kab/kota: Roma

  • Kabar Terbaru Kondisi Paus Fransiskus Usai Sempat Muntah-Muntah

    Kabar Terbaru Kondisi Paus Fransiskus Usai Sempat Muntah-Muntah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan mengumumkan pada Sabtu pagi Paus Fransiskus tidur nyenyak dan menghabiskan bagian pertama pagi harinya untuk beristirahat.

    “Setelah malam yang tenang, Paus sedang beristirahat,” demikian pernyataan singkat dari Kantor Pers Takhta Suci, dikutip Sabtu (1/3/2025).

    Paus tidak mengalami krisis lebih lanjut setelah bronkospasme yang terjadi kemarin. Pagi ini, beliau sarapan, menikmati kopi, dan membaca koran. Namun, kondisinya tetap kompleks, dan prognosisnya masih belum pasti.

    Paus Fransiskus tidur nyenyak dan sedang beristirahat, menurut pernyataan dari Kantor Pers Takhta Suci pada Sabtu pagi.

    Sebelumnya, pada Jumat malam, kondisi pernapasan Paus memburuk setelah mengalami bronkospasme terisolasi. Beliau segera diberikan ventilasi mekanis non-invasif, yang berhasil membantu stabilisasi kondisinya.

    Dalam pernyataan resminya, Vatikan menjelaskan, krisis pernapasan ini terjadi karena Paus Fransiskus menghirup muntahannya sendiri, yang menyebabkan gangguan pernapasan akut.

    “Setelah mengalami episode muntah, Paus mengalami kesulitan bernapas yang signifikan, yang menyebabkan perburukan mendadak pada kondisi paru-parunya,” demikian pernyataan dari Vatikan.

    Berkat ventilasi mekanis non-invasif, nilai pertukaran gas dalam tubuhnya kembali ke tingkat yang mendekati normal sebelum kejadian tersebut. Namun, dibutuhkan waktu sekitar 24 hingga 48 jam untuk mengevaluasi kondisi klinisnya lebih lanjut.

    Pernyataan ini muncul saat Paus masih menjalani perawatan untuk pneumonia bilateral di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Beliau dirawat sejak Jumat, 14 Februari, setelah mengalami infeksi saluran pernapasan.

    Paus Fransiskus, yang kini berusia 88 tahun, memiliki riwayat masalah paru-paru sejak muda. Saat masih menjalani pendidikan sebagai imam di Argentina, ia pernah mengalami pleuritis, kondisi peradangan pada selaput paru-paru, yang membuatnya harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.

    Kondisi inilah yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia yang kini tengah ia derita. Ini bukan pertama kalinya Paus harus dirawat akibat gangguan paru-paru.

    (dce)

  • Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Sulit Bernapas hingga Muntah

    Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Sulit Bernapas hingga Muntah

    Jakarta

    Paus Fransiskus, yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia, sempat mengalami “krisis” pernapasan yang menyebabkannya muntah pada Jumat (28/2).

    Paus berusia 88 tahun itu saat ini dirawat di rumah sakit di Roma akibat pneumonia di kedua paru-parunya. Setelah kejadian tersebut, ia segera diberikan ventilasi mekanis non-invasif yang menunjukkan respon baik dalam pertukaran gas, setelah saluran napasnya dibersihkan.

    Sumber-sumber Vatikan mengatakan dokter Paus membutuhkan waktu 24-48 jam untuk menentukan apakah ada kerusakan atau kemunduran pada kondisinya. Untuk saat ini mereka belum memberikan prognosis apa pun.

    “Bapa Suci mengalami krisis bronkospasme yang terisolasi, yang kemudian menyebabkan episode muntah saat menghirup udara dan kondisi pernapasan yang tiba-tiba memburuk,” kata Vatikan, dikutip dari BBC.

    “Bapa Suci segera menjalani bronkoaspirasi dan memulai ventilasi mekanis non-invasif, dengan respons yang baik terhadap pertukaran gas.”

