kab/kota: Sampang

  • Korban Saksi Paslon yang Dibacok di Sampang, Sempat Dirawat di Rumah Sakit, Banyak Luka di Tubuh

    Korban Saksi Paslon yang Dibacok di Sampang, Sempat Dirawat di Rumah Sakit, Banyak Luka di Tubuh

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network,  Hanggara Pratama 

    TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG – Korban pembacokan oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura ternyata sempat dirawat di RSD Ketapang.

    Korban merupakan Jimmy Sugito Putra pendukung sekaligus saksi dari Paslon Pilkada 2024 Nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz.

    Kepala Humas RSD Ketapang, Sampang Syafril Alfian Akbar mengatakan bahwa, pasca kejadian itu korban sempat dibawa ke RSD Ketapang pada 16.10 Wib.

    Saat itu kondisi korban masih sadar namun, berlumuran darah karena dalam pendarahan aktif.

    “Saat tiba di RSD, korban menerima perawatan medis, pertolongan terhadap korban,” ujarnya, Senin (18/11/2024).

    Akan tetapi, berselang beberapa menit kondisinya terus menurun. Korban mengalami sejumlah luka akibat senjata tajam seperti, di bagian muka, punggung, dan tangan. 

    “Pada pukul 17.15 wib, korban akhirnya meninggal dunia dan korban sudah diantarkan ke rumah duka,” tutupnya.

    Untuk diketahui insiden pembacokan terhadap korban terjadi pada (17/11/2024) kemarin pasca kunjungan Paslon Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud ke Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang.

    Berdasarkan video yang beredar, korban dikeroyok oleh sekelompok warga sekitar lima orang dengan menggunakan sajam jenis celurit.

    Polisi Buru Pelaku

    Polres Sampang terus mendalami kasus pembacokan terhadap saksi dari Paslon Pilkada 2024 Nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz hingga tewas di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Senin (18/11/2024).

    Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie mengatakan bahwa, pihaknya sementara ini belum bisa mengungkap permasalahan pembunuhan yang menimpa korban Jimmy Sugito Putra sebab, masih terus diselidiki oleh penyidik.

    Detik-detik korban dikeroyok sejumlah warga bersenjata tajam jenis celurit erlokasi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (17/11/2024). (istimewa)

    Hanya saja, untuk jumlah pelaku insiden berdarah ini lebih dari 1 orang, para pelaku membunuh korban diduga menggunakan senjata tajam mirip celurit. 

    “Untuk pelaku masih belum diamankan,” ujarnya. 

    Kemudian sebagai tindak lanjut, pihaknya juga telah membuat laporan polisi model A, dan akan melakukan otopsi terhadap korban. Sehingga untuk keterangan lainnya menunggu hasil pemeriksaan.

    “Kami akan berupaya untuk melakukan pengungkapan pada peristiwa ,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Warga Kabupaten Sampang, Madura dihebohkan dengan adanya insiden dugaan pembacokan terhadap seorang pria oleh segerombolan orang di Kecamatan Ketapang, Sampang, Minggu (17/11/2024).

    Detik-detik berdarah itu sempat diabadikan oleh warga yang berada di lokasi dengan handphone selulernya hingga, videonya viral di sejumlah Grup WhatsApp (GWA).

    Terdapat beberapa potongan video namun, yang paling mencekam saat korban dieksekusi oleh sejumlah pria lengkap dengan senjata tajam jenis celurit.

    Tampak terdapat sekitar 5 orang lebih memegang sajam. Mereka mengeroyok korban di sebuah lokasi halaman luas dan beberapa diantaranya menyabetkan celurit ke tubuh korban.

    Korban yang mengenakan sarung dan kopyah putih tanpa dilengkapi Sajam, hanya bisa tersungkur di tanah menerima sabetan celurit secara membabi buta.

    Akibatnya, korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh seperti di pinggang dan paha bagian belakang. 

    Hingga akhirnya beberapa warga yang berada di lokasi kejadian mencoba untuk melerai.

    Bahkan salah satu warga menggunakan bambu untuk memisahkan korban dengan para pelaku.

    Kronologi Lengkap

    Begini kronologi lengkap saksi salah satu paslon Pilkada Sampang 2024 tewas usai dikeroyok oleh segerombolang orang menggunakan celurit, Minggu (17/11/2024).

