kab/kota: Riyadh

  • AS dan Rusia Selesaikan Negosiasi Gencatan Senjata Perang Ukraina di Riyadh, Berlangsung 12 Jam – Halaman all

    AS dan Rusia Selesaikan Negosiasi Gencatan Senjata Perang Ukraina di Riyadh, Berlangsung 12 Jam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Riyadh, Arab Saudi mengenai gencatan senjata perang Ukraina telah selesai.

    Dikatakan, perundingan berlangsung selama 12 jam.

    Dikutip dari TASS, perundingan yang digelar pada Senin (24/3/2025) ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebagian.

    Fokus utama pada penghentian serangan terhadap pengiriman di Laut Hitam.

    Hasil perundingan ini akan diumumkan dalam pernyataan bersama yang dijadwalkan pada Selasa (25/3/2025).

    Sebelum pertemuan dengan Rusia, delegasi AS juga melakukan pembicaraan dengan perwakilan Ukraina di Riyadh.

    Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyebut pembicaraan dengan AS berlangsung produktif dan terfokus, terutama mengenai perlindungan infrastruktur sipil dan energi.

    Delegasi Ukraina dalam perundingan ini dipimpin oleh Umerov dan didampingi beberapa pejabat tinggi lainnya, termasuk Sekretaris Negara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleksandr Karasevych, serta Wakil Menteri Energi, Mykola Kolisnyk.

    Menurut Ukrinform, negosiasi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di Jeddah, di mana Ukraina menerima rencana gencatan senjata 30 hari yang diusulkan AS.

    Sebagai imbalannya, Washington berjanji mencabut suspensi bantuan militer dan berbagi intelijen dengan Kyiv.

    Delegasi Rusia dan Agenda Perundingan

    Delegasi Rusia tiba di Riyadh pada Minggu (23/3/2025) malam.

    Rombongan Rusia dipimpin oleh Ketua Komite Urusan Internasional di Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Grigory Karasin.

    Ia didampingi oleh Sergey Beseda, penasihat Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB).

    Menurut Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, salah satu isu yang dibahas dalam negosiasi ini adalah kemungkinan dimulainya kembali Inisiatif Gandum Laut Hitam 2022.

    Kesepakatan ini sebelumnya memungkinkan Ukraina mengekspor jutaan ton gandum melalui pelabuhan-pelabuhannya.

    Akan tetapi, Rusia menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2023 dengan alasan bahwa Barat gagal menepati komitmennya untuk meringankan sanksi terhadap ekspor pertanian dan pupuk Rusia.

    Selain itu, perundingan juga berfokus pada penghentian serangan terhadap infrastruktur energi dan pelabuhan di Laut Hitam, khususnya di Odesa, Kherson, dan Mykolaiv.

    Tidak Ada Terobosan Besar yang Diharapkan

    Meskipun perundingan berlangsung lama, berbagai pihak meragukan adanya terobosan besar dari pertemuan ini.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa tidak ada ekspektasi akan adanya kemajuan signifikan di Riyadh.

    Menurut analis Ukraina, Oleksiy Melnyk, kurangnya rasa saling percaya antara Moskow dan Kyiv membuat negosiasi damai tetap sulit tercapai.

    Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, menyatakan harapannya agar kesepakatan mengenai pembagian pendapatan atas mineral Ukraina dapat segera diselesaikan.

    Ia juga menyebut bahwa pemerintahannya sedang berdiskusi dengan Kyiv mengenai kemungkinan perusahaan AS memiliki pembangkit listrik Ukraina.

    Gencatan Senjata 30 Hari yang Rawan Dilanggar

    Sebelumnya, setelah pembicaraan terpisah dengan Trump, baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat untuk melakukan gencatan senjata terbatas selama 30 hari.

    Kesepakatan ini mencakup komitmen kedua belah pihak untuk tidak menyerang infrastruktur energi satu sama lain.

    Sayangnya, dalam beberapa hari terakhir, kedua pihak saling menuduh telah melanggar moratorium tersebut.

    Pejabat Ukraina menegaskan mereka hanya akan menyetujui gencatan senjata jika ada dokumen resmi yang ditandatangani oleh Rusia.

    Sebaliknya, Kremlin mengklaim Rusia masih mematuhi kesepakatan tersebut meskipun Kyiv terus melakukan serangan terhadap fasilitas energi di wilayahnya.

    Serangan Tetap Berlangsung di Tengah Negosiasi

    Bahkan saat negosiasi berlangsung, serangan militer di Ukraina tetap berlanjut.

    Rusia melancarkan serangan udara ke Kyiv untuk ketiga malam berturut-turut, menyebabkan satu orang terluka dan merusak beberapa rumah di sekitar ibu kota Ukraina.

    Dikutip dari Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, mengecam tindakan Rusia.

    Dia menegaskan kalau Moskow seharusnya menghentikan serangannya daripada “membuat pernyataan kosong tentang perdamaian.”

    Serangan rudal Rusia di Sumy juga melukai hampir 90 orang, termasuk 17 anak-anak, serta merusak sebuah sekolah dan rumah sakit.

    Di sisi lain, serangan siber yang diduga berasal dari Rusia melumpuhkan sistem tiket daring layanan kereta api Ukraina, yang disebut sebagai upaya “mendestabilisasi” situasi di negara tersebut.

    Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukannya telah menjatuhkan 227 pesawat tak berawak Ukraina dalam 24 jam terakhir.