    “Krisis pernapasan” terakhir terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat, tetapi tidak diketahui berapa lama kondisi itu berlangsung. Kondisi terbaru ini muncul setelah beberapa hari Vatikan mengabarkan bahwa kondisi Paus mengalami “sedikit perbaikan”.

    Sebelumnya, Paus dirawat di rumah sakit pada tanggal 14 Februari setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari. Ia pertama kali dirawat karena bronkitis sebelum didiagnosis mengidap pneumonia pada kedua paru-parunya.

    Kemudian, pada tanggal 22 Februari, Vatikan mengatakan bahwa Paus telah mengalami krisis pernapasan dan berada dalam kondisi “kritis”, namun kemudian pada hari Minggu, 23 Februari, merilis pembaruan yang mengatakan bahwa ia “tidak menunjukkan krisis pernapasan lebih lanjut”.

    Keesokan harinya, Paus mengeluarkan pernyataan yang meminta umat Katolik untuk berdoa untuknya setelah ia tidak dapat menyampaikan doa Angelus tradisional secara langsung selama minggu kedua berturut-turut .

    (suc/suc)

  • Dikabarkan Sakit, Ini Kondisi Paus Frasiskus Sekarang

    Dikabarkan Sakit, Ini Kondisi Paus Frasiskus Sekarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan membeberkan situasi terbaru Paus Fransiskus. Pihaknya mengatakan Paus tengah menghabiskan malam yang damai di rumah sakit pada Jumat (28/2/2025).

    Pernyataan ini dikeluarkan Vatikan sehari setelah Paus mencatat perbaikan kondisi klinis kritisnya untuk hari kedua berturut-turut.

    Setelah dirawat di rumah sakit Gemelli Roma pada 14 Februari karena kesulitan bernapas, Paus memicu kekhawatiran di seluruh dunia karena kondisinya memburuk menjadi pneumonia di kedua paru-paru.

    “Seperti pada hari-hari terakhir, malam telah berlalu dengan tenang dan paus sekarang beristirahat,” kata Vatikan dalam buletin pagi tentang kesehatan pria berusia 88 tahun itu, seperti dikutip AFP.

    Setelah akhir pekan yang sulit, di mana Paus menderita serangan pernapasan, Vatikan mengatakan minggu ini bahwa ada sedikit perbaikan dalam kondisinya.

    Namun, tidak mengubah prognosisnya tentang “direservasi”. Para ahli medis mengatakan usia paus dan kondisi yang sudah ada berarti pemulihan berkelanjutan dapat memakan waktu lebih lama.

    “Mengingat kompleksitas gambaran klinis, hari-hari berikutnya stabilitas klinis diperlukan untuk menyelesaikan prognosis,” kata Vatikan pada Kamis.

    (sef/sef)

  • Hari ke-14 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Membaik

    Hari ke-14 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Membaik

    Jakarta

    Vatikan pada Kamis (27/2) waktu setempat mengabarkan kondisi kesehatan Paus Fransiskus kian membaik. Hingga kini Kepala Negara Vatikan itu masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia di kedua paru-parunya.

    “Kondisi klinis Bapa Suci dipastikan membaik hari ini juga,” kata Vatikan dalam buletin malam tentang kesehatan Paus, dilansir AFP, Jumat (28/2/2025).

    Ini adalah hari kedua Vatikan melaporkan peningkatan kesehatan sejak Paus Fransiskus dalam kondisi kritis. Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma sejak tanggal 14 Februari.

    Saat para simpatisan terus berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan di luar rumah sakit, para ahli medis–bersama dengan Vatikan–telah memperingatkan bahwa Fransiskus masih dalam bahaya.

    “Mengingat kompleksitas gambaran klinis, diperlukan beberapa hari stabilitas klinis lebih lanjut untuk menyelesaikan prognosis,” kata pernyataan Vatikan.

    Setelah pertama kali dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas, Vatikan mengungkapkan bahwa Paus–yang sebagian paru-parunya diangkat saat masih muda–menderita pneumonia bilateral.

