kab/kota: Samarinda

  • Banjir Samarinda Makin Parah, Warga Terdampak Jadi 4.414 Jiwa

    Banjir Samarinda Makin Parah, Warga Terdampak Jadi 4.414 Jiwa

    Samarinda, Beritasatu.com – Ketinggian banjir yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur kian parah. Bahkan, saat ini ketinggian banjir telah mencapai 1,7 meter dan nyaris mencapai atap rumah warga, Rabu (29/1/2025) siang. Jumlah warga terdampak banjir pun bertambah menjadi 4.414 jiwa yang tersebar di tiga kelurahan di dua kecamatan.

    Pada pukul 09.00 Wita, ketinggian banjir masih mencapai 1,5 meter. Namun, pada pukul 12.00 Wita, ketinggian banjir kini sudah mencapai 1,7 meter dan nyaris mencapai atap rumah.

    Akibat makin parahnya kondisi banjir di Kota Samarinda, warga korban banjir pun terus bertambah jumlahnya. Bahkan, jumlah warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman pun juga ikut bertambah.

    Berdasarkan data dari posko banjir BPBD Kota Samarinda, jumlah warga yang terdampak banjir dari yang semula hanya 833 keluarga dengan total 2.677 jiwa, kini telah bertambah menjadi 1.235 keluarga dengan total 4.414 jiwa.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda Suwarso mengatakan, debit banjir di Kota Samarinda saat ini memang makin meningkat. Pasalnya, kawasan yang terendam banjir kini juga ikut bertambah, dari yang semula hanya dua kelurahan kini bertambah menjadi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Sempaja Timur, Kelurahan Gunung Lingai, dan juga Kelurahan Temindung Permai.

    “Hasil pemantauan di lapangan, hari ini terjadi peningkatan debit air ya, ini tadinya dapur umum tadi malam masih aman sekarang ini sudah terendam di beberapa titik, dan akhirnya warga yang terdampak banjir juga mengalami peningkatan baik di Kelurahan Sempaja Timur, kemudian di Kelurahan Gunung Lingai, sampai ke Kelurahan Temindung Permai,” kata Suwarso kepada Beritasatu.com di posko banjir di Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda.

    Menurutnya, data sementara yang telah diterima oleh posko banjir BPBD Kota Samarinda, jumlah warga korban banjir memang telah bertambah menjadi lebih dari 4.000 jiwa. Namun, jumlah itu diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat kondisi banjir yang masih terus meningkat.

    BPBD Kota Samarinda memprediksi ketinggian banjir di Kota Samarinda masih akan terus meningkat, mengingat kondisi cuaca hujan deras dengan intensitas tinggi masih akan terus terjadi selama dua hingga tiga hari ke depan.

  • Hj. Sri Juniarsih Mas, M.Pd – Halaman all

    Hj. Sri Juniarsih Mas, M.Pd – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hj. Sri Juniarsih Mas, M.Pd adalah bupati perempuan pertama Kabupaten Berau.

    Perempuan kelahiran Tanjung Redeb, Berau, ini juga merupakan seorang bupati petahana sejak 26 Februari 2021.

    Sri Juniarsih Mas memenangkan Pilkada Kabupaten Berau 2020 bersama dengan Gamalis.

    Keduanya memenangi jabatan tersebut melalui rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon bupati-wabup Berau terpilih yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Berau.

    Politikus kelahiran 25 Juni 1976 ini diketahui pernah menikah dua kali, dilansir Wikipedia.

    Pernikahan pertamanya yaitu dengan Muharram dari tahun 1994–2020.

    Diketahui suami pertama Sri Juniarsih Mas meninggal dunia.

    Kemudian, Sri Juniarsih Mas menikah dengan Edy Suswanto pada 2022 lalu.

    Harta Kekayaan

    Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang dilaporkan pada 4 Januari 2024/Periodik – 2023, harta kekayaan Sri Juniarsih Mas ada di angka Rp. 28.391.412.636.