    Insiden pembacokan terhadap saksi dari Pasangan Calon (Paslon) Pilkada 2024 nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura kental dengan unsur politik.

    Mengapa tidak, peristiwa berdarah itu terjadi setelah Paslon Jimad Sakteh melaksanakan kunjungan ke salah satu kediaman tokoh agama di desa setempat, Minggu (17/11/2024).

    Ketua Tim Pemenagan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menceritakan bahwa, informasi yang didapat awalnya sempat ada penghadangan dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab kepada Paslon Jimat Sakteh.

    “Setelah ada negosiasi, akhirnya Pasangan Calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi,” ujarnya.

    Kemudian, berselang beberapa menit kejadian yang tidak diinginkan terjadi di kediaman salah satu tokoh yang dikunjungi Paslon Jimat Sakteh. Diduga para pelaku mendatangi Jimmy Sugito Putra (korban).

    Para pelaku datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit, sedangkan korban tidak membawa sajam jenis apapun.

    “Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimat Sakteh,” terangnya.

    Akibat dikeroyok korban mengalami sejumlah luka bacok ditubuhnya, sehingga nyawa korban tak dapat ditolong alias meninggal.

    Atas kejadian tersebut, pihaknya sangat menyangkan dan mengutuk keras tindakan kriminal tersebut karena tidak dapat diantisipasi, serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.

    “Kami tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut,” pungkasnya.

    Tim Pemenangan Jimat Sakteh Mengutuk Keras

    Identitas korban pembacokan oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura mulai terungkap, Minggu (17/11/2024).

    Ternyata, korban yang telah meninggal itu merupakan Jimmy Sugito Putra warga setempat yang tidak lain adalah saksi dari Pasangan Calon (Paslon) Pilkada 2024 nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

    Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPD Partai Nasdem Sampang Surya Noviantoro, sekaligus sebagai Ketua Tim Pemenangan Jimat Sakteh.

    Sehingga dirinya atas nama tim pemenangan Jimad Sakteh menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu pendukung dan saksi Jimat Sakteh di Kecamatan Ketapang.

    “Semoga atas kejadian ini keluarga korban (almarhum) diberikan  kesabaran dan ketabahan,” ujarnya.

    Tak hanya itu, pihaknya mengecam keras tindakan kriminal tersebut dan menyayangkan peristiwa ini tidak dapat diantisipasi, serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.

    Dengan begitu, tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut. 

    “Kami dari Paslon tim Jimad Sakteh siap bekerja sama dan membantu untuk segera mengungkap kejadian ini,” tuturnya.

  • Sosok Jimad Sakteh Paslon Pilkada yang Saksinya Jadi Korban Carok di Sampang, Tim Pemenangan Murka

    Sosok Jimad Sakteh Paslon Pilkada yang Saksinya Jadi Korban Carok di Sampang, Tim Pemenangan Murka

    TRIBUNJATIM.COM – Terungkap sosok Jimad Sakteh, julukan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang 2024 nomor urut 2 Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.

    Mereka disorot usai peristiwa saksi paslon tewas jadi korban carok di Sampang, Madura.

    Saksi paslon Jimad Sakteh bernama Jimmy Sugito Putra tewas usai dibacok 5 orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura pada Minggu (17/11/2024) siang.

    Peristiwa tragis ini dipicu unsur politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 mendatang. 

    Lantas siapakah paslon Jimad Sakteh?

    Jimad Sakteh adalah julukan untuk paslon Cabup dan Cawabup Sampang 2024 nomor urut 2 Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.

    Melansir dari SuryaMalang, H. Slamet Junaidi, S.IP adalah politisi Partai NasDem yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Sampang periode 2019-2024.

    Pria kelahiran Sampang, Madura 17 Agustus 1972 ini kembali maju di Pilkada 2024 sebagai calon Bupati dengan lima partai pendukung yakni Partai Gelora Indonesia, NasDem, PKS, PKB dan Gerindra.

    Slamet Junaidi yang sekarang berusia 52 tahun mengenyam pendidikan di SD Negeri Gunung Sekar 3 Sampang (1979-1985).

