Paus Fransiskus Wafat, Luhut: Surga Menyambutmu Penuh Sukacita
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Paus Fransiskus
meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat.
Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/2/2025), karena menderita pneumonia.
Pesan duka cita disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia (DEN) Luhut Binsar Panjaitan. Luhut menyampaikan duka citanya lewat Instagram Stories di akun @luhut.pandjaitan.
“Beristirahatlah dalam damai, Bapa Suci Paus Fransiskus,” unggah Luhut dalam akun Instagramnya, Senin (21/4/2025).
“Dunia diliputi dukacita, namun surga menyambutmu penuh sukacita,” sambungnya dalam Instagram Stories-nya.
Sementara itu, Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo mengungkapkan bahwa seluruh bangsa merasa kehilangan atas berpulangnya Paus Fransiskus, bukan hanya umat Katolik.
Suharyo pun menceritakan bahwa ponselnya tidak kunjung berhenti berdering sejak kabar Paus Fransiskus meninggal.
“Bukan hanya umat Katolik, tetapi seluruh bangsa kita sungguh-sungguh merasakan kehilangan dengan berpulangnya Paus Fransiskus,” ujar Suharyo, dalam jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Suharyo mengatakan, dirinya telah menerima pernyataan resmi dari Vatikan mengenai meninggalnya Paus Fransiskus.
Ketika menerima kabar tersebut, Suharyo mengaku sempat tidak percaya Paus Fransiskus meninggal.
“Karena apa? Karena kemarin Paus Fransiskus masih hadir di tengah-tengah umat ketika seperti biasanya pada hari Minggu menyampaikan berkat untuk kota dan untuk dunia,” ujar Suharyo.
Malahan, Suharyo sampai mengonfirmasi ulang kabar tersebut ke Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vatikan dan Dubes Vatikan untuk RI.
Kedua orang itu juga membenarkan kabar Paus Fransiskus meninggal. Namun, Suharyo tetap mencari sumber lain untuk memastikan kabar tersebut.
“Informasi yang disampaikan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia adalah masa berkabung di Vatikan itu 9 hari. Jadi, 9 hari sejak hari ini, baru akan dilaksanakan pemakaman,” imbuh Suharyo.
Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/2/2025), karena menderita pneumonia.
Setelah 38 hari di rumah sakit, Paus Fransiskus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya.
Paus asal Argentina ini bahkan memberkati puluhan ribu umat Katolik yang merayakan Hari Paskah di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu (20/4/2025), meskipun kondisi kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
Kemunculan Paus Fransiskus saat Hari Paskah itu menjadi momen terakhir di hadapan publik sebelum akhirnya berpulang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Roma
-
/data/photo/2024/09/04/66d882b429fb9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Paus Fransiskus Wafat, Luhut: Surga Menyambutmu Penuh Sukacita Nasional 22 April 2025
-

Pemakaman Paus Fransiskus Digelar setelah 9 Hari Berkabung, Disemayamkan di Santa Maria Maggiore – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pasca Paus Fransiskus dilaporkan meninggal dunia, Vatikan mengumumkan masa berkabung selama sembilan hari, Senin (21/4/2025).
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Paus. Pada pukul 07.35 pagi ini (pukul 12.35 WIB), Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa,” ungkap Kardinal Kevin Farrell dalam siaran televisi Vatikan.
Sementara Misa untuk Paus Fransiskus yang meninggal dunia di Vatikan pada Senin (21/4), akan digelar di Gereja Makam Suci: Patriarkat Latin Yerusalem, yang disucikan oleh umat Kristiani, pada Rabu (23/4) mendatang.
Dalam periode masa berkabung, berbagai kegiatan liturgis dan kenegaraan ditangguhkan.
Umat Katolik di seluruh dunia juga diimbau mengadakan misa arwah sebagai bentuk penghormatan terakhir, sebagaimana dikutip dari News Week.
Setelah pengumuman kematian, Kardinal Kevin Farrell yang menjabat sebagai Kamerlengo langsung menjalankan prosedur awal.
Ia turut menyegel apartemen pribadi Paus dan mulai menyiapkan proses pemakaman.
Selanjutnya cincin Nelayan, simbol kepausan yang dikenakan Paus Fransiskus, juga segera dihancurkan bersama segel resmi untuk mencegah penyalahgunaan.
Selama masa jeda kepemimpinan, kegiatan administratif Gereja Vatikan ditangani Dewan Kardinal.
Kendati demikian mereka memiliki kewenangan terbatas dan fokus pada persiapan pemilihan Paus baru.
