kab/kota: Riyadh

  • OPEC+ ’Kekeuh’ Mau Tahan Laju Produksi Minyak Mentah Awal 2026

    OPEC+ ’Kekeuh’ Mau Tahan Laju Produksi Minyak Mentah Awal 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ akan tetap pada rencana untuk menghentikan kenaikan produksi minyak mentah pada kuartal I/2026, seiring munculnya semakin banyak indikasi surplus di pasar global.

    Melansir Bloomberg, Senin (1/12/2025), Arab Saudi dan sejumlah anggota OPEC utama lainnya menegaskan adanya jeda pasokan selama tiga bulan setelah rangkaian konferensi video pada Minggu. Dalam pernyataan resmi, mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan ekspektasi melemahnya kondisi pasar secara musiman.

    OPEC+ juga meratifikasi mekanisme baru untuk meninjau kapasitas produksi masing-masing anggota, sebuah proses sensitif yang akan menjadi dasar penetapan kuota pada 2027. Konsultan energi asal Dallas, DeGolyer and MacNaughton, dipilih untuk melakukan sebagian besar penilaian teknis tersebut.

    Analis Rystad Energy AS Jorge Leon mengatakan OPEC+ memutuskan untuk tidak mengambil langkah agresif dan tetap berpegang pada strategi yang sudah ditempuh.

    “Pesan mereka tegas, yakni stabilitas menjadi prioritas dibanding ambisi pada saat prospek pasar tengah merosot dengan cepat,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.

    Harga minyak berjangka telah merosot 15% sepanjang tahun sehingga diperdagangkan mendekati US$63 per barel di London. Lonjakan pasokan dari AS, ditambah peningkatan output OPEC+, melampaui pertumbuhan permintaan.

    Badan Energi Internasional (EIA) memperkirakan kelebihan pasokan terbesar pada 2026, sementara Goldman Sachs dan JPMorgan memperkirakan harga akan terus melemah.

    Jeda produksi memberi OPEC+ ruang untuk menilai risiko geopolitik yang meningkat pada pasokan, termasuk ketegangan terbaru antara pemerintahan Presiden Donald Trump dan Venezuela.

    Pada Sabtu, Trump memperingatkan maskapai untuk menghindari wilayah udara negara itu, bagian dari kampanye tekanan terhadap dugaan perdagangan narkotika.

    Penurunan harga juga terjadi di tengah dorongan Trump untuk menekan harga bahan bakar, isu yang sensitif bagi pemilih. Bulan ini, presiden menyambut hangat Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih dan mengesahkan pembelian jet tempur F-35 serta chip kecerdasan buatan oleh kerajaan.

    Keputusan delapan negara kunci OPEC+ untuk mempercepat pemulihan produksi pada April lalu sempat mengejutkan pasar. Langkah itu dilihat sebagai strategi Riyadh untuk merebut kembali pangsa pasar dari produsen serpih AS dan memberi tekanan pada anggota yang gagal mematuhi kuota.

    Namun pelemahan harga yang menyusul kemudian menimbulkan tekanan fiskal pada Arab Saudi, memperlebar defisit anggaran dan memaksa penyesuaian sejumlah proyek strategis.

    Sejauh ini, OPEC+ telah memulihkan sekitar 70% dari dua lapisan pemangkasan produksi yang diberlakukan pada 2023, menyisakan sekitar 1,1 juta barel per hari untuk dikembalikan. Satu lapisan pemangkasan lainnya, sekitar 2 juta barel per hari untuk kelompok 22 negara, tetap diberlakukan hingga akhir 2026.

    Namun, kenaikan produksi bulanan sering kali lebih kecil dari rencana karena beberapa negara harus mengoreksi kelebihan produksi sebelumnya, sementara lainnya mengalami kendala teknis untuk meningkatkan output.

    Inilah yang membuat tinjauan kapasitas jangka panjang menjadi penting. Penetapan kapasitas yang lebih akurat akan membantu menyelaraskan kuota dengan kenyataan, sekaligus membuat pemangkasan produksi di masa depan lebih kredibel.

  • Kirill Dmitriev Dijuluki Arsitek Bayangan Diplomasi Perang Rusia, Siapa Dia?

    Kirill Dmitriev Dijuluki Arsitek Bayangan Diplomasi Perang Rusia, Siapa Dia?

    Moskow

    Kirill Dmitriev, kepala dana investasi negara Rusia (Russian Direct Investment Fund/RDIF), dianggap sebagai salah satu arsitek di balik rencana 28 poin Presiden AS Donald Trump untuk perdamaian di Ukraina.

    Lulusan Stanford ini tidak hanya memiliki hubungan dekat dengan menantu Trump, Jared Kushner, tetapi juga dengan para penguasa berpengaruh di dunia Arab.

    Dengan pengalaman bisnis dan jejaringnya dengan keluarga Presiden Rusia Vladimir Putin, rekam jejak ini menjadikannya pilihan ideal sebagai negosiator alternatif Rusia secara tidak resmi.

    Salah satu saluran diplomasi Rusia

    Pentingnya posisi Dmitriev bagi Kremlin meningkat sejak awal masa jabatan kedua Donald Trump sebagai Presiden AS pada Januari 2025, ketika Kirill Dmitriev muncul sebagai salah satu negosiator utama Rusia dalam pembicaraan perdamaian Ukraina serta hubungan Rusia–Amerika yang lebih luas.

    Pada bulan Februari 2025, Putin menunjuknya sebagai utusan khusus presiden untuk investasi dan kerja sama ekonomi dengan negara asing. Penunjukan ini terjadi hanya beberapa hari setelah pertemuan pertama antara perwakilan Rusia dan AS di Riyadh, di mana Dmitriev turut hadir.

