kab/kota: Riyadh

  • Menpora Lepas Timnas Indonesia untuk Kejuaraan Dunia IESF 2024 dan Asian Esports Games Bangkok – Page 3

    Menpora Lepas Timnas Indonesia untuk Kejuaraan Dunia IESF 2024 dan Asian Esports Games Bangkok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, secara resmi melepas timnas esports Indonesia yang akan berlaga di dua ajang bergengsi internasional.

    Rencananya, para atlet esports ini akan bertanding di 16th IESF World Esports Championship (WEC) 2024 di Riyadh, Arab Saudi, pada 11-19 November.

    Setelah itu, atlet berbakat asal Indonesia ini akan lanjut memperlihatkan permainan terbaiknya di Asian Esports Games (AEG) 2024 di Bangkok, Thailand, pada 23 November hingga 1 Desember 2024.

    Pada acara pelepasan yang diselenggarakan di Kantor Kemenpora ini, turut dihadiri beberapa pihak terkait di skena esports, seperti Sekjen PB ESI Frengky Ong dan Wakil Menpora, Taufik Hidayat.

    Dalam sambutannya, Menpora Dito menyatakan dukungan penuh dari pemerintah dan harapan besar agar timnas esporst Indonesia pulang membawa gelar juara dunia.

    “Esports kini menjadi salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia di tingkat dunia. Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan maksimal, terutama menjelang Olimpiade Esports,” kata Dito sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Minggu (10/11/2024).

    Dia juga yakin, para atlet Indonesia ini dapat menampilkan permainan terbaiknya dan meraih gelar juara. “Timnas esports Indonesia mampu meraih gelar Juara Dunia di IESF 2024,” ucapnya.

    Pesan Inspiratif dari Wakil Menpora Taufik Hidayat

    Wakil Menpora Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis Indonesia, memberikan pesan kusu bagi para atlet esports yang akan berlaga di kompetisi bergengsi ini.

    “Jaga kekompakkan tim dan perkuat mental. Di level dunia, ketangguhan mental menjadi kunci. Bawa nama bangsa, dan buktikan Indonesia mampu bersaing di panggung internasional,” ujar Taufik kepada atlet timnas esports Indonesia.

     

  • Apa RI Bakal Naturalisasi Atlet Esports, Ini Kata Menpora Dito

    Apa RI Bakal Naturalisasi Atlet Esports, Ini Kata Menpora Dito

    Jakarta

    Fenomena naturalisasi pemain di timnas sepakbola Indonesia masih akan gencar dilakukan. Lantas bagaimana dengan timnas esports Tanah Air? Begini jawaban Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.

    “Ya pastinya potensi diaspora yang sudah saya sampaikan, diaspora ya, sehingga kita melihat seluruh daerah di Indonesia kalau punya potensi pasti kita akan tarik,” kata Dito kepada detikINET seusai acara Pelepasan Timnas Esports Indonesia Menuju 16th IESF World Esports Championships 2024 di Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/11/2024).

    Dito merasa kalau potensi esports di Indonesia begitu besar. Menurutnya, para atlet yang berada di dalam negeri sudah bisa bersaing di kancah internasional.

    Dirinya pun menyinggung sejumlah prestasi yang telah diraih oleh para atlet esports Indonesia. Contohnya pada gelaran IESF 2022 yang digelar di Bali, ketika Indonesia sukses menjadi juara umum.

    Ketika itu, Indonesia berhasil memperoleh tiga medali emas dari nomor pertandingan Dota 2, eFootball, dan Mobile Legends. Lalu juga membawa pulang satu perunggu yang disumbangkan oleh atlet esports Counter-Strike: Global Offensive Female.

    “Dan kita lihat bagaimana prestasinya memang alhamdulillah kita sudah juara dunia, juara regional Asia, jadi ya semua potensi akan kita maksimalkan,” jelas Dito.

    Terakhir Dito menyampaikan, kemungkinan naturalisasi mungkin ada. Namun ia lebih fokus bagaimana diaspora berjalan.

    “Oh itu mungkin (naturalisasi) saja, tapi yang pasti bagaimana kita fokuskan diaspora. Timnas pun juga sama, diaspora, asli darah Indonesia,” pungkas Dito.

    Untuk saat ini, Indonesia akan segera tampil di IESF World Esports Championship (WEC) 2024. Timnas berpartisipasi di tiga nomor pertandingan, yakni Mobile Legends, Mobile Legends Women, dan PUBG Mobile.