    Selanjutnya, Junaidi bersekolah di SMP Negeri 4 Sampang (1985-1988) dan melanjutkan sekolah menengah atas lewat Paket C Tunas Harapan (2009-2012).

    Junaidi kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di S-1 STISIP Syamsul Ulum Sukabumi (2012-2016).

    Karier Slamet Junaidi

    Direktur PT Slamet Mandiri
    Anggota DPR-RI dari Partai NasDem (2014-2018)
    Bupati Sampang (2019-2024)

    Sementara Ahmad Mahfudz berpasangan dengan Slamet Junaidi di Pilkada 2024.

    Pria kelahiran Pamekasan 22 Oktober 1990 itu merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Sampang.

    Ahmad Mahfudz resmi menjadi pasangan Junaidi setelah DPC Partai Gerindra Sampang memberikan rekomendasi maju sebagai Bacabup.

    Rekomendasi tersebut diberikan langsung oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad di Gedung Aula Hotel Panglima, Kelurahan Dalpenang, Sampang, Rabu (26/6/2024), siang.

    Ahmad Mahfudz mengatakan dirinya bersama Slamet Junaidi meminta doa kepada para ulama dan masyarakat Sampang untuk maju ke Pilkada 2024 mendatang.

    “Kami minta doanya agar menjadi kebaikan untuk menjalankan visi-misi sebagai pemimpin demi kemaslahatan rakyat. Kemaslahatan tidak untuk diduakan,” ungkapnya.

    Riwayat Pendidikan Ahmad Mahfudz:

    SMA MA. MAMBAUL ULUM BIRA (2007-2010)
    SMP MTS. MAMBAUL ULUM BIRA (2004-2007)
    SD SDN BIRA TENGAH 1 (1998-2004)

    Pekerjaan: Pengasuh Pondok Pesantren

    Kronologi Pembacokan Saksi Paslon Jimad Sakteh

    Peristiwa berdarah itu terjadi setelah Paslon Jimad Sakteh melaksanakan kunjungan ke salah satu kediaman tokoh agama di desa setempat, Minggu (17/11/2024).

    Ketua Tim Pemenagan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menceritakan bahwa, informasi yang didapat awalnya sempat ada penghadangan dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab kepada Paslon Jimat Sakteh.

    “Setelah ada negosiasi, akhirnya Pasangan Calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi,” ujarnya.

    Kemudian, berselang beberapa menit kejadian yang tidak diinginkan terjadi di kediaman salah satu tokoh yang dikunjungi Paslon Jimat Sakteh. Diduga para pelaku mendatangi Jimmy Sugito Putra (korban).

    Para pelaku datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit, sedangkan korban tidak membawa sajam jenis apapun.

     “Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimat Sakteh,” terangnya.

    Akibat dikeroyok korban mengalami sejumlah luka bacok ditubuhnya, sehingga nyawa korban tak dapat ditolong.

    Atas kejadian tersebut, pihaknya sangat menyangkan dan mengutuk keras tindakan kriminal tersebut karena tidak dapat diantisipasi, serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.

    “Kami tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut,” pungkasnya.

    Ia atas nama tim pemenangan Jimad Sakteh menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu pendukung dan saksi Jimat Sakteh di Kecamatan Ketapang.

    “Semoga atas kejadian ini keluarga korban (almarhum) diberikan  kesabaran dan ketabahan,” ujarnya.

    Tak hanya itu, pihaknya mengecam keras tindakan kriminal tersebut dan menyayangkan peristiwa ini tidak dapat diantisipasi, serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.

    Dengan begitu, tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Geger Aksi Carok di Sampang Tewaskan Saksi Paslon Pilkada 2024

    Geger Aksi Carok di Sampang Tewaskan Saksi Paslon Pilkada 2024

     

    Liputan6.com, Sampang – Pilkada yang seharusnya menjadi pesta demokrasi di tingkat daerah, di Sampang Jatim berubang menjadi pesta berdarah. Hal itu terjadi usai seorang warga meninggal dunia dikeroyok sekelompok orang menggunakan celurit alias carok.

    Terkait peristiwa itu, Kasat Reskrim Polres Sampang Safril Selfianto dalam keterangannya mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Desa Ketapang Laok dan mengumpulkan alat bukti serta meminta keterangan sejumlah orang. 