    Hingga kini, Dmitriev berfungsi sebagai salah satu saluran kunci Kremlin untuk diplomasi, demikian menurut mantan diplomat Rusia, Boris Bondarev.

    Sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menangani Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Dmitriev dipercayakan mengelola kontak dengan utusan khusus AS, Steve Witkoff.

    Awal karier Dmitriev

    Kirill Dmitriev, putra dari biolog terkenal Alexander Dmitriev, lahir di Kyiv. Namun ia tampak enggan mengakui asal-usulnya. Dalam wawancara 2021 dengan media independen Rusia, The Bell, negosiator masa depan itu bersikeras ia lahir bukan di Ukraina, melainkan di Uni Soviet.

    Setelah lulus dari Universitas Stanford, ia sempat tinggal singkat di AS, di mana—menurut biografi resminya di situs RDIF—memulai karier di bank investasi Goldman Sachs dan konsultan McKinsey. Akhirnya, ia memilih membangun karier di Rusia dan Ukraina.

    Di Rusia, salah satu pos pentingnya adalah di perusahaan Rusia-Amerika Delta Private Equity Partners, yang mengelola sekitar $500 juta. Di Ukraina, Dmitriev memimpin sebuah dana milik menantu presiden kedua Ukraina, Leonid Kuchma.

    Dmitriev menempati peran saat ini sebagai kepala Russian Direct Investment Fund pada 2011. Organisasi ini dirancang untuk menarik modal Barat ke Rusia. Dalam kapasitas ini, namanya masuk dalam daftar sanksi AS dan Eropa sejak awal perang di Ukraina.

    Jejaring keluarga dengan Vladimir Putin?

    Namun, bukan hanya prestasi profesionalnya yang mendorong Dmitriev ke garis depan urusan internasional. Aset terbesarnya adalah modal sosial: jaringan yang ia bangun dan rawat selama bertahun-tahun.

    Ilya Shumanov, mantan kepala NGO antikorupsi Transparency International Rusia, mengatakan kepada DW bahwa hubungan Dmitriev dengan menantu presiden kedua Ukraina mungkin telah membuka pintu menuju elite politik dan bisnis Rusia.

    “Potongan kunci dalam mosaik hubungan ini adalah Ekaterina Tikhonova—yang diduga sebagai putri Vladimir Putin, dekat dengan istri Dmitriev,” ujar Shumanov.

    Menurutnya, hubungan antara keluarga Dmitriev dan Tikhonova melampaui persahabatan; kedua keluarga sangat terkait. Dmitriev duduk di dewan beberapa perusahaan besar Rusia, termasuk yang dimiliki negara dalam proporsi signifikan.

    Saat Putin memperhatikan Dmitriev

    Peran Dmitriev sebagai perantara mulai terlihat saat masa jabatan pertama Donald Trump. Pada 2020, The Daily Beast menggambarkannya sebagai “orang uangnya Putin” dengan hubungan rahasia ke Jared Kushner.

    Jared Kushner, menantu Trump yang menikah dengan Ivanka Trump, menangani sejumlah urusan kebijakan luar negeri presiden. Meskipun tidak seterlihat publik pada masa jabatan kedua Trump, Kushner baru-baru ini terlibat dalam pembuatan rencana perdamaian Gaza Trump dan menghadiri pembicaraan perdamaian Ukraina di Jenewa.

    Selama masa jabatan pertama Trump, Dmitriev dan Kushner mendiskusikan potensi investasi Amerika di Rusia—pembicaraan yang akhirnya tidak menghasilkan proyek besar.

    Namun Dmitriev benar-benar menorehkan namanya dan menjadi salah satu tokoh paling berharga dalam kebijakan luar negeri Rusia hampir dua tahun setelah perang penuh di Ukraina dimulai, pada Desember 2023, menurut analis politik dan mantan penulis pidato Putin, Abbas Gallyamov.

    “Setelah perang dimulai, Putin hampir tidak bisa bepergian ke mana pun [karena surat perintah pengadilan kriminal internasional- ICC],” papar Gallyamov.

    “Rasa terisolasi ini membuatnya sangat khawatir dan membuat Rusia seluruhnya waswas. Saat itulah Kirill Dmitriev turun tangan sebagai penyelenggara utama perjalanan ini [ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab-UAE].”

    Selain mengatur perjalanan itu sendiri, Dmitriev dan dana investasinya berhasil menarik investasi dari negara-negara tersebut—prestasi mengesankan di tengah keluarnya modal Barat.

    “Dengan kata lain, ia terbukti sangat efektif di panggung internasional,” kata Gallyamov.

    Dmitriev vs. Lavrov

    Gallyamov melihat Dmitriev sebagai sosok yang berorientasi pada penyelesaian perbedaan antara Amerika Serikat(AS) dan Rusia melalui kompromi—berbeda dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pendukung garis keras.

    “Ketika Putin merasa negosiasi nyata diperlukan, Dmitriev maju,” kata Gallyamov. “Namun dalam banyak situasi, Putin tak ingin bernegosiasi. Lavrov mencerminkan mindset internal itu.”

    Gallyamov menunjukkan bahwa selama kunjungan terbaru utusan khusus AS Steve Witkoff ke Moskow, Putin bertemu Witkoff bersama Dmitriev dan asistennya, Yuri Ushakov—sementara Lavrov tidak hadir.

    Namun, belum jelas apakah pilihan situasional ini menandakan arah masa depan diplomasi Rusia.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • Putra Mahkota Saudi Tolak Desakan Trump untuk Normalisasi dengan Israel

    Putra Mahkota Saudi Tolak Desakan Trump untuk Normalisasi dengan Israel

    Washington DC

    Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), menolak desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk bergerak maju menuju normalisasi hubungan dengan Israel dalam pertemuan puncak keduanya baru-baru ini di Gedung Putih.

