kab/kota: Roma

  • Menteri Agama Nasaruddin Umar Doakan Kesembuhan Paus Fransiskus

    Menteri Agama Nasaruddin Umar Doakan Kesembuhan Paus Fransiskus

    Menteri Agama Nasaruddin Umar Doakan Kesembuhan Paus Fransiskus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    mendoakan kesembuhan Pemimpin Gereja Katolik Dunia,
    Paus Fransiskus
    , yang tengah dirawat di rumah sakit Gemelli, Roma, Italia.
    “Mari sama-sama kita mendoakan Paus Fransiskus yang sedang dirawat di
    RS Gemelli
    di Roma. Semoga Paus Fransiskus cepat sembuh,” kata Nasaruddin dalam Peace Forum bersama Laskar Prabowo 08, dikutip dari keterangannya, Selasa (25/2/2025).
    Nasaruddin mengatakan, Paus Fransiskus adalah sahabat kemanusiaan luar biasa yang telah mengabdikan dirinya untuk umat.
    “Beliau merupakan sahabat kemanusiaan yang luar biasa. Beliau yang telah mengabdikan dirinya untuk umat, mewakafkan dirinya untuk kemanusiaan,” sambung dia.
    Sebagai informasi, Paus menderita pneumonia di kedua paru-parunya, tetapi tim dokter tidak akan memberikan prognosis kepada Bapa Suci Paus Fransiskus.
    Paus Fransiskus yang masih kritis kini kondisinya sedikit membaik.
    Hal ini diungkapkan Vatikan dalam pernyataan, Senin (24/2/2025).
    Menurut keterangan dokter, Bapa Suci belum pulih dari kondisi yang mengancam jiwanya sehingga perawatan di rumah sakit harus dilanjutkan setidaknya selama satu minggu ke depan.
    Paus Fransiskus dirawat di RS Gemelli, Roma, Italia, sejak 14 Februari 2025 karena kesulitan bernapas, tetapi kondisinya memburuk, dengan bronkitisnya berkembang menjadi pneumonia ganda.
    Oksigen yang telah diberikan dalam beberapa hari terakhir atau pada Senin dengan aliran dan persentase oksigen yang sedikit dikurangi.
    Kondisi
    kesehatan
    Paus juga mendapat perhatian khusus karena sebagian paru-parunya telah diangkat sejak muda sehingga menimbulkan risiko paru-paru kronis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Mulai Membaik, Tapi Masih dalam Masa Kritis

    Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Mulai Membaik, Tapi Masih dalam Masa Kritis

    Jakarta

    Paus Fransiskus menunjukkan sedikit kemajuan terkait kondisi kesehatannya. Namun, pihak Vatikan mengatakan bahwa Paus masih belum keluar dari kondisi kritisnya.

    “Kondisi klinis Bapa Suci, meskipun kritis, tetapi menunjukkan sedikit kemajuan. Bahkan hingga hari ini (Senin) tidak ada episode krisis pernapasan asma. Beberapa tes lab juga menunjukkan hasil yang membaik,” kata pihak Vatikan dikutip dari CNN, Selasa (25/2/2025).

    Pihak Vatikan juga menegaskan bahwa gejala gagal ginjal ringan yang dialami Paus bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Terapi oksigen juga masih berlanjut dengan aliran dan persentase oksigen yang mulai dikurangi.

    “Para dokter (Paus), mengingat kompleksitas gambaran klinisnya, masih belum bisa merilis prognosisnya,” tambah pihak Vatikan.

    Meskipun dalam keadaan kritis, Paus masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti makan dan bergerak. Paus juga tidak terbaring di tempat tidur karena kondisinya.

    Sebagai informasi, Paus pertama kali dirawat di sebuah klinik di Roma sekitar 10 hari yang lalu. Dirinya menjalani tes infeksi saluran pernapasan dan divonis oleh dokter mengidap pneumonia.

    Terkait kondisinya tersebut, Paus mendapatkan banyak doa dan dukungan dari seluruh umat Katolik dan masyarakat lain dari seluruh dunia. Mereka merapalkan tangan meminta untuk kesehatan Paus.

    “Kami semua sangat khawatir. Kami berharap dia (Paus) akan segera pulih dan melewati masa sulit ini. Saya mengikuti semua berita dan saya sangat gelisah,” ujar sepupu Paus, Carla Rabezzana.