    Dalam LHKPN tersebut, politikus PKS ini juga diketahui tidak memiliki hutang.

    Harta Sri Juniarsih Mas terbanyak ada di sektor tanah dan bangunan yang mencapai Rp 27.341.000.000.

    Berikut rincian harta kekayaan Sri Juniarsih Mas dilansir dari e-LHKPN miliknya :

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 27.341.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 10 m2/24 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 610.000.000

    2. Tanah Seluas 480 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 71.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 10 m2/20 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 81.000.000

    4. Tanah Seluas 19960 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 310.000.000

    5. Tanah Seluas 2000 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 651.000.000

    6. Tanah Seluas 620 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 551.000.000

    7. Tanah Seluas 19980 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 1.510.000.000

    8. Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/181 m2 di KAB / KOTA KOTA SAMARINDA , HASIL SENDIRI Rp. 2.510.000.000

    9. Tanah dan Bangunan Seluas 1070 m2/450 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 2.510.000.000

    10. Tanah Seluas 284 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 175.000.000

    11. Tanah dan Bangunan Seluas 10 m2/24 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 610.000.000

    12. Tanah Seluas 480 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp.  75.000.000

    13. Tanah dan Bangunan Seluas 10 m2/20 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 85.000.000

    14. Tanah Seluas 19960 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 310.000.000

    15. Tanah Seluas 2000 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 710.000.000

    16. Tanah Seluas 620 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 610.000.000

    17. Tanah Seluas 19980 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 1.510.000.000

    18. Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/181 m2 di KAB / KOTA KOTA SAMARINDA , HASIL SENDIRI Rp. 3.010.000.000

    19. Tanah dan Bangunan Seluas 1070 m2/450 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 3.010.000.000

    20. Tanah Seluas 284 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 170.000.000

    21. Tanah dan Bangunan Seluas 10 m2/24 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 710.000.000

    22. Tanah Seluas 480 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 110.000.000

    23. Tanah dan Bangunan Seluas 10 m2/20 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 110.000.000

    24. Tanah Seluas 19960 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 310.000.000

    25. Tanah Seluas 2000 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 710.000.000

    26. Tanah Seluas 620 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 610.000.000

    27. Tanah Seluas 19980 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 1.110.000.000

    28. Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/181 m2 di KAB / KOTA KOTA SAMARINDA , HASIL SENDIRI Rp. 2.210.000.000

    29. Tanah dan Bangunan Seluas 1070 m2/450 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 2.210.000.000

    30. Tanah Seluas 284 m2 di KAB / KOTA BERAU, HASIL SENDIRI Rp. 172.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 482.500.000

    1. MOTOR, HONDA VARIO Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 17.500.000

    2. MOBIL, MITSUBISHI STRADA CR 2.5 Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 110.000.000

    3. MOBIL, HONDA CRV RM3 Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 170.000.000

    4. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO SPORT Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp. 185.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 62.500.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 505.412.636

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 28.391.412.636

    III. HUTANG Rp. —-

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 28.391.412.636

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)

  • Banjir di Samarinda Kian Parah, Relawan Memasak di Tengah Kepungan Air

    Banjir di Samarinda Kian Parah, Relawan Memasak di Tengah Kepungan Air

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur semakin parah. Kini ketinggian banjir meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan Selasa (28/1/2025) kemarin. 

    Peningkatan volume banjir yang merendam kawasan pemukiman warga di Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda ini, disebabkan akibat tingginya curahnya hujan yang melanda wilayah Kalimantan Timur, pada Rabu (29/1/2025) dini hari tadi.

    Ketinggian banjir yang semula hanya 70 sentimeter kini naik mencapai 1,5 meter membuat dapur umum yang memasok kebutuhan makan siap saji bagi ribuan warga turut terendam banjir.

    Aktivitas dan kegiatan masak-memasak di dapur umum pun terpaksa harus dilakukan di tengah genangan banjir. Kondisi ini terjadi sejak pukul 04.00 Wita sehingga menyebabkan sejumlah peralatan masak ikut terendam banjir.