    Penolakan MBS itu, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (26/11/2025), dilaporkan oleh media Axios yang mengutip sejumlah pejabat AS yang enggan disebut namanya.

    Pembahasan di Gedung Putih pekan lalu, menurut laporan Axios, menyentuh soal keinginan Washington agar Riyadh bergabung dengan perjanjian perdamaian regional yang semakin luas, Abraham Accords, yang mengatur normalisasi dengan Tel Aviv.

    Namun, MBS dengan tegas menegaskan kembali posisi Saudi sejak lama bahwa normalisasi apa pun bergantung pada penerimaan Israel terhadap solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 silam, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

    “Putra Mahkota Saudi menanggapi dengan tegas permintaan Trump dan memegang teguh posisinya,” sebut Axios dalam laporannya, sembari menambahkan bahwa dua pejabat AS menggambarkan MBS sebagai “pemimpin yang kuat”.

    “Selama pertemuan 18 November, Trump merupakan pihak yang mengangkat isu tersebut dan mendesak keras MBS untuk bergabung dengan Abraham Accords,” demikian dilaporkan Axios, yang mengutip sejumlah pejabat AS.

    “Pada saat itu, percakapan menjadi tegang. Saat Trump menekannya, MBS menekan balik,” imbuh laporan Axios tersebut.

    MBS tiba di Washington DC dalam kunjungan kerja resmi pada 18 November pekan lalu, atas arahan Raja Salman bin Abdulaziz, menyusul undangan dari Trump. Keduanya menggelar pembicaraan di Ruang Oval Gedung Putih, setelah MBS mendapatkan sambutan sangat hangat oleh Trump.

    Dalam konferensi pers yang digelar usai pembicaraan itu, MBS mengatakan negaranya ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Israel melalui Abraham Accords yang digagas Trump. Tetapi, MBS menegaskan bahwa status negara Palestina menjadi kunci dalam terjalinnya hubungan dengan Israel.

    Dikatakan oleh MBS bahwa diperlukan “jalan yang jelas” menuju pembentukan negara Palestina, sebelum normalisasi bisa dilakukan.

    Ketika didesak oleh Trump, yang mengatakan bahwa tamunya memiliki “perasaan yang sangat baik” terhadap Abraham Accords, sang Putra Mahkota Saudi mengatakan bahwa: “Kami menginginkan perdamaian bagi Israel. Kami menginginkan perdamaian bagi Palestina.”

    “Kami ingin mereka hidup berdampingan secara damai di kawasan, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mewujudkan hal tersebut,” tegas MBS.

    Riyadh telah berulang kali menggarisbawahi perlunya resolusi yang adil, yang dimulai dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan pada akhirnya mengarah pada perdamaian regional yang komprehensif juga langgeng.

    Lihat juga Video: Jelang Perdamaian Israel-Arab Saudi dan Harapan Era Baru di Timur Tengah

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Indonesia dan Arab Saudi sepakat tingkatkan kerja sama pariwisata

    Indonesia dan Arab Saudi sepakat tingkatkan kerja sama pariwisata

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Arab Saudi sepakat meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata, termasuk dalam penyediaan sumber daya manusia profesional.

    Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Senin menyampaikan bahwa kesepakatan kerja sama kedua negara juga mencakup upaya peningkatan kunjungan wisatawan dan investasi dalam usaha pariwisata.

    Menurut Widiyanti, Pemerintah Arab Saudi akan membuka kesempatan bagi tenaga kerja profesional asal Indonesia untuk bekerja di sektor usaha pariwisata di negaranya.

    Pemerintah Arab Saudi sedang mengembangkan mega proyek pariwisata di Kota Qiddiya, The Red Sea, dan King Salman Park. Tempat-tempat pariwisata tersebut nantinya akan membutuhkan banyak tenaga kerja profesional.

    Widiyanti menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia siap mengirimkan sumber daya manusia profesional di bidang pariwisata ke Arab Saudi.

    Tenaga profesional yang dimaksud meliputi manajer hotel, manajer agen perjalanan, manajer perencanaan dan pengembangan pariwisata, spesialis pengembangan pariwisata, spesialis pemandu wisata, penyelenggara pariwisata, spesialis hotel, pemandu lokasi, spesialis pembelian, spesialis penjualan, serta resepsionis hotel.

    Pemerintah Indonesia ingin menggaet lebih banyak turis Arab Saudi mengunjungi daerah-daerah tujuan wisata di Indonesia.

    Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi ingin menarik lebih banyak warga Indonesia mengunjungi tempat-tempat wisata di negaranya selain menunaikan ibadah di kota suci Makkah dan Madinah.

    Untuk itu, Widiyanti mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akan memberikan kemudahan kepada wisatawan dari kedua negara untuk melakukan perjalanan wisata.

    Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, ia melanjutkan, juga akan melakukan promosi dan pameran pariwisata bersama serta pertukaran informasi di bidang pariwisata.

    Di samping itu, Pemerintah Indonesia akan memudahkan investor Arab Saudi menanamkan modal di industri pariwisata, khususnya di 10 destinasi pariwisata prioritas serta wilayah Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau.

    Widiyanti menyampaikan bahwa angka kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia cenderung meningkat.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama tahun 2024 angka kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia sebanyak 135.643 wisatawan atau naik 25,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Jumlah wisatawan Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia selama Januari-September 2025 tercatat 113.685 wisatawan.

    ​​​​​​​​​​Menteri Pariwisata RI melakukan kunjungan kerja ke Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (8/11).

    Dalam kunjungan kerja tersebut, dia melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi Ahmed Aqeel Al Khateeb dan membahas upaya peningkatan kerja sama pariwisata antara kedua negara.

    Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi Ahmed Aqeel Al Khateeb menegaskan komitmen pemerintahnya untuk merealisasikan kerja sama kedua negara di sektor pariwisata.

    Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
    Editor: Maryati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • MBS Bertemu Trump, Perusahaan AS Ramai-ramai Kerja Sama dengan Arab Saudi

    MBS Bertemu Trump, Perusahaan AS Ramai-ramai Kerja Sama dengan Arab Saudi

    Jakarta

    Arab Saudi mulai melebarkan gurita bisnisnya ke perusahaan-perusahaan artificial intelligence (AI) Amerika Serikat (AS). Serangkaian usaha patungan baru senilai miliaran dolar diumumkan Kerajaan Arab Saudi seiring kunjungan Putra Mahkota Mohamed Bin Salman (MBS) ke Amerika Serikat.

    MBS yang kini jadi pemimpin de facto Arab Saudi mengejar beberapa kesepakatan investasi soal kecerdasan buatan dalam kunjungan pertamanya setelah bertahun-tahun ke AS. Kesepakatan itu diamankan langsung oleh Humain, perusahaan AI yang didukung oleh dana kekayaan negara Arab Saudi.

    Dilansir dari CNN, Sabtu (22/11/2025), Humain mengumumkan serangkaian kemitraan dengan perusahaan teknologi terkemuka Amerika, termasuk xAI, Cisco, AMD, dan Qualcomm. Semua kesepakatan terjadi dalam forum investasi AS-Saudi di Washington pada hari Rabu yang lalu.

    Arab Saudi berupaya keras mengalihkan mesin ekonomi utamanya dari penghasilan minyak. Mempererat hubungan dengan AS menjadi salah satu upayanya, semua potensi bisnis didalami, tak terkecuali di bidang teknologi yang berhubungan dengan AI.

    Dari sudut pandang perusahaan di Negeri Paman Sam, Saudi setidaknya bisa menjanjikan 3 hal untuk ekspansi, pendanaan, ruang untuk tumbuh, dan energi yang murah.

    Bahkan sang pengusaha terkaya, Elon Musk, saja mengumumkan sendiri pada forum investasi di hari Rabu kemarin bahwa perusahaannya akan mengembangkan pusat data besar di Saudi. xAI, salah satu gurita bisnis Elon Musk, bakal membangun pusat data 500 megawatt di Saudi.

    Itu akan menjadi pusat data berskala besar pertama xAI di luar Amerika Serikat, dan kemitraan ini akan melibatkan penyebaran chatbot Grok xAI di seluruh Arab Saudi.

    Pusat data ini akan ditenagai oleh chip dari Nvidia, yang pendirinya, Jensen Huang juga duduk bersama Elon Musk dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha di panel diskusi pada hari Rabu.

    Di acara yang sama, Alswaha juga mengumumkan pusat data 100 megawatt untuk Amazon Web Services (AWS) dengan ambisi besar pusat data yang juga akan didukung oleh infrastruktur Nvidia. AWS menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berencana untuk menyediakan, menerapkan, dan mengelola hingga 150.000 akselerator AI di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

    Seiring berkembangnya perusahaan AI, pusat data mereka yang besar membutuhkan ruang dan sumber energi yang masif. Banyak pusat data sedang dibangun di Amerika Serikat, termasuk Colossus milik xAI di Memphis.

    Namun, ada kekhawatiran China akan mengalahkan Amerika Serikat dalam hal produksi energi untuk menggerakkan sistem AI. Arab Saudi dapat membantu, karena ealam hal ini mereka memiliki akses yang jauh lebih mudah ke ruang dan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan usaha-usaha besar ini.

    (hal/hns)

  • Hadiah Piala Dunia PUBG Mobile 2025 Terungkap, Sentuh Rp 50 Miliar

    Hadiah Piala Dunia PUBG Mobile 2025 Terungkap, Sentuh Rp 50 Miliar

    Jakarta

    Gelaran kejuaraan dunia PUBG Mobile segera hadir. Total hadiah yang ditawarkan begitu besar, kurang lebih serupa dengan turnamen PUBG Mobile World Cup (PMWC) di Esports World Cup (EWC) 2025 di Riyadh, Arab Saudi.

    “Tim-tim yang bertanding di 2025 PMGC tidak hanya sekadar memperebutkan gelar juara dunia, namun juga memperebutkan prize pool sebesar $3,000,000 atau sekitar Rp.50.175.000.000,” tulis PUBG Mobile Esports di media sosial resminya, Jumat (21/11/2025).

    Jadwal dimulainya PMGC tahun ini pada 24 November 2025. Terdapat tiga fase yang wajib dilalui seluruh tim sebelum akhirnya bisa tampil di babak grand final, mulai dari The Gauntlet, Group Stage, dan Last Chance.

    The Gauntlet diselenggarakan tanggal 24 – 26 November 2025, lalu Group Stage dari 28 November – 4 Desember 2025, dan Last Chance pada 6 – 7 Desember 2025. Untuk partai puncaknya dilaksanakan selama tiga hari, mulai 12-14 Desember 2025, yang diselenggarakan offline di Siam Paragon Bangkok, Thailand.

    Total ada 40 tim yang akan bersaing memperebutkan titel tim PUBG Mobile terkuat di dunia. Mereka berasal dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, Arab Saudi, Brasil, Meksiko, Myanmar, Afrika Selatan, China, India, Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan, Paskitan, Irak, Mesir, Turki, Malasyia, Vietnam, Turki, Mongolia, Thailand, Amerika Utara, tim yang berasal dari wilayah Eropa.

    Adapun daftar tim yang akan bermain nantinya adalah sebagai berikut.

