kab/kota: Salatiga

  • Peringati Hari Bumi, UKSW dan UNPAM Jalin Kerja Sama Diikuti Simbolisasi Pengikatan Anggrek

    Peringati Hari Bumi, UKSW dan UNPAM Jalin Kerja Sama Diikuti Simbolisasi Pengikatan Anggrek

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Bertepatan dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh pada Rabu (22/04/2025), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menjalin kemitraan akademik dengan Universitas Pamulang (UNPAM) sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Graha Kartini, UKSW.

    Kunjungan yang dilakukan oleh Ketua Yayasan Sasmita Jaya bersama jajaran rektorat dan dosen UNPAM di UKSW merupakan pertemuan kali pertama.

    Hal ini sekaligus menandai dimulainya kerja sama melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) oleh Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami dengan Rektor UNPAM Dr. E. Nurzaman AM., M.M., M.Si. 

    Dalam acara tersebut hadir pula diantaranya, Ketua Pengurus YPTKSW Drs. M.Z. Ichsanudin, M.M., Bendahara Yayasan Dr. Drs. Heri Usodo, S.E., M.Kom., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy, Kepala Departemen Akuntansi FEB Profesor Theresia Woro Damayanti, Dekan FTI Profesor Daniel Herman Fredy Manongga, dan Wadek FEB Ronny Prabowo, S.E., M.Com., Akt., Ph.D., Ketua Program Studi Doktor Ilmu Komputer Dr. Irwan Sembiring, S.T., M.Kom.

    Kesepakatan ini merupakan bentuk komitmen dari kedua institusi sebagai langkah awal membangun pondasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Jalinan kemitraan ini membuka jalan bagi peningkatan kualifikasi dan akselerasi akademik, terutama pada jenjang doktoral bagi para dosen UNPAM dalam bidang Ilmu Akuntansi dan Ilmu Komputer. 

    Mutu, Kolaborasi, Inovasi

    Dalam sambutannya, Rektor Intiyas menekankan pentingnya kualifikasi akademik guna bersaing dalam kompetisi yang ketat. Beliau juga menyampaikan komitmen UKSW dalam penjaminan mutu pendidikan sebagai sarana peningkatan kualitas perguruan tinggi. 

    “Kami juga ingin belajar bagaimana Universitas Pamulang bisa menarik mahasiswa dengan jumlah yang sangat banyak. Sementara kami juga bersaing di Jawa Tengah dengan kompetisi yang sangat ketat. Komitmen kami dalam penjaminan mutu, kami menjalankan penjaminan mutu yang terorganisir dan sistematis,” ungkap Rektor Intiyas.

    Beliau menambahkan, UKSW sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) telah mendapatkan Anugerah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) & Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (DIKTI SAINTEK) 2024 dengan kategori Penerapan Standar Mutu Program Perguruan Tinggi Terprogresif. Hal ini selaras dengan semangat UKSW untuk meningkatkan mutu akademik para pengajar melalui program Gerakan Inkubasi, dan Akselerasi Talenta (GESIT). 

    “Kami memfasilitasi pendampingan, monitoring dan inkubasi. Kemudian dosen-dosen inilah yang dikandidatkan sebagai guru besar,” tambah Rektor Intiyas.

    Di kesempatan yang sama, Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy, berharap kerja sama ini membawa manfaat nyata. “Semoga kerja sama ini membawa manfaat nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya Dosen UNPAM yang akan melanjutkan studi di UKSW dan penelitian bersama ke depan,” tuturnya. 

    Sementara itu, Rektor UNPAM Dr. E. Nurzaman AM., M.M., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan UKSW menerima para dosen UNPAM untuk melaksanakan pendidikan doktoral dalam Ilmu Akuntansi dan Ilmu Komputer. 

    “Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan pimpinan UKSW dalam menyambut kami untuk nyantri di sini dalam tanda kutip, supaya dosen-dosen UNPAM yang dulu S2 khususnya dalam bidang akuntansi dan komputer bisa mencapai S3,” ujar Dr. Nurzaman. 

    Kerja sama yang dilakukan guna menunjang gelar doktoral bagi para dosen UNPAM tentu tak lepas dari capaian akreditasi unggul yang telah disandang oleh Program Studi Doktor Ilmu Komputer dan Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi UKSW. 

    Selain penjaminan mutu dan peningkatan kualifikasi pengajar, Rektor Intiyas menyoroti tentang pentingnya kerja sama sebagai pijakan bersama dalam mengatasi persoalan bangsa. Kolaborasi diperlukan guna menciptakan inovasi bersama serta memperkuat forum akademik sebagai wacana kemajuan. 