    Para atlet esports yang terpilih akan bertanding di SEF Arena, Riyadh, Arab Saudi. Berikut para atlet esports Indonesia yang akan tampil di IESF 2024:

    Mobile LegendsMuhammad Reza Kurniawan alias RezzzAlbert Neilsen Iskandar alias AlbertttCalvin Winata alias CWNicky Fernando Pontonuwu alias KiboyGilang alias SanzLuke Febrian ValentinusMobile Legends WomenViorelle Valencia Chen alias VivalVenny Lim alias FumiVivi Indrawaty alias VivianCindy Laurent Siswanto alias CinnyMichelle Denise Siswanto alias ChelPUBG MobileMade Rendy Dwi Krisna Putra alias ReizyTeuku Muhammad Kausar alias PonbitFazriel Haikal Aditya alias YummyExcel Tio Ananta alias FrenzzyDhika Fadiano alias Flyboy

    (hps/fay)

  • Misi Mulia Atlet Mobile Legends Women Indonesia di IESF 2024

    Misi Mulia Atlet Mobile Legends Women Indonesia di IESF 2024

    Jakarta

    IESF World Esports Championship (WEC) 2024 siap digelar. Para atlet esports Indonesia yang akan tampil di kompetisi ini, punya misi mulai mengharumkan nama bangsa.

    Seperti yang dikatakan oleh salah satu atlet timnas Mobile Legends Women, Vivi Indrawaty alias Vivian, dia ingin mengibarkan Bendera Merah Putih di setiap kejuaraan skala internasional.

    “Fokus kita menang aja buat mengibarkan Bendera Merah Putih di negara-negara orang, dan pingin menunjukkan juga ke seluruh dunia kalau atlet MLBB women itu lahirnya di Indonesia,” ujar Vivian kepada detikINET usai acara Pelepasan Timnas Esports Indonesia Menuju 16th IESF World Esports Championships 2024 di Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/11/2024).

    Untuk bisa mewujudkan keinginannya itu, ia dan rekan satu timnya tidak akan menganggap enteng lawan-lawannya. Dirinya menyampaikan, akan menaruh hormat ke setiap negara dan memandang mereka semua punya gameplay yang bagus.

    Menurutnya, kalau sampai lengah atau kesandung karena terlalu meremehkan, bisa dimanfaatkan oleh lawan dan menjadi celah untuk mengalahkan Indonesia. Oleh sebab itu Vivian dan kawan-kawan mengklaim semua lawannya jago.

    “Jadi kita akan main lebih disiplin dan memberikan pressure ke mereka,” ucap Vivian.

    Hal ini harus mereka lakukan, karena berkaca dari kekalahan Vivian dan timnya bernama Team Vitality di Esports World Cup (EWC) 2024 di Riyadh, Arab Saudi. Walaupun membawa nama tim, tapi roster di dalamnya serupa dengan timnas Mobile Legends Women di IESF 2024 saat ini. Ketika itu mereka mengalami kekalahan dan menjadi pukulan telak, hingga harus ganti pelatih.

    Berbekal kekalahan itulah Vivian cs meningkatkan kualitas permainannya. Sekarang mereka sangat yakin bisa menjadi juara dan raih medali emas.

    “Karena kekalahan EWC kemarin pun kita sangat-sangat try hard, memperluas pool hero, terus bener-bener improvement, karena kita sempat tanding juga lawan Filipina dan gamenya itu mulus. Jadi menurut aku, ketika game itu berjalan dengan mulus dan terlihat effortless, itu berarti kita sudah mendapatkan achievement terbaik,” jelas Vivian.

    Meski sudah melakukan peningkatan performa besar-besaran, ia tak lupa untuk mengingatkan diri sendiri dan teman-temannya untuk tetap fokus dan jangan terlena. Vivian selalu menekankan supaya timnya fokus main bagus.

    “Jadi cuma ya balik lagi, kita jangan syndrome kan, kita tetap fokus sama diri kita, main yang bagus,” pungkasnya.

    Tambahan informasi, IESF 2024 akan digelar dari 11-19 November 2024 di SEF Arena, Riyadh, Arab Saudi. Indonesia berpartisipasi di tiga nomor pertandingan, yakni Mobile Legends, Mobile Legends Women, dan PUBG Mobile.

    Berikut para atlet esports Indonesia di nomor pertandingan Mobile Legends Women IESF 2024:

    Viorelle Valencia Chen alias VivalVenny Lim alias FumiVivi Indrawaty alias VivianCindy Laurent Siswanto alias CinnyMichelle Denise Siswanto alias ChelJadwal WEC IESF 2024 Mobile Legends Women

    Nomor pertandingan Mobile Legends Women dimulai dari babak grup. Indonesia tergabung di grup 1 yang berisikan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Guatemala, dan Mesir.