    Vampire EsportsD’XaviereArenaVirtus.proAlpha GamingMadbullsRegnum Carya EsportsULF EsportsKara EsportsGS TeamR8 EsportsGeekay EsportsWolves EsportsAlpha7 EsportsThunderTalk GamingOrangutanDRXAlter Ego AresAlliance MYTeam FlashTeam SecretInner Circle EsportsArcredGOAT TeamPapara SuperMassiveTeam FalconsBoars GamingTwisted MindsNuclear ZoneGen.G Esports9z TeamInfluence RageLoops EsportsETSH EsportsBurmese GhoulsWeibo GamingTianbaDplusRejectTrue Rippers

    Dari 40 tim tersebut, salah satunya berasal dari Indonesia, yakni Alter Ego Ares. Mereka dapat bersaing memperebutkan gelar juara dunia di PMGC 2025 berkat poin PMGC Point Race Indonesia.

    Lalu sedikit informasi, sebenarnya Team Secret tidak lolos ke PMGC 2025. Mereka dapat melaju ke ajang bergengsi ini karena menduduki peringkat kelima di PMSL SEA Fall 2025.

    Jadi hanya empat tim yang berhak lanjut ke PMGC 2025 dari PMSL SEA Fall 2025. Namun karena Vampire Esports yang saat itu berada di peringkat kedua sudah dinyatakan lolos berkat statusnya sebagai tim undangan, maka slot kosong yang ditinggalkannya turun ke mereka yang menduduki peringkat kelima.

    (hps/fay)

  • PUBG Mobile Raih Gelar Game Mobile Esports Terbaik

    PUBG Mobile Raih Gelar Game Mobile Esports Terbaik

    Jakarta

    Ajang penghargaan bertajuk Esports Awards 2025 resmi berakhir. Berikut daftar para pemenang di masing-masing kategori.

    Sebelum itu perlu ditekankan terlebih dahulu, bahwa acara ini berbeda dengan Esports Decade Awards yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi, beberapa bulan lalu selama Esports World Cup 2025 berlangsung. Sementara Esports Awards 2025 merupakan edisi ke-10 ajang penghargaan yang berfokus pada pencapaian tim dan individu di esports.

    Acara ini menampilkan 22 kategori, yang memberikan penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari game esports terbaik, tim esports terbaik, penerbit game terbaik, kreator, hingga pelopor industri ini. Acara penganugrahannya berlangsung secara onffline di HyperX arena, Las Vegas, Amerika Serikat.

    Berikut ini rangkuman lengkap peserta dan daftar pemenang dari masing-masing kategori, dihimpun dari Dot Esports, Kamis (20/11/2025).

    Esports Game of the YearLeague of Legends (pemenang)Counter-Strike 2VALORANTDota 2Mobile Legends: Bang BangFortniteHonor of KingsPUBG MobileApex LegendsCall of Duty: MobilePokemon UniteEsports Mobile Game of the YearPUBG Mobile (pemenang)Mobile Legends: Bang BangHonor of KingsPokemon UniteFree FireBrawl StarsCall of Duty: MobileEsports Creative Campaign of the YearTeam Liquid – 25-Year Anniversary Campaign (pemenang)Nescafe Latte and Team Vitality – Ready to Level UpDHL – Effibot Game: World ChampionshipTeam Vitality x ALDI – Rising DayImperialhal & Iitztimmy Dropping Hot into Nola | ALGS Open x
    Red BullPrime Video x Esports World Cup Level UpG2 Esports – League of Legends roster announcementEsports Coach of the YearKim – Gen.G League of Legends (pemenang)Xtqzzz – Team Vitality CS2Zwy – AG Super Play Honor of KingsAlecks – Paper Rex VALORANTAui_2000 – Team Falcons Dota 2Julio – Team Falcons Rainbow Six SiegeNineK – Team Falcons OverwatchBonkar – NRG VALORANTSatthew – NRG Rocket LeagueEsports Supporting Service of the YearProdigy Agency (pemenang)Character Select AgencyESG LawBad Moon TalentOcelot SportsHeaven MediaLoadedEvolved TalentUlti AgencyEsports Commercial Partner of the YearRed Bull (pemenang)DHLMastercardPepsicoShopifyLogitech GMobil 1VisaZenniIntelInfinixEsports Play of the YearDoran – T1 League of Legends (pemenang)Unlucky – Alliance Apex LegendsSylvan – Team Secret VALORANTJawgemo – G2 Esports VALORANTMovistar KOI League of LegendsHyDra – 100 Thieves Call of Duty910 – The MongolZ CS2Mercules – OpTiC Gaming Call of DutyMyrwn – Movistar KOI League of LegendsEsports Publisher of the YearRiot Games (pemenang)ValveLevel InfiniteEpic GamesKraftonMoontonMicrosoftNetEaseElectronic ArtsEsports Supporting Platform of the YearLiquipedia (pemenang)DiscordEsports ChartsFACEITBlitz.ggOverwolfTracker NetworkMobalyticsGridBlinkfire AnalyticsShikensoEsports Analyst of the YearaEvilcat (pemenang)PimpJhawkSteeFreshDagdaClutchAlphamaEmily RandEsports Host of the YearLaure Valée (pemenang)RayndayIain ChambersGlitterXplosionSoeSjokzQuickshotMiloshFrankie WardChris PuckettJames BanksFreya SpiersEsports Breakthrough Player of the YearMercules – OpTiC Gaming Call of Duty (pemenang)Stompn – G2 Esports Rainbow Six SiegeRasyah – EVOS Divine Free FireTechno4k – The MongolZ CS2Kaajak – Fnatic VALORANTBlaz – 2Game Esports Street Fighter 6Skewmond – G2 Esports League of LegendsKirk – ONIC Philippines MLBBDralii – Karmine Corp/Team Falcons Rocket LeagueBrawk – NRG VALORANTDaShuai – AG Super Play Honor of KingsEsports Play by Play Caster of the YearCaptainFlowers (pemenang)ODPixelOnsetPansyAnders BlumeMiles RossKaelarisScrawnyThe7wgVikkiKittyBrandon SmithYipesEsports Colour Caster of the YearVedius (pemenang)Dan GaskinSideShowLaundersAzaelChanceBravoSpunjEsports Content Creator of the YearJynxzi (pemenang)CaedrelClixTarikGaulesNiceWiggOhnePixelTheDonatoSnax GamingTactical RABZoomaaJonathan GamingEsports Content Group of the YearS8UL (pemenang)GodLikeSentinelsT1Team LiquidFnaticGentle MatesKarmine CorpTeam HereticsEsports PC Player of the YearZywOo – Team Vitality CS2 (pemenang)Chovy – Gen.G League of LegendsJV92 – FURIA Rainbow Six SiegeF0rsaken – Paper Rex VALORANTBrawk – NRG VALORANTDonk – Team Spirit CS2Malr1ne – Team Falcons Dota 2Stalk3r – Team Falcons OverwatchWhitemon – Tundra Esports Dota 2Esports Controller Player of the YearXiao Hai – Team Falcons FGC (pemenang)Mercules – OpTic Gaming Call of DutyDralii – Karmine Corp/Team Falcons Rocket LeagueUlsan – DN Freecs TekkenEffect – Alliance Apex LegendsScrap – 100 Thieves Call of DutyGO1 – DetonatioN FocusMe and PUNK WORKSHOP FGCKiileerrz – Team Falcons Rocket LeagueVejrgang – Team Falcons EA Sports FCLastshot – Shopify Rebellion HaloEsports Team of the YearTeam Vitality CS2 (pemenang)Team Falcons Dota 2Gen.G League of LegendsAG Super Play Honor of KingNRG VALORANTFURIA R6Karmine Corp Rocket LeagueTeam Vitality MLBB WomenLA Thieves Call of DutyOpTic Texas Call of DutyTeam Falcons Rocket LeagueEsports Personality of YearThug (pemenang)CaedrelIbaiApexDisguised ToastGotagaMSDossaryNadeshotScumpKametoStreamer of the YearIShowSpeed (pemenang)CaedrelIbaiKai CenatAngryGinge13XQCJynxziLacyOhnePixelExtraEmilyPayal GamingCaseohEsports Organisation of the YearTeam Falcons (pemenang)AG.ALTeam VitalityTeam LiquidNRGVirtus.proGen.GG2 EsportsOptic GamingWeibo Gaming2025 Lifetime Achievement in EsportsSteve Arhancet alias LiQuiD112 – Team Liquid Co-CEOTom and Tony Cannon – EVO and Radiant Entertainment foundersNick Plott alias Tasteless and Dan Stemkoski alias Artosis – Starcraft 2 castersMatthew Piper alias FormaL – Former Call of Duty and Halo world champion, XGames gold medalistJohan Sundstein alias N0tail – Two-time Dota 2 The International champion with OGPeter Rasmussen alias dupreeh – Five-time Counter-Strike Major championPanel’s Choice AwardSeb Leathlean – Riot Games (League of Legends Senior Stage Manager)