    (dpy/kna)

  • 5 Fakta Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus: Dirawat di Rumah Sakit Sejak 14 Februari, Masih Kritis – Halaman all

    5 Fakta Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus: Dirawat di Rumah Sakit Sejak 14 Februari, Masih Kritis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus (88), mengalami sakit parah dalam beberapa minggu terakhir.

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari akibat infeksi saluran pernapasan yang telah dideritanya sejak awal bulan ini.

    Infeksi tersebut memburuk dan berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya.

    Saat ini, Paus Fransiskus juga mengalami gangguan ringan pada fungsi ginjal, menurut pernyataan Vatikan.

    Berikut lima fakta terkait kondisi kesehatan Paus Fransiskus, seperti dilansir Al Jazeera.

    Menurut Vatikan, Paus Fransiskus berada dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan intensif untuk pneumonia ganda.

    Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

    Kondisi ini menyebabkan alveoli (kantung kecil di paru-paru) terisi nanah dan cairan, sehingga menimbulkan rasa sakit saat bernapas dan membatasi penyerapan oksigen.

    Pemeriksaan darah yang dilakukan pada Minggu (23/2/2025) menunjukkan tanda-tanda gagal ginjal ringan.

    KONDISI PAUS FRANSISKUS – Presiden Joko Widodo bersama pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus saat pertemuan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus  Fransiskus saat ini sedang berjuang melawan pneumonia di paru-parunya dan juga mengalami beberapa tanda gagal ginjal. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

    “Namun, kondisinya saat ini terkendali,” kata Vatikan, merujuk pada fungsi ginjalnya. Paus juga menderita anemia.

    Selama transfusi darah pada Sabtu, ia menerima hematin, pengobatan yang membantu meningkatkan kadar hemoglobin untuk memperbaiki penyerapan oksigen.

    Meskipun begitu, Paus Fransiskus tetap sadar dan responsif.

    Vatikan menyatakan, “Pada hari Minggu, Paus menghadiri misa di apartemennya di Rumah Sakit Gemelli bersama dokter dan perawat yang merawatnya.”

    Fransiskus tidak mengalami krisis pernapasan lagi sejak Sabtu malam, namun tetap menerima oksigen dengan aliran tinggi.

    Dokternya mengungkapkan bahwa kondisi klinis Paus masih kompleks dan membutuhkan pemantauan lebih lanjut, sehingga prognosisnya tetap dijaga.

    Paus Fransiskus memiliki riwayat masalah paru-paru.

    Di masa mudanya, ia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.

    Usianya yang sudah lanjut serta riwayat kesehatannya membuat infeksi ini semakin mengkhawatirkan.

    Dokter memperingatkan bahwa sepsis, infeksi darah parah yang dapat terjadi akibat komplikasi pneumonia, masih menjadi ancaman utama bagi kesehatannya.

    Namun, tidak ada laporan sepsis dalam pembaruan medis Vatikan.

    Perawatan ini merupakan yang terlama bagi Paus Fransiskus sejak ia terpilih sebagai paus pada Maret 2013.

    Sergio Alfieri, ahli bedah yang merawatnya, menyebutkan bahwa Paus menyadari kerapuhan kesehatannya dan menyadari bahwa kesehatannya dalam kondisi yang tidak pasti.

    “Ia mengatakan kepada kami bahwa kedua pintu terbuka,” ujar Alfieri.

    Selama bertahun-tahun, Paus Fransiskus telah mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk:

    Masalah paru-paru dan pernapasan: Pada usia 21 tahun, Paus Fransiskus didiagnosis menderita radang selaput paru-paru dan harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya.

    Sejak 2023, ia mengalami flu berulang serta masalah pernapasan lainnya.

    Cedera akibat jatuh: Pada Desember 2024, Paus mengalami jatuh yang mengakibatkan memar di dagunya, dan pada Januari 2025, ia kembali jatuh hingga melukai lengannya.

    Operasi usus besar dan perut: Pada Juli 2021, ia menjalani operasi besar selama enam jam untuk mengatasi divertikulitis.

    Operasi serupa dilakukan pada Juni 2023 untuk mengatasi hernia perut.

    Nyeri punggung dan lutut: Paus juga menderita linu panggul, kondisi yang menyebabkan nyeri pada punggung, pinggul, dan kaki.

    Untuk bergerak, kini ia menggunakan kursi roda atau tongkat.