    Pengikatan Anggrek

    Dalam kegiatan ini, Rektor Intiyas mengajak mengajak ketua yayasan beserta Rektor dan segenap jajaran untuk melaksanakan kegiatan pengikatan anggrek bulan di halaman Graha Kartini dalam rangka memperingati Hari Bumi. 

    “Kami menerima dengan sangat baik. Terima kasih dan hari ini adalah Hari Bumi. Kami ingin mengajak ketua yayasan dan juga bapak-bapak Rektor dan Rektorat Universitas Pamulang, bersama-sama mengikatkan anggrek di pohon depan sebagai simbol bahwa Hari Bumi kita ikut merawat kelestarian bumi ini,” tutur Rektor Intiyas. 

    Pengikatan ini diawali oleh Rektor bersama Rektor UNPAM Dr. Nurzaman dengan cara mengikat anggrek bulan ke batang pohon serta bersama-sama menyiramnya dengan kendi tanah liat, kegiatan ini merupakan simbol akan pentingnya menjaga serta merawat kelestarian lingkungan. (*)

  • Ratusan kader PKS Salatiga antusias ikuti halal bihalal dan outbound 

    Ratusan kader PKS Salatiga antusias ikuti halal bihalal dan outbound 

    Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.

    Ratusan kader PKS Salatiga antusias ikuti halal bihalal dan outbound 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 April 2025 – 17:34 WIB

    Elshinta.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Salatiga, Jawa Tengah sukses menyelenggarakan acara Halal bihalal sekaligus outbound bagi kader dan simpatisan, Minggu (27/4/2025). 

    Bertempat di Arena Outbound Gubug Agung Sitalang, kegiatan ini diikuti oleh ratusan kader yang penuh antusiasme.

    Acara ini juga turut dihadiri oleh para wakil rakyat dari PKS, yakni Muh. Haris (Anggota Komisi XII DPR RI), Ida Nurul Farida (Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah), serta empat anggota DPRD Kota Salatiga: Latif Nahari, Nono Rohana, Agus Warsito, dan Heru Prastyo.

    Ketua DPD PKS Kota Salatiga, Latif Nahari, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan halal bihalal tahun ini dikemas berbeda dari biasanya. 

    “Kalau biasanya diadakan di dalam ruangan, kali ini kita memilih konsep outdoor dengan suasana yang lebih segar dan penuh keceriaan. Kegiatan outbound dengan berbagai permainan seru ini diharapkan dapat mempererat ukhuwah antar kader dan simpatisan,” jelas Latif.

    Tak hanya permainan, panitia juga membagikan berbagai doorprize menarik kepada para peserta, menambah semangat dan keceriaan dalam acara tersebut.

    Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI FPKS, Muh. Haris, menekankan pentingnya momentum halal bihalal untuk mempererat silaturahmi di tengah-tengah masyarakat. 

    “Halal bihalal ini adalah saat yang tepat untuk memperkuat hubungan antarsesama. Sebagaimana tema Milad PKS ke-23 tahun ini, ‘Kokoh Melayani, Konsisten Mengabdi’, PKS akan terus berikhtiar melayani dan berbuat terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.

    Salah satu peserta, Supriyono, mengungkapkan rasa senang dan bangganya mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, PKS selalu menghadirkan program-program kreatif yang membuat kader dan simpatisan antusias mengikuti setiap kegiatan. 

    “Semoga kegiatan ringan, menyenangkan, dan penuh kekeluargaan seperti ini bisa rutin diadakan lagi di masa mendatang,” harapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Selasa (29/4). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pasokan terbatas, harga cabai di Salatiga sentuh Rp90 ribu per kilogram

    Pasokan terbatas, harga cabai di Salatiga sentuh Rp90 ribu per kilogram

    Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.

    Pasokan terbatas, harga cabai di Salatiga sentuh Rp90 ribu per kilogram
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 April 2025 – 21:57 WIB

    Elshinta.com – Komoditas sayuran cabai dan tomat di Pasaraya Salatiga, Jawa Tengah dalam satu pekan ini melonjak tinggi. Komoditas cabai terutama cabai rawit merah menyentuh Rp90 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp60 ribu per kilogram dan tomat juga melonjak dari harga Rp5 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram. 

    Siti Halimah pedagang sayuran Pasaraya Salatiga menuturkan, melonjaknya harga cabai dan tomat karena pasokan dari petani terbatas karena petani banyak yang mengalami gagal panen imbas dari curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir ini.

