kab/kota: Roma

  • Umat Katolik Bisa Beri Penghormatan kepada Paus Fransiskus di Basilika

    Umat Katolik Bisa Beri Penghormatan kepada Paus Fransiskus di Basilika

    Bisnis.com, JAKARTA — Umat Katolik dari berbagai penjuru dunia akan diberikan kesempatan memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus pada Rabu (23/4/2025) pagi di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

    Berdasarkan keterangan resmi Kantor Pers Takhta Suci, jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan dari Casa Santa Marta ke Basilika untuk memberikan kesempatan kepada umat melakukan penghormatan.

    “Pemindahan jenazah Bapa Suci ke Basilika Vatikan, demi penghormatan penuh dari seluruh umat beriman, akan dilaksanakan pada Rabu pagi, 23 April 2025, sesuai dengan pengaturan yang akan ditentukan dan dikomunikasikan besok, setelah Kongregasi pertama para Kardinal,” kata Kepala Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni dikutip dari Vatikannews Senin (21/4/2025).

    Adapun upacara upacara pemindahan dan penempatan jenazah mendiang Paus Fransiskus ke dalam peti akan dilaksanakan malam ini pukul 20.00 waktu Roma, Italia.

    Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, akan memimpin upacara di Kapel Casa Santa Marta Vatikan.

    Meninggal pada Senin Paskah

    Paus Fransiskus meninggal dalam usia 88 tahun pada Senin pagi atau tepat sehari setelah tampil dalam kebaktian Minggu Paskah.

    Kabar duka cita itu langsung tersebar ke seluruh penjuru dunia. Sehari sebelum berpulang, Paus Fransiskus sempat memberikan pesan Urbi et Orbi dalam perayaan ekaristi Minggu Paskah di lapangan Santo Basilika, Vatikan.

    “Kristus, harapanku, telah bangkit. Cinta telah menang atas kebencian, cahaya atas kegelapan, dan kebenaran atas kepalsuan. Pengampunan telah menang atas balas dendam. Kejahatan belum lenyap dari sejarah; kejahatan akan tetap ada sampai akhir, tetapi kejahatan tidak lagi berkuasa; kejahatan tidak lagi berkuasa atas mereka yang menerima rahmat hari ini,” pesan Paus pada Minggu Paskah.

    Paus asal benua Amerika Selatan pertama dalam sejarah gereja Katolik itu dikenal memiliki kepedulian terhadap kaum miskin dan bersikap tegas dalam menolak perang.

    Dalam sejumlah pesan perdamaian yang pernah disampaikan, Paus Fransiskus berbicara tentang Tanah Suci, yang terluka oleh konflik dan menjadi rumah bagi “ledakan kekerasan yang tak berkesudahan”.

    Dia menyampaikan kedekatannya, khususnya dengan masyarakat Gaza dan komunitas Kristen di wilayah tersebut, tempat konflik yang disebutnya cukup mengerikan dan terus menyebabkan kematian, kehancuran serta menciptakan situasi kemanusiaan yang dramatis dan menyedihkan.

    “Saya mohon sekali lagi,” katanya, “untuk segera dilakukan gencatan senjata di Jalur Gaza, pembebasan para sandera dan akses terhadap bantuan kemanusiaan.”

    Kata-katanya sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bertindak dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai.

    Doa Paus juga ditujukan kepada komunitas Kristen di Lebanon dan Suriah, yang saat ini sedang mengalami transisi yang sulit dalam sejarahnya serta mendesak seluruh Gereja untuk senantiasa mendoakan umat Kristen di kawasan Timur Tengah.

    Kemudian doa Paus juga diberikan untuk Yaman yang mengalami salah satu krisis kemanusiaan paling serius dan berkepanjangan di dunia karena perang. Paus Fransiskus mengundang semua pihak yang terlibat untuk menemukan solusi melalui dialog yang konstruktif.

  • Paus Fransiskus Wafat, Puan Maharani: Dunia Kehilangan Tokoh Perdamaian – Halaman all

    Paus Fransiskus Wafat, Puan Maharani: Dunia Kehilangan Tokoh Perdamaian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus. 

