kab/kota: Riyadh

  • Sleeping Prince Saudi ‘Tidur’ Selama 20 Tahun, Bisakah Pasien Bangun dari Koma?

    Sleeping Prince Saudi ‘Tidur’ Selama 20 Tahun, Bisakah Pasien Bangun dari Koma?

    Jakarta

    Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal dari Arab Saudi, yang dikenal sebagai ‘Sleeping Prince’, memasuki usia 36 tahun pada 18 April 2025. Tahun ini juga menandai dua dekade Pangeran Arab ini dalam kondisi koma.

    Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal telah koma sejak tahun 2005 akibat mengalami perdarahan otak akibat kecelakaan mobil saat belajar di perguruan tinggi militer di London. Sejak saat itu, ia menggunakan ventilator dan berada di bawah pengawasan medis yang konstan.

    Saat ini, sang ‘Sleeping Prince’ dirawat di King Abdulaziz Medical City di Riyadh, di bawah perawatan tim medis spesialis. Meskipun para ahli menganggap pemulihan setelah koma yang berkepanjangan tidak mungkin terjadi, beberapa orang berharap bahwa terobosan medis di masa mendatang dapat membawa perubahan.

    Seseorang yang koma terkadang dapat terbangun setelah berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun setelah mereka pingsan. Salah satu kasus terlama adalah kasus Munira Abdulla, seorang wanita yang mengalami koma setelah kecelakaan mobil pada tahun 1991 dan terbangun 27 tahun kemudian.

    Namun, apa yang membuat seseorang terbangun dari koma, keadaan tidak sadarkan diri yang berkepanjangan?

    “Jawaban singkatnya adalah kita tidak benar-benar tahu,” kata Martin Monti, seorang profesor psikologi di Universitas California, Los Angeles (UCLA) yang mempelajari koma kepada Live Science.

    “Itulah sebabnya kita masih belum memiliki banyak intervensi untuk membantu orang pulih,” sambung dia.

    Next: Bagaimana koma bisa terjadi?

    Koma terjadi ketika otak terganggu, baik karena cedera, peradangan atau infeksi. Sebelum seseorang bangun dari koma, otaknya perlu pulih terlebih dahulu dengan menumbuhkan kembali neuron yang rusak atau memperluas jaringan otak lain untuk mengambil alih fungsi otak yang cedera.

    Namun, pemulihan jaringan otak ini saja tidak cukup karena koma memperlambat aktivitas otak. Jadi, dalam kondisi ini, jaringan otak tidak berkomunikasi seefisien biasanya. Otak mungkin memerlukan semacam dorongan awal untuk kembali bersemangat dan membuat seseorang bangun.

    “Semua orang mempercayainya, dan itu sangat, sangat masuk akal,” kata Monti tentang teori dorongan awal. “Namun, kami tidak memiliki data yang bagus tentangnya.”

    Jadi, apa yang berpotensi memicu lonjakan tersebut di otak? Salah satu caranya adalah, kata Monti, dokter menggunakan amantadine, obat yang diyakini dapat meningkatkan jumlah dopamin di otak. Selain itu cara lain seperti deep brain simulator sampai metode ultrasound terfokus bisa dilakukan untuk memulihkan kondisi otak pasien koma.

    Secara keseluruhan, bagaimana dan mengapa orang terbangun dari koma, baik dengan sendirinya atau dengan bantuan obat atau terapi, sebagian besar masih menjadi misteri. Dan seiring para ilmuwan semakin dekat untuk memecahkannya, mereka mungkin dapat membangunkan orang dari koma dengan lebih cepat.

  • Sleeping Prince Saudi ‘Tidur’ Selama 20 Tahun, Bisakah Pasien Bangun dari Koma?

    Kabar Terkini ‘Sleeping Prince’ Arab Saudi yang Koma 20 Tahun, Baru Saja Ultah Ke-36

    Jakarta

    Meskipun dunia terus bergerak menuju modernitas dan kesetaraan di banyak negara, kehidupan para bangsawan tetap memikat perhatian. Baik bangsawan Inggris maupun keluarga kerajaan Arab Saudi, mereka masih menjadi sorotan hingga hari ini.

    Kehidupan para bangsawan kerap terlihat penuh kemewahan dan hak istimewa, namun di balik tembok-tembok istana yang berlapis emas, tersimpan kisah-kisah penuh kesedihan yang tak terbayangkan.