    Namun pada hari Rabu, Vatikan mengatakan bahwa kondisi klinis Fransiskus telah menunjukkan “sedikit perbaikan” sambil memperingatkan bahwa prognosisnya masih “diperkirakan”.

    Serangan pernapasan yang diderita Fransiskus pada akhir pekan yang membutuhkan oksigen tingkat tinggi tidak terulang, meskipun ia terus menerima oksigen dan melakukan latihan pernapasan.

    Pada hari Kamis, ia “bergantian menjalani terapi oksigen aliran tinggi dengan masker venturi,” kata Vatikan, mengacu pada masker oksigen yang memberikan oksigen pada konsentrasi yang terkontrol.

    “Pada pagi hari, Bapa Suci mendedikasikan waktunya untuk fisioterapi pernapasan, bergantian dengan istirahat,” kata Vatikan.

    Selama 14 hari sejauh ini, rawat inap saat ini merupakan yang terlama bagi Fransiskus.

    Pada sore hari, setelah sesi terapi lainnya, ia berdoa di kapel yang terletak di lantai 10 Gemelli di ruang khusus kepausan, kata Vatikan.

    Ia kemudian menghabiskan waktu untuk bekerja, katanya.

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Muncul Spekulasi Pengganti Paus Fransiskus bila Beliau Wafat, Ada 8 Nama Kardinal – Halaman all

    Muncul Spekulasi Pengganti Paus Fransiskus bila Beliau Wafat, Ada 8 Nama Kardinal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus, yang saat ini berusia 88 tahun, sedang dalam kondisi kritis akibat pneumonia yang menyerang kedua paru-parunya.

    Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus menunjukkan sedikit peningkatan saat dia berjuang melawan pneumonia bilateral yang diidapnya.

    “Gagal ginjal ringan yang diamati dalam beberapa hari terakhir telah mereda,” ungkap Vatikan dalam pembaruan terakhirnya.

    “Pemindaian CT dada yang dilakukan tadi malam menunjukkan perkembangan normal dari peradangan paru-paru,” lanjut keterangan Vatikan.

    Vatikan menambahkan, tes darah yang dilakukan Paus Fransiskus kali terakhir mengonfirmasi peningkatan (kondisinya membaik).

    “Kondisi klinis Bapa Suci dalam 24 jam terakhir telah menunjukkan sedikit peningkatan lebih lanjut,” kata pernyataan itu tanpa menyebutkan apakah kondisinya masih kritis.

    Jika Paus Fransiskus wafat, secara teknis, setiap pria Katolik Roma dapat dipilih sebagai pewaris Santo Petrus.

    Namun, biasanya salah satu dari 253 kardinal dari seluruh dunia akan terpilih untuk memimpin umat Katolik.

    Berikut adalah daftar kandidat terdepan untuk menggantikan Paus Fransiskus.

    Sekretaris negara Vatikan, Pietro Parolin bertugas di Vatikan selama 11 tahun.

    Ia yang paling dinominasikan menggantikan Paus Fransiskus. 

    Parolin dianggap moderat secara politik. Ia menghabiskan kariernya dengan berpartisipasi dalam sayap diplomatik Vatikan.

    Ia menghabiskan sebagian kariernya di Nunsiatur Nigeria dan Meksiko lalu diangkat menjadi kardinal pada 2014 oleh Paus Fransiskus.

    Parolin akan dianggap sebagai perpanjangan dari warisan Fransiskus.

    2. Kardinal Fridolin Ambongo Besungu

    Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, Fridolin Ambongo Besungu, menjadi berita utama ketika ia menolak deklarasi kontroversial Paus Fransiskus.

    Kapusin yang konservatif itu menyatakan doktrin Fiducia supplicans, yang mengizinkan para pendeta memberkati pasangan yang belum menikah dan pasangan sejenis, batal demi hukum di benua Afrika.

    Besungu mendapat berkat dari Paus Fransiskus dalam sebuah pertemuan darurat pada 2023 tak lama setelah ajaran itu dirilis, demikian dilaporkan Catholic Herald.

