kab/kota: Sampang

  • Nyawa dan ketentraman lebih berharga dari dukungan pilkada

    Nyawa dan ketentraman lebih berharga dari dukungan pilkada

    Bondowoso (ANTARA) – Memberikan dukungan kepada salah satu calon pada ajang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024 adalah wujud dari partisipasi warga pada kontestasi politik 5 tahunan ini.

    Meskipun demikian, dukungan terhadap pasangan calon tertentu itu tidak perlu diekspresikan dengan sikap berlebihan, apalagi melampaui batas dan melanggar hukum.

    Kasus di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, yang berujung pada hilangnya nyawa seorang pendukung pasangan calon, adalah contoh dari bentuk partisipasi yang berlebihan, hingga membuat orang lain meninggal

    Kasus itu diduga terkait dengan pelaksanaan pilkada karena korban merupakan saksi dari salah satu pasangan calon. Kepolisian Daerah Jawa Timur bergerak cepat dan langsung turun tangan menangani kasus itu. Sejauh ini, polisi berhasil menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku. Polisi masih mengejar pelaku lain karena kasus itu melibatkan banyak orang.

    Berkaca dari kasus itu, kita kembali diingatkan bahwa nyawa setiap orang, ketentraman dan kedamaian di masyarakat merupakan sesuatu yang jauh lebih berharga dari pada memberi dukungan membabi buta kepada pasangan calon yang kita anggap paling ideal memimpin satu daerah untuk masa lima tahun ke depan.

    Memilih menggunakan cara kekerasan untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam kontestasi politik ini akan merugikan banyak orang. Selain keluarga korban yang kehilangan sosok kepala keluarga, para pelaku juga pasti dirugikan oleh tindakannya sendiri. Hal itu juga pasti dirasakan oleh keluarganya yang tidak akan tenang mendapati salah satu anggota keluarga berhadapan dengan aparat penegak hukum.

    Jika selama ini pelaku bisa menjalankan tugas mencari nafkah untuk keluarga dengan tenang, kini tidak bisa seperti itu lagi. Para pelaku sedang dalam kondisi ketakutan diciduk polisi akibat perilakunya sendiri yang telah keluar dari pikiran rasional saat melakukan tindakan pembunuhan.

    Bukan hanya pelaku dan keluarganya yang dirugikan. Jika nanti terbukti di muka hukum bahwa kasus tersebut karena motif dukungan politik, maka pasangan calon yang didukung oleh pelaku akan mendapatkan imbasnya secara citra politik di mata masyarakat.

    Kasus ini memberi pelajaran besar pada semua pihak untuk mendukung pasangan calon tertentu dalam kontestasi politik, khususnya pilkada, hendaknya dijalani dengan cara biasa-biasa saja.

    Obrolan di warung-warung kopi yang dilontarkan oleh masyarakat biasa menemukan maknanya dalam menyikapi kasus di Sampang ini. “Menyikapi politik, khususnya pilkada ini, cukup dari kepala sampai leher saja, jangan sampai dibawa turun ke hati”.

    Pertikaian akibat perbedaan dukungan calon adalah wujud nyata dari isu politik yang dibawa sampai ke hati. Ada ketersinggungan atau ada kekhawatiran calon yang didukungnya akan kalah, membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi kalap hingga tega membunuh orang yang tidak satu pilihan dengannya.

    Dalam filosofi Jawa, kita mengenal pelajaran, “Urip sakmadyo” atau hidup sewajarnya saja, demikian juga dalam menyikapi perbedaan pilihan politik.

    Khusus untuk wilayah Madura, sesuai hasil pemetaan tim Polda Jatim merupakan daerah rawan, sehingga tindakan pencegahan secara dini perlu ditingkatkan.

    Karena luasnya wilayah, maka peran bintara pembina desa (babinsa) dari TNI dan bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) dari Polri harus lebih dimaksimalkan lagi.

    Selain itu, masyarakat Madura masih sangat kental dengan pola hubungan sosial patron-klien dalam bertindak. Pola patronasi di masyarakat Madura ini, setidaknya ada dua tokoh sentral yang dijadikan panutan, yakni kiai dan “blater”.

