kab/kota: Sampang

  • Aktivis Perempuan Demo di Polres Sampang, Desak Kasus Pencabulan Anak Ditangani Serius

    Aktivis Perempuan Demo di Polres Sampang, Desak Kasus Pencabulan Anak Ditangani Serius

    Sampang (beritajatim.com) – Ratusan aktivis perempuan dari berbagai organisasi menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Polres Sampang, Rabu (24/9/2025). Mereka menuntut kepolisian agar serius menangani kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang.

    Dalam orasinya, demonstran menuding Polres Sampang tidak menunjukkan keseriusan dalam menindaklanjuti laporan warga. Mereka juga menilai aparat cenderung lamban dalam menangani kasus kekerasan seksual.

    “Jika dalam waktu dekat tidak ada progres nyata, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” tegas Juhairiyah, salah satu orator aksi.

    Pendemo mencurigai adanya permainan internal di tubuh kepolisian yang membuat kasus jalan di tempat. Mereka menilai aparat baru bertindak ketika kasus sudah viral di media sosial. “Lebih dari dua bulan kasus ini seperti jalan di tempat. Kami khawatir ada permainan,” ujarnya.

    Kekecewaan juga diungkapkan Mistiyah (55), nenek dari salah satu korban pencabulan. Ia merasa kehilangan kepercayaan terhadap penanganan kasus yang menimpa cucunya. “Selama dua bulan ini tidak ada kabar apa-apa. Saya minta tolong kepada Pak Polisi, tangkap pelaku yang sudah berbuat tidak senonoh terhadap cucu saya,” pintanya.

    Menanggapi aksi massa, Kapolres Sampang AKBP Hartono membantah anggapan bahwa pihaknya tidak serius menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak. Ia menegaskan semua laporan tetap dipantau dan ditangani sesuai prosedur.

    Namun, Hartono mengakui ada kendala teknis dalam proses penyelidikan, salah satunya laporan yang sering baru masuk setelah kasus viral sehingga pelaku keburu melarikan diri.

    “Kalau memang ada anggota yang bermain-main atau menghalangi penanganan kasus, silakan dilaporkan. Saya pastikan akan ditindak. Tidak ada yang akan saya lindungi,” tandasnya. [sar/beq]

  • Guru BK di Sampang Kecewa Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Tak Kunjung Tuntas

    Guru BK di Sampang Kecewa Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Tak Kunjung Tuntas

    Sampang (beritajatim.com) – Kasus dugaan pencemaran nama baik dan pelecehan melalui media sosial yang menimpa seorang guru Bimbingan Konseling (BK), Dwi Ariani, di SMP Negeri 1 Camplong, Kabupaten Sampang, hingga kini belum menemui titik terang. Meski terlapor berinisial B telah ditetapkan sebagai tersangka, proses hukum dinilai jalan di tempat karena belum ada tindakan tegas dari pihak kepolisian.

    Dwi Ariani mengaku kecewa dan mempertanyakan keseriusan penanganan kasus ini oleh Polres Sampang. Ia merasa diabaikan karena sudah lama tidak mendapatkan kabar lanjutan dari penyidik.

    “Saya hanya ingin tahu saja sejauh mana proses penanganan kasus ini. Sudah hampir setahun, tapi belum ada kejelasan. Kami seperti diabaikan,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

    Menanggapi hal tersebut, Kapolres Sampang AKBP Hartono melalui Kasi Humas Iptu Eko Puji Waluyo mengatakan pihaknya telah dua kali melayangkan surat pemanggilan terhadap tersangka, namun yang bersangkutan tidak pernah hadir.

    “Terlapor sudah dua kali dipanggil, tapi tidak memenuhi panggilan penyidik,” kata Eko.

    Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melayangkan surat pemanggilan ketiga. Jika kembali mangkir, pihak kepolisian akan mengambil langkah tegas berupa upaya paksa.

    “Kami akan segera lakukan pemanggilan ulang. Jika masih tidak hadir, maka akan kami ambil tindakan paksa,” tegasnya. [sar/beq]

  • Kecelakaan Maut di Sampang, Sopir Truk Meninggal

    Kecelakaan Maut di Sampang, Sopir Truk Meninggal

    Sampang (beritajatim.com) – Kecelakaan maut yang melibatkan dua truk terjadi di Jalan Raya Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Minggu (21/9/2025)

    Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Sigit Ekan Sahudi menjelaskan, kecelakaan bermula saat truk molen yang dikemudikan Fajar Sufandi dengan Nomor polisi M 8011 UN melaju dari arah timur ke barat.

