatat Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    27. Di Sulawesi Utara, tepatnya di Bitung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, dan harga elpiji 12 kg dibanderol Rp202.000.

    28. Di Sulawesi Tenggara, yang meliputi Kendari, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    29. Di Maluku, khususnya di Ambon, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp117.000, sementara harga elpiji 12 kg dibanderol Rp249.000.

    30. Di Papua, tepatnya di Jayapura, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp117.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp249.000.

    Dengan rincian harga tersebut, dapat dipahami bahwa harga gas LPG dan Bright Gas sangat bervariasi tergantung pada lokasi distribusi. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya transportasi, jarak distribusi, dan kebutuhan setempat di setiap daerah.
     

  • Tak Minta Bantu Pemerintah, Agus Sutikno Sekolahkan 200 Anak Tanpa Syarat, Ada yang Sudah Sarjana

    Tak Minta Bantu Pemerintah, Agus Sutikno Sekolahkan 200 Anak Tanpa Syarat, Ada yang Sudah Sarjana

    TRIBUNJATIM.COM – Tak minta bantuan pemerintah, seorang pendeta dengan penampilan nyentrik ternyata berhati mulia.

    Sosok Agus Sutikno menjadi sorotan lantaran berhasil menyekolahkan ratusan anak.

    Tak hanya SD, SMP atau SMA.

    Agus Sutikno pendiri sebuah yayasan bernama Yayasan Hati Bagi Bangsa berhasil menyekolahkan anak didiknya bahkan sampai sarjana.

    Kisah mulia Agus Sutikno ini sedang ramai diperbincangkan.

    Agus Sutikno merupakan seorang pendeta bertato dan berambut gondrong di Kota Semarang yang dikenal dengan julukan “Street Preacher” atau “Pendeta Jalanan”.

    Jika pendeta pada umumnya menyampaikan pesan-pesan Tuhan di gereja, Agus justru memilih terjun ke kampung-kampung kumuh dan bergaul dengan kaum marginal di Kota Lumpia, termasuk pekerja seks, anak-anak jalanan, pengidap HIV/AIDS, dan transgender.

    Dengan komitmen dan dedikasinya, pada tahun 2015, Agus mendirikan Yayasan Hati Bagi Bangsa yang berlokasi di Jalan Manggis II, Kelurahan Lamper Lor, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

    “Saya sudah menyekolahkan hampir 200 anak tanpa bantuan pemerintah. Bagi saya, penampilan itu tidak penting, yang penting adalah kita bisa bermanfaat untuk semua orang,” ucap Agus kepada Kompas.com, Rabu (18/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com, Senin (3/2/2025).

    Agus menerima anak-anak telantar tanpa syarat apa pun.

    Kini, ratusan anak jalanan yang ia bantu telah berhasil bersekolah hingga jenjang sarjana.

    Menurut Agus, pendidikan adalah hak dasar bagi semua anak di Indonesia.

    Ia berupaya semaksimal mungkin membantu masyarakat dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.

    “Merawat anak-anak, ngobatin orang sakit, memberi orang kelaparan, menurut saya adalah ibadah,” ujarnya.

    Agus Sutikno seorang pendeta bertato dan bertindik yang berhasil sekolahkan banyak anak didik (Kompas.com)

  • Peras Sejoli Rp 2,5 Juta, 2 Oknum Polisi di Semarang Terancam Pidana 9 Tahun – Halaman all

    Peras Sejoli Rp 2,5 Juta, 2 Oknum Polisi di Semarang Terancam Pidana 9 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua oknum Polisi yang terbukti melakukan pemerasan terhadap dua orang muda-mudi di kawasan Pantai Marina, Semarang, Jawa Tengah, terancam hukuman pidana 9 tahun penjara.

    Selain itu, dua oknum Polisi itu, terancam dipecat dari instansi Polri setelah terbukti melanggar kode etik.

    Aksi pemerasan tersebut, dilakukan oleh Aiptu Kusno (46), anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang dan Aipda Roy Legowo (38), anggota Samapta Polsek Tembalang.

    Peristiwa pemerasan terjadi pada Jumat (31/1/2025) malam.

    “Sehingga kemudian langsung kami melakukan tindakan tegas terhadap dua orang anggota itu dan saat ini sudah kami tangani dan kami lakukan proses hukum terhadap yang bersangkutan karena terbukti melanggar kode etik profesi Polri.

    “Dan terhadap dua orang anggota itu kami pastikan akan kita proses hukum secara tuntas,” ungkap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, Minggu (2/2/2025), dikutip dari Kompas TV.

    Selain mendapat sanksi kode etik profesi Polri, kedua oknum Polisi itu, juga terancam hukuman pidana.

    “Dijerat dengan pasal pemerasan pasal 368 KUHP dengan maksimal hukuman pidana sembilan tahun,” ujar Syahduddi.

    BERI KETERANGAN – Tangkapan layar YouTube Kompas TV menunjukkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, memberikan keterangan terkait kasus pemerasan yang dilakukan dua oknum Polisi terhadap sejoli, Minggu (2/2/2025). Syahduddi mengatakan, dua polisi tersebut terancam hukuman pidana 9 tahun penjara. (Kompas TV)

    Kronologi

    Syahduddi menjelaskan, peristiwa pemerasan berawal saat dua orang anggota itu bersama satu warga sipil akan mencari makan malam.

    “(Kemudian) masuk ke kawasan Pantai Marina, melihat ada satu unit mobil yang ditemui dalam kondisi berhenti di pinggir jalan dan berdua di dalam mobil.”

    Kemudian, anggota menghampiri mobil itu, lalu disampaikan bahwa tindakan yang dilakukan adalah pelanggaran pidana.

    “Sehingga anggota tersebut meminta sejumlah uang, untuk bahasanya untuk proses hukum. Kemudian karena si dua korban ini merasa ketakutan akhirnya dipenuhi dan diberikanlah sejumlah uang dari korban kepada anggota dan warga sipil tersebut,” ungkapnya.

    Nominal uang yang diminta dua oknum Polisi berjumlah Rp 2,5 juta.

    Menurut Syahduddi, kedua polisi itu tidak sedang berdinas saat melakukan penggerebekan.

    Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo hanya mengenakan jaket saat melakukan aksinya.

    Namun, saat dikerumuni massa di Jalan Telaga Mas, pelaku mengembalikan uang korban sebesar Rp1 juta.

    “Kami sudah melakukan gelar perkara dengan Bidpropam Polda Jateng dan sudah dinyatakan terbukti melakukan kode etik Polri.”

    “Penanganan sudah dilimpahkan ke Bidpropam Polda Jateng,” tuturnya.

    Ia mengatakan, Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo telah ditetapkan sebagai tersangka. 

    Proses pidana akan dilaksanakan beriringan dengan proses etik Bidpropam Polda Jateng. 

    Begitu pula warga sipil yang ikut bersama dua polisi itu, juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Dua orang polisi itu ditahan di Polda Jateng. Sementara yang warga sipil itu sedang dilakukan penanganan di Satreskrim Polrestabes Semarang,” terangnya.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

  • Gali Freitas dan Faqih Maulana Diprediksi Bakal Tampil Saat PSIS Jamu Dewa United di Jatidiri

    Gali Freitas dan Faqih Maulana Diprediksi Bakal Tampil Saat PSIS Jamu Dewa United di Jatidiri

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Jelang menjamu Dewa United pada laga pekan ke-21 BRI Liga 1 2024/2025, PSIS Semarang mendapat angin segar dengan kembalinya dua pemain penting yang mengalami cedera dan harus absen di laga sebelumnya kontra PSBS Biak.

    Laga melawan Dewa United akan berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (3/2/2025) malam.

    Adapun dua pemain yang dimaksud yakni Gali Freitas dan Faqih Maulana.

    Gali Freitas diketahui merupakan senjata andalan yang dimiliki skuad asuhan Gilbert Agius tersebut musim ini.

    Gali absen dalam laga sebelumnya karena mengalami cedera engkel.

    Sementara untuk Faqih Maulana yang juga mengalami cedera di bagian paha juga sudah kembali menjalani latihan secara normal.

    Meski baru didatangkan pada putaran kedua musim ini, namun Faqih menunjukkan prospek yang menjanjikan saat dimainkan melawan Persis Solo beberapa waktu lalu.

    Untuk menghadapi Dewa United, tim medis PSIS mengatakan bahwa untuk kondisi Faqih sudah fit dan siap bermain menghadapi Dewa United.

    “Kondisi Faqih saat ini sudah membaik dan sudah mengikuti latihan persiapan melawan Dewa United, keluhan sebelumnya rasa tidak nyaman pada hamstring sudah sangat membaik,” ujar dokter tim PSIS, Radityo Haryo pada Minggu (2/2/2025).

    Sementara Gali Freitas yang sempat dicoba mengikuti latihan pekan ini masih ditunggu kondisinya hingga mendekati pertandingan.

    “Kondisi Gali Freitas saat ini sudah membaik dan sempat mengikuti latihan perdana melawan Dewa United tetapi saat latihan Gali kembali mengeluh nyeri lagi di bagian angkle yang sama sehingga masih 50:50 untuk laga menghadapi Dewa United dan akan kami tunggu hingga mendekati pertandingan,” ujar dokter berusia 31 tahun itu.

  • Dua Polisi Semarang Pemeras Pasangan Remaja Ngaku Baru Pertama Kali Beraksi

    Dua Polisi Semarang Pemeras Pasangan Remaja Ngaku Baru Pertama Kali Beraksi

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dua anggota Polrestabes Semarang Aiptu  Kusno (46) dan Aipda Roy Legowo (38) mengaku baru pertama kali melancarkan aksinya memeras warga sipil.

    Dua anggota polisi ini sebelumnya ditangkap lantaran memeras pasangan remaja yang sedang asyik nongkrong di Jalan Telaga Mas, Kelurahan Kuningan,Semarang Utara, Kota Semarang, Jumat ( 31/1 2025) malam.

    Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang Kombes Pol M Syahduddi. 

    Dia mengungkapkan, dua anak buahnya itu mengaku baru pertama kali melakukan pemerasan.

    “Baru pertama kali,” kata Syahduddi, Senin (3/2/2025).

    Terkait motif pemerasan, mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu masih enggan menyebutkan.

    Namun, dia memastikan kasus ini telah diproses Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Tengah.

    “Untuk penanganan kasusnya sudah di limpahkan atau ditangani oleh Bipropam polda Jateng,” sambungnya.

    Sebelumnya, Aiptu  Kusno (46) anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang dan Aipda Roy Legowo (38) anggota Samapta Polsek Tembalang memeras pasangan muda-mudi yang sedang asyik nongkrong di Jalan Telaga Mas, Kelurahan Kuningan,Semarang Utara, Kota Semarang, Jumat ( 31/1 2025) malam.

    Aksi mereka berdua dibantu oleh satu warga sipil atas nama Suyatno (44) warga Sendang Mulyo, Kecamatan Tembalang.

    Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi menyatakan bakal memproses pidana dugaan kasus pemerasan yang melibatkan anggotanya.

    “Terhadap dugaan tindak pidana pemerasan akan di proses pidananya oleh Satreskrim Polrestabes Semarang,” jelas Kapolrestabes Semarang, Sabtu (1/1/2025).

    Kombes Pol M Syahduddi menyebut, kedua anggotanya akan dijerat pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan.

    “Iya penerapan pasal 368 KUHP,” terangnya.

    Dua polisi anggota Polrestabes Semarang yang melakukan pasangan pelajar Semarang telah ditahan. Mereka kini terancam oleh sidang etik

    “Ya mereka telah dilakukan penempatan khusus (patsus) atau penahanan selama 21 hari kedepan,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi saat dihubungi Tribun. Sabtu (1/1/2025).

    Menurutnya, kedua anggota tersebut saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh Seksi Propam Polrestabes Semarang. “Kami akan dikenakan sanksi Kode Etik Profesi Kepolisian,” bebernya.

    Kronologi kejadian

    Dua korban yang merupakan pasangan kekasih berinisial MRW  (18th) dan MMX (17th) sedang berduaan di dalam mobil yang terparkir di daerah Terang Bangsa, Semarang Barat, Jumat (31/1/ 2025) pukul  21.00 WIB.

    Tiga orang pelaku pemerasan  lalu mendatangi mereka dengan mobil warna merah.

    Para pelaku lantas menggertak kedua korban sembari mencabut kunci mobil korban dan meminta KTP-nya.

    Korban lalu disuruh untuk mobil pelaku. Di dalam mobil itu, korban dipalak para pelaku supaya membayar Rp2,5 juta.

    Belum diketahui ancaman yang dilakukan oleh para pelaku kepada kedua korban sehingga mau memberikan uang.

    Para pelaku lalu menggiring korban ke ATM BCA di daerah Telaga Mas Semarang Utara, untuk mengambil uang sebesar Rp2,5  juta.

    Selepas menyerahkan uang tunai ke para pelaku kemudian meminta KTP dan kunci mobilnya.

    Namun, pacar korban berteriak-teriak histeris sehingga memancing warga sekitar yang langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Semarang Utara.

    Berhubung dikerumuni massa, para pelaku sempat mengembalikan uang korban sebesar Rp1 juta.

    Janji Tegas

    Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi  melanjutkan, bakal menindak tegas para anggotanya yang terlibat kasus pemerasan tersebut

    “Kami berkomitmen untuk tidak memberi ruang sedikitpun terhadap segala bentuk penyimpangan maupun pelanggaran yang dilakukan oleh anggota, apabila terbukti melakukan nya pasti akan saya tindak secara tegas dan tuntas,” terangnya. (Iwn)

  • Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Senin 3 Februari 2025 Turun Rp 3.000 per Gram

    Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Senin 3 Februari 2025 Turun Rp 3.000 per Gram

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Harga emas Antam di Semarang hari ini berada di level Rp 1.621.000/gram, Senin (3/2/2025). Harga tersebut turun Rp 3.000 dari sebelumnya yang berada di level Rp 1.624.000/gram.

    Sementara itu, harga +Pph (0,25 persen), hari ini menjadi Rp 1.625.053.gram.

    Berikut daftar harga emas Antam di Semarang hari ini:

    0,5 gram = Rp 860.500
     
    1 gram = Rp 1.621.000
     
    2 gram = Rp 3.192.000

    3 gram = Rp 4.770.000 
     
    5 gram = Rp 7.920.000
     
    10 gram = Rp 15.750.000
     
    25 gram = Rp 39.225.000

    50 gram = Rp 78.300.000
     
    100 gram = Rp 156.420.000

    250 gram = Rp 390.750.000
     
    500 gram = Rp 781.250.000

    1 kilogram = Rp 1.561.600.000.

    Daftar harga emas Antam di Semarang dihimpun dari Butik Emas Logam Mulia berlokasi di blok A7 DP Mall, Jalan Pemuda No 150 Semarang.

    Transaksi pembelian di Butik Emas Logam Mulia Semarang dapat dilayani setiap hari Senin hingga Jumat, sedangkan untuk buyback, pengambilan emas dan pembukaan brankas hanya pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. 
     
    Sementara itu, untuk transaksi pengambilan fisik pada pukul 09.00-14.00 WIB, sedangkan untuk transaksi buyback pada pukul 09.00-12.00 WIB. 
     
    Bagi pelanggan yang ingin melakukan transaksi di Butik Emas Logam Mulia Semarang, dapat mengakses website www.logammulia.com atau melalui whatsapp di nomor 0822-5888-8130. (idy)

  • PSIS Patut Waspada, Dewa United Incar Poin Penuh di Stadion Jatidiri Semarang

    PSIS Patut Waspada, Dewa United Incar Poin Penuh di Stadion Jatidiri Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dewa United berambisi menjaga tren tak pernah kalah dari PSIS Semarang pada laga lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (3/2/2025) malam.

    Seperti diketahui, pada musim lalu, pertemuan pertama berakhir imbang 1-1, kemudian putaran kedua dimenangkan Dewa United dengan skor 2-1.

     

    Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink mengatakan anak asuhnya telah siap untuk pertandingan ini.

    “Kami sudah siap untuk laga besok, ada satu pemain yang diragukan bermain, tapi sisanya dalam kondisi baik dan siap bertanding,” kata Jan Olde dalam sesi jumpa pers yang berlangsung lewat sesi zoom, Minggu (2/2/2025).

    Pada laga tersebut, pelatih asal Belanda itu ingin menjaga momentum apik timnya dengan mengincar kemenangan atas PSIS. Sebagai informasi, Dewa United tak terkalahkan dalam tiga laga sebelumnya, termasuk sukses menaklukan Persib di kandangnya.

    “Kemarin kita punya satu bulan yang bagus, 3 kemenangan lawan tim sulit, jadi kami akan coba lanjutkan hasil apik tersebut,” ungkapnya.

    Namun Jan Olde menegaskan, timnya tetap mewaspadai tuan rumah yang baru saja menghentikan catatan buruk lima laga tak pernah menang dengan kemenangan meyakinkan saat melakoni laga away menghadapi PSBS Biak di Stadion Lukas Enembe Jayapura.

    “Kami melihat permainan PSIS melawan PSBS bagus, kekuatan mereka ada di taktikal, tentu mereka juga bahaya saat transisi. Mereka tim yang berbahaya,” terangnya.

    Kiper Dewa United, Sonny Stevens, menambahkan laga besok akan berjalan tidak mudah mengingat PSIS juga punya misi yang sama yakni menang.

    “Kitab tahu mereka juga butuh tiga poin untuk keluar dari zona merah, tapi kita juga mau lebih baik dari pada sekarang, pasti laga akan berjalan menarik, jadi nggak sabar untuk laga besok,” ucapnya.

    Pemain asal Belanda itu punya catatan apik saat jumpa PSIS di putaran pertama musim lalu. Dimana ia mencetak gol sekaligus menyelamatkan timnya dari kekalahan di menit akhir. Skor kala itu berakhir menjadi 1-1.

    “Yang pasti saya berharap tim menang daripada cetak gol untuk menyamakan kedudukan,” tegasnya.

  • Ribuan Orang Hadiri Selawat Bareng Habib Bidin Azzahir di Pringapus Semarang

    Ribuan Orang Hadiri Selawat Bareng Habib Bidin Azzahir di Pringapus Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Ribuan orang memadati area Bumi Wahyu Islamic Center dan Sekolah Dasar (SD) Islam Al-Badi’ di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang yang baru diresmikan pada Minggu (2/2/2025).

    Kedatangan mereka untuk menunaikan selawat bersama Majelis Azzahir yang dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf.

    Doa-doa yang dilantunkan juga ditujukan untuk memohon keselamatan atas musibah-musibah yang belakangan ini kerap melanda, khususnya di wilayah Bumi Serasi.

    Pengasuh sekolah tersebut, KH Thowus Ainul Yaqin mengatakan, pihaknya juga akan menggalang dana bagi korban-korban sekitar terdampak musibah bencana alam.

    “Sedang banyak saudara-saudara kita yang terkena musibah tanggul jebol, banjir dan seterusnya.

    Bahkan tidak jauh-jauh, di sekitar Pringapus sini banyak rumah yang mepet dengan sungai-sungai besar yang terdampak bencana,” kata Thowus.

    Ribuan orang secara khidmat mengikuti selawat dan doa-doa.

    Hujan yang melanda kawasan tersebut tidak menyurutkan niat para pengunjung untuk berdoa dan berselawat.

    Nantinya, lokasi tersebut juga akan dibuka untuk manasik haji, ibadah serta fasilitas-fasilitas lain bagi masyarakat umum.

    Fasilitas pendukung manasik haji seperti Kakbah juga tampak berada di Bumi Wahyu Islamic Center.

    Thowus menambahkan bahwa SD yang baru dibuka tersebut merupakan sekolah dengan program unggulan tafsir Al-Quran, pendidikan Bahasa Arab, serta Bahasa Inggris.

    Pihak sekolah, lanjut dia, menyediakan 30 persen kuota pendaftaran baru secara gratis untuk peserta didik yatim piatu dan dhuafa.

    “Selain itu dalam tanda kutip untuk menolong penrrintah yang sebagaimana kita tahu, praktik-praktik manasik haji masih sangat minim termasuk miniaturnya.

    Ini merupakan salah satu solusi kerjasama dengan pemerintah setempat,” imbuh dia.

    Sementara itu, Wakil Bupati Semarang, M Basari yang menjadi ketua panitia acara tersebut mengungkapkan bahwa kehadiran SD Islam Al-Badi’ bisa membantu pemerintah dalam menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan.

    “Tentunya dengan adanya sekolah Islam ini akan berdampak baik bagi akhlak anak-anak kita,” pungkas Basari. (*)

  • Dituduh Curi HP, Taufik Tewas Dihajar 7 Orang di Dua Lokasi Berbeda, Pendarahan Berat di Kepala

    Dituduh Curi HP, Taufik Tewas Dihajar 7 Orang di Dua Lokasi Berbeda, Pendarahan Berat di Kepala

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Taufik Maulana warga Perum Griya utama banjardowo Blok C N Rt 05 Rw 11 Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Kota Semarang  tewas setelah dihakimi karena dituding mencuri ponsel, Jumat (31/1/2025). Sebelum tewas Taufik sempat dirawat di Rumah Sakit Sultan Agung.

    Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena mengatakan total pelaku yang menghakimi mendiang Taufik berjumlah tujuh orang. 

    Sementara tersangka yang ditangkap baru empat orang dimana dua di antaranya masih berusia di bawah umur. 

    ” Tiga orang ini kami sedang melakukan pencarian,” ujarnya saat ditemui di Polrestabes Semarang, Minggu (2/2/2025).

    Menurut AKBP Sena, ada dua lokasi korban dikeroyok yakni  jl. Malangsari raya Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan dan Lapangan Karangroto Kecamatan Genuk.

    “Korban dikeroyok dituduh mencuri ponsel,” tuturnya. 

    AKBP Sena menerangkan korban setelah dipukuli di antarkan ke rumahnya. Kemudian pihak keluarga membawa korban ke rumah sakit Sultan Agung.

    “Korban dilakukan perawatan hingga akhirnya meninggal dunia,” imbuhnya.

    Lanjutnya korban langsung dilakukan otopsi dan hasilnya terdapat luka pukulan di bagian kepala. Korban diduga mati lemas karena pendarahan di bagian kepala.

    “Korban dirawat sekitar dua hari,” tutur dia.

    Ia mengatakan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan pecahan helm yang diduga untuk memukul korban. Pihaknya masih mendalami hal tersebut. 

    “Jadi posisinya saat itu (pengeroyokan–red) spontan,” kata dia.

    AKBP Sena menambahkan pelaku yang menuduh korban mencuri ponsel belum terbukti. Polisi belum menemukan ponsel yang dituduhkan dicuri korban.

    “Hingga saat ini belum terbukti,” tuturnya.