    Rusia juga menuduh Ukraina melakukan serangan drone terhadap stasiun distribusi gas Valuika di wilayah Belgorod dan mencoba menyerang ladang kondensat gas Glebovskoye di Krimea.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • 3
                    
                        Area Masjidil Haram Kini Lebih Luas Berkat Renovasi Waskita Karya, Bisa Tampung Lebih dari 105.000 Jemaah
                        Nasional

    3 Area Masjidil Haram Kini Lebih Luas Berkat Renovasi Waskita Karya, Bisa Tampung Lebih dari 105.000 Jemaah Nasional

    Area Masjidil Haram Kini Lebih Luas Berkat Renovasi Waskita Karya, Bisa Tampung Lebih dari 105.000 Jemaah
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com 
    – PT Waskita Karya (Persero) Tbk berkontribusi dalam perluasan area terbuka yang mengelilingi
    Kabah
    di
    Masjidil Haram
    di
    Makkah
    ,
    Arab Saudi
    .
    Renovasi yang dikerjakan pada 2013 tersebut merupakan bagian dari proyek King Abdullah Makkah Extension (KAME). 
    Corporate Secretary
    Waskita Karya
    Ermy Puspa Yunita mengatakan, perseroan menambah tingkatan lantai, yakni dari tiga menjadi sembilan lantai. Kemudian, juga membuat desain atau 
    mock up
    , mataf, serta fabrikasi besi.
    “Pengerjaan mataf, yaitu memperluas area yang mengelilingi Kabah. Sebelumnya, mataf hanya bisa menampung 48.000
    jemaah
    . Kini, mataf dapat menampung hingga 105.000 jemaah,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (24/3/2025).
    Peningkatan daya tampung mataf tersebut, kata Ermy, juga mendukung lebih banyak jemaah yang beribadah di sekeliling Kabah saat
    Ramadhan
    seperti sekarang, khususnya pada 10 malam terakhir.
    Seperti diketahui, Ramadhan selalu menjadi momentum bagi muslim untuk mengejar lebih banyak ibadah dan sekaligus berlomba dalam kebaikan.
    Ermy mengatakan, sebagai perusahaan konstruksi dengan lebih dari 64 tahun pengalaman membangun infrastruktur, Waskita merasa bangga dapat membangun mataf Masjidil Haram yang menjadi tujuan Muslim di dunia.
    “Dengan semakin luasnya mataf itu, semakin banyak umat Islam yang dapat beribadah atau mengelilingi Kabah saat haji maupun umrah,” jelas Ermy.
    Ia menjelaskan, metode yang digunakan dalam menyelesaikan proyek tersebut adalah
    formwork slab
    dan
    cantilever beam
    .

    Formwork
    atau cetakan sementara dinding balok menggunakan panel baja. Bagian bawah dibangun menggunakan
    plywood
    dan peri kayu,” ungkapnya.
    Dia melanjutkan, selain mengerjakan proyek senilai 59 juta riyal Saudi itu, Waskita juga dipercaya membangun King Saud Fitness College pada 2011 dan King Saud University of Riyadh Techno Valley & Building Administration College di Riyadh pada 2009.
    Total nilai kontrak masing-masing sebanyak 16 juta riyal Saudi dan 50 juta riyal Saudi.
    Kemudian, perseroan turut membangun King Abdullah Financial District (KAFD) pada 2010-2012. Pusat keuangan Arab Saudi ini memiliki luas hingga 61,2 meter persegi (m2) serta memilki 31 lantai.
    “Waskita membangun gedung tersebut dengan konsep hijau dan hemat energi. Lalu, kami tambahkan
    light emitting diode
    (LED) sebagai lampu penerangnya,” tutur Ermy.
    Ke depan, lanjut Ermy, Waskita akan terus membangun infrastruktur, baik di dalam maupun maupun luar negeri.
    “Sebelumnya, Waskita juga pernah membangun Burj View Development di Dubai dan Abu  Dhabi Financial Centre-Podium and Stock Exchange di Uni Emirat Arab,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AS-Rusia Kopi Darat Lagi di Arab Saudi Bahas Ukraina, Ini Hasilnya

    AS-Rusia Kopi Darat Lagi di Arab Saudi Bahas Ukraina, Ini Hasilnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah menyelesaikan diskusi kedua antara negara itu terkait Ukraina di Riyadh, Arab Saudi, Senin (24/3/2025). Keduanya terus mempersempit sejumlah hal terkait dengan gencatan senjata dalam peperangan antara Moskow dan Kyiv.

    Seorang sumber mengatakan pihak AS dipimpin oleh Andrew Peek, seorang direktur senior di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dan Michael Anton, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri. Rusia diwakili oleh Grigory Karasin, seorang mantan diplomat yang sekarang menjadi ketua Komite Urusan Luar Negeri majelis tinggi Rusia.

    Pembicaraan keduanya di tahap ini difokuskan di antara isu-isu lain pada upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata maritim di wilayah Laut Hitam untuk menciptakan iklim ekspor biji-bijian yang aman. Sebuah sumber Gedung Putih mengatakan ‘pengumuman positif’ diharapkan terjadi ‘dalam waktu dekat’.

    Seorang sumber Rusia juga mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan telah berakhir pada Senin malam dan rancangan pernyataan bersama telah dikirim ke Moskow dan Washington untuk disetujui. Rencananya, para pihak bermaksud untuk merilisnya pada Selasa.

    “Ini terutama tentang keselamatan navigasi. Perjanjian sebelumnya yang didukung PBB tentang pengiriman Laut Hitam telah gagal memenuhi beberapa tuntutan Moskow,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyebutkan isu-isu lain yang menurutnya sedang dibahas. Isu-isu tersebut diharapkan Washington akan membantu membuka jalan bagi negosiasi perdamaian yang lebih luas.

    “Kita sedang berbicara tentang wilayah sekarang. Kita berbicara tentang garis demarkasi, berbicara tentang listrik, kepemilikan pembangkit listrik,” ujar Trump.

    Pekan lalu, Rusia menolak usulan Trump untuk gencatan senjata penuh selama 30 hari di Ukraina. Negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu sejauh ini hanya menyetujui moratorium serangan terhadap infrastruktur energi.

