kab/kota: Roma

  • Beliau Ajarkan Kemanusiaan dan Persaudaraan

    Beliau Ajarkan Kemanusiaan dan Persaudaraan

    JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus pada hari ini, Senin, 21 April. Sosok ini disebutnya selalu menempatkan kemanusiaan dan persaudaraan di atas segalanya.

    “Seluruh umat manusia kehilangan dengan kepergiannya. Beliau telah menorehkan jejak yang begitu mendalam karena beliau menempatkan kemanusiaan dan persaudaraan di atas segala-galanya,” kata Gomar saat dihubungi VOI, Senin, 21 April.

    Gomar menyebut Paus Fransiskus juga selalu mengajarkan kemanusiaan dan persaudaraan harus melebihi batasan agama. “Bahkan melampaui pilihan iman,” tegasnya.

    “Duka mendalam atas kepergian beliau. Beliau sudah menyelesaikan pertandingannya di dunia ini dan saya kira telah memenangkannya,” sambung Gomar.

    Diberitakan sebelumnya, Paus Fransiskus yang merupakna pemimpin Gereja Katolik Roma pertama dari Amerika Latin meninggal dunia dalam usia 88 tahun. Ia belum lama ini keluar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan akibat serangan pneumonia ganda yang serius.

    Paus dirawat di Gemelli Hospital, Roma, Italia pada 13 Februari dan diperbolehkan pulang pada 23 Maret.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” Kardinal Kevin Farrell mengumumkan di saluran TV Vatikan, melansir Reuters 21 April.

    “Pukul 7.35 pagi ini Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” lanjut pengumuman itu.

    Diketahui, Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus pada tanggal 13 Maret 2013. Peristiwa ini mengejutkan banyak pengamat Gereja karena dianggap sebagai orang luar.

    Paus Fransiskus berusaha memproyeksikan kesederhanaan dalam peran agungnya. Dia tidak pernah menempati apartemen kepausan yang penuh hiasan di Istana Apostolik seperti pendahulunya dengan alasan demi kesehatan psikologis.

    Saat menjabat, dia mewarisi Gereja yang diserang karena skandal pelecehan seksual anak dan terkoyak oleh pertikaian internal dalam birokrasi Vatikan. Paus Fransiskus terpilih dengan mandat yang jelas untuk memulihkan ketertiban.

    Namun seiring berjalannya masa kepausannya, Paus Fransiskus menghadapi kritik keras dari kaum konservatif. Ia dituduh merusak tradisi yang dijunjung tinggi.

    Di sisi lain, Paus Fransiskus juga menuai kemarahan kaum progresif, yang merasa ia seharusnya berbuat lebih banyak untuk membentuk kembali Gereja yang telah berusia 2.000 tahun itu.

    Saat ia berjuang melawan perbedaan pendapat internal, Paus Fransiskus menjadi bintang global. Perjalanannya ke luar negeri selalu jadi perhatian untuk mempromosikan dialog dan perdamaian antaragama, dengan berpihak pada kaum terpinggirkan, seperti para migran.

  • Anggun C Sasmi Kenang Paus Fransiskus Sosok yang Rendah Hati

    Anggun C Sasmi Kenang Paus Fransiskus Sosok yang Rendah Hati

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepergian Paus Fransiskus untuk selamanya meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang, termasuk penyanyi internasional asal Indonesia, Anggun C Sasmi. Ia mengenang sosok Paus Fransiskus sebagai pribadi yang sangat rendah hati.

    “Paus Fransiskus, Paus yang rendah hati,” tulis Anggun C Sasmi dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut, Anggun C Sasmi juga menyoroti peran Paus Fransiskus sebagai tokoh yang kerap menyuarakan perdamaian dan keadilan di tingkat global.

    “Paus Fransiskus yang progresif, suara global untuk perdamaian dan keadilan,” tambahnya.

    Anggun C Sasmi juga menyoroti perhatian besar Paus Fransiskus terhadap kehidupan orang-orang miskin dan terpinggirkan.

    “Belas kasihannya kepada orang-orang yang terpinggir, untuk orang-orang miskin. Cinta dan harapannya untuk kemanusiaan,” pungkasnya.

