kab/kota: Roma

  • Apa Itu The Hague Group? Aliansi Negara yang ‘Hukum’ Israel atas Penjajahan Palestina, Ada Tetangga Indonesia

    Apa Itu The Hague Group? Aliansi Negara yang ‘Hukum’ Israel atas Penjajahan Palestina, Ada Tetangga Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Pada tanggal 31 Januari, perwakilan dari sembilan negara yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda, menyatakan aliansi global, bernama The Hague Group. Kelompok ini bertugas untuk meminta pertanggungjawaban Israel berdasarkan hukum internasional.

    Aliansi itu adalah preseden bersejarah, menandai inisiatif pertama seperti itu sejak Nakba dan pendirian Israel untuk mengoordinasikan tindakan negara untuk mencegah pelanggaran hukum internasional yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

    Anggota pendiri kelompok itu adalah Belize, Bolivia, Kolombia, Kuba, Honduras, Malaysia, Namibia, Senegal dan Afrika Selatan.

    Beberapa negara bagian ini telah mengambil langkah besar selama 15 bulan terakhir untuk membela dan menegakkan hukum internasional.

    Tindakan The Hague Group untuk Membela Palestina

    Afrika Selatan, misalnya, membawa kasus penting terhadap Israel di Pengadilan Internasional di Den Haag karena dugaan pelanggaran Konvensi Genosida di Gaza.

    Beberapa negara bagian dalam koalisi kemudian bergabung dengan kasus Afrika Selatan di ICJ, termasuk Bolivia, Kolombia dan Namibia.

    Selain itu, Namibia dan Malaysia memblokir kapal-kapal yang membawa senjata ke Israel dari docking di pelabuhan mereka, sementara Kolombia menghentikan ekspor batubara ke Israel. Kolombia dan Bolivia juga menunjuk duta besar mereka untuk memprotes perang Israel yang menghancurkan terhadap Gaza.

    Upaya semacam itu, bagaimanapun, tidak memiliki koordinasi, dan di sinilah The Hague Group diatur untuk memainkan peran penting, menurut Varsha Gandikota-Nellutla, ketua kelompok.

    Gandikota-Nellutla, yang merupakan koordinator co-jenderal Progressive International, kelompok politik transnasional kiri, mengatakan kelompok itu telah dibentuk sebagai reaksi terhadap ketidakpatuhan negara-negara dengan kewajiban hukum internasional yang mengikat.

    Ini adalah referensi untuk pushback oleh sejumlah negara bagian Barat terhadap surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada November 2024, dan ketidakpatuhan terhadap perintah oleh ICJ untuk menghentikan pelanggaran Israel.

    “Kelompok ini benar -benar dimulai dengan satu tahun dari genosida, dan impunitas berani yang diberikan kepada Israel dari pengabaian putusan ICJ dan pembangkangan nyata dari surat perintah penangkapan ICC,” katanya.

    Surat perintah penangkapan Netanyahu adalah yang pertama dalam sejarah pengadilan yang dikeluarkan terhadap politisi dari negara sekutu Barat.

    Menurut undang -undang Roma, perjanjian yang mendirikan ICC pada tahun 2002, semua partai negara memiliki kewajiban hukum untuk menangkap dan menyerah kepada Den Haag yang diinginkan oleh pengadilan.

    Tetapi sejumlah negara bagian Barat yang merupakan partai ICC, termasuk Prancis, Italia dan Hongaria, mengumumkan bahwa mereka tidak akan menegakkan surat perintah jika Netanyahu mendarat di wilayah mereka, mengklaim bahwa ia menikmati kekebalan di bawah hukum internasional.

    Posisi tersebut telah diperdebatkan oleh ICC, serta para ahli kekebalan terkemuka di seluruh dunia.

    Kewajiban Negara Ketiga

    Tahun 2024 ICJ mengeluarkan tiga perintah sementara yang mengikat di kasus Afrika Selatan vs Israel. Ini termasuk perintah untuk Israel untuk menahan diri dari tindakan yang dilarang di bawah Konvensi dan untuk mencegah dan menghukum tindakan tersebut.

    Dalam urutan pertamanya pada 26 Januari 2024, ICJ mengatakan bahwa masuk akal Israel telah melanggar konvensi genosida.

    Sebagai tindakan darurat, badan itu memerintahkan Israel untuk memastikan bahwa pasukannya menahan diri dari tindakan genosida terhadap Palestina.

    Kemudian, mengikuti permintaan oleh Afrika Selatan, pengadilan kemudian mengeluarkan perintah sementara pada 28 Maret dan 24 Mei yang meminta Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Rafah dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan kepada warga Palestina.