    Kiai dan blater merupakan elite lokal di Madura yang memiliki kekuatan besar sesuai wilayahnya untuk menggerakkan masyarakat dalam konteks tertentu.

    Kiai adalah sosok yang menjadi panutan bagi masyarakat Madura yang agamis. Sosok ini biasanya sering menjadi rujukan masyarakat dalam menentukan sesuatu, termasuk dalam hajatan pilkada.

    Kalimat, “Kauleh ngireng dhebu keaeh” atau “Saya ikut kata kiai” sangat lumrah bagi masyarakat dalam menentukan pilihan untuk pemilu, baik pilpres, pemilihan anggota legislatif, maupun pilkada. Hal itu juga berlaku untuk pemilihan kepala desa (pilkades).

    Penentu pilihan yang juga tidak kalah pengaruhnya dari kiai adalah tokoh “blater”. Blater adalah sosok, umumnya kaum laki-laki, yang memiliki kekuatan pengaruh di satu desa, bahkan hingga ke desa lain, karena memiliki kekuatan fisik atau jagoan dalam urusan carok (duel satu lawan satu menggunakan senjata celurit). Selain kekuatan fisik, biasanya tokoh blater ini juga memiliki kekuatan ekonomi dan relasi kekuasaan, sehingga menjadi terpandang di masyarakat.

    Kedua patron ini memiliki pengaruh besar yang dapat menggerakkan masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena mendapat restu atau justru penolakan dari si patron.

    Seseorang yang menempatkan kiai sebagai panutan, biasanya akan meminta pertimbangan terlebih dahulu ke kiainya untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam urusan seseorang yang hendak bercarok.

    Dengan segala kemampuan dan pengalamannya mengelola emosi warga, kiai bisa meredam gejolak seseorang yang hendak melakukan tindakan melanggar hukum itu, sehingga carok tidak sampai terjadi.

    Demikian juga dengan warga yang menempatkan blater sebagai panutan dan pertimbangan. Hanya saja tokoh blater ini tidak memiliki kearifan layaknya seorang kiai. Sehingga biasanya dari tokoh ini, seseorang justru memiliki tambahan kekuatan untuk mewujudkan rencananya.

    Karena itu, polisi dan TNI harus “melibatkan” dua patron sentral itu di Madura untuk ikut bersama-sama menjaga pilkada agar berjalan damai. Pendekatan intensif harus dilakukan, setidaknya untuk menyerap informasi potensi kerawanan di satu wilayah.

    Keterlibatan seluruh unsur masyarakat tentu sangat bermakna untuk mewujudkan pilkada yang aman dan damai.

    Ibu-ibu yang mendapati gelagat suaminya dalam menghadapi momen pilkada, bisa meredam kemarahan si suami. Atau anak-anak yang melihat gejala bapaknya menampakkan dukungan berlebihan kepada pasangan calon tertentu, bisa ikut mengingatkan si bapak untuk bersikap lebih rasional. Kalau suami atau bapak tidak mampu menahan emosi, hingga terjadi kasus pelanggaran hukum, maka si ibu dan si anak juga yang merasakan penderitaan.

    Mari kita sikapi pilkada dengan kepala dingin dan saling mendinginkan emosi antara satu dengan lainnya. Persaudaraan dan menyelamatkan nyawa yang hanya selembar adalah di atas semua hiruk pikuk politik.

    Copyright © ANTARA 2024

  • JATIM TERPOPULER: Mobil Pengiring Pengantin Kebakaran  – Kapolri Minta Usut Kasus Carok di Sampang

    JATIM TERPOPULER: Mobil Pengiring Pengantin Kebakaran – Kapolri Minta Usut Kasus Carok di Sampang

    TRIBUNJATIM.COM – Simak berita Jatim terpopuler yang mendapatkan sorotan pada Rabu 20 November 2024.

    Mulai dari mobil Lexus kebakaran saat antar pengantin.

    Hingga Kapolri minta kasus carok diusut tuntas.

    Simak berita terpopuler selengkapnya.

    1, Bus Sugeng Rahayu tabrak pemotor

    Seorang pengendara sepeda motor bernama Raditya Christama Putra (36), asal Jalan Kampar Timur, Kecamatan Taman, Kota Madiun, meninggal dunia usai bertabrakan dengan Bus Sugeng Rahayu, Selasa pagi (19/11/2024).

    Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Nasional Ngawi-Maospati, masuk Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Kedua kendaraan rusak parah usai terlibat adu banteng.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Iptu Parsidi menuturkan, sepeda motor korban nopol S 5460 OAL, melaju dari arah selatan ke utara.

    Sedangkan Bus Sugeng Rahayu nopol W 7156 UP, dikemudikan Sugiyanto (49), warga Desa Mojowono, Kecamatan, Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, berjalan dari arah sebaliknya.

    tangkapan layar video amatir warga kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor dengan bus sugeng rahayu, di Jalan Raya Nasional Ngawi-Maospati, masuk Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Selasa pagi (19/11/2024).

    “Pengemudi Bus Sugeng Rahayu bermaksud mendahului truk roda 6 yang ada di depannya. Karena kurang hati hati, dan jarak sudah dekat, sehingga terjadi tabrak antara sepeda motor dan Bus Sugeng Rahayu,” tuturnya.

    Dengan kejadian tersebut, polisi selanjutnya mengamankan kedua kendaraan guna penyelidikan lebih lanjut,

    “Korban wafat saat dilakukan perawatan di RSUD dr Soeroto Kabupaten Ngawi. Saat ini kami menggali keterangan dari saksi,” pungkasnya.

    2. Kapolri minta usut tuntas kasus carok di Sampang

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan sudah ada tiga orang tersangka pembacokan terhadap pendukung sekaligus saksi dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, yang berhasil ditangkap. 

    Mereka berhasil ditangkap anggota gabungan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang, selama bergulirnya penyelidikan hingga Selasa (19/11/2024).

    Mereka diantaranya berinisial FS, IDI dan DUR. 

    Mantan Kapolda Banten itu, telah menginstruksikan kepada Polres Sampang dan Polda Jatim untuk mengusut kasus penganiayaan pembacokan ”carok’ terhadap korban beberapa hari lalu. 

    “Saya cek tadi terakhir ada menambahkan 3 orang yang sudah diamankan oleh Polres Sampang dan sudah dipegang oleh Polda Jatim. Akan terus melaksanakan pengembangan sampai dengan tuntas,” ujarnya di Mapolda Jatim, pada Selasa (19/11/2024). 

    Listyo berharap kepada seluruh jajaran Polda dan polres untuk mempersiapkan pola pengamanan sesuai dengan dinamika situasi keamanan di masing-masing daerah.

    Termasuk kepada masyarakat Indonesia khusus Jatim, ia juga berharap agar senantiasa bijaksana dan bisa menjaga diri menjaga diri untuk tidak terlibat dalam aktivitas yang merugikan secara hukum. 

    “Tentunya saya dalam hal ini mengharapkan tempat pesan kepada seluruh Polda dan saudara-saudara semua untuk bisa menjaga diri,” katanya. 

    Apalagi, proses pemungutan suara Pilkada Serentak sebentar lagi akan berlangsung, tinggal menghitung hari. 

    Sehingga, ia juga berharap adanya kejadian di Sampang tidak berdampak secara domino di wilayah lain. 

    Karena, Listyo kembali menegaskan, sosok para paslon yang berkontestasi dalam pilkada ini tak ubahnya teman, sahabat, dan keluarga yang hidup berdampingan di tengah masyarakat. 

    “Peristiwa yang tidak terulang lagi karena yang bertanding yang berhadapan yang menjadi pasangan calon ini adalah sebenarnya bagian dari teman-teman kita pada saudara-saudara kita sahabat-sahabat kita,” ungkapnya. 

    Oleh karena itu, Listyo berharap agar masyarakat senantiasa menjaga dan turut terlibat dalam pelaksanaan Pillada Serentak 2024 secara bijaksana dan konstruktif. 

    “Maka kita dukung dengan pelaksanaan Pemilu yang yang baik pemilu yang konstruktif sehingga nanti terpilih calon pemimpin khususnya di tingkat daerah yang bisa menjalankan apa yang menjadi amanat rakyat kepada pimpinan,” pungkasnya. 