    Kepausan Besungu akan dipandang sebagai teguran keras terhadap prinsip-prinsip Paus Fransiskus yang condong ke kiri.

    Paus saat ini mengangkat Besungu sebagai kardinal pada 2019.

    3. Kardinal Wim Eijk 

    Willem Jacobus Eijk adalah seorang mantan dokter medis.

    Ia dianggap sebagai salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.

    Pada 2015, Eijk membantu menulis “Sebelas Kardinal Berbicara tentang Pernikahan dan Keluarga: Esai dari Sudut Pandang Pastoral”.

    Artikel itu dengan tegas menentang dukungan Paus Fransiskus terhadap pernikahan sipil ulang jika tidak menerima pembatalan pernikahan pertama.

    Eijk menulis bahwa hal itu adalah suatu bentuk perzinahan yang terstruktur dan dilembagakan.

    Eijk juga mengkritik ketidakmampuan Paus saat ini untuk melawan usulan Konferensi Uskup Jerman yang mengizinkan kaum Protestan menerima Ekaristi di gereja-gereja Katolik.

    Dalam sebuah tajuk rencana, Eijk menyebut keputusan Paus tentang masalah tersebut tidak bisa dipahami.

    Eijk diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada 2012.

    4. Kardinal Peter Erdo

    Peter Erdo dari Hungaria telah lama menjadi tokoh penting dalam politik gereja kontemporer.

    Sebagai seorang konservatif, Erdo sebelumnya menentang praktik umat Katolik yang bercerai atau menikah lagi untuk menerima Komuni Kudus.

    Erdo juga vokal menentang negara-negara Eropa yang menerima pengungsi, dengan menyatakan bahwa hal itu sama saja dengan perdagangan manusia.

    Erdo diangkat menjadi kardinal pada 2003 oleh Paus Yohanes Paulus II.

    5. Kardinal Luis Antonio Tagle

    Luis Antonio Tagle berasal dari Filipina. Ia menjabat sebagai wakil prefek untuk Bagian Evangelisasi Pertama di Departemen Evangelisasi dan sebagai presiden Komisi Antar Departemen untuk Religius yang Ditahbiskan.

    Tagle dijuluki Paus Fransiskus Asia. Ia dianggap condong ke kiri dan kritis terhadap perlakuan gereja terhadap kaum LGBT dan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi. 

    Dalam sebuah wawancara pada 2015, ia mengatakan sikap keras gereja terhadap kaum gay, janda yang cerai, dan ibu tunggal telah merusak tujuannya untuk menyebarkan Injil.

    Tagle adalah orang Filipina ketujuh yang diangkat menjadi kardinal dan akan menjadi paus pertama yang berasal dari benua Asia jika terpilih. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    6. Kardinal Raymond Burke

    Raymond Burke dianggap sebagai tokoh konservatif terkemuka di gereja tersebut.

    Ia adalah pendukung misa Latin dan kerap mengkritik Paus Fransiskus yang dianggap liberal.

    Warga asli Wisconsin dan mantan uskup agung St. Louis itu menentang kesediaan Paus Fransiskus untuk mengizinkan pasangan yang bercerai dan menikah lagi menerima Ekaristi.

    Burke juga menentang bahasa baru Gereja seputar kontrasepsi buatan, kaum gay, dan pernikahan sipil. Ia menyatakan hal itu sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima.

    Burke diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada 2010.

    7. Kardinal Mario Grech

    Sekretaris jenderal Sinode Uskup saat ini, Mario Grech dianggap sebagai calon penerus Paus Fransiskus yang moderat.

    Sebelumnya, ia pernah berbicara tentang perlunya menjangkau mereka yang dikucilkan dari Gereja karena seksualitas atau status perkawinan.

    Dalam pidatonya pada 2014 di Sidang Umum Luar Biasa Sinode Para Uskup, Grech menyoroti perlunya gereja untuk menjaga kesinambungan pengajaran sambil memberi ruang bagi kreativitas dalam metodologi berbicara kepada umat.