    Dalam perintah Mei, ICJ juga memerintahkan agar Israel memastikan bahwa penyelidik PBB dapat memasuki Gaza untuk menyelidiki tuduhan genosida.

    Meskipun perintah ICJ ditujukan kepada Israel, negara -negara ketiga memiliki tugas di bawah hukum internasional adat untuk mencegah dan menghukum genosida, bahkan jika itu terjadi di luar wilayah mereka, seperti yang dijelaskan oleh ICJ dalam kasus genosida Bosnia landmark pada tahun 2007.

    Tugas itu dapat ditegakkan dengan mendorong Israel untuk menahan diri dari pelanggaran Konvensi Genosida, dan dengan melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa setiap ekspor atau bantuan tidak berkontribusi pada tindakan yang dapat dihukum di bawah Konvensi.

    Selain itu, ICJ dalam perintah 30 April 2024 dalam kasus Nikaragua vs Jerman mengkonfirmasi kewajiban terhadap negara -negara ketiga untuk memastikan bahwa ekspor senjata tidak digunakan untuk melanggar konvensi genosida dan hukum kemanusiaan internasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Antonio Conte Frustrasi Napoli Banyak Buang Peluang

    Antonio Conte Frustrasi Napoli Banyak Buang Peluang

    JAKARTA – Manajer Napoli, Antonio Conte, mengatakan timnya pantas mendapatkan lebih setelah ditahan imbang 1-1 oleh Udinese di Serie A pada Senin, 10 Februari 2025, dini hari WIB.

    Dia merasa pasukannya telah memberikan segalanya saat memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi sembilan pertandingan.

    Sang manajer menyesalkan peluang yang hilang. Terutama di babak pertama, Napoli mengendalikan pertandingan dan menciptakan banyak peluang, tetapi gagal mengonversinya.

    “Sangat disayangkan karena menurut saya kami pantas mendapatkan lebih dari satu poin malam ini.”

    “Babak kedua berjalan lambat, tetapi di babak pertama, kami menciptakan banyak peluang, kami mengendalikan permainan.”

    “Jika Anda tidak mengonversi peluang tersebut, maka itu akan menimbulkan masalah. Para pemain meninggalkan lapangan dengan kelelahan malam ini.”

    “Mereka memberikan segalanya untuk meraih kemenangan. Itu adalah pertandingan kesembilan kami tanpa terkalahkan.”

    “Jadi, percayalah dari lubuk hati saya ketika saya mengatakan ini luar biasa,” kata Conte kepada DAZN.

    Sundulan luar biasa Scott McTominay membuka skor untuk Napoli, tetapi usahanya diimbangi oleh tendangan melengkung Jurgen Ekkelenkamp dari luar kotak penalti.

    Conte kemudian menunjuk pada fisik dan keterampilan Udineses sebagai faktor anak asuhnya gagal meraih poin penuh.

    “Udinese adalah tim yang sangat fisik dengan beberapa pemain berkualitas yang saya yakini akan segera pindah ke klub besar.”

    “Kami melakukan apa yang selalu kami lakukan, menekan tinggi, tetapi mereka memiliki pemain seperti Lorenzo Lucca yang mendominasi di udara dan selalu menjadi ancaman,” tutur Conte.

    Dengan hasil imbang kedua berturut-turut, menyusul hasil imbang 1-1 kontra AS Roma minggu lalu, Napoli kehilangan kesempatan untuk unggul enam poin di puncak klasemen Serie A.

    Namun, mereka sekarang memiliki 55 poin, unggul empat poin dari Inter Milan, yang akan menjamu Fiorentina pada Selasa, 11 Februari 2024, dini hari WIB.

    Sementara Atalanta yang berada di posisi ketiga, yang mengalahkan Verona 5-0 pada hari Sabtu, 8 Februari 2025, memiliki 50 poin.

    “Saya tidak bisa meminta anak-anak untuk melakukan lebih dari itu. Jika tidak, kami berisiko mesinnya keluar jalur dan mesinnya rusak.”

    “Jika seseorang kecewa dengan dua hasil imbang, itu bukan masalah saya,” kata pelatih tersebut dalam konferensi pers.

  • Megawati-Jokowi Adu Gengsi di Panggung Internasional

    Megawati-Jokowi Adu Gengsi di Panggung Internasional

    GELORA.CO -Awal Februari 2025 seolah menjadi ajang unjuk eksistensi dua tokoh politik besar Indonesia, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi. 

    Pengamat politik Adi Prayitno menilai, meski Megawati dan Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden, namun keduanya seakan berlomba menunjukkan pengaruh mereka di kancah internasional.