    3. Mobil rombongan keluarga pengantin kebakaran

    Sebuah mobil Lexus dengan Nopol F 1701 UR terbakar di depan kantor MWC NU atau sebelah timur Kantor KUA Kecamatan Tamanan, pada Selasa (19/11/2024) siang.

    Menurut Kepala KUA Tamanan, Mukti Ali, kendaraan tersebut merupakan milik rombongan keluarga pengantin dari Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan.

    Diketahui keluarga pengantin itu sedang menunggu proses pernikahan di KUA. Sementara kendaraannya diparkir di sebelah timur, atau halaman Kantor MWC NU Tamanan.

    Nahas, saat sopir hendak menghidupkan kendaraan. Di bagian kap mesin mobil tiba-tiba meletus. Mengeluarkan api.

    “Bawa manten ke KUA. Pemeriksaan nikah Rafa’. Setelah selesai mau pulang, distater langsung meletus,” jelasnya pada Tribun Jatim.

    Ia menerangkan, bahwa tak ada keluarga yang berada di dalam mobil saat kejadian.

    Karena keluarga sedang berada di KUA, mengikuti prosesi pernikahan. Hanya sopir saja, yang berhasil menyelamatkan diri.

    “Sekarang sudah padam, sudah ada pemadam kebakaran,” urainya.

    Paijo, salah seorang saksi mata mengatakan, berkat gerak cepat tim Damkar dan masyarakat api tak sampai menjalar ke belakang. Hanya bagian kap mesin mobil dan Cabin depan mobil yang terbakar.

    “Mungkin korsleting, kalau kerugian belum tahu,” pungkasnya.

  • Kunjungan ke Polda Jatim, Kapolri Atensi Pengeroyokan di Sampang

    Kunjungan ke Polda Jatim, Kapolri Atensi Pengeroyokan di Sampang

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan ke Polda Jawa Timur, Selasa (19/11/2024). Dalam kunjungannya, Kapolri memberikan atensi khusus terkait kasus pengeroyokan di Sampang.

    Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan dalam pemetaan kerawanan, Jawa Timur memang tergolong dalam kategori sangat rawan. Atas peristiwa yang terjadi di Sampang, pihak kepolisian akan menambah personil untuk mengamankan Pilkada 2024.

    “Untuk di Sampang ini menjadi salah satu dalam kategori sangat Rawan,” terangnya saat memberikan keterangan di Polda Jatim.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjelaskan dinamika jelang hari pemilihan kepala daerah terus berubah. Ia pun sudah memerintahkan kepada Kapolda Jawa Timur dan Kapolres Sampang untuk terus berkoordinasi terkait pengamanan jelang Pilkada 2024.

    “Dinamika dari kerawanan masing masing  daerah bisa berubah, tentunya sudah saya memita kepada Kapolda, Kapolres untuk bkerja sama dengan dengan Panglima Kodam dan Dandim untuk terus mengikuti perkembangan Pilkada sehingga dapat mempersiapkan pola pengamanan yang sesuai,” tambahnya.

    Sigit juga menyebutkan, dari peristiwa kekerasan yang menyebabkan meninggalnya salah satu saksi pasangan calon di Sampang, sudah ditetapkan 3 orang pelaku sebagai tersangka.

    “Saya cek tadi ke Kapolres terakhir ada tiga orang yang diamankan oleh Polres Sampang yang di Back Up oleh Subdit Jatanras Polda Jatim dan terus melakukan pengambanhgan dengn tuntas,” pungkasnya.

    Kapolri juga memberikan pesan kepada seluruh lapisan masyarakat jawa timur, agar saling menahan diri sehingga pesta demokrasi Pilkada dapat berjalan dengan lancar dan aman sehingga tidak kembali terjadi peristiwa serupa. (ang/kun)

  • Tiga Pelaku Pengeroyokan Sampang jadi Tersangka

    Tiga Pelaku Pengeroyokan Sampang jadi Tersangka

    Surabaya (beritajatim.com) – Tiga pelaku pengeroyokan di Desa Ketapang Laok, Sampang, Madura menjadi tersangka. Diketahui, dari peristiwa itu, Korban Jimmy Sugito tewas karena luka sabetan senjata tajam.