    Salah satu kisah yang paling memilukan adalah kisah Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal dari Arab Saudi, yang kini dikenal dengan sebutan ‘Sleeping Prince’.

    Kabar terbaru, Pangeran Al-Waleed merayakan ulang tahunnya yang ke-36 pada 18 April 2025. Meski begitu, ia tetap tidak menyadari tahun-tahun yang telah berlalu dan dikenal sebagai ‘Sleeping Prince’.

    Selama 20 tahun terakhir, ia terperangkap dalam koma, dunia sunyi yang dimasukinya setelah mengalami kecelakaan lalu lintas hebat pada 2005, saat ia tengah mengejar mimpinya di sebuah perguruan tinggi militer.

    Saat ini, Pangeran Al-Waleed masih terbaring dan dirawat di King Abdulaziz Medical City, Riyadh, dengan bantuan mesin penunjang kehidupan. Menurut Roya News, selama 20 tahun terakhir, ia bergantung pada ventilator dan menerima nutrisi melalui selang makanan.

    “Pangeran tersebut tetap menggunakan alat bantu hidup, bergantung pada ventilasi mekanis dan selang makanan,” tulis Roya News, dikutip dari India Times.

    “Gerakan terakhir yang terdokumentasi terjadi pada 2019, ketika ia menunjukkan tanda-tanda kesadaran terbatas melalui gerakan kecil, seperti mengangkat jari atau sedikit menggerakkan kepala, meskipun momen-momen ini belum menunjukkan kembalinya kesadaran penuh,” lanjutnya.

    Meskipun kondisi tersebut memberi secercah harapan bagi keluarganya, kesadaran penuh tetap terasa jauh dari jangkauan. Ketika para dokter sempat menyarankan untuk menghentikan penggunaan alat bantu hidup, ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, menolak dan memilih untuk terus memperjuangkan hidup putra kesayangannya.

    “Jika Tuhan menghendaki dia meninggal dalam kecelakaan itu, dia pasti sudah berada di dalam kuburnya sekarang,” ujar sang ayah.

    Sementara itu, Putri Reema, ibu Pangeran Al-Waleed, juga mengungkapkan keyakinannya bahwa roh putranya tetap hadir bersama keluarga mereka, sebagaimana dilaporkan.

    (suc/suc)

  • ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi yang Koma Selama 20 Tahun Kini Berusia 36 Tahun – Halaman all

    ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi yang Koma Selama 20 Tahun Kini Berusia 36 Tahun – Halaman all

    ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi yang Koma Selama 20 Tahun Kini Berusia 36 Tahun
     

    TRIBUNNEWS.COM – Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal, yang dikenal di seluruh dunia Arab sebagai “Pangeran Tidur,” merayakan ulang tahunnya yang ke-36 pada Jumat, 18 April 2025.

    Kondisi sang pangeran pada usianya saat ini dilaporkan tetap dalam keadaan koma yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.

    Anggota keluarga kerajaan Arab Saudi itu tidak sadarkan diri sejak 2005 setelah mengalami kecelakaan mobil parah di London, Inggris.

    “Selama 24 jam terakhir, ulang tahun sang pangeran telah menarik perhatian luas di platform X, tempat ribuan pengguna mengunggah doa, kata-kata harapan, dan renungan tentang apa yang telah menjadi simbol iman abadi,” tulis laporan RNTV, Minggu (20/4/2025).

    Saat waktu terus berlalu, sang pangeran tetap menggunakan alat bantu hidup, mengandalkan ventilasi mekanis dan selang makanan. 

    Pergerakan terakhir yang terdokumentasi, terjadi pada 2019 lalu.

    Saat itu Pangeran Al-Waleed dilaporkan menunjukkan tanda-tanda kesadaran terbatas melalui gerakan-gerakan kecil, seperti mengangkat jari atau sedikit menggerakkan kepalanya.

    Meski demikian, momen-momen tersebut dinilai tidak menunjukkan kembalinya kesadaran penuh sang pangeran.

    Pangeran Al-Waleed saat ini dirawat di King Abdulaziz Medical City di Riyadh, di bawah pengawasan tim medis khusus.

    KOMA 20 TAHUN – Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal. Anggota keluarga kerajaan Arab Saudi itu tidak sadarkan diri sejak 2005 setelah mengalami kecelakaan mobil parah di London, Inggris.

