kab/kota: Sampang

  • Kecelakaan Beruntun di Sampang, Tiga Anggota Polri Terluka

    Kecelakaan Beruntun di Sampang, Tiga Anggota Polri Terluka

    Sampang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, tepatnya di depan warung Nasi Kobel. Insiden tersebut melibatkan tiga kendaraan, yakni mobil Toyota Fortuner warna hitam bernomor polisi N 1925 WV, mobil Honda Jazz warna silver dengan nomor polisi D 1483 UF, serta sepeda motor Suzuki RC dengan nomor polisi M 4455 AG.

    Tak hanya kendaraan, sebuah warung es jeruk peras milik warga yang berada di pinggir jalan juga ikut menjadi korban tabrakan beruntun tersebut.

    Menurut keterangan Kasi Humas Polres Sampang, Iptu Eko Puji Waluyo, kecelakaan bermula saat mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan Slamet Imron (34), warga Desa Susukan Rejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, melaju dari arah timur dengan kecepatan tinggi.

    Diduga karena mengantuk, pengemudi kehilangan kendali dan mengambil jalur terlalu ke kanan hingga melewati marka jalan. Fortuner kemudian menyerempet sepeda motor Suzuki RC yang datang dari arah berlawanan.

    Setelah itu, mobil tersebut langsung menghantam Honda Jazz yang dikemudikan anggota polisi bernama Husein (30). Benturan keras membuat Honda Jazz berputar arah hingga menabrak warung es jeruk peras milik Adi Arfani Wijaya (32), warga setempat.

    “Tidak ada korban jiwa dalam laka tersebut, namun beberapa orang yang terlibat antara lain 3 anggota polri harus dilarikan ke puskesmas terdekat dan RSUD Sampang guna mendapatkan perawatan lebih lanjut karena mengalami luka ringan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Iptu Eko Puji menyampaikan bahwa dugaan sementara kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pengemudi Fortuner yang mengantuk dalam perjalanan pulang dari Sumenep menuju Pasuruan.

    “Jadi kami pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan memastikan kondisi tubuh prima sebelum berkendara, terutama dalam perjalanan jauh,” tandasnya. [sar/suf]

  • Dugaan Ketidakterbukaan dalam Penyaluran Bantuan Sosial di Sampang Mencuat

    Dugaan Ketidakterbukaan dalam Penyaluran Bantuan Sosial di Sampang Mencuat

    Sampang (beritajatim.com) – Isu ketidakterbukaan dalam pendistribusian bantuan sosial kembali mencuat di Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Kasus ini terungkap setelah seorang warga mengaku menerima beras bantuan secara diam-diam, setelah pemberitaan tentang ketidakmendapatkan bantuan beredar di media sosial.

    Pada Minggu (7/9/2025), Nasideh, salah satu warga Desa Banyukapah, menceritakan pengalaman mengejutkan yang dialaminya. “Ya, beras itu diantarkan malam hari oleh seseorang. Tapi saya lupa malam apa tepatnya,” ujarnya saat ditemui di kediamannya. Nasideh menambahkan, orang yang mengantarkan beras hanya mengatakan, “Maaf Bu, ini untuk ibu.”

    Keanehan muncul karena penyaluran beras tersebut tidak disertai dengan keterangan resmi apapun, seperti surat undangan atau informasi lainnya. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan dari masyarakat setempat tentang transparansi dan kejelasan proses distribusi bantuan.

    Ketika dikonfirmasi, Pj Kades Banyukapah, Ruspandi, mengklarifikasi bahwa beras yang diterima oleh Nasideh bukanlah bantuan sosial dari pemerintah desa. “Beras itu dibeli dengan uang pribadi saya, karena saya kasihan melihat orang tersebut tidak mendapatkan bantuan setelah mendengar kabar dari media sosial,” kata Ruspandi.

    Menurut Ruspandi, jumlah bantuan beras Bulog yang diterima Desa Banyukapah sebanyak 526 paket, yang sudah disalurkan seluruhnya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). “Beras itu sudah disalurkan semua terhadap KPM,” tambahnya.

    Namun, hasil penelusuran lebih lanjut mengungkapkan bahwa Nasideh bukan satu-satunya warga yang tidak menerima bantuan meskipun tercatat sebagai penerima. Media kami menemukan sedikitnya 10 warga lain yang mengalami hal serupa. Mereka juga tercatat sebagai KPM, namun bantuan beras yang seharusnya mereka terima tidak sampai ke tangan mereka.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber, jumlah warga yang belum menerima bantuan beras tersebut bisa mencapai ratusan orang. Hal ini menambah keprihatinan dan pertanyaan terkait mekanisme pendistribusian bantuan sosial di desa tersebut. [sar/suf]

  • DPRD Sampang Telusuri Dugaan Penyelewengan Bantuan Beras

    DPRD Sampang Telusuri Dugaan Penyelewengan Bantuan Beras

    Sampang (beritajatim.com) – Dugaan penyelewengan bantuan beras di Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, yang sempat ramai di media sosial dalam beberapa hari terakhir, kini mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

    Ketua Komisi I DPRD Sampang, Mohammad Salim menyatakan, pihaknya akan turun tangan langsung untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. Saat ini, DPRD akan melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.

    “Jika dugaan tersebut terbukti benar, kami pastikan akan menindak tegas sesuai dengan kewenangan kami selaku wakil rakyat,” terangnya, Kamis (4/9/2025).

    Meski demikian, ia menekankan bahwa pihaknya tidak bisa gegabah dalam mengambil tindakan. Semua harus melalui mekanisme yang sudah ditentukan.

    “Tapi sebelumnya kami akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada semua pihak yang terlibat,” imbuhnya.

    Soalnya, ada beberapa kemungkinan bantuan bisa belum tersalurkan atau disebabkan oleh kendala teknis di tingkat desa, bukan semata-mata karena adanya penyelewengan.

    “Bisa jadi karena keterlambatan atau tidak sampainya bantuan tersebut disebabkan oleh kendala administratif atau teknis dari pihak desa,” ujarnya.

    Sekadar diketahui, berdasarkan data di lapangan, sebanyak 526 orang tercatat sebagai penerima Bantuan Pangan Beras (PBP).

    Namun, muncul dugaan bahwa tidak semua penerima mendapatkan bantuan beras. Diperkirakan sekitar 10 warga tidak menerima haknya sesuai yang tercantum dalam daftar. [sar/but]

  • Ketua PCNU Sampang Imbau Warga Tetap Tenang, Percayakan Insiden Jakarta ke Polri

    Ketua PCNU Sampang Imbau Warga Tetap Tenang, Percayakan Insiden Jakarta ke Polri

    Sampang (beritajatim.com) – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang, KH Itqon Bushiri, mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh berbagai isu negatif yang belakangan ini beredar luas.

    KH. Itqon Bushiri menekankan pentingnya menjaga situasi yang damai dan stabil, terlebih di tengah kondisi nasional yang sedang menjadi perhatian publik. “Saya mengajak seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu negatif,” ujarnya. Rabu (3/9/2025).

    Terkait peristiwa yang terjadi di Jakarta, ia meminta masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian yang dinilainya telah bekerja secara profesional sesuai prosedur hukum. “Mengenai insiden di Jakarta, mari kita serahkan penanganannya kepada Polri. Kita percaya proses hukum,” tambahnya.

    Lebih jauh, Kiai Itqon juga mengajak masyarakat Sampang untuk aktif berkontribusi menciptakan suasana yang aman, tentram, dan kondusif di lingkungan masing-masing. “Kami berharap semua pihak ikut berperan dalam menjaga stabilitas dan ketenangan,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Pemkab Sampang Bentuk Satgas Awasi Program Makan Bergizi Gratis

    Pemkab Sampang Bentuk Satgas Awasi Program Makan Bergizi Gratis

    Sampang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sampang resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Tim pengawas ini dikomandoi langsung oleh Wakil Bupati Sampang Mahfud. Satgas melibatkan berbagai instansi lintas sektor, mulai dari Sekretaris Daerah, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI-Polri, Dinas Kesehatan hingga Dinas Pendidikan.

    Sekretaris Satgas MBG Sampang, Sudarmanto menjelaskan, tugas utama tim ini adalah memastikan seluruh dapur pelaksana program MBG memenuhi standar gizi dan keamanan pangan yang telah ditetapkan.

    “Laporan soal kualitas makanan, tim akan langsung melakukan verifikasi di lapangan. Jika ditemukan pelanggaran standar, kami akan segera menggelar rapat dan mengambil langkah tegas,” jelasnya, Selasa (2/9/2025).

    Sudarmanto juga menambahkan, keterlibatan TNI dan Babinsa sangat penting di tingkat bawah karena mereka berperan aktif dalam pengawasan serta menyampaikan laporan kondisi lapangan kepada pimpinan daerah.

    “Jika sampai ada warga terdampak atau mengalami gangguan kesehatan akibat makanan, akan segera ditangani dengan serius. Kami juga libatkan puskesmas agar layanan medis cepat diberikan,” tegasnya.

    Saat ini, tercatat sekitar 25 Satuan Pelaksana Bahan Gizi (SPBG) di Kabupaten Sampang telah mengantongi izin resmi, sementara ratusan lainnya masih dalam proses pengajuan.

    Setiap SPBG, kata Sudarmanto, memiliki struktur organisasi lengkap yang mencakup kepala pelaksana, pengawas, tenaga gizi, hingga staf akuntansi untuk memastikan transparansi pelaksanaan program.

    “Satgas ini baru terbentuk tiga hari lalu. Sebelumnya, pengawasan program hanya melibatkan Kodim dan Badan Gizi Nasional. Kini, kami berkomitmen melakukan pengawasan menyeluruh agar masyarakat benar-benar mendapatkan makanan bergizi sesuai standar,” pungkasnya. [sar/but]

  • Waspada! BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Laut Jawa Timur 2–5 September 2025

    Waspada! BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Laut Jawa Timur 2–5 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di perairan Jawa Timur. Gelombang diperkirakan terjadi pada 2 hingga 5 September 2025 dengan ketinggian mencapai 4 meter di beberapa wilayah.

    Potensi ini sebagian besar dipicu oleh pola angin dari arah tenggara. Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, menyampaikan bahwa kecepatan angin di perairan Jawa Timur berkisar antara 5 hingga 35 knot.

    Meski begitu, kondisi cuaca secara umum diprediksi cerah hingga berawan. “Pola angin di wilayah perairan Jawa Timur umumnya bertiup dari tenggara dengan kecepatan 5-35 knot,” kata Ady, Selasa (2/9/2025).

    Wilayah dengan potensi gelombang tinggi terbagi dua kategori. Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Pacitan dan Perairan Trenggalek. Sementara gelombang 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi melanda Perairan Bawean, Masalembo, Tuban, Lamongan, Gresik Utara, Utara Bangkalan, Utara Sampang, Utara Pamekasan, serta Utara dan Selatan Sumenep.

    “Area dengan potensi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter mencakup sejumlah wilayah. Di antaranya adalah Perairan Bawean, Perairan Masalembo, Perairan Tuban, Perairan Lamongan, Perairan Gresik Utara, Perairan Utara Bangkalan, Perairan Utara Sampang, Perairan Utara Pamekasan, serta Perairan utara dan selatan Sumenep,” jelasnya.

    Selain itu, potensi gelombang tinggi juga mengancam Perairan Kepulauan Sapudi, Kangean, Sidoarjo, selatan Sampang dan Pamekasan, Situbondo bagian barat dan timur, Pasuruan, Lumajang, Jember, Malang, Banyuwangi, Blitar, Tulungagung, serta Alur Penyeberangan Barat Surabaya (APBS) dan Surabaya-Bangkalan.

    BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di laut untuk meningkatkan kewaspadaan. Bagi perahu nelayan, kecepatan angin di atas 15 knot atau gelombang setinggi 1,25 meter menjadi sinyal bahaya. Kapal tongkang perlu waspada pada kecepatan angin 16 knot dengan gelombang 1,5 meter.

    “Untuk saran keselamatan pelayaran, perahu nelayan dapat waspada jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kemudian kapal tongkang diimbau untuk apabila jika kecepatan angin mencapai 16 knot serta tinggi gelombang 1,5 meter,” tambahnya.

    BMKG juga menekankan kewaspadaan bagi kapal ferry jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang 2,5 meter. Untuk memastikan keamanan, masyarakat diminta terus memantau pembaruan informasi melalui kanal resmi BMKG. [rma/suf]

  • Penyaluran Beras Bantuan di Sampang Dikeluhkan Warga, Nama Masuk Daftar tapi Tak Terima

    Penyaluran Beras Bantuan di Sampang Dikeluhkan Warga, Nama Masuk Daftar tapi Tak Terima

    Sampang (beritajatim.com) – Penyaluran bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari Bulog di Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, menuai sorotan. Sejumlah warga mengaku tidak menerima bantuan meskipun namanya tercatat dalam daftar Penerima Bantuan Pangan (PBP).

    Seorang warga Dusun Banyukapah yang enggan disebutkan namanya mengaku tidak mendapatkan bantuan pada periode Juni–Juli. Padahal, selama ini dirinya selalu menerima bantuan setiap kali ada distribusi pangan dari pemerintah.

    “Saya tidak dapat undangan, tidak diberi tahu pihak desa. Mungkin bukan rezeki saya,” ucapnya dengan nada sedih, Sabtu (30/8/2025).

    Keluhan serupa juga datang dari warga di dusun lain. Mereka menilai pola distribusi saat ini berbeda dibandingkan periode sebelumnya. “Kalau dulu kami selalu dapat, tapi sekarang tidak,” imbuhnya.

    Terpisah, Pj Kepala Desa Banyukapah, Ruspandi, membantah tudingan adanya penyelewengan. Ia menegaskan bahwa seluruh bantuan telah disalurkan sesuai daftar penerima. “Saya tidak ambil keuntungan. Semua sudah disalurkan,” tegasnya. [sar/ian]

  • Demi Hadiri Haul Mbah Hamid, Ratusan Warga Madura Melaut 4 Jam di Selat Madura Menuju Pasuruan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 September 2025

    Demi Hadiri Haul Mbah Hamid, Ratusan Warga Madura Melaut 4 Jam di Selat Madura Menuju Pasuruan Surabaya 1 September 2025

    Demi Hadiri Haul Mbah Hamid, Ratusan Warga Madura Melaut 4 Jam di Selat Madura Menuju Pasuruan
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Sebanyak 105 warga dari Pulau Gili Mandangin, Kabupaten Sampang, Madura, tiba di Kota Pasuruan untuk mengikuti haul ke-44 KH Abdul Hamid (Mbah Hamid) pada Senin (01/09/2025).
    Mereka menempuh perjalanan laut selama 4 jam di tengah angin kencang di Selat Madura.
    Setibanya di Pelabuhan Pasuruan, aparat kepolisian dari satuan Polairud mengawal Kapal Layar Motor (KLM) Sampoernani Baru dan Pandanwangi yang mengangkut rombongan tersebut.
    Dengan sangat hati-hati, perahu yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan itu mendekati dermaga.
    Satu per satu, penumpang, termasuk anak-anak, turun dari kapal.
    Mahmud, salah satu warga yang ikut dalam rombongan, mengungkapkan rasa leganya setelah tiba di Kota Pasuruan.
    “Alhamdulillah sudah tiba, tadi angin memang sedikit kencang tapi selalu berdoa agar perjalanan kami selamat,” ujarnya.
    Kasat Polairud Polres Pasuruan Kota, AKP Edy Suseno, menjelaskan bahwa kedatangan jemaah haul Mbah Hamid melalui jalur laut hampir terjadi setiap tahun.
    Pihaknya selalu memantau cuaca dan kondisi laut dengan menyiagakan dua kapal untuk mengawal kapal para jemaah, yaitu Kapal Polisi X-1048 dan KP X-1003.
    “Sejak pagi, kapal rombongan itu berangkat sudah memberitahukan sebelumnya. Jadi kami siap untuk mengawal saat mau masuk pelabuhan,” ujarnya.
    Edy juga menekankan pentingnya keselamatan saat kembali ke Sampang.
    Pihak Satuan Polairud mengimbau agar penumpang tetap memperhatikan cuaca, kondisi laut, dan keamanan kapal.
    Haul Mbah Hamid merupakan agenda tahunan yang selalu dihadiri ribuan umat Muslim dari luar Pasuruan.
    Rangkaian acara haul ke-44 berlangsung sejak 31 Agustus hingga 2 September 2025.
    Puncak acara berupa pembacaan Maulid Nabi dan ceramah agama yang akan dilaksanakan pada Selasa (02/09/2025) pagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolres Sampang Tolak Tanda Tangan Tuntutan Aksi Demonstrasi

    Kapolres Sampang Tolak Tanda Tangan Tuntutan Aksi Demonstrasi

    Sampang (beritajatim.com) – Aksi demonstrasi yang digelar aliansi Cipayung Plus Sampang berlangsung panas. Massa turun ke jalan untuk menuntut keadilan atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang diduga menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian saat aksi sebelumnya.

    Sejak pagi, ratusan massa telah berkumpul di depan Mapolres Sampang untuk menyampaikan tuntutan mereka. Suasana semakin tegang ketika Kapolres Sampang AKBP Hartono menolak menandatangani surat tuntutan yang diserahkan perwakilan demonstran.

    Merasa kecewa, massa kemudian bergerak menuju Jalan Jaksa Agung Suprapto dan melakukan blokade di perempatan utama Kota Sampang. Mereka membentangkan spanduk dan menggelar orasi, mendesak transparansi serta keadilan dari aparat. Aksi ini membuat arus lalu lintas di kawasan strategis kota lumpuh total.

    Dalam keterangan resminya, Cipayung Plus Sampang menegaskan tiga poin tuntutan:

    Kepolisian diminta bertanggung jawab penuh atas kematian Affan Kurniawan.
    Mengusut tuntas kasus tersebut secara transparan.
    Menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap rakyat kecil.

    Ahmad Dahlan, koordinator lapangan aksi, menegaskan bahwa tragedi ini bukan insiden biasa.

    “Kematian Affan adalah cerminan ancaman serius terhadap keselamatan rakyat sipil dari aparat yang seharusnya melindungi. Kapolres Sampang menolak menandatangani tuntutan kami, ini menunjukkan ketidakseriusan aparat dalam melindungi rakyat,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).

    Sementara itu, Bung Saifi, Ketua Cabang GMNI Sampang, menilai tindakan represif terhadap rakyat tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun, apalagi ketika masyarakat sedang menyalurkan aspirasi secara damai.