    Diduga sopir mengantuk, kendaraan tersebut lalu oleng ke kanan dan memasuki jalur berlawanan. Di waktu yang sama melintas truk pengangkut bata ringan dengan nomor polisi L 8092 UAA yang dikemudikan oleh Setyabudi Hardiyanto (37), warga Kabupaten Jombang. Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan pun tidak dapat dihindari.

    Akibat benturan keras tersebut, Fajar Sufendi, sopir truk molen milik PT Sejahtera Jaya Alim Mix, mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Sampang untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan.

    Sementara itu, Setyabudi Hardiyanto dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka serius. Pihak kepolisian memperkirakan kerugian materi akibat insiden ini mencapai Rp30 juta.

    “Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati, mematuhi rambu lalu lintas, serta beristirahat apabila merasa lelah atau mengantuk,” pungkasnya. [sar/but]

  • 24 Pasang Sapi Adu Kecepatan di Pamekasan Berebut Tiket Kerapan Sapi Piala Presiden 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 September 2025

    24 Pasang Sapi Adu Kecepatan di Pamekasan Berebut Tiket Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 Regional 20 September 2025

    24 Pasang Sapi Adu Kecepatan di Pamekasan Berebut Tiket Kerapan Sapi Piala Presiden 2025
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com –
    Sebanyak 24 pasang sapi adu kecepatan berebut tiket kerapan sapi Piala Presiden di Lapangan Asem Manis, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Sabtu (20/9/2025).
    Sapi kerapan akan bertanding dengan semua juara dari tiga kabupaten lainnya di Madura, antara lain sapi dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Kabupaten Sumenep pada Piala Presiden yang direncanakan digelar pada 19 Oktober 2025.
    Pantauan
    Kompas.com
    , ratusan penonton sudah memadati lokasi sejak pukul 06.00.
    Bahkan, sebagian pemilik sapi sudah berada di Lapangan Asem Manis sejak Jumat malam.
    Setiap pasang sapi diadu satu sama lain, dengan dilepas dua pasang sapi setiap balapan.
    Mereka melewati babak semifinal yang diadu antar pemenang. Selanjutnya, beradu kecepatan untuk bertanding pada babak final.
    Ketua pelaksana kerapan sapi tingkat kabupaten, Fathurrozi, mengatakan bahwa kerapan sapi yang dilaksanakan merupakan seleksi menuju Piala Presiden.
    “Pemenang lomba akan diikutkan pada Piala Presiden sebagai perwakilan sapi kerap dari Pamekasan,” katanya.
    Dia menjelaskan bahwa 24 pasang sapi merupakan juara dari kerapan sapi di tingkat kawedanan.
    Dari 24 pasang sapi, akan dipilih enam pasang sapi tercepat.
    Enam pemenang akan dipersiapkan berangkat ke Lapangan Kerpan Sapi (Skep) Moch. Noer Bangkalan bulan depan.
    Peserta seleksi adalah pemenang di tingkat kawedanan, antara lain Kawedanan Waru, Galis, dan Kawedanan Pengantenan.
    Setiap kawedanan mengirim enam pasang sapi yang merupakan pemenang seleksi di tingkat kawedanan sejak beberapa bulan lalu.
    “Sebanyak enam pasang sapi tercepat akan mengikuti kerapan Piala Presiden semua,” katanya. “Alhamdulillah, sudah beberapa tahun terakhir tidak pernah ada keributan. Kerapan sapi di setiap seleksi selalu lancar,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imunisasi Campak di Lumajang Baru 73 Persen, Bupati Perintahkan Imunisasi Massal Anak Usia 2 Tahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 September 2025

    Imunisasi Campak di Lumajang Baru 73 Persen, Bupati Perintahkan Imunisasi Massal Anak Usia 2 Tahun Surabaya 19 September 2025

