kab/kota: Sampit

  • Pelni Semarang Prediksi Penumpang Nataru 2025/2026 Tetap Normal, Tak Ada Lonjakan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Desember 2025

    Pelni Semarang Prediksi Penumpang Nataru 2025/2026 Tetap Normal, Tak Ada Lonjakan Regional 12 Desember 2025

    Pelni Semarang Prediksi Penumpang Nataru 2025/2026 Tetap Normal, Tak Ada Lonjakan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    PT Pelni Cabang Semarang memprediksi jumlah penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 tidak mengalami lonjakan signifikan dan cenderung sama dengan tahun sebelumnya.
    Kepala Cabang
    PT Pelni
    Semarang, Yuniati Fatimah, mengatakan arus mudik periode Nataru kali ini tak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni sekitar 6.500 orang di
    Pelabuhan Tanjung Emas
    .
    “Untuk tahun kemarin, penumpang naik selama periode Nataru sekitar 6.500 penumpang. Untuk tahun ini, kami prediksikan tidak terlalu jauh dari angka tersebut,” kata Yuni saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025).
    Menurut Yuni, lonjakan penumpang kapal dalam jumlah besar di pelabuhan tersebut justru terjadi saat Idulfitri atau Lebaran.
    “Kalau di Semarang, biasanya lonjakan penumpang itu terjadi saat Lebaran. Nataru relatif normal,” imbuhnya.
    Kondisi tersebut juga tecermin dari jumlah penumpang keberangkatan terkini.
    Untuk KM Kelimutu tujuan Pontianak, jumlah penumpang tercatat sekitar 80 orang.
    Sementara KM Lawit tujuan Kumai membawa sekitar 139 penumpang yang tergolong normal.
    Meski demikian, Pelni memperkirakan puncak arus Nataru tetap akan terjadi, yakni sekitar 23 Desember 2025 untuk arus berangkat dan awal Januari 2026 untuk arus balik.
    Pada periode Nataru ini, Pelni Semarang tetap mengoperasikan dua kapal reguler, yakni KM Kelimutu dan KM Lawit, tanpa penambahan armada.
    “Jadwal Desember, untuk KM Kelimutu tujuan Pontianak meliputi keberangkatan pada 10 dan 21 Desember. Lalu untuk KM Lawit ke berbagai tujuan seperti Kumai, Sampit, dan Karimunjawa pada 10, 13, 23, 26, 27, dan 28 Desember,” bebernya.
    Tak kalah penting, ramp check atau pengecekan kelaiklautan kapal hingga penyediaan fasilitas penumpang telah dilakukan. “Kami sudah melakukan kelaiklautan untuk kapal. Jadi sebelum kapal berlayar, itu memang disiapkan bahwa kapal itu sudah layak untuk berlayar,” imbuhnya.
    Lebih lanjut, PT Pelni memberikan diskon 20 persen untuk semua rute pelayaran selama Nataru untuk keberangkatan sejak 17 Desember 2025 sampai 10 Januari 2026.
    Adapun dari cabang Semarang, beberapa tarif yang mendapat potongan 20 persen di antaranya adalah rute Semarang – Karimun Jawa yang semula dibanderol Rp 134.500, setelah diskon 20 persen menjadi Rp 114.300 per tiket.
    Lalu untuk rute Belawan – Batam, tarif tiket normal senilai Rp 304.500 menjadi Rp 254.300 untuk setiap penumpang.
    Dia memastikan harga tiket otomatis terpotong dalam aplikasi Pelni Mobile sesuai ketentuan. “Untuk tiket tarifnya bisa langsung dicek di Pelni Mobile atau cabang terdekat,” ujar Yuni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 ASN dan 3 Kades di Kotawaringin Timur Positif Narkoba, Terancam Sanksi hingga Pemberhentian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 November 2025