Sementara Camerlengo yang menjadi pemimpin sementara Vatikan, bertugas mengelola logistik dan persiapan pemakaman serta konklaf.
Setelah 15-20 hari pemakaman digelar, konklaf atau pemilihan paus baru dimulai.
Adapun pemilihan ini dilakukan oleh para kardinal elektor (yang berusia di bawah 80 tahun) di Roma.
Mereka berdoa, berdiskusi, dan mempersiapkan proses pemilihan Paus baru.
Pemakaman di Gelar di luar Vantikan
Untuk saat ini, jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di peti jenazah di kapel kediaman tempat tinggalnya di Saint Martha Vatikan pukul 8 malam waktu setempat atau pukul 01.00 WIB
Selanjutnya setelah masa berkabung selesai, pemakaman Paus Fransiskus yang lahir dengan Jose Mario Bergoglio itu akan dilangsungkan di luar Vatikan.
Lantaran dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus mengungkapkan rencananya untuk mendobrak tradisi dan dimakamkan di luar Vatikan.
Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.
Hal tersebut berbanding jauh dengan pendahulunya yang biasa dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus.
Pada saat itu, Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut.
Paus Fransiskus semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu pada Minggu pagi untuk menghormati Perawan Maria.
Dia juga disebut secara tradisional pergi berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore sebelum dan sesudah setiap perjalanan luar negerinya.
Pemakaman Paus Fransiskus akan menjadi yang pertama sejak Leo XIII, yang meninggal dunia tahun 1903 silam, yang tidak dimakamkan di Basilika Santo Petrus.
Pakai Peti Kayu Sederhana
Tak hanya itu dalam wasiat terakhirnya Paus juga meminta agar prosesi penguburannya ingin disederhanakan.
Meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad untuk menguburkan para Paus yang meninggal.
Dalam postingan situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad saat menguburkan para Paus yang meninggal.
Sesuai tradisi, para Paus yang meninggal akan dimakamkan di dalam tiga peti jenazah yang saling terkait, yang terbuat dari kayu pohon cemara, pohon timah dan pohon ek.
Namun dalam wasiat terakhirnya Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng.
Disebutkan juga, Paus Fransiskus tidak akan disemayamkan di atas panggung tinggi, atau catafalque, di Basilika Santo Petrus untuk dilihat para pelayat, seperti yang terjadi pada para paus sebelumnya.
Meski begitu para pelayat nantinya akan tetap dipersilakan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Namun jenazah Paus Fransiskus akan dibiarkan berada di dalam peti, dengan bagian tutupnya dibuka.
(Tribunnews.com / Namira)
-

Trump Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus: Dia Mencintai Dunia
Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan ia akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Trump akan hadir bersama Ibu Negara Melania Trump.
“Melania dan saya akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Kami berharap dapat hadir di sana!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, seperti dilansir AFP, Selasa (22/4/2025).
Tanggal pemakaman Paus Fransiskus belum diumumkan. Serta belum jelas apakah kunjungan Trump ke Roma akan digabungkan dengan kunjungan yang sebelumnya diumumkan selama pertemuannya minggu lalu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Trump juga mengunggah: “Beristirahatlah dalam damai Paus Fransiskus! Semoga Tuhan memberkatinya dan semua yang mencintainya!”
Trump memerintahkan bendera AS dikibarkan setengah tiang di Gedung Putih, dan di gedung-gedung federal di seluruh dunia.
“Ia orang baik, ia bekerja keras dan mencintai dunia,” kata Trump pada sebuah acara di Gedung Putih untuk memperingati Paskah.
“Paus Fransiskus akan dikenang sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di zaman kita dan saya merasa lebih baik karena mengenalnya,” tulis Biden di X bersama foto dirinya dan Paus.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio, yang juga seorang Katolik, mengatakan dia sedih dan menambahkan “kami bersama dalam doa dengan umat Katolik di seluruh dunia untuk ketenangan jiwa Paus dan untuk masa transisi ini bagi Gereja Katolik.”
Mantan wakil presiden Kamala Harris, yang kalah dari Trump dalam pemilihan presiden bulan November, memuji Paus Fransiskus sebagai pemimpin visioner yang mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan dan keadilan.
“Ia mendorong kita untuk melindungi planet kita, memperjuangkan gereja yang lebih inklusif, dan peduli terhadap semua anak Tuhan – terutama yang paling rentan di antara kita,” tulis Harris di X.