    16 November 2024

    Indonesia Vs Uzbekistan – 16.00 WIBIndonesia Vs Guatemala – 17.00 WIB

    17 November 2024

    Indonesia Vs Arab Saudi – 16.00 WIBIndonesia Vs Uni Emirat Arab – 17.00 WIBIndonesia Vs Mesir – 18.00 WIB

    Kemudian tiga tim teratas di masing-masing grup berhak melaju ke playoff. Juara dan runner-up grup masuk ke upper bracket, dan tim di posisi ketiga mengisi tempat di lower bracket. Acaranya diselenggarakan pada 18-19 November 2024.

    (hps/fay)

  • 2 Negara Ini Jadi Pesaing Terberat Indonesia di IESF 2024 Mobile Legends

    2 Negara Ini Jadi Pesaing Terberat Indonesia di IESF 2024 Mobile Legends

    Jakarta

    Para atlet esports Mobile Legends untuk kompetisi IESF World Esports Championship (WEC) 2024 akan segera berlaga. Terungkap ada dua negara yang bakal menjadi pesaing terberat Indonesia.

    “Paling itu sih Filipina sama Malaysia, buat pesaing terberat Indonesia sekarang,” kata atlet esports Mobile Legends Indonesia, Calvin Winata alias CW, kepada detikINET seusai acara Pelepasan Timnas Esports Indonesia Menuju 16th IESF World Esports Championships 2024 di Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/11/2024).

    Alasan CW mengklaim dua negara tersebut karena sepak terjang para pemainnya di beberapa kompetisi. Baik Filipina maupun Malaysia, pernah menorehkan prestasi yang gemilang di skena kompetitif Mobile Legends.

    “Sebenarnya kalau yang dilihat dari beberapa turnamen terakhir juga Filipina memang mendominasi kan. Tapi ada satu region lagi sih yang lumayan, kayak dari Malaysia kemarin juga abis juara di Riyadh yang MSC itu,” ungkap CW.

    Seperti yang diketahui, tim-tim asal Filipina sering mendominasi kejuaraan dunia Mobile Legends bertajuk M Series World Championship. Dari lima season yang sudah digelar, empat di antaranya dirajai oleh Bren Esports, Blacklist International, Liquid Echo, dan Falcons AP Bren. Keempat tim tersebut berasal dari Filipina.

    Sedangkan Indonesia, hanya bisa memperoleh gelar juara saat M series pertama kali diselenggarakan di Malaysia. Saat itu Evos Legends menjadi tim yang berhasil melakukannya.

    Sementara dari Malaysia, mereka sedang kuat-kuatnya. Satu tim yang berhasil mengangkat Negeri Jiran ini di skena kompetitif Mobile Legends ialah Selangor Red Giants.

    Tim itu sukses menjadi tim terkuat di MLBB Mid Season Cup (MSC) 2024 di Riyadh, Arab Saudi. Mereka meraih gelar juara, usai menang duel dengan tim dari Filipina, Falcons AP Bren, di babak grand final dengan skor akhir 4-3.

    Oleh sebab itu, pemain-pemain jebolan Filipina dan Malaysia saat ini dinilai bisa mengancam keberhasilan Indonesia meraih emas di IESF 2024. Kendati demikian, tentu hal itu tak membuat gentar atlet esports tanah air.

    CW percaya diri dengan roster timnas yang sekarang. Dirinya yakin dengan seluruh persiapan yang sudah dilakukannya bersama rekan setimnya.

    “Kalau misalkan dari kita percaya sih sama rosternya kita, kayak proses kita, persiapan kita, semoga kita bisa dapat emas,” pungkas CW.

    Tambahan informasi, IESF 2024 akan digelar dari 11-19 November 2024 di SEF Arena, Riyadh, Arab Saudi. Indonesia berpartisipasi di tiga nomor pertandingan, yakni Mobile Legends, Mobile Legends Women, dan PUBG Mobile.

    Berikut para atlet esports Indonesia di nomor pertandingan Mobile Legends IESF 2024:

    Muhammad Reza Kurniawan alias RezzzAlbert Neilsen Iskandar alias AlbertttCalvin Winata alias CWNicky Fernando Pontonuwu alias KiboyGilang alias SanzLuke Febrian Valentinus

    (hps/fay)

  • Jadwal ESL Snapdragon MLBB Season 6: Big Match RRQ Hoshi vs Fnatic Onic PH, Cek Cara Nontonnya! – Page 3

    Jadwal ESL Snapdragon MLBB Season 6: Big Match RRQ Hoshi vs Fnatic Onic PH, Cek Cara Nontonnya! – Page 3

    Ajang bergengsi 16th IESF World Esports Championship (WEC) 2024 di Riyadh, Arab Saudi, sudah di depan mata.

