kab/kota: Semarang

  • KPK Siapkan Tindakan Terhadap Wali Kota Semarang Mbak Ita pada Pekan Depan, Apa Itu? 

    KPK Siapkan Tindakan Terhadap Wali Kota Semarang Mbak Ita pada Pekan Depan, Apa Itu? 

    PIKIRAN RAKYAT – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika mengatakan, penyidik akan melakukan tindakan kepada Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita. Sebelumnya, Ita batal diperiksa penyidik sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa, pemerasan, serta dugaan penerimaan gratifikasi di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, pada Selasa, 11 Februari 2025.

    “Bisa dipastikan dalam waktu dekat ini penyidik menyampaikan kepada saya akan ada tindakan yang akan dilakukan,” kata Tessa kepad wartawan Jumat, 14 Februari 2025. 

    Tessa menyebut, kemungkinan besar tindakan terhadap Ita akan dilakukan penyidik pada pekan depan. Akan tetapi, ia belum mau menyebut bentuk tindakan yang dimaksud apakah pemanggilan ulang atau penjemputan paksa. 

    “Ditunggu saja nanti, saya belum bisa buka saat ini. Bisa jadi (tindakannya) pekan depan,” ujar Tessa.

    Ita Dirawat di Rumah Sakit 

    Pemeriksaan yang dijadwalkan semula pada pekan lalu mengalami penundaan karena Ita sedang dalam kondisi sakit dan dirawat di RSD K.R.M.T. Wongsonegoro, Kota Semarang. Tidak mau percaya begitu saja, Tessa menyatakan pihaknya bakal mengecek informasi gangguan kesehatan yang diderita Ita. 

    “Informasi terakhir yang didapat (Mbak Ita) gagal hadir dan ada penyampaian dari stafnya, ini informasi terakhir, bisa jadi nanti ada update, bahwa saudari HGR sedang dirawat di Rumah Sakit,” kata Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Februari 2025. 

    “Tentunya nanti KPK dalam hal ini penyidik akan menganalisa, akan menindaklanjuti dan akan mengecek terkait dugaan gangguan kesehatan dari saudari HGR,” ucapnya menambahkan.

    Tessa menambahkan, dokter dari KPK akan melakukan pengecekan terkait kondisi kesehatan Ita. Namun, ia belum dapat memastikan soal kapan pemeriksaan kesehatan Ita akan dilakukan. 

    “Nanti akan membawa dokter dari KPK juga akan mengecek.Waktunya kapan saya masih belum bisa sampaikan, karena baru hari ini info tersebut didapat oleh penyidik,” ucap Tessa. 

    Empat Orang Dicegah ke Luar Negeri 

    KPK mencegah empat orang untuk tidak bepergian ke luar negeri. Mereka dilarang meninggalkan wilayah hukum Indonesia untuk memudahkan proses penyidikan kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang, Jawa Tengah. 

    Tessa mengatakan, pencegahan terhadap empat orang dilakukan selama enam bulan ke depan. Jangka waktu pencegahan dapat diperpanjang menyesuaikan kebutuhan penyidikan.

    “KPK telah mengeluarkan Surat Keputusan nomor 888 tahun 2024 tentang larangan bepergian ke luar negeri untuk dan atas nama empat orang, yaitu dua orang dari penyelenggara negara dan dua orang lainnya dari pihak swasta,” kata Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2024.

    Akan tetapi, Tessa belum membeberkan identitas pihak-pihak yang dicegah ke luar negeri. Berdasarkan informasi mereka yang dilarang meninggalkan wilayah hukum Indonesia adalah Wali Mbak Ita, Alwin Basri dan dua pihak swasta berinisial M dan RUD.

    “Larangan bepergian ke luar negeri ini terkait penyidikan yang sedang dilakukan oleh KPK yaitu dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang atau jasa di lingkungan Pemkot Semarang tahun 2023 sampai dengan 2024,” ucap Tessa. 