    Dirreskrimum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman mengatakan tiga pelaku berinisial FS, IDI dan DUR sudah diperiksa secara intensif oleh pihak kepolisian. Ketiganya diamankan di lokasi yang berbeda usai melakukan pembacokan ke Jimmy Sugito.

    “Peran dari ketiganya, merupakan pelaku pembacokan terhadap korban,” terang Dir Reskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, Selasa (19/11/2024).

    Ditanya terkait pelaku lain, Farman mengatakan pihaknya masih mengejar pelaku lain yang sudah ditetapkan sebagai buron. Pihak kepolisian pun terus mendalami peristiwa jelang Pilkada serentak 2024 ini. “Ya, masih ada beberapa orang lagi yang masih dalam pengejaran, dan statusnya DPO,” tuturnya.

    Diketahui, Jimmy Sugito merupakan satu saksi pasangan calon Bupati Sampang tewas dalam peristiwa berdarah. Peristiwa ini mendapatkan atensi dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Kapolri meminta agar permasalahan ini diselesaikan secara tuntas.

    Kapolri juga memberikan pesan kepada seluruh lapisan masyarakat jawa timur, agar saling menahan diri sehingga pesta demokrasi Pilkada dapat berjalan dengan lancar dan aman sehingga tidak kembali terjadi peristiwa serupa.

    Diberitakan sebelumnya, insiden berdarah di Kabupaten Sampang terjadi pada Minggu (17/11/2024). Jimmy Sugito Putra salah satu saksi Cabub Sampang dikeroyok oleh sejumlah orang bersenjata tajam. (ang/kun)

  • Bawaslu simulasikan pengawasan pemungutan suara Pilkada 2024

    Bawaslu simulasikan pengawasan pemungutan suara Pilkada 2024

    Agenda hari ini simulasi pemungutan suara di TPS. Kemudian, ada atau tidak kendala-nya jika dipraktikkan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menggelar simulasi pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jakarta, Selasa, untuk mengetahui sekaligus mengatasi kendala yang dihadapi saat hari pemungutan suara pada 27 November mendatang.

    “Agenda hari ini simulasi pemungutan suara di TPS. Kemudian, ada atau tidak kendala-nya jika dipraktikkan,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat ditemui di sela-sela kegiatan tersebut.

    Menurut Bagja, pihaknya sejauh ini telah menemukan beberapa potensi kendala, termasuk di antaranya perihal salah pengertian antara daftar pemilih pindahan dan daftar pemilih tambahan di dalam formulir C1.

    Selain itu, ia juga menyoroti kemungkinan kendala yang terjadi saat hari pencoblosan lainnya, seperti keterlambatan pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan perlakuan terhadap pengawas TPS.

    “Sudah disampaikan, pengawas TPS itu dekat dengan meja pendaftaran sehingga bisa mengawasi semua pemilih yang akan melakukan pendaftaran di TPS, yang akan pendaftaran untuk memilih pada hari itu,” imbuhnya.

    Bagja lebih lanjut menjelaskan, setidaknya terdapat 30 poin kerawanan yang mungkin terjadi di TPS. Beberapa di antaranya soal TPS yang tidak ramah disabilitas, kesalahan dalam proses penghitungan suara, dan pemilih yang tidak membawa Kartu Tanda Penduduk.

    “Ada yang tidak mempunyai KTP, pakai namanya biodata. Biodata itu sekarang ‘kan tidak tersosialisasikan dengan baik. Oleh sebab itu, tolong teman-teman KPU, menyosialisasikan biodata itu bentuknya seperti apa. Kalau tidak ada KTP elektronik atau yang belum memiliki KTP elektronik, tapi sudah perekaman itu ada biodata, itu diperbolehkan,” ujar Bagja.

    Di samping itu, Ketua Bawaslu juga memerinci daerah-daerah yang rawan pada Pilkada 2024, seperti Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Nduga, dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Ia mengakui, beberapa di daerah di Papua dan Jawa Timur menjadi perhatian Bawaslu.

    “Apalagi di daerah yang calon pasangannya hanya dua. Itu tingkat kompetisi-nya sangat tinggi. Itu yang kami harapkan, apalagi Kepolisian, juga untuk melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tim kampanye, untuk saling menjaga agar keadaan kali ini berlangsung damai,” sambung Bagja.

    Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:

    1. Pada tanggal 27 Februari–16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan

    2. Pada tanggal 24 April–31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih

    3. Pada tanggal 5 Mei–19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan

    4. Pada tanggal 31 Mei–23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih

    5. Pada tanggal 24–26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon

    6. Pada tanggal 27–29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon

    7. Pada tanggal 27 Agustus–21 September 2024: Penelitian persyaratan calon

    8. Pada tanggal 22 September 2024: Penetapan pasangan calon

    9. Pada tanggal 25 September–23 November 2024: Pelaksanaan kampanye

    10. Pada tanggal 27 November 2024: Pelaksanaan pemungutan suara

    11. Pada tanggal 27 November–16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kapolri: Tiga pelaku pembacokan di Sampang telah diamankan

    Kapolri: Tiga pelaku pembacokan di Sampang telah diamankan

    “Cek tadi terakhir dari Kapolres menyampaikan ada tiga yang sudah diamankan dan saya kira dari Polres Sampang di backup oleh Polda akan terus melaksanakan pengembangan sampai dengan tuntas,”

    Surabaya (ANTARA) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan tiga pelaku kasus pembacokan pendukung Calon Bupati Sampang yang telah diamankan.

    “Cek tadi terakhir dari Kapolres menyampaikan ada tiga yang sudah diamankan dan saya kira dari Polres Sampang di backup oleh Polda akan terus melaksanakan pengembangan sampai dengan tuntas,” kata Sigit di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa.

    Dia lalu berpesan, agar semua pihak dapat menjaga diri dalam proses pencoblosan Pilkada yang sebentar lagi akan berjalan. Sigit menyebut, jika setiap pasangan calon yang akan bertanding merupakan teman maupun saudara sendiri.

    “Proses Pilkada sebentar lagi akan berjalan tolong (kasus Sampang) ini menjadi peristiwa yang tidak terulang lagi. Karena yang bertanding, yang berhadapan, yang menjadi pasangan calon ini sebenarnya adalah dari teman-teman kita saudara-saudara kita sahabat-sahabat kita,” katanya.

    Jenderal bintang empat itu mengajak semua pihak untuk mendukung pelaksanaan pemilu yang baik, pemilu yang konstruktif, sehingga nanti terpilih calon-calon pemimpin khususnya di tingkat daerah yang bisa menjalankan apa yang menjadi amanat rakyat.

    Lebih lanjut, pihaknya sudah melakukan persiapan terakhir pelaksanaan Pilkada serentak khususnya di wilayah Jawa Timur.

    “Kami melaksanakan pengecekan langsung terkait dengan kesiapan command center termasuk juga kami berkomunikasi dengan Kapolres Sampang berkaitan dengan situasi terkini. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan bersama bapak panglima untuk memastikan kesiapan personel pengamanan yang akan kita turunkan di TPS,” katanya.

    Diketahui, video peristiwa pembacokan itu viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya. Potongan video menggambarkan banyak pria memegang celurit dalam posisi siap menyerang.

    Peristiwa itu terlihat terjadi di halaman luas yang dikelilingi rumah-rumah. Video direkam warga dari dalam dan teras rumah. Dari video, terdengar suara perempuan menangis, meminta anggota keluarganya tidak ikut-ikutan.

    Di potongan video lain, seorang pria bersarung oranye, berkaus biru, dan berkopiah putih terlihat tergeletak di atas tanah. Luka seperti bekas sabetan senjata tajam menganga di bagian pahanya.

    Bagian kepalanya juga berdarah. Dua pria memegang pria malang itu, coba menolong. Dilaporkan, 1 orang tewas dalam insiden tersebut.

    Untuk diketahui, Pilkada Sampang diikuti oleh dua paslon. Yakni paslon Cabup-Cawabup nomor urut 01 KH Muhammad bin Mu’afi-H Abdullah Hidayat (Manjat) dan paslon cabup-cawabup nomor urut 02 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tak Seharusnya Nyawa Hilang dalam Pilkada

    Tak Seharusnya Nyawa Hilang dalam Pilkada

    Jakarta

    Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyesalkan aksi pembacokan terhadap saksi pasangan calon di Pilbup Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur. Bagja mengatakan dalam kontestasi politik tak seharusnya ada kekerasan.

