kab/kota: Semarang

  • GAGAL Total Bawa 3 Poin Lawan Persib, 2 Sosok Kunci Jagoan Carlos Pena Singgung Kelemahan Persija

    GAGAL Total Bawa 3 Poin Lawan Persib, 2 Sosok Kunci Jagoan Carlos Pena Singgung Kelemahan Persija

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dua sosok pemain jagoan pelatih Carlos Pena di Persija Jakarta mengungkapkan kondisi kelemahan timnya saat menantang Persib Bandung di Liga 1 pekan 23.

    Persija Jakarta gagal membawa tiga poin saat bermain di kandangnya, Stadion Patriot Candrabhaga, melawan Persib Bandung.

    Duel Persija Jakarta vs Persib Bandung berakhir imbang 2-2, pada Minggu (16/2/2025).

    Hasil imbang tersebut membuat Persija Jakarta hanya bisa membawa satu poin dari pertemuan dengan Persib Bandung di putaran kedua Liga 1.

    Hasil itu tentu sangat mengecewakan bagi Persija, yang menang sangat membutuhkan poin penuh untuk memutus tren negatif mereka.

    Bek asing Persija Jakarta, Pablo Andrade mengakui hasil imbang itu membuat jarak dengan Persib Bandung tak bisa dipangkas.

    Ia tak mau larut dalam kesedihan dan memilih untuk menatap pekan baru dengan lawan selanjutnya.

    Pada pertandingan pekan ke-24, Persija Jakarta akan bertandang ke markas PSM Makassar, Minggu (23/2/2025), pukul 15.30 WIB.

    KLIK SELENGKAPNYA: Laga Persija Jakarta Vs Persib Bandung Berakhir Ricuh Suporter di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025). Ada yang Babak Belur.

    “Pertarungan akan berlanjut, pekan yang baru, peluang baru, dan ada alasan untuk kembali tersenyum,” kata pemain asal Brasil itu.

    Sementara itu, bek Persija Jakarta lainnya, Rizky Ridho, mengungkapkan kelemahan timnya saat berhadapan dengan Persib Bandung.

    Ada hal krusial yang harus dievaluasi oleh timnya usai bermain imbang kontra Persib.

    Satu di antaranya adalah antisipasi second ball atau bola kedua yang memang menjadi titik lemah Persija di laga itu.

    Bek Persija Jakarta, Rizky Ridho (Persija Jakarta)

    Menurutnya, kelemahan tersebut sangat terlihat jelas dan membuat Persija Jakarta gampang ditembus oleh pemain lawan.

    “Untuk bola atas kami sudah evaluasi, sekarang second ball harus kami evaluasi lagi,” ujar Rizky Ridho.

    “Kami harus paham kekurangan kami dan ke depannya kami akan belajar lagi,” jelasnya.

    Hasil imbang kontra Persib pun membawa Persija turun ke peringkat keempat klasemen sementara.

    Tim asuhan Carlos Pena itu mencatatkan 40 poin dalam 23 laga, hasil dari 11 kemenangan, tujuh hasil imbang, serta lima kekalahan.

    Di sisi lawan, PSM yang akan menjadi lawan Persija, juga baru saja meraih hasil imbang.

    Potret selebrasi pemain PSM Makassar di Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)

    PSM Makassar harus puas dengan torehan satu poin dalam laga pekan ke-23 kontra PSIS Semarang.

    Skuad arahan Bernardo Tavares itu saat ini tertahan di peringkat ke-10 klasemen sementara dengan meraih tujuh kemenangan, 12 hasil imbang, dan empat kekalahan.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemeriksaan EEG di Seleksi SIPSS Polri 2025 Upaya Wujudkan Zero Accident

    Pemeriksaan EEG di Seleksi SIPSS Polri 2025 Upaya Wujudkan Zero Accident

    Jakarta

    Panitia Pusat (Panpus) Seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri mengadakan pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG) untuk calon siswa (casis). Pemeriksaan menggunakan alat milik Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri.

    “Pemeriksaan EEG itu juga termasuk untuk menentukan adanya perubahan aktivitas listrik di otak,” jelas Kepala Bidang Kesmapta Rokespol Pusdokkes Polri Kombes dr. Djarot Wibowo dalam rilis SSDM Polri, Selasa (18/2/2025).

    dr Djarot menerangkan perubahan aktivitas listrik pada otak biasanya timbul setelah adanya kecelakaan atau trauma di kepala. “Biasanya bisa pasca-accident, seperti trauma kepala, jatuh, kepalanya kebentur, atau sebab lain,” sambung dr Djarot.

    Dia menjelaskan, lebih lanjut, pemeriksaan EEG bertujuan membantu mendiagnosis penyakit epilepsi, gangguan tidur, atau kemungkinan adanya tumor otak. Selain itu juga untuk mengetahui kondisi lebih lanjut tentang penyebab kejang pada seseorang. Pemeriksaan ini melibatkan dokter neurologi atau spesialis syaraf.

    “Apakah ada kelainan gelombang listrik seperti gelombang kejang atau gelombang epileptik atau tidak,” ucap dia.

    Pemeriksaan EEG berlangsung selama tahap pemeriksaan kesehatan (rikkes) dan pemeriksaan administrasi (rikmin), Sabtu (15/2) hingga Senin (17/2). Pemeriksaan memakan waktu hampir satu jam.

    “Pemeriksaannya juga lama, hampir 1 jam,” kata dr Djarot.

    Alat milik Pusdokkes Polri itu, sebut dr Djarot, baru digunakan dua kali. Pertama adalah saat penerimaan Calon Taruna Akpol Tahun Anggaran 2024, dan kedua di penerimaan SIPSS yang berjalan saat ini.

    Diketahui, saat ini sebanyak 210 orang casis SIPSS Polri sedang mengikuti rangkaian proses seleksi tingkat pusat di kompleks Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

    SIPSS merupakan jalur pendidikan khusus bagi lulusan D4, S1 maupun S2 untuk menjadi Perwira Pertama (Pama) Polri. Sebanyak 210 casis itu terdiri dari 150 pria dan 60 wanita.

    Mereka menjalani serangkaian tes hingga tahapan akhir di tanggal 28 Februari 2025 mendatang. Pada penerimaannya, Polri melibatkan pengawas internal dan eksternal, menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah).

    SSDM Polri, selaku Panpus Seleksi SIPSS terus memutakhirkan alat-alat ukur pada tes penerimaan anggota Polri. Hal itu dilakukan dengan tujuan hasil pemeriksaan objektif, dan calon-calon siswa yang lulus memenuhi syarat adalah mereka yang terbaik, baik dari sisi akademik, mental, dan jasmani.

    Dengan kondisi mental dan jasmani yang baik, para siswa nantinya diharapkan dapat mengikuti seluruh rangkaian pendidikan SIPSS Polri dengan maksimal. Hal ini juga merupakan upaya mewujudkan zero accident selama pendidikan dan mempersiapkan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045.

    “Proses rekrutmen ini betul-betul kita pertimbangkan yang paling utama adalah kualitas,” kata Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo saat Rapat Persiapan Pendaftaran Penerimaan Anggota Polri Tahun 2025 di Gedung SSDM Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).

    (aud/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 3.000 Mahasiswa Semarang Bersatu, Gelisah Beasiswa Pendidikan Terancam Efisiensi Anggaran

    3.000 Mahasiswa Semarang Bersatu, Gelisah Beasiswa Pendidikan Terancam Efisiensi Anggaran

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang Raya berbondong-bondong menuju Gedung DPRD Jateng, Selasa (18/2/2025). 

    Mereka datang bukan sekadar untuk berunjuk rasa, tetapi untuk menyuarakan kegelisahan yang selama ini terpendam. 

    Dengan mengenakan jas almamater kebanggaan, mereka memenuhi jalan, membawa spanduk yang dipenuhi tulisan-tulisan protes.

    Di tengah panasnya aspal dan hiruk-pikuk suara orasi, sebuah pemandangan menarik terlihat di gerbang Gedung DPRD. 

    Jas almamater yang biasanya menjadi simbol kebanggaan akademisi kini tergantung di sana, seolah tak lagi bermakna. 

    Selain itu massa juga melempar kotor sapi di gerbang masuk Kantor DPRD Provinsi Jateng.

    AKSI DEMO – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang melakukan aksi demonstrasi di depan Balai Kota Semarang, Selasa (18/2/2025). (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN)

    “Ini simbol protes kami, karena regulasi pemerintah tidak berpihak pada rakyat,” ujar Ariendra Wirya, Satu di antara BEM Unika Soegijapranata Semarang.

    Aksi massa tersebut dipicu oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto.

    Inpres tersebut mengatur efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN 2025, yang berujung pada pemangkasan APBD dan APBN. 

    Dampaknya begitu luas, menyentuh hampir seluruh sektor kehidupan, termasuk pendidikan. 

    Beasiswa seperti KIP-K, Beasiswa Pendidikan Indonesia, dan bantuan pendidikan lainnya menjadi sasaran pemotongan.

    “Kami para pelajar dan mahasiswa tidak bisa tinggal diam melihat ini. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan pemangkasan anggaran ini jelas akan berdampak besar bagi masa depan kami,” lanjut Ariendra.

    Semangat perjuangan terasa begitu kuat di antara massa aksi.

    Teriakan revolusi menggema di udara, mengiringi gelombang mahasiswa yang semakin memadati Jalan Pahlawan. 

    Tak kurang dari 3.000 mahasiswa hadir dalam aksi ini, menunjukkan betapa seriusnya mereka memperjuangkan hak pendidikan.

    Bagi mereka, aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa.

    Ini adalah perlawanan, suara hati generasi muda yang merasa diabaikan. 

    “Kami hanya ingin hak kami dipenuhi. Pendidikan harus tetap menjadi prioritas, bukan dikorbankan demi kepentingan lain,” tegas seorang mahasiswa di tengah kerumunan.

    Sore itu, matahari mulai condong ke barat. Namun semangat para mahasiswa tak kunjung surut. (*)

  • Masuki Tahun Ketiga, Program Literasi Keuangan SparktheDream Targetkan 2.000 Siswa – Halaman all

    Masuki Tahun Ketiga, Program Literasi Keuangan SparktheDream Targetkan 2.000 Siswa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Progam literasi keuangan ke pelajar JA SparktheDream kembali dijalankan di tahun ketiga di 2025 ini dan akan menyasar 2.000 siswa sekolah menengah pertama.

    Tahun ini, program akan diperluas ke lebih banyak daerah, mencakup Jakarta, Tangerang Selatan, Depok, Bandung, Cimahi, Surabaya, Sidoarjo, serta daerah baru seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Semarang.

    Program ini pertama kali diluncurkan di tahun 2023 dan menjangkau lebih dari 3.700 siswa dan melibatkan ratusan sukarelawan. Program ini diselenggarakan FWD Insurance dan PJI.

    “Literasi keuangan adalah keterampilan esensial yang perlu ditanamkan sejak dini. Dengan semakin luasnya cakupan program ini, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak siswa, membekali mereka dengan pemahaman keuangan yang lebih komprehensif, serta menanamkan budaya finansial yang sehat sejak sekolah,” ungkap Rudy F Manik, Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Indonesia dikutip Selasa, 18 Februari 2025.

    Dia mengatakan, sejak awal pelaksanaan program ini antusiasme para siswa mengikuti program in meningkat dan bahkan ada yang meraih prestasi di kompetisi tingkat Asia Pasifik.

    Menurut dia, pelaksanaan tahun ketiga ini juga menjadi bagian dari upaya dalam mendukung peningkatan literasi keuangan di Indonesia, khususnya di kalangan pelajar. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 dari Otoritas Jasa Keuangan, indeks literasi dan inklusi keuangan pelajar adalah 56,42 persen dan 69 persen. Angka ini masih lebih rendah dari rata-rata indeks nasional, yaitu 65,43 persen untuk literasi dan 75,02 persen untuk inklusi keuangan.

    Pribadi Setiyanto, Ketua Dewan Pengurus Prestasi Junior Indonesia mengatakan, di program ini pihaknya terus berupaya menghadirkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan relevan bagi siswa. “Lewat program ini, ami berharap para siswa tidak hanya memahami prinsip dasar keuangan, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan solusi inovatif yang berdampak sosial,” kata dia.

    Selain mengajarkan konsep dasar pengelolaan keuangan, program JA SparktheDream tahun ini menghadirkan materi baru tentang pajak. Para siswa diperkenalkan mengenai pajak dan peran pentingnya dalam membangun negara dan masyarakat. Program ini juga menghadirkan aktivitas bootcamp untuk membekali peserta dalam mempersiapkan ide sosial mereka, yang nantinya akan dikompetisikan di akhir program.(tribunnews/fin)

  • Kacamatamoo raih pendanaan 1 juta dolar AS akan buka 100 gerai di 2025

    Kacamatamoo raih pendanaan 1 juta dolar AS akan buka 100 gerai di 2025

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan optik PT Kacamatamoo Sukses International resmi mendapatkan pendanaan senilai 1 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari PT Sahabat Kacamatamoo Indonesia, sebagai upaya untuk mempercepat pembukaan sebanyak 100 gerai hingga akhir 2025.

    Melalui dukungan investasi itu, perseroan akan menggandakan jumlah gerai dalam satu tahun ke depan dengan ekspansi ke berbagai kota, di antaranya Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Cirebon.

    “Kami melihat potensi besar di luar Jabodetabek, khususnya di kota-kota sentral Pulau Jawa. Dengan dukungan investasi ini, kami semakin yakin dapat menghadirkan layanan optik berkualitas yang mudah diakses masyarakat luas,” ujar Direktur Utama PT Kacamatamoo Sukses International Michael Oktowinadi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    Setelah pendanaan itu, Ia menjelaskan perseroan ke depan tidak menutup kemungkinan untuk menggalang dana lebih besar melalui pasar modal dengan skema Initial Public Offering (IPO) sebagai upaya meningkatkan ekspansi bisnis.

    “IPO adalah opsi yang sangat atraktif. Saat ini, tim manajemen sedang mempersiapkan strategi dan momentum yang tepat untuk mengambil langkah tersebut,” ujar Michael.

    Ia menjelaskan, industri kacamata di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti terbatasnya pilihan merek optik modern dengan harga terjangkau, rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mata, serta kesulitan dalam mendapatkan kacamata berkualitas.

    “Menanggapi tantangan itu, kami hadir dengan berbagai pilihan produk yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan, selain berfokus pada upaya peningkatan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mata,” ujar Michael.

    Direktur Utama PT Sahabat Kacamatamoo Indonesia Olivia Michele meyakini pendanaan itu akan membantu perseroan mempercepat ekspansi dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri seiring pertumbuhan pesat dan tingginya permintaan kacamata di Indonesia.

    Melansir data Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO), gangguan penglihatan di Indonesia cukup tinggi dengan sekitar 25 persen penduduk mengalami gangguan refraksi seperti miopi, hipermetropi, dan presbiopi.

    Sejak didirikan pada 2022, Kacamatamoo telah berkembang dengan memiliki hampir 50 cabang hingga akhir 2024.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wacana Kampus Kelola Tambang Kandas

    Wacana Kampus Kelola Tambang Kandas

    Jakarta

    Hari ini revisi Rancangan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) Nomor 4 Tahun 2009 telah diketok. Dengan demikian, per hari ini, rancangan aturan tersebut sudah sah menjadi Undang-undang.

    Aturan ini diputus dalam rapat paripurna DPR RI ke-13 masa persidangan II tahun sidang 2024-2025 di gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025). Hadir dalam rapat paripurna terkait hal ini antara lain Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, Cucun Ahmad Syamsurijal, serta Adies Kadir yang bertugas sebagai pimpinan sidang.

    Dalam sidang tersebut muncul pembahasan tentang wacana pemberian hak atas pengelolaan tambang kepada kampus. Terkait hal ini, Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas menyampaikan jika perguruan tinggi batal memperoleh konsesi tambang.

    Meski demikian, ia menyebut jika kampus kampus akan berperan sebagai penerima manfaat. Supratman menegaskan keputusan ini disepakati oleh pemerintah serta DPR.

    “Terhadap usulan dari DPR RI, yang tadinya ingin memberikan konsesi tambang kepada perguruan tinggi, pemerintah dan DPR bersepakat bahwa kita tidak memberi konsesi kepada perguruan tinggi,” kata Supratman usai rapat pleno bersama Baleg DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Dalam kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan keterlibatan kampus tidak akan berjalan secara langsung. Ia menyebut jika kampus akan menjadi pihak pendukung badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta dalam mengelola tambang. Dukungan itu terjadi ketika badan usaha atau swasta meminta perguruan tinggi untuk melakukan penelitian, laboratorium, atau pemberian beasiswa.

    “Kami dari pemerintah berpandangan bahwa kampusnya tidak kita berikan langsung kepada kampus, tetapi kepada badan usaha, yang nantinya badan usaha ini akan bisa memberikan semacam penelitian atau laboratorium ataupun beasiswa bagi kampus yang mau,” kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    “Sekali lagi saya katakan bahwa undang-undang ini tidak automatically kampus mengelola. Lewat perusahaan-perusahaan, perusahaan BUMN, BUMD maupun perusahaan yang lain,” kata Bahlil

    “Nah kalau dia mau kerja sama untuk penelitian, untuk butuh dana risetnya, untuk butuh laboratoriumnya, ya silahkan dibicarakan gitu. Dan pemerintah membuka ruang itu,” pungkasnya.
    Sebelum disahkan, RUU Minerba sempat menjadi sorotan publik. Sebabnya, tertuang dalam draf tersebut jika perguruan tinggi memiliki kans untuk mengelola tambang layaknya ormas keagamaan. Berbagai komentar muncul dengan adanya perubahan draf tersebut. Saat itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjawab mengenai munculnya usulan ini. ia menyebutkan jika hal ini menjadi solusi bagi berbagai perguruan tinggi untuk mendapatkan dana tambahan.

    Lalu bagaimana mekanisme keterlibatan kampus terhadap konsesi tambang? Siapa yang berhak membuka keran campur tangan perguruan tinggi di tanah konsesi? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Wakil Redaktur Pelaksana detikFinance.

    Beralih ke topik lain, detikSore akan mengulas peristiwa kriminal dengan modus gendam. Seperti diberitakan detikJateng, aksi ini terjadi beberapa hari lalu di kawasan Solo Jawa Tengah. Diketahui, Pencurian dengan modus gendam atau hipnotis ini terjadi di salah satu toko emas di Semarang. Seorang penjaga terkena gendam oleh kawanan pelaku hingga tanpa sadar menyerahkan sejumlah perhiasan di tokonya.

    Berdasarkan penelusuran tim detikJateng, diketahui jika kawanan pencuri tersebut beraksi saat hanya ada satu karyawan yang bertugas. Mulanya, penjaga toko yang terhipnotis tersebut hendak berganti sif dengan karyawan lainnya. Berdasarkan pengakuan saksi, para pelaku menggunakan Bahasa campur-campur saat beraksi. Adakah titik terang terkait hal ini? Ikuti laporan Redaktur detikJateng selengkapnya dalam Indonesia Detik Ini.

    Sementara itu untuk membahas lebih lanjut tentang tagar #kaburajadulu, detikSore akan menghadirkan secara langsung diaspora yang sudah lama tinggal jauh dari tanah air. Kepada detikSore, ia akan memaparkan bagaimana ia bergelut di luar negeri. Benarkah semudah itu pergi dari tanah air? Benarkah rumput tetangga lebih hijau? Ikuti obrolannya dalam Sunsetalk sore nanti.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Alasan 2 Polisi Pemeras Sejoli di Semarang Tak Dipecat: Kooperatif, Sudah Dimaafkan Korban – Halaman all

    Alasan 2 Polisi Pemeras Sejoli di Semarang Tak Dipecat: Kooperatif, Sudah Dimaafkan Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua polisi pemeras sejoli di Kota Semarang, Jawa Tengah, tidak dipecat dari Polri.

    Majelis Hakim Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng menjatuhkan sanksi demosi kepada Aiptu Kusno (46) dan Aipda Roy Legowo (38).

    Mereka diturunkan jabatannya lantaran memeras sejoli pada 31 Januari 2025 lalu.

    Sidang etik terhadap dua anggota Polrestabes Semarang itu berlangsung di Mapolda Jateng, Senin (17/2/2025).

    “Ya dua polisi ini kena demosi,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Senin, dilansir TribunJateng.com.

    Ketua Sidang Kode Etik, AKBP Edhie Sulistyo memutuskan Aiptu Kusno divonis demosi 8 tahun, sedangkan Aipda Roy Legowo divonis 7 tahun.

    Artanto mengungkapkan alasan dua polisi itu tak dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) karena selama mengikuti persidangan bersikap kooperatif.

    Selain itu, kedua korban juga telah memaafkan ulah dua oknum polisi tersebut.

    “Bila dua korban tidak memaafkan hukumannya tentu akan lebih berat,” ungkapnya.

    Selain demosi, Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo juga akan menjalani penempatan khusus selama 30 hari.

    Keduanya juga harus menjalani pembinaan mental selama satu bulan di Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jateng.

    Kemudian, meminta maaf kepada korban di depan sidang KKEP. Permintaan maaf direkam video lalu dikirimkan kepada keluarga korban.

    Sementara itu, terkait kasus pidana pemerasan yang dilakukan oleh dua polisi itu, Artanto menambahkan, kasusnya tetap berjalan di Polrestabes Semarang.

    “Dua polisi ini akan tetap menjalani sidang tindak pidana tersebut,” tandasnya.

    Sebelumnya, dua remaja yang merupakan pasangan kekasih mengaku telah diperas oleh Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo.

    Adapun kejadian yang menimpa MRW (18) dan MMX (17) itu terjadi di daerah Terang Bangsa, Semarang Barat, Jumat (31/1/2025).

    Sejoli itu tengah berduaan di dalam mobil sekira pukul 21.00 WIB.

    Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo bersama warga bernama Suyatno (44) melintas mengendarai mobil warna merah, menghampiri mereka.

    Mereka lantas menggertak pasangan tersebut sembari mencabut kunci mobil korban dan meminta kartu identitas KTP.

    Mereka menyatakan, perbuatan kedua remaja di dalam mobil itu masuk kategori pelanggaran.

    Korban lantas disuruh masuk ke dalam mobil pelaku.

    Di dalam mobil tersebut, korban dipalak para pelaku supaya membayar Rp2,5 juta.

    Para pelaku lalu menggiring korban ke ATM di daerah Telaga Mas, Semarang Utara, untuk mengambil uang Rp2,5 juta.

    Uang tersebut kemudian diserahkan ke pelaku. 

    Namun, pacar korban berteriak sehingga memancing perhatian warga sekitar.

    Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Semarang Utara.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polisi Semarang Pemeras Warga Tak Dipecat Cuma Demosi, Padahal Pernah Terlantarkan Keluarga

    (Tribunnews.om/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

  • Wanita Salatiga Kena Kanker Laring di Usia 29, Dokter Ungkap Kemungkinan Pemicunya

    Wanita Salatiga Kena Kanker Laring di Usia 29, Dokter Ungkap Kemungkinan Pemicunya

    Jakarta

    Seorang wanita bernama Dian Marcy domisili Salatiga, Semarang, Jawa Tengah, membagikan kisah perjuangannya melawan kanker laring stadium 3. Ia pertama kali didiagnosis penyakit ini pada 2020, saat berusia 29 tahun.

    Dian mengungkapkan bahwa gejala awal yang ia alami adalah suara serak pada 2018. Namun, setiap kali memeriksakan diri ke dokter, ia hanya didiagnosis mengalami radang tenggorokan biasa. Kondisi suaranya sempat membaik setelah mengonsumsi obat yang diberikan dokter.

    Namun, setelah menjalani pengobatan, suara seraknya kembali muncul dan semakin parah. Pada 2019, ia juga mulai mengalami gejala lain, seperti batuk, tidur mendengkur, kesulitan menelan, serta sering tersedak saat makan.

    “Saya mantan social smoker dan perokok pasif. Awal saya tahu kalau saya mengidap kanker laring itu 2020, yang sebenarnya gejala awal sudah terasa di tahun 2018,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (17/2/2025).

    Menyadari ada yang tidak beres dengan kesehatannya, Dian kembali menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dokter pun menyarankannya untuk melakukan biopsi. Hasilnya, pada Juni 2020, ia didiagnosis mengidap kanker laring stadium 3.

    Dian meyakini bahwa penyakit yang diidapnya bukan disebabkan oleh faktor genetik, melainkan lebih terkait dengan lingkungan sekitarnya.

    “Kalau genetik enggak ya kak, soalnya keluarga nggak ada. Nah kalau selama ini saya abai sama asap rokok, lingkungan saya perokok,” tuturnya.

    Setelah menerima diagnosis, Dian menjalani 35 sesi terapi radiasi dan juga prosedur pengangkatan pita suara. Kini, ia telah memasuki tahun kelima bebas dari kanker.

    Apa Pemicu Kanker Laring di Usia Muda?

    Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi Dr dr Andhika Rachman SpPD-KHOM menjelaskan kanker laring adalah kanker yang berkembang di daerah pita suara (laring), yang berfungsi sebagai sumber suara dan sebagai jalan udara daerah tenggorokan ke paru-paru.

    “Meskipun kanker laring lebih umum pada pasien usia lanjut, kasus pada usia muda memang meningkat dan perlu mendapatkan perhatian khusus,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (18/2).

    dr Andhika mengatakan terdapat beberapa faktor risiko utama kanker laring pada usia muda. Di antaranya:

    1. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)

    HPV, terutama tipe 16 dan 18, berkaitan dengan peningkatan risiko kanker laring. Infeksi ini dapat menyebabkan perubahan sel epitel yang dapat memicu kanker.

    2. Merokok

    Meski lebih sering menjadi faktor pada usia tua, paparan rokok sejak dini meningkatkan risiko mutasi genetik yang memicu kanker laring.

    3. Konsumsi Alkohol Berlebihan

    Alkohol bersifat karsinogenik dan bekerja sinergis dengan rokok dalam meningkatkan risiko kanker laring.

    4. Refluks Asam Lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

    Paparan asam lambung yang kronis ke laring dapat menyebabkan peradangan berulang yang berkontribusi pada perkembangan kanker.

    5. Faktor Genetik dan Mutasi Gen

    Riwayat keluarga dengan kanker kepala-leher atau kelainan genetik tertentu dapat meningkatkan risiko kanker laring pada usia muda.

    (suc/naf)

  • Alasan 2 Polisi Pemeras Sejoli di Semarang Tak Dipecat: Kooperatif, Sudah Dimaafkan Korban – Halaman all

    2 Polisi yang Peras Sejoli di Semarang Didemosi, Satu di Antaranya Pernah Telantarkan Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua anggota polisi tersangka kasus pemerasan terhadap sejoli atau pasangan kekasih di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), telah divonis demosi atau penurunan jabatan lebih rendah.

    Dilansir Tribun Jateng, Aiptu Kusno (46) didemosi selama 8 tahun, sedangkan Aipda Roy Legowo (38) divonis demosi selama 7 tahun.

    Sanksi itu, mereka terima setelah menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jawa Tengah selama hampir 6 jam di Mapolda Jateng, Senin (17/2/2025).

    Mereka terkena demosi akibat memeras dua remaja Semarang MRW (18), warga Kecamatan Ngaliyan dan MMX (17), warga Semarang Utara, pada Jumat, 31 Januari 2025.

    “Ya dua polisi ini kena demosi,” ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, setelah sidang di Mapolda Jateng, Senin.

    Menurut Artanto, sanksi Kusno lebih berat karena pernah kena sanksi disiplin.

    Ia pernah menelantarkan keluarganya, tapi kasus itu sudah selesai beberapa tahun silam.

    Sebaliknya, sanksi Roy Legowo lebih ringan setahun karena sebelumnya tak pernah terlibat kasus etik.

    “Mereka berdua menerima vonis itu, tidak ajukan banding,” ujar Artanto.

    Alasan Hanya Didemosi

    Kombes Pol Artanto mengatakan, kedua tersangka disanksi kategori sedang karena selama proses etik bersikap jujur dengan menyampaikan semua kejadian kepada hakim tanpa ada yang ditutup-tutupi.

    “Orang tua korban juga memaafkan perilaku terduga pelanggar,” ujar Artanto seusai sidang etik.

    Meski sudah memvonis para tersangka, Polda Jateng masih enggan mengungkapkan alasan mereka melakukan tindakan pemerasan.

    Pihak kepolisian hanya menyebut, kedua anggora itu bertugas di jabatan kurang strategis.

    Aiptu Kusno bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) sebagai Bintara jaga.

    Sementara itu, Aipda Roy Legowo bertugas sebagai Bintara jaga di Mapolsek Tembalang.

    Menurut Artanto, keduanya melakukan pemerasan sebanyak satu kali.

    “Iya ngakunya hanya satu kali. Dan tidak ada laporan kasus pemerasan lainnya,” ungkapnya.

    Dalam sidang etik itu, hakim meminta keterangan empat orang anggota Polri dan dua korban yang dibacakan di dalam sidang.

    Namun, kedua korban tak hadir secara langsung karena masih di bawah umur.

    Meski begitu, mereka sudah disumpah sehingga hanya berita acara pemeriksaannya saja yang dibacakan.

    “Putusan sudah dibacakan hakim tinggal vonis nanti Biro Sumber Daya Manusia (SDM) yang menentukan mau dipindah ke mana,” terang Artanto.

    Sebelum didemosi, Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo harus menjalani penempatan khusus (patsus) selama 30 hari.

    Kemudian, mereka harus menjalani pemeriksaan pembinaan mental selama 30 hari.

    “Sidang pidana pemerasan masih terus berjalan jadi tidak berpengaruh (status polisinya) karena kita menganut peradilan umum,” ucap Artanto.

    Imbas kasus ini, Artanto meminta kepada anggota polisi lainnya untuk menghindari perbuatan tercela seperti pemerasan. 

    “Sebagai anggota Polri kita harus melindungi mengayomi dan melayani masyarakat,” tegasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Alasan Polda Tak Pecat Aiptu Kusno dan Aipda Roy 2 Polisi Semarang Pemeras Warga: Mereka Jujur.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

  • PT PP hijaukan pesisir Tambakrejo dengan 1.000 pohon mangrove

    PT PP hijaukan pesisir Tambakrejo dengan 1.000 pohon mangrove

    Jakarta (ANTARA) – PT PP (Persero) Tbk terus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan menanam 1.000 pohon mangrove jenis Rhizophora sp di pesisir Tambakrejo, Semarang, Jateng, dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia pada Februari ini.

    Corporate Secretary PT PP Joko Raharjo menegaskan bahwa pelestarian lingkungan harus menjadi bagian integral dari pembangunan yang berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa keberlanjutan bisnis harus berjalan seiring dengan keberlanjutan ekosistem. Setelah berhasil menghijaukan Taman Nasional Way Kambas di Lampung, kami melanjutkan kontribusi dengan melindungi pesisir Tambakrejo. Program penanaman mangrove ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga tentang melindungi kehidupan masyarakat dan memastikan lingkungan tetap lestari,” ujar Joko di Jakarta, Selasa.

    Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mengurangi dampak abrasi yang semakin mengancam pemukiman warga akibat gelombang Laut Jawa.

    Dengan garis pantai yang terus menyusut dan naiknya permukaan air laut, keberadaan mangrove diharapkan dapat menjadi benteng alami untuk melindungi pesisir dari gempuran ombak dan banjir rob.

    Selain sebagai pelindung garis pantai, mangrove juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim.

    Dengan kemampuan menyerap karbon hingga 8 kg CO2e per pohon per tahun, penanaman 1.000 pohon mangrove ini diproyeksikan mampu menyerap sekitar 8.000 kg CO2e per tahun.

    Upaya ini merupakan bagian dari komitmen PT PP dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca serta menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

    Kegiatan penanaman mangrove ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan pesisir Tambakrejo menjadi lebih produktif.

    Keberadaan mangrove membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk menginisiasi program rumah bibit mangrove, ekowisata berbasis lingkungan, serta pengolahan hasil mangrove seperti sirup dan teh yang bernilai ekonomi tinggi.

    Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapat perlindungan dari abrasi, tetapi juga manfaat ekonomi dari ekosistem pesisir yang berkelanjutan.

    Dengan inisiatif ini, PT PP berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.

    Kegiatan penanaman mangrove di Pesisir Tambakrejo merupakan bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan ekologi, serta bentuk nyata komitmen PT PP dalam menjaga keseimbangan ekosistem di berbagai wilayah Indonesia.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025