    “Setelah pecah kongsi antara Jokowi dan PDIP, setelah perang terbuka antara Megawati dan Joko Widodo, tentu saling menunjukkan siapa yang paling eksis setelah tidak lagi jadi presiden,” kata Adi lewat kanal YouTube miliknya, Senin 10 Februari 2025.

    Megawati diketahui melakukan lawatan ke Roma, Italia dan Vatikan. Di sana, Ketua Umum PDIP itu bertemu dengan Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus. 

    Sementara itu, Jokowi membagikan kegiatannya di Uni Emirat Arab melalui media sosial. Ia menghadiri sebuah pertemuan eksklusif yang mempertemukan mantan pemimpin dunia. 

    Meski Jokowi tak mengungkap isi pertemuan secara detail, publik menangkap sinyal bahwa ia ingin menunjukkan dirinya sebagai pemimpin global yang masih memiliki jaringan dan pengaruh.

    “Jokowi tidak mau kalah dengan Megawati yang hilir mudik sering berkunjung ke luar negeri,” sambung analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

    Adi menambahkan, dalam politik kekuasaan bukan hanya soal siapa yang menang di pemilu, tetapi juga soal bagaimana menjaga pengaruh setelah tak lagi berkuasa. 

    Baik Megawati maupun Jokowi tampaknya sadar akan hal ini. Maka dari itu keduanya terus membangun jejaring, mengukuhkan citra, dan memastikan bahwa nama mereka tetap relevan dalam percaturan politik nasional maupun internasional.

    “Ini seolah menjadi babak lanjut pertarungan Megawati dan Jokowi. Ini pertarungan eksistensi dan pengakuan politik,” tandas Adi.

  • Megawati Didampingi Puan dan Pratama Tiba di Arab Saudi, Bakal Tunaikan Ibadah Umrah

    Megawati Didampingi Puan dan Pratama Tiba di Arab Saudi, Bakal Tunaikan Ibadah Umrah

    loading…

    Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tiba di Jeddah, Arab Saudi usai melakukan kunjungan ke Roma dan Vatikan. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tiba di Jeddah, Arab Saudi usai melakukan kunjungan ke Roma dan Vatikan. Ia tiba didampingi putra-putrinya yakni Mohamad Rizki Pratama, dan Ketua DPR Puan Maharani .

    Megawati tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Saudi Arabia pada Minggu (9/2/2025) waktu setempat. Dari foto yang diterima, terlihat Megawati mengenakan pakaian abaya bernuansa biru. Sedangkan Puan, terlihat mengenakan pakaian muslim berwarna serba hitam.

    Megawati beserta rombongan disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Jeddah, Yusron Ambari hingga Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.

    Puan mengatakan, Megawati akan melaksanakan umrah di Masjidil Haram Mekkah pada 11 Februari dan ziarah ke makam Rasulullah serta salat sunah di Roudhah Masjid Nabawi Madinah pada 13 Februari.

    “Karena terakhir ke Tanah Suci pada tahun 2012 melaksanakan ibadah haji bersama Almarhum Pak HM Taufiq Kiemas,” kata Puan dalam keterangannya yang diterima Senin (10/2/2025).

    Sementara itu, Ahmad Basarah menyebutkan, Megawati akan didampingi putra tertuanya Mohammad Rizki Pratama, Ketua DPR Puan Maharani beserta suaminya Hapsoro Sukmonohadi atau akrab disapa Happy dan putrinya Diah Pikatan Orrisa.

    “Selepas kegiatan umroh ini, Ibu Megawati dan rombongan rencananya akan melanjutkan kunjungan luar negerinya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 14-16 Februari untuk memenuhi undangan silaturahmi Seikha Fatima bint Mubaraq Al Ketbi, Ibu Suri Syeikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan,” jelas dia.

    (rca)

  • Biancocelesti Bertekad Kembali ke Empat Besar

    Biancocelesti Bertekad Kembali ke Empat Besar

    JAKARTA – Lazio akan menjamu Monza di Stadio Olimpico, Roma,  pada Minggu  9 Februari dalam lanjutan Serie A. Biancocelesti mengincar kemenangan untuk merebut kembali posisi empat besar, sementara tim tamu berusaha bangkit dari keterpurukan setelah serangkaian hasil buruk yang membuat mereka terpuruk di dasar klasemen.

    Lazio baru saja bangkit dari dua kekalahan beruntun dengan kemenangan 2-0 atas Cagliari di laga sebelumnya. Gol dari Mattia Zaccagni dan Taty Castellanos memastikan tiga poin penting bagi tim asuhan Marco Baroni. Kemenangan tersebut menjadi yang kedua dalam tiga pertandingan terakhir mereka di Serie A, mengindikasikan kebangkitan setelah performa yang kurang stabil sebelumnya.