    Grech diangkat menjadi kardinal pada 2020 oleh Paus Fransiskus.

    8. Kardinal Matteo Zuppi

    Presiden Konferensi Episkopal Italia, Matteo Zuppi lahir di Roma dan menjabat posisi penting sebagai uskup agung Bologna, Italia. Ini menjadikannya orang dalam di Vatikan pimpinan Fransiskus.

    Sebagai orang kepercayaan Fransiskus, Zuppi diminta pada 2023 untuk melaksanakan misi perdamaian penting di Ukraina. Iabertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

    Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 2019.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Vatikan Beri Kabar Bahagia

    Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Vatikan Beri Kabar Bahagia

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar duka Paus Fransiskus yang alami sakit keras hingga kritis di rumah sakit mengirimkan gelombang pilu ke seluruh dunia, sejak beberapa hari lalu. Bagaimana kabar terkininya?

    Hari ini, Kamis, 27 Februari 2025, Vatikan mengirim kabar baik via laman berita resminya. Mereka mengumumkan kondisi Paus Fransiskus yang terus berangsur membaik.

    Menurut laporan Vatikan, Paus Gereja Katolik ke-266 bernama asli asli Jorge Mario Bergoglio itu sudah bisa tidur nyenyak setelah melewati kondisi kritisnya.

    Paus disebut terus dipantau agenda istirahatnya per Kamis pagi, 27 Februari 2025. karena kondisinya menunjukkan sedikit perbaikan dalam beberapa hari terakhir.

    “Paus tidur nyenyak semalam dan sekarang sedang beristirahat,” demikian pernyataan singkat oleh Kantor Pers Takhta Suci, dikutip dari laman Vatikan, 27 Februari 2025.

    Selamat dari Gagal Fungsi Ginjal

    Pada Rabu malam, 26 Februari 2025, Kantor Pers mengatakan kondisi kesehatan Paus telah sedikit membaik dalam 24 jam ke belakang.

    “Kekurangan fungsi ginjal ringan yang terlihat dalam beberapa hari terakhir telah mereda. Pemeriksaan CT scan dada yang dilakukan (pada Selasa) malam menunjukkan perkembangan normal pada peradangan paru-paru. Tes darah yang dilakukan (pada Rabu) mengonfirmasi perbaikan yang terlihat (pada Selasa),” kata pernyataan itu.

    Paus Fransiskus tetap menjalani terapi oksigen aliran tinggi, namun hingga Rabu malam, beliau belum mengalami krisis pernapasan seperti asma. Menurut Kantor Pers Takhta Suci, prognosisnya tetap “terjaga.”

    Sebelumnya, Paus dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak hari Jumat, 14 Februari lalu, setelah mengalami bronkitis, yang kemudian kena diagnosa mengidap pneumonia bilateral.

    Sudah Sempat Tulis Surat Pengunduran Diri

    Paus Fransiskus sudah mempersiapkan surat pengunduran diri sejak 2013 tahun pertamanya menjabat, yang akan digunakan jika terpaksa mengundurkan diri karena kesehatannya yang buruk, menurut sebuah laporan pada Minggu, 23 Februari 2025.

    Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara berdasarkan laporan New York Post yang dilakukan tahun 2022.

    “Saya telah menandatangani surat pengunduran diri, saat Tarcisio Bertone menjadi Menteri Luar Negeri. Saya menandatanganinya dan mengatakan kepadanya: Jika ada halangan karena alasan medis atau apa pun, ini pengunduran diri saya,” ucap Paus seperti dikutip dari Antara. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hasil Tes Kesehatan Terbaru Paus Fransiskus yang Dirawat karena Pneumonia

    Hasil Tes Kesehatan Terbaru Paus Fransiskus yang Dirawat karena Pneumonia

    Jakarta

    Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus menunjukkan sedikit peningkatan saat dia berjuang melawan pneumonia bilateral yang diidapnya.