    4. Respons Vatikan Terhadap Kesehatan Paus

    Selama masa pemulihan, semua kegiatan publik Paus Fransiskus dibatalkan atau ditunda.

    Umat Katolik di seluruh dunia mengadakan acara doa bersama untuk kesembuhannya.

    5. Kemungkinan Mengundurkan Diri

    Beberapa laporan mengindikasikan bahwa ada diskusi tentang kemungkinan pengunduran diri Paus Fransiskus karena masalah kesehatannya.

    Namun, Vatikan belum mengonfirmasi kabar tersebut.

    Paus mengungkapkan bahwa ia telah menulis surat pengunduran diri jika kesehatannya menghalanginya untuk melaksanakan tugasnya.

    Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Paus Fransiskus tidak mampu menjalankan tugasnya.

    Selama dirawat, ia tetap aktif menjalankan tugas-tugasnya, termasuk mengadakan panggilan telepon harian dengan Pendeta Gabriel Romanelli, pastor paroki satu-satunya Gereja Katolik di Gaza, untuk menjaga komunikasi di tengah krisis di wilayah tersebut.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Siapa Paus Fransiskus? Diisukan Meninggal, Kondisi Terbarunya Diungkap Vatikan

    Siapa Paus Fransiskus? Diisukan Meninggal, Kondisi Terbarunya Diungkap Vatikan

    PIKIRAN RAKYAT – Paus Fransiskus diisukan meninggal dunia, simak profil sang pemimpin. Vatikan sudah mengungkap kondisi terbarunya yakni tengah kritis. Perawatan intensif sedang dilakukan karena ia sedang mengidap pneumonia bilateral yang disebabkan komplikasi bronkiektasis dan bronkitis asma.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis, tetapi sejak tadi malam dia tidak mengalami krisis pernapasan lebih lanjut. Ada kompleksitas klinis, dan sedang menanti terapi farmakologis untuk menunjukkan beberapa efek, mengharuskan prognosis tetap dijaga,” kata Vatikan dalam pernyataannya pada Minggu, 23 Februari 2025.

    Diketahui Paus Fransiskus sedang dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma sejak 14 Februari 2025. Pria 88 tahun itu bahkan sampai harus mendapat transfusi darah pada Sabtu 22 Februari 2025. Kondisi kesehatannya sedang dipantau tim medis.

    Penyakit pneumonia ganda yang diderita sang Paus adalah kondisi kesehatan yang menyerang dua paru-paru secara bersamaan. Dilansir dari laman Healthline, gejalanya adalah sesak napas, nyeri dada, perubahan kemampuan berpikir, suhu tubuh lebih rendah, detak jantung cepat, dan lainnya.

    Sang Paus adalah pemimpin tertinggi Gereta Katolik di seluruh dunia. Ia tercatat terakhir kali datang ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Selama kunjungannya di sini, ia menggunakan mobil sederhana Toyota Innova Zenix

    Profil Paus Fransiskus Nama lengkap: Jorge Mario Bergoglio TTL: Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936 Kewarganegraan: Argentina dan Vatikan Riwayat pendidikan Paus Fransiskus Kolese Maksimum San José Fakultas Filsafat dan Teologi San Miguel Institut Teologi dan Filsafat Milltown
    Sekolah Pascasarjana Filsafat dan Teologi Sankt Georgen

    Paus Fransiskus Kritis Sakit Apa? Perlu Transfusi Darah dengan Ancaman Terbesar Komplikasi Infeksi

    Habib Jafar Ungkap Terima Kasih Paus Fransiskus Percaya ke Indonesia: Nggak Pakai Mobil Anti Peluru

    Jabatan Paus Fransiskus Pemimpin tertinggi Gereja Katolik seluruh dunia (2013 – sekarang) Uskup Agung Buenos Aires (1998-2013) Kardinal-Imam Gereja San Roberto Bellarmino (2001–2013) Ordinaris Katolik Timur di Argentina (1998–2013) Uskup Auksilier Buenos Aires (1992-1997) Uskup Tituler Auca (1992-1997)

    Demikian profil Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang sedang kritis. Vatikan sudah menjelaskan kondisi terbarunya kepada publik bahwa sang pemimpin sedang dirawat intensif karena pneumonia ganda pada paru-parunya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Pransiskus, dikabarkan meninggal. Akan tetapi, hal itu dikonfirmasi merupakan hoaks. Saat ini Paus Fransiskus yang merupakan paus tertua dalam lebih dari satu abad memang tengah mengalami penurunan kesehatan. Spekulasi pun beredar tentang siapa yang selanjutnya akan terpilih sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

    Paus berusia 88 tahun itu menderita pneumonia di kedua paru-parunya selama akhir pekan dan akan tetap dirawat di rumah sakit saat ia berjuang melawan infeksi.

    Secara teknis, setiap pria Katolik Roma dapat dipilih sebagai pewaris Santo Petrus, meskipun selalu salah satu dari 253 kardinal dari seluruh dunia akan mengenakan tiara kepausan.

    Setelah kematian atau pengunduran diri seorang paus, sebuah konklaf diadakan di Kapel Sistina Vatikan, tempat para kardinal mengambil bagian dalam putaran pemungutan suara untuk menentukan kepala Gereja berikutnya. Hanya 138 dari 253 kardinal yang dapat bertindak sebagai elektor dalam konklaf berikutnya dan tidak ada kardinal yang berusia di atas 80 tahun yang dapat berpartisipasi dalam pemungutan suara.

    Jumlah tersebut dinaikkan pada bulan Desember tahun lalu oleh Paus Fransiskus dari 120, yang menurut peraturan Paulus VI adalah jumlah maksimum kardinal yang boleh mengambil bagian sebagai pemilih dalam sebuah konklaf.

    Berikut adalah para calon terdepan untuk menjadi paus berikutnya, dilansir dari New York Post.

    Kandidat Pengganti Paus Fransiskus

    Kardinal Pietro Parolin, 70, Italia

    Sekretaris negara Vatikan, Pietro Parolin bertugas di Vatikan milik Paus Fransiskus selama 11 tahun dan telah menjadi favorit sebagai paus berikutnya.

    Parolin dianggap sebagai seorang yang moderat secara politik. Ia menghabiskan kariernya dengan berpartisipasi dalam sayap diplomatik Takhta Suci, menghabiskan sebagian kariernya di Nunsiatur Nigeria dan Meksiko. Ia diangkat menjadi kardinal pada tahun 2014 oleh Paus Fransiskus. Parolin akan dianggap sebagai perpanjangan dari warisan Fransiskus.

    Kardinal Fridolin Ambongo Besungu, 65 

    Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, Fridolin Ambongo Besungu menjadi berita utama ketika ia menolak deklarasi kontroversial Paus Fransiskus.

    Kapusin yang konservatif itu menyatakan doktrin Fiducia supplicans yang memungkinkan para pendeta memberkati pasangan yang tidak menikah dan pasangan sesama jenis batal demi hukum di benua Afrika. Besungu berhasil memperoleh restu eksplisit dari Paus Fransiskus dalam pertemuan darurat pada tahun 2023 tak lama setelah ajaran tersebut dirilis.

    Kepausan Besungu akan dipandang sebagai teguran keras terhadap prinsip-prinsip Paus Fransiskus yang condong ke kiri. Paus saat ini mengangkat Besungu sebagai kardinal pada tahun 2019.

    Kardinal Wim Eijk, 71, Belanda

    Willem Jacobus Eijk, mantan dokter medis, secara luas dipandang sebagai salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.

    Pada tahun 2015, Eijk membantu menulis “Sebelas Kardinal Berbicara tentang Pernikahan dan Keluarga: Esai dari Sudut Pandang Pastoral,” yang dengan tegas menentang dukungan Fransiskus terhadap pernikahan sipil ulang jika tidak menerima pembatalan pernikahan pertama. Eijk menulis bahwa hal itu adalah suatu bentuk perzinahan yang terstruktur dan dilembagakan.

    Eijk juga mengkritik ketidakmampuan paus saat ini untuk melawan usulan Konferensi Uskup Jerman yang mengizinkan kaum Protestan menerima Ekaristi di gereja-gereja Katolik. Dalam sebuah tajuk rencana, Eijk menyebut keputusan paus tentang masalah tersebut sama sekali tidak dapat dipahami. Eijk diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Luis Antonio Tagle, 67, Filipina

    Luis Antonio Tagle menjabat sebagai wakil prefek untuk Bagian Evangelisasi Pertama dari Departemen Evangelisasi dan sebagai presiden Komisi Antardepartemen untuk Para Religius yang Ditahbiskan.