    Meski begitu, Lazio masih memiliki masalah dalam mempertahankan konsistensi, terutama saat bermain di kandang. Tim asal ibu kota Italia itu gagal menang dalam empat laga kandang terakhir di liga, setelah sebelumnya mencatat lima kemenangan beruntun di Stadio Olimpico. Baroni tentu berharap tren buruk ini bisa dihentikan, terutama karena timnya menghadapi Monza yang sedang terpuruk.

    Dalam lima pertemuan terakhir dengan Monza, Lazio tak pernah kalah, dengan kemenangan terakhir mereka terjadi pada November lalu lewat gol tunggal Zaccagni. Jika mampu mempertahankan dominasi ini, Lazio berpeluang besar mendulang tiga poin dan kembali ke posisi empat besar klasemen sementara.

    Di sisi lain, Monza berada dalam situasi yang semakin mengkhawatirkan. Tim asuhan Salvatore Bocchetti saat ini terpuruk di dasar klasemen dengan hanya 13 poin, terpaut delapan poin dari zona aman.

    Sejak Desember lalu, Monza mengalami krisis performa dengan menelan delapan kekalahan dari sembilan pertandingan terakhir mereka. Kekalahan 0-1 dari Hellas Verona pekan lalu semakin memperburuk kondisi tim, terutama setelah bek anyar Stefan Lekovic mencetak gol bunuh diri yang menentukan hasil laga.

    Kepergian beberapa pemain kunci di bursa transfer musim dingin, termasuk Pablo Mari, Warren Bondo, dan Daniel Maldini, juga membuat Monza semakin sulit bersaing. Striker Mirko Maric dan Milan Djuric juga meninggalkan klub, membuat lini serang semakin melemah. Kini, harapan mereka bertumpu pada Dany Mota dan penyerang baru Silvere Ganvoula, meskipun Mota sendiri sudah gagal mencetak gol dalam 12 pertandingan liga terakhirnya.

    Kondisi semakin sulit bagi Monza karena mereka juga kehilangan beberapa pemain inti akibat cedera, termasuk kapten Matteo Pessina, Roberto Gagliardini, Luca Caldirola, dan kiper utama Stefano Turati.

    Rekor Pertemuan Lazio vs. Monza

    Lazio tak terkalahkan dalam lima pertemuan terakhir melawan Monza. Dalam pertemuan pertama musim ini, Lazio menang tipis 1-0 berkat gol Mattia Zaccagni.

    Monza selalu kalah dalam empat laga tandang terakhir mereka di Serie A.

    Lazio memiliki rekor kandang yang buruk dalam empat laga terakhir di Stadio Olimpico, tanpa kemenangan.

    Kabar baik bagi Lazio adalah kembalinya dua bek sayap, Manuel Lazzari dan Nuno Tavares, yang baru pulih dari cedera. Meski demikian, Marco Baroni mungkin masih akan menurunkan Adam Marusic sebagai starter, mengingat kebugaran kedua pemain yang baru pulih.

    Di lini tengah, Matias Vecino masih absen karena cedera, sementara Patric dan Elseid Hysaj juga belum bisa bermain. Namun, Lazio memiliki kedalaman skuat yang cukup untuk mengisi posisi tersebut, dengan Nicolo Rovella dan Matteo Guendouzi kemungkinan akan berduet di lini tengah.

    Di lini depan, Taty Castellanos tetap menjadi andalan, didukung oleh Zaccagni dan Gustav Isaksen dari sisi sayap.

    Di pihak Monza, kehilangan banyak pemain kunci membuat Salvatore Bocchetti harus melakukan banyak rotasi. Stefano Turati absen, sehingga kiper cadangan Manuel Pizzignacco akan menjadi starter.

    Lini pertahanan Monza juga rapuh dengan absennya Luca Caldirola dan beberapa pemain lainnya. Oleh karena itu, trio bek Lekovic, Armando Izzo, dan Palacios kemungkinan besar akan diturunkan.

    Di lini tengah, Andrea Pereira, Urbanski, dan Bianco akan berusaha memberikan stabilitas, sementara Ciurria dan Kyriakopoulos akan membantu serangan dari sisi sayap.

    Silvere Ganvoula, rekrutan anyar Monza, kemungkinan besar akan langsung dimainkan sebagai starter, ditemani oleh Dany Mota di lini serang.

    Lazio memiliki motivasi besar untuk mengamankan tiga poin di laga ini demi menjaga peluang mereka finis di zona Liga Champions. Sementara itu, Monza sedang dalam kondisi buruk dengan serangkaian hasil negatif dan kehilangan banyak pemain inti.