    “Gagal ginjal ringan yang diamati dalam beberapa hari terakhir telah mereda. Pemindaian CT dada yang dilakukan tadi malam menunjukkan perkembangan normal dari peradangan paru-paru. Tes darah yang dilakukan hari ini mengonfirmasi peningkatan yang terlihat kemarin. Vatikan mengatakan dalam pembaruan terakhirnya.

    Paus berusia 88 tahun, yang sebagian paru-parunya diangkat saat masih muda, masih menerima aliran oksigen tambahan yang tinggi tetapi tidak mengalami krisis pernapasan lagi sejak Sabtu.

    Tes darah, yang menunjukkan beberapa jumlah trombosit rendah dan anemia, telah mengonfirmasi adanya peningkatan dan sedikit gagal ginjal yang terdeteksi beberapa hari lalu telah surut, kata pernyataan itu.

    “Kondisi klinis Bapa Suci dalam 24 jam terakhir telah menunjukkan sedikit peningkatan lebih lanjut,” kata pernyataan itu tanpa menyebutkan apakah kondisinya masih kritis.

    Paus Fransiskus menghabiskan malam ke-13 di rumah sakit Gemelli di Roma dan disebut sudah bisa melakukan beberapa aktivitas. Seorang pejabat Vatikan mengatakan ia dibanjiri surat dan kartu ucapan selamat untuknya.

    Pemimpin tertinggi umat Katolik ini telah dirawat di rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir. Ia dirawat di rumah sakit pada Maret 2023 karena apa yang akhirnya didiagnosis sebagai pneumonia.

    Ia juga menjalani operasi usus besar pada Juni 2021. Paus juga sering terlihat menggunakan kursi roda atau tongkat jalan akibat nyeri saraf skiatik dan masalah lutut.

    (kna/kna)

  • Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Sulit Bernapas hingga Muntah

    Vatikan Sebut Kondisi Paus Fransiskus Mulai Membaik

    Jakarta

    Vatikan mengungkap kondisi Paus Fransiskus yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita pneumonia. Vatikan menyebut kondisi pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan itu mulai membaik.

    “Kondisi klinis Bapa Suci dalam 24 jam terakhir menunjukkan sedikit peningkatan,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pemindaian CT pada dadanya menunjukkan “perkembangan normal kondisi peradangan paru-paru” seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/2/2025).

    Sebelumnya, Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus yang sakit kritis, berjuang melawan pneumoniapada kedua paru-parunya, melewati malam yang tenang di rumah sakit.

    “Paus melewati malam yang tenang dan sedang beristirahat,” demikian pernyataan terbaru Vatikan pada hari ke-13 Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit, seperti dilansirAFP, Rabu (26/2).

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari lalu karena kesulitan bernapas, setelah itu kondisinya sempat memburuk, sehingga memicu kekhawatiran luas di kalangan umat Katolik.

    Setelah mengalami serangan pernapasan pada akhir pekan, yang memerlukan oksigen dalam jumlah besar dan transfusi darah, Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus telah stabil, namun dia masih dalam kondisi kritis.

    Buletin medis yang dirilis Selasa (25/2) malam menyebutkan Paus Fransiskus dalam “kondisi klinis masih kritis namun stabil”.

    “Tidak ada episode pernapasan akut dan parameter hemodinamik tetap stabil,” jelas Vatikan dalam pernyataan terbarunya, merujuk pada pengukuran seperti detak jantung dan tekanan darah.

    Paus Fransiskus, menurut Vatikan, telah menjalani pemindaian baru “pada malam hari untuk pemantauan radiologi pneumonia bilateral”.

    “Prognosisnya masih belum jelas,” katanya.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hasil Tes Kesehatan Terbaru Paus Fransiskus yang Dirawat karena Pneumonia

    Doa Kesembuhan Bagi Paus Fransiskus yang Masih Kritis di RS

    Jakarta

    Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus tengah dirawat di rumah sakit (RS) berjuang melawan pneumonia pada kedua paru-parunya. Doa untuk kesembuhan Paus Fransiskus terus dipanjatkan dari seluruh penjuru dunia.

