kab/kota: Sampang

  • Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Juni 2025

    Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk Surabaya 15 Juni 2025

    Diduga Sopir Microsleep, Mobil Seruduk Truk
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Sebuah
    kecelakaan lalu lintas
    terjadi di Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten
    Bangkalan
    , Jawa Timur, Minggu (15/6/2025).
    Kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan dan mengakibatkan empat orang dilarikan ke rumah sakit.
    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, menjelaskan bahwa kejadian berawal ketika mobil Honda Stream bernomor polisi M 1929 VK yang dikemudikan ABP (19) asal Kecamatan Mandingan, Kabupaten Sumenep, melaju dari arah Kabupaten Sumenep menuju Bangkalan.
    Di dalam mobil tersebut terdapat tiga penumpang lainnya yaitu FA, SF, dan AM.
    Setibanya di Jalan Raya Desa Karang Gayam, mobil yang dinaiki keempat orang tersebut melaju terlalu ke kanan dan menabrak sebuah truk bernopol M 9929 UN yang dikemudikan B (51), warga Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.
    “Dua kendaraan itu bertabrakan hingga kedua kendaraan mengalami ringsek di bagian depan,” ungkap AKP Diyon Fitrianto.
    Akibat kecelakaan ini, keempat penumpang mobil mengalami luka-luka dan saat ini sedang dirawat di fasilitas kesehatan setempat.
    “Saat ini korban masih ada di rumah sakit,” tambahnya.
    Polisi menduga kecelakaan tersebut disebabkan pengemudi mobil mengalami
    microsleep
    , mengingat jarak yang ditempuh cukup jauh.
    Namun, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian tersebut.
    “Dugaan kami akibat microsleep. Namun kami akan pastikan lagi karena saat ini pengemudi masih dirawat,” pungkasnya.
    Dari pantauan di lokasi kejadian, mobil Honda Stream mengalami kerusakan parah di bagian sisi kanan, merusak ban, kap, dan kaca.
    Sementara itu, truk mengalami kerusakan di bagian depan hingga merusak pintu kemudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Tunggal di Jalan Raya Somber Sampang, 1 Orang Tewas, Jembatan Rusak Jadi Sorotan

    Kecelakaan Tunggal di Jalan Raya Somber Sampang, 1 Orang Tewas, Jembatan Rusak Jadi Sorotan

    Sampang (beritajatim.com) — Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Desa Somber, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Minggu (15/6/2025). Sebuah mobil pikap dengan nomor polisi W 8794 QC terjatuh ke arah kanan tepat di atas jembatan yang kondisinya diketahui memprihatinkan.

    Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi, menjelaskan bahwa kendaraan yang dikemudikan Holil (53) itu melaju dari arah utara ke selatan. Saat mencapai tanjakan, mengalami selip dan kehilangan kendali hingga tergelincir ke sisi kanan jalan.

    Akibat kejadian itu, satu penumpang bernama Halimah mengalami luka berat dan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Tambelangan.

    “Dua penumpang lainnya, Irodatul Masruroh dan Zizah, mengalami luka ringan dan menjalani perawatan jalan. Sementara kerugian material ditaksir mencapai Rp10 juta,” ucapnya.

    Sesaat setelah kejadian, petugas dari Polsek Tambelangan dan Unit Gakkum Satlantas Polres Sampang segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan area sekitar.

    Insiden ini kembali menyoroti kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah tersebut. Salah satu warga sekitar mengungkapkan bahwa jembatan tempat kecelakaan itu terjadi sudah lama dalam kondisi rusak dan belum ada tindakan nyata dari pemerintah.

    “Jembatan tersebut sudah lama ambruk dan sudah sangat mengkhawatirkan sejak dulu. Tapi saya dengar-dengar akan dibangun tahun ini,” katanya.

    Ia berharap agar pemerintah setempat segera merealisasikan pembangunan jembatan tersebut demi keselamatan pengendara yang melintasi jalur tersebut.