    Putin Masih Emosi

    Saat pembicaraan hari Senin diadakan di Riyadh, rudal Rusia menghantam kota Sumy di Timur Laut Ukraina. Beberapa blok perumahan bertingkat tinggi rusak bersama dengan sebuah sekolah dan rumah sakit.

    “Anak-anak sekolah itu berada di tempat penampungan saat itu, untuk menghindari korban yang lebih parah,” kata Gubernur wilayah Sumy, Volodymyr Artiukh.

    “Moskow berbicara tentang perdamaian sambil melakukan serangan brutal di daerah pemukiman padat penduduk di kota-kota besar Ukraina,” kata menteri luar negeri Ukraina Andrii Sybiha.

    “Daripada membuat pernyataan kosong tentang perdamaian, Rusia harus berhenti mengebom kota-kota kita dan mengakhiri perangnya terhadap warga sipil.”

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024.

    Presiden Rusia Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

     

    (luc/luc)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.125: Delegasi Rusia Tiba di Arab Saudi, Siap Bertemu Tim AS – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.125: Delegasi Rusia Tiba di Arab Saudi, Siap Bertemu Tim AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.125 pada Senin (24/3/2025).

    Suara ledakan terdengar di Zaporizhia pada tengah malam.

    Kebakaran terjadi di Zaporizhia akibat penembakan Rusia, dan layanan darurat sudah menuju ke lokasi kejadian, menurut laporan Ivan Fedorov, kepala OVA.

    Suara ledakan terdengar di Kyiv pada pukul 01.21 waktu setempat, seperti diberitakan Suspilne.

    AS Upayakan Kemajuan Gencatan Senjata

    Delegasi AS akan mengupayakan kemajuan menuju gencatan senjata di Laut Hitam.

    AS juga menekankan perlunya penghentian kekerasan yang lebih luas dalam perang di Ukraina saat bertemu untuk berunding dengan pejabat Rusia di Arab Saudi pada Senin ini, setelah berdiskusi dengan diplomat dari Ukraina pada hari Minggu (23/3/2025).

    Gedung Putih mengatakan tujuan perundingan tersebut adalah untuk mencapai gencatan senjata maritim di Laut Hitam, yang memungkinkan arus pengiriman barang bebas.

    Utusan AS: Masih Ada “Jurang” dalam Pembicaraan soal Rusia-Ukraina

    Utusan AS Steve Witkoff mengatakan masih ada jurang yang lebar antara ekspektasi AS dan Rusia.

    Namun ia mengisyaratkan harapan untuk kemajuan nyata dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan bahwa negosiasi yang sulit ada di depan. 

    “Saya pikir Anda akan melihat di Arab Saudi pada hari Senin beberapa kemajuan nyata, terutama karena hal itu mempengaruhi gencatan senjata Laut Hitam pada kapal-kapal antara kedua negara,” kata Witkoff kepada Fox News.

    “Dan dari situ Anda secara alami akan tertarik pada gencatan senjata penembakan penuh,” tambahnya.

    Sementara itu Peskov mengatakan kepada TV pemerintah Rusia dengan mengatakan, “Kami baru di awal jalan ini.”

    Delegasi Rusia Tiba di Arab Saudi

    Delegasi Rusia tiba di ibu kota Saudi untuk mengambil bagian dalam konsultasi terjadwal kelompok pakar Rusia dan AS, dengan pertemuan yang akan dimulai pada Senin pagi, kata Grigory Karasin, ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Federasi Rusia (majelis tinggi parlemen).

    “Delegasi (Rusia) telah tiba di Riyadh, dan pembicaraan akan dimulai besok pagi,” kata Karasin seperti diberitakan TASS.

    Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz melaporkan AS dan Rusia akan membahas di Arab Saudi mengenai penghentian permusuhan di Laut Hitam dan dimulainya kembali transportasi perdagangan melalui perairannya.

    Ajudan Presiden Rusia Yury Ushakov sebelumnya mengumumkan bahwa para ahli Rusia dan AS akan mengadakan konsultasi di Riyadh pada tanggal 24 Maret 2025.

    Delegasi Rusia akan dipimpin oleh Karasin dan Sergey Beseda, seorang penasihat direktur FSB.

    Keir Starmer: Inggris Kirim Utusan untuk Menasehati Zelensky setelah Ribut dengan Trump

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengungkap bahwa Presiden AS Donald Trump berupaya menekan Inggris untuk menasehati Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah pertengkaran di Ruang Oval pada 28 Februari lalu.

    Ia mengatakan AS mulai dari mengenakan tarif 25 persen pada baja Inggris setelah pertengkaran Trump dan Zelensky.

    “Pada hari ketika pertemuan di Ruang Oval antara Presiden Trump dan Presiden Zelenskyy tidak berjalan dengan baik, kami berada di bawah tekanan untuk tampil sangat kritis dengan, Anda tahu, kata sifat berbunga-bunga untuk menggambarkan perasaan orang lain,” kenang Keir Starmer, Minggu.

    “Saya berpendapat bahwa lebih baik mengangkat telepon dan berbicara dengan kedua belah pihak untuk mencoba dan membuat mereka kembali pada pemahaman yang sama,” tambahnya.

    Starmer mengirim penasihat keamanan nasionalnya, Jonathan Powell, ke Kyiv untuk memberi nasihat kepada Zelensky tentang membangun kembali hubungan dengan Trump.

    Perdana menteri Inggris kemudian menelepon Trump untuk memberi pengarahan tentang kemajuan di Kyiv dan mempersiapkan panggilan telepon antara kedua presiden.

    Zelensky kemudian menyatakan dukungannya terhadap usulan Trump untuk perdamaian Rusia dan Ukraina.