    “Dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang serta dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023 sampai dengan 2024,” katanya melanjutkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Video 2 Menit Duel Maut Semarang Tewaskan Pelajar Asal Kebonharjo

    Video 2 Menit Duel Maut Semarang Tewaskan Pelajar Asal Kebonharjo

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berikut ini video 2 Menit Duel Maut Semarang Tewaskan Pelajar Asal Kebonharjo 

    Polisi menangkap Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang, yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB.

    Rizki berduel satu lawan satu menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

    Korban APW meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    “Mereka berdua itu sama-sama pelajar SMK, tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka saling tantang via Instagram,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi menjelaskan bahwa duel bermula ketika tersangka mengirim pesan lewat DM Instagram kepada korban pada Rabu (12/2) pukul 16.00 WIB.

    Pesan tersebut berisi tantangan duel.

    Korban menerima tantangan itu dan sepakat untuk bertarung.

    “Korban dan tersangka berasal dari dua SMK yang sering terlibat tawuran. Mereka akhirnya janjian untuk berkelahi satu lawan satu,” ujarnya.

    Keduanya sepakat membawa senjata tajam dan menentukan lokasi duel.

    Sepanjang perjalanan ke lokasi, mereka terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi.

    Saat tiba di lokasi, korban datang bersama dua temannya, sementara tersangka hanya didampingi satu temannya.

    “Sebelum berkelahi, mereka saling mengadu senjata tajam atau ‘tos’ sebagai tanda setuju pertarungan,” lanjutnya.

    Perkelahian berlangsung dalam dua tahap.

    Pada tahap pertama, terjadi empat kali adu senjata tajam, salah satunya mengenai jari korban.

    Setelah itu, mereka kembali melakukan “tos” senjata dan melanjutkan pertarungan.

    Pada tahap kedua, terjadi lagi empat kali sabetan celurit, salah satunya mengenai pinggang kiri korban.

    Korban mundur kesakitan, lalu teman-temannya maju untuk menyelamatkannya.

    Duel tersebut berlangsung kurang lebih dua menit.

    “Tersangka berhenti menyerang korban, lalu bersalaman dengan salah satu teman korban sebagai tanda pertarungan selesai,” jelas Syahduddi.

    Setelah kejadian, tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Slawi, Kabupaten Tegal.

    Namun, polisi berhasil menangkapnya saat kembali ke Semarang, tepatnya di Cepiring, Kendal, Kamis (13/2/2025) pukul 16.00 WIB.

    “Keduanya, baik korban maupun tersangka, tidak terindikasi mengonsumsi alkohol atau narkoba saat berkelahi,” ungkapnya.

    Korban mengalami luka parah di punggung yang menembus paru-paru serta luka sabetan di pinggang kiri.

    Korban akhirnya meninggal dunia setelah beberapa jam menjalani perawatan di rumah sakit.

    “Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” tutup Syahduddi.

  • Duel Maut di Semarang, Pelajar Tewas Usai Ditantang Duel via Instagram

    Duel Maut di Semarang, Pelajar Tewas Usai Ditantang Duel via Instagram

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Polisi menangkap Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang, yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB.

    Rizki berduel satu lawan satu menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

    Korban APW meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    “Mereka berdua itu sama-sama pelajar SMK, tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka saling tantang via Instagram,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi menjelaskan bahwa duel bermula ketika tersangka mengirim pesan lewat DM Instagram kepada korban pada Rabu (12/2) pukul 16.00 WIB.

    Pesan tersebut berisi tantangan duel.

    Korban menerima tantangan itu dan sepakat untuk bertarung.

    “Korban dan tersangka berasal dari dua SMK yang sering terlibat tawuran. Mereka akhirnya janjian untuk berkelahi satu lawan satu,” ujarnya.

    Keduanya sepakat membawa senjata tajam dan menentukan lokasi duel.

    Sepanjang perjalanan ke lokasi, mereka terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi.

    Saat tiba di lokasi, korban datang bersama dua temannya, sementara tersangka hanya didampingi satu temannya.

    “Sebelum berkelahi, mereka saling mengadu senjata tajam atau ‘tos’ sebagai tanda setuju pertarungan,” lanjutnya.