    “Untuk jenis cabai rawit ijo Rp30 ribu per kilogram dan cabai keriting merah juga masih tinggi Rp65 ribu per kilogram,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Senin (28/4).  

    Selain komoditas cabai dan tomat harga bawang merah juga naik dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram sedangkan harga bawang putih stabil Rp50 ribu per kilogram. 

    Ngatemi pedagang sayuran lainya mengatakan, naiknya harga bawang merah juga dipengaruhi curah hujan yang tinggi.

    “Panen bawang kurang maksimal mengakibatkan pasokan ke pasaran terbatas dan harga bawang merah merangkak naik,” katanya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Daftar 59 Kampus Pilihan untuk UM-PTKIN 2025, Pendaftaran Dibuka hingga 28 Mei 2025 – Halaman all

    Daftar 59 Kampus Pilihan untuk UM-PTKIN 2025, Pendaftaran Dibuka hingga 28 Mei 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak inilah 59 kampus pilihan untuk daftar Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2025.

    Dikutip dari um.ptkin.ac.id, pendaftaran UM-PTKIN 2025 telah dibuka sejak Selasa (22/4/3035) pukul 8.00 WIB.

    Pendaftaran akan ditutup pada Rabu, 28 Mei 2025 pada pukul 15.00 WIB.

    UM-PTKIN diselenggarakan dalam satu sistem yang terpadu secara serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

    Pada tahun 2025 UM-PTKIN diselenggarakan secara luring di PTKIN Titik Lokasi Ujian yang dipilih oleh peserta dan menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE).

    SSE adalah aplikasi ujian yang menggunakan komputer (PC/Laptop).

    Melalui SSE, pelaksanaan ujian tidak lagi menggunakan kertas (paperless), baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban. 

    Selengkapnya, inilah daftar 59 kampus pilihan untuk UM-PTKIN 2025 yang dikutip dari laman resmi um.ptkin.ac.id.

    59 Pilihan Kampus

    UIN Sumatera Utara Medan
    UIN Sultan Syarif Kasim Riau
    UIN Ar-Raniry Banda Aceh
    UIN Imam Bonjol Padang
    UIN Syahada Padangsidimpuan
    UIN Mahmud Yunus Batusangkar
    UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    UIN Raden Fatah Palembang
    UIN Raden Intan Lampung
    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
    UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
    UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
    UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
    UIN Walisongo Semarang
    UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan
    UIN Raden Mas Said Surakarta
    UIN Profesor K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
    UIN Salatiga
    UIN Sunan Ampel Surabaya
    UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
    UIN Antasari Banjarmasin
    UIN Mataram
    UIN KH.Achmad Siddiq ( KHAS ) Jember
    UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
    UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
    UIN Alauddin Makassar
    UIN Datokarama Palu
    IAIN Lhokseumawe
    IAIN Langsa
    IAIN Takengon
    IAIN Kerinci
    IAIN Curup
    IAIN Metro Lampung
    IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
    UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
    IAIN Pontianak
    IAIN Kudus
    IAIN Madura
    IAIN Kediri
    IAIN Ponorogo
    IAIN Palangka Raya
    IAIN Sultan Amai Gorontalo
    IAIN Ambon
    IAIN Manado
    IAIN Parepare
    IAIN Bone
    IAIN Palopo
    IAIN Kendari
    IAIN Ternate
    IAIN Fattahul Muluk Papua
    IAIN Sorong
    STAIN Bengkalis
    STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
    STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
    STAIN Mandailing Natal
    STAIN Majene
    Universitas Singaperbangsa Karawang

    Alur Pendaftaran

    1. Calon peserta mendaftar Akun UM-PTKIN. Pilih Daftar Bagi Calon Pendaftar yang memiliki NISN dan belum memiliki akun SPAN-PTKIN. Username dan Password didapat setelah melakukan pendaftaran dan dikirim melalui email yang dicantumkan saat pendaftaran akun UM-PTKIN.

    2. Pilih Login. Gunakan Username/NISN dan Password.

    3. Mengisi biodata secara online di https://um.ptkin.ac.id/ atau menggunakan aplikasi mobile Android UM-PTKIN 2025 hingga mendapat INVOICE dan nomor VA (Virtual Account), Informasi nominal yang harus dibayarkan serta tatacara pembayaran.