    “Mengantisipasi kejadian yang sama, kiranya ada solusi sementara dari pemerintah setempat. Pinggir tebing yang kosong kiranya ada penahan atau apa aja namanya yang bisa membuat keamanan bagi para pengendara,” tandasnya. [sar/suf]

  • Merokok Sembarangan di Sampang Denda Rp1 Juta

    Merokok Sembarangan di Sampang Denda Rp1 Juta

    Sampang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sampang, melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB), akan segera memberlakukan sanksi bagi pelanggar Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

    Plh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes-KB Sampang, Esti Utami, menjelaskan bahwa Perda KTR telah mengatur dengan jelas mengenai larangan dan sanksi. Salah satunya, larangan di area yang telah ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok.

    “Pelanggar dapat dikenakan sanksi denda hingga maksimal Rp 1 juta,” ucapnya. Jum’at (13/6/2025)

    Diketahui, sejumlah lokasi prioritas penerapan KTR sudah ditentukan. Meliputi fasilitas layanan kesehatan, lembaga pendidikan, tempat ibadah, taman bermain anak, tempat kerja, angkutan umum, serta ruang-ruang publik lainnya.

    Setelah itu pembentukan Satgas, yang kemudian akan dilanjutkan dengan sosialisasi, lalu dilakukan penegakan aturan secara langsung di lapangan.

    “Saksi akan kita terapkan di lapangan,” pungkasnya. [sar/but]

  • Proyek Rekonstruksi Jembatan Daleman-Pesarenan Sampang Masuki Tahap Sanggah

    Proyek Rekonstruksi Jembatan Daleman-Pesarenan Sampang Masuki Tahap Sanggah

    Sampang (beritajatim.com) – Proyek rekonstruksi jembatan penghubung Desa Daleman dan Pesarenan di Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, saat ini tengah memasuki masa sanggah.

    Proyek yang sangat dinantikan masyarakat ini diharapkan segera terealisasi karena kondisi jembatan lama sudah rusak parah.

    Berdasarkan informasi dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), masa sanggah berlangsung mulai 11 Juni hingga 16 Juni 2025. Setelah tahap ini selesai, proses penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang akan dilaksanakan pada 18 Juni 2025.

    Menurut Siti Fahriyah, Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Muda Bagian Pengadaan Barang, Jasa dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Kabupaten Sampang, hanya peserta lelang yang memenuhi syarat yang berhak menyampaikan sanggahan.

    “Sanggahan hanya bisa dilakukan oleh peserta yang namanya tercantum dalam surat penawaran atau akta pendirian perusahaan,” jelasnya, Jumat (13/6/2025).

    Meski terdapat 15 pendaftar pada lelang tersebut, hanya CV Al-Qudz yang mengajukan penawaran. Dengan demikian, CV tersebut kemungkinan besar akan ditetapkan sebagai pemenang.

    “Soalnya tidak ada yang menawar lagi dari 15 pendaftar itu, hanya CV Al-Qudz,” tambah Siti.

    Di sisi lain, masyarakat sangat berharap pembangunan jembatan segera direalisasikan. Salamo, warga sekitar, menyampaikan harapannya agar jembatan dibangun secara permanen guna menghindari kerusakan berulang.

    “Selama ini jembatan hanya diperbaiki melalui dana swadaya warga. Kalau dibangun permanen, warga tak perlu lagi keluar biaya sendiri untuk perbaikan,” ujarnya.

    Kondisi jembatan saat ini dinilai sudah tidak layak dan membahayakan pengguna jalan, terutama saat musim hujan. Dengan adanya proyek ini, masyarakat berharap akses antar desa bisa kembali lancar dan aman. (ted)

  • Bupati Pamekasan Imbau Warga Bijak Bermedia Sosial Usai Dihujat Lewat Ujaran Kebencian

    Bupati Pamekasan Imbau Warga Bijak Bermedia Sosial Usai Dihujat Lewat Ujaran Kebencian

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman, mengimbau masyarakat agar lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial, menyusul unggahan salah satu akun yang menyebarkan ujaran kebencian terhadap dirinya. Unggahan tersebut tidak hanya mengandung kata-kata yang tidak pantas, tetapi juga menuai respon beragam dari warganet.