    Perkelahian berlangsung dalam dua tahap.

    Pada tahap pertama, terjadi empat kali adu senjata tajam, salah satunya mengenai jari korban.

    Setelah itu, mereka kembali melakukan “tos” senjata dan melanjutkan pertarungan.

    Pada tahap kedua, terjadi lagi empat kali sabetan celurit, salah satunya mengenai pinggang kiri korban.

    Korban mundur kesakitan, lalu teman-temannya maju untuk menyelamatkannya.

    Duel tersebut berlangsung kurang lebih dua menit.

    “Tersangka berhenti menyerang korban, lalu bersalaman dengan salah satu teman korban sebagai tanda pertarungan selesai,” jelas Syahduddi.

    Setelah kejadian, tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Slawi, Kabupaten Tegal.

    Namun, polisi berhasil menangkapnya saat kembali ke Semarang, tepatnya di Cepiring, Kendal, Kamis (13/2/2025) pukul 16.00 WIB.

    “Keduanya, baik korban maupun tersangka, tidak terindikasi mengonsumsi alkohol atau narkoba saat berkelahi,” ungkapnya.

    Korban mengalami luka parah di punggung yang menembus paru-paru serta luka sabetan di pinggang kiri.

    Korban akhirnya meninggal dunia setelah beberapa jam menjalani perawatan di rumah sakit.

    “Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” tutup Syahduddi.

  • LDK Fakultas Teknik Universitas Semarang: Tempa Mahasiswa Jadi Pemimpin yang Berkualitas

    LDK Fakultas Teknik Universitas Semarang: Tempa Mahasiswa Jadi Pemimpin yang Berkualitas

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM) kembali menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) sebagai program tahunan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinan dan keterampilan organisasi. 

    Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 14 Februari 2025, di Lapangan Tembak Kodam IV Tembalang, Semarang.

    Dengan mengusung tema Kepemimpinan Teknik yang Berkualitas dan Berkarakter dengan Menerapkan Nilai Integritas dan Etika, LDK ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa agar mampu mengemban peran dalam organisasi kemahasiswaan, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (DEMA), serta himpunan mahasiswa jurusan. 

    Selain diberikan materi kepemimpinan, peserta juga mendapatkan pelatihan soft skill, seperti kedisiplinan, manajemen waktu, teknik negosiasi, berpikir kritis, hingga penyusunan anggaran.

    Wakil Dekan I Fakultas Teknik USM, Ferry Firmawan ST MT PhD menekankan bahwa kegiatan ini penting sebagai bentuk pembelajaran di luar kelas.

    “LDK adalah kampus kedua bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga keterampilan yang akan berguna dalam kehidupan organisasi dan profesional,” ujarnya.

    Ferry berharap, peserta LDK dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya dengan menunjukkan prestasi akademik yang baik, keterampilan organisasi yang unggul, serta sikap kepemimpinan yang kuat. 

    “Mereka juga didorong untuk menyebarkan semangat kepemimpinan kepada mahasiswa lainnya agar tercipta lingkungan akademik yang lebih aktif dan progresif, serta bisa mencetak lebih banyak agen perubahan yang siap membawa inovasi dan perubahan positif di lingkungan kampus dan masyarakat,” harapnya. (*)

  • Kronologi Penangkapan Begal Sadis di Semarang, Sampai Nekat Bacok Kepala Mahasiswa

    Kronologi Penangkapan Begal Sadis di Semarang, Sampai Nekat Bacok Kepala Mahasiswa

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi menangkap tiga tersangka pembegalan terhadap mahasiswa asal Brebes berinisial MIF (19) di Jalan Simongan, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang, Minggu (9/2/2025) dini hari.

    Ketiga tersangka masing-masing Heru Kurniawan (26) warga Kalibanteng Kulon, Alif Rahmanda (24) warga Gisikdrono, Riswanda Dani (24) warga Purwoyoso.

    Satu tersangka lainnya Marcellinus (29) warga Jatisari ikut ditangkap karena berperan sebagai penadah barang rampasan.