    Utusan AS Sebut Ia Menyukai Presiden Rusia

    Utusan AS itu juga memuji Vladimir Putin, dengan mengatakan bahwa ia menyukai presiden Rusia dan tidak menganggap Putin sebagai orang jahat.

    “Itu adalah situasi yang rumit, perang itu, dan semua unsur yang menyebabkannya,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa Putin sangat cerdas dan yakin bahwa ia menginginkan perdamaian.

    Trump Berusaha Amankan Gencatan Senjata Jelang Paskah

    Bloomberg melaporkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bermaksud mengamankan perjanjian gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina menjelang Paskah.

    Gedung Putih bermaksud mencapai perjanjian gencatan senjata pada 20 April 2025, sebelum minggu Paskah di gereja-gereja Barat dan Ortodoks tahun ini.

    Namun, sumber-sumber mengatakan kepada organisasi berita tersebut bahwa tanggal tersebut kemungkinan akan mundur.

    Menhan Ukraina: Pembicaraan dengan AS Berlangsung Konstruktif

    Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, mengatakan di media sosial bahwa pembicaraan dengan delegasi AS berlangsung “konstruktif dan bermakna” serta berfokus pada isu-isu utama, termasuk sektor energi.

    Donald Trump sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa AS dapat mengendalikan fasilitas tenaga nuklir Ukraina, seperti diberitakan The Guardian.

    7 Orang Tewas dalam Serangan Rusia

    Setidaknya tujuh orang tewas dalam serangkaian serangan dari lebih dari 140 pesawat nirawak di Ukraina pada hari Minggu (23/3/2025), menurut pejabat Ukraina dan layanan darurat setempat.

    Suara ledakan terdengar pada dini hari di seluruh ibu kota, Kyiv, saat serangan udara berlanjut selama lebih dari lima jam.

    Pesawat nirawak Rusia dan puing-puing dari pesawat nirawak yang ditembak jatuh, yang terbang di ketinggian rendah untuk menghindari pertahanan udara, jatuh di bangunan tempat tinggal di seluruh ibu kota Ukraina. 

    Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

    Pasukan Rusia dilaporkan merebut desa kecil Sribne di wilayah Donetsk timur Ukraina.

    Sementara tentara Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali desa kecil Nadia di wilayah Luhansk timur.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Update Ukraina: NATO di Ujung Tanduk-Zelensky Bom Kilang Minyak Rusia

    Update Ukraina: NATO di Ujung Tanduk-Zelensky Bom Kilang Minyak Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertempuran masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Meski prospek gencatan senjata dan perdamaian mulai dampak setelah diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Moskow dan Kyiv masih terus saling serang hingga hari ini.

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Berikut sejumlah dinamika yang terjadi dalam 24 jam terakhir dalam pertempuran tersebut dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Jumat (21/3/2025):

    1. Ukraina Bom Depok Minyak Rusia

    Sebuah ledakan mengguncang depot minyak Rusia di distrik Kavkazskiy, Krasnodar, Jumat (21/3/2025). Hal ini terjadi saat Ukraina terus mengintensifkan serangan pesawat tanpa awak (drone) ke negara itu.

    Astra, media independen Rusia, melaporkan bahwa tangki tersebut telah terbakar selama dua hari setelah serangan pesawat nirawak. Ledakan hari Jumat ini merupakan ledakan besar kedua

    “Depot minyak tersebut menampung 100.000 ton bahan bakar,” kata Astra dikutip Newsweek.

    Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Ukraina membahas rincian teknis gencatan senjata yang disepakati terhadap infrastruktur energi. Rincian ini terwujud berkat panggilan telepon dan negosiasi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS), yang saat ini juga menyokong Ukraina, Donald Trump.

    2. Pangkalan Militer Rusia dalam Situasi Darurat

    Selain depok minyak, serangan drone Ukraina menghantam pangkalan udara strategis Engels-2 di wilayah Saratov. Serangan ini memicu ledakan dahsyat dan kebakaran besar yang menyebabkan kerusakan serius pada sejumlah rumah di sekitar pangkalan. Sebagai respons, Moskow mendeklarasikan keadaan darurat di wilayah tersebut.

    Pangkalan Engels-2 merupakan fasilitas militer penting yang menjadi rumah bagi pembom strategis Rusia, Tu-95 dan Tu-160, yang digunakan untuk serangan rudal terhadap Ukraina. Sumber dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengonfirmasi bahwa serangan ini dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Pasukan Operasi Khusus Angkatan Bersenjata Ukraina.

    “Fasilitas militer ini digunakan oleh Rusia untuk melancarkan serangan rudal ke wilayah Ukraina dan melakukan serangan teroris terhadap penduduk sipil,” demikian pernyataan resmi dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

    3. Eropa Rancang Gantikan AS di NATO

    Negara-negara anggota NATO di Eropa tengah menyusun rencana untuk secara bertahap menggantikan AS sebagai penjamin pertahanan utama mereka selama lima hingga sepuluh tahun ke depan. Hal ini disampaikan seorang sumber kepada Financial Times.

    Inggris, Prancis, Jerman, dan negara-negara Nordik kini tengah berunding tentang usulan potensial yang akan mengalihkan beban militer dan keuangan pertahanan blok tersebut dari Washington. Sasaran utamanya adalah untuk menyampaikan rencana tersebut kepada AS sebelum pertemuan puncak tahunan NATO di Den Haag bulan Juni ini.

    Upaya tersebut mencerminkan kekhawatiran yang meluas di antara negara-negara anggota NATO di Eropa bahwa AS, di bawah Presiden Donald Trump, dapat mengingkari komitmen pertahanannya atau meninggalkan blok tersebut sama sekali.

    Sementara pembicaraan tersebut dilaporkan dibingkai sebagai tawaran transisi jangka panjang yang terkelola, pejabat Eropa telah mengakui kepada FT bahwa jangka waktu lima hingga sepuluh tahun tampaknya sangat ambisius.