    Kabar duka wafatnya Paus Fransiskus mengejutkan dunia pada Senin (21/4/2025). Pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut mengembuskan napas terakhir di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan.

    Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, meninggal dunia pada usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia ganda sejak awal tahun 2025.

    Paus Fransiskus merupakan Paus pertama yang berasal dari Argentina dan juga Paus pertama dari kawasan Amerika Latin yang memimpin Gereja Katolik Roma, dengan jumlah pengikut mencapai sekitar 1,3 miliar di seluruh dunia. Ia memulai masa jabatannya sebagai Paus pada Maret 2013.

    Selama lima minggu terakhir, Paus Fransiskus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Poliklinik Gemelli akibat pneumonia parah yang hampir merenggut nyawanya sebanyak dua kali. Setelah kondisinya membaik, beliau dipulangkan pada 23 Maret 2025 dan melanjutkan pemulihan di Vatikan dengan pengawasan medis ketat.

    Dokter mengungkapkan, pneumonia ganda yang diderita Paus Fransiskus telah menyebabkan kerusakan pada paru-parunya dan membuat otot pernapasannya menegang. Meskipun demikian, beliau tetap menggunakan alat bantu oksigen melalui kanula, dan sesekali dapat melepasnya.

    Pada awal April 2025, Vatikan merilis pernyataan bahwa hasil rontgen menunjukkan adanya perbaikan ringan pada paru-paru dan fungsi motorik Paus Fransiskus. Namun, kondisi beliau tetap dianggap rapuh.

    Dalam salah satu pernyataan terakhirnya pada 16 Maret lalu, Paus Fransiskus mengakui kondisi kesehatannya. Ia menulis:

    “Saya berbagi pemikiran ini dengan Anda saat saya menghadapi masa pencobaan, dan saya bergabung dengan begitu banyak saudara-saudari yang sedang sakit. Rapuh, saat ini, seperti saya. Tubuh kita memang lemah, tetapi meski begitu, tak ada yang dapat menghalangi kita untuk mengasihi, berdoa, memberi diri, dan saling mendukung, dalam iman, memancarkan tanda-tanda harapan.”

    Saat meninggalkan rumah sakit, Paus Fransiskus sempat menyapa para peziarah dari balkon dengan kursi roda, melambaikan tangan, dan mengucapkan terima kasih dengan suara lirih melalui mikrofon, “Terima kasih, semuanya.”

    Meskipun usia dan kondisi kesehatannya tidak lagi prima, Paus Fransiskus tetap aktif menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan spiritualnya. Bahkan pada September 2024, beliau menyelesaikan tur empat negara Asia-Pasifik, termasuk Singapura, yang menjadi kunjungan terpanjang selama masa kepausannya, baik dari segi durasi maupun jarak tempuh.

  • Ketua KWI: Paus Fransiskus banyak tinggalkan pelajaran bagi kehidupan

    Ketua KWI: Paus Fransiskus banyak tinggalkan pelajaran bagi kehidupan

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus meninggalkan pelajaran bagi kehidupan soal kemanusiaan dan kepedulian terhadap orang miskin.

    “Ada begitu banyak ajaran-ajaran, yang sekarang dititipkan kepada kita, untuk diteruskan. Nilai-nilai Injil, cinta universal, persaudaraan, kepedulian pada lingkungan, teristimewa bela rasa, kepada orang-orang yang miskin dan orang-orang yang terpinggirkan,” katanya dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

    Sedangkan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menyebutkan, momen meninggalnya Paus bertepatan saat seluruh perayaan Liturgi Paskah 2025 di seluruh dunia berjalan lancar.

    Paus Fransiskus wafat di saat sudah memastikan bahwa perayaan Liturgi Paskah seluruh dunia berjalan dengan lancar, semua umat Katolik seluruh dunia merayakan kebangkitan dengan kegembiraan.

    “Lalu beliau pamit meninggalkan kita semua dalam kondisi kita sudah selesai Paskah,” katanya.