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Paus Fransiskus Dibawa ke Basilika Santo Petrus Rabu Pagi, Umat Bisa Beri Penghormatan – Halaman all
Jenazah Paus Fransiskus dipindah ke Basilika Santo Petrus Rabu (23/4/2025) pagi, umat bisa beri penghormatan dan berdoa.
Tayang: Selasa, 22 April 2025 05:49 WIB
Tangkap layar YouTube CBC Evening News
PAUS FRANSISKUS WAFAT. – Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube CBC Evening News yang diambil pada Senin (24/2/2025), menunjukkan Paus Franskiskus yang duduk di kursi rodanya. Jenazah Paus Fransiskus Dipindah ke Basilika Santo Petrus Rabu (23/4/2025) pagi, umat bisa beri penghormatan dan berdoa.
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Upacara penetapan kematian dan penempatan jenazah mendiang Paus Fransiskus di dalam peti jenazah akan dilaksanakan Senin pukul 8:00 malam waktu Roma.
Kantor Pers Tahta Suci Vatikan mengumumkan Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci yang akan memimpin upacara tersebut di Kapel Casa Santa Marta, Vatikan.
Dalam pengumuman tersebut, Kantor Pers mengindikasikan bahwa yang hadir di antaranya Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re, dan anggota keluarga mendiang Paus Fransiskus, bersama dengan Dr. Andrea Arcangeli dan Dr. Luigi Carbone, Direktur dan Wakil Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan.
Direktur Kantor Pers Tahta Suci, Matteo Bruni, mengatakan kepada wartawan bahwa jenazah Paus dapat dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada hari Rabu pagi, sehingga umat beriman dapat berdoa di hadapan jenazahnya.
“Pemindahan jenazah Bapa Suci ke Basilika Vatikan, untuk penghormatan bagi seluruh umat beriman, akan dilaksanakan pada Rabu pagi, 23 April 2025, sesuai dengan pengaturan yang akan ditentukan dan dikomunikasikan besok, setelah Kongregasi Kardinal pertama,” kata Tn. Bruni.
Secara terpisah, Kantor Pers mengumumkan bahwa Misa kanonisasi untuk Beato Carlo Acutis telah ditangguhkan sementara karena wafatnya Paus Fransiskus.
Perayaan Ekaristi dan ritus kanonisasi telah dijadwalkan pada Minggu, 27 April, pada Minggu Kedua Paskah, yang juga dirayakan sebagai Minggu Kerahiman Ilahi.(*)
Sumber : Vatican News
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Jenazah Paus Fransiskus Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Hari Rabu Pagi,
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5192504/original/097001300_1745149857-20250420-Paskah_Paus-AFP_7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Paus Fransiskus Meninggal, Sri Mulyani, Erick Thohir, hingga Airlangga Hartarto Sampaikan Duka – Page 3
Sebelumnya, Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.
Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan, demikian mengutip dari Kanal Global Liputan6.com
“Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.
“Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”
Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai paus ke-266 setelah Benediktus XVI pensiun pada tahun 2013. Ia lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di lingkungan kelas menengah Flores di Buenos Aires pada tanggal 17 Desember 1936.
Paus Fransiskus adalah paus Jesuit pertama dan paus pertama dari Belahan Bumi Selatan. Ia adalah orang pertama dari luar Eropa yang dipilih untuk memimpin gereja tersebut dalam hampir 1.300 tahun, setelah Paus Gregorius III dari Suriah, yang dipilih pada tahun 731.
Putra dari seorang ayah imigran Italia dan seorang ibu Argentina Italia, Fransiskus adalah anak tertua dari lima bersaudara. Sebagai seorang mahasiswa, ia bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga klub malam sebelum menjadi teknisi kimia.
Paus Fransiskus ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada tahun 1969 dan menjadi kepala ordo Serikat Yesus di Argentina dan Uruguay pada tahun 1973 di usia muda 36 tahun, dan menjabat posisi tersebut hingga tahun 1979.
Paus Yohanes Paulus II mengangkat Paus Fransiskus sebagai uskup pada tahun 1992, dan enam tahun kemudian Fransiskus menjadi uskup agung Buenos Aires. Pada tahun 2001, Yohanes Paulus mengangkatnya menjadi kardinal.
-

Jokowi Kenang Paus Fransiskus Saat Kunjungi Indonesia: Tak Lelah Serukan Kemerdekaan Palestina
TRIBUNJAKARTA.COM – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengenang Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia.
Jokowi pun menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Kepala Negara Vatikan tersebut pada Senin pagi waktu Vatikan, Senin (21/4/2025).