    Dengan dominasi mereka atas Monza dalam beberapa pertemuan terakhir serta performa buruk tim tamu di laga tandang, Lazio diprediksi akan mengontrol pertandingan dan meraih kemenangan tanpa kesulitan berarti.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Lazio (4-2-3-1): Provedel, Marusic, Gila, Romagnoli, Tavares, Guendouzi, Rovella, Isaksen, Dia, Zaccagni, ,Castellanos

    Monza (3-4-2-1): Pizzignacco, Lekovic, Izzo, Palacios, Pereira, Urbanski, Bianco, Kyriakopoulos, Ciurria, Mota, Ganvoula

    Prediksi skor: Lazio 2-0 Monza

  • BKSAP nilai rencana Trump terhadap Gaza provokatif

    BKSAP nilai rencana Trump terhadap Gaza provokatif

    Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera. ANTARA/HO-DPR RI

    BKSAP nilai rencana Trump terhadap Gaza provokatif
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengecam keras rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merelokasi warga Palestina ke luar Jalur Gaza dan mengambil alih Jalur Gaza yang dinilainya sangat provokatif.

    “Pernyataan Trump sangat provokatif. Oleh karena itu, harus kita lawan!” kata Mardani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (7/2).

    Menurut dia, gagasan Trump yang membangkang terhadap hukum, parameter, dan norma internasional itu akan menghapus hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, serta mendukung rencana Israel melakukan pembersihan etnis (ethnic cleansing).

    Mardani mendesak AS maupun semua pihak mematuhi landasan hukum internasional, di antaranya Konvensi Jenewa 1949 yang melarang pemindahan paksa penduduk dari wilayah yang diduduki.

    “Baik Amerika Serikat maupun Israel sudah meratifikasi konvensi ini sehingga yang mereka lakukan melanggar aturan internasional yang mereka sendiri juga sudah sepakati,” ujarnya.

    Ia lantas menyitir Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional, yang dalam Pasal 7 dan Pasal 8 di antaranya menyatakan bahwa pemindahan secara langsung atau tidak langsung oleh kekuasaan pendudukan atas sebagian penduduk sipilnya sendiri ke wilayah yang didudukinya, atau deportasi atau pemindahan seluruh atau sebagian penduduk wilayah yang diduduki ke dalam atau ke luar wilayah ini.

    “Ini dapat diartikan sebagai kejahatan perang. Pernyataan Trump mengindikasikan bahwa Amerika Serikat merasa memiliki kekuasaan pendudukan atas tanah Palestina dalam jangka panjang,” tuturnya.

    Ketua BKSAP DPR RI mengingatkan pula kepada AS dan Israel bahwa bahwa genosida merupakan kejahatan kemanusiaan yang diatur dalam Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida. Konvensi itu disahkan Majelis Umum PBB pada tahun 1948 dan ikut ditandatangani oleh AS maupun Israel.

    “Pelaku genosida dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara, denda, dan penyitaan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang memang memiliki kewenangan hukum untuk mendakwa pelaku genosida,” ucapnya.

    Mardani juga mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas dalam menolak rencana Trump tersebut, serta menggalang dukungan internasional bagi rakyat Palestina.

    “Kita harus menekan Israel agar mematuhi berbagai hukum internasional melalui diplomasi bilateral dan multilateral, serta mekanisme internasional lainnya. Jangan sampai tercipta kesan bahwa gencatan senjata yang sementara ini menjadi cuci dosa atas kejahatan Israel,” urainya.

    Ia memandang perlu Indonesia terus menjalin dukungan dengan negara-negara di PBB untuk menaati dan menjalankan keputusan ICC dan ICJ (Mahkamah Internasional) dengan terus menuntut Israel dan para pimpinannya atas kejahatan genosida, apartheid, maupun kejahatan kemanusiaan lainnya.

    Wakil rakyat ini menyerukan kepada komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Liga Arab, untuk menolak rencana itu dan mengambil langkah-langkah diplomatik guna mencegah pemindahan paksa warga Palestina..

    “Hak untuk tinggal di Tanah Air adalah hak fundamental yang tidak bisa diganggu gugat. Kami berdiri bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk keadilan dan hak asasi manusia!” katanya.

    Terakhir, Mardani menegaskan komitmen BKSAP DPR RI pada forum-forum persidangan internasional bahwa Indonesia akan senantiasa mendukung perjuangan Palestina dalam mempertahankan hak-haknya.

