kab/kota: Semarang

  • Beda Dari Tahun Lalu, Wahana Pasar Malam Diprediksi Jadi Magnet Pengunjung di Dugderan Semarang 2025

    Beda Dari Tahun Lalu, Wahana Pasar Malam Diprediksi Jadi Magnet Pengunjung di Dugderan Semarang 2025

    TRIBUNJATENG.COM – Mengintip persiapan Pasar Dugderan yang akan berlangsung dari 17-26 Februari 2025 di Jalan Agus Salim Semarang.

    Dugderan merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan di Kota Semarang.

    Pada Minggu (16/2/2025), para pedagang tampak sibuk mempersiapkan barang-barang dagangan di lapaknya. 

    Mulai dari pedagang permainan tradisional, gerabah, sepatu, baju, hingga berbagai kuliner. 

    Tak hanya itu, wahana permainan Pasar Malam seperti bianglala, ombak banyu, dan kora-kora juga mulai disusun. 

    Salah satu pedagang Pasar Dugderan, Jarot (52), mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan barang dagangan untuk dijualkan di Pasar Dugderan sejak satu bulan lalu.

    Dirinya mengaku datang dari Boja, Kendal untuk menjual berbagai permainan tradisional.

    Di antaranya, pecut, barongan, wayang, blangkon, dan masih banyak lagi.

    “Sudah sering jualan di Pasar Dugderan, mungkin sudah 5 tahun ada. Penjual yang ada di sini dari mana-mana, ada Gunungkidul, Jepara, Magelang, banyak. 

    Soalnya ini event tradisi Semarang menyambut Ramadan,” ucap Jarot kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2025).

    Jarot menyebutkan, ada sedikit perbedaan antara Pasar Dugderan 2025 dengan tahun sebelumnya. 

    Yaitu diizinkannya kembali adanya wahana permainan Pasar Malam di Pasar Dugderan.

    “Tahun kemarin tidak ada izin dari Wali Kota dengan adanya wahana Pasar Malam, jadi ada penurunan. Tapi tahun ini ada lagi, karena daya tariknya di situ. Semoga semakin ramai,” tutur dia. 

    Lebih jelas Jarot mengatakan, di Pasar Dugderan ini terdapat sekira 100 lebih pedagang yang menjual berbagai macam barang dan kuliner.

    Sehingga dirinya berharap, Pasar Dugderan tahun ini bisa lebih ramai dan dan banyak pengunjung yang datang ke sini untuk menyambut bulan suci Ramadan.

    “Harapannya semoga laris, banyak pengunjung, dan ekonominya semakin membaik,” ucap Jarot.

    Hal senada juga disampaikan oleh pedagang kurma di Pasar Dugderan, Yuli (49). 

    Dirinya menyebutkan, masyarakat Kota Semarang tampak bersemangat menyambut Ramadhan.

    Hal tersebut bisa terlihat dari geliat pembeli yang mampir di lapaknya. 

    “Ini mau dugderan, jadinya banyak yang mampir beli buat persiapan bulan puasa,” ucap Yuli. Di lapaknya yang terletak di seberang Pasar Johar itu Yuli menjualkan berbagai jenis kurma. Seperti kurma Tunisia, Madinah, Mesir, Green Valley, dan masih banyak lagi. 

    Kendati demikian Yuli berharap, Pasar Dugderan tahun ini bisa lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

    “Pendapatannya kalau sekarang masjh belum stabil, nanti kalau sudah Ramadan bisa terlihat. Senang ada Dugderan, semoga tambah ramai,” pungkas Yuli.

    Setelah Pasar Dugderan, nantinya akan ada kirab Dugderan yang dilaksanakan pada Jumat (28/2/2025) yang dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Kauman Semarang. (*)

     

  • Hasil Akhir PSIS Vs PSM Makassar Imbang 1-1, Mahesa Jenar Gagal Manfaatkan Peluang Emas di Kandang

    Hasil Akhir PSIS Vs PSM Makassar Imbang 1-1, Mahesa Jenar Gagal Manfaatkan Peluang Emas di Kandang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – PSIS Semarang kembali gagal meraih kemenangan dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 pekan ke-23 di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/2/2025) malam.