    2 ASN dan 3 Kades di Kotawaringin Timur Positif Narkoba, Terancam Sanksi hingga Pemberhentian Regional 24 November 2025

    2 ASN dan 3 Kades di Kotawaringin Timur Positif Narkoba, Terancam Sanksi hingga Pemberhentian
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Sebanyak dua aparatur sipil negara (ASN) dan tiga kepala desa (kades) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, dinyatakan positif narkoba setelah mengikuti tes urine di Aula DPRD Kotim, Sampit.
    Tes digelar Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)
    Kotim
    baru-baru ini.
    Dua ASN tersebut terancam diberikan sanksi ringan hingga berat, sementara tiga kades dapat diberhentikan dari jabatannya sesuai regulasi yang berlaku.
    Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim, Kamaruddin Makkalepu, mengatakan ASN yang terlibat narkotika akan dijatuhi sanksi mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS.
    “Sanksinya mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Mulai dari teguran lisan sampai dengan pemberhentian tidak atas permintaan sendiri atau dipecat,” ujar Kamaruddin, Senin (24/11/2025).
    Ia menjelaskan bahwa temuan itu masih harus ditindaklanjuti melalui pemeriksaan khusus (riksus) sebelum penjatuhan hukuman disiplin.
    “Riksus akan dilakukan oleh tim yang dibentuk Pejabat Pembina Kepegawaian,” katanya.
    Hingga kini, pihaknya masih menunggu data lengkap dari BNNK sebelum memutuskan langkah berikutnya.
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kotim, Yudi Aprianur, mengatakan pihaknya juga menunggu hasil pendalaman BNNK.
    “Sesuai ketentuan, kades dapat diberhentikan apabila terbukti positif narkoba karena dianggap tidak memenuhi syarat sebagai kepala desa,” ujarnya.
    Namun, Yudi menegaskan penjatuhan sanksi tetap menunggu hasil pendalaman dari BNNK Kotim.
    “Menurut info ada pengakuan efek obat dan lain-lain, jadi kami menunggu informasi resmi dari BNNK,” katanya.
    Sebelumnya, Kepala BNNK
    Kotawaringin Timur
    , AKBP Fadli, mengonfirmasi lima peserta yang positif narkoba tersebut.
    “Dari 147 orang yang kami periksa, ada 5 orang yang dinyatakan positif. Mereka mengonsumsi obat-obatan seperti zenith, cuma satu saja yang pakai sabu,” ujar Fadli.
    Ia menjelaskan sebagian ASN dan kades mengaku memakai zenith karena sakit lambung, nyeri, kecemasan kerja, atau kelelahan menggarap kebun sawit.
    “Sudah di-asesmen oleh tim rehabilitasi kami, rupanya bukan kecanduan,” katanya.
    Sementara satu orang yang terbukti menggunakan sabu diarahkan untuk menjalani pemeriksaan medis dan wajib lapor.
    “Ada satu yang menggunakan sabu. Itu kami arahkan ke dokter Rumah Sakit Murjani. Nanti ada dokter yang bisa mengobati dan wajib lapor ke kami,” ujarnya.
    Pengguna sabu tersebut berdalih memakai untuk mengatasi kelelahan akibat sering bekerja di luar jam kantor, termasuk perjalanan dinas.
    “Dia memakai cuma sekali-sekali, bukan ketergantungan,” kata Fadli.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Jenazah Kru Tugboat yang Hilang di Pegatan Akhirnya Ditemukan

    Dua Jenazah Kru Tugboat yang Hilang di Pegatan Akhirnya Ditemukan

    SAMPIT – Dua jenazah yang ditemukan di perairan Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Jumat, 10 Oktober, dipastikan merupakan korban insiden tenggelamnya tugboat di perairan Pegatan, Kabupaten Katingan, pada Selasa, 7 Oktober.

    “Jenazah sudah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk visum dan mengetahui identitasnya,” kata Kabagbinopsnal Polda Kalteng Kompol Masharsono di Sampit, dilansir dari ANTARA, Sabtu.

    Dua jenazah itu diketahui merupakan Pujianto yang ditemukan Jumat pagi dan Agus Sugianto (54) yang ditemukan pada Jumat sore.

    Pujianto ditemukan sekitar 2,3 mil dari bibir pantai atau sekitar 28,65 mil dari lokasi kapal tenggelam. Sementara itu Agus ditemukan 28,54 NM ke arah barat laut, sekitar 447 meter dari lokasi ditemukannya jenazah Pujianto.

    Masharsono menceritakan, sebuah kapal tugboat kayu tanpa muatan berangkat dari Sampit hendak menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan pada Senin (6/10). Kapal tersebut diawaki Ode Zulfikar sebagai nakhoda, serta tiga kru yaitu Pujianto, Sugianto dan Cahyo.

    Selasa (7/10) sekitar pukul 01.00 WIB, nakhoda kapal merasakan keanehan atau keganjilan pada kapal itu sehingga nakhoda memerintahkan juru mudi dan lainnya melakukan pengecekan di ruang mesin kapal.

    Saat diperiksa, ternyata ruang mesin sudah dipenuhi air. Hal itu langsung dilaporkan ke nakhoda dan nakhoda memerintahkan menyedot air itu menggunakan mesin alkon namun ternyata tidak mampu.

    Nakhoda kemudian memerintahkan mengubah haluan kapal ke arah Pegatan Kabupaten Katingan yang dinilai merupakan daratan terdekat. Sayangnya, belum sempat mencapai pantai, sekitar pukul 02.00 WIB di sekitar 3 mil laut muara Pegatan, tugboat tersebut tenggelam.

    Sebelum kapal tenggelam, nakhoda memerintahkan semua kru menggunakan alat keselamatan dan naik ke liferaft atau rakit darurat. Ada dua orang yang sudah naik ke liferaft, sedangkan dua orang lainnya tidak sempat naik. Diduga karena gelombang, akhirnya mereka semua terpisah.