    Puan berharap, ajaran-ajaran baik dan mulia Paus Fransiskus menjadi warisan yang dapat diteruskan.

    “Duka mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat perdamaian dalam kasihnya selalu hidup di hati umat manusia,” kata Puan dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

    Seperti diketahui, berita duka datang dari Vatikan.

    Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari ini di usia 88 tahun, sehari setelah kemunculannya di Saint Peter’s Square pada hari Minggu (20/4/2025) waktu setempat saat Paskah.

    Kondisi kesehatan Paus Fransiskus diketahui memang menurun beberapa waktu belakangan.

    Sebelumnya Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit selama lima minggu karena pneumonia.

    Puan pun mengenang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024.

    “Kedatangan Paus saat itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa Bapa Suci tidak hanya dicintai oleh umat katolik, tapi juga dihargai seluruh umat dari beragam agama,” ujarnya.

    Bagi Puan, kerendahan hati dengan penuh kesederhanaan membuat Paus dikagumi oleh masyarakat Indonesia.

    Mantan Menko PMK itu pun merasa tersanjung karena mendapat undangan dari Paus ke Istana Apostolik, Kota Vatikan untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak pada awal Februari lalu. Puan diundang bersama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

    “Sebuah kebanggaan bagi saya mendapat undangan dari Paus Fransiskus untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak,” ujarnya.

     
    Dalam acara tersebut, kata dia, para tokoh dunia berkesempatan untuk berdialog dan melakukan tindakan mendalam guna melindungi hak dan kesejahteraan setiap anak.

    Pertemuan bertema ‘Let’s Love and Protect Them’ tersebut dihadiri para pemimpin dunia seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat global terkemuka untuk hak anak.

    Puan pun memberi apresiasi atas inisiasi Paus menggelar perhelatan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak karena acara itu sekaligus mendorong kerja sama internasional untuk membangun masa depan yang lebih aman dan lebih adil bagi anak-anak di seluruh dunia.

    “Saya mengapresiasi Yang Mulia Paus Fransiskus atas inisiatifnya untuk menyelenggarakan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Dengan World Leaders Summit on Children’s Rights, kita dapat duduk bersama dan bertukar pikiran tentang hak anak dan misi kemanusiaan global demi generasi mendatang,” ucapnya.

    Sebelum perhelatan World Leaders Summit on Children’s Rights, Puan bersama Megawati juga sempat mengikuti forum Unbroken Kids Alliance yang digelar di Museum San Salvatore in Lauro, Roma, Minggu (2/2/2025). Aliansi ini menaungi anak-anak korban perang Palestina dan Ukraina.

    Dalam kegiatan di Italia saat itu, Puan dan Megawati juga diterima Paus Fransiskus di kediamannya langsung pada Jumat (7/2/2025).

    Menurut pihak Vatikan, untuk pertama kalinya Paus Fransiskus bersedia menerima tamu luar negerinya di kediaman pribadi. 

    Meski dalam kondisi kurang sehat, Sri Paus tetap menyempatkan diri bertemu karena penghormatannya terhadap keluarga Bung Karno, terutama Megawati yang sempat diminta menjadi juri Zayed Award, ajang yang memberi apresiasi terhadap organisasi dan individu yang mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

    Menurut Puan, kepergian Paus bukan hanya kehilangan bagi umat katolik, namun juga untuk masyarakat dunia. 

    “Sri Paus Fransiskus merupakan tokoh yang sangat mendukung perdamaian. Beliau selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan. Dunia kehilangan sosok besar,” tuturnya.

    “Selamat jalan Bapa Suci, Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat Sri Paus dalam kemanusiaan akan terus membawa manfaat dan diteruskan oleh semua umat manusia di muka bumi,” ungkapnya.

     

  • Puan: Semangat Perdamaian Paus Fransiskus Selalu Hidup di Hati Umat

    Puan: Semangat Perdamaian Paus Fransiskus Selalu Hidup di Hati Umat

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus. Puan yakin ajaran-ajaran baik dan mulia Paus Fransiskus menjadi warisan yang dapat diteruskan.