    Imunisasi Campak di Lumajang Baru 73 Persen, Bupati Perintahkan Imunisasi Massal Anak Usia 2 Tahun
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Persentase anak yang telah dilakukan imunisasi campak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih 73,6 persen, Bupati Indah Amperawati memerintahkan untuk imunisasi massal anak-anak di bawah 2 tahun.
    “Ini balita 2 tahun ke bawah saya suruh imunisasi (campak) serentak. Nanti akan dijadwalkan oleh Dinkes,” kata Indah, Jumat (19/9/2025).
    Data ini disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, menanggapi rilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebut 46 kabupaten dan kota di Indonesia yang mengalami KLB Campak.
    Dalam daftarnya, disebutkan salah satu kabupaten yang mengalami KLB Campak hingga minggu ke-33 atau 24 Agustus 2025 adalah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
    Selain Lumajang, kabupaten di Jawa Timur yang masuk dalam daftar KLB Campak adalah Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Jember, Surabaya, Sidoarjo, dan Probolinggo.
    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Lumajang, dr. Marshall Trihandono menjelaskan, pada 2024, Dinkes membagi data imunisasi campak menjadi dua kategori.
    Kategori pertama yakni khusus persentase imunisasi measles rubela (MR1) yakni 73,6 persen.
    Jumlah tersebut turun dibandingkan tahun 2023, dimana saat itu tingkat imunisasi campak mencapai 87,83 persen.
    Adapun, Imunisasi MR1 adalah imunisasi untuk mencegah penyakit Campak (Measles) dan Rubella yang disebabkan oleh virus.
    “Capaian imunisasi tahun 2024, MR1 (Measles Rubela) sebesar 73,6 persen. Sedangkan IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) tahun 2024 sebesar 83,6 persen,” kata Marshall melalui pesan WhatsApp, Jumat (19/9/2025).
    Marshall menjelaskan, masih banyaknya anak yang belum diimunisasi campak lantaran banyak orang tua yang belum teredukasi dengan baik.
    Salah satunya, orang tua memiliki pandangan apabila bayinya diimunisasi akan rewel dan sulit ditenangkan.
    Padahal, imunisasi sangat penting untuk memberikan stimulus agar sistem kekebakan tubuh pada anak bisa bereaksi apabila virus serupa nantinya menyerang.
    “Kebanyakan kurang edukasinya, padahal imunisasi ini penting, tapi ada saja yang takut anaknya rewel dan sebagainya,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Dorong Hilirisasi Batu Bara Jadi Pengganti LPG, Ini Alasannya

    Prabowo Dorong Hilirisasi Batu Bara Jadi Pengganti LPG, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) akan diutamakan untuk bisa dieksekusi. Hal itu menjadi kelanjutan dari fase pra feasibility study (Pra-FS) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ahmad Erani Yustika menyebutkan DME sendiri bisa mengurangi ketergantungan impor liquefied petroleum gas (LPG) dalam negeri.

    “Karena kan ada kebutuhan bagi kita untuk bisa mengelola produksi gas ya untuk LPG itu. Dan kita ada peluang untuk mensubstitusi LPG itu dari DME. Kalau itu bisa dilakukan kan bisa mengurangi impor gas tadi, LPG tadi,” ujar Erani saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Erani yang juga merangkap sebagai Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyebutkan proyek DME itu sendiri sudah diajukan ke Danantara pada Juli 2025 lalu, termasuk dalam 18 proyek hilirisasi yang sudah dilakukan fase pra-Feasibility Study (Pra-FS).

    Fase FS yang dilakukan oleh Danantara ditargetkan selesai setidaknya hingga akhir tahun ini. Meskipun, penyelesaiannya diperkirakan dilakukan secara bertahap.

    “Ya saya kira pasti ini ya, pasti akan ada bertahap pasti ya. Tapi semuanya pasti akan selesai akhir tahun ini lah. Karena harus segera dieksekusi proyeknya,” tandasnya.

    Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto memiliki 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun.

    Berikut detail 18 proyek hilirisasi yang direncanakan untuk dibangun:

    1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit) Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp60 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 14.700 orang.

    2. Industri DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp164 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 34.800 orang.

    3. Industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi Rp1,49 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 3.450 orang.

    4. Industri Mangan Sulfat di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp3,05 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 5.224 orang.

    5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp38,4 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 12.000 orang.

    6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp19,2 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 9.700 orang.

    7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) di Kabupaten Sarmi, Papua dengan nilai investasi Rp19 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 18.000 orang.

    8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp17,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 7.100 orang.

    9. Industri Oleoresin (Pala), di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dengan nilai investasi Rp1,8 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.850 orang.

    10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) Rp3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 4.800 orang.

    11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MCT), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan nilai investasi Rp2,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 22.100 orang.

    12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT dengan nilai transaksi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 33.000 orang.

    13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan nilai investasi Rp1 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 27.600 orang.

    14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp212 miliar. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.700 orang.

    15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp160 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 44.000 orang.

    16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp72 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 6.960 orang.

    17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp24 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 19.500 orang.

    18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri CIkarang dan Kawasan Industri Karawang dengan nilai investasi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 10.152 orang.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BPBD Sampang Prediksi Musim Kemarau Tahun Ini Masih Panjang

    BPBD Sampang Prediksi Musim Kemarau Tahun Ini Masih Panjang

    Sampang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang memperkirakan musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih lama dibandingkan biasanya. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca panas masih akan terjadi hingga awal tahun depan.

    “Angin kencang diperkirakan bertahan dari bulan September hingga Februari 2026,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, Jumat (19/9/2025).

    Ia menambahkan, meski belum menerima pembaruan resmi dari BMKG, tanda-tanda kemarau panjang sudah terlihat nyata di lapangan. Tahun ini, BPBD mencatat sebanyak 95 desa terdampak kekeringan. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, namun kebutuhan masyarakat terhadap pasokan air bersih tetap tinggi.

    Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, BPBD Sampang telah mengerahkan empat unit armada tangki air. Air bersih didistribusikan ke desa-desa yang paling membutuhkan.

    “Distribusi air kami prioritaskan ke desa-desa dengan kondisi krisis air. Karena warga masih harus menghadapi masa kemarau yang cukup panjang ke depan,” ujar Fajar.

    Meski dalam beberapa hari terakhir cuaca di Sampang sempat mendung, BMKG memprediksi awal musim penghujan baru akan terjadi pada akhir Desember 2025 atau bahkan awal Januari 2026. [sar/beq]

  • Polres Pamekasan Ungkap 14 Kasus Narkoba dalam Waktu 12 Hari

    Polres Pamekasan Ungkap 14 Kasus Narkoba dalam Waktu 12 Hari

    Pamekasan (beritajatim.com) – Polres Pamekasan, berhasil menangkap sebanyak 19 tersangka dari 14 kasus penyalahgunaan narkoba, melalui operasi dengan sandi Tumpas Narkoba Semeru 2025, yang digelar selama 12 hari terakhir, terhitung sejak Sabtu (30/8/2025) hingga Rabu (10/9/2025).

    Hal tersebut disampaikan Wakapolres Pamekasan, Kompol Hendry Soelistiawan, didampingi Kasat Resnarkoba, AKP Agus Suyanto, Kasi Humas, AKP Jupriadi dalam konferensi pers Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025, di Gedung Tatag Trawang Tungga, Jl Stadion 81 Pamekasan, Rabu (17/9/2025).

    “Dari total 19 tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba, sebanyak 14 tersangka bertindak sebagai pengedar (kurir narkoba), dan lima orang lainnya sebagai pengguna atau pemakai,” kata Kompol Hendry Soelistiawan.

    Dari total tersangka, sebanyak 11 tersangka bertindak sebagai pengedar narkoba jenis sabu, masing-masing inisial AMF (24) warga Desa Konqng, Galis, AP (30) warga Desa Batukerbuy, Pasean, F (26) warga Desa Larangan Tokol, Tlanakan, KRP (18) warga Desa Tanjung, Pademawu, MYA (25) warga Bagandan, Jungcangcang, NA (27) warga Desa Panglegur, Tlanakan, PDMS (34) warga Desa Bunter, Pademawu, RMA (15) warga Kelurahan Bugih, Pamekasan, serta SS (37) warga Desa Jarin, Pademawu.

    Selain itu terdapat dua tersangka berstatus sebagai pengedar sabu merupakan warga dari luar daerah, yakni inisial M (47) warga Desa Panongan, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, serta inisial SM (25) warga Desa Daleman, Kecamatan Kedundung, Sampang.

    Sementara tiga tersangka lainnya berstatus sebagai pengedar ineks, semuanya warga kabupaten Pamekasan. Masing-masing inisial DAY (21) dan DRD (44), keduanya warga Desa Barurambat Timur, Pademawu, serta inisial RM (23) warga Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan.