    Gusma juga menyebutkan umat Katolik merasa kehilangan sosok pemuka agama yang dikenal dengan kesederhanaanya.

    “Tentu saat ini, kami merasa duka cita yang mendalam kehilangan sosok tokoh manusia yang menjadi panutan, kesederhanannya, keberpihakan terhadap orang miskin tersingkir, mau turun langsung ke wilayah konflik dan lainnya,” kata Gusma.

    Ketua Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma (bersalaman dengan Paus Fransiskus) saat bertemu dengan Paus Fransiskus pada Agustus 2024. ANTARA/HO-Pemuda Katolik

    Gusma juga menceritakan pengalamannya ketika bertemu langsung dengan mendiang Paus Fransiskus saat dirinya bersama organisasi pemuda lintas agama bertemu pada Agustus 2024.

    “Saat bertemu dengan rekan-rekan dari Indonesia, Bapa Suci benar-benar teduh, menyalami satu-satu melihat kita dan memberkati, sunggu berkesan untuk kita,” kata Gusma.

    Saat itu, Paus menandatangani Piagam Jakarta-Vatikan bersama organisasi pemuda lintas agama Indonesia, bertema “Keadilan dan Perdamaian untuk Dunia”.

    Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada Senin.

    Menurut laporan Vatican News, Kardinal Kevin Farrell mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal di kediamannya pada 7:35 pagi waktu Vatikan.

    “Hidupnya telah dibaktikan bagi melayani Tuhan dan Gereja. Beliau telah mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan,” kata Kardinal Farrell.

    Pada awal Februari 2025, Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli setelah menderita bronkitis selama beberapa hari. Kondisi klinis pemimpin Gereja Katolik tersebut semakin memburuk, dan pada Selasa (18/2),

    Paus didiagnosis menderita pneumonia bilateral. Paus Fransiskus akhirnya pulang ke kediamannya setelah dirawat selama 38 hari.

    Pada April 2024, Paus Fransiskus dilaporkan menyetujui pembaruan pada buku liturgi untuk prosesi pemakaman kepausan yang akan memandu Misa pengebumian Paus yang akan diumumkan kemudian.

    Edisi kedua Ordo Exsequiarum Romani Pontificis mencantumkan sejumlah elemen baru, termasuk bagaimana jasad sang Paus ditangani setelah meninggal. Prosedur baru juga mencantumkan supaya jasad sang paus dipastikan kondisinya di kapel setelah meninggal dunia dan segera ditempatkan di peti mati.

    Uskup Agung Diego Ravelli juga menyatakan bahwa Paus Fransiskus telah menginstruksikan penyederhanaan prosesi pemakaman.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Paus Fransiskus Tutup Usia, Simak Daftar Paus dari Masa ke Masa

    Paus Fransiskus Tutup Usia, Simak Daftar Paus dari Masa ke Masa

    Jakarta: Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Paus meninggal di usia 88 tahun.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell mengumumkan di saluran TV Vatikan.

    “Pukul 7:35 pagi ini Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” lanjutnya.

    Paus Fransiskus memiliki nama Jorge Mario Bergoglio. Ia menjadi Paus Gereja Katolik ke-266 yang terpilih pada hari kedua Konklaf Kepausan 2013 pada 13 Maret 2013. 
     

    Paus Fransiskus adalah imam Yesuit pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama dan orang dari Belahan Bumi Selatan pertama sejak Paus Gregorius III dari Suriah wafat pada 741.

    Selain menjabat sebagai pemimpin umat Katolik sedunia, Paus juga merupakan kepala negara dari Negara Kota Vatikan. 
    Daftar Paus dari masa ke masa:

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-1:

    Santo Petrus (30-64)
    Santo Linus (64-76)
    Santo Anakletus (76-88)
    Santo Klemens I (88-99)
    Santo Evaristus (99-105)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-2:

    Santo Aleksander I (105-115)
    Santo Sixtus I (115-125)
    Santo Telesphorus (125-136)
    Santo Higinus (136-140)
    Santo Pius I (140-142)
    Santo Aniketus (155-166)
    Santo Soterius (166-174)
    Santo Eleuterus (174-189)
    Santo Viktor I (189-198)
    Santo Zefirinus (199-217)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-3:

    Santo Kallistus I (217-222)
    Santo Urbanus I (222-230)
    Santo Pontianus (230-235)
    Santo Anterus (235-236)
    Santo Fabianus (236-250)
    Santo Kornelius (251-253)
    Santo Lusius I (253-254)
    Santo Stefanus I (254-257)
    Santo Sixtus II (257-258)
    Santo Dionisius (259-268)
    Santo Feliks I (269-274)
    Santo Eutikianus (275-283)
    Santo Caius (283-296)
    Santo Marselinus (296-308)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-4:

    Santo Marsellus I (308-309)
    Santo Eusebius (309-311)
    Santo Meltiades (311-314)
    Santo Silvester I (314-336)
    Santo Markus (336-337)
    Santo Julius I (337-352)
    Paus Liberius (352-366)
    Santo Damasus I (366-384)
    Santo Sirikus (384-399)
    Santo Anastasius I (399-401)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-5:

    Santo Innosensius I (401-417)
    Santo Zosimus (417-418)
    Santo Binifasius I (418-422)
    Santo Selestinus I (422-432)
    Santo Sixtus III (432-440)
    Santo Leo I (440-461)
    Santo Hilarius (461-468)
    Santo Simplisius (468-483)
    Santo Feliks III (483-492)
    Santo Gelasius I (492-496)
    Paus Anatasius II (496-498)
    Santo Symnakus (498-514)

    Daftar Paus Katolik Abad ke-6:

    Santo Hormidas (514-523)
    Santo Yohanes I (523-526)
    Santo Feliks IV (526-530)
    Paus Bonifasius II (530-532)
    Paus Yohanes II (533-535)
    Santo Agapitus I (535-536)
    Santo Silverius (536-537)
    Paus Vigilius (537-555)
    Paus Pelagius I (556-561)
    Paus Yohanes III (561-574)
    Paus Benediktus I (575-579)
    Paus Pelagius II (579-590)
    Santo Gregorius I Agung (590-604)

    Paus Katolik Abad ke-7:

    Paus Sabianus (604-606)
    Paus Bonifasius III (607)
    Santo Bonifasius IV (608-615)
    Santo Adeodatus I (615-618)
    Paus Bonifasius V (619-625)
    Paus Honorius I (625-638)
    Paus Severinus (640)
    Paus Yohanes IV (640-642)
    Paus Theodorus I (642-649)
    Santo Martinus I (649-654)
    Santo Eugenius I (654-657)
    Santo Vitalianus (657-672)
    Paus Adeodatus II (672-676)
    Paus Donus (676-678)
    Santo Agathus (678-681)
    Santo Leo II (682-683)
    Santo Benediktus II (684-685)
    Paus Yohanes V (685-686)
    Paus Conon (686-687)
    Santo Sergius I (687-701)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-8:

    Paus Yohanes VI (701-705)
    Paus Yohanes VII (705-707)
    Paus Sininnius (708)
    Paus Konstantinus (708-715)
    Santo Gregorius II (715-731)
    Santo Gregorius III (731-741)
    Santo Zakarias (741-752)
    Paus Stefanus II (752-757)
    Santo Paulus I (757-767)
    Paus Stefanus III (767-772)
    Paus Adrianus I (772-795)
    Santo Leo III (795-816)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-9:

    Paus Stefanus IV (816-817)
    Santo Paskalis I (817-824)
    Paus Eugenius II (824-827)
    Paus Valentinus (827)
    Paus Gregorius IV (827-844)
    Paus Sergius II (844-847)
    Santo Leo IV (847-855)
    Paus Benediktus III (855-858)
    Santo Nikolas I Agung (858-867)
    Paus Adrianus II (867-872)
    Paus Yohanes VIII (872-882)
    Paus Marinus I (882-884)
    Santo Adrianus III (884-885)
    Paus Stevanus V (885-891)
    Paus Formosus (891-896)
    Paus Bonifasius VI (896)
    Paus Stevanus VI (896-897)
    Paus Romanus (897)
    Paus Theodorus II (897)
    Paus Yohanes IX (898-900)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-10:

    Paus Benediktus IV (900-903)
    Paus Leo V (903)
    Paus Sergius III (904-911)
    Paus Anastasius III (911-913)
    Paus Lando (913-914)
    Paus Yohanes X (914-928)
    Paus Leo VI (928-929)
    Paus Stefanus VII (929-931)
    Paus Yohanes XI (931-935)
    Paus Leo VII (936-939)
    Paus Stefanus VIII (939-942)
    Paus Marinus II (942-946)
    Paus Agapitus II (946-955)
    Paus Yohanes XII (955-963)
    Paus Leo VIII (963-964)
    Paus Benediktus V (964)
    Paus Yohanes XIII (965-972)
    Paus Benediktus VI (973-974)
    Paus Benediktus VII (974-983)
    Paus Yohanes XIV (983-984)
    Paus Yohanes XV (985-996)
    Paus Gregorius V (996-999)
    Paus Silvester II (999-1003)

    Daftar Paus Katolik pada abad ke-11:

    Paus Yohanes XVII (tahun 1003)
    Paus Yohanes XVIII (1003-1009)
    Paus Sergius IV (1009-1012)
    Paus Benediktus VIII (1012-1024)
    Paus Yohanes XIX (1024-1032)
    Paus Benediktus IX (1032-1044)
    Paus Silvester III (1045)
    Paus Benediktus IX (1045)
    Paus Gregorius VI (1045-1046) 
    Paus Klemens II (1046-1047)
    Paus Benediktus IX (1047-1048)
    Paus Damasus II (1048)
    Paus Santo Leo IX (1049-1054)
    Paus Viktor II (1055-1057)
    Paus Stefanus IX (1057-1058)
    Paus Nikolas II (1058-1061)
    Paus Aleksander II (1061-1073)
    Paus Santo Gregorius VII (1073-1085)
    Paus Viktor III (1086-1087)
    Paus Urbanus II (1088-1099)
    Paus Paskalis II (1099-1118)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-12:

    Paus Gelasius II (1118-1119)
    Paus Kallistus II (1119-1124)
    Paus Honorius II (1124-1130)
    Paus Innosensius II (1130-1143)
    Paus Selestinus II (1143-1144)
    Paus Lusius II (1144-1145)
    Paus Eugenius III (1145-1153)
    Paus Anastasius IV (1153-1154)
    Paus Adrianus IV (1154-1159)
    Paus Aleksander III (1159-1181)
    Paus Lusius III (1181-1185)
    Paus Urbanus III (1185-1187)
    Paus Gregorius VIII (1187)
    Paus Klemens III (1187-1191)
    Paus Selestinus III (1191-1198)
    Paus Innosensius III (1198-1216)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-13:

    Paus Honorius III (1216-1227)
    Paus Gregorius IX (1227-1241)
    Paus Selestinus IV (1241)
    Paus Innosensius IV (1243-1254)
    Paus Aleksander IV (1254-1261)
    Paus Urbanus IV (1261-1264)
    Paus Klemens IV (1265-1268)
    Paus Gregorius X (1271-1276)
    Paus Innosensius V (1276)
    Paus Adrianus V (1276)
    Paus Yohanes XXI (1276-1277)
    Paus Nikolas III (1277-1280)
    Paus Martinus IV (1281-1285)
    Paus Honorius IV (1285-1287)
    Paus Nikolas IV (1288-1292)
    Paus Santo Selestinus V (1294)
    Paus Bonifasius VIII (1294-1303)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-14:

    Paus Benediktus XI (1303-1304)
    Paus Klemens V (1305-1314)
    Paus Yohanes XXII (1316-1334)
    Paus Benediktus XII (1334-1342)
    Paus Klemens VI (1342-1352)
    Paus Innosensius VI (1352-1362)
    Paus Urbanus V (1362-1370)
    Paus Gregorius XI (1370-1378)
    Paus Urbanus VI (1378-1389)
    Paus Bonifasius IX (1389-1404)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-15:

    Paus Innosensius VII (1404-1406)
    Paus Gregorius XII (1406-1415)
    Paus Martinus V (1417-1431)
    Paus Eugenius IV (1431-1447)
    Paus Nikolas V (1447-1455)
    Paus Kallistus III (1455-1458)
    Paus Pius II (1458-1464)
    Paus Paulus II (1464-1471)
    Paus Siktus IV (1471-1484)
    Paus Innosensius VIII (1484-1492)
    Paus Aleksander VI (1492-1503)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-16:

    Paus Pius III (1503)
    Paus Julius II (1503-1513)
    Paus Leo X (1513-1521)
    Paus Adrianus VI (1522-1523)
    Paus Klemens VII (1523-1534)
    Paus Paulus III (1534-1549)
    Paus Julius III (1550-1555)
    Paus Marsellus II (1555)
    Paus Paulus IV (1555-1559)
    Paus Pius IV (1559-1565)
    Paus Santo Pius V (1566-1572)
    Paus Gregorius XIII (1572-1585)
    Paus Siktus V (1585-1590)
    Paus Urbanus VII (1590)
    Paus Gregorius XIV (1590-1591)
    Paus Innosensius IX (1591)
    Paus Klemens VIII (1592-1605) 

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-17:

    Paus Leo XI (1605)
    Paus Paulus V (1605-1621)
    Paus Gregorius XV (1621-1623)
    Paus Urbanus VIII (1623-1644)
    Paus Innosensius X (1644-1655)
    Paus Aleksander VII (1655-1667)
    Paus Klemens IX (1667-1669)
    Paus Klemens X (1670-1676)
    Paus Innosensius XI (1676-1689)
    Paus Aleksander VIII (1689-1691)
    Paus Innosensius XII (1691-1700)

    Daftar Paus Katolik pada Abad ke-18:

    Paus Klemens XI (1700-1721)
    Paus Innosensius XIII (1721-1724)
    Paus Benediktus XIII (1724-1730)
    Paus Klemens XII (1730-1740)
    Paus Benediktus XIV (1740-1758)
    Paus Klemens XIII (1758-1769)
    Paus Klemens XIV (1769-1774)
    Paus Pius VI (1775-1799)

    Paus Katolik pada Abad ke-19:

    Paus Pius VII (1800-1823)
    Paus Leo XII (1823-1829)
    Paus Pius VIII (1829-1830)
    Paus Gregorius XVI (1831-1846)
    Paus Pius IX (1846-1878)
    Paus Leo XIII (1878-1903)

    Paus Katolik pada Abad ke-20:

    Paus Santo Pius X (1903-1914)
    Paus Benediktus XV (1914-1922)
    Paus Pius XI (1922-1939)
    Paus Pius XII (1939-1958)
    Paus Santo Yohanes XXIII (1958-1963)
    Paus Paulus VI (1963-1978)
    Paus Yohanes Paulus I (1978)
    Paus Santo Yohanes Paulus II (1978-2005)

    Paus Katolik pada Abad ke-21:

    Paus Benediktus XVI (2005-2013)
    Paus Fransiskus (2013-2025)

  • Ucapkan Duka Cita, Megawati Kenang Momen Kebersamaan Bersama Paus Fransiskus – Page 3

    Ucapkan Duka Cita, Megawati Kenang Momen Kebersamaan Bersama Paus Fransiskus – Page 3

    Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengucapkan belasungkawa dan turut berduka atas meninggalnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus.

    “Ikut belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin pagi, 21 April 2025 waktu Roma Vatikan. Beliau dikenal sebagai tokoh yang humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global,” ujar Haedar kepada Liputan6.com, Senin (21/4/2025).

    Haedar mengulas pertemuannya dengan Paus Fransiskus pada 24 Februari 2024 lalu di Vatikan dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity.

    “Penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat. Paus Fransiskus dikenal bersahaja dengan slogan miserando atque eligendo atau rendah hati dan terpilih,” jelas dia.

    Baginya, Paus Fransiskus merupakan tokoh inklusif yang menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. Bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib, Paus Fransiskus pun menerima Zayed Award yang pertama.

    “Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu,” kata Haedar.

    “Karenanya, kita kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katolik yang hidupnya diabdikan untuk kehidupan kemanusiaan yang relijius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia,” ungkapnya.

    Haedar berharap jejak Paus Fransiskus sebagai tokoh perdamaian menjadi inspirasi bagi semua orang di seluruh belahan dunia.

    “Semoga inspirasi dan jejak Paus Fransiskus untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia menjadi salah satu pendorong terciptanya tatanan dunia damai yang masif dan autentik, ketika panggung global saat ini masih diwarnai oleh perangai sebagian tokoh politik dunia yang ugal-ugalan dan antidamai,” tutur Haedar.

  • Paus Fransiskus Wafat, Umat Katolik Berkumpul di Katedral Jakarta

    Paus Fransiskus Wafat, Umat Katolik Berkumpul di Katedral Jakarta

    Jakarta, Beritasatu.com – Umat Katolik mulai berdatangan ke Gereja Katedral Jakarta setelah kabar wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) siang.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di lokasi, sejumlah umat tampak hadir untuk mengikuti misa harian. Selain beribadah, mereka juga turut mendoakan arwah Paus Fransiskus, sebagai bentuk penghormatan terakhir.

    Meskipun demikian, pihak Gereja Katedral Jakarta belum mengumumkan secara resmi jadwal pelaksanaan misa requiem untuk Paus Fransiskus. Hingga berita ini diturunkan, pengurus gereja masih menunggu koordinasi lebih lanjut antara pimpinan gereja dan Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia.

    Media masih menunggu pernyataan resmi terkait jadwal misa requiem sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok yang sangat dihormati dalam tradisi Katolik tersebut.

    Sebagai informasi, Paus Fransiskus—yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio—mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, pada usia 88 tahun. Ia meninggal setelah berjuang melawan pneumonia ganda sejak awal 2025.

    Paus Fransiskus merupakan Paus pertama dari Argentina sekaligus dari kawasan Amerika Latin yang memimpin Ger

    eja Katolik Roma, yang memiliki lebih dari 1,4 miliar pengikut di seluruh dunia. Ia mulai menjabat sebagai Paus pada Maret 2013.

  • Ini Penyebab Paus Fransiskus Meninggal dan Riwayat Kesehatannya

    Ini Penyebab Paus Fransiskus Meninggal dan Riwayat Kesehatannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemimpin umat Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi waktu setempat di Vatikan, Roma, dalam usia 88 tahun. Menurut pernyataan resmi dari Vatikan, penyebab utama meninggalnya Paus Fransiskus adalah komplikasi akibat pneumonia bilateral atau pneumonia ganda.

    Kondisi tersebut diperparah oleh penyakit paru-paru kronis yang telah dideritanya sejak lama serta faktor usia lanjut. Pneumonia ganda merupakan bentuk peradangan paru-paru yang menyerang kedua sisi paru dan dapat sangat mematikan, terutama pada lansia atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Sebelumnya, Paus dirawat di Rumah Sakit Universitas Gemelli pada Februari 2025 karena bronkitis berat yang kemudian berkembang menjadi pneumonia ganda. Ia menjalani rawat inap selama 38 hari, yang merupakan masa perawatan terlama selama masa kepausannya.

    Riwayat Penyakit Paus Fransiskus

    Sejak muda, Paus Fransiskus telah menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Meski begitu, semangatnya dalam melayani umat dan Gereja tidak pernah surut. Berikut ini beberapa penyakit yang pernah dideritanya.

    1. Infeksi paru-paru saat remaja

    Ketika remaja, sebagian paru-parunya diangkat akibat infeksi serius. Sejak saat itu, Paus Fransiskus hidup hanya dengan satu paru yang berfungsi penuh. Hal ini membuatnya sangat rentan terhadap infeksi saluran pernapasan di usia senja.

    2. Penyakit paru-paru kronis

    Seiring bertambahnya usia, Paus menderita penyakit paru-paru kronis yang membuatnya kerap mengalami kesulitan bernapas, terutama dalam cuaca dingin atau saat terserang virus.

    3. Radang usus besar (divertikulitis)

    Pada Juli 2021, Paus Fransiskus menjalani operasi besar untuk mengangkat sebagian usus besar akibat divertikulitis, yaitu peradangan atau infeksi pada kantung kecil di dinding usus. Operasi ini menandai salah satu momen penting dalam perawatan medisnya yang memerlukan waktu pemulihan cukup lama.

    4. Linu panggul (sciatica)

    Paus Fransiskus juga mengalami sciatica, yaitu nyeri saraf yang menjalar dari punggung bawah ke kaki. Kondisi ini sering membuatnya tidak dapat berjalan lama dan menyebabkan pembatalan kehadiran di sejumlah agenda Vatikan.

    5. Masalah pada sendi lutut

    Dalam beberapa tahun terakhir, Paus Fransiskus terlihat menggunakan kursi roda dalam banyak kegiatan publik karena masalah pada sendi lutut yang menyebabkan nyeri parah. Meski menjalani terapi fisik, kondisi tersebut tetap membatasi mobilitasnya.

    6. Bronkitis dan pneumonia

    Pada awal 2025, Paus dirawat karena bronkitis berat. Penyakit ini kemudian berkembang menjadi pneumonia ganda, yang menyebabkan peradangan hebat pada paru-parunya. Kombinasi pneumonia dan paru-paru kronis menjadi faktor yang sangat berat bagi Paus yang telah lanjut usia.

    Meski menghadapi berbagai tantangan kesehatan selama menjabat sebagai pemimpin Gereja Katolik sejak 2013, Paus Fransiskus tetap aktif menyuarakan isu-isu penting dunia, seperti perdamaian, lingkungan hidup, solidaritas sosial, dan reformasi gereja. Ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati, pro-rakyat kecil, dan tegas dalam menyuarakan keadilan sosial.

    Kabar Paus Fransiskus meninggal dunia bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh dunia yang mengenalnya sebagai pemimpin spiritual yang menginspirasi.

  • MUI: Semangat Persaudaraan dan Anti-penjajahan yang Disuarakan Paus Fransiskus Harus Terus Diperjuangkan – Page 3

    MUI: Semangat Persaudaraan dan Anti-penjajahan yang Disuarakan Paus Fransiskus Harus Terus Diperjuangkan – Page 3

    Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC. 

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

  • Paus Fransiskus Wafat, Anies: Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Semoga Teladannya Terus Hidupi Nurani Dunia – Page 3

    Paus Fransiskus Wafat, Anies: Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Semoga Teladannya Terus Hidupi Nurani Dunia – Page 3

    Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

    Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.

    “Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.

    “Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”

  • Haedar Nashir: Paus Fransiskus, Tokoh Damai Dunia yang Bersahaja

    Haedar Nashir: Paus Fransiskus, Tokoh Damai Dunia yang Bersahaja

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025), waktu Roma, Vatikan.

    “Beliau adalah sosok pemimpin Katolik yang dikenal humanis, sederhana, dan konsisten menyuarakan perdamaian di tingkat global,” katanya.

    Menurunya, saat bertemu langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, sambutannya begitu hangat, penuh rasa persaudaraan, serta disertai candaan yang mencairkan suasana.

    Paus Fransiskus dikenal sebagai pribadi bersahaja, dengan moto “Miserando atque eligendo” yang berarti “Rendah Hati dan Terpilih”.

    Paus Fransiskus merupakan tokoh inklusif yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian lintas agama. Bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib, beliau menjadi penerima pertama Zayed Award.

    “Pada 2024, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi penerima penghargaan yang sama, yang membawa kami bertemu Paus di Vatikan dan Grand Syaikh di Abu Dhabi,” ujarnya.

    Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia, terutama dalam perjuangan membangun kehidupan yang religius, toleran, penuh kasih, serta damai.

    “Semoga jejak dan inspirasinya terus menguatkan upaya membentuk tatanan dunia yang damai dan berkeadaban, di tengah realita global yang masih sering dirusak oleh tokoh-tokoh politik yang anti-perdamaian dan ugal-ugalan,” kata Haedar Nashir terkait wafatnya Paus Fransiskus.