    “Duka mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat perdamaian dalam kasihnya selalu hidup di hati umat manusia,” kata Puan, Senin (21/4/2025).

    Puan pun mengenang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Dia mengakui kedatangan Paus saat itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.

    “Ini menjadi bukti bahwa Bapa Suci tidak hanya dicintai oleh umat Katolik, tetapi juga dihargai seluruh umat dari beragam agama. Sosok Sri Paus yang sangat rendah hati dan penuh kesederhanaan membuat beliau dikagumi oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Puan.

    Puan juga mengatakan dirinya merasa tersanjung karena mendapat undangan dari Paus ke Istana Apostolik, Kota Vatikan untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak pada awal Februari lalu. Puan diundang bersama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

    “Sebuah kebanggaan bagi saya mendapat undangan dari Paus Fransiskus untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Dalam acara tersebut, para tokoh dunia berkesempatan untuk berdialog dan melakukan tindakan mendalam guna melindungi hak dan kesejahteraan setiap anak,” jelas Puan.

    Pertemuan bertema “Let’s Love and Protect Them” tersebut dihadiri para pemimpin dunia seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat global terkemuka untuk hak anak.

    Puan pun memberi apresiasi atas inisiasi Paus menggelar perhelatan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak, karena acara itu sekaligus mendorong kerja sama internasional untuk membangun masa depan yang lebih aman dan lebih adil bagi anak-anak di seluruh dunia.

    “Saya mengapresiasi Yang Mulia Paus Fransiskus atas inisiatifnya untuk menyelenggarakan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Dengan World Leaders Summit on Children’s Rights, kita dapat duduk bersama dan bertukar pikiran tentang hak anak dan misi kemanusiaan global demi generasi mendatang,” paparnya.

    Puan dan Megawati Bertemu di Kediaman Paus Fransiskus

    Sebelum perhelatan World Leaders Summit on Children’s Rights, Puan bersama Megawati juga sempat mengikuti forum Unbroken Kids Alliance yang digelar di Museum San Salvatore in Lauro, Roma, Minggu (2/2/2025). Aliansi ini menaungi anak-anak korban perang Palestina dan Ukraina.

    Dalam kegiatan di Italia saat itu, Puan dan Megawati juga diterima Paus Fransiskus di kediamannya langsung pada Jumat (7/2/2025). Menurut pihak Vatikan, untuk pertama kalinya Paus Fransiskus bersedia menerima tamu luar negerinya di kediaman pribadi.

    Meski dalam kondisi kurang sehat, Sri Paus tetap menyempatkan diri bertemu karena penghormatannya terhadap keluarga Bung Karno, terutama Megawati yang sempat diminta menjadi juri Zayed Award, ajang yang memberi apresiasi terhadap organisasi dan individu yang mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

    Puan menyebut pertemuan dengan Paus di Santa Marta kala itu berjalan dengan hangat. Ia mengucapkan terima kasih atas kesediaan Paus yang sempat menerimanya.

    “Saya benar-benar merasa terhormat atas sambutan Paus kepada kami. Meski dalam kondisi kurang sehat, Paus saat itu menerima kami dengan hangat dan ramah,” ungkap Puan.

    Paus Fransiskus Apresiasi Rakyat Indonesia Beautiful People

    Saat bertemu Paus Fransiskus, Puan bersama Megawati menyampaikan salam dari bangsa Indonesia, khususnya umat Katolik di Indonesia yang begitu mengagumi Sri Paus. Kepada keduanya, Paus mengucapkan terima kasih atas keramahan bangsa Indonesia sambil mengatakan rakyat Indonesia adalah beautiful people.

    Puan dan Megawati juga memberikan cenderamata untuk Paus Fransiskus. Puan memberikan kenang-kenangan berupa baju wayang yang terbuat dari batik tradisional Indonesia. Sri Paus terlihat membuka hadiah dari Puan dengan antusias.