    “Kami turun ke jalan sebagai wujud solidaritas untuk korban sekaligus seruan moral agar aparat penegak hukum bertindak profesional, adil, dan berpihak pada keadilan sosial,” tegasnya. (sar/ted)

  • Cerita Pedagang Kopi Raup Untung di Tengah Aksi Massa Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Agustus 2025

    Cerita Pedagang Kopi Raup Untung di Tengah Aksi Massa Jakarta Megapolitan 30 Agustus 2025

    Cerita Pedagang Kopi Raup Untung di Tengah Aksi Massa Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Demonstrasi yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025) membawa berkah tersendiri bagi sebagian pedagang kaki lima.
    Salah satunya dialami Anton (28), pedagang kopi keliling asal Sampang, Madura. Anton mengaku meraih omzet hingga tiga kali lipat saat menjajakan dagangan di tengah kerumunan massa pada Jumat malam.
    “Kemarin saya di Kwitang,
    alhamdulillah
    justru mendapat rezeki. Baru tiba di Kwitang malam hari, lalu diborong salah satu peserta aksi. Diborong untuk dibagikan ke rekan-rekan yang aksi,” kata Anton saat ditemui
    Kompas.com
    di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8/2025) malam.
    Anton bercerita, dalam kondisi normal ia biasanya memperoleh omzet sekitar Rp 250.000–350.000 per hari. Namun, saat aksi demonstrasi di Kwitang pada Jumat, ia berhasil mengantongi pemasukan hingga Rp 1 juta.
    “Kemarin
    alhamdulillah
    Rp 1 juta dapat. Itu dari pagi keliling. Sampai malam saya di Kwitang. Tidak hanya dari jualan es kopi, tapi juga rokok dan makanan ringan,” tuturnya.
    Pengalaman tersebut membuat Anton kembali mencoba peruntungan dengan berjualan di sekitar lokasi aksi pada Sabtu malam.
    Ia tampak menuntun sepeda berisi es, kopi sachet, teh, kacang, dan rokok, mendekati titik demonstrasi yang dijaga ketat barikade polisi dan TNI.
    Meski begitu, ia tak menampik ada rasa khawatir saat harus berdagang di tengah situasi yang tak menentu.
    “Sebenarnya saya juga takut. Apalagi sudah malam, gelap. Apa saja bisa terjadi. Tapi namanya juga mencoba peruntungan rezeki. Siapa tahu seperti kemarin,” ujarnya.
    Anton baru tiga bulan merantau di Jakarta. Menurut dia, meski harus berkeliling jauh untuk menjajakan kopi, pendapatan di Ibu Kota tetap lebih menjanjikan dibandingkan di kampung halaman.
    “Ya, meski sehari dapat Rp 250.000–300.000 saja, yang penting kalau stabil itu lebih baik daripada di kampung kita menganggur,” kata Anton.
    “Makanya kalau ada momen seperti ini, ada demo, ada upacara atau keramaian lain, kita-kita usahakan cari kesempatan mendapat pemasukan lebih,” tambahnya.
    Selain Anton, tampak sejumlah pedagang kopi keliling lain ikut berjualan di area demonstrasi.
    Bahkan, belasan pedagang makanan ringan seperti tahu bulat, telur gulung, dan mi ayam juga terlihat berada di sekitar ruas Jalan Gatot Subroto pada Sabtu malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , hingga pukul 20.08 WIB, demonstrasi masih berlangsung di depan gerbang utama Kompleks DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto.
    Massa mulai berdatangan sejak siang hari. Mereka meneriakkan yel-yel “DPR, keluar DPR, DPR keluar,” sambil melampiaskan kekecewaan terhadap aparat yang berjaga di dalam kompleks parlemen.
    “Kalian ngapain? Keluar sini, malah duduk-duduk, sini keluar kacung-kacung penguasa,” teriak seorang peserta aksi.
    Sekitar pukul 20.10 WIB, aparat kepolisian mulai memukul mundur massa.
    Gas air mata ditembakkan ke arah kerumunan hingga membuat para demonstran tercerai-berai. Sebagian massa mundur ke arah Jalan Gerbang Pemuda, sementara yang lain bergerak ke arah Semanggi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.