    Salah seorang relawan, Tina mengaku kondisi ini membuatnya semakin kewalahan akibat kekurangan jumlah tenaga. 

    “Ini saya lagi masak untuk para korban banjir di daerah Bengkuring, Sempaja Timur. Jadi kalau ada yang bisa bantu tolong dibantu karena tenaga kita untuk membungkus nasinya kurang,” ujar Tina saat disapa Beritasatu.com di dapur umum posko Banjir Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Rabu (29/1/2025) Siang.

    Kendati dapur umum terendam banjir, produksi makanan siap saji untuk warga korban banjir dipastikan tetap beroperasi. Seluruh peralatan masak dan logistik bahan makanan juga telah dipastikan aman dan tetap higienis sehingga proses masak-memasak di dapur umum bisa terus berjalan.

    “Untuk semua peralatan masak, insya Allah aman, untuk logistik aman terkendali ya,” tegas Arifin, selaku Kepala dapur umum posko banjir Samarinda.

    Menurut Arifin, dapur umum ini telah beroperasi sejak Selasa (28/1/2025) kemarin dan telah mendistribusikan sedikitnya 3.000 nasi bungkus untuk seluruh warga korban banjir. Namun, akibat saat ini kondisi dapur umum yang masih tergenang banjir,  maka pada Rabu (29/1/2025) ini, dapur umum hanya memproduksi 2.900 nasi bungkus per sekali masak untuk tiga kali pengiriman untuk korban banjir di Samarinda.

  • Ratusan Rumah di Perumahan Griya Mukti Samarinda Terendam Banjir hingga 60 Cm

    Ratusan Rumah di Perumahan Griya Mukti Samarinda Terendam Banjir hingga 60 Cm

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terus meluas. Bahkan, pada Rabu (29/1/2025) pagi, banjir setinggi 60 cm mulai merendam ratusan rumah di Perumahan Griya Mukti di Kecamatan Sungai Pinang. Banjir Samarinda itu membuat sebagian besar warga memilih untuk mengungsi.

    Banjir setinggi 60 cm juga mulai merendam puluhan kendaraan milik warga yang tinggal di kawasan Perumahan Griya Mukti, Kelurahan Gunung Linggai, Kecamatan Sungai Pinang.

    Banjir yang melanda kawasan permukiman Samarinda itu terjadi sejak pukul 04.00 Wita.

    Salah seorang warga korban banjir Samarida, Rizky mengatakan, banjir setinggi 60 cm telah merendam seluruh perabotan di dalam rumahnya.  

    Bahkan, ia pun akhirnya memutuskan untuk mengungsi akibat ketinggian banjir Samarinda yang berangsur naik.

    “Banjir sepaha pak. Itu juga masih berpotensi naik, makanya kami mengungsi ini,” ujar Rizky sembari menerjang genangan banjir untuk mengungsi di Perumahan Griya Mukti, Kota Samarinda.

    Banjir yang melanda Kota Samarinda, telah terjadi sejak Minggu (26/1/2025) lalu kini telah memasuki hari ketiga.

    Namun, ketinggian banjir masih terus meningkat lantaran tingginya curah hujan. Bahkan, kini luas area yang terendam banjir pun juga makin meluas hingga ke dua kecamatan, yakni Kecamatan Samarinda Utara dan Kecamatan Sungai Pinang.

    Akibat banjir Samarinda ini, aktivitas sebagian besar masyarakat, terutama saat perayaan libur Imlek menjadi terganggu. Mereka pun terpaksa merayakan hari libur Imlek ini dengan berada di tengah genangan banjir.

  • Banjir Samarinda Rendam 1.000 Rumah, Warga Akhirnya Mengungsi

    Banjir Samarinda Rendam 1.000 Rumah, Warga Akhirnya Mengungsi

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir Samarinda, Kalimantan Timur, yang mencapai tinggi satu meter hingga Rabu (29/1/2025) pagi masih merendam 1.000 rumah di dua kecamatan.

    Akibat banjir Samarinda yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir membuat sebagian besar warga yang semula memilih bertahan di dalam rumah memutuskan untuk mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman.

    Banjir Samarinda yang melanda kawasan Jalan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur dan Kelurahan Sempaja Utara, hingga kini masih menyebabkan aktivitas warga setempat terganggu.

    Bahkan, roda perekonomian masyarakat setempat pun nyaris lumpuh lantaran puluhan pertokoan dan tempat usaha terpaksa harus tutup dan tak beroperasi lantaran terendam banjir.

    Banjir yang terjadi sejak Minggu (26/1/2025) lalu, hingga saat ini masih belum surut dengan ketinggian banjir yang mencapai lebih dari satu meter.

    Salah seorang warga korban banjir, Eman terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya yang lebih aman, lantaran kondisi ketinggian banjir yang perlahan terus meningkat. Bahkan, saat ini banjir telah masuk ke dalam rumahnya sehingga sudah tak ada lagi tempat untuk beristirahat.

    “Makin naik pak, tidak turun-turun, ini saya mengungsi, soalnya di dalam rumah air sudah sampai tulang kering. Ini mengungsi ke rumah keluarga. Posko ada sih, ada, tetapi kalau ada keluarga lebih baik ke rumah keluarga,” ujar Eman saat disapa Beritasatu.com ketika akan mengungsi dari lokasi banjir di Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Rabu pagi.

    Berdasarkan data dari BPBD Kota Samarinda, banjir yang terjadi di Kota Samarinda telah menyebabkan sedikitnya 1.000 rumah terendam.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda Suwarso mengatakan, data terakhir dari posko BPBD, tercatat untuk di wilayah Kelurahan Sempaja Timur ada sedikitnya 933 bangunan. Adapun di Kelurahan Gunung Lingai, tercatat ada 67 bangunan, sehingga totalnya mencapai 1.000 bangunan, terdiri dari pemukiman warga dan juga fasilitas umum.

    Menurutnya, saat ini memang sebagian besar warga korban banjir telah memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat maupun ke rumah keluarganya masing-masing, sehingga posko pengungsian yang telah disiapkan oleh BPBD Kota Samarinda di kantor Kelurahan Sempaja Timur saat ini masih kosong.

    “Posko pengungsian sudah kita siapkan, di kelurahan, tetapi sampai saat ini masih kosong,” pungkasnya Suwarso terkait banjir Samarinda.

  • Cara Remaja di Samarinda Isi Libur Isra Mikraj dan Imlek 2025: Loncat Bebas ke Sungai

    Cara Remaja di Samarinda Isi Libur Isra Mikraj dan Imlek 2025: Loncat Bebas ke Sungai

    Samarinda, Beritasatu.com – Beragam cara bisa dilakukan untuk mengisi waktu libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025. Puluhan remaja di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yang mengisi waktu libur merela dengan loncat bebas ke sungai.

    Jembatan di kawasan Jalan Muang Dalam, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara ini mendadak ramai dipadati puluhan remaja dari sejumlah wilayah di Kota Samarinda. Mereka berkumpul di atas jembatan, lantaran ingin menikmati serunya wisata dadakan di kala debit air Sungai Lempake sedang meluap.

    Satu per satu remaja terlihat loncat bebas dari atas jembatan, dan langsung tercebur ke Sungai Lempake. Padahal, saat ini debit air di Sungai Lempake sedang meningkat hingga dua kali lipat. Selain itu, arus Sungai Lempake yang cukup deras langsung menyeret remaja itu menjauh dari jembatan.

    Namun, hal ini justru menjadi keseruan bagi para remaja. Selain memacu adrenalin, terjun bebas ke sungai berarus deras bisa memberikan sensasi yang tak terlupakan.

    Oleh sebab itu, tak heran para remaja itu nekat melakukan aksi berbahaya ini berulang kali, sehingga menjadikan lokasi jembatan ini layaknya lokasi wisata dadakan.

    Salah seorang remaja, Rozaq mengaku, baru kali ini melihat debit air di Sungai Lempake meningkat hingga dua kali lipat. Hal itu dimanfaatkan puluhan remaja untuk melakukan aksi loncat dari atas jembatan demi mengisi waktu libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025.

    “Tidak takut, dong karena sudah sering melakukan. Namun, kali ini lebih seru, jadi tempat wisata dadakan di Samarinda,” ujar Rozaq kepada awak media di atas Jembatan Lempake, Kota Samarinda, Selasa (28/1/2025).

    Tak sedikit di antara para remaja ini yang tinggal cukup jauh dari lokasi Jembatan Lempake. Namun, mereka sengaja datang untuk ikut menikmati sensasi serunya melawan derasnya arus Sungai Lempake.

    “Rumah saya lumayan jauh, tetapi seru,” lanjutnya.

    Kendati cukup berbahaya, belum ada laporan korban jiwa dari aksi menantang nyawa yang dilakukan oleh puluhan remaja yang mengisi libur Isra Mikraj dan Imlek 2025 ini. 

    Namun, mereka diimbau lebih berhati-hati mengingat kondisi arus sungai yang cukup deras dan bisa berisiko tinggi terhadap keselamatan nyawa mereka.

  • Banjir Samarinda Meluas ke 2 Kecamatan, 1.000 Jiwa Terdampak

    Banjir Samarinda Meluas ke 2 Kecamatan, 1.000 Jiwa Terdampak

    Samarinda, Beritasatu.com – Banjir yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa (28/1/2025) semakin meluas hingga mencakup dua kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, banjir telah berdampak pada 1.000 jiwa.

    Banjir dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter (cm) masih merendam pemukiman warga di Perumahan Bengkuring, Kecamatan Samarinda Utara. Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda Suwarso menyatakan, curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama meningkatnya genangan air.

    “Genangan air ada di dua wilayah kecamatan, yaitu Samarinda Utara dan Sungai Pinang. Kemungkinan wilayah Samarinda Kota di bagian hilir juga akan terdampak dalam waktu dekat,” ujar Suwarso saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Sempaja Utara.

    BPBD Kota Samarinda mencatat 1.000 jiwa terdampak banjir ini dan membutuhkan bantuan logistik, terutama makanan siap saji. Untuk mengatasi kebutuhan warga, posko dan dapur umum telah didirikan di lokasi terdampak.

    “Kami memastikan kebutuhan makanan warga korban banjir terpenuhi dengan mendirikan dapur umum di lokasi terdampak,” tambah Suwarso.

    Dengan curah hujan yang diperkirakan masih tinggi, BPBD Samarinda mengimbau masyarakat di wilayah rawan banjir untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas.

  • Prakiraan Cuaca saat Tahun Baru Imlek Rabu 29 Januari 2025, BMKG: Jakarta Pusat Hujan Ringan – Halaman all

    Prakiraan Cuaca saat Tahun Baru Imlek Rabu 29 Januari 2025, BMKG: Jakarta Pusat Hujan Ringan – Halaman all

    BMKG telah merilis prakiraan cuaca di kota besar di Indonesia saat perayaan Tahun Baru Imlek, Rabu, 29 Januari 2025.

    Tayang: Selasa, 28 Januari 2025 16:05 WIB

    Freepik

    ilustrasi hujan – BMKG telah merilis prakiraan cuaca di kota besar di Indonesia saat perayaan Tahun Baru Imlek, 29 Januari 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca kota besar di Indonesia pada saat perayaan tahun baru Imlek (29/1/2025).

    Besok pada Rabu, 29 Januari 2025 adalah perayaan Tahun Baru Imlek.

    Berdasarkan informasi dari BMKG, sebagian besar wilayah di Indonesia tampak diguyur hujan ringan.

    Jakarta Pusat diperkirakan bercuaca hujan ringan dari pagi hingga malam hari.

    Sementara untuk wilayah Bandung terpantau akan bercuaca berawan tebal dan hujan sedang saat siang dan malam harinya.

    Prakiraan Cuaca Kota Besar di Indonesia saat Perayaan Imlek, Rabu (29/1/2025), yang dikutip dari laman resmi bmkg.go.id:

    1. Banda Aceh

    Dini hari: Berawan

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Cerah Berawan

    Malam: Berawan

    2. Medan

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Sedang

    Malam: Hujan Ringan

    3. Pekanbaru

    Dini hari: Berawan

    Pagi: Berawan

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Berawan

    4. Padang

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Berawan Tebal

    5. Tanjung Pinang

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Berawan Tebal

    6. Jambi

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Hujan Ringan

    7. Bengkulu

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Petir

    Siang: Hujan Petir

    Malam: Berawan Tebal

    8. Palembang

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    9. Pangkal Pinang

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    10. Bandar Lampung

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    11. Serang

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Berawan Tebal

    12. Jakarta Pusat

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Hujan Ringan

    13. Bandung

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Hujan Ringan

    14. Semarang

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Petir

    Malam: Hujan Ringan

    15. Yogyakarta

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    16. Surabaya

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Petir

    Malam: Hujan Ringan

    17. Pontianak

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Hujan Ringan

    18. Palangkaraya

    Dini hari: Cerah Berawan

    Pagi: Cerah Berawan

    Siang: Hujan Petir

    Malam: Hujan Petir

    19. Tarakan

    Dini hari: Hujan Petir

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Berawan Tebal

    20. Samarinda

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Hujan Petir

    21. Banjarmasin

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan

    Siang: Hujan Petir

    Malam: Hujan Petir

    22. Denpasar

    Dini hari: Berawan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan

    23. Mataram

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    24. Kupang

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Petir

    Siang: Hujan Petir

    Malam: Hujan Petir

    25. Manado

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    26. Gorontalo

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    27. Palu

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Petir

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Kabut

    28. Mamuju

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Petir

    Siang: Hujan Petir

    Malam: Hujan Sedang

    29. Makassar

    Dini hari: Hujan Sedang

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Sedang

    Malam: Hujan Sedang

    30. Kendari

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Hujan Ringan

    31. Ternate

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Berawan Tebal

    32. Ambon

    Dini hari: Berawan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan

    33. Sorong

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    34. Jayapura

    Dini hari: Berawan

    Pagi: Hujan Ringan

    Siang: Hujan Ringan

    Malam: Berawan Tebal

    35. Manokwari

    Dini hari: Berawan Tebal

    Pagi: Berawan Tebal

    Siang: Berawan Tebal

    Malam: Berawan Tebal

    36. Nabire

    Dini hari: Hujan Sedang

    Pagi: Hujan Sedang

    Siang: Hujan Sedang

    Malam: Hujan Sedang

    37. Jayawijaya

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Sedang

    Siang: Hujan Sedang

    Malam: Hujan Ringan

    38. Merauke

    Dini hari: Hujan Ringan

    Pagi: Hujan Sedang

    Siang: Hujan Sedang

    Malam: Hujan Sedang

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Debit Air Bendungan Lempake Naik, Samarinda Siaga Banjir

    Debit Air Bendungan Lempake Naik, Samarinda Siaga Banjir

    Debit Air Bendungan Lempake Naik, Samarinda Siaga Banjir
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Debit air
    di
    Bendungan Lempake
    , Kota
    Samarinda
    , terus mengalami peningkatan sejak Selasa (28/1/2025) dini hari.
    Saat ini, elevasi tinggi muka air (TMA) tercatat mencapai 8,10 meter di atas permukaan laut (mdpl), sehingga
    status Siaga
    ditetapkan.
    Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) IV Kaltim, Lesty Arlensietami, saat melakukan pemantauan di lokasi bendungan.
    “Kondisi elevasi air sempat mencapai 8,15 meter kemarin. Pagi ini turun menjadi 8,10, dan saat ini berada di angka 8,05. Namun, berdasarkan prediksi BMKG, ada kemungkinan kenaikan elevasi di hulu, sehingga kami terus memantau,” ungkap Lesty.
    Lesty menjelaskan bahwa limpahan air yang mengalir ke Bendungan Lempake berasal dari beberapa titik hulu, yaitu Sungai Bawang, Sungai Siring, dan Sungai Pampang, yang kemudian menyatu di Sungai Karang Mumus.
    Curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama penyebab peningkatan elevasi air di wilayah tersebut.
    Sebagai langkah antisipasi, pintu air bendungan telah dibuka sebesar 50 cm pada pagi hari.
    “Karena Sungai Mahakam mengalami penurunan debit, kami membuka pintu menjadi 60 cm. Namun, jika kondisi pasang terjadi, langkah ini akan kami evaluasi kembali,” jelasnya.
    Lesty juga menambahkan bahwa timnya terus memantau ketahanan struktur bendungan untuk mencegah kondisi darurat dari status Siaga menjadi Awas.
    Surat peringatan telah dikeluarkan oleh BBWS kepada Wali Kota Samarinda terkait potensi peningkatan
    debit air
    .
    Di sisi lain, laporan genangan air mulai muncul di beberapa wilayah, termasuk Bengkuring.
    BBWS terus memantau perkembangan di hulu dan hilir bendungan untuk memastikan langkah mitigasi yang tepat.
    “Kami harus memperhitungkan dampak dari hulu dan hilir. Dan kami akan terus evaluasi,” tutur Lesty.
    Hingga saat ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang bermukim di sekitar aliran sungai dan area rawan banjir.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini: Hujan Ringan Turun di Sejumlah Kota Besar

    Cuaca Indonesia Hari Ini: Hujan Ringan Turun di Sejumlah Kota Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sejumlah kota besar di Indonesia akan turun hujan ringan pada hari ini Selasa (28/1/2025). Beberapa wilayah diimbau waspada terhadap potensi hujan disertai petir dan dampak cuaca ekstrem lainnya.

    Prakirawan BMKG, Yohanes AK menyampaikan prakiraan cuaca di berbagai daerah di Indonesia, dimulai dari Pulau Sumatera.  

    “Hujan ringan diperkirakan terjadi di Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, dan Padang. Sementara itu, masyarakat di Pekanbaru diimbau waspada terhadap hujan petir,” katanya.

    Hujan ringan juga diperkirakan di Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang. Namun, potensi hujan petir terdapat di Jambi dan Bandar Lampung.

    Di Pulau Jawa, hujan ringan diprediksi melanda Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Namun, Kota Serang diperkirakan mengalami hujan disertai petir.

    Untuk Bali dan Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal diprakirakan di Mataram, hujan sedang di Denpasar, dan hujan petir di Kupang.

    Potensi hujan ringan diprediksi terjadi di Pontianak, sedangkan hujan petir diperkirakan melanda Tanjung Selor, Palangkaraya, Samarinda, dan Banjarmasin.

    Di Pulau Sulawesi, hujan ringan berpotensi terjadi di Makassar, Palu, dan Gorontalo. Kendari diprediksi mengalami hujan sedang, sementara hujan petir kemungkinan terjadi di Mamuju dan Manado.

    Untuk cuaca di wilayah timur Indonesia pada hari ini seperti Kota Manokwari diprakirakan berawan tebal, sementara Kota Jayapura menghadapi potensi kabut atau asap.

    Hujan ringan diprediksi di Ambon, Ternate, Sorong, dan Jayawijaya. Hujan sedang kemungkinan terjadi di Nabire, sedangkan wilayah Merauke diimbau waspada terhadap hujan petir.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat akan potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir, yakni Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Barat, Banten, Utara Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Pesisir Kalimantan Utara.

    BMKG juga meminta kewaspadaan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di Indonesia pada hari ini.