    Sementara itu, Megawati memberikan lukisan Bunda Maria yang dibawa khusus dari Jakarta. Lukisan tersebut dipigura dengan tinggi 176 cm serta lebar 120 cm, dan uniknya Bunda Maria digambarkan menggunakan kerudung mantilla berwarna putih dan berkebaya merah.

    Paus Fransiskus terlihat sangat senang mendapatkan dua cenderamata tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Megawati dan Puan. Menurut Puan, kepergian Paus bukan hanya kehilangan bagi umat Katolik, tetapi juga untuk masyarakat dunia.

    “Sri Paus Fransiskus merupakan tokoh yang sangat mendukung perdamaian. Beliau selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan. Dunia kehilangan sosok besar. Selamat jalan Bapa Suci, Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat Sri Paus dalam kemanusiaan akan terus membawa manfaat dan diteruskan oleh semua umat manusia di muka bumi,” pungkas Puan.

    Seperti diketahui, berita duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari Senin (21/4/2025) pada usia 88 tahun, sehari setelah kemunculannya di Saint Peter’s Square pada hari Minggu (20/4/2025) waktu setempat saat Paskah.

    Kondisi kesehatan Paus Fransiskus diketahui memang menurun beberapa waktu belakangan. Sebelumnya Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit selama lima minggu karena pneumonia.

  • Gereja Katedral Gelar Misa Arwah Paus Fransiskus pada Kamis (24/4)

    Gereja Katedral Gelar Misa Arwah Paus Fransiskus pada Kamis (24/4)

    Bisnis.com, JAKARTA — Gereja Katedral bakal menggelar Misa Requiem atau Misa Arwah atas meninggalnya pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus pada Kamis (24/4/2025).

    Uskup Agung Indonesia Kardinal Ignatius Suharyo berharap agar seluruh Keuskupan Agung Jakarta bisa mengadakan misa di wilayahnya masing-masing.

    “Besok kami sore akan ada Misa arwah di Gereja Katedral jam 6 sore,” ujarnya di Gereja Katedral, Senin (21/4/2025).

    Selain itu, Suharyo juga mengemukakan bahwa Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia bakal menggelar acara bela sungkawa bagi masyarakat besok Selasa (22/4/2025).

    “Sementara itu, besok pagi Kedutaan Besar Vatikan akan memulai membuka Kedutaan bagi saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan belasungkawa atas kepergian Paus,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) sekitar 07.35 waktu setempat di Vatikan.

    Kabar duka meninggalnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, dari Casa Santa Marta.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ujar Kevin.

  • KWI Kenang Paus Fransiskus: Wariskan Cinta Universal dan Bela Rasa

    KWI Kenang Paus Fransiskus: Wariskan Cinta Universal dan Bela Rasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Ucapan duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus terus mengalir dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari umat Katolik di Indonesia. Salah satu yang turut menyampaikan penghormatan adalah Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

    Ketua KWI, Mgr Antonius Subianto Bunjamin, mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok penuh kasih yang meninggalkan warisan nilai-nilai penting bagi umat manusia, mulai dari cinta universal, kepedulian lingkungan, hingga bela rasa kepada kaum miskin dan terpinggirkan.

    “Ada begitu banyak ajaran yang kini menjadi titipan bagi kita untuk diteruskan. Nilai-nilai Injil, cinta universal, persaudaraan, kepedulian pada lingkungan, serta bela rasa kepada orang-orang miskin dan terpinggirkan,” ujar Mgr Antonius dalam keterangannya di kantor KWI, Senin (21/4/2025).

    Paus Fransiskus yang tutup usia pada umur 88 tahun dikenal sebagai pemimpin spiritual yang hidup sederhana dan dekat dengan rakyat kecil. Sepanjang masa kepemimpinannya, ia menekankan pentingnya solidaritas lintas iman dan keberpihakan kepada kelompok marginal.

    Mgr Antonius menyatakan, warisan ajaran Paus Fransiskus tentang kemanusiaan dan cinta kasih adalah bekal berharga yang harus dijaga dan dilanjutkan oleh seluruh umat.

    “Kepedulian dan bela rasa kepada mereka yang miskin dan terpinggirkan adalah inti dari pewartaannya. Inilah yang dititipkan kepada kita untuk teruskan,” tambahnya.

    Sebagai informasi, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) sekitar pukul 12.35 WIB atau 07.35 waktu Roma. Sebelumnya, pada 14 Februari 2025, ia didiagnosis mengidap bronkitis, yang kemudian berkembang menjadi pneumonia hanya beberapa hari setelahnya.

    Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik sedunia. Namun, nilai-nilai cinta universal dan bela rasa yang diajarkannya akan terus hidup dalam hati umat yang mengikutinya.

  • PP Muhammadiyah: Paus Fransiskus Sosok Humanis dan Sederhana

    PP Muhammadiyah: Paus Fransiskus Sosok Humanis dan Sederhana

    Bisnis.com, Jakarta — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turut berduka cita atas meninggalnya Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Vatikan pada Senin (21/4/2025). 

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menceritakan pengalamannya tahun lalu pada saat bertemu dengan Paus Fansiskus di acara Zayed Award for Human Fraternity.

    Menurutnya, almarhum Paus Fransiskus merupakan sosok yang sangat humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global. 

    “Ketika kami bertemu langsung beliau di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat,” tuturnya di Jakarta, Senin (21/4/2025). 

    Dia mengatakan bahwa Paus Fransiskus juga dikenal dengan slogan Miserando atque eligendo yang artinya “Rendah Hati dan Terpilih”. Menurutnya, Paus Fransiskus menerima gelar tersebut karena merupakan tokoh inklusif serta menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. 

    “Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu,” katanya.

    Dia juga mengemukakan bahwa warga dunia kini kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katholik yang hidupnya diabadikan untuk kehidupan kemanusiaan yang relijius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia.

    Haedar berharap inspirasi dan jejak dari Paus Fransiskus selama ini bisa dijadikan contoh untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia untuk menciptakan tatanan dunia yang damai.

    “Semoga inspirasi dan jejak Paus Fransiskus untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia menjadi salah satu pendorong terciptanya tatanan dunia damai yang masif dan autentik, ketika panggung global saat ini masih diwarnai oleh perangai sebagian tokoh politik dunia yang ugal-ugalan dan anti-damai,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).  

    Kabar duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus tersebut disampaikan Vatikan dalam sebuah pernyataan video.  Paus asal Argentina yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio meninggal dunia di usia 88 tahun setelah berjuang dari serangan pneumonia ganda yang serius. 

    “Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell di saluran TV Vatikan dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025). 

    Vatikan mengatakan Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa pada Senin pagi pukul 07.35 waktu setempat.  

    Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai paus pada 13 Maret 2013. Pemilihan tersebut mengejutkan banyak pengamat Gereja yang telah melihat ulama Argentina, yang dikenal karena kepeduliannya terhadap orang miskin, sebagai orang luar.

  • Anies Baswedan Kenang Mendiang Paus Fransiskus: Selalu Tegak Bela Palestina

    Anies Baswedan Kenang Mendiang Paus Fransiskus: Selalu Tegak Bela Palestina

    Bisnis.com, Jakarta — Anies Baswedan mengenang sosok almarhum Paus Fransiskus yang tetap berdiri tegak dan tenang untuk membela negara Palestina.

    Meskipun belakangan ini dunia sedang gaduh karena banyaknya kepentingan, Anies mengatakan Paus Fransiskus tetap berdiri tegak menyerukan perdamaian dan selalu mengingatkan bahwa kekuasaan tidak akan berarti jika tidak memihak yang lemah.

    “Dalam zaman yang sering gaduh oleh kepentingan, Paus Fransiskus berdiri tenang membela Palestina, menyerukan perdamaian, dan mengingatkan bahwa kekuasaan tak berarti jika tak berpihak pada yang lemah,” tuturnya melalui akun X @aniesbaswedan di Jakarta, Senin (21/4).

    Anies berpandangan Sri Paus Fransiskus bukan hanya gembala untuk umat Katolik melainkan suara moral dunia yang tidak gentar bersuara lantang bagi orang lemah dan tertindas.

    “Dari lorong-lorong yang kumuh kampung halamannya di Buenos Aires, hingga seruan damai untuk Gaza. Ia adalah penjaga nilai-nilai kemanusiaan universal,” katanya.

    Menurut Anies, Indonesia kini kehilangan sahabat yang lembut tutur kata namun tegas dalam memperjuangkan kasih dan keadilan.

    Anies pun mendoakan Sri Paus Fransiskus agar tetap hidup dalam nurani masyarakat di seluruh dunia.

    “Indonesia kehilangan sahabat yang lembut tutur, namun tegas sikapnya dalam memperjuangkan kasih dan keadilan. Semoga suara dan teladannya akan terus hidup dalam nurani dunia,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).  

    Kabar duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus tersebut disampaikan Vatikan dalam sebuah pernyataan video.  Paus asal Argentina yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio meninggal dunia di usia 88 tahun setelah berjuang dari serangan pneumonia ganda yang serius. 

    “Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell di saluran TV Vatikan dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025). 

    Vatikan mengatakan Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa pada Senin pagi pukul 07.35 waktu setempat.  

    Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai paus pada 13 Maret 2013. Pemilihan tersebut mengejutkan banyak pengamat Gereja yang telah melihat ulama Argentina, yang dikenal karena kepeduliannya terhadap orang miskin, sebagai orang luar.

  • Daftar Pertandingan Serie A Liga Italia yang Ditunda Karena Wafatnya Paus Fransiskus, Ada Empat Laga

    Daftar Pertandingan Serie A Liga Italia yang Ditunda Karena Wafatnya Paus Fransiskus, Ada Empat Laga

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar laga Serie A Liga Italia yang ditunda setelah Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu Vatikan. 

    Ada beberapa tim besar yang gagal bertanding hari ini seperti Juventus, Lazio, hingga Fiorentina.

    Laga-laga Serie A Liga Italia pada hari Senin ini pun resmi ditunda. 

    Diberitakan sebelumnya Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. 

    Kabar berpulangnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada Senin pukul 09.45.

    Seturut kabar duka ini, Lega Serie A, selaku operator kompetisi Liga Italia 2024-2025 memutuskan untuk menunda sejumlah pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (21/4/2025).

    “Sehubungan dengan wafatnya Sri Paus, Lega Nazionale Professionisti Serie A mengumumkan bahwa pertandingan yang dijadwalkan berlangsung hari ini dalam kompetisi Serie A dan Primavera 1 ditunda hingga waktu yang akan ditentukan kemudian,” demikian pernyataan Lega Serie A.

    Sejatinya ada empat pertandingan pekan ke-33 Liga Italia 2024-2025 yang diagendakan berlangsung pada Senin ini, yakni Torino vs Udinese, Cagliari vs Fiorentina, Genoa vs Lazio, serta Parma vs Juventus.

    Adapun enam partai lain pada pekan ke-33 Liga Italia 2024-2025 sudah digelar.

    Hasil Liga Italia pada pekan ke-33 memuat keberhasilan Napoli menyamai poin Inter Milan.

    Napoli menuai poin sempurna usai menang 1-0 atas Monza asuhan Alessandro Nesta pada Sabtu (19/4/2025).

    Sehari berselang, pemuncak klasemen Serie A Liga Italia, Inter Milan, tumbang 0-1 kala bertamu ke markas Bologna akibat kemasukan gol spektakuler Ricardo Orsolini.

    Alhasil, Inter Milan dan Napoli kini sama-sama mengoleksi 71 poin dari 33 pertandingan.

    Inter masih berhak berada di pucuk tertinggi klasemen karena keunggulan selisih gol atas Napoli.  

    Pertandingan yang Ditunda Usai Kabar Paus Fransiskus Meninggal Dunia:

    Serie A

    Torino vs Udinese

    Cagliari vs Fiorentina

    Genoa vs Lazio

    Parma vs Juventus

    Primavera 1

    Roma vs Udinese

    Monza vs Sassuolo

    Sampdoria vs Torino (*)

  • Uskup Agung: Pengganti Paus Fransiskus Diumumkan 15 Hari Setelah Wafat

    Uskup Agung: Pengganti Paus Fransiskus Diumumkan 15 Hari Setelah Wafat

    Bisnis.com, JAKARTA — Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengungkap pengganti Paus Fransiskus bakal segera diumumkan Vatikan.

    Pengumuman itu, dilakukan setelah 15 hari Paus Fransiskus dinyatakan meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).

    “Pemilihan Paus yang baru itu mesti dilaksanakan 15 hari sesudah Paus meninggal,” ujarnya di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Dia menambahkan bahwa Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia menyatakan waktu berkabung atas meninggalnya pemimpin umat katolik dunia itu diberikan selama sembilan hari.

    Setelah habis masa berkabung itu, Suharyo menyampaikan bahwa Paus dengan nama asli Jose Mario Bergoglio bakal segera dimakamkan.

    “Informasi yang disampaikan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia adalah masa berkabung di Vatikan itu 9 hari. Jadi 9 hari sejak hari ini baru akan dilaksanakan pemakaman,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Paus Fransiskus yang merupakan pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) sekitar 07.35 waktu setempat.

    Kabar duka meninggalnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, dari Casa Santa Marta.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ujar Kevin.

  • Kehilangan Besar, AS Roma Berduka Atas Wafatnya Paus Fransiskus di Usia 88 Tahun

    Kehilangan Besar, AS Roma Berduka Atas Wafatnya Paus Fransiskus di Usia 88 Tahun

    PIKIRAN RAKYAT – AS Roma, salah satu klub sepak bola ternama Italia, menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, yang meninggal dunia pada Senin 21 April 2025 di usia 88 tahun.

    Menurut AS Roma, kepergian Paus Fransiskus merupakan suatu kehilangan yang amat menyedihkan tidak hanya bagi Kota Roma, tetapi juga bagi seluruh dunia.

    “Keimanan, kerendahan hati, keberanian, dan dedikasinya menyentuh hati jutaan orang, menjadikannya sebagai kompas moral di zaman kita dan seterusnya.”

    “Warisannya tentang perdamaian dan solidaritas akan tetap menjadi contoh yang abadi. Pikiran kami tertuju kepada semua orang yang terus terinspirasi oleh nilai-nilai komunikasi dan persaudaraannya yang tak tergoyahkan,” pernyataan AS Roma.

    Pada pukul 7.35 pagi waktu Vatikan, Paus Fransiskus meninggal dunia di tempat tinggalnya. Sehari sebelumnya, ia berinteraksi dengan ribuan umat Katolik di Lapangan Santo Petrus pada perayaan Minggu Paskah.

    Awal Februari 2025, Paus Fransiskus harus dirawat di Rumah Sakit Gemelli karena bronkitis yang dideritanya beberapa hari. Kondisi kesehatannya terus menurun dan pada Selasa 18 Februari 2025, ia didiagnosis pneumonia bilateral.

    Setelah 38 hari menjalani perawatan, Paus Fransiskus akhirnya kembali ke kediamannya. Sejak lebih dari 100 tahun lalu, belum pernah ada Paus yang dimakamkan di luar Vatikan dan Paus Fransiskus akan menjadi yang pertama.

    Duka Menteri Agama RI

    Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Dalam pernyataannya, ia juga mengungkapkan bahwa mendiang adalah salah satu sahabat dekatnya.

    “Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan,” ujar Nasaruddin.

    Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, menandatangani Deklarasi Istiqlal pada 5 September 2024. Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan kepada Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal merupakan tempat yang terbuka bagi seluruh umat manusia.

    Nasaruddin dan Paus Fransiskus berbagi momen yang sangat dikenang. Dalam kunjungan Paus ke Jakarta, Menteri Agama mencium kepala Paus, dan Paus membalas dengan mencium tangan Menteri Agama. Foto-foto dari momen tersebut pun tersebar luas dan menjadi perbincangan yang ramai.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News