    “Korban dibegal dengan menggunakan golok lalu handphone Samsung A23 korban dirampas,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Syahduddi saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi menuturkan, sebelum melakukan pembegalan ketiga tersangka mabuk minum-minuman keras di daerah Kalipancur, Ngaliyan.

    Mereka saat nongkrong sudah membawa golok.

    Selepas puas mabuk, mereka pulang lalu berpapasan dengan  korban bersama dua orang temannya.

    Korban saat itu posisi membonceng paling belakang.

    “Ketika  berpapasan itulah tersangka Heru berteriak sambil menunjuk korban dan temannya. Lalu tersangka Dani dan Alif berbalik mengejar korban,” jelasnya.

    Tersangka Alif berhasil mengejar motor korban lalu membacoknya hingga mengenai kepala korban.

    Selain melukai korban, tersangka juga mengambil handphonenya.

    “Korban alami sayatan di kepala,” terangnya.

    Sesudah berhasil membegal, ketiga tersangka mendatangi tersangka Marcellinus (29) warga Jatisari untuk menjual barang rampasan.

    Mereka menjual handphone ke Marcel seharga Rp 750 ribu.

    “Setelah mendapatkan uang dibagi 3 para tersangka secara merata,” kata Kapolrestabes.

    Menurut Kapolrestabes, ketiga tersangka begal ditangkap dua hari selepas korban membuat laporan ke polisi.

    Selepas pemeriksaan diketahui dua tersangka Heru dan Alfi adalah residivis kasus narkoba dan pengeroyokan.

    Atas perbuatannya, Heru, Alif dan Dani dijerat Pasal 365 KUHPidana terkait pengeroyokan.

    Tersangka Marcel dijerat Pasal 480 KUHPidana, terkait penadahan.

    “Kasus pengeroyokan kena 9 tahun penjara. Penadah kena ancaman 4 tahun penjara,” tandasnya. (Iwn)

  • VIRAL! 4 Truk Pengangkut Tabung Raksasa Oven Pembuat Bata Ringan Sampai di Kabupaten Semarang

    VIRAL! 4 Truk Pengangkut Tabung Raksasa Oven Pembuat Bata Ringan Sampai di Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Empat truk pengangkut mesin autoclave atau oven pembuat bata ringan (hebel) berbaris parkir di tepi ruas Tol Semarang-Solo, tepatnya di depan Rest Area KM429A Ungaran, Kabupaten Semarang pada Jumat (14/2/2025) sore.

    Truk tersebut sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang pada Kamis (13/2/2025) malam dan tengah dalam perjalanan menuju Kabupaten Banjarnegara.

    Perjalanan truk-truk yang muatannya berbentuj tabung raksasa tersebut juga dikawal oleh pihak berwenang dan sejumlah mobil.

    Saat berhenti di depan Rest Area KM429A Ungaran, tampak para sopir, kernet dan para pekerja lainnya beristirahat di dekat truk.

    Sebagian duduk sambil menyantap makanan, sedangkan sebagian lainnya berbaring dan tidur.

    Seorang kernet satu di antara truk tersebut, Fauzi (23) mengatakan bahwa terdapat total 12 truk yang membawa mesin tersebut menuju ke arah Banjarnegara.

    “Yang delapan sudah duluan, sampai di Klaten dan Yogyakarya.

    Sedangkan yang empat ini terakhir,” kata Fauzi kepada Tribunjateng.com.

    Dia menambahkan, truk-truk yang mengangkut ratusan ton mesin tersebut melaju lambat dengan kecepatan 5 sampai 30 kilometer per jam.

    Tabung yang diangkut truk tersebut, lanjut Fauzi, memiliki panjang sekitar 40 meter.

    Dengan ukuran panjang dan besarnya tabung bercat biru tersebut, bagian kepala truk seolah tampak kecil.

    Menurut Fauzi, sejumlah rintangan dalam membawa tabung raksasa tersebut di antaranya keramaian lalu lintas yang harus dikawal ketat, serta kontur jalan yang menanjak dan menurun.

    Selain itu, laju kecepatan truk yang relatif lambat membuat rombongan harus sering berhenti di titik tertentu untuk istirahat.