    Keluarga Bersikeras Pasang Alat Bantu Hidup

    Keluarganya, termasuk ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal dan ibunya, Putri Reema binti Talal, terus mengungkapkan harapan yang teguh tak tergoyahkan.

    Dalam pernyataan sebelumnya, Putri Reema menggambarkan jiwa putranya sebagai “masih ada”.

    Adapun Pangeran Khaled—yang terkenal menolak untuk mencabut alat bantu hidup—tetap teguh dalam keyakinannya kalau, “DIA yang menjaga jiwanya selama ini mampu menyembuhkannya.”

    Tidak ada informasi medis terbaru yang dirilis oleh pihak keluarga terkait ulang tahun tahun ini.

    Namun, curahan dukungan di media sosial menggarisbawahi pentingnya sang pangeran sebagai kisah pemersatu umat manusia di seluruh wilayah.

    Para ahli telah mengakui bahwa pemulihan setelah koma yang begitu lama tidak mungkin secara medis.

    Namun, mereka juga menunjukkan kemajuan yang sedang berlangsung dalam ilmu saraf dengan harapan kalau suatu hari nanti dapat menawarkan kemungkinan baru bagi kondisi sang pangeran. 

    Untuk saat ini, kondisi sang pangeran tetap tidak berubah.

     

    (oln/rntv/*)

  • Profil Ahmed al-Sharaa, Presiden Suriah yang Masuk 100 Tokoh Paling Berpengaruh Versi TIME – Halaman all

    Profil Ahmed al-Sharaa, Presiden Suriah yang Masuk 100 Tokoh Paling Berpengaruh Versi TIME – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa atau yang juga dikenal sebagai Abu Muhammad Al Julani masuk dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh di dunia tahun 2025 versi Majalah TIME.

    Al-Sharaa banyak disorot media dunia setelah dia dan kelompoknya, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), berhasil menumbangkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    “Bulan Desember lalu, setelah bertahun-tahun membangun faksi bersenjata yang kuat, yakni Hayat Tahrir al-Sham yang dikategorikan secara internasional sebagai kelompok teroris, Ahmed al-Sharaa dan aliansi pemberontaknya menggulingkan pemerintahan brutal Bashar Assad di Suriah,” demikian keterangan Robert Ford, Duta Besar AS untuk Suriah tahun 2011-2024, pada laman Majalah TIME.

    Ford menyebut al-Sharaa pernah terkait dengan kelompok al-Qaeda dan ISIS, tetapi dia kemudian melawan kedua kelompok itu dengan agresif.

    “Dia membentuk aliansi dengan pemberontak Suriah lainnya, sering kali dengan todongan senjata, dan mengamankan dukungan Turki.”

    “Sekarang al-Sharaa menjadi presiden sementara di seluruh Suriah. Dia menyeimbangkan militan yang pernah dipimpinnya dengan warga Suriah liberal yang lega setelah Assad pergi.”

    Ford mengatakan para pengamat kini penasaran apakah al-Sharaa seorang ekstremis yang sikap moderatnya hanya taktik demi keuntungan politik sementara, atau dia seorang politikus yang memanfaatkan kelompok ekstremis demi meraih kekuasaan.

    Profil al-Sharaa

    Dikutip dari Encyclopedia Britannica, Al-Sharaa lahir tahun 1982 di Riyadh, Arab Saudi. Keluarganya berasal dari Dataran Tinggi Golan di Suriah yang kini diduduki Israel.

    Dia besar di Arab Saudi yang menjadi negara tempat ayahnya bekerja sebagai insinyur minyak. Pada tahun 1989 keluarganya kembali ke Suriah dan tinggal di Kota Damaskus.

    Menurut Al-Sharaa, peristiwa Intifada Kedua di Palestina pada tahun 2000 adalah momen yang memicu dia untuk memutuskan berjuang melawan para penindas.

    Dia pergi ke Irak untuk melawan pasukan Amerika Serikat (AS). Al-Sharaa bergabung dengan Al-Qaeda di Irak (AQI).

    AHMED AL-SHARAA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera pada Senin (10/3/2025) menunjukkan Pidato Presiden Sementara Suriah, Ahmed Al-Sharaa tentang bentrokan di Latakia dan Tartous pada Minggu (9/3/2025). al-Sharaa, telah mengumumkan pembentukan sebuah komite untuk melakukan penyelidikan terkait peristiwa berdarah yang terjadi di pesisir Suriah (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera)

    Pada tahun 2005 dia ditangkap oleh pasukan AS dan dipenjada di Camp Bucca bersama para militan Irak.