    Timnas esports Indonesia pun semakin intensif menjalani Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), yang digelar oleh Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI).

     Lewat Pelatnas ini, diharapkan timnas yang berangkat ke Riyadh tampil lebih matang dari sisi teknis dan nonteknis.

    Pada laga bergengsi ini, timnas esports Indonesia berambisi untuk mengharumkan nama bangsa dengan membawa pulang tiga medali emas dari turnamen ini.

    Persiapan Jelang Panggung Dunia

    Pelatnas tahun ini mencakup sejumlah divisi esports populer, seperti Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) kategori pria dan wanita.

    Selain itu, Indonesia juga mengikuti divisi PUBG Mobile pria. Sebelumnya, para atlet ini telah melalui Asia-Oceania Online Qualifier.

    Dalam pertandingan tersebut, mereka berhasil menunjukkan performa terbaiknya untuk mengamankan tempat di babak utama WEC 2024.

    Timnas PUBG Mobile akan menjadi atlet esports pertama berangkat ke Riyadh, disusul berikutnya adalah MLBB pria dan wanita.

     

  • 2 Negara Ini Jadi Pesaing Terberat Indonesia di IESF 2024 Mobile Legends

    Timnas RI Siap Raih Emas di IESF 2024 Mobile Legends dan PUBG Mobile

    Jakarta

    Timnas Indonesia siap berlaga di kompetisi internasional bertajuk IESF World Esports Championship (WEC) 2024. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, pun melepas kepergian mereka.

    “Selamat bertanding. Semoga bisa kembali ke Indonesia membawa juara dan juga medali emas,” kata Dito dalam acara Pelepasan Timnas Esports Indonesia Menuju 16th IESF World Esports Championships 2024 di Kemepora, Jakarta, Jumat (8/11/2024).

    Harapan Dito sepertinya bisa diwujudkan oleh para atlet. Sebab, mereka yang mendapatkan kepercayaan membela Indonesia di IESF 2024 percaya diri bisa juara dan meraih medali emas.

    “Persiapan kita udah matang banget lah. Jadi di IESF nanti kita udah siap banget,” kata atlet timnas esports Mobile Legends Indonesia, Calvin Winata alias CW.

    Kepercayaan diri CW datang bukan tanpa alasan atau sekadar asal bicara. Sebab dirinya yakin dengan komposisi atlet esports Mobile Legends saat ini, ditambah menurutnya, persiapan yang telah dilakukan cukup baik.

    “Semoga kita bisa dapat emas,” tegas CW kepada detikINET.

    Begitu pun dengan atlet timnas esports Mobile Legends wanita, Vivi Indrawaty alias Vivian, yang punya keinginan besar mengibarkan bendera Merah Putih di kompetisi nanti. Ia mengaku bersama dengan rekan satu timnya, akan main disiplin dan fokus memenangkan segala pertandingan, supaya hal tersebut terwujud.

    “Dan pingin menunjukkan juga ke seluruh dunia kalau atlet MLBB women itu lahirnya di Indonesia,” jelas Vivian.

    Kendati begitu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), Frengky Ong, mengingatkan kepada para atlet supaya tetap santai dan tak lupa untuk have fun. Namun di sisi lain, dirinya juga ingin anak-anak muda kebanggaan Tanah Air ini untuk percaya diri dan memperkuat mental selama kompetisi.

    “Ini bukan sekadar pertandingan. Ini adalah panggung kalian membawa nama bangsa dan menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan klub international,” ucap Frengky.

    Perlu diketahui, IESF 2024 akan digelar dari 11-19 November 2024 di SEF Arena, Riyadh, Arab Saudi. Indonesia berpartisipasi di tiga nomor pertandingan, yakni Mobile Legends, Mobile Legends Women, dan PUBG Mobile.

    Berikut para atlet esports Indonesia yang akan tampil di IESF 2024:

    Mobile LegendsMuhammad Reza Kurniawan alias RezzzAlbert Neilsen Iskandar alias AlbertttCalvin Winata alias CWNicky Fernando Pontonuwu alias KiboyGilang alias SanzLuke Febrian ValentinusMobile Legends WomenViorelle Valencia Chen alias VivalVenny Lim alias FumiVivi Indrawaty alias VivianCindy Laurent Siswanto alias CinnyMichelle Denise Siswanto alias ChelPUBG MobileMade Rendy Dwi Krisna Putra alias ReizyTeuku Muhammad Kausar alias PonbitFazriel Haikal Aditya alias YummyExcel Tio Ananta alias FrenzzyDhika Fadiano alias Flyboy

    (hps/fay)

  • Intensif! Timnas Esports Indonesia Fokus Pacu Persiapan Menuju Gelar di WEC 2024 Riyadh

    Intensif! Timnas Esports Indonesia Fokus Pacu Persiapan Menuju Gelar di WEC 2024 Riyadh

  • Jadwal WEC IESF 2024 Mobile Legends, Mulai 12 November 2024

    Jadwal WEC IESF 2024 Mobile Legends, Mulai 12 November 2024

    Jakarta

    Turneman IESF World Esports Championship (WEC) 2024 nomor pertandingan Mobile Legends dan Mobile Legends Women akan segera diselenggarakan. Berikut jadwal main timnas Indonesia.

    Pertandingannya akan digelar di SEF Arena, Riyadh, Arab Saudi. Dalam upaya meraih gelar juara, Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) telah menunjuk sejumlah pemain, untuk tampil di piala dunia esports besutan IESF ini.

    Berikut nama-nama atlet timnas esports Indonesia yang akan bertanding di IESF 2024 Mobile Legends:

    Muhammad Reza Kurniawan alias RezzzAlbert Neilsen Iskandar alias AlbertttCalvin Winata alias CWNicky Fernando Pontonuwu alias KiboyGilang alias Sanz

    Sementara para pemain yang mewakili Indonesia di Mobile Legends Women adalah sebagai berikut:

    Viorelle Valencia Chen alias VivalVenny Lim alias Fumi EkoVivi Indrawaty alias VivianCindy Laurent Siswanto alias CinnyMichelle Denise Siswanto alias ChelJadwal WEC IESF 2024 Mobile Legends

    Untuk jadwal IESF 2024 Mobile Legends dilaksanakan pada hari yang berbeda. Pertama-tama, keseruan kompetisi ini dibuka oleh nomor pertandingan Mobile Legends, yang dimulai dari babak grup pada 12 November 2024.

    Di sini Indonesia akan melawan Guam. Setelah itu, apabila meraih kemenangan, mereka akan bertemu dengan Arab Saudi atau Mesir, sebagaimana dirangkum detikINET dari situs IESF, Senin (4/11/2024).

    12 November 2024

    Match 1: Indonesia Vs Guam – 21.00 WIBMatch 2: Arab Saudi Vs Mesir – 21.00 WIB

    13 November 2024

    Match 3: Pemenang match 1 Vs pemenang match 2 – 01.00 WIBMatch 4: Tim yang kalah di match 1 Vs Tim yang kalah di match 2 – 21.00 WIBMatch 5: Pemenang match 4 Vs tim yang kalah di match 3 – 23.00 WIB

    Skema pertandingan yang diusung ialah best of 3 (Bo3). Jadi setiap tim harus bisa mengamankan dua game duluan, bila ingin melaju ke laga selanjutnya.

    Setelah babak grup selesai, kompetisinya berlanjut ke playoff pada 14-15 November 2024. Seluruh laga di putaran pertama babak playoff digelar pada pukul 16.00 WIB. Sementara putaran kedua dilaksanakan pukul 18.00 WIB dan 20.00 WIB. Lalu grand final mulai pukul 18.00 WIB, dan perebutan juara tiga pukul 16.00 WIB.

    Jadwal WEC IESF 2024 Mobile Legends Women

    Serupa dengan nomor pertandingan Mobile Legends, yang mana ajang bergengsi ini dimulai dari babak grup. Indonesia tergabung di grup 1 yang berisikan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Guatemala, dan Mesir.

    16 November 2024

    Indonesia Vs Uzbekistan – 16.00 WIBIndonesia Vs Guatemala – 17.00 WIB

    17 November 2024

    Indonesia Vs Arab Saudi – 16.00 WIBIndonesia Vs Uni Emirat Arab – 17.00 WIBIndonesia Vs Mesir – 18.00 WIB

    Kemudian tiga tim teratas di masing-masing grup berhak melaju ke playoff. Juara dan runner-up grup masuk ke upper bracket, dan tim di posisi ketiga mengisi tempat di lower bracket. Acaranya diselenggarakan pada 18-19 November 2024.