    4. Calon peserta melakukan pembayaran pada Channel Pembayaran Bank Mandiri atau Bank lain dengan ketentuan sebagai berikut :

    Melalui Bank Mandiri, pembayaran dapat dilakukan di seluruh Teller Kantor Cabang Bank Mandiri, ATM Bank Mandiri, LIVIN by Mandiri dengan menunjukkan / memasukkan nomor VA/Kode Bayar.
    Selain Bank Mandiri, pembayaran dapat dilakukan di ATM Bank lain, dan Transfer dengan Nomor Rekening tujuan ke VA (Virtual Account) melalui Bank Non-Mandiri di seluruh Indonesia yang mendukung transfer antar bank dengan nomor VA (Virtual Account) sebagai nomor rekening tujuan . (ada tambahan biaya tergantung mitra).

    5. Peserta mendapat bukti pembayaran. Biaya seleksi yang sudah dibayar tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.

    6. Peserta melanjutkan pendaftaran online di https://um.ptkin.ac.id/ atau menggunakan aplikasi mobile Android UM-PTKIN 2025 dengan mengecek status pembayaran, kemudian dilanjutkan dengan memilih program studi dan PTKIN/PTN titik lokasi ujian hingga cetak kartu peserta ujian.

    7. Mengikuti ujian SSE UM-PTKIN pada PTKIN/PTN titik lokasi ujian yang dipilih oleh peserta.

    Biaya Pendaftaran

    Biaya pendaftaran sebesar Rp. 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah), belum termasuk biaya tambahan jika transaksi menggunakan bank selain Bank Mandiri.

    Jadwal UM-PTKIN 2025

    Pendaftaran: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB – 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB
    Pembayaran: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB – 28 Mei 2025 pukul 23.59 WIB
    Finalisasi Pendaftaran: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB – 31 Mei 2025 pukul 23.59 WIB
    Cetak Kartu Peserta Ujian SSE UM-PTKIN: Dimulai pada 1 Mei 2025 pukul 08.00 WIB
    Pelaksanaan Ujian SSE UM-PTKIN : 10-12 Juni 2025, 14-18 Juni 2025
    Pengumuman: 30 Juni 2025

    Informasi selengkapnya klik di sini.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Veronica Tan kepada UKSW dan Pemkot Salatiga: Perkuat Wastra Nusantara Hadapi Tiruan dari Luar

    Veronica Tan kepada UKSW dan Pemkot Salatiga: Perkuat Wastra Nusantara Hadapi Tiruan dari Luar

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Wastra Nusantara bukan sekadar kain tetapi warisan nilai, simbol kebudayaan, sumber kehidupan, dan ekspresi jati diri.

    Inisiatif untuk meresmikan Komunitas Wastra di Salatiga tentu bukan seremonial belaka, tetapi memberikan makna dalam wastra nasional.

    Tak hanya simbol budaya dan identitas, dalam setiap tenunan, goresan, canting, dan warna menemukan jejak perempuan tangan komunitas harmoni dengan alam juga ruang inovasi kolaborasi pemberdayaan ekonomi di keluarga.

    Dalam wastra, menemukan titik temu antara tradisi dan teknologi, seni dan kebudayaan, nilai lokal dan pasar global.

    Hal ini ditekankan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Veronica Tan dalam Launching Komunitas Wastra Kota Salatiga yang digelar di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Senin (21/4/2025) malam.

    Bukan Sekadar Kain

    Disampaikan Veronica Tan, warisan budaya terancam oleh wastra tiruan yang diproduksi secara massal.

    Di saat yang sama, bumi terus diuji oleh krisis lingkungan yang juga berdampak pada kelangsungan wastra sebagai identitas dan sumber ekonomi keluarga.

    “Di tengah tantangan ini, di Salatiga bersama menyaksikan gerakan yang hidup: parade seribu wastra dan launching komunitas wastra Nusantara.”

    “Ini bukan sekadar kain, melainkan warisan nilai, simbol budaya, dan sumber kehidupan.”

    “Dalam setiap tenunan dan canting, ada jejak perempuan, harmoni dengan alam, dan ruang inovasi,” lanjutnya.

    Veronica Tan juga menekankan bahwa pelestarian wastra adalah bentuk bela negara yang relevan hari ini: merawat budaya, menciptakan nilai ekonomi, memperkuat peran perempuan, melibatkan laki-laki, melindungi anak, dan menjaga bumi sebagai warisan bersama.

    Launching Komunitas Wastra Kota Salatiga yang menjadi bagian penting dari peringatan Dies Natalis ke-25 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom), sekaligus menyatukan semangat Hari Kartini dan Hari Bumi dalam satu gerakan nyata untuk menjaga warisan budaya Nusantara.