    “Yang berhasil ditemukan hanya satu orang yaitu nakhoda. Dia ditemukan dalam kondisi selamat oleh nelayan sekitar pukul 08.00 WIB, kemudian dibawa ke Pegatan dan dilaporkan ke Markas Unit Ditpolairud yang ada di Pegatan dan dibawa ke puskesmas untuk diberikan pengobatan,” ujar Masharsono.

    Keterangan yang didapat dari nakhoda kapal, kata dia, indikasinya kapal tersebut mengalami kebocoran sehingga air masuk dan menyebabkan kapal tenggelam.

    “Nakhoda sedang dimintai keterangan lebih lanjut. Pencarian juga dilakukan oleh tim gabungan terhadap satu orang lainnya,” demikian Masharsono.

    Sementara itu Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Hal itu lantaran tidak ada laporan kapal tersebut berangkat dari Sampit.

    KSOP Sampit berkoordinasi dengan kepolisian terkait kejadian tersebut. KSOP juga mengambil langkah demi keselamatan yakni memberi tanda di lokasi tempat tenggelamnya kapal agar bangkai kapal tidak membahayakan kapal lain yang melintas.

    “Perairan Pegatan itu memang masih masuk wilayah kerja KSOP Sampit. Kami juga membantu melakukan pencarian korban dan kami membantu SAR. Ada satu mobil diberangkatkan,” kata Baharudin dari Humas KSOP Sampit.

  • Tim Gabungan Temukan Jenazah Penumpang KM Dharma Rucitra VI yang Lompat ke Laut Seruyan

    Tim Gabungan Temukan Jenazah Penumpang KM Dharma Rucitra VI yang Lompat ke Laut Seruyan

    JAKARTA – Tim gabungan menemukan jenazah Sefnat Onesimus (42), penumpang KM Dharma Rucitra VI jurusan Sampit-Semarang yang melompat ke laut pada Senin, 1 September, terdampar di Pantai Seribu Cemara Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

    “Setelah dikonfirmasi, benar ternyata mayat tersebut korban atau penumpang kapal yang terjatuh di laut Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit mengutip Antara.

    Penemuan jenazah penumpang tersebut pada Jumat (5/9) sore, diketahui saat tim gabungan melanjutkan pencarian sesi kedua, mulai pukul 14.00 WIB. Target lokasi pencarian menyisir Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur hingga pantai di Seruyan.

    Sekitar pukul 15:45 WIB, tim mendapat informasi dari masyarakat ada mayat ditemukan di pesisir Pantai Seribu Cemara, wilayah Sungai Bakau Kabupaten Seruyan. Tim langsung meluncur ke lokasi yang disebutkan.

    Kondisi jenazah pria itu sudah membengkak. Pakaian yang melekat di tubuh jenazah tersebut hanya celana jins biru dan sepatu putih, sedangkan bajunya sudah terlepas.

    Setelah berkoordinasi, jenazah tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan untuk divisum, dibersihkan, dan diserahkan kepada pihak keluarga.

    “Sepatu putih dan celana biru. Berdasarkan ciri-ciri dan sudah dikonfirmasi bahwa itu merupakan jenazah penumpang kemarin,” demikian Multazam.

    Peristiwa itu terjadi pada Senin (1/9), sekitar pukul 16.13 WIB. Berdasarkan keterangan saksi dan melihat rekaman CCTV, korban yang diketahui mengalami gangguan mental tersebut diduga sengaja melompat ke laut.

    Saat kejadian, petugas sempat berusaha mencegah aksi nekat korban. Namun, saat itu korban tiba-tiba berlari dan langsung melompat sehingga tidak sempat terkejar.

    Petugas di kapal berusaha memberi pertolongan dengan melemparkan pelampung keselamatan yang dilengkapi lampu dengan harapan korban bisa bertahan agar tidak tenggelam. Namun, hingga kapal memutar berbalik ke lokasi kejadian, korban tetap tidak terlihat.

    Kapal sempat berputar tiga kali, mencari di lokasi kejadian, namun korban tidak ditemukan. Pihak kapal kemudian melaporkan kejadian, setelah itu meminta izin melanjutkan perjalanan.

  • Kisah Hacker Asal Sampit yang Jadi Top 10 Google Bug Hunter Indonesia

    Kisah Hacker Asal Sampit yang Jadi Top 10 Google Bug Hunter Indonesia

    Jakarta

    Dalam dunia cyber security, nama Rahmadhani Novian Jaya (21) atau yang akrab disapa Dhani mencuri perhatian publik. Pemuda asal Sampit, Kalimantan Tengah ini masuk Top 10 Google Bug Hunter di Indonesia, sebuah prestasi yang membuktikan kemahiran dalam bidang teknologi tak hanya dari kota-kota besar.

    Dengan keahliannya, Dhani mengungkap beberapa kerentanan (bug) pada sistem raksasa Google. Di antaranya perihal keamanan untuk pengguna Google (Client Side).