    “Utamanya kemerdekaan Palestina berdasarkan prinsip solusi dua negara dengan batas wilayah 1967, termasuk Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Tak Terima Sekutunya Netanyahu jadi Buronan, Donald Trump Berikan Sanksi Ini untuk ICC

    Tak Terima Sekutunya Netanyahu jadi Buronan, Donald Trump Berikan Sanksi Ini untuk ICC

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memberikan sanksi kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena menargetkan Amerika Serikat dan sekutunya, Israel.

    Perintah tersebut memberikan sanksi keuangan dan visa kepada individu yang tidak disebutkan namanya dan anggota keluarga mereka yang membantu penyelidikan ICC terhadap warga negara AS atau sekutu AS.

    Perintah tersebut dikeluarkan setelah kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih, yang dicari oleh ICC atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Gaza sejak Oktober 2023.

    Isi Surat Perintah

    Dalam perintah eksekutif tersebut, Trump menulis bahwa ICC telah terlibat dalam tindakan tidak sah dan tidak berdasar yang menargetkan Amerika dan sekutu dekat, Israel, mengutip surat perintah penangkapan yang dikeluarkan pada bulan November untuk Netanyahu dan Menteri Pertahanannya saat itu, Yoav Gallant.

    “ICC tidak memiliki yurisdiksi atas Amerika Serikat atau Israel, karena tidak ada negara yang menjadi pihak dalam Statuta Roma atau anggota ICC,” bunyi perintah tersebut.

    Uni Eropa telah berjanji untuk mendukung pengadilan tersebut dari dampak sanksi, tetapi rincian tanggapan tersebut belum diumumkan.

    “Perintah eksekutif tersebut dapat menjadi tantangan serius bagi pekerjaan ICC dengan risiko memengaruhi investigasi dan proses yang sedang berlangsung, termasuk yang berkaitan dengan Ukraina, yang berdampak pada upaya bertahun-tahun untuk memastikan akuntabilitas di seluruh dunia,” kata juru bicara UE.

    “UE akan memantau implikasi dari perintah eksekutif tersebut dan akan menilai kemungkinan langkah lebih lanjut,” tambahnya.

    Para ahli sebelumnya telah menyarankan bahwa beberapa langkah dapat diambil untuk melindungi ICC dari dampak sanksi, termasuk Statuta Pemblokiran, sebuah peraturan yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dan individu UE dari dampak sanksi ekstrateritorial yang dijatuhkan oleh negara ketiga.

    ICC juga dapat mengajukan tuntutan penghalangan keadilan terhadap Trump, berdasarkan Pasal 70 Statuta Roma.

    Adam Keith, Direktur Akuntabilitas di Human Rights First dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri, mengecam perintah tersebut,.

    “Ini adalah penyalahgunaan sanksi yang mengerikan dan penghinaan terhadap para penyintas kejahatan perang di seluruh dunia,” katanya.

    “Tidak seorang pun pejabat ICC atau saksi yang terlibat dengannya harus menghadapi sanksi karena menyelidiki kejahatan perang, dan warga negara AS, perusahaan, dan sekutu dekat tidak boleh mengambil risiko denda atau tuntutan pidana karena mendukung pekerjaan penting pengadilan,” katanya.

    Tanggapan ICC

    Dalam reaksi singkat, ICC mengutuk perintah tersebut sebagai upaya untuk merusak pekerjaan peradilannya yang independen dan tidak memihak.

    “Pengadilan berdiri teguh dengan personelnya dan berjanji untuk terus memberikan keadilan dan harapan kepada jutaan korban kekejaman yang tidak bersalah di seluruh dunia, dalam semua situasi di hadapannya,” demikian bunyi pernyataan pengadilan.

    Pemerintahan Trump pertama menjatuhkan sanksi kepada jaksa ICC Fatou Bensouda dan wakilnya pada tahun 2020 ketika pengadilan menyelidiki dugaan kejahatan perang AS di Afghanistan. Kali ini, sanksi tersebut terkait dengan investigasi pengadilan terhadap Israel.

    Sanksi Trump tahun 2020 dibatalkan di bawah kepemimpinan Joe Biden, yang secara bersyarat mendukung investigasi ICC terhadap kejahatan perang Rusia di Ukraina.

    Pada hari pertamanya kembali ke Ruang Oval bulan lalu, Trump membatalkan keputusan Biden untuk mengakhiri sanksi tahun 2020.

    Perintah Balas Dendam

    AS bukan merupakan pihak dalam Statuta Roma, perjanjian yang membentuk ICC, dan telah memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan pengadilan tersebut sejak didirikan pada tahun 2002.