    (hps/rns)

  • Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Washington

    Arab Saudi memperkuat hubungan dengan perusahaan AI Amerika Serikat dan mengumumkan serangkaian usaha patungan baru bernilai miliaran dolar. Negara tersebut berupaya menancapkan posisi di industri AI saat pemimpinnya, Pangeran Mohammed bin Salman, melakukan kunjungan pertama ke AS dalam beberapa tahun terakhir.

    Humain, perusahaan AI yang didukung dana kekayaan negara Arab Saudi, mengumumkan sejumlah kemitraan dengan perusahaan teknologi besar Amerika, termasuk xAI, Cisco, AMD, dan Qualcomm.

    Arab Saudi berusaha mempererat hubungan dengan AS dan mengalihkan ekonominya dari ketergantungan minyak. Bagi perusahaan-perusahaan Amerika, negara Timur Tengah tersebut menawarkan solusi penting untuk ekspansi AI yaitu pendanaan, lahan, dan energi murah.

    Elon Musk mengumumkan xAI, perusahaan AI miliknya, akan membangun data center raksasa di Arab Saudi bersama Humain. Data center 500 megawatt tersebut akan menjadi yang berskala besar pertama xAI di luar AS dan melalui kemitraan ini, chatbot Grok milik xAI akan digunakan luas di Arab Saudi.

    Pusat data itu akan didukung chip dari Nvidia, yang pendirinya, Jensen Huang, duduk bersama Musk dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha.

    “Beginilah kami mewujudkan komitmen di Kerajaan Arab Saudi dalam kemitraan dengan AS. Kemarin, presiden dan putra mahkota mengumumkan kerangka strategis dan kemitraan AI. Hari ini kami melaju bersama Elon dan Jensen, jadi terima kasih atas peluang tersebut,” kata Alswaha.

    Alswaha juga mengumumkan dibangunnya data center 100 megawatt untuk Amazon Web Services dengan ambisi hingga satu gigawatt yang juga menggunakan infrastruktur Nvidia. AWS berencana menyediakan, menerapkan, dan mengelola hingga 150.000 akselerator AI di Riyadh.

    Seiring ekspansi perusahaan AI, data center raksasa mereka perlu ruang dan energi sangat besar. Banyak pusat data sedang dibangun di AS, termasuk Colossus milik xAI di Memphis. Namun, ada kekhawatiran China akan mengungguli AS dalam produksi energi untuk menjalankan sistem AI. Arab Saudi bisa membantu di sektor ini.