    Wastra, berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti kain atau busana, bukan sekadar penutup tubuh, namun juga cerminan identitas budaya yang hidup dalam keseharian masyarakat dari berbagai etnis di Indonesia.

    Launching komunitas ini menjadi penanda bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab kolektif lintas generasi.

    Mendukung Penuh

    Dukungan juga diberikan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan yang hadir dalam acara itu.

    Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kota Salatiga menyatakan dukungan penuh terhadap komunitas ini sebagai upaya konkret untuk melibatkan generasi muda dalam pelestarian wastra.

    “Salatiga memiliki kekayaan motif batik dan tenun yang luar biasa.”

    “Dengan keterhubungannya terhadap nilai perjuangan Kartini dalam merawat budaya lokal, saya sangat menyambut baik peluncuran Komunitas Wastra ini.”

    “Ini adalah ruang dialog, ruang cinta, dan ruang aksi untuk menjaga kain tradisional agar tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.

    Dr Ir Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si., pegiat wastra yang juga menjadi penggagas kegiatan ini menyampaikan bahwa wastra bukan hanya bernilai ekonomi, namun menyimpan doa dan cerita dari tangan-tangan perempuan Indonesia.

    “Wastra adalah doa yang dijalin oleh ketekunan dan semangat.”

    “Kini saatnya bela negara bukan dengan senjata, tapi dengan inovasi dan kreativitas.”

    “Komunitas ini adalah panggilan itu,” tegas Arianti Ina Restiani Hunga yang juga dosen UKSW ini.

    WASTRA NUSANTARA – Fashion show mahasiswa UKSW menggunakan Wastra Nusantara dalam Launcing Komunitas Wastra di Salatiga, Senin (21/4/2025).

    Kontribusi UKSW

    Rektor UKSW dalam sambutannya menyampaikan bahwa peluncuran komunitas ini merupakan bentuk kontribusi nyata kampus sebagai “Kampus Indonesia Mini” dalam merawat keberagaman budaya.

    “Melalui komunitas ini, kami ingin menjembatani semangat pelestarian budaya dengan kolaborasi lintas sektor.”

    “Ini adalah bagian dari pengabdian UKSW bagi Indonesia,” tegasnya.

    Sebagai puncak acara, para tamu undangan termasuk Wali Kota Salatiga, Ketua TP PKK, Rektor UKSW, hingga dosen dan mahasiswa, tampil dalam sesi fashion show wastra yang menampilkan berbagai motif batik dan tenun Nusantara di antaranya kain Pantang Sintang Kalimantan Barat dan Parahita Craft Salatiga.

    Kegiatan ini sekaligus menjadi panggung ekspresi akan keragaman dan keindahan budaya Indonesia.

    Launching Komunitas Wastra Kota Salatiga ditandai dengan penyerahan wastra oleh Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami kepada Wali Kota Salatiga dr Robby Hernawan, Sp.OG., dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Salatiga Retno Robby Hernawan.

    Kegiatan ini juga menjadi momentum awal dari berbagai agenda budaya yang telah dirancang, termasuk expo kolaboratif bersama pengrajin tenun Indonesia dan PT Danar Hadi yang akan dimulai pada Mei 2025.

    Selain Launching Komunitas Wastra Salatiga, rangkaian peringatan Dies Perak Fiskom UKSW juga diselenggarakan berbagai kegiatan yang sarat nilai budaya dan akademik. 

    Membuka rangkaian, diselenggarakan Parade Senja Seribu Wastra Nusantara yang diikuti 1.527 peserta.

    Kegiatan ini juga mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

    Dies Perak Fiskom UKSW ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti Lomba Foto dan Creative Video Competition untuk pelajar SMA/SMK, lomba call for paper, bazar UMKM, dan seminar.

    Launching Komunitas Wastra Salatiga ini menjadi bukti nyata bahwa UKSW terus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas.

    Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A.

    Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.

    Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (*)

  • Menteri Dody Instruksikan Normalisasi Sungai Saat Tinjau Penanganan Tanggul Jebol Sungai Tuntang di Grobogan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 April 2025

    Menteri Dody Instruksikan Normalisasi Sungai Saat Tinjau Penanganan Tanggul Jebol Sungai Tuntang di Grobogan Nasional 26 April 2025

    Menteri Dody Instruksikan Normalisasi Sungai Saat Tinjau Penanganan Tanggul Jebol Sungai Tuntang di Grobogan
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau penanganan pada titik-titik jebolan tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Grubug, Kabupaten Grobogan, Sabtu (26/4/2025).
    Tanggul jebol Sungai Tuntang terjadi pada Januari dan Maret 2025 lalu sempat mengakibatkan banjir di wilayah Demak dan Grobogan.
    Penanganan darurat titik jebolan tanggul dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air,
    Kementerian PU
    dengan panjang total 149 meter dengan lingkup pekerjaan timbunan tanah, perkuatan pancang glugu, bambu dan jumbo bag serta geotekstil.
    Menteri Dody mengapresiasi BBWS Pemali Juana atas penanganan cepat titik-titik jebolan tanggul Sungai Tuntang dengan pertebalan/perkuatan dan peninggian tanggul.
    “Untuk mempercepat penutupan tanggul jebol Sungai Tuntang saya sangat mengapresiasi, sudah bagus dan cepat. Tetapi jangan lupa masalah utamanya adalah sedimen atau pendangkalan,” kata Menteri Dody.
    Menurut Menteri Dody, upaya pengendalian banjir Sungai Tuntang tidak bisa hanya fokus pada peninggian tanggul, namun juga diperlukan normalisasi dengan pengerukan sedimen dan pelebaran alur sungai.
    Menteri Dody meminta BBWS Pemali Juana untuk merencanakan pekerjaan normalisasi Sungai Tuntang.
    “Saya meminta mumpung memasuki musim kemarau untuk dilakukan normalisasi. Menurut saya dengan normalisasi akan lebih siap manakala memasuki musim hujan,” kata Menteri Dody.
    Normalisasi merupakan bagian dari strategi pengendalian banjir yang bersifat jangka menengah. Dengan langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung dan mengalirkan air, serta mengurangi risiko banjir.
    Menteri Dody pun menegaskan bahwa kerja sama seluruh pemangku kepentingan terkait menjadi kunci keberhasilan proyek normalisasi.
    Sungai Tuntang membentang dari Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak dengan panjang 139 km dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 1086,98 km2.
    Turut mendampingi Menteri Dody, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Fikri Abdurrachman, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng Kuswara, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Maryadi Utama. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerakan `Resik-Resik Kutho`, gerakan 100 hari kerja Robby-Nina

    Gerakan `Resik-Resik Kutho`, gerakan 100 hari kerja Robby-Nina

    Foto: Pranoto/Radio Elshinta

    Gerakan `Resik-Resik Kutho`, gerakan 100 hari kerja Robby-Nina
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 25 April 2025 – 23:49 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Jawa Tengah menggelar gerakan kebersihan massal bertajuk `Resik-Resik Kutho` secara serentak di empat kecamatan, Jumat (25/4). 

    Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, indah dan nyaman bagi seluruh warga, sejalan dengan visi-misi Robby-Nina, Program Sari (Salatiga Lestari). 

    Acara yang juga dirangkai dengan Hari Bumi Internasional itu, diawali dengan apel bersama di depan Pasar Andong Salatiga. Aksi kebersihan ini dilaksanakan di seluruh titik di Kota Salatiga, yakni di lingkup OPD, Satuan Pendidikan, Kecamatan Sidorejo, Sidomukti, Tingkir, dan Argomulyo serta seluruh kelurahan. Wali Kota bersama Ketua TP PKK, Forkopimda, Sekda, serta para kepala OPD, turun langsung membersihkan kawasan Bendung Andong, salah satu lokasi utama kegiatan.

    “Kegiatan ini bukan hanya sebuah gerakan sporadis saja, namun kami harapkan ini menjadi kegiatan rutin sebagai Langkah untuk menciptakan kota yang nyaman, sehat dan bersih tidak hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk anak cucu kelak,” ujar Robby Hernawan, Wali Kota Salatiga di sela kegiatan, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto.

    Resik-Resik Kutho ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat umum, OPD, kelurahan hingga tingkat RW maupun RT. Mereka bersama-sama melakukan pembersihan saluran air, menyapu jalan, dan membersihkan area publik lainnya.

    Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sejak dari rumah tangga.

    “Tentu saja ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi tapi kita bersama-sama. Kesadaran akan dampak buruk sampah harus diperhatikan, seperti tidak membiasakan membuang sampah di Sungai, kali dan tempat-tempat lain yang bukan pada tempatnya,” tegas Robby.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Bukan agama resmi di Indonesia, inilah agama Gading Marten yang ternyata berbeda dengan Gisella Anastasia

    Bukan agama resmi di Indonesia, inilah agama Gading Marten yang ternyata berbeda dengan Gisella Anastasia

    GELORA.CO – Apa agama Gading Marten? Mungkin banyak orang yang akan menjawab Kristen.