    Tagle dianggap condong ke kiri secara politik dan telah mengkritik perlakuan Gereja terhadap kaum LGBT dan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi. Dalam sebuah wawancara tahun 2015, ia mengatakan sikap keras Gereja terhadap kaum gay, orang yang bercerai, dan ibu tunggal telah merusak tujuannya untuk menyebarkan Injil.

    Tagle adalah orang Filipina ketujuh yang diangkat menjadi kardinal dan akan menjadi paus pertama yang berasal dari benua Asia jika terpilih. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Raymond Burke, 76, Amerika Serikat

    Raymond Burke dianggap sebagai tokoh konservatif terkemuka di gereja tersebut, pendukung Misa Latin dan kritikus publik terhadap kecenderungan liberal Paus Fransiskus.

    Warga asli Wisconsin dan mantan uskup agung St. Louis itu menentang kesediaan Fransiskus untuk mengizinkan pasangan yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Ekaristi. Burke juga menentang bahasa baru Gereja seputar kontrasepsi buatan, kaum gay, dan pernikahan sipil sebagai hal yang tidak dapat diterima.

    Burke diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2010.

    Kardinal Matteo Zuppi, 69, Italia

    Presiden Konferensi Episkopal Italia, Matteo Zuppi lahir di Roma dan menjabat posisi penting sebagai Uskup Agung Bologna, Italia menjadikannya orang dalam di Vatikan di bawah Fransiskus.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Vatikan Kabarkan Kondisi Paus Fransiskus, Sudah 10 Hari Dirawat di RS

    Vatikan Kabarkan Kondisi Paus Fransiskus, Sudah 10 Hari Dirawat di RS

    Jakarta

    Paus Fransiskus, dikabarkan memiliki malam yang “baik” di rumah sakit, tidur dan bisa beristirahat. Kabar itu menandai 10 hari Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit.

    “Itu adalah malam yang baik, Paus tidur dan sedang beristirahat,” kata Vatikan namun tidak memberikan informasi lebih lanjut.

    Paus yang berusia 88 tahun dirawat di rumah sakit Gemelli Roma pada 14 Februari setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari dan kemudian didiagnosis pneumonia di kedua paru-parunya.

    Sebelumnya Vatikan mengungkap beberapa tes darah menunjukkan gagal ginjal awal yang ringan, tetapi dokter mengatakan itu terkendali.

    Paus Fransiskus juga sempat menerima aliran oksigen yang tinggi setelah mengalami krisis pernapasan tetapi menjalani malam yang tenang di rumah sakit. Dia juga telah menerima transfusi darah untuk meningkatkan kadar hemoglobinnya.

    “Trombositopenia tetap stabil; namun, beberapa tes darah menunjukkan insufisiensi ginjal dini dan ringan, yang saat ini terkendali,” ungkap Vatikan.

    (kna/kna)

  • Paus Fransiskus Didiagnosis Mengidap Pneumonia Ganda, Apa Itu dan Gejalanya

    Paus Fransiskus Didiagnosis Mengidap Pneumonia Ganda, Apa Itu dan Gejalanya

    Liputan6.com, Bandung – Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus dikabarkan tengah berjuang melawan penyakit pneumonia ganda atau pneumonia bilateral. Diketahui penyakitnya terdeteksi melalui pemindaian CAT pada Selasa (18/2/2025) di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia.

    Adapun dari hasil pemindaian kondisi dari paru-paru Paus Fransiskus mengalami peradangan serius sehingga ia membutuhkan terapi farmakologis lanjutan. Sebagai informasi, kabar kesehatan Paus Fransiskus sendiri sudah dibagikan sejak pertengahan Februari.

    Melalui pernyataan Kantor Pers Takhta Suci, Paus Fransiskus telah dirawat sejak Jumat (14/2/2025) setelah mengalami sebuah gejala bronkitis selama beberapa hari. Kemudian kondisinya disebut sebagai situasi yang kompleks.

    Paus Fransiskus juga dilaporkan mengalami infeksi “polimikroba” yaitu sebuah infeksi yang disebabkan dari lebih satu jenis kuman. Meski demikian, pihak Vatikan sempat menuturkan kondisi Paus masih dalam keadaan yang baik.

    Kemudian pada Rabu (19/2/2025) Takhta Suci membagikan kondisi terkini bahwa Paus Fransiskus sempat berada dalam kondisi yang stabil. Melalui hasil tes darah ditunjukan adanya sedikit perbaikan terutama dalam indikator peradangan.

    Sementara itu, belakangan ini muncul rumor bahwa Paus Fransiskus telah meninggal dunia. Namun, kabar tersebut langsung dibantah setelah Vatikan membagikan kondisi terkini dari Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis. Namun, sejak kemarin malam, dia tidak mengalami serangan pernapasan lebih lanjut,” ucap Vatikan mengutip dari AFP.

  • 10 Hari Dirawat di Rumah Sakit, Kondisi Paus Fransiskus Masih Kritis, Ini Penyakit yang Dialaminya – Halaman all

    10 Hari Dirawat di Rumah Sakit, Kondisi Paus Fransiskus Masih Kritis, Ini Penyakit yang Dialaminya – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Memasuki hari kesepuluh dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari 2025 lalu, pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus masih dalam keadaan kritis.

    Paus dirawat di rumah sakit Gemelli Roma seperti dilaporkan Kantor Pers Takhta Suci.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis, tetapi sejak kemarin malam, ia tidak mengalami krisis pernapasan lebih lanjut,” tulis Vatikan, dikutip dari Vatican News.

    Paus menjalani beberapa tes darah, dimana hasilnya menunjukkan bahwa dia mengalami gagal ginjal ringan dan dini.

    “Bapa Suci tetap waspada dan berorientasi dengan baik,”

    “Kompleksitas situasi klinis dan waktu yang dibutuhkan agar perawatan farmakologis menunjukkan hasil mengharuskan prognosis tetap dijaga,” terang Vatikan.

    Dokterdari Orlando Health Medical Group Urology Jamin Brahmbhatt mengatakan kepada CNN, bahwa kondisi terkini Vatikan tentang kesehatan ginjal Paus tidak perlu dikhawatirkan.

    “Ginjal itu sendiri adalah organ yang sangat rapuh tetapi juga sangat tangguh,” kata Brahmbatt.

    Ia mengatakan, pada orang dewasa tua, infeksi dapat memburuk dengan cepat jika respons imun tubuh meningkat secara berlebihan atau disebut sepsis.

    Ketika pneumonia menyebabkan sepsis, peradangan yang meluas dapat merusak banyak organ, termasuk ginjal.

    “Dalam kasus Paus Fransiskus, hal itu terlihat sebagai gagal ginjal ringan. Kerusakan ginjal bisa bersifat sementara dan membaik dengan pengobatan, atau bisa juga permanen,” kata dia.

    PAUS FRANSISKUS – Seorang anak menyalami Paus Fransiskus saat berkunjung ke Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Paus Fransiskus bertemu dengan para penerima manfaat dari organisasi amal. (INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ADRYAN YOGA PARAMADWYA)

    Meski kritis, pria berusia 88 tahun ini tetap mengikuti Misa Kudus bersama dengan para perawat.

    “Pagi ini, di apartemen lantai sepuluh, ia mengikuti Misa Kudus bersama dengan mereka yang telah merawatnya selama hari-hari dirawat di rumah sakit,” ungkap pernyataan itu.

    Sebelumnya Paus masuk rumah sakit karena pneumonia ganda.

    Ia menggunakan kanula hidung untuk memberikan oksigen aliran tinggi dan dilanjutkn dengan pemeriksaan klinis lainnya.

    Paus mengalami krisis pernafasan seperti asma dengan intensitas yang berkepanjangan, sehingga memerlukan pemberian oksigen aliran tinggi.

    Tes darah juga menunjukkan adanya trombositopenia, yang berhubungan dengan anemia, sehingga memerlukan pemberian transfusi darah.

    Pada konferensi pers di rumah sakit Jumat sore,  kepala tim yang merawat Paus Dr Sergio Alfieri dan Wakil Direktur layanan kesehatan Vatikan Dr Luigi Carbone menuturkan bahwa Paus akan dirawat di rumah sakit setidaknya sepanjang minggu depan.

  • Paus Fransiskus Didiagnosis Mengidap Pneumonia Ganda, Apa Itu dan Gejalanya

    Warganet Doakan Kesembuhan Paus Fransiskus yang Sedang Sakit – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, saat ini berada dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Pada tanggal 24 Februari 2025, ia didiagnosis dengan pneumonia ganda, yang merupakan infeksi paru-paru serius dan menyebabkan kesulitan bernapas.