    Insiden ini mencuat setelah kunjungan KH Kholilurrahman bersama rombongan ke Desa Palengaan Dhaja, dalam rangka meninjau perbaikan jalan yang dilakukan secara swadaya oleh warga. Dalam unggahan akun media sosial yang viral tersebut, Bupati dinilai mendapat perlakuan tidak etis melalui konten berisi kritik yang disampaikan dengan bahasa kasar.

    “Sebenarnya kalau hanya kritik tidak masalah, tetapi mungkin karena ada satu atau dua kata yang kurang pantas dan kurang elok didengar hingga memunculkan reaksi dari masyarakat lainnya. Ternyata memang isi unggahannya agak kurang pantas,” kata KH Kholilurrahman, Kamis (12//6/2025).

    Bupati juga menegaskan keterbukaannya terhadap kritik dan masukan dari masyarakat, selama dilakukan secara santun dan membangun. Ia menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi alasan utama minimnya pembangunan infrastruktur di wilayahnya.

    “Kita bukan tidak ingin membangun, tapi memang APBD kita sedang kritis dan anggaran pembangunan infrastruktur cukup minim,” ungkapnya.

    Meskipun anggaran terbatas, masyarakat di sejumlah titik wilayah Pamekasan justru bahu-membahu memperbaiki jalan rusak secara swadaya. Hal ini diapresiasi langsung oleh KH Kholilurrahman saat meninjau lokasi.

    “Saat meninjau perbaikan jalan hasil swadaya di beberapa titik di Pamekasan, kami juga menyampaikan kondisi keuangan di Pamekasan,” imbuhnya.

    Ia menambahkan bahwa unggahan yang menyulut kontroversi itu terjadi saat dirinya meninjau lokasi perbaikan tersebut. Unggahan tersebut diduga dibuat secara spontan tanpa pertimbangan matang.

    “Namun yang dikomentari pemilik akun Facebook sebenarnya saat kami meninjau hasil perbaikan jalan, mungkin karena spontan atau karena kurang hati-hati, sehingga muncul kata (unggahan) yang kurang enak didengar,” jelasnya.

    KH Kholilurrahman berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Ia mengingatkan pentingnya etika digital dan tanggung jawab dalam setiap unggahan.

    “Di era seperti saat ini, kita semua harus benar-benar bijak dalam memposting sesuatu. Sebisa mungkin apa yang kita posting dapat memberikan manfaat bagi orang lain,” pungkasnya.

    Diketahui, pemilik akun yang menyebarkan ujaran kebencian tersebut adalah warga Dusun Trebung, Desa Tobalang, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang. Setelah viral dan menuai sorotan, yang bersangkutan akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada KH Kholilurrahman di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (11/6/2025), didampingi sejumlah tokoh masyarakat. [pin/suf]

  • Madura Dinilai Punya Potensi Menjadi Provinsi, Tapi…

    Madura Dinilai Punya Potensi Menjadi Provinsi, Tapi…

    Sampang (beritajatim.com) – Wacana pembentukan Provinsi Madura kembali mencuat, seiring banyaknya pihak yang menilai bahwa pulau ini memiliki karakteristik geografis, budaya, serta potensi ekonomi yang mumpuni untuk berdiri sendiri sebagai provinsi baru.

    Pulau Madura dikenal sebagai lumbung produksi garam nasional, memiliki kekayaan hasil laut, serta industri kerajinan tangan yang khas dan bernilai jual tinggi. Modal ekonomi ini dinilai menjadi landasan kuat bagi pemekaran wilayah administratif dari Jawa Timur.

    Namun, di balik potensi besar tersebut, sejumlah tantangan strategis masih menjadi pekerjaan rumah yang serius. Ketersediaan infrastruktur yang belum merata, serta kesiapan administratif dan sosial, menjadi aspek krusial yang perlu dikaji lebih dalam sebelum rencana ini diwujudkan.

    Mantan Anggota DPRD Sampang, Ubaidillah, menilai bahwa proses pembentukan Provinsi Madura tidak bisa dilakukan tergesa-gesa. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat, menurutnya, sangat penting agar keputusan yang diambil benar-benar komprehensif dan realistis.