    Ketika dibebaskan tahun 2009, dia kembali ke AQI yang namanya digant menjadi Negara Islam Irak. Dia diangkat sebagai panglima.

    Saat fase awal Perang Saudara Suriah yang dimulai tahun 2011, dia dikirim ke Suriah untuk membentuk kontingen Al-Qaeda yang bisa ikut campur dalam perang itu.

    Al-Sharaa lalu membentuk Front Nusrah setahun kemudian dan merekrut para pejuang muda Suriah yang tidak tahu hubungan al-Sharaa dengan Al-Qaeda.

    Berbeda dengan ISI, Front Nusrah lebih menargetkan pasukan pemerintah dan faksi-faksi saingannya.

    Pada tahun 2016 Al-Sharaa mengumumkan Front Nusrah telah memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda. Front Nusrah diganti namanya menjadi Jabhat Fatah al-Sham.

    Setahun berselang dia mengimbau para faksi pemberontak yang berada di bawah komandonya untuk bergabung dengan kelompok yang disebut Hayat Tahrir al-Sham atau HTS.

    HTS membentuk Pemerintahan Penyelamatan Suriah di wilayah Idlib. Al-Sharaa menjadi pemimpinnya. Kelompok itu menjadi faksi dominan dalam kalangan oposisi suriah.

    Pada bulan November 2024 HTS melancarkan serangan cepat terhadap rezim Assad. Dalam beberapa hari HTS berhasil menguasai Kota Aleppo.

    HTS lalu menyerbu Damaskus dan menggulingkan pemerintahan Assad. Al-Sharaa mulai mengontrol Suriah.

    Koalisi para pemberontak memilih al-Sharaa sebagai presiden yang memimpin pemerintahan sementara Suriah.

    Al-Sharaa kemudian berusaha menyatukan faksi-faksi di Suriah dan berusaha agar sanksi-sanksi terhadap Suriah dicabut.

  • Sosok Riyadh Ikhsan, Ketua Perdoski Medan yang Jadi Tersangka Penganiayaan Sesama Dokter – Halaman all

    Sosok Riyadh Ikhsan, Ketua Perdoski Medan yang Jadi Tersangka Penganiayaan Sesama Dokter – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) cabang Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Riyadh Ikhsan, ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan sesama dokter bernama Dewiyana Simbolon.

    Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto.

    Bayu menuturkan penetapan tersangka terhadap Riyadh Ikhsan dilakukan setelah penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup.

    “Dokter sudah naik penyidikan dan penetapan tersangka, beberapa waktu lalu,” ungkapnya pada Jumat (18/4/2025), dikutip dari Tribun Medan.

    Dia mengatakan setelah penetapan tersangka, surat panggilan pertama akan dilayangkan ke Riyadh.

    “Ini sudah panggilan tersangka. Kalau keterangan sesuai fakta, temuan, tindak pidana, nanti akan melakukan langkah lebih lanjut,” jelasnya.

    Sementara, penganiayaan yang dilakukan oleh Riyadh terhadap Dewiyana terjadi pada 4 November 2024 silam ketika bertemu untuk membahas pekerjaan.

    Adapun penganiayaan terjadi saat Dewiyana hendak mengangkat telepon dari ibunya.

    Lalu, seperti apa sosok Riyadh Ikhsan? Berikut ulasannya.

    Masih dilansir Tribun Medan, Riyadh Ikhsan merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) tahun 2002.

    Lalu, dia mengambil pendidikan spesialis dermotologi dan venorologi di kampus yang sama pada 2010.

    Selanjutnya, Riyadh Ikhsan mengambiil pendidikan magister di USU pada 2015 dengan mengambil jurusan Dermotologi dan Venorologi.

    Sementara, dirinya juga sempat menjadi Kepala Bidang Iptek dan Sains Olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut dan Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Rumah Sakit (RS) USU pada 2021.

    Lalu, dia juga pernah menjadi Kepala Poliklinik Kesehatan USU pada 2022.

    Adapun puncak kariernya ketika pertama kali terpilih menjadi Ketua Perdoksi Kota Medan untuk pertama kalinya pada 2021.