    Namun, faktanya agama Gading Marten bukanlah Kristen. Ia pernah mengungkapnya dalam suatu podcast.

    Terungkap pula bahwa ternyata agama Gading Marten berbeda dengan mantan istrinya, Gisella Anastasia.

    Saat Gading hadir di podcast Agak Laen, Gading mengungkap bahwa dirinya berasal dari keluarga multikultural yang punya latar belakang berbeda, mulai dari budaya, ras, dan agama.

    “Gue besar di keluarga yang campur juga gitu,” tuturnya, dilansir Hops.ID dari YouTube Agak Laen Official pada Rabu, 23 April 2025.

    Ibunya, Farida Sabtijastuti atau akrab disapa Mama Tuti dulunya beragama Islam. Namun, ia memutuskan pindah ketika menikah dengan ayah Gading, Roy Marten.

    Diketahui, aktor senior tersebut berasal dari Salatiga dengan menganut agama Kristen, “Bokap Kristen. Salatiga kan banyak Kristennya.”

    Setelah itu, ayahnya menikah lagi dengan ibu sambung Gading setelah bercerai dari istri pertamanya. Lagi-lagi, istri kedua Roy mulanya seorang Muslim.

    “Mama (Farida Sabtijastuti) pada akhirnya pindah Kristen. Sama, Mama Ana juga keluarganya Muslim semua, orang Cianjur. Karena sama papa, jadi pindah Kristen,” katanya.

    Berkat latar belakang keluarganya itulah membuat Gading mempunyai keluarga yang multikultural.

    Meski begitu, Gading terlahir sebagai Kristen karena kedua orang tuanya menganut agama tersebut.

    Namun, siapa sangka bahwa ia memutuskan pindah agama saat SMA. Bukan pindah ke Islam seperti mayoritas keluarga besarnya, ia memilih Kristen Ortodoks sebagai keyakinan barunya.

    Hal itu terungkap lewat jawaban dari pertanyaan Bene Dion, host di podcast tersebut.

    “Oh berarti baru pindah ke ortodoks itu SMA? Gimana ceritanya?” tanya Bene. “(Karena) baru masuk ke Indonesia,” jawab Gading.

    Meski baru masuk ke Indonesia, menurut Gading, justru keyakinan inilah yang menjadi awal bagi agama Kristen di dunia.

    “Justru awalnya itu. Awal awal Kekristenan kan Ortodoks,” pungkas Gading.

    Kepercayaan Gading tersebut juga dikonfirmasi oleh Gisel yang menyebut bahwa dirinya mempunyai agama yang berbeda dengan mantan suaminya itu meski di KTP sama-sama Kristen.

    “Aku sama Mas Gading itu kan emang sama-sama agamanya tuh kalau di KTP itu sama-sama Kristen ya. Mas Gading kan Ortodoks, aku Kristen biasa,” ujar Gisel dalam podcast yang diunggah di YouTube Ussy Andhika Official pada tahun 2019.

    “Itu beda banget caranya. Kita gak pergi ke ritual yang sama, gak mendapat siraman yang sama gitu. Jadi kehidupannya tuh kita cari sendiri-sendiri gitu,” tambah mantan istri Gading Marten itu.

    Seperti diketahui, agama resmi di Indonesia adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

    Meskipun Kristen Ortodoks tidak termasuk agama resmi, agama ini tetap diakui di Indonesia sejak tahun 1991.***

  • Beraksi Lintas Kota, Pengasuh Cabul Terhadap Santri Ditangkap Polisi 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 April 2025

    Beraksi Lintas Kota, Pengasuh Cabul Terhadap Santri Ditangkap Polisi Regional 22 April 2025