    Safril menjelaskan, warga yang menjadi korban pengeroyokan menggunakan celurit itu bersama Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang.

    Jimmy merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh), seperti yang disampaikan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Jimat Sakteh, Surya Noviantoro, Minggu malam (17/11/2024).

    “Karena itu kami menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga korban dan meminta agar polisi mengusut tuntas kasus ini,” katanya.

    Novi menduga, kasus pengeroyokan oleh sekelompok orang terhadap korban itu, karena motif politik, sebab insiden berdarah itu terjadi setelah Calon Bupati Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang dan sempat diadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.

    Selanjutnya, para penghadang masuk ke area lokasi yang dikunjungi Slamet Junaidi. Sejumlah orang itu sempat cekcok mulut, hingga akhirnya terjadi penganiayaan.

    Korban pembacokan ini merupakan warga asal Kabupaten Pamekasan dan berkeluarga ke Desa Katapang Laok, Kecamatan Katapang, Sampang.

    Pada Pilkada serentak yang akan digelar digelar 27 November 2024 yang bersangkutan mendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang nomor urut 2, yakni ‘Jimat Sakteh’ dan ditunjuk sebagai saksi.

    Tapi Kasat Reskrim Polres Sampang belum mengaku bahwa motif insiden itu karena pilkada masih sebatas kabar yang berkembang di masyarakat, sebab fakta yang sebenarnya masih diselidiki polisi.

    “Jika semua data telah kami kumpulkan, termasuk keterangan dari berbagai pihak, insya Allah akan kami rilis motif dari kejadian ini,” kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Safril Selfianto.

    Menurut Humas RSUD Ketapang Alfian Akbar, korban memang sempat dirujuk ke rumah sakit itu dan tiba sekitar pukul 16.10 WIB dengan kondisi pendarahan aktif, karena mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di bagian muka, punggung, dan tangan. Namun, pada pukul 17.15 WIB korban meninggal dunia.

    “Setelah itu, korban langsung dipulangkan ke rumah duka,” katanya menuturkan.

     

  • Pelayan Restoran di Surabaya Ini Biasa Terima Order Curi Motor

    Pelayan Restoran di Surabaya Ini Biasa Terima Order Curi Motor

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pelayan restoran berinisial AH (27) warga Sampang nekat nyambi menjadi bandit curanmor lantaran terjerat utang. Dari data kepolisian, ia sudah mencuri di 4 lokasi Surabaya.

    Kapolsek Karang Pilang, A Risky Fardian mengatakan AH diamankan oleh anggota opsnal Polsek Karang Pilang saat hendak mencuri di sebuah warung kopi Jalan Raya Mastrip, Kedurus, Jumat (08/11/2024) malam. Penjaga warkop yang melihat gerak-gerik mencurigakan lantas menghubungi anggota opsnal Polsek Karang Pilang yang sering nongkrong di warung kopi (warkop) itu.

    “Tersangka AH berperan sebagai eksekutor,” kata Risky, Rabu (13/11/2024).

    Dalam melakukan aksinya, AH mencuri bersama satu temannya yang berhasil kabur. AH pun mengakui perbuatannya. Ia mengaku kepada petugas sudah mencuri sebanyak 4 kali di Wiyung, Sukodono, Sedati, dan terakhir Jalan Mastrip.

    “Rekannya berinisial S saat ini masih kami buru,” imbuh Risky.

    Sementara itu, AH mengaku bahwa ia tidak menjadikan bandit curanmor sebagai pekerjaan utama. Ia yang sehari-hari bekerja sebagai pelayan restoran hanya mencuri ketika ada pesanan dari penadah. Dari Satu sepeda motor yang berhasil dicuri, AH bersama rekannya bisa mendapatkan uang hingga Rp 6,5 juta.

    “Penadah menghubungi teman saya lewat whatsapp. Lalu saya diajak teman saya. Saya tidak tahu penadahnya siapa. Yang tahu rekan saya,” tutur AH.

    AH mengaku lebih sering mencuri di parkiran minimarket karena pengawasannya yang minim. Ia hanya perlu menjadi konsumen dan langsung menaiki motor yang sudah ia incar sebelumnya.