    (hps/fay)

  • 10
                    
                        Kenapa Negara Arab Tidak Membantu Palestina atau Bersatu Melawan Israel?
                        Internasional

    10 Kenapa Negara Arab Tidak Membantu Palestina atau Bersatu Melawan Israel? Internasional

    Kenapa Negara Arab Tidak Membantu Palestina atau Bersatu Melawan Israel?
    Tim Redaksi
    GAZA, KOMPAS.com
    – “Di mana orang-orang Arab?! Di mana orang-orang Arab?!”
    Pertanyaan itu dilontarkan seseorang yang muncul dari puing-puing seraya menggendong anak-anak yang sudah meninggal. Dia berteriak tanpa daya ke arah kamera yang menyorotnya.
    Pertanyaan ini terus diulang oleh warga Gaza yang keheranan mengapa orang-orang di negara kawasan Arab tidak melindungi mereka dari pengeboman Israel.
    Setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.200 warga Israel terbunuh dan 250 orang lainnya diculik, semua mata langsung tertuju pada Timur Tengah.
    Seberapa jauh pembalasan yang akan dilakukan Israel? Bagaimana penduduk dan pemerintah Arab menanggapi guncangan kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut?
    Pertanyaan pertama masih belum terjawab: Pengeboman Israel telah menghancurkan Jalur Gaza, merenggut nyawa lebih dari 42.500 warga Palestina, tetapi belum ada titik terang.
    Yang kedua adalah benar: Jika ada orang yang mengharapkan adanya protes besar di ibu kota utama dunia Arab, mereka akan kecewa.
    Adapun pemerintah negara-negara itu, “tanggapannya suam-suam kuku atau tidak sama sekali,” menurut Walid Kazziha, profesor ilmu politik di American University in Cairo (AUC), kepada
    BBC Mundo
    .
    Di luar kritik retoris terhadap Israel atau peran mediasi yang diadopsi oleh pemerintah seperti Qatar atau Mesir yang “murni sebagai perantara dan tidak mendukung Palestina,” kata Kazziha, tak satu pun negara-negara Arab memutuskan hubungan dengan Israel atau melakukan tindakan diplomatik dan tekanan ekonomi apa pun untuk mengakhiri perang.
    Mengapa perjuangan Palestina kehilangan relevansinya di antara pemerintah-pemerintah Arab di wilayah ini? Seperti hampir semua hal di Timur Tengah, jawabannya cukup rumit.
    Wilayah Timur Tengah tidak pernah benar-benar menjadi blok yang utuh dan homogen.
    Sepanjang sejarah, masyarakat Arab telah berbagi rasa identitas, bahasa, dan sebagian besar agama, serta kekhawatiran yang timbul dari pengaruh kolonial Eropa di wilayah tersebut.
    Namun, kepentingan pemerintah mereka terkadang berseberangan.
    Hubungan antara Palestina dan negara-negara Arab juga tidak mudah, terutama dengan negara-negara yang menerima sejumlah besar pengungsi setelah proklamasi Negara Israel pada 1948.
    Namun, perjuangan Palestina juga merupakan faktor pemersatu negara-negara Arab selama beberapa dekade.
    Selama periode ini, negara Israel dipandang “sebagai perpanjangan tangan dari kekuatan kolonial sebelumnya, yang telah menarik diri dari Timur Tengah,” menurut profesor kebijakan publik di Institut Pascasarjana Doha, Tamer Qarmout.
    “Israel sengaja ditempatkan di sana sebagai agen untuk melindungi kepentingan mereka, yang sebelumnya merupakan kepentingan Inggris dan Perancis, dan sekarang kepentingan Amerika Serikat,” ujar Tamer Qarmout kepada
    BBC Mundo
    .
    Perang yang dilancarkan terhadap Israel di masa lalu oleh negara-negara seperti Mesir, Suriah, dan Yordania tidak hanya untuk membela kepentingan nasional mereka, tetapi juga kepentingan Palestina, kata para analis.
    Namun, perang tersebut kini telah berlalu. Mesir dan Yordania telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel beberapa dekade yang lalu.
    Maroko, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menormalisasi hubungan dengan Israel—negara yang hingga beberapa tahun lalu merupakan negara paria di wilayah tersebut.
    Bahkan Arab Saudi pun hampir melakukan hal yang sama sebelum 7 Oktober dan serangan Hamas.
    Bagi Dov Waxman, direktur Y&S Nazarian Center for Israel Studies di University of California, sejak awal konflik hingga hari ini, selama beberapa dekade terakhir, “masing-masing negara Arab mengikuti kepentingannya sendiri”.
    “Mereka berbicara tentang mendukung Palestina dan solidaritas, dan bukan berarti perasaan itu tidak tulus, tetapi pada akhirnya mereka mengikuti kepentingan nasional mereka.”
    “Ada banyak simpati terhadap bencana kemanusiaan yang dihadapi warga Gaza, dan mereka ingin pemerintah mereka berbuat lebih banyak. Mereka ingin hubungan diplomatik diputus. Mereka ingin para duta besar diusir, setidaknya ada tanggapan semacam itu,” ujar Fakhro.
    Namun, hal ini tidak terjadi.
    Menurut Imad K. Harb, direktur Riset dan Analisis di lembaga riset Arab Center di Washington, DC, “Pemerintah Arab telah lama meninggalkan Palestina.”
    Bagi Tamer Qarmout, ada sebuah titik balik yang telah mengubah seluruh dinamika di kawasan ini: pemberontakan rakyat yang mengguncang Timur Tengah dan Afrika Utara antara tahun 2010 dan 2012, yang dikenal dengan sebutan Kebangkitan Arab
    (Arab Spring).
    “Sejak saat itu, gelombang telah berubah sepenuhnya dan kegagalan pemberontakan ini telah membuat kawasan ini berada dalam ketidakpastian: banyak negara yang masih terbenam dalam konflik sipil, seperti Yaman, Suriah, atau Irak,” kata profesor dari universitas di Qatar ini.
    “Dua negara terakhir, yang merupakan negara sentral dan kuat dengan ide-ide politik yang dapat menantang AS, telah lenyap.”
    Di tengah keadaan krisis permamen ini, kendati bersimpati kepada Palestina, masyarakat Arab “merasa tak berdaya”, menurut Qarmout.
    “Mereka sendiri hidup di bawah tirani, otokrasi, dan kediktatoran. Dunia Arab berada dalam kondisi yang menyedihkan, orang-orang tidak memiliki kebebasan atau kemampuan dan aspirasi untuk hidup bermartabat,” kecam Qarmout.
    Meski begitu, respons sosial jauh lebih kuat daripada respons pemerintah, meskipun hal ini berkembang terutama di media sosial.
    Sejak
    Arab Spring
    , jalan-jalan di banyak negara di kawasan ini, seperti Mesir, menjadi terlarang bagi aktivisme.
    Jika dulu pemerintah otoriter mengizinkan masyarakat untuk melampiaskan rasa frustasi mereka dalam aksi demonstrasi membela Palestina, kini mereka khawatir protes semacam itu akan berujung pada hal yang lebih besar.
    Namun, itu bukan satu-satunya hal yang berubah dalam tahun-tahun penuh gejolak ini, ketika jutaan orang Arab turun ke jalan di negara-negara seperti Tunisia, Mesir, Libya, Suriah, Bahrain, dan Maroko untuk menuntut demokrasi dan hak-hak sosial.