    Selain itu, kondisi kesehatannya semakin rumit dengan adanya penurunan fungsi ginjal. Hal ini menambah kekhawatiran mengenai kesehatan sang Paus yang sudah berusia 88 tahun.

    Menurut keterangan Vatikan, beberapa tes darah menunjukkan Paus Fransiskus sakit, mengalami gagal ginjal ringan tahap awal. Namun, dokter mengatakan kondisinya terkendali.

    “Kompleksitas gambaran klinis, dan perlunya menunggu terapi obat untuk memberikan umpan balik, menentukan bahwa prognosisnya masih belum pasti,” seperti disampaikan dokter dari Paus Fransiskus mengutip AP pada Senin, 24 Februari 2025.

    Gagal ginjal merupakan kondisi serius di mana ginjal mengalami penurunan fungsi secara signifikan dalam menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah.

    Kondisi kesehatan Paus Fransiskus pun mendapatkan perhatian dari warganet. Melalui media sosial baik itu Twitter, Instagram Stories, dan media sosial lain mengunggah doa dan harapan untuk kesembuhan Paus Fransiskus. 

    Warganet di Instagram mendoakan kesembuhan pemimpin umat Katolik yang pernah datang ke Indonesia beberapa waktu lalu. 

    “Cepat sembuh, Paus,” tulis seorang pengguna Instagram sembari mengunggah foto Paus Fransiskus di Instagram Stories. 

    Kemudian, warganet di Twitter mengunggah doa untuk kesehatan Paus Fransiskus. 

    “Ya Allah tolong angkat semua penyakit Paus Fransiskus, sehatkan kembali beliau,” kata seorang warganet. 

    “Mari teman2..Kita doakan 3x Salam Maria untuk kesembuhan Paus Fransiskus🙏🏻,” tulis warganet lainnya. 

    “Tuhan memberkati Paus Fransiskus,” tulis netizen lainnya. 

    Paus Fransiskus, yang merupakan Paus Yesuit pertama dan juga orang Amerika Latin keturunan Italia pertama, telah menjadi sosok yang berpengaruh di dalam dan luar Gereja Katolik.

    Ia adalah Paus non-Eropa pertama dan orang pertama dari Belahan Bumi Selatan yang terpilih sebagai Paus sejak Paus Gregorius III pada tahun 741. Dengan berbagai pencapaian dan kontribusi yang telah ia berikan, kesehatan Paus menjadi perhatian utama bagi umat Katolik di seluruh dunia.

  • Paus Fransiskus Kritis Berhari-hari, Netizen Ramai Kirim Doa Begini

    Paus Fransiskus Kritis Berhari-hari, Netizen Ramai Kirim Doa Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam 2 hari berturut-turut, kondisi Paus Fransiskus dilaporkan kritis. Pemimpin umat Katolik Roma itu dikatakan mengalami penurunan fungsi ginjal.

    Sebelumnya, Paus Fransiskus juga dilaporkan mengalami pneumonia ganda. Vatikan pada akhir pekan lalu menyebut prognosis untuk Paus Fransiskus membutuhkan transfusi 2 unit darah pada Sabtu (22/2) waktu setempat, dikutip dari Reuters.

    Selain itu, Paus Fransiskus dikatakan menerima oksigen aliran tinggi melalui tabung di bawah hidungnya. Ia telah dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari lalu.

    Namun, vatikan mengumumkan kondisinya kritis pada Sabtu pekan lalu.

    Sebagai informasi, pneumonia ganda merupakan infeksi serius yang dapat menyebabkan radang dan jaringan parut pada kedua paru-paru, yang memicu kesulitan bernapas.

    Menurut vatikan, infeksi yang dialami Paus Fransiskus bersifat kompleks. Infeksi itu disebabkan 2 atau lebih mikroorganisme.

    Pantauan CNBC Indonesia, Senin (24/2/2025), kondisi kesehatan Paus Fransiskus menjadi sorotan masyarakat dunia. Kata kunci ‘Pope Francis’ menduduki peringkat pertama pada jejeran trending topic platform X dengan menghimpun lebih dari 111.000 post.

    Banyak umat Katolik maupun masyarakat pada umumnya memberikan doa untuk kesembuhan Paus Fransiskus.

    Berikut beberapa doa yang disampaikan para netizen untuk Paus Fransiskus:

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    (fab/fab)