    “Saya membawa bekal makanan, mi instan, serta pakaian untuk ganti.

    Mudah-mudahan perjalanan lancar dan aman,” pungkas Fauzi.

    Meskipun truk-truk tersebut berhenti di tepi ruas tol, arus lalu lintas di sana masih terbilang lancar dan tidak terdapat ketersendatan. (*)

  • Pelaku Begal Manyaran Berhasil Ditangkap, Ternyata Bawa Golok

    Pelaku Begal Manyaran Berhasil Ditangkap, Ternyata Bawa Golok

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi menangkap tiga tersangka pembegalan terhadap mahasiswa asal Brebes berinisial MIF (19) di Jalan Simongan, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang,  Minggu (9/2/2025) dini hari.

    Ketiga tersangka masing-masing Heru Kurniawan (26) warga Kalibanteng Kulon, Alif Rahmanda (24) warga Gisikdrono, Riswanda Dani (24) warga Purwoyoso.

    Satu tersangka lainnya Marcellinus (29) warga Jatisari ikut ditangkap karena berperan sebagai penadah barang rampasan.

    “Korban dibegal dengan menggunakan golok lalu handphone Samsung A23 korban dirampas,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Syahduddi saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi menuturkan, sebelum melakukan pembegalan ketiga tersangka mabuk minum-minuman keras di daerah Kalipancur, Ngaliyan.

    Mereka saat nongkrong sudah membawa golok.  Selepas puas mabuk, mereka pulang lalu berpapasan dengan  korban bersama dua orang temannya.
    Korban saat itu posisi membonceng paling belakang.

    “Ketika  berpapasan itulah tersangka Heru berteriak sambil menunjuk korban dan temannya. Lalu tersangka Dani dan Alif berbalik mengejar korban,” jelasnya.

    Tersangka Alif berhasil mengejar motor korban lalu membacoknya hingga mengenali kepala korban.

    Selain melukai korban, tersangka juga mengambil handphonenya.

    “Korban alami sayatan di kepala,” terangnya.

    Sesudah berhasil membegal, ketiga tersangka mendatangi tersangka Marcellinus (29) warga Jatisari  untuk menjual barang rampasan..

    Mereka menjual handphone ke Marcel seharga Rp. 750 ribu.

    “Setelah mendapatkan uang dibagi 3 oleh para tersangka secara merata,” kata Kapolrestabes.

    Menurut Kapolrestabes, ketiga tersangka begal ditangkap dua hari selepas korban membuat laporan ke polisi.

    Selepas pemeriksaan diketahui dua tersangka Heru dan Alfi adalah residivis kasus narkoba dan pengeroyokan. Atas perbuatannya, Heru, Alif dan Dani dijerat Pasal 365 KUHPidana terkait pengeroyokan.

    Tersangka Marcel dijerat Pasal 480 KUHPidana, terkait penadahan.

    “kasus pengeroyokan kena 9 tahun penjara. Penadah kena ancaman 4 tahun penjara,” tandasnya. (Iwn)

     

     

  • Antrean Panjang Gas 3 Kg di Jateng Disebabkan Panic Buying, Pertamina Imbau Warga Beli Secukupnya

    Antrean Panjang Gas 3 Kg di Jateng Disebabkan Panic Buying, Pertamina Imbau Warga Beli Secukupnya

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Antrean pembelian LPG 3 Kg atau gas melon masih terjadi di beberapa daerah.

    Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) melalui Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, mengungkapkan penyebabnya. 

    Taufiq mengatakan, fenomena antrean ini disebabkan oleh perilaku dari sebagian masyarakat yang melakukan pembelian berlebih.

    “Hasil kemarin kami sidak bersama dengan pemerintah daerah dan juga DPRD di semua kabupaten/kota, kesimpulannya sama.

    (Perilaku) masyarakat saat ini karena melihat pemberitaan di media, yang akhirnya mereka sudah punya 2 sampai 3 tabung di rumah, isi, tapi untuk menambah rasa aman mereka membeli LPG (lagi) karena takut nanti persediaan habis atau takut pas habis, cari LPG tidak ada,” kata Taufiq, Jumat (14/2/2024).

    Ia menyebutkan, pasokan LPG bersubsidi tersebut berjalan normal dengan kuota yang ditetapkan pemerintah, yaitu rata-rata dua kali seminggu.

    Ia menyebut situasi ini sebelumnya tidak menimbulkan masalah, namun belakangan terjadi efek psikologis di masyarakat yang menyebabkan kepanikan.

    Seperti diketahui, per 1 Februari 2025 lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa penjualan elpiji 3 Kg atau gas melon melalui pengecer tidak diperbolehkan lagi.

     Adapun setelahnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru, yang menyebutkan kalau pengecer boleh kembali berjualan elpiji 3 kg seperti biasa.

    “Rata-rata penyaluran LPG 3 Kg se-Jateng DIY 4.700 Metrik Ton atau sekitar 1.560.000 tabung per hari,” sebutnya.

    Taufiq lebih lanjut mengimbau kepada masyarakat untuk membeli LPG sesuai kebutuhan.

    “Apabila di rumah sudah memiliki tabung satu atau dua, saya rasa tidak perlu membeli lagi, karena setiap hari stok pasti aman – kalau semua kita bantu untuk memutus mata rantai kepanikan yang terjadi,” ungkapnya.

    Sementara itu, di Semarang sejumlah pangkalan menyebutkan pembeli masih mengantre untuk mendapatkan gas melon. Namun, pelaku pangkalan menyebut tak sepadat awal Februari lalu.

    Mardiyah, pemilik Pangkalan di Pasar Karangayu menyebutkan, dirinya mendapatkan pasokan dua kali dalam satu minggu.

    Adapun tiap kali datang, ia mendapat pasokan sebanyak 215 tabung.

    “Biasanya memang dapat segitu. Itu saya kasih juga ke pengecer, maksimal lima tabung,” sebutnya.

    Ia lebih lanjut menilai, dalam posisi saat ini memang pasokan selalu habis tiap kali datang.

    “Posisi gini pasti habis,” sebutnya.

    Satu pengecer, Subiono (83) mengatakan, sebelumnya ia mendapat pasokan sebanyak dua kali dalam seminggu dari pangkalan langganannya. Adapun tiap kali datang, mendapat 5 sampai 6 tabung.

    Ia menyebut, beberapa waktu sempat mengalami ketersendatan pasokan. 

    “Sekarang sudah agak normal, seminggu sekali ini mau dikasih antara 9 sampai 10 dari pangkalan,” imbuhnya. (idy)

  • Hipmi Kota Semarang Akan Buka Pendaftaran Calon Ketua

    Hipmi Kota Semarang Akan Buka Pendaftaran Calon Ketua

    TRIBUNJATENGMCOM, SEMARANG – Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Kota Semarang akan membuka pendaftaran calon ketua.

    Hal tersebut dibahas dalam rapat harian terkait persiapan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-5 Hipmi Kota Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Ketua Umum Hipmi Kota Semarang, Tristan Panolan menyampaikan, muscab rencana digelar pada 27 Februari di Hotel Oak Tree.

    Namun, sebelum agenda muscab digelar, Hipmi akan menggelar konferensi pers pada 17 Februari mendatang sekaligus pembukaan pendaftaran. 

    Pengambilan dan pengembalian formulir calon ketua akan dimulai pada 17 – 20 Februari 2025 mulai pukul 14.00 – 21.00 di lobby Hotel Oak Tree.

    “Selanjutnya, penyampaian visi misi calon pada 22 Februari. Dilanjut, muscab pada 27 Februari,” sebut Tristan. 

    Dia berharap, kader muda yang berkompeten bisa ikut mendaftar menjadi calon ketua BPC Hipmi Kota Semarang. Dengan kader-kader yang berkompeten, bisa membawa Hipmi lebih baik. 

    “Tema muscab Bersama Maju, Bersatu, Ekonomi Kuat. Sudah ada beberapa calon yang muncul,” bebernya. 