    “Tinggal berperilaku seperti konsumen aja. Lalu ambil motornya pakai kunci T,” tutup AH.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka AH dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana kurungan penjara 9 tahun. (ang/but)

  • 9 Budak Judi Online Sampang Masuk Bui

    9 Budak Judi Online Sampang Masuk Bui

    Sampang (beritajatim.com) – Sebanyak 9 orang pelaku judi online jenis Pragmatic Slot berhasil ditangkap di tempat dan waktu berbeda beda oleh tim opsnal Polres Sampang.

    Para pelaku judi ini melakukan perjudian online jenis Pragmatic Slot yang bersifat untung-untungan. “Mereka mengaku justru banyak ruginya dari pada menang,” kata AKP Sigit Nursiyo dwiyogo, Kasat Reskrim Polres Sampang, Selasa (12/11/2024).

    Sigit juga menyampaikan bahwa pemberantasan judi online merupakan atensi langsung dari Presiden dan Kapolri. Oleh karena itu Polres Sampang berkomitmen untuk menindak langsung dengan tegas yang terkait dengan judi, baik judi offline mau pun judi online.

    “Pemberantasan judi offline dan online ini merupakan atensi dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,” imbuhnya.

    Pihaknya juga akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan preemtif dan preventif dengan cara melakukan kampanye. Tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat dengan cara mengedukasi terkait kecanduan judi online.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat Sampang khususnya, untuk tidak lagi bermain judi online, karena yakinlah judi itu akan merusak baik diri sendiri maupun keluarga,” tandasnya. [sar/but]

  • Ini Nama yang Diperiksa KPK Terkait Dana Hibah Pemprov Jatim

    Ini Nama yang Diperiksa KPK Terkait Dana Hibah Pemprov Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah nama diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin dan hari ini di kantor BPKP Jawa Timur. Pemeriksaan ini diduga terkait kasus dana hibah Pemprov Jatim 2021-2022 yang tengah ditangani KPK.

    Dari pantauan beritajatim.com, tampak beberapa anggota DPRD Jatim yang sudah datang ke gedung BPKP untuk menjalani pemeriksaan. Mereka adalah Zaenal Afif (saksi kunci, mantan pejabat di Sekretariat DPRD Jatim), Hudiyono (pensiunan Pemprov Jatim) dan Agatha Retnosari (mantan anggota DPRD Jatim dari PDIP), Wara Sundari Renny Pramana, anggota DPRD Jatim 2024-2029, Hasan Irsyad anggota DPRD Jatim, M Reno Zulkarnaen, Anggota DPRD Jatim 2019-2024.

    Mereka yang sudah datang langsung naik ke lantai dua usai mengisi buku tamu di meja resepsionis.

    Perlu diketahui, hari ini KPK memanggil 29 anggota DPRD Jatim periode 2019 sampai 2024. Pemeriksaan yang dilakukan di kantor BPKP Jatim ini terkait dana hibah APBD Pemprov Jatim tahun 2021-2022 untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas).

    “Informasinya ada 29 orang yang dipanggil kesini, ini baru enam yang datang. Sekarang sedang diperiksa di lantai dua,” ujar salah satu petugas BPKP, Selasa (12/11/2024).

    Dalam kasus korupsi Dana Hibah APBD Jawa Timur, KPK sudah menetapkan 21 tersangka. Empat tersangka di antaranya sebagai penerima, dan 17 orang sebagai tersangka pemberi suap.

    Dari empat tersangka penerima, 3 orang merupakan penyelenggara negara dan 1 lainnya merupakan staf dari penyelenggara negara.

    Sedangkan 17 tersangka pemberi, 15 di antaranya adalah pihak swasta dan 2 lainnya dari penyelenggara negara.

    KPK juga sudah menggeledah 10 rumah atau bangunan yang berlokasi di Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan Sumenep untuk kasus itu, dalam kurun waktu 30 September-3 Oktober 2024.

    Kasus korupsi Dana Hibah itu merupakan hasil pengembangan perkara yang melibatkan Sahat Tua Parlindungan Simanjuntak bekas Wakil Ketua DPRD Jawa Timur.

    Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Surabaya memvonis Sahat dengan hukuman 9 tahun penjara serta denda Rp1 miliar subsider penjara 6 bulan, yang dibacakan di persidangan, tanggal 26 September 2023.

    Kemudian, Sahat wajib membayar uang pengganti kerugian negara sebanyak Rp39,5 miliar. [uci/beq]

  • Ini Nama yang Diperiksa KPK Terkait Dana Hibah Pemprov Jatim

    KPK Periksa 29 Anggota DPRD Jatim 2019-2024, Diduga Soal Dana Hibah

    Surabaya (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini memanggil 29 anggota DPRD Jatim periode 2019-2024. Pemeriksaan yang dilakukan di kantor BPKP Jatim ini diduga terkait dana hibah APBD Pemprov Jatim 2021-2022 untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas).

    Belum diketahui siapa saja 29 orang wakil rakyat yang menjalani pemeriksaan oleh KPK.

    “Informasinya ada 29 orang yang dipanggil kesini, ini baru enam yang datang. Sekarang sedang diperiksa di lantai dua,” ujar salah satu petugas BPKP, Selasa (12/11/2024).

    Dalam kasus korupsi Dana Hibah APBD Jawa Timur, KPK sudah menetapkan 21 tersangka. Empat tersangka di antaranya sebagai penerima, dan 17 orang sebagai tersangka pemberi suap.

    Dari empat tersangka penerima, 3 orang merupakan penyelenggara negara dan 1 lainnya merupakan staf dari penyelenggara negara.

    Sedangkan 17 tersangka pemberi, 15 di antaranya adalah pihak swasta dan 2 lainnya dari penyelenggara negara.

    KPK juga sudah menggeledah 10 rumah atau bangunan yang berlokasi di Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan Sumenep untuk kasus itu, dalam kurun waktu 30 September-3 Oktober 2024.

    Kasus korupsi Dana Hibah itu merupakan hasil pengembangan perkara yang melibatkan Sahat Tua Parlindungan Simanjuntak bekas Wakil Ketua DPRD Jawa Timur.

    Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Surabaya memvonis Sahat dengan hukuman 9 tahun penjara serta denda Rp1 miliar subsider penjara 6 bulan, yang dibacakan di persidangan, tanggal 26 September 2023.

    Kemudian, Sahat wajib membayar uang pengganti kerugian negara sebanyak Rp39,5 miliar. [uci/beq]

  • Dua Pemuda ini Bawa Bungkus Mie Instan, Isinya Sabu 4,19 Gram

    Dua Pemuda ini Bawa Bungkus Mie Instan, Isinya Sabu 4,19 Gram

    Sumenep (beritajatim.com) – MFS (20), warga Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep dan ZM (21), warga Desa Cenlecen, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan dibekuk Satreskoba Polres Sumenep karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu.

    “Kedua tersangka itu ditangkap di pinggir jalan Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Sumenep. Barang bukti berupa sabu ini diletakkan di pinggir jalan,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Sabtu (09/11/2024).

    Penangkapan tersangka berkat informasi dari masyarakat yang mencurigai tersangka kerap bertransaksi sabu. Setelah melakukan penyelidikan dan mendapat informasi valid, anggota Satreskoba melakukan penangkapan dua tersangka.

    Saat dilakukan penggeledahan terhadap MFS dan ZM, ditemukan 1 bungkus mie instan yang di dalamnya berisi 2 paket sabu yang diletakkan di pinggir jalan Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru. “Waktu diinterogasi, tersangka ZM mengakui bahwa sabu itu miliknya. Menurut pengakuannya, dia baru membeli sabu itu di daerah Sokobanah Sampang,” terang Widiarti.

    Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti, diantaranya sabu seberat 4,19 gram. Sabu itu dimasukkan dalam dua plastik bening. Masing-masing dengan berat kotor 3,32 gram dan 0,87 gram. Dua plastik sabu itu dimasukkan ke dalam 1 bungkus plastik Indomie goreng.

    “Selain itu, juga ditemukan sobekan plastik warna hitam, sobekan lakban warna hitam, sobekan tisu warna putih, handphone dan sepeda motor,” papar Widiarti.