    Sedangkan lima tersangka lainnya berstatus sebagai pengguna narkotika jenis sabu, masing-masing inisial AF (39) warga Desa Batubintang, Batumarmar, M (40) dan R (30) keduanya warga Desa Blaban, Batumarmar, MR (27) warga Desa Waru, serta R (28) warga Tamberu Alet, Batumarmar, Pamekasan.

    Dari kasus tersebut, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti alias BB. Di antaranya narkoba jenis sabu seberat 24,87 gram, serta sebanyak 66 butir pil ekstasi. “Para tersangka pengedar sabu dan pil inex dijerat dengan Pasal 114(1) dan (2) jo 112(1) dan (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ancaman hukuman 5 hingga 20 tahun penjara, atau bahkan seumur hidup,” ungkapnya.

    “Operasi ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika serta obat terlarang. Selain itu untuk menciptakan kondisi kamtibmas pasca peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025 di wilayah Kabupaten
    Pamekasan,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Kejari Sampang Kawal Distribusi Bantuan Pangan di Desa Banyukapah

    Kejari Sampang Kawal Distribusi Bantuan Pangan di Desa Banyukapah

    Sampang (beritajatim.com) – Distribusi bantuan pangan berupa beras 10 kilogram di Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Fadilah Helmi, bersama jajaran serta pihak Perum Bulog, turun langsung melakukan inspeksi ke lapangan pada Rabu (17/9/2025).

    Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses penyaluran bantuan pangan berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran bagi masyarakat yang berhak.

    “Pak Kajari hanya ingin memastikan distribusinya tepat sasaran dan berjalan tanpa kendala,” kata Kasi Intel Kejari Sampang, Dicky, saat dikonfirmasi.

    Dicky menegaskan, meski kehadiran kejaksaan di lapangan bukan bagian dari proses penyelidikan dugaan penyimpangan, pihaknya tetap menaruh perhatian pada laporan masyarakat.

    “Semua aduan akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku. Hanya saja, karena saat ini kami sedang menangani sejumlah agenda, penanganannya dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

    Bantuan pangan berupa beras 10 kilogram ini merupakan salah satu program pemerintah pusat yang disalurkan melalui Bulog untuk menjaga daya beli dan ketahanan pangan masyarakat. Atensi aparat hukum diharapkan dapat mencegah terjadinya praktik penyimpangan dalam distribusi bantuan di daerah. [sar/beq]

  • Warga Sampang Masih Tunggu PAK untuk Perbaikan Rumah Roboh, Baru Dua yang Dapat Bantuan

    Warga Sampang Masih Tunggu PAK untuk Perbaikan Rumah Roboh, Baru Dua yang Dapat Bantuan

    Sampang (beritajatim.com) – Harapan warga Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, untuk segera mendapat bantuan perbaikan rumah masih harus menunggu lebih lama.

    Pasalnya, meski sudah terdengar sejak tahun lalu, bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Permukiman (DLH Perkim) Sampang belum bisa direalisasikan karena menunggu Persetujuan Alokasi Kegiatan (PAK).

    “Untuk tahun ini hanya dua rumah yang dapat kami bantu karena keterbatasan anggaran,” kata Abdul Rokib, Kepala Bidang Perkim DLH Sampang, Selasa (16/9/2025).

    Ia menyebutkan, total anggaran yang disiapkan mencapai Rp60 juta untuk dua rumah. Masing-masing rumah akan memperoleh Rp30 juta, dengan rincian Rp5.020.000 digunakan untuk membayar upah tukang dan sisanya untuk kebutuhan bahan bangunan.

    Namun, Abdul Rokib menegaskan bahwa pelaksanaan pembangunan masih bergantung pada pengesahan PAK.

    “Meski anggaran telah disiapkan, pelaksanaan perbaikan masih harus menunggu PAK terlebih dahulu. Setelah disahkan, proses pembangunan baru bisa dimulai,” ujarnya.

    Salah satu rumah penerima bantuan adalah milik Muhdor, warga Desa Daleman, yang rumahnya roboh akibat hujan deras dan angin kencang pada tahun 2024 lalu. Hingga kini, Muhdor dan keluarganya masih menanti kepastian realisasi bantuan yang dijanjikan. [sar/ian]