    “Meningkatkan pengeluaran adalah satu-satunya cara yang kita miliki: berbagi beban dan mengalihkan ketergantungan dari AS,” kata seorang pejabat kepada FT. “Kami sedang memulai pembicaraan tersebut, tetapi ini merupakan tugas yang sangat besar sehingga banyak yang kewalahan dengan skalanya.”

    4. UE Pecah, Hungaria Tolak Kirim Bantuan ke Ukraina

    Komisi Eropa (EC) telah menerbitkan deklarasi bersama yang menyerukan peningkatan aliran bantuan militer ke Ukraina tanpa dukungan bulat dari para pemimpin Uni Eropa (UE) menyusul pertemuan puncak di Brussels pada hari Kamis. Namun, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban sekali lagi menolak untuk menandatangani dokumen tersebut.

    Aturan EC menyatakan bahwa dokumen tersebut memerlukan dukungan bulat dari semua 27 anggota UE. Pernyataan bersama hari Kamis diterbitkan sebagai dokumen pendek tiga kalimat, dengan deklarasi panjang yang menyerukan lebih banyak bantuan militer ke Aktif ditambahkan sebagai lampiran.

    Hal ini melewati veto dari Orban. Ia menjelaskan bahwa ia menentang posisi ‘pro-perang’ blok tersebut dalam konflik Ukraina, sehingga perlu ada pembahasan kembali pada hari Jumat.

    “Kami tidak akan membiarkan posisi Eropa bersama terbentuk yang mencakup Hongaria dan pro-perang,” kata Orban dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tersebut.

    5. UE Tolak Rencana Penyitaan Aset Negara Rusia

    UE telah memutuskan untuk tidak menyita lebih dari US$ 200 miliar (Rp 3.300 triliun) aset Rusia yang dibekukan pada tahun 2022. Hal ini menurut dokumen yang diadopsi pada pertemuan puncak blok pada hari Kamis yang diperoleh oleh penyiar negara Jerman Deutsche Welle (DW).

    Blok tersebut dilaporkan mengutip risiko stabilitas hukum dan keuangan untuk keputusan tersebut. Namun, bunga yang dihasilkan oleh dana tersebut akan terus digunakan untuk mendukung Ukraina.

    “Kami mulai berpikir tentang akhir permainan di Ukraina, tentang negosiasi perdamaian, gencatan senjata, dan perjanjian damai yang dapat ditandatangani dalam tiga bulan atau tiga tahun,” kata seorang diplomat Eropa kepada kantor berita Jerman menjelang pertemuan UE.

    “Dan orang-orang mulai menyadari bahwa memegang aset-aset ini mungkin lebih penting daripada menyitanya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukan dengannya.”

    6. Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh

    Putaran negosiasi baru antara pejabat Rusia dan AS akan berlangsung di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada hari Senin mendatang. Hal ini disampaikan ajudan kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yury Ushakov.

    Nantinya, dalam negosiasi itu, Senator Grigory Karasin dan Sergey Beseda, yang merupakan ajudan direktur Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia Aleksandr Bortnikov, akan memimpin delegasi Moskow,

    “Mereka adalah negosiator yang benar-benar berpengalaman, yang sangat memahami isu-isu internasional,” tambahnya.

    “Tim ahli AS yang akan mengambil bagian dalam pertemuan di Arab Saudi juga telah dibentuk,” kata Ushakov.

    Pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Donald Trump, Mike Waltz, mengumumkan bahwa ia telah melakukan panggilan telepon dengan Ushakov, di mana mereka “sepakat bahwa tim teknis kami akan bertemu di Riyadh dalam beberapa hari mendatang.”

    7. Putin Teken Aturan Baru Warga Ukraina di Rusia

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui aturan baru bagi warga Ukraina di Rusia. Dalam aturan baru itu, warga Ukraina yang tinggal di Rusia tanpa dokumen kependudukan yang sah memiliki waktu kurang dari enam bulan untuk melegalkan masa tinggal mereka atau meninggalkan negara itu.

    “Warga negara Ukraina yang mendaftar ke Kementerian Dalam Negeri Rusia melalui registrasi medis wajib, pemotretan, dan sidik jari tidak akan bertanggung jawab atas pelanggaran aturan tinggal di Rusia hingga 10 September,” menurut perintah tersebut.

    Putin juga memasukkan bahwa alasan yang sah bagi mereka untuk menjadi warga negara adalah pekerjaan yang sah atau pendaftaran dalam program pendidikan Rusia. Dekrit tersebut mulai berlaku dengan segera.

    Kementerian Kesehatan Rusia juga telah ditugaskan untuk menyediakan pemeriksaan medis dan pendaftaran bagi migran tidak berdokumen dari Ukraina sebelum tanggal batas waktu. Proses visa Rusia standar mengharuskan tes medis untuk membuktikan tidak adanya penggunaan narkoba ilegal dan penyakit menular seksual seperti HIV.

    Selain itu, keputusan tersebut berlaku untuk semua warga negara asing dan orang tanpa kewarganegaraan di Wilayah Zaporozhye, Wilayah Kherson, serta Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, yang dianeksasi Rusia pada musim gugur tahun 2022.

    (sef/sef)

  • Di Balik Kedekatan Trump-Putin, AS Incar Sumber Daya yang Melimpah di Rusia – Halaman all

    Di Balik Kedekatan Trump-Putin, AS Incar Sumber Daya yang Melimpah di Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan hubungan yang membaik antara AS dan Rusia akan membawa keuntungan besar bagi kedua negara.

    Trump mengindikasikan luasnya wilayah Rusia dan sumber daya mineral yang besar adalah salah satu alasan penting untuk memulihkan hubungan AS dan Rusia.

    “Hubungan yang membaik antara AS dan Rusia akan membawa keuntungan besar,” kata Trump kepada Breitbart News, Kamis (20/3/2025).