    Jika dibiarkan, bug tersebut berpotensi memungkinkan peretas mengambil alih akun pengguna atau mencuri data sensitif. “Jadi ada yang namanya kerentanan Cross-Site Scripting gitu. Nah ada juga kerentanan Bypass CSP,” ujarnya pada detikKalimantan, Sabtu (21/06/2025).

    Dari kerentanan tersebut, ia mengungkapkan keamanan akun pengguna Google masih dapat ditingkatkan. “Secara teknis Google sudah aman, tetapi dia itu masih bisa di bypass CSP. Di mana kita ngelakuin hacking untuk nyisipin script berbahaya gitu di Google-nya. Jadi kayak lebih meningkatkan keamanan,” terangnya.

    Atas penemuan-penemuan tersebut Dhani memperoleh penghargaan dengan total mencapai Rp 170 juta. “Yang terakhir ini dapat 3.137 dolar, sekitar Rp 51 juta. Sebelumnya Maret 2025 dapat 7.500 dolar, sekitar Rp 120 juta. Total sekitar Rp 170 juta an lah,” ungkapnya.

    Dari 1.723 peserta di seluruh dunia, Dhani menempati peringkat 288 global dan top 10 di Indonesia. “Di Indonesia, kita dapat top nomor 10 itu,” ujarnya.

    Selain itu, Dhani juga sempat membobol situs NASA pada tahun 2019. Ia menemukan kerentanan berupa cross-site scripting (XSS) di situs tersebut.

    “Saya laporin, tapi nggak ditanggapi. Akhirnya saya tulis di blog Medium, masih bisa dilihat sampai sekarang,” terangnya.

    Kerentanan tersebut memungkinkan penyisipan kode berbahaya yang bisa mengubah tampilan situs atau mencuri data seperti cookie pengguna. “Itu situsnya bisa disisipin lewat cookie pengguna gitu,” tegasnya.

    Saat masih duduk di bangku SMK Negeri 2 Sampit, Dhani pernah membuat heboh. Ia membobol sistem ujian berbasis Computer-Based Test (CBT) sekolahnya. “Satu hari sebelum ujian, saya temuin kerentanan di sistem CBT. Bisa upload backdoor, akses admin dashboard, lihat soal, jawaban, semua data,” ungkapnya.

    Beruntung Dhani masih dipertahankan oleh wali kelasnya yang melihat bakat potensi Dhani di dunia IT. Sehingga ia memperoleh arahan agar menggunakan kepintarannya secara bijak.

    Awal Mula Petualangan Siber
    Dhani belajar hacking secara otodidak sejak SMP. Ia terinspirasi dari film-film hacker yang penuh aksi. “Waktu itu masih bocil, cari jati diri,” ujarnya sambil tertawa.

    Saat itu belum ada komunitas tentang keamanan siber di Sampit, Dhani gigih mengasah kemampuannya lewat internet. “Nggak ada komunitas waktu itu, jadi saya bikin sendiri, namanya BorneoSec,” katanya.

    Komunitas ini menjadi wadah baginya untuk belajar bersama teman-teman tentang cara menemukan dan melaporkan kerentanan sistem.

    BorneoSec: Dari Komunitas Jadi Perusahaan

    Komunitas BorneoSec yang dirintis Dhani kini telah bertransformasi menjadi perusahaan. “Kami pengen nunjukkin Kalimantan juga bisa jadi top di dunia siber, kalo bisa sampai top 1,” tegasnya.

    Perusahaan ini fokus pada penetration testing dan membantu organisasi mengamankan sistem mereka. Dhani juga bekerja penuh waktu sebagai IT security di eDOT.id, anak perusahaan Nabati Group, secara remote dari Sampit.

    Dhani mengakui selama ini sudah menangani hacking hingga puluhan website. Meski telah menorehkan banyak prestasi, ia mengakui bagaimana tantangan di dunia siber.

    “Teknologi cepat banget berubah. Hari ini A, minggu depan udah B. Harus proaktif, eksplor, dan belajar terus. Apalagi sekarang ada AI, kita harus adaptif tuh,” terangnya.

    Ia juga menyinggung stigma negatif soal hacker. “Hacker itu ada white hat dan black hat. White hat kayak saya, legal, bantu perusahaan. Black hat yang jahat, ngerusak buat kepentingan pribadi,” jelasnya.

    Dukungan dan Harapan ke Depan
    Orang tua Dhani awalnya tak tahu soal aktivitasnya di depan laptop. “Mereka kira saya main-main. Baru tahu pas lihat berita. Kini, mereka mendukung penuh. Ayah komen, ‘semangat terus anak gue,’” ujar Dhani sambil tersenyum.

    Diketahui, saat ini Dhani masih duduk dibangku kuliah jurusan Manajemen di Universitas Darwan Ali Sampit, Kalimantan Tengah. Ia sempat mendapat pujian dari dosennya.