    Setelah itu, dia kembali terpilih secara aklamasi pada 1 September 2024 lalu.

    Kronologi Penganiayaan

    Sementara kronologi penganiayaan yang dilakukan Riyadh Ikhsan terhadap sesama dokter yaitu Dewiyana Simbolon berawal ketika mereka bertemu untuk membahas pekerjaan pada 4 November 2024 lalu.

    Lalu, saat pertemuan tersebut, tiba-tiba ponsel milik Dewiyana berbunyi karena sang ibu menghubunginya.

    Lantas, Dewiyana pun meminta izin ke Riyadh untuk mengangkat telepon dari ibunya tersebut.

    Namun, Riyadh justru mencoba merampas dan memeriksa ponsel milik Dewiyana.

    Dewiyana menduga alasan Riyadh mencoba mengambil ponselnya karena curiga adanya percakapan yang direkam.

    “Jadi disitu dia curiga percakapan malam itu saya rekam, makanya dia minta handphone saya secara paksa meski saya bilang itu bukan kapasitas dia meriksa,” ungkapnya pada Jumat.

    Selain merampas ponselnya, Dewiyana menyebut Riyadh juga melakukan penganiayaan kepadanya berupa pemukulan hingga mengakibatkan dirinya jatuh dan terluka.

    Adapun dirinya menderita luka berupa lebam dan bibirnya pecah.

    “Tanpa basa-basi dia bangun dari tempat duduknya langsung dihantamnya saya, dipukul sampai bibir atas saya pecah, robek, rahang juga lebam.”

    “Saya jatuh tersungkur. Disitu saya dihajar membabi buta, seolah dia lagi menghajar binatang,” jelasnya.

    Dewiyana juga menduga alasan Riyadh menganiaya dirinya karena dilatarbelakangi adanya isi pesan sekaligus pengakuan telah melakukan penganiayaan kepada kekasihnya sebelumnya.

    “(Ketakutan dia apa) dia ngirim WA ancaman ke HP saya, terus ada percakapan dia seperti pengakuan dosa yang mana dia menceritakan awal mula dia mukul teman saya.”

    “Jadi dua minggu sebelum kejadian saya, dia ada mukul perempuan juga. Jadi kemungkinan itu yang mau dia hapus,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul “Aniaya Bawahan, Dokter Ternama Spesialis Kulit dan Kelamin di Kota Medan Jadi Tersangka”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Fredy Santoso/Anisa Rahmadani/Husna Fadilla Tarigan)

  • Dokter Spesialis Kulit di Medan Jadi Tersangka usai Aniaya Rekan Sesama Dokter, Ponsel Jadi Pemicu? – Halaman all

    Dokter Spesialis Kulit di Medan Jadi Tersangka usai Aniaya Rekan Sesama Dokter, Ponsel Jadi Pemicu? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dokter spesialis kulit dan kelamin di Kota Medan, Sumatra Utara, berinisial RI, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang dokter bernama Dewiyana Simbolon.

    Selain menjadi dokter, RI diketahui menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Kota Medan.

    RI merupakan atasan Dewiyana sekaligus pemilik klinik yang berada di Kampung Lalang, Kecamatan Medan Sunggal.

    Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, menuturkan pihaknya mentapkan status tersangka terhadap RI setelah dilakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti yang kuat.

    “Dokter sudah naik penyidikan dan penetapan tersangka, beberapa waktu lalu,” beber Bayu, Jumat (18/4/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Bayu menjelaskan, setelah penetapan tersangka, penyidik sudah melayangkan surat panggilan pertama ke dokter RI untuk pemeriksaan.

    “Ini sudah panggilan tersangka. Kalau keterangan sesuai fakta, temuan, tindak pidana, nanti akan melakukan langkah lebih lanjut,” ujar Bayu.

    Kasus ini bermula ketika korban sedang membahas pekerjaan dengan tersangka pada Senin (4/11/2024) malam.

    Tiba-tiba ponsel korban berdering karena ibunya menelepon dan ia segera menjawabnya.

    Korban sempat meminta izin untuk menjawab telepon, namun pelaku malah mencoba merampas dan memeriksa handphone-nya.

    Dewiyana menduga, RI merasa curiga percakapan mereka telah direkam.