    Berjalan menuju patung marmer putih mendiang Paus Yohanes Paulus II di sebuah alun-alun kecil di luar Rumah Sakit Gemelli, Roma, Joaquín Mbana Nchama turut mendoakan Paus Fransiskus.

    Sebagai duta besar Guinea Khatulistiwa untuk Vatikan, ia duduk di sebuah blok dekat monumen, mengeluarkan sebuah buku doa merah kecil dan rosario, lalu mulai membisikkan doa untuk Paus Fransiskus.

    “Saya di sini bukan untuk menarik perhatian,” ujar Mbana Nchama setelah doanya seperti dilansir DW, Rabu (26/2/2025). “Saya hanya ingin berdoa untuk paus ini, karena dia benar-benar menginginkan keselamatan bagi seluruh ciptaan Tuhan.”

    Tidak lama setelahnya, sepasang suami istri muda asal Italia datang dengan bayi mereka. Sang ibu berdoa sambil menatap patung, lalu membungkuk untuk mencium anaknya yang berbaring di kereta bayi, dengan air mata mengalir di wajahnya.

    Setelah lima tahun mencoba untuk hamil, saya berdoa untuk pertama kalinya saat misa kepausan di Vatikan, 18 bulan yang lalu,” ujar wanita berusia 42 tahun dari Roma yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan. “Dua minggu kemudian, saya mengandung. Saya berterima kasih kepada Tuhan dan paus untuk keajaiban ini, itulah sebabnya saya datang untuk mendoakannya sekarang.”

    Sang suami meletakkan seikat bunga di dekat lilin, balon, surat tulisan tangan, dan foto-foto yang ditinggalkan para peziarah di sekitar patung Paus Fransiskus. Setiap hari, banyak orang datang untuk memanjatkan doa bagi kesembuhan paus.

    Doa dan Harapan

    Umat Katolik mendoakan Paus Fransiskus (AP Photo/Bernat Armangue)

    Persiapan Vatikan untuk Yubileum 2025

    Kondisi Paus Fransiskus menjadi perhatian besar, terutama karena Vatikan tengah bersiap menyambut lebih dari 30 juta peziarah dalam rangka Yubileum 2025. Yubileum adalah momen istimewa bagi umat Katolik untuk mendapatkan pengampunan dosa dan mengukuhkan kembali iman mereka.

    “Yubileum mengingatkan kita bahwa pusat agama Katolik ada di Roma,” kata Pastor Roberto Regoli, direktur Departemen Sejarah Gereja di Universitas Kepausan Gregoriana. “Itulah mengapa ziarah ini sangat penting, dan akan terus berlangsung, apa pun kondisi paus.”

    Para peziarah yang datang diterima di pusat pendaftaran sebelum memulai perjalanan spiritual sejauh 800 meter menuju Pintu Suci Vatikan. Salah satu di antara mereka adalah Guido San Marco, pria 67 tahun dari Surabaya, Indonesia.

    “Saya di sini untuk memperkuat iman saya,” katanya.

    Doa dan Harapan

    Di antara para peziarah lainnya, Sarah O’Neill, wanita 62 tahun dari Irlandia Utara, merasa sedih karena tidak bisa menghadiri misa kepausan yang biasanya diadakan pada Rabu (26/2).

    “Kami berdoa untuk kesehatan Paus,” ujarnya. “Namun, sangat menyedihkan bahwa kami tidak bisa melihat langsung misa kepausan yang kami nantikan.”

    Sementara itu, Bartosz Wawrzyczak, pria 42 tahun dari Gdansk, Polandia, mengungkapkan bahwa banyak peziarah Polandia masih merasa dekat dengan mendiang Paus Yohanes Paulus II.

    “Ketika saya berdoa, saya selalu membayangkan Yohanes Paulus II,” katanya. “Saya pribadi sedikit bingung dengan pendekatan Paus Fransiskus yang lebih progresif, namun kami mencoba memahami kata-kata dan ajarannya.”