    ICC, yang berpusat di Den Haag, adalah pengadilan pidana internasional permanen pertama di dunia yang memiliki yurisdiksi untuk mengadili individu yang dituduh melakukan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi.

    Netanyahu adalah pemimpin negara pertama yang didukung Barat yang menjadi subjek surat perintah penangkapan oleh pengadilan.

    “Di Ukraina, Sudan, dan negara-negara lain di seluruh dunia, ICC memajukan kepentingan AS dalam memastikan bahwa orang-orang yang melakukan kejahatan perang menghadapi sejumlah akuntabilitas,” kata Keith.

    “Daripada menyerang pengadilan, pemerintah AS harus mendesak pejabat Israel untuk menyelidiki tuduhan yang ada di hadapannya secara kredibel,” katanya.

    Sementara itu, Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, mengatakan perintah itu dendam dan menunjukkan bahwa Presiden Trump mendukung kejahatan pemerintah Israel dan merangkul impunitas.

    Callamard mengatakan sanksi tersebut akan merugikan kepentingan para korban di negara-negara tempat pengadilan menyelidiki kekejaman, tidak hanya di Palestina tetapi juga di Sudan, Libya, Filipina, Ukraina, dan Venezuela.

    “Pemerintah di seluruh dunia dan organisasi regional harus melakukan segala daya mereka untuk mengurangi dan memblokir dampak sanksi Presiden Trump. Melalui tindakan kolektif dan terpadu, negara-negara anggota ICC dapat melindungi Pengadilan dan stafnya. Tindakan mendesak diperlukan, seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Megawati dan Paus Fransiskus bahas isu pemanasan global di Vatikan

    Megawati dan Paus Fransiskus bahas isu pemanasan global di Vatikan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengaku membahas isu pemanasan global (global warming) bersama Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus.

    Hal itu disampaikan Megawati kepada media usai menemui Paus di kediaman Casa Santa Marta, Vatikan, Roma, Italia, Jumat sore (7/2).

    Mengawali keterangannya kepada media, Megawati menyebut dirinya memenuhi undangan dari Paus Fransiskus untuk menjadi pembicara di World Leaders Summit on Children’s Rights. Di momen tersebut keduanya juga bertemu.

    “Saya memang mendapat undangan secara pribadi dari beliau, karena yang paling utama sebetulnya adalah beliau setelah bertemu dengan saya dan kita bicara soal masalah kebangsaan,” kata Megawati dalam keterangannya di Jakarta, Jumat malam.

    Dia menyebut Paus Fransiskus tertarik dengan Pancasila dan nilai gotong royong. Megawati mengungkit pidatonya di World Leaders Summit on Children’s Rights, yang juga dihadiri Paus, soal Pancasila.

    “Lalu juga yang terutama beliau sangat interest dengan Pancasila, gotong royong seperti juga mungkin yang kalian dengar waktu saya datang ke summit, dalam pidato saya kan saya juga menerangkan kalau di dalam kehidupan manusia itu sebetulnya Pancasila itu dapat diikuti karena itu sebetulnya internasional,” ujarnya.

    “Sehingga dengan demikian bukan hanya milik dari bangsa Indonesia saja, dan sangat-sangat mudah karena itu sebetulnya 5 sila itu adalah masalah kehidupan terutama masalah Ketuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan” sambung dia.

    Megawati mengatakan Paus Fransiskus setuju dengan topik perikemanusiaan yang diungkitnya. Ia menyebut ada perubahan di dunia yang saat ini sangat mengkhawatirkan.

    “Seperti kalau beliau juga sangat setuju karena saya mengatakan perikemanusiaan, kalau dilihat sekarang ini terjadi perubahan di dunia yang sangat mengkhawatirkan karena seharusnya sudah tidak ada perang tetapi berjalan perang” tambah Megawati.

    “Dan juga beliau yang paling juga dikhawatirkan itu adalah masalah global warming. Tetapi kelihatannya manusia tidak peduli dengan global warming ini padahal waktu saya menjadi juri (Zayed Award 2024) ketika bertemu dengan beliau (Paus Fransiskus) sebelum ini, kan kami berbicara lalu beliau menanyakan kalau ada yang mau juga memberikan saran,” lanjut dia.

    Megawati mengungkapkan saran yang disampaikannya kepada Paus. Megawati mengungkapkan keheranannya akan ketidakpedulian terhadap isu global warming.

    “Saya mengatakan kepada beliau, saya titip kepada, kami harus memanggilnya Holy Father, bahwa mengapa manusia itu tidak terlalu care dengan global warming, beliau langsung mengangkat jempolnya dua dua dan beliau hanya bilang, ‘Saya setuju sekali’ karena di Vatikan ini ternyata dibikin juga pusat penelitian masalah kutub, kutub utara dan kutub selatan yang beliau sangat khawatir karena mencairnya tidak meleleh lagi tetapi sudah terpotong-potong sampai bisa sebesar bukit, begitu,” jelas Megawati.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Basarah Ungkap Isi Obrolan Hangat Megawati dan Paus saat Bertemu di Vatikan

    Basarah Ungkap Isi Obrolan Hangat Megawati dan Paus saat Bertemu di Vatikan

    Vatikan

    Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menceritakan momen hangat yang terjadi saat Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menemui pemimpin Katolik dunia Paus Fransiskus. Megawati sempat menanyakan kabar Paus yang tengah sakit serta memberikan lukisan Bunda Maria yang dipigura.

    Megawati ditemani Ketua DPR RI Puan Maharani dan Mohamad Rizki Pratama. Basarah ikut menemani pertemuan ini. Turut hadir Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey. Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Paus Fransiskus, Casa Santa Marta, Vatikan, Jumat (7/2/2025). Paus Fransiskus didampingi Presiden Global Scholas Occurrentes, José María del Corral dan Romo Marcin Schmidt dalam pertemuan itu.

    “Meski dalam kondisi kurang sehat, Sri Paus tetap menyempatkan diri untuk bertemu dengan Ibu Megawati Soekarnoputri karena penghormatannya terhadap Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga putri Proklamator Bangsa Indonesia, Bung Karno,” kata Basarah kepada wartawan di Roma, selepas pertemuan.

    “Ibu Megawati juga menyampaikan salam dari bangsa Indonesia khususnya umat Katolik di Indonesia yang begitu mengagumi Paus. Mereka sangat ingin dapat bertemu secara langsung bertemu dengan Paus,” kata Basarah mengutip Megawati.

    Adapun lukisan Bunda Maria itu memiliki tinggi 176 cm dan lebar 120 cm. Dalam lukisan tersebut, Bunda Maria digambarkan mengenakan kerudung mantilla berwarna putih dan berkebaya merah.

    “Paus terlihat sangat senang mendapatkan cendera mata tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati dan Mbak Puan Maharani,” kata Basarah.

    Basarah, mengutip pernyataan Marcin untuk pertama kalinya Sri Paus mau menerima tamu luar negerinya di kediaman pribadi.

    Dalam foto-foto yang diberikan Basarah, Megawati menggenggam tangan Paus Fransiskus. Paus bersama Megawati dan rombongan kemudian melakukan sesi foto di samping lukisan tersebut. Foto ini dikirimkan Romo Marcin kepada Basarah.

    Selain itu, Puan Maharani juga memberikan cendera mata berupa baju wayang yang terbuat dari batik tradisional Indonesia.

    Paus disebut mengucapkan terima kasih atas keramahan bangsa Indonesia sambil mengatakan rakyat Indonesia ‘beautiful people’.

    (gbr/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Jatuhkan Sanksi ke Mahkamah Pidana Internasional Gara-Gara Selidiki Netanyahu

    Trump Jatuhkan Sanksi ke Mahkamah Pidana Internasional Gara-Gara Selidiki Netanyahu

    GELORA.CO – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menjatuhkan sanksi terhadap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Kamis (6/2/2025) karena menyelidiki sejumlah individu di AS dan Israel.

    Sanksi yang dijatuhkan AS mencakup pemblokiran properti dan aset ICC, serta penangguhan izin masuk bagi pejabat, staf, dan petugas ICC, serta anggota keluarga dekat mereka, menurut perintah tersebut.

    “ICC tidak memiliki yurisdiksi atas Amerika Serikat atau Israel, karena kedua negara itu bukan pihak dalam Statuta Roma atau anggota ICC,” kata Trump dalam perintah itu dikutip dari Anadolu.

    Menurut dia, AS dan Israel tidak pernah mengakui yurisdiksi ICC dan keduanya adalah negara “demokrasi berkembang dengan militer yang mematuhi hukum perang secara ketat”.

    Dia juga mengatakan bahwa tindakan ICC menjadi “preseden yang berbahaya” karena membuat sejumlah individu di kedua negara itu berisiko mengalami “pelecehan, penyalahgunaan, dan kemungkinan penangkapan”.

    Perintah eksekutif itu ditandatangani Trump di tengah kunjungan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu, salah satu individu yang menjadi target perintah penangkapan ICC karena melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, Palestina.

    Sebelumnya, ketika menggelar jumpa pers bersama Netanyahu di Washington, Trump mengatakan bahwa AS akan “mengambil alih” Jalur Gaza yang luluh lantak akibat agresi Israel.