Ia menuturkan kepemimpinan dan kasih Sri Paus Fransiskus telah menyentuh banyak orang dari berbagai latar belakang di seluruh dunia.
Dikutip dari akun instagram terverfikasi @jokowi, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih mengingat pertemuan dirinya saat Paus Fransiskus ke Indonesia.
“Dengan kehangatan, kesederhanaan, dan ketulusannya, beliau menjadi contoh nyata kekuatan persaudaraan di tengah perbedaan,” tulis Jokowi.
“Sri Paus Fransiskus tidak pernah lelah menyerukan perdamaian, termasuk harapan akan perdamaian konflik dan kemerdekaan untuk rakyat Palestina,” sambungnya.
Jokowi menilai keteladanan Sri Paus Fransiskus menjadi inspirasi banyak orang, juga umat katolik di Indonesia yang menjadi bagian penting dalam menjaga persatuan, menyebarkan kasih dan toleransi antarumat beragama.
“Turut berduka cita atas wafatnya Sri Paus Fransiskus. Selamat jalan jiwa mulia. Selamat beristirahat dalam kedamaian,” tulisnya.
Prabowo Berduka
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.
Dalam pernyataan resminya, Presiden Prabowo mengenang Paus Fransiskus sebagai figur panutan dunia yang tulus memperjuangkan nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.
“Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Sri Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan,” ujar Presiden melalui pernyataan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari yang sama.
Presiden juga mengenang momen bersejarah saat Paus Fransiskus berkunjung ke Jakarta pada tahun 2024.
Ia menyebut kunjungan tersebut meninggalkan kesan mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberi kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo memuji nilai-nilai yang diperjuangkan Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya, termasuk kesederhanaan, keberpihakan kepada kaum miskin, serta kepedulian terhadap lintas agama dan bangsa.
“Pesan kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada orang miskin, dan kepedulian Sri Paus terhadap sesama akan selalu menjadi teladan bagi kita semua,” kata Presiden.
Menutup pernyataannya, Presiden Prabowo memberikan penghormatan terakhir bagi mending Paus ke-266 Gereja Katolik Roma tersebut.
“Selamat jalan Sri Paus, pesanmu untuk menjaga kemanusiaan dan perdamaian akan selalu membekas di hati kita,” pungkas Presiden Prabowo.
Sebagai informasi Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Dia keluar dari rumah sakit pada 23 Maret lalu. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Paus Fransiskus Wafat, Pesan Damai Terakhir untuk Dunia di Tengah Konflik Gaza dan Ukraina – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal sebagai sosok pembawa damai, wafat pada Senin (21/4/2025).
Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus meninggalkan pesan-pesan kuat yang menyerukan perdamaian di tengah konflik global yang terus berkecamuk.
Dalam wawancara terakhirnya dengan CBS News yang dirilis pada Minggu (20/4/2025), Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Gaza dan Ukraina.
Ia menegaskan, umat manusia tidak belajar dari sejarah.
“Kita tidak belajar,” ujarnya.
“Semoga Tuhan mengasihani kita semua.”
Paus mengecam keras serangan udara Israel ke Gaza yang telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Ia menyebut tragedi tersebut sebagai sesuatu yang “sangat menyakitkan.”
“Anak-anak yang tak bersalah mati, dan itu tidak masuk akal,” ucapnya dengan nada prihatin.
Ia juga menyoroti invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.
Menurut Paus, konflik tersebut mencerminkan kegagalan dunia dalam menghentikan kekerasan dan memilih jalan damai.
“Perang hanya menciptakan kehancuran,” katanya.
“Kita tidak boleh melupakannya.”
Paus Fransiskus menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengutamakan dialog, bukan senjata.
“Kita harus bicara. Kita harus mencari jalan damai. Perang bukanlah jalan,” tegasnya.
Pesan itu menjadi warisan terakhirnya sebagai seorang pemimpin yang selalu menempatkan kemanusiaan dan perdamaian di atas segalanya.
Vatikan di bawah kepemimpinannya juga secara konsisten menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan penuh ke Gaza.
Wafatnya Paus Fransiskus menjadi kehilangan besar bagi dunia, khususnya mereka yang percaya perdamaian masih mungkin diwujudkan.
Namun, pesan-pesan damainya akan terus hidup, menjadi pengingat bagi dunia, tanpa kasih dan dialog, umat manusia hanya akan mengulang penderitaan yang sama.
Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus, Dirawat di RS 14 Februari 2025
Dikutip dari Catholic News Agency, Paus Fransiskus mulai dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada 14 Februari 2025 karena mengalami bronkitis.
Kondisinya kemudian berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-paru, Philstar melaporkan.
Selama perawatan, Paus mengalami beberapa krisis pernapasan serius.
Pada 28 Februari, ia mengalami bronkospasme yang menyebabkan muntah dan aspirasi, sehingga memerlukan ventilasi mekanis non-invasif.
Kemudian, pada 3 Maret, terjadi dua episode gagal napas akut akibat akumulasi lendir di saluran pernapasan, Malay Mail melaporkan.
Selain masalah pernapasan, Vatican News melaporkan Paus juga didiagnosis menderita trombositopenia dan anemia, yang memerlukan transfusi darah.
Pada 23 Februari, diumumkan, beliau mengalami gagal ginjal tahap awal, meskipun kondisinya tetap “terkendali”.
Meskipun menghadapi tantangan kesehatan yang berat, Paus Fransiskus tetap menunjukkan semangat yang kuat dan terus menjalankan tugas-tugasnya sebisa mungkin.
Pada 11 Maret, kondisi beliau dilaporkan membaik, dan dokter menyatakan, nyawanya tidak lagi dalam bahaya.
Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun.
Dikutip dari AP News, selama masa kepemimpinannya, beliau dikenal karena pendekatan yang rendah hati dan fokus pada inklusivitas, serta telah membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik selama 12 tahun masa kepausannya.
Ucapan Belasungkawa dari Pemimpin Dunia
Setelah kabar duka ini, ucapan belasungkawa datang dari seluruh dunia.
Iran
Presiden Iran, yang merupakan negara dengan mayoritas Muslim, menyampaikan belasungkawa kepada umat Kristen global.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, menyampaikan, “Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua umat Kristen di seluruh dunia.”
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang selalu berpihak pada mereka yang paling rentan.
“Paus Fransiskus selalu menunjukkan kepedulian terhadap yang paling rapuh dan melakukannya dengan rendah hati,” kata Macron.
Israel
Di Israel, Presiden Isaac Herzog memuji Paus Fransiskus sebagai pria yang beriman dan memiliki belas kasih tak terbatas.
“Ia mendedikasikan hidupnya untuk mengangkat derajat kaum miskin dan menyerukan perdamaian di dunia yang sedang dilanda masalah,” ujarnya.
Belanda
Dari Belanda, Perdana Menteri Dick Schoof mengatakan Paus Fransiskus akan dikenang sebagai seorang pemimpin yang selalu mengangkat isu-isu penting dengan tindakan belas kasih.
“Kami mengenangnya dengan penuh rasa hormat,” kata Schoof.
Jerman
Pemimpin Jerman, Friedrich Merz, menambahkan bahwa Paus Fransiskus akan dikenang karena komitmennya yang tak kenal lelah terhadap anggota masyarakat yang paling lemah.
Italia
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyampaikan perasaan kesedihan yang mendalam atas kepergian Paus.
Ia mengenang persahabatan dan ajaran Paus yang tak pernah berhenti, bahkan di saat-saat sulit dan penuh penderitaan.
“Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Bapa Suci dengan hati yang penuh kesedihan,” kata Meloni, seperti yang dilansir Reuters.
Parlemen Eropa dan Komisi Uni Eropa
Di Eropa, Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen juga mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam.
Metsola menyebut Paus Fransiskus sebagai “Paus Rakyat” yang dikenang karena cintanya pada kehidupan, perdamaian, dan keadilan sosial.
“Dia menginspirasi jutaan orang, jauh melampaui Gereja Katolik, dengan kerendahan hati dan cintanya yang begitu murni bagi mereka yang kurang beruntung,” tulis Von der Leyen.
Reaksi dari Gaza dan Palestina
Bagi warga Palestina, terutama di Gaza, kepergian Paus Fransiskus dirasakan sangat mendalam.
Paus dikenal sebagai salah satu pemimpin paling vokal yang selalu mengecam perang di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.
Komunitas Kristen di Gaza mengenang Paus sebagai pemimpin yang selalu mendengarkan mereka dan mendukung mereka dalam situasi yang sulit.
Paus Fransiskus juga meninggalkan kesan mendalam di kalangan pejabat Katolik dan non-Katolik.