    Ia mengatakan Rusia memiliki teritori yang lebih besar dari China dan memiliki sumber daya yang berharga.

    “Mereka memiliki wilayah daratan terluas sejauh ini, lebih besar dari China. Mereka memiliki 11 zona waktu. Anda dapat terbang melintasi 11 zona waktu dari satu sisi ke sisi lainnya. Mereka memiliki tanah yang sangat berharga,” kata Trump.

    Presiden AS kemudian menyebutkan perjanjian mineral dengan Ukraina yang ia usulkan sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan oleh AS kepada Ukraina selama perang melawan Rusia.

    “Setidaknya kita dapat mengatakan bahwa kita mendapatkan kembali uang kita dan kita dapat melakukan sesuatu,” kata Trump, seperti diberitakan Pravda Ukraina.

    Sebelumnya Bloomberg melaporkan pada 14 Maret 2025, mengutip sumber informasi, bahwa pejabat Rusia dan Eropa mengklaim AS sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan raksasa energi Rusia Gazprom.

    Sebelumnya pada Februari lalu, Putin mengatakan Rusia siap berkolaborasi dengan AS dalam mengembangkan deposit mineral tanah jarangnya sendiri, dan Trump mengindikasikan ia terbuka terhadap gagasan tersebut.
     
    Rusia diperkirakan memiliki lebih dari 20 persen dari total cadangan REE dunia menurut Badan Federal untuk Sumber Daya Mineral Rusia.

    Meskipun melimpah, pangsa Rusia saat ini dalam produksi REE global kurang dari 1 persen, yang menunjukkan potensi signifikan untuk pengembangan di masa depan.

    Hubungan AS dan Rusia

    Hubungan AS dan Rusia sebelumnya memburuk selama pemerintahan Joe Biden dan semakin menurun ketika Joe Biden memberikan bantuan militer besar-besaran kepada Ukraina untuk mendukungnya dalam perang melawan Rusia sejak tahun 2022.

    Pada pertengahan Februari lalu, Trump berbicara dengan Putin melalui panggilan telepon dan menyatakan tekadnya untuk menengahi perundingan antara Rusia dan Ukraina yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

    Perwakilan AS bertemu dengan perwakilan Rusia di Riyadh pada 18 Februari 2025 untuk membahas usulan Trump tersebut.

    Pihak Ukraina protes karena AS bertemu dengan Rusia terlebih dahulu tanpa melibatkan perwakilan Ukraina.

    Setelah pertemuan dengan Rusia, perwakilan AS kemudian menggelar pertemuan dengan perwakilan Ukraina pada bulan Maret.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Israel Gempur Suriah, Arab Saudi Desak DK PBB Bertindak!

    Israel Gempur Suriah, Arab Saudi Desak DK PBB Bertindak!

    Jakarta

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras serangan udara Israel di wilayah Suriah, menyebutnya sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”. Saudi pun mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil tindakan.

    Dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi, pemerintah Saudi mengecam serangan tersebut. Pemerintah Saudi mengatakan bahwa serangan itu merupakan bagian dari pelanggaran berulang Israel yang mengancam keamanan dan stabilitas regional.

    Menurut SPA, dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/3/2025), Riyadh menyerukan respons internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan memastikan akuntabilitas.

    Pemerintah Saudi menegaskan kembali solidaritasnya dengan pemerintah Suriah dan rakyatnya, serta mendesak negara-negara anggota DK PBB untuk mengambil sikap “tegas dan serius” terhadap agresi Israel tersebut.

    Kerajaan tersebut juga menekankan perlunya mencegah perluasan konflik lebih lanjut di wilayah tersebut, dan menyerukan mekanisme untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya.

    Kecaman itu muncul beberapa jam setelah sumber keamanan di Suriah melaporkan bahwa jet-jet tempur Israel menggempur benteng militer di desa Shinshar dan Shamsin, selatan kota Homs.

    Militer Israel belum mengomentari serangan terbaru tersebut, tetapi sebelumnya mengakui menargetkan posisi militer di Suriah, dengan mengklaim bahwa posisi tersebut menampung senjata dan peralatan militer.

    Telah terjadi lonjakan operasi Israel di Suriah, dengan serangan terbaru di provinsi Daraa menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 19 orang, menurut laporan setempat. Israel telah melakukan serangan udara di pangkalan militer Suriah selama bertahun-tahun, dengan alasan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran yang beroperasi di negara tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Israel Tewaskan 400 Orang di Gaza

    Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Israel Tewaskan 400 Orang di Gaza

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras serangan besar-besaran Israel yang kembali dilancarkan terhadap Jalur Gaza pada Selasa (18/3), yang sejauh ini dilaporkan menewaskan lebih dari 400 orang. Riyadh menyerukan penghentian segera pembunuhan dan kekerasan oleh Israel terhadap warga Palestina.

    Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (19/3/2025), mengecam “pengeboman langsung Israel terhadap area-area yang dihuni oleh warga sipil yang tidak berdaya, tanpa sedikit pun memperhatikan hukum kemanusiaan internasional”.

    Rentetan serangan udara Israel yang melanda beberapa wilayah Jalur Gaza pada Selasa (18/3) waktu setempat, menurut otoritas kesehatan Palestina, telah menewaskan lebih dari 400 orang. Serangan-serangan Tel Aviv dilancarkan saat upaya memperpanjang gencatan senjata Gaza dilanda kebuntuan.

    Saudi, dalam pernyataannya, menggarisbawahi pentingnya penghentian “segera” pembunuhan dan tindak kekerasan oleh Israel, serta perlunya melindungi warga Palestina.

    Riyadh juga berfokus pada perlunya komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dengan “segera melakukan intervensi untuk mengakhiri kejahatan ini dan mengakhiri penderitaan manusia yang berat yang dialami oleh saudara-saudara Palestina”.