    “Kalau secara kelembagaan, saya tidak bisa menjustifikasi. Karena setiap pihak tentu punya perspektif masing-masing,” kata Ubaidillah, Kamis (12/6/2025).

    Secara pribadi, ia mengaku mendukung wacana tersebut, namun menekankan pentingnya persiapan yang matang di segala aspek.

    “Faktor sosiologis juga perlu dikaji lebih dalam. Jangan sampai kita hanya terjebak pada euforia soal status sebagai provinsi baru,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari pembentukan provinsi haruslah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar pencapaian status administratif.

    “Yang utama adalah kesejahteraan masyarakat. Itu yang harus jadi fokus. Kalau tidak membawa perubahan nyata, buat apa?” tegasnya.

    Dukungan terhadap pembentukan Provinsi Madura juga datang dari Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi. Beberapa waktu lalu, ia bahkan telah menghadap staf ahli Presiden RI untuk membahas lebih lanjut mengenai wacana tersebut.

    Meski dukungan politik mulai terbentuk, proses pemekaran wilayah ini tetap harus mengikuti prosedur yang ketat dan kajian mendalam dari berbagai aspek, termasuk hukum, sosial, dan ekonomi. [sar/beq]

  • Terkendala Hujan, Petani Garam di Sampang Tak Bisa Produksi

    Terkendala Hujan, Petani Garam di Sampang Tak Bisa Produksi

    Sampang (beritajatim.com) – Meski sudah memasuki musim kemarau, intensitas hujan deras masih terus mengguyur Kabupaten Sampang. Sehingga, membuat petani garam belum bisa memulai produksi. Selasa (10/6/2025)

    M Syafi, seorang petani garam asal Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, mengatakan bahwa biasanya petani garam di daerahnya mulai memproduksi garam pada bulan April. Namun, tahun ini produksi garam tertunda karena cuaca yang tidak stabil.

    “Saat ini kami belum produksi garam, tapi kami sudah mempersiapkan lahan. Tinggal menunggu kemarau tiba,” ujarnya.

    Di tahun 2024 lalu, musim kemarau berlangsung selama enam bulan, dari April hingga September, dan dia bisa menghasilkan sekitar 40 ton garam dengan harga jual Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per ton, tergantung kualitas.

    “Sementara di tahun ini cuaca masih seperti ini. Jadi mau gimana lagi. Yang jelas ini bisa mengurangi kepenghasilan petani garam,” imbuhnya

    M Syafi memprediksi bahwa kemarau murni tahun ini akan tiba, meskipun waktunya belum diketahui pasti.

    “Jika hujan sudah tidak mengguyur, kami langsung mulai memproduksi garam. Mudah-mudahan harga garam tahun ini mahal,” pungkasnya. [sar/aje]

  • BPBD Sampang Pastikan Kemarau Mundur, Ini Penjelasan Lengkapnya!

    BPBD Sampang Pastikan Kemarau Mundur, Ini Penjelasan Lengkapnya!

    Sampang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa musim kemarau 2025 di Kabupaten Sampang, mengalami kemunduran.

    Hal ini disampaikan oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Candra Ramadani Amin.

    Menurutnya, kemunduran musim kemarau ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk aliran udara yang berbeda, gangguan gelombang atmosfer, serta adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah barat yang mempengaruhi kelembaban udara.

    “Kelembaban udara yang masih tinggi menjadi salah satu faktor utama kemunduran musim kemarau tahun ini,” ujarnya. Selasa (10/6/2025).

    Meskipun belum bisa memastikan waktu pasti dimulainya musim kemarau, Candra menyebutkan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, cuaca mulai normal diperkirakan pada akhir Juni 2025.

    “Musim kemarau tahun 2025 ini diprediksi lebih mundur dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya.

    Diketahui, kemunduran musim kemarau ini tentu berdampak pada berbagai sektor, termasuk pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

    Seperti lambatnya penanaman tembakau, tidak memproduksinya petani garam dan lain sebagainya. [sar/aje]

  • Hari Raya Idul Adha: Momentum Penguatan Iman dan Kepedulian Sosial

    Hari Raya Idul Adha: Momentum Penguatan Iman dan Kepedulian Sosial

    Sampang (beritajatim.com) – Umat Islam di seluruh dunia saat ini sedang memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025. Momen penting ini untuk merefleksikan nilai-nilai keimanan dan pengorbanan.

    Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihi Salam yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bentuk kepatuhan total kepada perintah Allah SWT.

    Sebagai gantinya, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba, dan peristiwa itu menjadi dasar dari ibadah kurban yang dijalankan umat Islam hingga saat ini.

    Menurut Kyai Mubassir pengasuh Pondok Pesantren Alamatussa’adah Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, dalam pidato hutbahnya menyampaikan, ibadah kurban bukan hanya simbol ketaatan, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap sesama.

    “Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat. Ini memperkuat hubungan sosial,” terangnya, Jumat (6/6/2025).

    Ia menambahkan, di tengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi, Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat rasa empati dan menumbuhkan semangat berbagi.

    Masyarakat diimbau untuk tidak hanya menjalankan ibadah secara ritual, tetapi juga memahami makna spiritual dan sosial dari pengorbanan.

    “Saya mengajak terhadap warga untuk merenungkan sejauh mana kita siap berkorban demi kepentingan yang lebih besar, baik untuk agama, keluarga, maupun kemanusiaan,” tutupnya

    Diketahui, Keutamaan berkurban disebutkan dalam banyak hadis, di antaranya dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:

    “Tidak ada amalan yang lebih dicintai Allah pada hari-hari tasyrik selain menyembelih hewan kurban,” (HR. Tirmidzi).

    Bahkan, pahala seekor hewan kurban disebut sebanding dengan setiap helai bulu hewan tersebut. [sar/but]

  • Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Juni 2025

    Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta Surabaya 5 Juni 2025

    Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Salah satu tersangka peredaran narkotika yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (
    BNN
    ) Jawa Timur adalah Rusdi bin Jimat, warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru,
    Pamekasan
    ,
    Madura
    .
    Ia mengaku nekat menanggung risiko untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, ibunya yang sudah lama sakit diabetes juga butuh uang untuk pengobatan.
    “Saya terpaksa melakukan ini. Meskipun saya mengetahui risikonya, karena selalu butuh uang,” katanya saat diinterogasi BNN Jatim usai pemusnahan barang bukti sabu di Kabupaten Pamekasan, Rabu (4/6/2025).
    Rusdi mengatakan, pengobatan terhadap ibunya harus rutin. Sehingga, setiap minggu ia harus mempersiapkan biaya Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
    Rusdi mengatakan, narkoba yang dibawanya berasal dari Malaysia. Bandar di Malaysia menjanjikan imbalan Rp 175 juta jika narkoba itu sampai ke tangan penerima.
    “Saya kenal bandar yang nyuruh saya karena sudah lama di Malaysia. Tapi saya berani pertama kali sudah ditangkap,” katanya.
    Risiko itu dia pilih karena bayarannya lebih tinggi dari bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
    “Barang itu disuruh antarkan ke orang Sampang. Teman saya ada yang berhasil lolos dan sekarang kembali ke Malaysia,” katanya.
    Rusdi sempat lolos masuk ke Indonesia membawa sabu. Sesampainya di wilayah Jatim, keberadaannya terdeteksi dan ditangkap pada 10 Mei 2025.
    Pria yang menjadi TKI ilegal itu berusaha mengelabui petugas dengan menaruh sabu di bungkus air mineral.
    Total, Rusdi membawa sabu seberat 6.869,095 gram atau hampir 7 kilogram.
    Barang itu sudah diamankan BNN dan sudah dibakar sebelum jatuh ke tangan Syamsuri alias Syarif, warga Sampang.
    Kepala BNN RI, Marthinus Hukom mengatakan, kasus tersebut akan terus dikembangkan, termasuk jaringan Malaysia yang menjadi bandar.
    “Tim dari BNNP akan terus melakukan pemeriksaan. Kami akan awasi semua wilayah yang potensi jadi pintu masuk,” ucapnya usai pemusnahan sabu di Pamekasan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.