    Di tengah harapan dan doa yang terus mengalir dari seluruh dunia, umat Katolik menantikan kabar terbaru tentang pemimpin spiritual mereka, Paus Fransiskus, yang masih dalam perawatan intensif di Roma.

    Kondisi Paus Fransiskus

    Ornamen dukungan dan doa untuk kesembuhan Puas Fransiskus di Roma. (DW News)

    Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus yang sakit kritis, berjuang melawan pneumonia pada kedua paru-parunya, melewati malam yang tenang di rumah sakit.

    “Paus melewati malam yang tenang dan sedang beristirahat,” demikian pernyataan terbaru Vatikan pada hari ke-13 Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2).

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari lalu karena kesulitan bernapas, setelah itu kondisinya sempat memburuk, sehingga memicu kekhawatiran luas di kalangan umat Katolik.

    Setelah mengalami kesulitan pernapasan pada akhir pekan, yang memerlukan oksigen dalam jumlah besar dan transfusi darah, Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus telah stabil, namun dia masih dalam kondisi kritis.

    Buletin medis yang dirilis Selasa (25/2) malam menyebutkan Paus Fransiskus dalam “kondisi klinis masih kritis namun stabil”.

    “Tidak ada episode pernapasan akut dan parameter hemodinamik tetap stabil,” jelas Vatikan dalam pernyataan terbarunya, merujuk pada pengukuran seperti detak jantung dan tekanan darah.

    Paus Fransiskus, menurut Vatikan, telah menjalani pemindaian baru “pada malam hari untuk pemantauan radiologi pneumonia bilateral”. “Prognosisnya masih belum jelas,” sebut Vatikan dalam pernyataannya.

    Meskipun kondisinya kritis, sebut Vatikan dalam pernyataannya, pemimpin umat Katolik sedunia ini tetap menangani urusan gereja dari kamar rumah sakitnya.

    “Pada pagi hari, setelah menerima Ekaristi, beliau melanjutkan aktivitas kerja,” demikian pernyataan Vatikan.

    Halaman 2 dari 3

    (rfs/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hari ke-13 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Masih Kritis

    Hari ke-13 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Masih Kritis

    Roma

    Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus yang sakit kritis, berjuang melawan pneumonia pada kedua paru-parunya, melewati malam yang tenang di rumah sakit.

    “Paus melewati malam yang tenang dan sedang beristirahat,” demikian pernyataan terbaru Vatikan pada hari ke-13 Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2025).

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari lalu karena kesulitan bernapas, setelah itu kondisinya sempat memburuk, sehingga memicu kekhawatiran luas di kalangan umat Katolik.

    Setelah mengalami serangan pernapasan pada akhir pekan, yang memerlukan oksigen dalam jumlah besar dan transfusi darah, Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus telah stabil, namun dia masih dalam kondisi kritis.

    Buletin medis yang dirilis Selasa (25/2) malam menyebutkan Paus Fransiskus dalam “kondisi klinis masih kritis namun stabil”.

    “Tidak ada episode pernapasan akut dan parameter hemodinamik tetap stabil,” jelas Vatikan dalam pernyataan terbarunya, merujuk pada pengukuran seperti detak jantung dan tekanan darah.

    Paus Fransiskus, menurut Vatikan, telah menjalani pemindaian baru “pada malam hari untuk pemantauan radiologi pneumonia bilateral”.

    “Prognosisnya masih belum jelas,” sebut Vatikan dalam pernyataannya.

    Meskipun kondisinya kritis, sebut Vatikan dalam pernyataannya, pemimpin umat Katolik sedunia ini tetap menangani urusan gereja dari kamar rumah sakitnya.

    “Pada pagi hari, setelah menerima Ekaristi, beliau melanjutkan aktivitas kerja,” demikian pernyataan Vatikan.

    Umat Katolik berbondong-bondong ke Vatikan dan Rumah Sakit Gemelli untuk mendoakan Paus Fransiskus. Para dokter telah memperingatkan bahwa pemulihan apa pun akan memakan waktu dan Paus Fransiskus kemungkinan masih dirawat di rumah sakit sepekan ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu