kab/kota: Samarinda

  • Semarak HKG ke-53 di Samarinda, Tri Tito Buka Pameran Festival UMKM 2025 dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis – Page 3

    Semarak HKG ke-53 di Samarinda, Tri Tito Buka Pameran Festival UMKM 2025 dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis – Page 3

    Dengan berbagai kontribusi positif itu, UMKM dinilai berperan sebagai ujung tombak perekonomian nasional. Di samping itu, UMKM juga menjadi penggerak utama dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, dukungan bersama dari lintas sektor, termasuk TP PKK menjadi hal yang dibutuhkan.

    “Oleh sebab itu, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, terutama kepada Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Timur sudah menyiapkan acara seperti ini. Mudah-mudahan ini akan ditiru langsung oleh Ibu-Ibu PKK di Kabupaten-Kota di Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, Tri menyampaikan apresiasi kepada para pihak seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Gizi Nasional (BGN), hingga Pemerintah Provinsi Kaltim. Tri percaya, seluruh rangkaian kegiatan yang digelar akan menjadi sarana dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Selain itu, upaya ini juga menjadi momentum yang baik dalam memperkuat peran masyarakat untuk mendukung ekonomi dan kesejahteraan keluarga.

    “Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya Kota Samarinda dan umumnya Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung produk lokal, memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia, dan terus berkolaborasi dalam membangun kemanusiaan ekonomi keluarga,” tandasnya.

    Untuk diketahui, usai membuka acara, Tri beserta rombongan TP PKK berkesempatan meninjau stand UMKM TP PKK daerah. Di dalam stand-stand tersebut, Tri yang didampingi Ketua TP PKK Kaltim Sarifah Suraidah Rudy beserta jajaran tampak akrab berbincang bersama para pengelola stand.

    Kemudian Tri juga meninjau stand pangan BGN, layanan cetak Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), layanan PKG, hingga donor darah. Para pengunjung tampak antusias menyambut kunjungan Tri bersama jajaran.

    Turut hadir pada kegiatan ini di antaranya Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo, Staf Ahli Bidang Penguatan Ketahanan Pangan Keluarga TP PKK Pusat Yane Ardian, Staf Ahli Bidang Ketahanan Ekonomi Keluarga TP PKK Pusat Niken Tomsi, serta pengurus TP PKK lainnya.

     

    (*)

  • Muhaimin Kaget PSK Menjamur di IKN: Gawat Itu!

    Muhaimin Kaget PSK Menjamur di IKN: Gawat Itu!

    GELORA.CO -Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terkejut saat mengetahui marak perempuan pekerja seks komersial (PSK) beroperasi di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur.

    “Waduh ini gawat, gawat, gawat,” kata Cak Imin usai rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Gedung Nusantara II, Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 7 Juli 2025.

    Menurutnya, informasi tersebut harus dicek langsung kebenarannya sebab sangat mengkhawatirkan.

    “Ini harus dicek, ini harus dicek,” tutup Cak Imin.

    Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara menggelar operasi penertiban sepanjang 2025, di seluruh wilayah kecamatan, termasuk di Kecamatan Sepaku, yang masuk wilayah IKN.

    Dalam tiga kali operasi penertiban terakhir, khusus di wilayah Kecamatan Sepaku terjaring 64 perempuan diduga  pelaku praktik prostitusi.

    Berdasarkan keterangan Satpol PP, para PSK menyewa kamar penginapan dengan tarif Rp 300 ribu per malam. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Samarinda, Balikpapan, Bandung, Makassar, dan Yogyakarta.

  • Tidak Ada Respons dari Sekolah, 4 Anak yang Diduga Dilecehkan Oknum Pembina Pramuka Melapor ke Polisi di Samarinda
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Juli 2025

    Tidak Ada Respons dari Sekolah, 4 Anak yang Diduga Dilecehkan Oknum Pembina Pramuka Melapor ke Polisi di Samarinda Regional 7 Juli 2025

    Tidak Ada Respons dari Sekolah, 4 Anak yang Diduga Dilecehkan Oknum Pembina Pramuka Melapor ke Polisi di Samarinda
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Empat korban dugaan
    pelecehan seksual
    oleh
    oknum pembina Pramuka
    resmi melaporkan kejadian tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim
    Polresta Samarinda
    , Senin (7/7/2025).
    Pelaporan ini didampingi oleh Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur.
    Biro Hukum
    TRC PPA Kaltim
    , Sudirman, menyebut para korban sempat melaporkan kejadian itu ke pihak sekolah.
    Namun karena tidak ada tindak lanjut, korban akhirnya melapor langsung ke kepolisian pada 25 Juni 2025.
    “Mereka datang sendiri karena tidak ada tindak lanjut pihak sekolah… tetapi saat itu pihak kepolisian mengatakan memang ada kekurangan (bukti), artinya bukan tidak diterima, tetapi dikumpulkan dulu alat buktinya,” ujar Sudirman.
    TRC PPA sebelumnya turut diminta oleh kepolisian untuk memberikan pendampingan terhadap korban.
    Dalam proses ini, pihak UPTD PPA juga terlibat dalam mengawal visum psikologis yang dibutuhkan untuk keperluan hukum.
    Sudirman mengungkapkan bahwa dugaan pelecehan terjadi dalam kegiatan perkemahan yang tidak sesuai dengan prosedur resmi.
    “Itu tidak sesuai SOP yang benar dalam menggelar suatu kegiatan. Harus ada izin dari beberapa kuartir, tetapi ternyata tidak ada izin. Kami melihat memang si pelaku sudah memiliki niatan itu (pelecehan),” jelasnya.
    Lebih lanjut, satu dari empat pelapor diketahui pernah menjadi korban dari pelaku yang sama saat masih duduk di bangku SMA.
    “Salah satu pelapornya ini juga pernah menjadi korban, saat masih duduk di SMA,” ungkap Sudirman.
    Laporan resmi sudah diterima oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Samarinda, dan kini proses hukum menunggu hasil visum psikologis dari para korban.
    “Sudah kami terima, dan saat ini menunggu hasil visum psikologisnya, setelah itu akan meminta klarifikasi. Kalau semua unsur sudah terpenuhi, baru dilakukan penyelidikan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Dicky Anggi Pranata, mewakili Kapolresta Kombes Pol Hendri Umar.
    TRC PPA memastikan bahwa dua alat bukti telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
    “Yang jelas laporan ini sudah diterima. Soal pembuktian itu ke proses penyelidikan Kepolisian, artinya dua alat bukti sudah kami serahkan,” tegas Sudirman.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Senin

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Senin

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Senin. Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Rira Damanik menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di Selat Makassar, Samudra Hindia barat daya Banten, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, Papua bagian tengah hingga Papua Barat. 

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi. 

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Medan, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Tanjung Selor, Palu, Gorontalo, Manado, Mamuju, Sorong dan Merauke. 

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Jambi, Bengkulu, Serang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Samarinda, Palangka Raya, Banjarmasin, Kendari, Ternate, Ambon, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Padang, Aceh, Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Surabaya, Kupang, Mataram, Pontianak, Makassar, dan Manokwari. Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi hingga 4 m berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah.

    Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Sumatera Barat, utara Tangerang, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

     

    Sumber : Antara

  • Hari ini cuaca di beberapa kota besar umumnya diguyur hujan

    Hari ini cuaca di beberapa kota besar umumnya diguyur hujan

    Tugu MTQ berlatarkan awan hitam di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (5/7/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara mendeteksi sejumlah faktor penyebab peningkatan potensi pembentukan awan hujan yang akan menyebabkan hujan di 17 kabupaten/kota di daerah itu dalam kurun waktu 5 hingga 10 Juli 2025 mendatang. ANTARA FOTO/Andry Denisah/foc.

    Hari ini cuaca di beberapa kota besar umumnya diguyur hujan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 06 Juli 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di kota-kota besar di Indonesia pada umumnya diguyur hujan pada Ahad.

    “Di pulau Jawa, hujan ringan berpotensi terjadi di seluruh kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya,” kata Prakirawan BMKG Apdillah Akbar dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta.

    Di wilayah Sumatera, wilayah yang berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang yakni di Medan, Pekanbaru, dan Pangkal Pinang. Sementara Tanjung Pinang, Bengkulu, Palembang, dan Bandar Lampung berpotensi hujan lebat disertai petir. Adapun Banda Aceh, Padang, dan Jambi berpotensi diselimuti awan.

    “Untuk Kota Kupang, dan Mataram diprediksi berawan. Bali berpotensi diguyur hujan ringan” kata dia.

    Selanjutnya, kata dia, di Pulau Kalimantan, wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat yakni Banjarmasin. Adapun Pontianak berpotensi berawan dan Samarinda, Tanjung Selor, serta Palangkaraya diprakirakan hujan ringan. Berpindah ke wilayah Sulawesi, pada umumnya seluruh kota seperti Mamuju, Palu, Gorontalo, Kendari, Manado, dan Makassar berpotensi hujan ringan hingga sedang.

    Di wilayah Indonesia Timur hanya Jayapura yang berpotensi diselimuti awan tebal, sementara kota-kota lain seperti Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, dan Jayawijaya berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang.

    “Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbaharui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG,” kata dia.*

    Sumber : Elshinta.Com

  • BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota pada akhir pekan

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota pada akhir pekan

    Ilustrasi – Sejumlah pengendara motor melintas saat hujan. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nym/pri.

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota pada akhir pekan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 05 Juli 2025 – 07:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKK) memprakirakan kondisi cuaca berawan tebal dengan beberapa kota mengalami hujan pada akhir pekan ini.

    Prakirawan BMKG Apdillah Akbar dalam prakiraan cuaca daring diikuti dari Jakarta, Sabtu, menjelaskan cuaca berawan diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Padang, Jambi dan Pekanbaru serta terdapat potensi hujan ringan di Palembang, Pangkal Pinang, dan Bengkulu, hujan intensitas sedang di Medan, hujan disertai petir di Tanjung Pinang dan Bandar Lampung.

    “Di Pulau Jawa diprakirakan kondisi cuaca berawan tebal di Surabaya, hujan ringan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Semarang serta hujan sedang di Serang,” ujarnya.

    Apdillah mengatakan untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, BMKG memprakirakan cuaca berawan di Kupang serta curah hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Di Pulau Kalimantan, dia memperingatkan, potensi hujan di ibu kota lima provinsinya. Termasuk hujan ringan di Tanjung Selor, Palangkaraya dan Pontianak, serta hujan disertai petir di Banjarmasin dan Samarinda.

    Untuk kota-kota besar di Sulawesi, kondisi berawan tebal diprakirakan terjadi di Manado dan Makassar Disertai hujan ringan di Gorontalo, Palu dan Kendari serta hujan petir di Mamuju.

    Sementara itu, Apdillah mengatakan BMKG memprakirakan di Indonesia timur terdapat potensi hujan ringan di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari dan Jayawijaya. Serta terdapat potensi hujan intensitas sedang di Nabire, Jayapura dan Merauke.

    Sumber : Antara

  • Tidak Ada Respons dari Sekolah, 4 Anak yang Diduga Dilecehkan Oknum Pembina Pramuka Melapor ke Polisi di Samarinda
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Juli 2025

    Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan Regional 5 Juli 2025

    Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Kasus dugaan
    pelecehan seksual
    yang terjadi di lingkungan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
    Samarinda
    , Kalimantan Timur, menyeruak ke publik dan menyisakan luka mendalam bagi para korban.
    Empat alumni perempuan mengungkap kronologi kejadian yang mereka alami dan menyoroti penanganan yang dinilai lamban dari pihak kepolisian.
    Para korban yang berinisial LY (18), YA (18), JH (19), dan YM (19), mengaku menjadi korban saat mengikuti kegiatan Pramuka kenaikan tingkat pada Jumat malam, 13 Juni 2025.
    Terduga pelaku adalah pembina Pramuka berinisial HG, yang diduga menyalahgunakan kegiatan tersebut untuk melakukan pelecehan seksual dengan dalih pengobatan.
    Setelah kejadian, HG disebut mengumpulkan para korban dan mengancam agar mereka diam.
    “Pokoknya yang merasakan malam ini, kejadian malam ini cukup. Biar terus dilupakan. Jangan ceritakan ke siapa pun,” ujar LY menirukan perkataan HG.
    HG bahkan disebut-sebut mencoba menghubungi para korban melalui sang istri.
    Namun, upaya itu justru memperparah kondisi psikologis korban.
    “Istrinya sempat berkata ‘itu kan malam apes kalian’,” ucap salah satu korban.
    Keempat korban mengaku telah mencoba melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian sebanyak dua kali.
    Namun, laporan mereka tidak ditindaklanjuti. Ketika dikonfirmasi pada Jumat (4/7/2025), Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Samarinda Ipda Okky Surya Yuwita menyatakan tidak pernah menerima laporan tersebut.
    “Tidak ada masuk laporan,” ujarnya.
    Kompas.com juga telah mencoba mengonfirmasi kepada Kepala UPTD PPA Samarinda, Violeta, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi.
    Karena kecewa atas penanganan laporan yang dinilai lamban, para korban menyatakan keinginannya untuk berpindah pendampingan dari UPTD PPA ke Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA).
    “Karena laporan agak sulit, kami sudah dua kali diabaikan, hampir sebulan laporan belum masuk, jadi kami mau coba kontak TRC PPA untuk ngurus kasus kami,” ungkap salah satu korban pada Sabtu (5/7/2025).
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dirdik Jampidsus Abdul Qohar Dirotasi jadi Kajati Sulteng di Kendari

    Dirdik Jampidsus Abdul Qohar Dirotasi jadi Kajati Sulteng di Kendari

    Bisnis.com, JAKARTA — Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin telah melakukan rotasi terhadap Dirdik Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar menjadi Kajati Sulawesi Tenggara di Kendari.

    Hal tersebut terungkap dalam Keputusan JA RI No.352/2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan struktural PNS Kejaksaan RI tertanggal Jumat (4/7/2025).

    “Abdul Qohar jabatan lama direktur penyidikan jaksa agung muda tindak pidana khusus Kejagung RI, jabatan baru Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara di Kendari,” dalam surat keputusan JA, dikutip Jumat (4/7/2025).

    Nantinya, posisi yang ditinggalkan Qohar sebelumnya bakal digantikan oleh Nurcahyo Jungkung Madyo selaku Asisten Khusus Jaksa Agung pada Kejaksaan Agung di Jakarta.

    Selain itu, sejumlah Kajati di lingkungan korps Adhyaksa bakal memiliki wajah baru. Misalnya, Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar bakal menjabat di Kajati Sumatera Utara di Medan.

    Posisi Harli sebagai Kapuspenkum Kejagung bakal diisi oleh Anang Supriatna selaku Wakajati Sulawesi Tenggara di Kendari.

    Kemudian, Agus Sahat Sampe Tua bakal menduduki Kajati Kalimantan Tengah di Palangkaraya; Supardi jadi Kajati Kalimantan Timur di Samarinda; Jehezkiel Devy Sudarso jadi Kajati Kepulauan Riau Tanjung Pinang.

    Tak sampai disitu, Wahyudi bakal didapuk sebagai Kajati NTB di Mataram; Riyono jadi Kajati di Gorontalo; hingga Sila Haholongan jadi Kajati Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang. 

    Sekadar informasi, dalam keputusan JA itu terdapat sejumlah jaksa yang ikut dimutasi. Total, 81 jaksa yang dimutasikan ke jabatan baru pada KepJA RI No.352/2025.

  • Kasus Doxing Pendiri Media di Samarinda Masih Bergulir, Polisi Fokus Lacak Pelaku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Kasus Doxing Pendiri Media di Samarinda Masih Bergulir, Polisi Fokus Lacak Pelaku Regional 2 Juli 2025

    Kasus Doxing Pendiri Media di Samarinda Masih Bergulir, Polisi Fokus Lacak Pelaku
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    — Kasus dugaan
    doxing
    terhadap Ahmad Ridwan, pendiri media lokal Selasar.co, terus didalami oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres
    Samarinda
    .
    Hingga kini, penyidik masih melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak, termasuk ahli dari Kominfo dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
    “Untuk kasus doxing sendiri, saat ini masih kita laksanakan penyelidikan lebih lanjut. Ini masih berlangsung untuk pemeriksaan ahli dan lain-lain,” ujar Kasat Reskrim
    Polres Samarinda
    , AKP Dicky Pranata, Rabu (2/7/2025).
    Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari pelapor, saksi-saksi, dan ahli untuk memperkuat proses penyelidikan.
    “Baik dari saksi pelapor, saksi, kemudian juga ada saksi ahli dari Kominfo, dari Capil, semua kita periksa,” lanjut Dicky.
    Langkah selanjutnya, menurut Dicky, adalah menelusuri identitas pemilik akun yang diduga menyebarkan data pribadi milik Ridwan.
    “Langkah selanjutnya dari Kepolisian, kita akan ambil langkah untuk mencari pemilik akun yang dimaksud,” jelasnya.
    Kuasa hukum Ahmad Ridwan, Bambang Edy Dharma, mendesak agar kepolisian mempercepat penanganan kasus. Ia menilai bahwa dalam waktu satu bulan, seharusnya sudah ada perkembangan signifikan.
    “Artinya, kalau dari tim kuasa hukum kan minta percepatan bahwa harusnya dalam kasus ini sudah bisa menemukan titik terang sebenarnya,” ujarnya.
    Bambang menyebutkan bahwa sejumlah bukti berupa unggahan yang diduga mengandung unsur doxing telah diserahkan ke penyidik dan dapat ditelusuri lebih lanjut.
    “Dari beberapa postingan yang sudah kita berikan buktinya, itu bisa ditelusuri. Memang kita sih menunggu perkembangan dari sana, tetap kita pantau pergerakan dari kepolisian itu,” tambahnya.
    Selama proses penyelidikan, pihak pelapor telah tiga kali dipanggil untuk memberikan keterangan, termasuk menghadirkan saksi yang mengetahui asal mula doxing tersebut.
    “Saat ini memang kami kemarin terakhir sudah tiga kali ya, tiga kali panggilan, sudah diperiksa sebagai pelapor, terus ada saksi dua, saksi dua yang memang yang kasih tahu dari mana awal doxingnya itu,” terang Bambang.
    Namun hingga saat ini, mereka baru menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP). Menurutnya, jawaban dari kepolisian selalu sama: “masih dalam proses.”
    “Untuk selanjutnya perkembangannya itu, kita selalu datang tanya ke polisi, memang polisi selalu menyampaikan masih dalam proses, masih dalam proses. Tapi kita ingin, yang jelas gini, penasihat hukum ingin polisi lebih fokus dan berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini,” tegasnya.
    Bambang menegaskan bahwa kasus ini tidak hanya menyangkut pelanggaran privasi, tetapi juga merupakan ancaman terhadap kebebasan berpendapat.
    “Karena ini menyangkut kebebasan dalam berpendapat dan akan mencederai kebebasan berpendapat yang notabene sebenarnya juga kita dilindungi oleh Undang-Undang Pers,” ujarnya.
    Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur, Abdurrahman Amin, turut angkat suara terkait kasus ini. Ia menilai bahwa tindakan doxing terhadap Ridwan merupakan bentuk intimidasi yang serius terhadap kerja jurnalistik.
    “Ini bukan cuma urusan PWI. Ini bentuk pembungkaman. Buzzer-buzzer ini bukan produk pers, mereka beroperasi di media sosial dan sering kali bertindak intimidatif,” kata Abdurrahman, Minggu (11/5/2025).
    Ia menegaskan bahwa kritik dalam jurnalisme memiliki dasar metodologi dan kode etik yang jelas. Jika ada kesalahan dalam produk jurnalistik, penyelesaiannya seharusnya melalui Dewan Pers, bukan melalui serangan personal.
    Kasus ini bermula ketika Ahmad Ridwan mengkritisi praktik doxing yang dilakukan oleh sejumlah akun media sosial yang diduga buzzer milik pemerintah kota. Tak lama setelah kritik itu disampaikan, data pribadi Ridwan tersebar di media sosial.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jerit Korban Pelecehan Pembina Pramuka di Samarinda, Modusnya Pengobatan Tangkal Kesurupan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Jerit Korban Pelecehan Pembina Pramuka di Samarinda, Modusnya Pengobatan Tangkal Kesurupan Regional 2 Juli 2025

    Jerit Korban Pelecehan Pembina Pramuka di Samarinda, Modusnya Pengobatan Tangkal Kesurupan
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Kasus dugaan
    pelecehan seksual
    yang melibatkan seorang pembina Pramuka di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Samarinda menyisakan luka mendalam dan pertanyaan besar bagi para korban.
    Empat alumni yang menjadi korban melaporkan bahwa penanganan kasus di kepolisian seakan tidak diterima, menambah beban trauma dan menipiskan harapan akan
    keadilan
    .
    Dalam kesempatan ini, Kompas.com berhasil menemui keempat korban, yaitu LY (18), YA (18), JH (19), dan YM (19).
    Para korban membeberkan kronologi kejadian traumatis yang mereka alami saat mengikuti kegiatan Pramuka kenaikan tingkat pada Jumat malam, (13/6/2025).
    Terduga pelaku, HG, disebut memanfaatkan dalih “pengobatan” untuk melancarkan aksinya yang meresahkan.
    Menurut keterangan LY bersama korban lainnya pada Rabu (2/7/2025), kejadian bermula saat para peserta kenaikan tingkat dikumpulkan di musala
    SMK Samarinda
    .
    HG, sang pembina, memanggil LY dan beberapa rekannya yang sedang memasak di luar musala.
    “Dia tanya, ‘Siapa saja yang masak kopi ini?’ Lalu saya jawab ada enam orang di dalam musala, dua putra dan empat putri,” terang LY kepada Kompas.com.
    Di dalam musala, HG disebut memulai modusnya yang tak lazim.
    Dengan dalih adanya “pantangan” atau “kepuhunan” akibat kegiatan memasak, HG menawarkan bantuan untuk “mengobati” agar tidak kesurupan.
    HG bahkan mengeklaim pernah menjadi tumbal saat mengobati orang lain untuk meyakinkan korbannya.
    Para korban kemudian diminta duduk membentuk setengah lingkaran, dengan HG berada di tengah.
    Mereka diinstruksikan untuk menutup mata dan fokus mendengarkan suara HG, seolah dalam kondisi terhipnotis.
    “Kami disuruh masuk ke alam bawah sadar, lebih dalam, lebih dalam,” ujar LY, menggambarkan suasana mencekam saat itu.
    Puncak pelecehan terhadap LY terjadi saat lampu musala dimatikan.
    Setelah diminta berbaring di mimbar musala, LY merasakan napas pelaku semakin dekat dan ia dicium.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.