    Beraksi Lintas Kota, Pengasuh Cabul Terhadap Santri Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    SALATIGA, KOMPAS.com –
    Seorang pengasuh di pondok pesantren yang melakukan tindakan cabul terhadap santrinya ditangkap polisi. Pelaku tak hanya beraksi di Kota Salatiga, tapi juga di beberapa kota lain.
    Pelaku yang berinisial R (24) warga Bambukuning Kecamatan Jelutung Kota Jambi, dilaporkan ke polisi oleh ibu korban.
    “Pelapor adalah NK warga Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, korban berusia 11 tahun,” kata Kapolres Salatiga AKBP Veronica di Pendopo Polres Salatiga, Selasa (22/4/2025) 
    Kasus ini terbongkar bermula pada Selasa (25/3/2024) tersangka mengajak anak korban dan anak-anak lainnya untuk berbuka puasa di rumah salah satu mantan pengasuh ponpes daerah Kota Salatiga.
    Kemudian tersangka berpesan untuk mengantar korban ke rumah saksi S yang terletak di daerah Sidorejo Kidul Kota Salatiga.
    Pukul 21.00 WIB, tersangka datang ke rumah Saksi S untuk menjemput anak korban.
    “Lalu dibawa ke Terminal Tingkir untuk diajak ke Semarang, karena tersangka mengatakan ke anak korban kalau ibunya di Semarang,” kata Veronica.
    Sesampainya di Semarang, tersangka mendaftarkan anak korban ke salah satu pondok namun ditolak dengan alasan syarat adminsitrasi tidak lengkap.
    Menurut Veronica, tersangka mendapatkan pondok yang mau menerima anak korban dan dirinya sebagai pengasuh pada Senin (7/4/2025).
    “Di salah satu pondok Semarang tersebut tersangka juga melakukan perbuatan cabul terhadap anak korban,” paparnya.
    Setelah anaknya dilarikan pelaku, ibu korban melapor ke Polres Salatiga.
    Bersama Unit Jatanras Polda Jateng, Tim Satreskrim Polres Salatiga melakukan pengejaran ke beberapa wilayah.
    Mulai dari Ngablak Kabupaten Magelang, Magetan (Jawa Timur), Jambi dan di sekitar Semarang.
    “Tim awalnya mendapat kesulitan karena tersangka sering gonta-ganti nomor ponsel. Namun pelarian tersangka berakhir pada Sabtu (12/4/2025) pukul 12.00 WIB setelah ditangkap di pondok yang berada di wilayah Banyumanik Kota Semarang,” ungkap Veronica.
    Dari hasil pemeriksaaan, tersangka juga melakukan perbuatan cabul dengan korban berbeda di daerah Ponorogo, Pacitan, dan Kediri Provinsi Jawa Timur.
    “Sementara di salah satu pondok Kota Salatiga, tersangka juga melakukan perbuatan cabul,” paparnya.
    Veronica mengatakan, modus tersangka adalah membawa pergi anak korban tanpa seizin orangtuanya atau pemilik pondok untuk melampiaskan nafsu.
    “Tersangka selalu membelikan mainan ke anak korban dan meminjamkan ponselnya agar anak korban selalu nurut dengan tersangka,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka Hari Ini 22 April 2025, Cek Biaya Pendaftaran hingga Jadwalnya – Page 3

    Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka Hari Ini 22 April 2025, Cek Biaya Pendaftaran hingga Jadwalnya – Page 3

    1. UIN Sumatera Utara Medan

    2. UIN Sultan Syarif Kasim Riau

    3. UIN Ar-Raniry Banda Aceh

    4. UIN Imam Bonjol Padang

    5. UIN Syahada Padangsidimpuan

    6. UIN Mahmud Yunus Batusangkar

    7. UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi

    8. UIN Raden Fatah Palembang

    9. UIN Raden Intan Lampung

    10. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    11. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    12. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

    13. UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

    14. UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

    15. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    16. UIN Walisongo Semarang

    17. UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

    18. UIN Raden Mas Said Surakarta

    19. UIN Profesor K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

    20. UIN Salatiga

    21. UIN Sunan Ampel Surabaya

    22. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    23. UIN Antasari Banjarmasin

    24. UIN Mataram

    25. UIN KH.Achmad Siddiq ( KHAS ) Jember

    26. UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

    27. UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

    28. UIN Alauddin Makassar

    29. UIN Datokarama Palu

    30. IAIN Lhokseumawe

    31. IAIN Langsa

    32. IAIN Takengon

    33. IAIN Kerinci

    34. IAIN Curup

    35. IAIN Metro Lampung

    36. IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

    37. UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

    38. IAIN Pontianak

    39. IAIN Kudus

    40. IAIN Madura

    41. IAIN Kediri

    42. IAIN Ponorogo

    43. IAIN Palangka Raya

    44. IAIN Sultan Amai Gorontalo

    45. IAIN Ambon

    46. IAIN Manado

    47. IAIN Parepare

    48. IAIN Bone

    49. IAIN Palopo

    50. IAIN Kendari

    51. IAIN Ternate

    52. IAIN Fattahul Muluk Papua

    53. IAIN Sorong

    54. STAIN Bengkalis

    55. STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

    56. STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

    57. STAIN Mandailing Natal

    58. STAIN Majene

    59. Universitas Singaperbangsa Karawang