    Ketua yang terpilih nanti, diharapkan bisa melanjutkan program kepengurusan sebelumnya sekaligus memberikan inovasi baru terkait kepemudaan

    “Kalau kepengurusan kami kemarin, banyak pemberdayaan UMKM. Kami dampingi mereka. Kami banyak merekrut dan melibatkan UMKM,” terangnya. 

    Sekretaris BPC Hipmi Kota Semarang, Syaiful Fahmi menambahkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon ketua, diantaranya mengumpulkan 10 rekomendasi dari pengurus BPC Kota Semarang. Adapun pengurus BPC Himpi Kota Semarang yang tertuang dalam SK sebanyak 83. 

    “Persyaratan akan kami sampaikan nanti saat press konferensi,” ucapnya. (eyf)

  • Jamasan Pusaka Peringati Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang, Ini Maknanya

    Jamasan Pusaka Peringati Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang, Ini Maknanya

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejumlah pusaka peninggalan leluhur dibersihkan dalam ritual Jamasan Pusaka sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kecamatan Ungaran Timur, Jumat (14/2/2025) sore.

    Beberapa pusaka tersebut merupakan peninggalan Kiai Ageng Pandanaran I dan Kiai Ageng Pandanaran II, yang pernah menjabat sebagai Bupati Semarang pada awal berdirinya wilayah tersebut.

    Juru Jamasan Pusaka, Sutikno, mengatakan bahwa pusaka yang dijamas meliputi tombak trisula dan keris.

    “Ada tombak trisula serta beberapa keris yang dibersihkan. Sebenarnya ada pusaka lain yang seharusnya ikut dijamas, namun belum dikembalikan oleh peminjamnya,” kata Sutikno.

    Ia menambahkan bahwa pusaka-pusaka tersebut memiliki simbol pengetahuan yang wajib diketahui oleh generasi muda saat ini.

    Menurutnya, simbol tersebut mencerminkan kepemimpinan dan karakter pemiliknya, yang terukir dalam pamor pada keris.

    “Pamor adalah bentuk ungkapan dari pemiliknya ketika bertemu dengan empu kerisnya dulu,” imbuhnya.

    Proses pembersihan pusaka dilakukan di atas guci, dengan air dari 208 sumber mata air di Kabupaten Semarang.

    Air tersebut dikenal sebagai Tirta Perwita Sari atau Tirta Perwita Suci, yang sebelumnya diarak dalam kirab melintasi desa dan kecamatan.

    Setelah disiram, pusaka-pusaka tersebut dilap dengan dedaunan dan disimpan kembali di ruangan khusus di Rumah Dinas Bupati Semarang.

    Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, yang memimpin prosesi tersebut mengungkapkan bahwa Jamasan Pusaka juga disertai dengan Wilujengan atau doa lintas agama.

    “Kami berharap Kabupaten Semarang tetap ayem, tentram, gemah ripah loh jinawi, kondusif, aman, semakin berkembang, semakin maju, dan diberkahi oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” kata Ngesti.

    Ia menambahkan bahwa sebelum prosesi Jamasan, pihaknya telah melakukan ziarah ke makam Kiai Ageng Pandanaran I dan II di Kota Semarang dan Kabupaten Klaten.

    Selain itu, rombongan juga melakukan napak tilas ke rumah Bupati Semarang zaman dahulu di Dusun Paseban, Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.

    Hari Jadi Kabupaten Semarang diperingati setiap 15 Maret setiap tahunnya.

    Menurut Ngesti, seluruh kegiatan sakral telah selesai dilakukan pada Jumat malam.

    Upacara Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang akan digelar di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, pada 15 Maret 2025.

    Setelah itu, berbagai kegiatan lainnya akan dilaksanakan setelah Idul Fitri 1446 H.

    “Kami menyesuaikan dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Ada efisiensi anggaran, sehingga beberapa acara seperti pagelaran seni budaya dan kegiatan seremonial lainnya dikurangi,” jelas Ngesti.

    Meskipun demikian, ia berharap efisiensi anggaran tersebut tidak mengurangi semangat dan makna sakral Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang.