kab/kota: Sawah Besar

  • Wapres Gibran Ajak GP Ansor Perkuat Sinergitas, Wujudkan Pembangunan Nasional

    Wapres Gibran Ajak GP Ansor Perkuat Sinergitas, Wujudkan Pembangunan Nasional

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran aktif organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam mempercepat pelaksanaan program pembangunan nasional. 

    Menurut dia, kolaborasi antara pemerintah dan ormas diyakini menjadi kunci dalam mewujudkan tata kelola pembangunan yang partisipatif, inklusif, dan berlandaskan kekuatan sosial masyarakat.

    “Pemerintah butuh mitra yang mengakar kuat di masyarakat dan mau terjun ke masyarakat. Pemerintah butuh anak muda yang semangat kemajuan dan disinilah peran GP Ansor sudah terbukti sebagai organisasi anak muda yang memegang teguh nilai keislaman dan kebangsaan,” kata Gibran saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah Masa Khidmat 2025–2029 di Pondok Pesantren As Shodiqiyah, Jalan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (2/11/2025).

    Gibran menegaskan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan visi, misi, dan program-program pembangunan nasional. Ia menilai, kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk organisasi kepemudaan dan keagamaan seperti GP Ansor, merupakan langkah penting agar program pemerintah dapat berjalan efektif dan tepat sasaran

    Lebih lanjut, putra sulung Joko Widodo itu mendorong GP Ansor untuk terus bersinergi mendukung pelaksanaan berbagai program prioritas pemerintah agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

    “Mohon dikawal program-program seperti MBG, Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Bantuan Sosial, pastikan terdistribusi baik dan tepat sasaran,” imbuhnya.

     

  • Daftar 18 Kota Indonesia yang Terkontaminasi Hujan Mengandung Mikroplastik, Tertinggi di Jakpus

    Daftar 18 Kota Indonesia yang Terkontaminasi Hujan Mengandung Mikroplastik, Tertinggi di Jakpus

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 18 kabupaten/kota di Indonesia diduga mengalami hujan yang mengandung mikroplastik.

    Temuan tersebut menurut hasil penelitian Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) bersama Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) pada Mei–Juli 2025 yang melakukan penelitian kontaminasi mikroplastik di udara ambien di 18 kota/kabupaten di Indonesia.

    Titik pengambilan sampel udara di Jakarta mencakup Pasar Tanah Abang, Jalan Sawah Besar, dan Kawasan Ragunan. Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara menjadi hotspot mikroplastik akibat kombinasi lalu lintas kendaraan tinggi, penggunaan plastik sekali pakai, aktivitas bongkar-muat barang, dan pelepasan serat sintetis dari pakaian tekstil.

    Fragmen dan fiber mikroplastik yang beterbangan di udara inilah yang kemudian terdispersi oleh angin dan berpotensi turun bersama air hujan, menjelaskan fenomena “hujan mikroplastik” yang kini menjadi sorotan di Jakarta. Sementara itu, kota dengan kelimpahan mikroplastik udara terendah ditemukan di Malang, hanya 2 partikel dalam 2 jam, karena rendahnya aktivitas industri dan pembakaran sampah serta dominasi vegetasi alami.

    Hasilnya menunjukkan 5 kota dengan kontaminasi tertinggi adalah : Jakarta Pusat (37 partikel /2jam/9 cm), Jakarta Selatan (30), Bandung (16), Semarang (13) dan Kupang (13).

    Berikut 18 kota yang terkontaminasi hujan mikroplastik

    Jakarta Pusat
    Jakarta Selatan
    Bandung
    Semarang
    Kupang
    Denpasar
    Jambi
    Surabaya
    Palembang
    Pontianak
    Aceh Utara
    Sumbawa
    Palu
    Sidoarjo
    Gianyar
    Solo
    Bulukumba
    Malang

    Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik, Menurut M Reza Cordova mikroplastik dalam air hujan berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik serta degradasi plastik di ruang terbuka.

    Dalam 1 m2 ditemukan 15 partikel mikroplastik berbentuk serat sintetis dan fragmen dari jenis polimer Poliester, Nilon, polietilena, polipropilen dan polibutadien dari ban kendaraan. Temuan BRIN ini didukung penelitian ECOTON dan SEIJ yang menunjukkan bahwa kontaminasi mikroplastik di Udara Jakarta menempati peringkat teratas dibandingkan kota-kota lain yang diteliti.

    ”Tingginya mikroplastik diudara Jakarta berdampak pada tingginya kadar mikroplastik dalam air hujan, karena air hujan menyerap material di atmosfer udara sehingga mikroplastik yang ada diudara tertangkap air hujan dan larut didalamnya”. Ungkap Rafika Aprilianti, kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton dilansir dari laman resmi Ecoton.

    Dia menyebutkan bahwa Jenis mikroplastik yang ditemukan berupa 2 jenis mikroplastik dominan yaitu serat fiber dan fragmen selain jenis Filamen.

    Jenis Polimer yang ditemukan di udara jenisnya lebih beragam dibandingkan jenis polimer yang ditemukan di udara. Selain 5 jenis polimer yang ditemukan dalam air hujan yaitu : Poliester, Nilon, polietilena, polipropilen dan polibutadien. Peneliti Ecoton dan SEIJ juga menemukan polimer diudara yaitu : PTFE, Epoxy, Poliisobutylen (karet sintetis), Poliolefin dan silika.

  • 18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan sebanyak 18 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta kini sudah bisa menangani kasus tuberkulosis resistan obat (TB RO) atau kondisi kebal obat TB.

    Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis, merinci ke-18 rumah sakit itu, yakni RSUD Cilincing, RSUD Tarakan, RSUD Kemayoran, RSUD Cempaka Putih, RSUD Tugu Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Kalideres, RSUD Taman Sari, RSUDKembangan, RSUD Pasar Minggu, RSUD Mampang Prapatan, RSUD Jagakarsa, RSUD Pesanggrahan, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budhi Asih, RSUD Matraman, dan RSUD Kramat Jati.

    “RSUD Pasar Rebo salah satu yang mengembangkan layanan TB RO-nya terpadu. Jadi, terintegrasi mulai dari datang, perawatan, pemeriksaan laboratorium, pendampingan minum obat di satu lokasi, satu gedung sampai rawat inap”, kata Ani.

    Selain itu, pelayanan pengobatan TB RO juga dapat dilakukan di 15 puskesmas di Jakarta, yakni Puskesmas Johar Baru, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Menteng, Puskesmas Sawah Besar, Puskesmas Tanah Abang, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas ​​​​​​​Grogol Petamburan, Puskesmas ​​​​​​​Jagakarsa, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Baru, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Lama, Puskesmas Pesanggrahan, Puskesmas ​​​​​​​Jatinegara, Puskesmas Senen, Puskesmas ​​​​​​​Pancoran, dan Puskesmas ​​​​​​​Tebet.

    Sebagai informasi, TB RO merupakan kondisi saat tubuh yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis kebal obat akibat dari pengobatan yang tidak tuntas. Pengobatan TB memerlukan waktu hingga sekitar enam bulan dan pasien harus meminum dua jenis tablet obat secara rutin.

    Sementara itu, terdapat sebanyak 824 kasus TB RO dari 46.308 kasus TB baru hingga 22 Oktober 2025.

    “Begitu putus obat, menjadi resisten terhadap obat. Kalau resisten, pengobatannya harus beda, biasanya di rumah sakit,” ujar Ani.

    Penanganan tuberkulosis merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, dan DKI Jakarta merupakan salah satu dari delapan provinsi yang diharapkan melakukan percepatan penanggulangan penyakit tersebut.

    Untuk itu, pemerintah daerah diminta agar bergerak cepat memberantas penyakit itu serta memastikan masyarakat memahami dan meyakini TB dapat disembuhkan jika mengikuti pengobatan selama enam bulan tanpa putus.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Metro Jakpus bongkar pabrik ekstasi rumahan di Kedoya Jakbar

    Polres Metro Jakpus bongkar pabrik ekstasi rumahan di Kedoya Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat membongkar pabrik ekstasi rumahan di kawasan Kedoya Utara, Jakarta Barat, dan menangkap tujuh orang dengan menyita sejumlah barang bukti.

    “Ini merupakan hasil kerja keras jajaran kami dalam mengusut jaringan peredaran narkotika di Jakarta,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, terbongkarnya pabrik ekstasi bermula pada Minggu (12/10) sekitar pukul 20.00 WIB di Jalan Mangga Besar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, di mana petugas menangkap IS (39), seorang kurir yang diketahui akan mengirim bahan baku utama (MDMA) kepada PR di daerah Pesing, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Dari hasil pemeriksaan, kata Susatyo, tim kemudian bergerak ke lokasi dan menemukan aktivitas produksi narkotika. Saat digerebek petugas menemukan enam orang tengah memproduksi ekstasi.

    Keenam orang yang diamankan di lokasi yaitu PM (35) sebagai kepala produksi, TM (35) sebagai pengendali proses, MAF (31) sebagai mixer, MAN (33) sebagai mekanik dan pengemas, MA (32) sebagai penghitung dan pengemas, serta AA (26) yang turut membantu proses pengemasan.

    “Dari lokasi penggerebekan, kami menyita 3.232 butir ekstasi dengan berat total 1,7 kilogram, serta bahan adonan seberat 4,1 kilogram dan berbagai bahan pencampur dengan total berat 30-40 kilogram,” ujarnya.

    Selain itu, kata Susatyo, barang bukti lain meliputi dua unit mesin pencetak narkotika, satu mesin pencampur, timbangan digital, wadah aluminium, alkohol, plastik bening, serta delapan unit telepon genggam.

    “Jika seluruh bahan baku diolah, jumlahnya diperkirakan bisa mencapai 80.000 butir ekstasi,” katanya.

    Kapolsek Sawah Besar Kompol Rahmat Himawan mengungkapkan bahwa tiga orang pelaku di antaranya merupakan pemain lama di dunia narkoba.

    “Satu orang residivis kasus narkoba dengan hukuman delapan tahun, satu orang pernah jadi kurir dengan vonis lima tahun, dan satu lainnya pernah terjerat kasus liquid narkotika selama empat tahun,” katanya.

    Menurut Rahmat, para pelaku baru menyewa tempat di Kedoya Utara pada 29 Oktober 2025 dan langsung menyiapkan perlengkapan produksi.

    Para pelaku dijerat dengan Pasal 113 ayat (2), Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sejarah! RI Punya Terowongan Bertingkat Kereta Bawah Tanah Sedalam 28 Meter

    Sejarah! RI Punya Terowongan Bertingkat Kereta Bawah Tanah Sedalam 28 Meter

    Bisnis.com, JAKARTA — PT MRT Jakarta (Perseroda) berhasil menyelesaikan konstruksi terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia pada akhir September 2025. 

    Melalui laman resminya, pembangunan rampung usai mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 selesai membangun terowongan kereta bawah tanah pertama dengan kedalaman mencapai 28 meter. Terowongan tersebut menghubungkan Stasiun Harmoni dan Sawah Besar pada akhir Agustus 2025 lalu. 

    Kemudian pembangunan terowongan kedua yang menghubungkan kedua stasiun tersebut pada akhir September 2025 dengan menggunakan TBM 2. 

    “Ini menjadi konstruksi terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia. Setiap terowongan memiliki panjang sekitar 390 meter dengan diameter sekitar enam meter,” tulis MRT dalam unggahan di platform X @mrtjakarta, dikutip pada Senin (13/10/2025). 

    Kedua mesin bor membangun dari sisi utara Stasiun Harmoni menuju sisi selatan Stasiun Sawah Besar. TBM 1 bekerja di kedalaman 28 meter dan TBM 2 di kedalaman sekitar 10 meter di bawah permukaan tanah.

    PT MRT menyebut TBM 2 mulai bekerja pada Juli 2025 hingga September 2025 dan TBM 1 pada Mei 2025 hingga Agustus 2025.

    Setelah menyelesaikan kedua terowongan tersebut, TBM 1 dan TBM 2 akan melanjutkan pembangunan terowongan yang menghubungkan Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar sepanjang 790 meter. 

    MRT merencanakan TBM 1 akan selesai membangun terowongan pada Juni 2026, sedangkan TBM 2 pada September 2026. 

    Pembangunan stasiun dan terowongan bertingkat ini merupakan bagian dari pekerjaan paket kontrak 202 (CP202) yang mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, serta terowongan bawah tanah mulai dari Harmoni hingga Mangga Besar sepanjang total 1,8 kilometer (terowongan dan stasiun). 

    Konstruksi yang mencapai kedalaman 28 meter di bawah permukaan tanah, stasiun dan terowongan Sawah Besar dan Mangga Besar akan menjadi konstruksi stasiun dan terowongan kereta terdalam di Indonesia.

    Desain terowongan dan stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar berbeda dari fase 1 dan stasiun serta terowongan MRT Jakarta lainnya di fase 2A. 

    Dua perbedaan utamanya, yaitu tipe terowongan dan stasiun yang bertingkat sedangkan di fase 1 dan CP201 dan CP203 sejajar. Stasiun dan terowongan bertingkat ini diperlukan karena kedua stasiun tersebut di bawah Jalan Gajah Mada (Stasiun Sawah Besar) dan Jalan Hayam Wuruk (Stasiun Mangga Besar).

    Kedua stasiun tersebut nantinya memiliki empat lantai dengan fungsi yang berbeda setiap lantainya. 

    Di mana lantai satu sebagai beranda peron (concourse), lantai dua sebagai peron terowongan jalur ke selatan (Stasiun Lebak Bulus), lantai tiga atau mechanical level sebagai beranda peron (concourse), dan lantai empat sebagai peron terowongan menuju utara (Stasiun Kota). 

    Berikut Profil Stasiun MRT:

    1. Stasiun Harmoni

    Terdiri dari dua lantaipanjang stasiun 252 meter, lebar stasiun 16,4 meter, kedalaman 17 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki tujuh entre (empat di trotoar dan tiga terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta

    2. Stasiun Sawah Besar

    Terdiri dari empat lantai, panjang stasiun 200 meter, lebar stasiun 14,1 meter, kedalaman 27 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki lima entre (empat di trotoar dan satu terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta).

    3. Stasiun Mangga Besar

    Terdiri dari empat lantai, panjang stasiun 220 meter, lebar stasiun 14,1 meter, kedalaman 28 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki lima entre (empat di trotoar dan satu terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta).

  • Stasiun MRT HI-Monas Ditarget Operasi 2027, Nyambung ke Kota 2029

    Stasiun MRT HI-Monas Ditarget Operasi 2027, Nyambung ke Kota 2029

    Jakarta

    PT MRT Jakarta (Perseroda) melaporkan progres pembangunan MRT Fase 2A Bundaran HI-Harmoni telah mencapai 89,57%. Ditargetkan, dari Stasiun Bundaran HI sampai Stasiun Monas dapat beroperasi pada tahun 2027 mendatang.

    Progres tersebut disampaikan oleh Direktur Konstruksi Weni Maulina. Weni mengatakan, pekerjaan pembangunan Stasiun Bundaran HI, Thamrin, Monas, hingga Harmoni masuk ke dalam paket pekerjaan CP 201.

    “Terkait North-South, untuk 2027 insyaallah kita akan operasikan ruas yang sampai dengan Monas,” kata Weni, dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

    Kemudian menyusul setelah itu, lanjut Weni, pengoperasian Stasiun Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, hingga Kota pada tahun 2029 mendatang.

    Secara keseluruhan, konstruksi perpanjangan rute MRT North-South sepanjang 5,8 kilometer hingga Stasiun MRT Kota telah mencapai 53,32%. Sedangkan secara rinci, progres per paket antara lain, paket pekerjaan CP 201 dari Stasiun MRT Bundaran HI sampai Stasiun MRT Monas 89,57%.

    Kemudian CP 202 dari Stasiun MRT Harmoni sampai Stasiun MRT Mangga Besar, yakni hanya 58,37%. Sedangkan untuk Stasiun MRT Mangga Besar sampai dengan Stasiun MRT Kota telah mencapai 77,84%.

    Dengan dibukanya stasiun-stasiun ini, diperkirakan akan terjadi lonjakan kenaikan penumpang hingga 50 ribu orang. Angka tersebut naik menjadi 200 ribu orang per hari jika terhubung hingga Stasiun MRT Monas pada 2029.

    Namun demikian, terdapat tantangan yang mesti dihadapi yakni kapasitas kereta yang masih sama. Perusahaan pun berencana akan menambah rangkaian MRT Jakarta pada 2029. Adapun jumlah rangkaian saat ini adalah 16 unit atau sama dengan 96 gerbong kereta MRT.

    “2027 posisinya sampai Monas, tapi belum ada tambahan trainset jadi mungkin bisa lebih padat karena pengguna naik tapi trip nggak nambah. Saat ini pengguna MRT Dukuh Atas sehari 27 ribu, itu stasiun paling banyak pengguna dibanding lainnya di MRT,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, Mega Tarigan.

    (shc/hns)

  • Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam Megapolitan 5 Oktober 2025

    Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Antrean penumpang untuk masuk ke Stasiun Juanda, Jakarta, masih mengular hingga Minggu (5/10/2025) malam seusai berakhirnya rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 18.32 WIB, para calon penumpang masih berdesak-desakan, baik di gerbang masuk stasiun maupun di peron kereta yang menuju ke arah Stasiun Manggarai.
    Sementara itu, aula Stasiun Juanda juga jauh lebih padat dibanding beberapa jam sebelumnya.
    Sejumlah penumpang pun duduk lesehan di area aula untuk beristirahat setelah melewati antrean panjang yang mengular hingga area luar stasiun.
    Sebagian penumpang juga memanfaatkan waktu untuk mengisi baterai telepon seluler mereka.
    Penumpang yang berhasil melakukan 
    tap in 
     memang tidak serta merta dapat naik ke peron untuk menumpangi kereta.
    Sebab, pihak KAI Commuter memberlakukan sistem buka tutup akibat lonjakan jumlah penumpang.
    Sementara itu, area peron 2 Stasiun Juanda yang mengarah ke Stasiun Manggarai juga sudah dipenuhi penumpang.
    Ketika kereta tiba, mereka berebut untuk dapat masuk ke dalam kereta.
    Sebagian penumpang pun mengingatkan penumpang lainnya untuk tidak saling berdesakan.
    “Sabar, woy, sabar, bahaya nanti!” teriak seorang bapak-bapak yang terhimpit saat mencoba memasuki gerbong kereta.
    Salah satu penumpang, ibu-ibu, pun sempat mengalami terjepit pada bagian jari tangannya saat pintu kereta menutup di tengah momen saling dorong para penumpang yang ingin masuk gerbong.
    Sementara itu, area peron 1 yang menuju ke arah Jakarta Kota justru tidak mengalami kepadatan serupa dan tergolong relatif sepi.
    Manajer Public Relations KAI Commuter Leza Arlan meminta pengguna untuk mencari alternatif stasiun selain Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia yang dipadati penumpang seusai acara peringatan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).
    “Kami mengimbau pengguna untuk mencari alternatif stasiun lain untuk naik dan turun Commuter Line,” kata Leza dalam siaran pers, Minggu.
    Leza menyarankan pengguna dengan tujuan Bekasi atau Cikarang agar menuju Stasiun Kemayoran, Stasiun Sudirman, atau Stasiun BNI City.
    Sementara itu, pengguna dengan tujuan Bogor dapat menggunakan Stasiun Sawah Besar atau Stasiun Cikini.
    “Lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,6 km – 2 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia,” ujar dia.
    Leza menyebutkan, terdapat 119.238 penumpang yang naik dan turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Juanda dan Gondangdia pada hari ini.
    “Volume ini lebih tinggi 92 persen dibanding volume pada akhir pekan biasa. Sementara itu, di Stasiun Gondangdia tercatat sebanyak 60.988 orang, atau hampir empat kali lipat dari akhir pekan biasa,” ujar Leza.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda-Gondangdia Padat Usai HUT TNI, Penumpang Diminta Cari Stasiun Lain
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Manajer Public Relations KAI Commuter Leza Arlan meminta pengguna untuk mencari alternatif stasiun selain Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia yang dipadati penumpang seusai acara peringatan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).
    “Kami mengimbau pengguna untuk mencari alternatif stasiun lain untuk naik dan turun Commuter Line,” kata Leza dalam siaran pers, Minggu.
    Leza menyarankan pengguna dengan tujuan Bekasi atau Cikarang agar menuju Stasiun Kemayoran, Stasiun Sudirman, atau Stasiun BNI City.
    Sementara itu, pengguna dengan tujuan Bogor dapat menggunakan Stasiun Sawah Besar atau Stasiun Cikini.
    “Lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,6 km – 2 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia,” ujar dia.
    Leza menyebutkan, terdapat 119.238 penumpang yang naik dan turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Juanda dan Gondangdia pada hari ini.
    Menurut dia, angka tersebut menunjukkan peningkatan cukup tinggi dibanding akhir pekan biasa.
    “Volume ini lebih tinggi 92 persen dibanding volume pada akhir pekan biasa. Sementara itu, di Stasiun Gondangdia tercatat sebanyak 60.988 orang, atau hampir empat kali lipat dari akhir pekan biasa,” ujar Leza.
    Saat ini, KAI Commuter telah menerapkan rekayasa alur pengguna dan penyekatan antrean menuju area peron di kedua stasiun tersebut.
    Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan akibat lonjakan penumpang yang kembali dari kawasan Monas.
    Selain itu, Leza juga mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga keselamatan dan mengikuti arahan petugas selama perjalanan, terutama bagi penumpang yang membawa anak-anak.
    “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama dalam perjalanan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Juanda saat HUT TNI, Warga Berdesakkan dan Antrean Mengular hingga JPO – Page 3

    Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Juanda saat HUT TNI, Warga Berdesakkan dan Antrean Mengular hingga JPO – Page 3

    Lexa menyebut, untuk keselamatan pengguna saat menunggu di area peron, saat ini KAI Commuter memberlakukan rekayasa flow pengguna di Stasiun Juanda, Gondangdia dan stasiun transit Manggarai dengan buka tutup antrean untuk menuju peron stasiun jika telah padat.

    “Untuk itu KAI Commuter mengimbau pengguna yang akan menuju atau dari kawasan Monas untuk menghindari kepadatan di Stasiun Juanda dan Gondangdia dengan naik dan turun di stasiun alternatif seperti Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City,” kata dia.

    “Rata-rata lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,8 – 3 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan stasiun transit Manggarai,” jelas Leza.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna KRL untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, berhati-hati dengan barang bawaan serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun.

    “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama perjalanan,” tutupnya.

     

  • Penumpang KRL Melonjak saat HUT TNI, Stasiun Gondangdia dan Juanda Terpadat

    Penumpang KRL Melonjak saat HUT TNI, Stasiun Gondangdia dan Juanda Terpadat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Comuter Indonesia atau KAI Commuter melaporkan bahwa pada HUT TNI hari ini, 5 Oktober 2025, sampai dengan pukul 13.00 WIB, arus penumpang yang menggunakan KRL Jabodetabek meningkat 7,1% dari periode yang sama tahun lalu.

    Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan menuturkan situasi dan kondisi stasiun-stasiun yang berada di kawasan Monas seperti Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia terpantau ramai dengan pengguna yang akan menuju dan dari tempat kegiatan HUT TNI.

    “Hingga pukul 13.00 WIB, tercatat sebanyak 418.899 orang yang telah naik. Stasiun Juanda sendiri tercatat sebagai stasiun tujuan dengan volume terbanyak yaitu sejumlah 80.299 orang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (5/10/2025). 

    Sementara itu, Stasiun Gondangdia juga tercatat sebagai stasiun tujuan dengan volume terbanyak setelah Juanda, yakni sebanyak 32.308 orang.

    Di stasiun transit Manggarai tercatat volume pengguna transit sebanyak 98.521 orang dan di Stasiun Tanah Abang sebanyak 50.530 orang.

    Untuk keselamatan pengguna saat menunggu di area peron, saat ini KAI Commuter memberlakukan rekayasa flow pengguna di Stasiun Juanda, Gondangdia dan stasiun transit Manggarai dengan buka tutup antrean untuk menuju peron stasiun jika telah padat.

    Adapun kepadatan stasiun telah terjadi sejak pagi tadi. KAI Commuter juga menyiagakan total personel pengamanan sebanyak 269 petugas dan mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan Commuter Line yang mengacu pada hari kerja. 

    Untuk itu KAI Commuter mengimbau pengguna yang akan menuju atau dari kawasan Monas untuk menghindari kepadatan di Stasiun Juanda dan Gondangdia dengan naik dan turun di stasiun alternatif seperti Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City.

    “Rata-rata lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,8 – 3 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan stasiun transit Manggarai,” jelas Leza.

    Selain itu, KAI Commuter juga mengimbau agar penumpang dapat memilih stasiun-stasiun alternatif lainnya untuk menuju Kawasan Monas. Salah satunya adalah Stasiun Sawah Besar yang berlokasi sekitar 2,4 km dari Kawasan Monas dan Stasiun Tanah Abang yang berjarak hanya 2,2 km.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, berhati-hati dengan barang bawaan serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun. “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama perjalanan,” tutupnya.

    Sebelumnya, KAI Commuter memprediksikan akan ada sekitar 942.000 penumpang yang menggunakan  KRL pada HUT TNI hari ini.