    “Dosen bilang sayang saya nggak ambil sistem informasi, tapi mereka bangga,” tambahnya.

    Ke depan, Dhani punya mimpi besar. “Cita-cita, BorneoSec jadi nomor satu di Indonesia. Kami mau buktikan bahwa dari Kalimantan juga bisa jago,” katanya penuh semangat.

    Ia juga berpesan untuk anak muda di daerah agar tidak berkecil hati dan terus menggali potensi dalam diri masing-masing. “Kita dari kota kecil, tapi internet ada. Eksplorasi ke luar, cari tempat di mana potensi kita dihargai,” pungkasnya.

    (asj/asj)

  • Kabur Seusai Dituntut 9 Tahun, Napi Narkoba Ditangkap Dramatis

    Kabur Seusai Dituntut 9 Tahun, Napi Narkoba Ditangkap Dramatis

    Kotawaringin Timur, Beritasatu.com – Tidak terima dituntut sembilan tahun hukuman penjara, seorang napi narkoba bernama Sandy Wahyu Wijaya (28) nekat kabur saat hendak dimasukkan ke dalam sel tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2B Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Selasa (3/6/2025) malam. 

    Peristiwa ini pun sontak membuat heboh lantaran napi tersebut kabur sesaat setelah mobil tahanan milik kejaksaan tiba di Lapas seusai digelarnya sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Kotawaringin Timur pada Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. 

    “Saat itu ada 32 tahanan yang dibawa menggunakan mobil tahanan. Masing-masing tahanan diborgol secara berpasangan. Saat proses penurunan dari mobil, borgol yang dipakai oleh pelaku ternyata berhasil dilepas. Ini tidak diketahui oleh petugas,” kata Kasi Intel Kejari Kotawaringin Timur Nofanda Prayuda, Rabu (4/6/2025). 

    Meski sempat terjadi kejar-kejaran dengan aparat kejaksaan dan polisi, Sandy berhasil lolos. Upaya pengejaran berlangsung dramatis. Setelah lebih 6 jam, Sandy akhirnya berhasil ditangkap saat bersembunyi di dalam kaca sebuah toko mebel di Jalan Sampoerna Barat, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Lapas Kelas 2B Sampit. 

  • Komisi XIII: Kerusuhan Lapas Beliti darurat reformasi pemasyarakatan

    Komisi XIII: Kerusuhan Lapas Beliti darurat reformasi pemasyarakatan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Dewi Asmara menilai kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti, Sumatera Selatan, Sumatera Selatan, Kamis (8/5) pagi, menandakan situasi darurat sistem pemasyarakatan di tanah air untuk dilakukan reformasi total.

    “Ini adalah bagian dari pola kegagalan struktural sistem pemasyarakatan kita. Situasinya sudah darurat, dan butuh langkah luar biasa,” kata Dewi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Sebab, kata dia, kejadian tersebut tidaklah berdiri sendiri dan bukan sekadar kelalaian operasional semata.

    Dia lantas membeberkan sejumlah insiden kerusuhan di Lapas yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

    Diantaranya, insiden kaburnya lebih dari 40 narapidana dari Lapas Kutacane, Aceh; narapidana pesta miras dan narkoba di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru; seorang narapidana korupsi tertangkap makan di luar lapas tanpa izin.

    Kemudian, dugaan pungutan liar (pungli) jual beli kamar dan peredaran narkoba di Lapas Sampit, Kalimantan Tengah; hingga insiden narapidana meninggal dunia akibat keracunan miras oplosan Lapas Kelas Bukittinggi, Sumatera Barat.

    Untuk itu, dia menyebut Komisi XIII DPR RI mendesak dilakukannya audit menyeluruh terhadap tata kelola semua lapas dan rumah tahanan (rutan).

    Komisi XIII DPR RI, lanjut dia, juga meminta dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan pemasyarakatan di pusat dan daerah.

    “Pemberhentian tidak hormat bagi petugas yang terbukti lalai atau terlibat pelanggaran,” ujarnya.

    Termasuk, tambah dia, pembentukan tim pengawas independen untuk menilai ulang fungsi pengawasan internal di Ditjen Pemasyarakatan.

    “Penjara bukan tempat memperparah kriminalitas. Jika napi justru makin liar di balik jeruji, maka kita sedang membiarkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja,” tuturnya.

    Terakhir, dia pun menegaskan komitmen Komisi XIII DPR RI yang akan terus menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal guna memastikan pembenahan sistem pemasyarakatan dilakukan secara serius, menyeluruh, dan tidak berhenti pada pencopotan jabatan semata.

    Sebelumnya, Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dilaporkan terjadi kerusuhan pada hari Kamis (8/5) sekira pukul 09.00 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan Iptu Ryan Tiantoro Putra menyebutkan sebanyak 500 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan setelah terjadi kericuhan di Lapas Narkoba Muara Beliti.

    Dia mengatakan situasi telah berangsur kondusif, dan pengamanan ketat tetap diberlakukan di sekitar area lapas untuk memastikan stabilitas keamanan.

    Adapun Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto mengatakan kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti terjadi karena adanya perlawanan dari oknum narapidana saat petugas merazia barang-barang terlarang.

    “Razia terhadap potensi adanya barang terlarang, termasuk gawai dan narkoba, adalah langkah-langkah preventif dan juga progresif yang gencar dilakukan jajaran kami,” kata Agus dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD Imbau Masyarakat Pesisir Kotawaringin Timur Waspada Banjir Rob

    BPBD Imbau Masyarakat Pesisir Kotawaringin Timur Waspada Banjir Rob

    SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai potensi terjadinya banjir rob atau pasang besar air laut dan dampaknya.

    “Kami mendapat laporan terjadi air pasang tinggi di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Kami mengimbau masyarakat waspada, khususnya dalam hal keselamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Antara, Minggu, 4 Mei. 

    Banjir akibat pasang air Sungai Mentaya sering terjadi, khususnya di wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara.

    Geografis empat kecamatan ini dekat dengan muara laut, bahkan dua kecamatan tepat berada di pesisir laut yakni Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.

    Beberapa kawasan terimbas air pasang, di antaranya jalan di bantaran sungai di Desa Jaya Kelapa dan Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan hingga menyebabkan sejumlah rumah warga terendam. Selain itu, kenaikan debit sungai juga terjadi di desa dan kecamatan lainnya di wilayah selatan.

    Pasang besar Sungai Mentaya merupakan imbas pasang air laut. Meski ini sering terjadi, namun masyarakat diharapkan selalu waspada agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

    Keselamatan harus selalu menjadi perhatian utama. Kejadian membahayakan harus dicegah, seperti ancaman korban tenggelam maupun serangan satwa liar seperti buaya yang kini makin sering muncul. Bahkan Sabtu (3/5) terjadi serangan buaya terhadap seorang warga Desa Bagendang Tengah, untungnya korban berhasil selamat.

    Berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), kata Multazam, dijelaskan bahwa fenomena “Super New Moon” berdampak pada potensi meningkatnya ketinggian air laut maksimum di beberapa daerah, termasuk wilayah pesisir Kalimantan Tengah.

    Super New Moon adalah kondisi ketika bulan berada pada titik terdekatnya degan bumi saat terjadi fase bulan baru. Selama peristiwa ini, karena jarak bulan sedikit lebih dekat, maka bulan akan sedikit lebih besar dari biasanya.

    Dampak dari fenomena alam ini, masyarakat diimbau mewaspadai potensi potensi banjir rob.

    Untuk prediksi ketinggian pasang pada bulan ini dominan lebih tinggi dari pada biasanya dan keadaan pasang tertinggi, khususnya daerah Kalimantan Tengah diperkirakan akan berpotensi terjadi pada 10 hari pertama dan akhir Mei.

    “Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait sebagai antisipasi dan mencegah hal yang tidak diinginkan. Kami juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan,” demikian Multazam.

  • Profil Arif Suhartono, Bos Pelindo yang Kelola 95 Pelabuhan termasuk Tanjung Priok

    Profil Arif Suhartono, Bos Pelindo yang Kelola 95 Pelabuhan termasuk Tanjung Priok

    PIKIRAN RAKYAT – Simak profil Arif Suhartono yang merupakan bos Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia Persero). BUMN yang dipimpinnya mengelola 95 pelabuhan termasuk Pelabuhan Tanjung Priok yang sempat macet parah pada Rabu-Kamis, 16-17 April 2025 lalu.

    Arif menjelaskan alasan di balik macetnya pelabuhan di kawasan Jakarta Utara itu pada Jumat, 18 April 2025. Menurut pria 55 tahun tersebut, penyebab insiden adalah meningkatnya jumlah kendaraan sehingga dilakukan pembatasan jumlah kontainer yang masuk dan keluar sampai situasi normal.

    “Penyebab utama dari kemacetan tersebut adalah meningkatnya jumlah kendaraan yang akan mengambil dan mengirim peti kemas, khususnya ke terminal NPCT1. Yang biasanya hanya 2.500 kendaraan, saat ini mencapai lebih dari 4.000,” kata Arif Suhartono.

    Atas kasus Pelabuhan Tanjung Priok yang macet parah, Gubernur Jakarta Pramono Anung sampai menyampaikan permohonan maaf pada Sabtu, 19 April 2025. Hal itu disampaikannya kepada wartawan Pikiran-rakyat.com, Boy Darmawan.

    “Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” ujarnya.