    “Yang terjadi di Sampang itu patut kita sesalkan. Seharusnya tidak boleh ada nyawa hilang dalam Pilkada, tidak boleh lah,” kata Bagja kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

    Dia mengatakan perbedaan pilihan politik tak seharusnya ditukar dengan nyawa. Dia mengatakan kekerasan harus dihindari dalam Pilkada.

    “Kita memilih pasangan tertentu kan boleh-boleh saja. Tidak harus juga kemudian ditukar dengan nyawa. Ini hal yang tidak sepadan dan juga jangan sampai karena berbeda pendapat kemudian melakukan kekerasan itu yang dihindari dari pilkada,” sambungnya.

    Bagja menyebut baik Pemilu maupun Pilkada merupakan proses transfer kekuasaan. Karena itu sebaiknya berlangsung secara damai.

    “Sekarang teman-teman sedang bersama teman-teman sentra gakumdu dan kepolisian untuk melakukan supervisi terhadap perkara ini,” ucap Bagja.

    “Kalau Madura, Sampang itu termasuk daerah paling rawan, terindeks kerawanan pilkada pada pilihan kepala daerah tahun ini, 2024,” tuturnya.

    “Yang diantisipasi setelah Sampang, Bangkalan. Kemudian di daerah Nduga, Papua Pegunungan, kemudian Pegunungan Bintan, beberapa daerah Papua yang menjadi perhatian kami. Kemudian juga di daerah Sumatera Selatan,” lanjut Bagja.

    “Itu yang kami harapkan apalagi Kepolisian juga untuk melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tim kampanye, untuk saling menjaga agar keadaan kali ini berlangsung damai,” ucapnya.

    Sebelumnya, viral video seorang saksi paslon Pilbup Sampang tewas dalam aksi pembacokan sejumlah orang di Sampang, Jawa Timur. Korban J merupakan saksi dari pasangan calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh).

    Kasus pengeroyokan ini diduga karena motif politik lantaran terjadi setelah cabup Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang.

    “Kejadiannya itu saya bersama rombongan. Saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang,” ujar Slamet Junaidi kepada detikJatim, Senin (18/11/2024).

    Lantaran diadang, Slamet kemudian diarahkan orang setempat untuk memakai jalur lain. Di jalur lain itu, menurut Slamet, dia juga diadang menggunakan gorong-gorong, tapi bisa dipinggirkan dan akhirnya melaju ke luar desa.

    “Begitu balik, ternyata sebelum keluar sampai ke jalan raya, mendengar peristiwa itu bahwa ada pembacokan di halaman rumah kiai. Sementara orang-orang ini juga mencari kiai. Tapi kiai masuk ke dalam, tinggal J. Dia orang Pamekasan punya istri di Ketapang Laok. Punya anak dua, umur 5 tahun dan satunya umur 2 tahun,” katanya.

    (ond/idn)

  • Pasca Insiden Berdarah, Kapolda Jatim Pertebal Keamanan Pilkada Sampang 2024

    Pasca Insiden Berdarah, Kapolda Jatim Pertebal Keamanan Pilkada Sampang 2024

    Sampang (beritajatim.com) – Pasca terjadinya insiden berdarah di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, yang menewaskan seorang pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, pengamanan untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Sampang akan diperketat.

    Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto, mengungkapkan bahwa Kabupaten Sampang akan menjadi perhatian khusus dalam hal pengamanan menjelang Pilkada. Sebagai langkah antisipasi, Polda Jatim akan menerjunkan lima Satuan Setingkat Kompi (SSK), yang terdiri dari 2 SSK Brimob, 2 SSK TNI AD, dan 1 SSK Marinir, untuk memperkuat pengamanan di wilayah tersebut.

    “Tiga atau empat hari sebelum pencoblosan, khusus untuk wilayah Sampang akan menjadi perhatian utama, dan kami akan menyiagakan sekitar 5 SSK untuk menjaga keamanan,” ungkap Irjen Imam Sugianto.

    Kapolda juga menjelaskan bahwa Polda Jatim telah melakukan rapat koordinasi bersama pihak terkait untuk meningkatkan pengamanan di Sampang menjelang Pilkada 2024, yang puncaknya akan berlangsung pada 27 November mendatang.

    “Harapannya tidak ada lagi peristiwa yang dapat menimbulkan gejolak. Kami pastikan, setiap pelanggaran, kerusuhan, atau keributan, termasuk penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia, akan diproses secara hukum,” tegas Kapolda.

    Sebelumnya, salah seorang pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, H. Slamet Junaidi-Ra Mahfud (Jimad Sakteh), menjadi korban penganiayaan dan meninggal dunia akibat luka bacok senjata tajam. Setelah kejadian tersebut, jajaran Polda Jatim berhasil mengamankan satu tersangka yang kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Dengan langkah pengamanan yang lebih ketat ini, diharapkan Pilkada Serentak 2024 di Sampang dapat berjalan lancar dan aman, tanpa gangguan yang dapat merusak proses demokrasi. [sar/beq]

  • Pelaku Penganiayaan Pendukung Paslon Pilkada Sampang Bukan 1 Orang

    Pelaku Penganiayaan Pendukung Paslon Pilkada Sampang Bukan 1 Orang

    Sampang (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto menyatakan bahwa pelaku penganiayaan terhadap Jimmy Sugito Putrasalah satu pendukung pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati nomer urut 2 H Slamet Junaidi-H Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh) lebih dari satu tersangka.

    “Kita telah membentuk 4 tim untuk memburu pelaku lainnya,” ujar Imam

    Ia menambahkan, saat ini pihaknya telah mengamankan satu tersangka inisial FS warga setempat untuk dilakukan pemeriksaan di Polda Jatim.

    “Satu tersangka sudah kita amamkan di Polda Jatim, untuk peran tersangka masih kita dalami,” imbuhnya.

    Sekadar diketahui, sebelumnya salah satu pendukung pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati nomer urut 2 H Slamet Junaidi-Ra Mahfud (Jimad Sakteh) menjadi korban penganiayaan. Korban dinyatakan meninggal karena mengalami sejumlah luka bacok senjata tajam.

    Pasca kejadian itu, jajaran Polda Jatim mengamankan satu orang tersangka dan saat ini telah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. [sar/but]

  • Polisi Tangkap 1 Terduga Pelaku Carok di Sampang

    Polisi Tangkap 1 Terduga Pelaku Carok di Sampang

    Liputan6.com, Surabaya – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Farman membenarkan pihaknya telah menangkap satu orang terduga pelaku carok yang menewaskan Jimmy Sugito Putra, saksi salah satu paslon Cabup-Cawabup Sampang 2024.

    “Baru satu orang dibawa ke Polda Jatim. Mohon doanya ya,” ujar Kombes Farman singkat kepada jurnalis di Surabaya, Senin malam (18/11/2024).

    Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengungkapkan, pihaknya langsung melakukan koordinasi, konsolidasi terutama kepada para tim pemenangan pasangan calon yang berkontestasi dalam Pilkada Sampang.

    “Saya pastikan bahwa Polri dan stakeholder terkait dan TNI, kita khususnya Polri akan mengejar pelaku sampai dapat. Alhamdulillah tadi malam sudah kita dapatkan satu terduga tersangka inisial FS,” ujarnya di Sampang, Madura.

    Irjen Imam mengatakan bahwa saat ini kasusnya sedang dianalisa. Pihaknya akan terus kembangkan dari tersangka FS.

    “Tim saat ini sedang bekerja di lapangan semoga segera bisa ditangkap pelaku pelaku lain sehingga bisa kita proses dan kita tegakkan hukum seadil adilnya,” ucapnya.

    “Kasus ini ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim,” lanjut Irjen Imam.

    Dikonfirmasi mengenai motif, Irjen Imam menjawab, pihaknya sampai saat ini masih mendalami, mudah-mudahan tidak ada kaitan dengan berbau politik.

    “Terduga pelaku yang ditangkap untuk peran masih kita dalami, semoga waktu yang tidak begitu lama semua pelaku bisa kita tangkap. Sehingga tahu konstruksi hukumnya dari peristiwa kemarin,” ujarnya.