    Investasi dari Arab Saudi juga berperan penting dalam upaya Pangeran Mohammed bin Salman memperbaiki citranya di Amerika Serikat akibat keterlibatan dalam pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

    Pangeran bin Salman mengklaim bahwa negaranya akan menginvestasikan USD 1 triliun di AS, peningkatan besar dari pengumuman USD 600 miliar pada Mei. Pernyataan tersebut bahkan mengejutkan Trump, meski jadwal investasi belum jelas.

    “Jadi Anda mengatakan kepada saya sekarang bahwa angka USD 600 miliar itu akan jadi USD 1 triliun?” kata Trump kepada Pangeran bin Salman di Ruang Oval. “Bagus. Saya sangat menyukai itu.”

    (fyk/fay)

  • Mengenal Jet Tempur F-35, Monster Udara Dambaan Arab Saudi

    Mengenal Jet Tempur F-35, Monster Udara Dambaan Arab Saudi

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), tengah melakukan kunjungan perdananya ke Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2018 untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih.

    Kunjungan ini mengukuhkan kuatnya hubungan Saudi dengan pemerintahan Trump dan menjadi indikasi kuat rencana penjualan senjata besar-besaran, yaitu hingga 48 unit jet tempur F-35 kepada Kerajaan Saudi.

    Penjualan ini merupakan sesuatu yang diupayakan Saudi selama bertahun-tahun, namun selalu ditolak oleh pemerintahan AS sebelumnya.

    F-35: Pesawat Tempur Paling Canggih di Dunia

    Jet tempur F-35, yang dikenal dengan nama lengkap F-35 Lightning II, diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan AS, Lockheed Martin. F-35 mengacu pada keluarga pesawat serang stealth yang dirancang untuk menghindari deteksi radar dan teknologi lainnya, yang memungkinkannya menyerang pertahanan musuh sebelum terdeteksi. Situs resmi pabrikan menjuluki F-35 sebagai “Jet Tempur Paling Canggih di Dunia.”

    Lockheed Martin juga mendeskripsikan jet ini sebagai “pesawat tempur paling mematikan, paling dapat bertahan, dan paling terhubung di dunia.” Keunggulan F-35 terletak pada kombinasi teknologi stealth, sensor canggih, dan komputasi berkecepatan tinggi dalam satu platform. Jet ini dirancang untuk mengumpulkan informasi 360 derajat di sekitar lingkungan pertempuran dan membagikan data tersebut secara langsung kepada pilot, menandai perubahan signifikan dalam penggunaan kekuatan udara modern.

    Terdapat beberapa varian F-35, yang paling umum adalah F-35A untuk lepas landas dan pendaratan landasan pacu reguler. Israel memiliki versi kustom bernama F-35I “Adir” yang dimodifikasi dengan teknologi Israel untuk meningkatkan kemampuan stealth dan sistem jamming lokal.

    Lockheed Martin F-35 (Foto: REUTERS/Axel Schmidt -/File Photo)

    Mengapa Saudi Sangat Menginginkannya?

    Arab Saudi telah menjadi pembeli utama senjata AS selama beberapa dekade, namun belum pernah diizinkan masuk ke dalam program F-35. Akuisisi jet canggih ini bertujuan untuk memodernisasi angkatan udara Saudi secara radikal dan memperkuat posisi Riyadh di Timur Tengah.

    Meskipun hubungan Saudi dengan Iran saat ini bersifat positif, Riyadh dan Teheran memiliki sejarah panjang sebagai musuh dan saling menganggap satu sama lain sebagai ancaman.

    Selain itu, Saudi belum menyelesaikan konflik dengan pemberontak Houthi di Yaman, yang sewaktu-waktu dapat memanas kembali. Dengan F-35, Saudi ingin memastikan superioritas udaranya di kawasan tersebut.

    Trump Abaikan Keunggulan Israel

    Keputusan Trump untuk melanjutkan penjualan F-35 kepada Saudi merupakan perubahan signifikan dari kebijakan AS selama beberapa dekade. Penjualan ini sebelumnya ditentang oleh Israel, yang berpegang pada kebijakan keamanan AS yang dikenal sebagai Keunggulan Militer Kualitatif (Qualitative Military Edge/QME). QME menetapkan bahwa Israel harus selalu memiliki persenjataan yang lebih unggul daripada tetangganya di Timur Tengah.

    Trump secara terang-terangan mengabaikan kebijakan QME tersebut, bahkan menyatakan di Gedung Putih bahwa Saudi akan memiliki F-35 yang sama dengan milik Israel. Sikap Trump ini diambil meskipun Riyadh terus menolak untuk menandatangani Abraham Accords, kesepakatan untuk secara resmi menjalin hubungan dengan Israel.

    Kunjungan MBS dan rencana penjualan F-35 ini menunjukkan kuatnya hubungan pribadi antara MBS dan Trump, bahkan ketika kritik internasional terhadap Saudi, termasuk kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, masih disuarakan.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Trump Temui PM Qatar Usai Serangan Israel Di Doha, Ini yang Dibahas

  • Putra Mahkota Saudi Pangeran MBS Terima Surat dari Presiden Iran Sehari Sebelum Berangkat ke AS

    Putra Mahkota Saudi Pangeran MBS Terima Surat dari Presiden Iran Sehari Sebelum Berangkat ke AS

    GELORA.CO –  Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menerima surat dari presiden Iran. Kantor berita pemerintah Saudi, SPA, melaporkan Pangeran MBS menerima surat dari Presiden Masoud Pezeshkian sehari sebelum kunjungan penguasa de facto Saudi tersebut ke AS. Kunjungan Pangeran MBS untuk berunding dengan Presiden Donald Trump.

    Kantor berita pemerintah tersebut tidak menjelaskan isi surat tersebut atau apakah surat tersebut terkait dengan kunjungan ke AS.