    Kedua tersangka berikut barang buktinya diamankan di kantor Satresnarkoba Polres Sumenep guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Kedua terlapor dijerat pasal Narkotika Golongan I jenis sabu, “Tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat (1) subsider pasal 112 ayat (1) juncto pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” terangnya. (tem/kun)

  • 2 Bandar Ekstasi Ditangkap di Parkiran Diskotik Tunjungan Plaza Lantai 6

    2 Bandar Ekstasi Ditangkap di Parkiran Diskotik Tunjungan Plaza Lantai 6

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandar ekstasi (inex) ditangkap anggota opsnal Polsek Sukolilo di parkiran sebuah diskotik di Tunjungan Plaza Lantai 6, Senin (04/11/2024) pukul 04.30 WIB.

    Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara mengatakan bandar ekstasi yang diamankan adalah Hariyanto (49) dan Joko (37). Keduanya merupakan warga Sampang, Madura.

    “Keduanya diamankan usai keluar dari sebuah diskotik di Surabaya,” kata I Made Patera Negara, Jumat (08/11/2024).

    Made menjelaskan, penangkapan terhadap keduanya berawal dari informasi masyarakat yang menyebut Hariyanto dan Joko adalah pengedar ineks. Setelah ditelusuri anggota Polsek Sukolilo, keduanya berada di sebuah diskotik yang berada di Tunjungan Plaza lantai 6.

    “Anggota di lapangan mendapati 22 pil ekstasi warna biru muda dengan logo doraemon. Lalu, Oleh anggota lantas diamankan dan dibawa ke Polsek Sukolilo,” imbuh Made.

    Dari pengakuan Hariyanto dan Joko, keduanya menjual ineks dengan harga per butir Rp 500 ribu. Ia mulanya membawa 40 pil butir ineks dan laku 18 butir. Dari harga jual itu, Hariyanto mendapatkan keuntungan Rp 250 ribu.

    “Keduanya pernah dipenjara atas kasus yang sama pada tahun 2016,” pungkas Made.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan pasal 114 (2) dan 112 (2) UU RI. No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana maksimal kurungan penjara 15 tahun. (ang/ted)

  • Sebulan, BNN Jatim Amankan 11 Kg Sabu dan 372 Ekstasi

    Sebulan, BNN Jatim Amankan 11 Kg Sabu dan 372 Ekstasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam waktu sebulan sejak September hingga Oktober 2024, BNN Provinsi Jawa Timur mengamankan 11 kilogram sabu dan 372 ekstasi. Barang bukti itu didapat dari 10 tersangka yang diamankan.

    Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim, Brigjen Pol Awang Joko Rumitro menjelaskan 10 tersangka yang diamankan berasal dari 2 kasus yang berbeda. “Kasus pertama kami amankan sabu-sabu 8 kilogram yang dikirim dari Malaysia ke Pontianak, Semarang, sampai Surabaya. Jaringannya kami amankan di Madura,” kata Awang, Kamis (07/11/2024).

    Kasus kedua adalah pengiriman sabu dari Malaysia ke Surabaya lewat jalur pesawat. Tersangka yang membawa sabu itu diamankan di Bandara Juanda. Sampai saat ini, ada beberapa target operasi dari BNN Jatim yang masih dalam pengejaran. Beberapa orang berhasil kabur saat digerebek oleh petugas BNN terutama yang ada di Madura. “Yang barang bukti 2 kilogram sabu berasal dari Malaysia langsung terbang ke Bandara Juanda,” ungkap Joko.

    Joko berkomitmen, memberantas tindak pidana narkotika di Jawa Timur. Hal ini, sesuai dengan perintah Presiden RI Prabowo Subianto. Saat ini wilayah yang menjadi prioritas pemberantasan narkoba di Jawa Timur berada di Pulau Madura. Yakni di Sokobanah, Sampang dan Parseh, Socah, Bangkalan.

    “Pada kesempatan ini saya sudah berkomitmen dengan dan pak Dirnarkoba (Polda Jatim) akan memburu para tersangka yang belum kita tangkap tersebut. Dua wilayah ini menjadi perhatian kita semua, termasuk perintah BNN RI termasuk perintah Kabareskim Polri untik menindaklanjutinya,” tutur Joko.

    Para tersangka tersebut disangkakan dengan Pasal 114 Ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup. (ang/kun)