    Sementara itu, merespons serangan terbaru Israel, Hamas menuduh Tel Aviv melanggar gencatan senjata Gaza dan membahayakan upaya mediator untuk mengamankan gencatan senjata permanen.

    Hamas juga menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sama saja “menjatuhkan hukuman mati” terhadap 59 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, yang kini nasibnya tidak jelas.

    Netanyahu, seperti dilansir Reuters, mengatakan dirinya telah memerintahkan militer untuk mengambil “tindakan keras” terhadap Hamas sebagai respons atas penolakan kelompok itu untuk membebaskan para sandera yang tersisa, dan karena penolakan mereka terhadap proposal gencatan senjata.

    Militer Israel menggambarkan serangan terbarunya itu sebagai “serangan pendahuluan” yang dimaksudkan untuk menggagalkan kemampuan Hamas melancarkan serangan terhadap Tel Aviv, dan mencegah kelompok itu membangun kembali serta mempersenjatai kembali pasukannya di Jalur Gaza.

    Diklaim oleh militer Israel bahwa serangannya menargetkan “komandan militer tingkat menengah, pejabat pimpinan dan infrastruktur teroris” milik Hamas.

    Namun menurut para saksi mata, serangan-serangan udara Israel juga menghantam rumah-rumah warga dan area perkemahan yang menampung warga sipil Palestina yang mengungsi. Tank-tank Israel bahkan dilaporkan melintasi garis perbatasan Gaza.

    Di antara mereka yang tewas dalam serangan Israel ini, terdapat sejumlah petinggi Hamas seperti Essam Addalees yang disebut sebagai kepala de-facto pemerintahan Hamas, kemudian Ahmed Al-Hetta yang menjabat Wakil Menteri Kehakiman Hamas dan Mahmoud Abu Watfa yang menjabat Wakil Menteri Dalam Negeri dan kepala Dinas Keamanan Hamas.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Akan Bicara dengan Putin Soal Hentikan Perang di Ukraina

    Trump Akan Bicara dengan Putin Soal Hentikan Perang di Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia berencana untuk berbicara Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (18/3) tentang mengakhiri perang di Ukraina. Trump menambahkan bahwa pembicaraan sudah berlangsung tentang “pembagian aset-aset tertentu” antara pihak-pihak yang bertikai.

    Sebelumnya, para pejabat AS telah menyatakan optimisme pada hari Minggu (16/3) waktu setempat, bahwa kesepakatan gencatan senjata Ukraina-Rusia dapat dicapai dalam beberapa minggu, setelah Washington mengusulkan penghentian perang tersebut usai pembicaraan di Arab Saudi, yang diterima Kyiv.

    “Saya pikir kami akan berbicara tentang tanah… kami akan berbicara tentang pembangkit listrik,” kata Trump di atas pesawat kepresidenan Air Force One, dilansir kantor berita AFP, Senin (17/3/2025).

    “Saya pikir itu sudah banyak dibahas oleh kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia. Kita sudah membicarakannya, membagi aset-aset tertentu,” ujar Trump.

    Utusan Trump untuk konflik tersebut, Steve Witkoff, yang bertemu selama beberapa jam dengan Putin beberapa hari yang lalu, mengatakan kepada CNN, bahwa menurutnya “kedua presiden akan melakukan pembicaraan yang sangat baik dan positif minggu ini.”

    Trump, tambahnya, “sangat mengharapkan akan ada semacam kesepakatan dalam beberapa minggu mendatang, mungkin, dan saya yakin itulah yang terjadi”.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu lalu, menuduh Kremlin tidak ingin mengakhiri perang.

    Sebelumnya, Moskow mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio telah menelepon Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk membahas “aspek konkret dari penerapan kesepahaman” pada pertemuan puncak AS-Rusia di Arab Saudi bulan lalu.

    Pertemuan di Riyadh pada bulan Februari tersebut adalah pertemuan tingkat tinggi pertama antara Amerika Serikat dan Rusia, sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada bulan Februari 2022.

    “Sergei Lavrov dan Marco Rubio sepakat untuk tetap berhubungan,” kata kementerian luar negeri Rusia, tanpa menyebutkan gencatan senjata yang disarankan AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Susanti TKW Harus Bayar Rp 40 M Lepas dari Hukuman Mati, Menteri P2MI: Anggaran Pemerintah Tak Cukup

    Susanti TKW Harus Bayar Rp 40 M Lepas dari Hukuman Mati, Menteri P2MI: Anggaran Pemerintah Tak Cukup

    TRIBUNJATIM.COM – Kasus TKW Arab Saudi yang bernama Susanti divonis hukuman mati kian menjadi sorotan.

    Susanti divonis hukuman mati setelah terlibat kasus pembunuhan anak majikannya di Arab Saudi.

    Menanggapi kasus tersebut, Menteri P2MI mengatakan ada dana yang harus dikucurkan.

    Dana tersebut diperuntukkan membeaskan Susanti dari hukuman mati yang sudah ditetapkan di Arab Saudi.

    Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengatakan, butuh uang minimal Rp 40 miliar untuk membebaskan Susanti binti Mahfudin (22).

    Susanti adalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang mendapatkan hukuman mati di Riyadh, Arab Saudi.

    Angka tersebut diperoleh usai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melakukan negosiasi dengan pihak Arab Saudi.

    “Kalau menurut teman-teman Kementerian Luar Negeri Minimal di angka Rp 40 miliar,” kata Karding di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Sabtu (15/3/2025).

    Karding mengatakan, kasus yang menjerat Susanti di Arab Saudi memang sudah inkracht atau berkekuatan hukum tetap.

    Oleh karena itu, menurut dia, cara yang bisa dilakukan untuk membebaskan Susanti adalah dengan membayar.