    Namun, Surat ini menunjukkan hubungan kedua negara yang intens berkomunikasi.  Surat dari Iran juga bukanlah pertama kali. Pada 2023, pemerintah Iran mengirim surat ditujukan kepada Raja Saudi Salman dan Pangeran MBS terkait kerja sama kedua negara. 

    Tidak menutup kemungkinan surat itu juga terkait dengan kunjungan Pangeran MBS ke AS.  Selama ini Iran terus mendapatkan tekanan dari Paman Sam, dari mulai sanksi ekonomi hingga persoalan nuklir. 

    Seperti dilansir laman Reuters, Pangeran MBS diyakini berbicara dengan Presiden AS Donald Trump untuk memperdalam kerja sama yang telah terjalin selama puluhan tahun di bidang minyak dan keamanan. Saudi diyakini juga ingin memperluas hubungan di bidang perdagangan, teknologi, dan, berpotensi, energi nuklir.

    Ini akan menjadi kunjungan pertama Putra Mahkota Mohammed bin Salman ke AS sejak pembunuhan kritikus Saudi, Jamal Khashoggi, oleh agen-agen Saudi pada tahun 2018, yang memicu kegemparan global. Intelijen AS menyimpulkan bahwa MBS menyetujui penangkapan atau pembunuhan Khashoggi, seorang kritikus terkemuka.

    MBS membantah telah memerintahkan operasi tersebut tetapi mengakui tanggung jawabnya sebagai penguasa de facto kerajaan.

    Bergerak maju

    Lebih dari tujuh tahun kemudian, ekonomi terbesar di dunia dan produsen minyak terbesar di dunia ingin bergerak maju. Trump berupaya menagih janji investasi Saudi senilai $600 miliar yang disampaikannya saat kunjungan Trump ke kerajaan tersebut pada bulan Mei.

    Ia enggan menyinggung isu hak asasi manusia selama kunjungan tersebut.

    Sementara pemimpin Saudi tersebut mengupayakan jaminan keamanan di tengah gejolak regional dan menginginkan akses ke teknologi kecerdasan buatan serta kemajuan menuju kesepakatan program nuklir sipil.

    Berbicara kepada wartawan pada Senin, Trump mengonfirmasi bahwa ia berencana untuk menyetujui penjualan jet tempur F-35 canggih buatan AS ke Arab Saudi yang telah diupayakan oleh kerajaan tersebut. “Saya akan mengatakan bahwa kami akan melakukannya,” ujarnya menjawab pertanyaan.

    Penjualan semacam itu akan menandai perubahan kebijakan yang signifikan, yang berpotensi mengubah keseimbangan militer di Timur Tengah.

    Penjualan ini juga akan menguji definisi Washington tentang komitmen jangka panjang mempertahankan apa yang disebut AS sebagai “keunggulan militer kualitatif” Israel atas negara-negara tetangganya. AS menjadi pemasok utama F-35 Israel. 

    Fokus pada kesepakatan pertahanan

    Amerika Serikat dan Arab Saudi telah lama bersepakat agar kerajaan menjual minyak dengan harga yang menguntungkan dan agar negara adidaya tersebut menyediakan keamanan sebagai gantinya.

    Namun kekhawatiran muncul pada September, ketika Israel menyerang Doha, Qatar.

    Banyak analis, diplomat, dan pejabat regional yakin Saudi akan mengupayakan pakta pertahanan yang diratifikasi oleh Kongres AS dalam negosiasi baru-baru ini. Meski, Washington telah menetapkan syarat yakni kerajaan tersebut mesi menormalisasi hubungan dengan Israel. Saudi menolak melakukan normalisasi sampai Palestina merdeka. 

    “Trump menginginkan normalisasi (Saudi dengan Israel) dan Arab Saudi menginginkan pakta pertahanan penuh, tetapi keadaan tidak memungkinkan. Pada akhirnya, kedua belah pihak kemungkinan tidak akan mendapatkan semua yang diinginkan. Itulah diplomasi.”

    Dennis Ross, mantan negosiator Timur Tengah untuk pemerintahan Demokrat dan Republik yang kini bekerja di Washington Institute for Near East Policy, mengatakan ia memperkirakan akan ada perintah eksekutif yang akan meminta AS dan Saudi untuk segera berkonsultasi tentang apa yang harus dilakukan dalam menanggapi ancaman . Meski sepertinya konsultasi itu tanpa mewajibkan Washington untuk secara aktif membela Riyadh.

    “Hal itu bisa berupa pemberian berbagai bantuan, penggantian senjata, pengerahan baterai rudal defensif seperti THAAD atau Patriot, pengerahan pasukan angkatan laut dengan unit Marinir, hingga partisipasi aktif dalam pertempuran dengan cara ofensif, bukan hanya defensif,” ujarnya.

    Kesepakatan penting di tengah persaingan regional

    Riyadh juga telah mendesak kesepakatan di bidang energi nuklir dan kecerdasan buatan dalam rencana Visi 2030 yang ambisius untuk mendiversifikasi ekonominya dan memperkuat posisinya relatif terhadap para pesaing regional.

    Mendapatkan persetujuan untuk memperoleh chip komputer canggih akan sangat penting bagi rencana kerajaan untuk menjadi simpul pusat dalam AI global dan untuk bersaing dengan Uni Emirat Arab. Abu Dhabi pada Juni menandatangani kesepakatan pusat data senilai miliaran dolar AS yang memberinya akses ke chip kelas atas.

    MBS juga ingin mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai pengembangan program nuklir sipil Saudi, sebagai bagian dari upayanya untuk melakukan diversifikasi dari minyak.

    Kesepakatan semacam itu akan membuka akses ke teknologi nuklir AS dan jaminan keamanan, serta membantu Arab Saudi sejajar dengan UEA, yang memiliki program nuklir sendiri, dan musuh bebuyutannya, Iran.