Wakil Presiden AS JD Vance mengenang pertemuannya dengan Paus pada Minggu Paskah dan menyebut pengalaman tersebut sebagai suatu kehormatan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
-

Ajaran Kebaikan Paus Fransiskus Dititipkan kepada Umat untuk Diteruskan
PIKIRAN RAKYAT – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan teladan ajaran kebaikan Paus Fransiskus selama hidup mesti diteruskan. KWI berdukacita atas meninggalnya Paus Fransiskus pada hari ini, Senin, 21 April 2025 dalam usia 88 tahun.
Ketua Presidium KWI Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin mengatakan mengetahui kabar wafatnya Paus Fransiskus dari Duta Besar Vatikan untuk Indonesia. Dikatakannya informasi resmi mengenai meninggalnya Paus disampaikan Kepala Rumah Tangga Paus Fransiskus, Kardinal Kevin Farrell pada pukul 9.45 waktu Roma atau pukul 14.45 waktu Indonesia.
“Dengan berat hati, kami ingin memberitakan, berita duka, bahwa Bapak Suci Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, telah meninggal dunia, pada pukul 7.35 waktu Roma, 12.35 waktu Indonesia,” kata Antonius dalam konferensi pers di Gedung KWI, Jakarta Pusat.
Antonius mengatakan banyak nilai keteladanan yang diajarkan oleh Paus Fransiskus kepada umat. Nilai ajaran Paus penting untuk diteladani.
“Ada begitu banyak ajaran-ajaran, yang sekarang dititipkan kepada kita, untuk diteruskan. Nilai-nilai injil, cinta universal, persaudaraan, kepedulian pada lingkungan, teristimewa bela rasa, kepada orang-orang yang miskin, dan orang-orang yang terpinggirkan. Inilah yang dititipkan kepada kita, untuk diteruskan,” ucapnya.
Antonius mengenang kunjungan Apolistik Paus Fransiskus di Indonesia pada September 2024. Salah satu tempat yang dikunjungi Paus ketika itu adalah KWI Jakarta untuk berjumpa dengan orang-orang sakit, penyandang disabilitas, lalu orang miskin, orangtua, dan mereka yang rentan.
Dia memohon kepada umat untuk mendoakan Paus Fransiskus. Sementara mengenai hari pemakaman Paus, Antonius belum dapat memberitahukan. Namun, dia menyebut bahwa kegiatannya akan digelar sederhana sebagaimana keinginan Paus Fransiskus.
“Maka saudara-saudara mohon, doa dan dukungan, mudah-mudahan, beliau beristirahat dengan damai, dan nanti juga upacara pemakaman, yang saya dengar, akan menjadi lebih sederhana. Beliau sendiri sudah menyetujui liturginya, yang akan lebih sederhana, untuk pemakaman seorang Paus, yang akan difokuskan, pada iman gereja, akan kebangkitan Tuhan,” ujarnya.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5146973/original/077400200_1740899907-WhatsApp_Image_2025-03-02_at_13.30.55.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pimpinan HKBP Sampaikan Duka Mendalam
Sebelumnya, Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.
Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan berita tersebut.
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya, menurut sebuah terjemahan.
“Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan,” kata kardinal tersebut.
“Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal.”
-

Paus Fransiskus Meninggal, Wapres Gibran Singgung Jembatan Antar Agama
Bisnis.com, Jakarta — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengucapkan belasungkawa mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus.
Gibran mengemukakan bahwa dunia telah kehilangan sosok pemimpin spiritual yang lemah lembut, penuh kasih sayang dan juga selalu menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan.
“Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang lemah lembut, penuh kasih dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan,” tuturnya melalui akun media sosial Instagram @gibran_rakabuming di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Wapres menyebut perjuangan Paus Fransiskus selama ini membangun jembatan antar agama akan terus hidup di hati umat manusia di seluruh dunia.
“Atas nama pribadi dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus,” katanya.
Gibran pun mendoakan Sri Paus Fransiskus agar selalu damai dan cinta kasihnya terus menjadi suluh bagi umat manusia di seluruh dunia. “Doa dan simpati kami bangsa Indonesia,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).
Kabar duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus tersebut disampaikan Vatikan dalam sebuah pernyataan video. Paus asal Argentina yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio meninggal dunia di usia 88 tahun setelah berjuang dari serangan pneumonia ganda yang serius.
“Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell di saluran TV Vatikan dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025).
Vatikan mengatakan Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa pada Senin pagi pukul 07.35 waktu setempat.
Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai paus pada 13 Maret 2013. Pemilihan tersebut mengejutkan banyak pengamat Gereja yang telah melihat ulama Argentina, yang dikenal karena kepeduliannya terhadap orang miskin, sebagai orang luar.