    Arab Spring
    benar-benar merupakan guncangan dan mengubah dinamika dan prioritas banyak negara,” kata Qarmout.
    “Beberapa rezim lama tidak ada lagi dan yang lainnya berpikir bahwa mereka akan tertinggal, sehingga mereka panik, melihat ke kiri dan ke kanan dan mencari perlindungan.”
    “Banyak yang percaya pada gagasan yang dijual oleh Amerika Serikat bahwa Israel, sekutunya di kawasan itu, dapat melindungi mereka,” ujarnya.
    Perjanjian itu menjadi kesepakatan hubungan Barhain dan Uni Emirat Arab dengan Israel—perjanjian ini kemudian diikuti oleh Maroko dan Sudan.
    Lalu, dampak perjanjian ini kemudian datang. Washington, misalnya, mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat, yang membuat referendum penentuan nasib sendiri menjadi tidak mungkin.
    “Ketika kita melihat hubungan yang telah dibangun oleh negara-negara ini dengan Israel, kita melihat bahwa pada dasarnya bermuara pada Israel yang menjual sistem untuk memata-matai penduduk mereka sendiri,” kata Walid Kazziha.
    Dugaan kasus spionase menggunakan program Pegasus—yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group—telah mempengaruhi Maroko, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan bahkan Arab Saudi, meskipun tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel.
    Menurut
    The New York Times
    , Riyadh membeli program tersebut pada 2017 dan kehilangan akses ke program tersebut setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada tahun berikutnya.
    Namun, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berhasil memulihkan layanan setelah menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang melakukan intervensi untuk mengizinkan Saudi menggunakan perangkat lunak itu lagi, demikian laporan surat kabar Amerika tersebut.
    Hubungan Hamas dan Hizbullah dengan Iran juga menimbulkan kecurigaan di negara-negara Arab.
    Bagi negara-negara Teluk, misalnya, Iran adalah ancaman yang lebih besar daripada Israel. Banyak pemerintah Arab “telah mengadopsi narasi Israel dan Amerika bahwa gerakan-gerakan ini adalah perpanjangan tangan Iran di wilayah tersebut, dan bahwa mereka diciptakan untuk menyabotase proyek perdamaian regional dengan mengabaikan Palestina,” kata Qarmout.
    Ini adalah narasi yang didorong oleh sebagian besar media resmi di dunia Arab—sebuah wilayah di mana hampir tidak ada media independen, menurut para analis.
    “Bagi media Saudi, misalnya, perhatian utama bukanlah Palestina, tetapi bagaimana Iran mendapatkan tempat,” Kazziha berpendapat.
    Akan tetapi, negara-negara ini kemudian menjadi waspada terhadap kekuatan gerakan yang terus meningkat.
    “Ketika pintu-pintu tertutup bagi mereka dan tidak ada yang mau memberi mereka senjata untuk melawan Israel, mereka bersedia membantu penjahat untuk mendapatkannya,” tambahnya.
    Hal yang sama berlaku untuk Hizbullah dan kelompok-kelompok lain yang menerima dukungan dari Iran, tetapi juga ingin membela Palestina,
    Menurut Kazziha, ketika Iran dikedepankan sebagai promotor, maka orang-orang Arab tidak lagi menjadi tokoh utama.
    “Saya pikir ada beberapa gerakan Arab yang benar-benar tertarik untuk mendukung Palestina dan bahkan mati untuk mereka, seperti Hizbullah, Houthi di Yaman, dan beberapa gerakan Syiah di Irak,” ujar peneliti AUC tersebut.
    Selain kepentingan geostrategis dan krisis di negara-negara Arab, perjuangan Palestina telah dilupakan seiring berlalunya waktu.
    Konsep-konsep yang pernah membuat jantung Timur Tengah berdegup kencang, seperti pan-Arabisme, kini hanya menjadi gema masa lalu.
    “Sebagian besar generasi muda di wilayah ini bersimpati kepada Palestina, tetapi mereka tidak mengetahui dinamika konflik karena hal-hal tersebut tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah,” jelas Qarmout.
    “Pada 1960-an dan 1970-an, banyak negara Arab yang memiliki kurikulum sekolah yang lengkap tentang Palestina, namun saat ini masyarakat telah berubah dengan kekuatan globalisasi, bahkan identitas,” jelas Qarmout,” katanya.
    Hal yang sama juga terjadi pada para pemimpin baru.
    “Di negara-negara Teluk, misalnya, ada generasi pemimpin baru seperti Mohamed Bin Salman dari Arab Saudi, yang sebagian besar berpendidikan Barat, yang tidak pan-Arab dan tidak melihat Palestina sebagai sebuah isu,” jelas Qarmout.
    “Prioritas mereka berbeda dan begitu pula ambisi mereka,” cetusnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

    Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

    Riyadh

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengecam tindakan Israel yang disebutnya “merendahkan” nyawa rakyat Palestina. Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.

    “Tingkat kehancuran di Gaza dan direndahkannya nyawa rakyat Palestina akan menciptakan siklus yang bertentangan dengan kepentingan semua orang,” ujar Pangeran Faisal dalam wawancara dengan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (1/11/2024).

    Diperkirakan lebih dari 40.000 warga Palestina tewas akibat serangan-serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, setelah Hamas menyerang negara Yahudi tersebut. Militer Tel Aviv terus menggempur Jalur Gaza dengan dalih membalas Hamas.

    Israel juga secara rutin memblokir bantuan kemanusiaan untuk masuk ke wilayah Jalur Gaza. Situasi ini berpuncak saat Amerika Serikat (AS) memperingatkan sekutunya, jika lebih banyak bantuan tidak diperbolehkan masuk, maka Washington tidak mengambil tindakan khusus sebagai tanggapan.

    Kritikan menghujani AS dan pemerintahan Presiden Joe Biden yang disebut gagal dalam mengendalikan respons Israel, sekutunya, terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu dan mencegah apa yang disebut banyak pihak sebagai genosida terhadap rakyat Palestina.

    Saat ditanya apakah komentarnya merujuk pada genosida, Pangeran Faisal mengatakan bahwa blokade terhadap akses apa pun untuk barang kemanusiaan, dengan serangan militer Israel terus berlanjut dan tidak ada jalur bagi warga sipil untuk mencari perlindungan atau zona aman, “hanya dapat digambarkan sebagai bentuk genosida”.

    Meski perang terus berkecamuk selama setahun terakhir, pemerintahan Biden terus menggembar-gemborkan kemungkinan normalisasi antara Saudi dan Israel.

    Pangeran Faisal menegaskan bahwa: “Bukan hanya sebuah risiko; hal ini tidak akan terjadi sampai kita memiliki resolusi untuk negara Palestina.”