    Kemacetan parah Pelabuhan Tanjung Priok, simak profil Arif Suhartono bos BUMN Pelindo yang mengelola pelabuhan tersebut termasuk 94 pelabuhan lain di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

    Profil Arif Suhartono

    Simak profil sang Dirut Pelindo pengelola Pelabuhan Tanjung Priok:

    Nama lengkap: Arif Suhartono TTL: Banyumas, Jawa Tengah, 8 Mei 1970 Pekerjaan: Direktur Utama Pelindo Riwayat pendidikan Arif Suhartono S1 Institut Teknologi Bandung, Teknik Sipil (1994) S2 Yokohama National University, Master of Infrastructure Management (2001) S2 Nanyang Technological University, Master of Business Administration (2017) Riwayat pekerjaan Arif Suhartono Direktur Operasi PT Multi Terminal Indonesia (2010-2012) Direktur Komersial PT Multi Terminal Indonesia (2012-2013) Direktur Utama PT Terminal Peti Kemas Indonesia (2013-2014) Pj. PMO Leader PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2014) Direktur Utama Rukindo PT Pengerukan Indonesia (2014-2015) Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok (2015-2017)
    Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (2017-2019) Direktur Komersial PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2019-2020) Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2020 – 2021) Direktur Utama Pelindo (2021 – Sekarang)

    LinkedIn: (KLIK DI SINI)

    Profil Arif Suhartono, ia merupakan BUMN Pelindo pengelola Pelabuhan Tanjung Priok yang sempat macet parah, itu adalah satu di antara 94 pelabuhan lainnya di Indonesia. Website Pelindo

    Daftar pelabuhan yang dikelola Pelindo pimpinan Arif Suhartono

    Arif Suhartono mengelola Pelindo bersama nama-nama lainnya. Di antaranya adalah Wakil Direktur Utama Hambra, Direktur Keuangan Mega Satria, Direktur SDM dan Umum Ihsanuddin Usman, Direktur Strategi Prasetyo, Direktur Investasi Boy Robyanto, sampai Direktur Pengelola Putut Sri Muljanto.

    Berikut daftar pelabuhan yang dikelola Arif cs:

    Regional I

    Pelabuhan Malahayati (Kota Banda Aceh, Aceh) Pelabuhan Krueng Geukueh (Kota Lhokseumawe, Aceh) Pelabuhan Belawan (Kota Medan, Sumatera Utara) Pelabuhan Kuala Tanjung (Batu Bara, Sumatera Utara) Pelabuhan Tanjung Balai Asahan (Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara) Pelabuhan Sibolga (Kota Sibolga, Sumatera Utara) Pelabuhan Angin (Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara) Pelabuhan Pekanbaru (Kota Pekanbaru, Riau) Pelabuhan Tanjung Balai Karimun (Karimun, Riau) Pelabuhan Dumai (Kota Dumai, Riau) Pelabuhan Sri Bayintan dan Pelabuhan Sri Bintan Pura (Bintan, Kepulauan Riau)

    Regional II

    Pelabuhan Teluk Bayur (Kota Padang, Sumatera Barat) Pelabuhan Talang Duku (Muaro Jambi, Jambi) Pelabuhan Boom Baru (Kota Palembang, Sumatera Selatan) Pelabuhan Pulau Baai (Kota Bengkulu) Pelabuhan Panjang (Kota Bandar Lampung, Lampung) Pelabuhan Pangkal Balam (Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung) Pelabuhan Talang Duku (Belitung, Kepulauan Bangka Belitung) Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Sunda Kelapa (DKI Jakarta) Pelabuhan Cirebon (Kota Cirebon, Jawa Barat) Pelabuhan Ciwandan (Kota Cilegon, Banten) Pelabuhan Dwikora (Kota Pontianak, Kalimantan Barat)

    Regional III

    Pelabuhan Tenau Pelabuhan Kotabaru Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Labuan Bajo Pelabuhan Tanjung Intan Pelabuhan Tegal Pelabuhan Tanjung Emas Pelabuhan Gresik Pelabuhan Tanjung Tembaga Pelabuhan Kalianget Pelabuhan Tanjung Wangi Pelabuhan Celukan Bawang Pelabuhan Benoa Pelabuhan Lembar Pelabuhan Badas Pelabuhan Bima Pelabuhan Waingapu Pelabuhan Bung Karno Pelabuhan Laurentius Say Pelabuhan Kalabahi Pelabuhan Batulicin Pelabuhan Trisakti Pelabuhan Pulang Pisau Pelabuhan Sampit Pelabuhan Panglima Utar

    Regional IV

    Pelabuhan Kendari Pelabuhan Soekarno–Hatta Pelabuhan Bitung Pelabuhan Semayang Pelabuhan Samarinda Pelabuhan Lok Tuan Pelabuhan Tanjung Redeb Pelabuhan Tarakan Pelabuhan Tunon Taka Pelabuhan Parepare Pelabuhan Pantoloan Pelabuhan Tolitoli Pelabuhan Gorontalo Pelabuhan Manado Pelabuhan Ahmad Yani Pelabuhan Yos Soedarso Pelabuhan Sorong Pelabuhan Fakfak Pelabuhan Manokwari Pelabuhan Biak Pelabuhan Jayapura Pelabuhan Merauke

    Arif Suhartono (kiri), Dirut Pelindo BUMN yang mengelola Pelabuhan Tanjung Priok (kanan) yang sempat macet parah, simak profil dan harta kekayaannya. Kolase foto Pelindo dan ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa.

    Harta kekayaan Arif Suhartono

    Menurut data dari website resmi LHKPN KPK yang dipantau Pikiran-rakyat.com hari ini, Senin 21 April 2025 pukul 13.15 WIB, Arif Suhartono terakhir kali lapor harta kekayaan adalah pada 15 April 2024 atau harta periode 2023. Untuk periode 2024, belum ditemukan dokumennya.

    Berikut rincian hartanya untuk periode 2023 tersebut:

    Tanah dan Bangunan Seluas 500 m2/340 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp1.250.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 170 m2/54 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp500.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 248 m2/220 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp1.250.000.000 Bangunan Seluas 22.75 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI, Rp570.700.000 Tanah Seluas 1000 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp3.500.000.000 Tanah Seluas 10000 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI, Rp500.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 667 m2/250 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp8.050.000.000 MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2011, HASIL SENDIRI, Rp2.500.000 MOBIL, TOYOTA ALPHARD G 2.5 PUTIH Tahun 2022, HASIL SENDIRI, Rp1.300.000.000 MOBIL, HONDA HONDA HR-V 1.5L SE CVT Tahun 2023, HASIL SENDIRI, Rp390.100.000 HARTA BERGERAK LAINNYA: Rp1.258.635.500 SURAT BERHARGA: Rp7.528.289.071 KAS DAN SETARA KAS: Rp3.372.977.386 HARTA LAINNYA: Rp5.500.000.000

    Total harta kekayaan: Rp34.973.201.957

    Demikian profil Arif Suhartono dan harta kekayaan sang Dirut Pelindo. BUMN yang dipimpinnya adalah pengelola Pelabuhan Tanjung Priok bersama 94 pelabuhan lainnya. Diketahui Priok adalah pelabuhan yang sempat macet parah pada Rabu-Kamis 16-17 April 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Soroti Pendangkalan Alur Pelayaran di Sejumlah Pelabuhan, DPR Minta Kemenhub Turun Tangan – Page 3

    Soroti Pendangkalan Alur Pelayaran di Sejumlah Pelabuhan, DPR Minta Kemenhub Turun Tangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono menyoroti sejumlah pendangkalan alur pelayaran yang terjadi di berbagai pelabuhan di Indonesia. Salah satunya di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, yang kini memicu tuntutan agar pengelolaan pelabuhan diserahkan kepada pemerintah provinsi.

    Selain itu, pemilik sapaan akrab BHS ini juga menyoroti pendangkalan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Api-api (Banyuasin, Palembang), Pelabuhan Luwuk Banggai (Sulawesi Tengah), Pelabuhan Mako (Timika), serta sejumlah alur pelayaran di Pontianak, Kumai, Sampit, Banjarmasin, dan Samarinda. Ia mengungkapkan bahwa kondisi pendangkalan yang parah di kawasan tersebut kerap menyebabkan kapal kandas atau bahkan mengalami kerusakan serius di bagian lambung bawah.

    “Perlu dipahami bahwa alur pelayaran merupakan bagian penting dari transportasi laut dan aktivitas ekonomi suatu daerah. Jika terjadi pendangkalan, kapal-kapal tidak akan bisa keluar-masuk pelabuhan secara lancar. Ukuran kapal pun menjadi terbatas, yang berdampak pada mahalnya biaya logistik serta ketidakefisienan distribusi barang,” ujar BHS dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).

    Ia menambahkan, kondisi tersebut juga membahayakan keselamatan kapal dan muatan, serta dapat menghambat pertumbuhan ekonomi daerah akibat terbatasnya akses pelayaran.

    Di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan alur pelabuhan Pontianak, kata Bambang, pendangkalan telah terjadi sangat parah akibat tidak dilakukannya pengerukan dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun terakhir. Kedalaman alur saat surut hanya berkisar 2 hingga 3 meter, sehingga kapal harus menunggu air pasang untuk melintas.

    “Akibatnya, pelabuhan tidak mampu menerima kapal berukuran besar. Proses distribusi logistik menjadi terhambat, dan kapal-kapal harus antre selama berjam-jam bahkan berhari-hari hanya untuk bisa lewat. Tak jarang pula terjadi tabrakan antarkapal karena memperebutkan jalur yang cukup dalam,” ungkap anggota Badan legislasi DPR-RI.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa insiden kapal kandas kerap terjadi selama beberapa hari, menyebabkan kerusakan pada lambung kapal dan mesin yang menyedot lumpur, yang tentu sangat membahayakan operasional pelayaran.