    Namun, anggaran pemerintah belum cukup untuk membebaskan Susanti.

    “Kementerian Luar Negeri sudah berupaya melakukan nego dan juga sudah mengumpulkan anggaran tapi anggarannya belum cukup,” ujar Karding.

    Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap pemerintah bisa mengulur waktu guna mencari dana untuk membebaskan Susanti.

    “Mudah-mudahan ini bisa kita delay sambil kita cari biaya untuk membebaskan. Karena itu, harus kalau sudah model begitu di Arab harus membayar dengan harga tertentu,” kataya.

    Ilustrasi garis polisi. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

    Diketahui, Susanti berangkat ke Riyadh, Arab Saudi, untuk menjadi TKW pada Januari 2009 melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Antara Indosadia yang beralamat di Jakarta.

    Namun, Susanti dituduh telah membunuh anak majikannya hingga meninggal dunia. Dia pun terancam hukuman mati di Riyadh.

    “Kami keluarga di Karawang sangat khawatir atas munculnya kabar Susanti yang mendapat ancaman hukuman mati. Apalagi, saat ini anak saya itu dikabarkan sedang ditahan pihak kepolisian Riyadh,” kata orang tua Susanti, Mahfudin, di Karawang pada 2 Januari 2012.

    Mahfudin mengaku kabar ancaman hukuman mati terhadap Susanti baru diketahui setelah pihak keluarga mendapat surat dari Kemenlu tertanggal 11 Oktober 2011.

    Pihak keluarga di Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, sangat kaget dan terpukul setelah mengetahui kabar tersebut.

    Dalam surat bernomor 04149/WNI/10/2011/65/ yang ditujukan kepada orang tua Susanti, disebutkan bahwa Susanti kini sedang ditahan pihak kepolisian Dawadhi, Riyadh, Arab Saudi, dan terancam hukuman mati atas tuduhan membunuh anak majikannya.

    “Seharusnya Susanti sudah pulang pada Januari 2011. Tetapi ternyata tidak bisa kembali ke Indonesia karena tertimpa musibah dan harus menghadapi kasus hukum di Riyadh itu,” kata Mahfudin.

    Kehidupan TKW lain yang disoroti belakangan ini juga terungkap ke publik.

    Seorang TKW terpaksa sahur di toilet karena dilarang oleh majikan untuk berpuasa.

    TKW itu lantas memiliki siasat dengan cara membersihkan toilet malam hari.

    Ini sebagai siasat agar TKW bisa menjalani puasa dengan sahur di toilet saat bersih-bersih.

    Kisah TKW yang bekerja di Taiwan ini lantas menjadi sorotan.

    Cerita kerasnya mengadu nasib di luar negeri dibagikan akun TikTok Nyi Plorok.

    Lewat akun pribadinya, dia merekam situasi dan kondisi pekerjaan yang dijalankan di sana.

    Bekerja sebagai asisten rumah tangga, Nyi Plorok membagikan momen ketika dia tengah membersihkan toilet.

    Dia membersihkan toilet malam hari bukan tanpa alasan.

    Nyi Plorok melakukannya rupanya sebagai salah satu alibi.

    Dia membersihkan toilet malam hari adalah salah satu trik mengelabui majikannya yang melarang Nyi Plorok berpuasa.

    Untuk menyiasati aturan larangan tersebut, Nyi Plorok rela membersihkan toilet malam hari sambil santap sahur.

    “Tempat persembunyian andalan,” ujarnya dikutip dari Tribun Bogor, Rabu (12/3/2025).

    SAHUR DI TOILET – Kisah pilu Tenaga Kerja Wanita asal Indonesia yang bekerja di Taiwan menjadi sorotan publik. Dia dilarang berpuasa oleh majikannya dan memilih sahur sembunyi di toilet. (Tangkapan layar TikTok Nyi Plorok)

    Dalam video tersebut, tampak TKW itu santap sahur dengan ala kadarnya.

    Terlihat pula dia telah menyiapkan botol minum berwarna hitam dengan ukuran besar.

    Meski situasi dan kondisi sulit, TKW asal Indonesia tersebut tak menggugurkan kewajibannya menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

    Sementara itu, Nyi Plorok sempat membalas komentar dukungan yang ditujukan kepadanya.

    Tampak salah satu akun meneteskan air mata dengan kisah pilu yang dialami Nyi Plorok.

    “Mbak semoga Allah lembutkan hati Ama yang Mbak jaga, agaar Mbak bisa ibadah dengan tenang dan khidmat ya,” tulis riyasulasno.

    “Aku Nangis loh mbak Lihat Viti Mu, Kadang aku yg kurang Bersyukur Udah Di Kasih Majikan Yg Ngizinin puasa Sahur Buka Loss, Tapi masih Aja gerutu,” tulis Nila Moon.

    Dalam balsan komentar tersebut, Nyi Plorok menyebutkan jika majikannya di Taiwan tidak suka dengan hal-hal tertentu.

    “Amaku paling gak suka orang pakek jilbab.apalagi liet pakek mukena,” jelas Nyi Plorok.

    “Mbaaaaak mbaaaak, aku udh d wanti2 sama bos jgn smpek puasa,” sambungnya.

    Sementara itu, Nyi Plorok pun mengaku jika menunaikan salat dengan sembunyi-sembunyi.

    “Aku boleh sholat tp gak boleh sampek nenek tau mbak.jdi nunggu orangnya tdr baru bisa sholat,itu juga sembunyi2,” ungkapnya.

    SAHUR DI TOILET – Tangkapan layar video viral TKW di Taiwan terpaksa santap sahur di toilet karena majikan melarang dirinya berpuasa. TKW itu lantas membuat siasat dengan membersihkan toilet tiap malam hari agar bisa sahur, Kamis (13/3/2025). (TikTok/akutea5)

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com