    PSIS harus puas dengan skor imbang 1-1 dalam laga ini.

    PSIS memimpin lebih dulu dalam laga ini lewat gol yang dicetak Joao Ferrari menit ke 37, namun keunggulan ini tidak mampu dipertahankan PSIS hingga tuntasnya babak pertama.

    PSM mampu menyamakan kedudukan pada menit tambahan waktu babak pertama tepatnya menit 49 lewat penalti kapten PSM, Yuran Fernandes.

    Dalam jalannya laga, PSIS justru lebih banyak tertekan oleh tim tamu.

    Bahkan, PSM sebetulnya mampu mencetak dua gol sebelum PSIS mencetak gol.

    RAYAKAN GOL – Pemain PSIS Semarang Joao Ferrari merayakan golnya bersama rekan setimnya dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/2/2025).

    Namun, dua gol yang seluruhnya dicetak Yuran Fernandes lewat sundulan gagal disahkan wasit usai dilakukan cek VAR.

    Setelah bermain imbang di babak pertama, di babak kedua PSIS yang membidik gol mencoba memasukkan beberapa pemain dengan naluri menyerang tinggi seperti Sudi Abdallah dan Septian David Maulana.

    Pada menit 89, PSM nyaris mencatatkan comeback dalam laga ini usai wasit memberi hadiah penalti setelah pemain PSIS, Roger Bonet melanggar Matheus Silva.

    Namun, Matheus yang maju sebagai algojo gagal menjalankan tugasnya.

    Tembakan Matheus berhasil digagalkan Syahrul Trisna.

    Wasit memberikan waktu tambahan 5 menit di babak kedua ini, namun skor 1-1 bertahan hingga akhir laga.

    Hasil ini membuat PSIS gagal memenangkan tiga pertandingan kandang secara berturut-turut.

    Sebelumnya PSIS kalah saat menjamu Dewa United dan Persib Bandung.

    Tambahan satu poin ini membuat PSIS masih tertahan di posisi 14 dengan koleksi 22 poin. (*)

  • Pacuan Kuda Tegalwaton Didorong Jadi Sport Tourism

    Pacuan Kuda Tegalwaton Didorong Jadi Sport Tourism

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Ribuan orang memadati area penonton Gelanggang Pacuan Kuda di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (16/2). Mereka menyaksikan 162 ekor kuda bersama jokinya yang bersaing dalam kejuaraan pacuan kuda The Race of Rising Stars Jateng Derby 2025.
    Tampak para pengunjung memenuhi area tribun, tepi lintasan atau trek pacu dan kios-kios UMKM sejak pagi hingga sore hari. Terik panas matahari yang menyinari seluruh area sirkuit tak membuat semangat penonton surut. Kemeriahan semakin terasa dari sorakan penonton ketika para joki dan kuda-kudanya berpacu mengitari lintasan.
    Seorang pengunjung, Delima Putri (29), mengatakan, kecintaannya terhadap pacuan kuda membuat dirinya datang jauh-jauh dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ke gelanggang pacuan kuda di Tegalwaton.
    “Seru aja, meskipun panas, tetap dibikin seru. Kebetulan kuda-kuda yang saya jagokan di hampir semua kelas menang terus,” ungkap dia sembari tampak ceria.
    Delima menambahkan, dirinya selalu mengikuti perlombaan pacuan kuda di mana pun digelar.
    Selain di Tegalwaton, dia juga pernah menyaksikan keseruan balap kuda tersebut di Pangandaran serta Bantul, DI Yogyakarta. Tak hanya menonton, lanjut Delima, dia juga mengaku hobi berkuda.
    “Meski tidak punya kuda, tapi suka berkuda, kemarin di Dago, Bandung,” imbuh dia.
    Delima berharap, perhelatan pacuan kuda di Indonesia bisa semakin diminati penonton dan perlombaan yang digelar semakin seru.
    Gelaran Jateng Derby 2025 yang dilaksanakan oleh Sarga.co dan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) tersebut diikuti oleh 18 kelas peserta.
    VP Marketing & Operation Sarga.co, Kevin Jonathan Van Houten, menyebutkan, kegiatan tersebut telah dihadiri oleh lebih dari 5.000 orang.
    “Pasti bertambah lagi sampai sore hari karena antusiasme masyarakat sangat bagus. Cuaca mendukung, cerah, serta kuda-kudanya sehat dan dalam kondisi performa maksimal,” kata Kevin.
    Dia mengatakan, pihaknya juga melibatkan para pelaku UMKM untuk turut meramaikan sekitar arena pacuan kuda. Menurut Kevin, pihaknya terus berupaya mengemas dunia pacuan kuda untuk lebih besar lagi serta mengangkat para joki profesional.
    Sementara itu, Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, menambahkan, pacuan kuda tersebut nantinya bisa menjadi olahraga yang dikombinasikan dengan sektor pariwisata atau sport tourism. Pasalnya, segmen penonton yang datang tak hanya pria dewasa, namun juga berbagai kalangan meliputi, remaja, anak-anak, serta satu keluarga.
    “Ditambah lagi kelebihan Tegalwaton adalah pemandangannya yang luar biasa indah, misalnya Gunung Merbabu serta perbukitan. Kami bisa bekerja sama lebih lanjut dengan Pordasi maupun pihak desa untuk menjadikan ini sebagai salah satu ikon destinasi olahraga dan wisata,” kata Aryo.
    Sebagai informasi, dalam kelas tertinggi Jateng Derby 2025, pemenangnya akan mendapatkan hadiah Rp100 juta.
    Dalam kelas tersebut, terdapat tiga pertandingan dengan jarak tempuh 1.600 meter yang diikuti Kelas 3 Tahun Derby Divisi II, Kelas C, dan Kelas 3 Tahun Derby Divisi I.
    Acara tersebut juga dimeriahkan oleh hiburan, apresiasi untuk para joki, serta festival musik. (*)

     

  • Sepakan Penalti Ditepis, PSM Makassar Bawa Pulang Satu Poin

    Sepakan Penalti Ditepis, PSM Makassar Bawa Pulang Satu Poin

    FAJAR.CO.ID,SEMARANG — PSM Makassar harus puas berbagi poin menghadapi PSIS Semarang.

    Satu poin ini usai kedua tim bermain imbang di pekan ke-23 kompetisi Liga 1 musim 2024/2025.

    Pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (16/2/2025) sementara sama kuat 1-1.

    Dua gol yang tercipta di babak pertama di buka oleh PSIS Semarang melalui Joao Ferarri di menit ke-37.

    Sementara gol balasan dari PSM Makassar diciptakan di menit ke-45+4 melalui eksekusi pinalti Yuran Fernandes.

    Peluang emas PSM terjadi diujung laga lewat pinalti, sayang Matheus Silva gagal mengeksekusi dengan baik.

    Jalannya Pertandingan

    Menit-menit awal laga, tim tamu PSM Makassar mendominasi dan menciptakan bererapa peluang.

    Pertama melalui Nermin Haljeta di menit pertama sayang berada di posisi offside.

    Kemudian di menit ketiga, giliran Daisuke Sakai yang melepas sepakan keras usai menerima umpan dari Victor Dethan namun masih melebar tipis.

    Di menit ke-11, Yuran Fernandes sempat mencetak gol. Namun dianulir karena terlebih dahulu terjadi pelanggaran.

    Pada menit ke-18 Victor Dethan mendapatkan peluang. Sepakan plessing masih mampu dihalau kiper PSIS Semarang.

    Semenit berselang Yuran kembali berhasil mencetak dan kembali dianulir karena berada di posisi offside.

    Pada menit ke-23 lagi-lagi peluang emas untuk PSM, sayang umpan dari Nermin yang dieksekusi oleh Daisuke Sakai masih melebar.

    PSIS Semarang justru berhasil unggul terlebih dahulu di menit ke-37. Berawal dari set piece Dewangga, umpan berhasil dieksekusi menjadi gol oleh Joao Ferarri.

  • Minat Wisatawan Asing terhadap Kereta Api di Indonesia Semakin Meningkat

    Minat Wisatawan Asing terhadap Kereta Api di Indonesia Semakin Meningkat

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat adanya peningkatan minat wisatawan mancanegara dalam menggunakan kereta api sebagai moda transportasi saat berwisata di Indonesia. Tren ini sejalan dengan peningkatan kualitas layanan serta konektivitas yang semakin baik.

    “Wisatawan asing semakin tertarik bepergian menggunakan kereta api,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba, dalam keterangan di Jakarta, Minggu (16/2/2026).

    Menurut data yang dihimpun, jumlah penumpang WNA pada Januari 2025 mencapai 44.502 orang, mengalami kenaikan sebesar 26,06% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 35.303 penumpang.

    Sepanjang tahun 2024, total penumpang dari wisatawan asing  yang memanfaatkan layanan kereta api jarak jauh (KAJJ) mencapai 615.055 orang, dengan puncaknya terjadi pada September 2024, ketika jumlah penumpang WNA dalam satu bulan mencapai 65.916 orang.

    Anne menjelaskan, angka tersebut menunjukkan semakin besarnya ketertarikan wisatawan asing untuk menjelajahi Indonesia menggunakan transportasi yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan.

    “Kami melihat tren positif ini sebagai dampak dari peningkatan layanan KAI yang tidak hanya lebih modern dan nyaman, tetapi juga lebih berkelanjutan,” jelasnya.

    Sebagai bagian dari inovasi, KAI menghadirkan rangkaian kereta generasi terbaru dengan kenyamanan maksimal, seperti kursi ergonomis, port pengisian daya USB, akses WiFi gratis, serta desain interior yang lebih stylish. Fasilitas ini semakin menarik perhatian wisatawan untuk memilih kereta api sebagai transportasi utama mereka.

    Selain itu, KAI terus berupaya meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menghadirkan aplikasi Access by KAI, kemudahan pembayaran digital, serta berbagai promo menarik yang membuat perjalanan lebih fleksibel dan hemat.

    Berdasarkan data, sejumlah kota tujuan utama wisatawan asing menggukanan kereta api menunjukkan kecenderungan tinggi terhadap destinasi bersejarah dan wisata unggulan.

    10 stasiun dengan jumlah penumpang WNA terbanyak sejak Januari 2024 hingga pertengahan Februari 2025, meliputi Stasiun Yogyakarta, Gambir, Bandung, Surabaya Gubeng, dan Malang. Selain itu, Stasiun Pasarsenen, Semarang Tawang Bank Jateng, Probolinggo, Surabaya Pasar Turi, serta Stasiun Lempuyangan juga menjadi tujuan favorit.

    “Selain kota-kota utama, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Malang, dan Semarang, sejumlah daerah lain seperti Jember, Mojokerto, Banyuwangi, Solo Balapan, Purwokerto, Cirebon, Tebing Tinggi, Lalang, dan Medan juga mulai menarik perhatian wisatawan asing yang bepergian dengan kereta api,” tambah Anne.

    Lebih lanjut, KAI terus berkomitmen untuk meningkatkan operasional yang lebih ramah lingkungan. Transportasi kereta api terbukti lebih efisien dalam konsumsi energi serta menghasilkan jejak karbon yang lebih rendah.

    “Sebagai upaya mendukung keberlanjutan, KAI menghadirkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI, yang memungkinkan penumpang melihat kontribusi mereka dalam mengurangi emisi karbon setiap kali menggunakan layanan kereta api,” jelas Anne.

    Melihat tren positif ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan infrastruktur guna semakin menarik minat wisatawan asing. Beberapa langkah strategis yang dilakukan antara lain peningkatan jumlah perjalanan serta penambahan layanan bilingual di aplikasi dan stasiun.

    “Kami percaya bahwa transportasi merupakan bagian penting dari pengalaman wisata. Dengan inovasi berkelanjutan, kami ingin menjadikan perjalanan kereta api di Indonesia semakin menarik, nyaman, dan kompetitif di tingkat global,” tutup Anne saat memaparkan minat wisatawan asing pada perjalanan kereta api di Indonesia.
     

  • Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Februari 2025

    Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan Regional 16 Februari 2025

    Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com

    Dugderan
    merupakan salah satu tradisi menyambut bulan Ramadhan di Kota Semarang.
    Pasar
    Dugderan
    ini akan berlangsung dari 17-26 Februari 2025 di sepanjang Jalan Agus Salim Semarang. Mulai dari pertigaan Hotel Metro Park View Kota Lama
    Semarang
    hingga pertigaan SJC Matahari.
    Pada Minggu (16/2/2025), para pedagang tampak sibuk mempersiapkan barang-barang dagangan di lapaknya.
     
    Mulai dari pedagang permainan tradisional, gerabah, sepatu, baju, hingga berbagai kuliner.
    Tak hanya itu, wahana permainan Pasar Malam seperti
    bianglala
    ,
    ombak banyu
    , dan
    kora-kora
    juga mulai disusun.
    Salah satu pedagang
    Pasar Dugderan
    , Jarot (52), mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan barang dagangan untuk dijualkan di Pasar Dugderan sejak satu bulan lalu.


    KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Salah satu pedagang di Pasar Dugderan Semarang, Jarot, sedang menyipakan barang dagangannya, Minggu (16/2/2025).
    Dirinya mengaku datang dari Boja, Kendal untuk menjual berbagai permainan tradisional. Di antaranya, pecut, barongan, wayang, blangkon, dan masih banyak lagi.
    “Sudah sering jualan di Pasar Dugderan, mungkin sudah 5 tahun ada. Penjual yang ada di sini dari mana-mana, ada Gunungkidul, Jepara, Magelang, banyak. Soalnya ini event tradisi Semarang menyambut Ramadhan,” ucap Jarot kepada
    Kompas.com
    , Minggu (16/2/2025).
    Jarot menyebutkan, ada sedikit perbedaan antara Pasar Dugderan 2025 dengan tahun sebelumnya. Yaitu diizinkannya kembali adanya wahana permainan Pasar Malam di Pasar Dugderan.
    “Tahun kemarin tidak ada izin dari Wali Kota dengan adanya wahana Pasar Malam, jadi ada penurunan. Tapi tahun ini ada lagi, karena daya tariknya di situ. Semoga semakin ramai,” tutur dia.
    Lebih jelas Jarot mengatakan, di Pasar Dugderan ini terdapat sekira 100 lebih pedagang yang menjual berbagai macam barang dan kuliner.
    Sehingga dirinya berharap, Pasar Dugderan tahun ini bisa lebih ramai dan dan banyak pengunjung yang datang ke sini untuk menyambut bulan suci Ramadan.
    “Harapannya semoga laris, banyak pengunjung, dan ekonominya semakin membaik,” ucap Jarot.
    Hal senada juga disampaikan oleh pedagang kurma di Pasar Dugderan, Yuli (49).
    Dirinya menyebutkan, masyarakat Kota Semarang tampak bersemangat menyambut Ramadhan.
    Hal tersebut bisa terlihat dari geliat pembeli yang mampir di lapaknya.
    “Ini mau
    dugderan
    , jadinya banyak yang mampir beli buat persiapan bulan puasa,” ucap Yuli.
    Di lapaknya yang terletak di seberang Pasar Johar itu Yuli menjualkan berbagai jenis kurma. Seperti kurma Tunisia, Madinah, Mesir, Green Valley, dan masih banyak lagi.
    Kendati demikian Yuli berharap, Pasar
    Dugderan
    tahun ini bisa lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
    “Pendapatannya kalau sekarang masjh belum stabil, nanti kalau sudah Ramadan bisa terlihat. Senang ada Dugderan, semoga tambah ramai,” pungkas Yuli.
    Setelah Pasar Dugderan, nantinya akan ada kirab
    Dugderan
    yang dilaksanakan pada Jumat (28/2/2025) yang dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Kauman Semarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenkes Catat 6.050 Kasus Dengue pada Awal Tahun 2025, Kematian Mencapai 28 Jiwa

    Kemenkes Catat 6.050 Kasus Dengue pada Awal Tahun 2025, Kematian Mencapai 28 Jiwa

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 6.050 kasus dengue terjadi secara nasional dari awal tahun hingga 3 Februari 2025. Dari kasus yang tercatat itu, sebanyak 28 kasus kematian terjadi.

    Direktur Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan, kasus dengue yang terjadi pada awal tahun 2025 menunjukkan incidence rate (IR) sebesar 2,14 per 100.000 penduduk. Adapun dari kasus kematian akibat dengue sebanyak 28 kasus dari 6.050 kasus yang tercatat, menunjukkan case fatality rate (CFR) sebesar 0,46 persen.

    “Kasus dengue dilaporkan dari 235 kabupaten, kota, di 23 provinsi,” katanya dalam diskusi bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD di Central Park, Jakarta, pada Sabtu, 15 Februari 2025.

    Adapun selama tahun 2024, terjadi 244.409 kasus dengue dengan IR sebesar 87,34 per 100.000 penduduk. Dari kasus akumulatif tersebut, terdapat 1.430 kasus kematian dengan CFR 0,59%.

    Ina mengatakan, dengue adalah ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia. Kasusnya selalu ada sepanjang tahun dan cenderung meningkat di musim hujan.

    “Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada produktivitas masyarakat dan membebani sistem layanan kesehatan,” tuturnya.

    Menurutnya, pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam mengendalikan penyakit dengue melalui berbagai program, seperti pengendalian vektor, Gerakan 3M Plus, dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang diperkuat dengan edukasi berkelanjutan.

    Ia menambahkan, strategi berbasis inovasi, seperti implementasi nyamuk ber-Wolbachia, telah dilakukan di Yogyakarta, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang, dan vaksinasi sebagai langkah perlindungan tambahan.

    Selain itu, telah didtapkan juga Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025, yang menekankan sinergi lintas sektor. “Salah satu bentuk nyata kolaborasi ini adalah kegiatan Langkah Bersama Cegah DBD bersama dengan Takeda, yang membantu memperluas jangkauan edukasi dan pencegahan,” tuturnya.

    Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, mengatakan, dengue menjadi ancaman kesehatan utama saat ini. Risiko terinfeksi dengue dapat terjadi kepada siapa saja tanpa melihat umur dan tempat tinggal.

    “Seseorang bisa berisiko terkena dengue lebih dari sekali. Anak-anak usia sekolah dan dewasa adalah yang paling terdampak,” katanya.

    Menurutnya, tidak ada obat spesifik untuk penyembuhan dengue. Oleh sebab itu, pencegahan dengue menjadi hal penting. “Kita perlu disiplin menerapkan 3M Plus, terus meningkatkan kesadaran, serta
    mempertimbangkan pendekatan yang inovatif untuk pencegahan,” tuturnya.

    Anak Terinfeksi Dengue

    Spesialis Penyakit Anak, I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, mengatakan, sebanyak 47 persen kasus dengue terjadi pada anak dan remaja, dengan 12 persen terjadi pada kelompok usia 1-4 tahun dan 35 persen pada usia 5-14 tahun. Lebih mengkhawatirkan lagi, kematian tertinggi juga terjadi pada kelompok usia ini, yaitu 45 persen pada anak usia 5-14 tahun dan 21 persen pada anak usia 1-4 tahun.

    Ia mengatakan, dengue pada anak sering kali diawali dengan demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi. Selain itu, muncul bintik merah di kulit, muntah, serta sakit perut yang terus-menerus.

    Hingga saat ini, belum ada obat spesifik untuk menyembuhkan dengue. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih parah. “Untuk itu, pencegahan menjadi kunci utama, salah satunya bisa melalui vaksinasi,” tuturnya.

    Tidak kebal

    Spesialis Penyakit Dalam, Suzy Maria, mengatakan, masih ada kesalahpahaman mengenai infeksi dengue yang hanya akan terjadi sekali dalam sejarah hidup seseorang dan ketika seseorang telah terkena dengue, maka ia bisa kebal. Hal tersebut tidak benar.

    Menurutnya, seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali, dan infeksi yang berikutnya berisiko lebih parah. Sistem imun yang sudah pernah terpapar virus dengue dapat bereaksi lebih kuat terhadap infeksi berikutnya dan hal ini meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti perdarahan hebat atau syok dengue.

    Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi penting. “Masyarakat juga perlu mempertimbangkan langkah pencegahan dari dalam tubuh, seperti vaksinasi, yang kini telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis bagi anak-anak dan orang dewasa. Namun demikian, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan,” tuturnya.

    Dalam diskusi tersebut, turut hadir Zaskia Adya Mecca, figur publik dan juga seorang Ibu dari lima orang anak. Zaskia bercerita tentang pengalamannya terinfeksi dengue sampai tiga kali. Ia juga mengaku pernah terinfeksi dengue bersamaan dengan tipes. Menurutnya, nyamuk pembawa dengue bisa berkembang di tempat-tempat yang tidak diduga.

    “Jika ada langkah tambahan yang bisa membantu kita merasa lebih aman, tentu patut untuk dipertimbangkan. Semakin banyak upaya pencegahan yang kita lakukan, semakin kecil kemungkinan kita dan keluarga terkena dengue,” tuturnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • “Saya Adzan di Lokasi” Kesaksian Luthfi Lihat Temannya Tenggelam di Sungai di Semarang

    “Saya Adzan di Lokasi” Kesaksian Luthfi Lihat Temannya Tenggelam di Sungai di Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Tenggelamnya seorang remaja bernama Rian di sungai Perumasan Kedung Jangan Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang, Minggu (16/2/2025) masih menyisakan duka bagi Luthfi (13).

    Dia adalah saksi sekaligus remaja yang awalnya hendak ditolong Rian karena tercebur ke sungai.

    Namun nahas, Rian yang hendak menolong justru tewas tenggelam sedangkan Luthfi justru selamat.

    EVAKUAS I- Proses pencarian korban tenggelam saat berenang di sungai Perumasan Kedung Jangan Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang, Minggu (16/2/2025). (Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas )

    Korban ditemukan dalam kondisi tewas tenggelam di sungai itu.

    Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan Basarnas.

    Saksi, Luthfi (13) menuturkan  awalnya sedang berada di Masjid Mujahidin.

    Dia  akan renang di sungai belakang masjid itu. 

    “Kejadiannya mau Salat Ashar. Waktu itu teman saya  sudah  renang dulu. Saya mau renang malah terpeleset jatuh,” tuturnya.

    Dia terpeleset dan terjatuh di sungai itu.

    Melihat kejadian itu temannya hendak menolongnya.

    Namun naas temannya justru yang tenggelam.

    “Teman saya mau menolong. Tapi saya menolak karena masih bisa renang. Teman saya yang menolong malah hilang tenggelam,” jelasnya.

    Dikatakannya, temannya yang tenggelam itu tak kunjung muncul ke permukaan air. Dirinya langsung meminta bantuan ke warga.

    “Saya sempat zikir, adzan di lokasi itu. Tapi kok ga muncul-muncul. Saya minta tolong ke orang-orang,” ujarnya.

    Ia mengatakan korban merupakan warga Jakarta. Korban santri di Pondok Pesantren Sampangan Gajahmungkur.

    Sementara itu Ketua RT 2, Muslimin mendapatkan informasi jamaah Jaulah tenggelam pukul 15.00. Korban  merupakan warga Jakarta dan anggota Jaulah dari Gajahmungkur.

    “Mengetahui kejadian itu saya langsung menghubungi Basarnas dan Babinsa,” tuturnya.

    Sementara itu, Koordinator lapangan Basarnas, Nurman mengatakan anggota Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban. Kedalaman sungai itu tiga meter.

    ” Korban ditemukan di bawah irigasi kedalaman tiga meter,” imbuhnya.

    Ia mengatakan saat kejadian korban akan menolong temannya yang terpeleset.

    Namun korban  yang tenggelam saat menolong temannya itu.

    “Proses evakuasi korban selama satu jam,” tandasnya.(rtp)

  • Innalillahi Bocah Jamaah Jaulah Asal Jakarta Meninggal Tenggelam di Sungai Wilayah Mijen Semarang

    Innalillahi Bocah Jamaah Jaulah Asal Jakarta Meninggal Tenggelam di Sungai Wilayah Mijen Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  Berikut ini video Innalillahi Bocah Jamaah Jaulah Asal Jakarta Meninggal Tenggelam di Sungai Wilayah Mijen Semarang

    Seorang  bocah  tewas berenang sungai Perumasan Kedung Jangan Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang, Minggu (16/2/2025).

    Bocah itu diketahui bernama Rian (16) warga Jakarta.

    Dia diketahui jamaah Jaulah.

    Korban ditemukan dalam kondisi tewas tenggelam di sungai itu.

    Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan Basarnas.

    Saksi, Luthfi (13) menuturkan  awalnya sedang berada di Masjid Mujahidin.

    Dia  akan renang di sungai belakang masjid itu. 

    “Kejadiannya mau Salat Ashar. Waktu itu teman saya  sudah  renang dulu. Saya mau renang malah terpeleset jatuh,” tuturnya.

    Dia terpeleset dan terjatuh di sungai itu.

    Melihat kejadian itu temannya hendak menolongnya.

    Namun naas temannya justru yang tenggelam.

    “Teman saya mau menolong. Tapi saya menolak karena masih bisa renang. Teman saya yang menolong malah hilang tenggelam,” jelasnya.

    Dikatakannya, temannya yang tenggelam itu tak kunjung muncul ke permukaan air. Dirinya langsung meminta bantuan ke warga.

    “Saya sempat zikir, adzan di lokasi itu. Tapi kok ga muncul-muncul. Saya minta tolong ke orang-orang,” ujarnya.

    Ia mengatakan korban merupakan warga Jakarta. Korban santri di Pondok Pesantren Sampangan Gajahmungkur.

    Sementara itu Ketua RT 2, Muslimin mendapatkan informasi jamaah Jaulah tenggelam pukul 15.00. Korban  merupakan warga Jakarta dan anggota Jaulah dari Gajahmungkur.

    “Mengetahui kejadian itu saya langsung menghubungi Basarnas dan Babinsa,” tuturnya.

    Sementara itu, Koordinator lapangan Basarnas, Nurman mengatakan anggota Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban. Kedalaman sungai itu tiga meter.

    ” Korban ditemukan di bawah irigasi kedalaman tiga meter,” imbuhnya.

    Ia mengatakan saat kejadian korban akan menolong temannya yang terpeleset.

    Namun korban  yang tenggelam saat menolong temannya itu.

    “Proses evakuasi korban selama satu jam,” tandasnya.(rtp)

  • Kronologi Penemuan Bayi Perempuan di Samping SMAN 7 Semarang, Ditemukan Bapak Pembeli Pisang

    Kronologi Penemuan Bayi Perempuan di Samping SMAN 7 Semarang, Ditemukan Bapak Pembeli Pisang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di dalam kardus diletakkan di tanah kosong jalan Raya Untung Suropati Ngaliyan Semarang, Minggu (16/2/2025).

    Kapolsek Ngaliyan, Kompol Indra Romantika menuturkan bayi perempuan itu ditemukan pukul 13.30 WIB. 

    Bayi itu ditemukan berada di dalam kardus dan diletakkan di tanah kosong sebelah SMAN 7 Semarang.

    “Satpam SMA  itu diberitahu oleh bapak-bapak yang habis membeli pisang di depan sekolah.”

    ” Kemudian satpam memberitahu petugas kebersihan SMA itu,” jelasnya.

    Lanjutnya, setelah mengetahui hal itu petugas kebersihan itu langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Bambankerep. 

    “Informasi itu diteruskan ke piket fungsi Polsek Ngaliyan,” tuturnya.

    Kompol Indra mengatakan barang bukti yang ditemukan kardus warna putih cokelat. 

    Kemudian satu tas warna putih  berisi 3 bungkus pampres, satu kotak susu bendera,  satu kaos warna kuning, dan satu sarung motif kotak kotak warna cokelat .

    “Bayi itu dibawa ke Puskesmas Ngaliyan untuk diberikan perawatan pertama. Sekarang bayi itu di bawa ke RSWN,” tandasnya. (rtp)