    Hal itu membuat RI emosi hingga akhirnya melakukan penganiayaan secara brutal terhadap Dewiyana.

    “Jadi disitu dia curiga percakapan malam itu saya rekam, makanya dia minta handphone saya secara paksa meski saya bilang itu bukan kapasitas dia meriksa,” ungkap Dewiyana.

    “Tanpa basa-basi dia bangun dari tempat duduknya langsung dihantamnya saya, dipukul sampai bibir atas saya pecah, robek, rahang juga lebam. saya jatuh tersungkur. Di situ saya dihajar membabi buta, seolah dia lagi menghajar binatang,” sambungnya.

    Saat kejadian, hanya ada korban dan pelaku yang ada di ruangan tersebut.

    Sementara, beberapa orang lainnya berada di luar ruangan, seolah-olah menunggu dan mengawasi.

    Dewiyana menduga penganiayaan yang dilakukan RI terhadap dirinya dipicu oleh isi pesan RI yang sebelumnya sempat mengaku telah menganiaya sang kekasih.

    “(Ketakutan dia apa) dia ngirim WA ancaman ke HP saya, terus ada percakapan dia seperti pengakuan dosa yang mana dia menceritakan awal mula dia mukul teman saya. Jadi dua minggu sebelum kejadian saya, dia ada mukul perempuan juga. jadi kemungkinan itu yang mau dia hapus,” tutur dia.

    Akibat penganiayaan tersebut, Dewiyana mengalami luka pada bagian bibir, tangan, punggung, serta lebam-lebam di kakinya yang diduga disebabkan oleh pukulan dari RI.

    Korban sudah melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian dan telah menjalani visum.

    “Pelakunya dr. Riyadh Ikhsan spesialis kulit dan kelamin. Dia sebagai owner juga di klinik dan saya juga sudah buat laporan polisi, visum, dan bukti kita sudah serahkan ke polisi,” kata Dewiyana Simbolon, Jumat (18/4/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Aniaya Bawahan, Dokter Ternama Spesialis Kulit dan Kelamin di Kota Medan Jadi Tersangka 

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)

  • Jelang Perundingan Nuklir AS-Iran, Menhan Saudi Temui Khamenei dan Pezeshkian di Teheran – Halaman all

    Jelang Perundingan Nuklir AS-Iran, Menhan Saudi Temui Khamenei dan Pezeshkian di Teheran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, melakukan kunjungan bersejarah ke Teheran pada Kamis (17/4/2025).

    Dalam kunjungan ini, Pangeran Khalid bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei serta Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

    Kunjungan ini, hanya beberapa hari sebelum dimulainya putaran kedua perundingan antara Amerika Serikat dan Iran mengenai program nuklir Iran.

    Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Khalid menyampaikan, surat pribadi dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz kepada Khamenei.

    Ia juga membawa salam dari Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Saudi, Mohammed bin Salman, disertai harapan untuk kemajuan dan kemakmuran bagi pemerintah serta rakyat Iran.

    Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas potensi konflik di kawasan Timur Tengah.

    Hal ini seiring dengan pernyataan keras Presiden AS Donald Trump yang berulang kali mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Iran jika negosiasi nuklir gagal.

    Kunjungan Bersejarah

    Kunjungan Pangeran Khalid menandai momen penting dalam hubungan diplomatik kedua negara.

    Ini adalah kunjungan pertama menteri pertahanan Saudi ke Iran sejak mendiang Pangeran Sultan berkunjung pada Mei 1999. 

    Terlebih lagi, ini merupakan pertama kalinya Ayatollah Khamenei menerima pejabat Saudi sejak kunjungan Menteri Luar Negeri Pangeran Saud Al-Faisal pada 2006. 

    Menurut kantor berita Iran, IRNA, Khamenei menyambut baik upaya mempererat hubungan antara kedua negara.

    Ia menjelaskan bahwa pertemuan ini akan menjadi awal hubungan yang menguntungkan kedua pihak.

     “Kami percaya bahwa hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi akan bermanfaat bagi kedua negara, dan kedua negara dapat saling melengkapi,” ujar Khamenei, dikutip dari Saudi Gazette.

    Ia menekankan, pentingnya kerja sama regional tanpa ketergantungan pada pihak luar.

    “Jauh lebih baik bagi saudara-saudara di kawasan untuk bekerja sama dan saling membantu daripada bergantung pada yang lain,” tambahnya.

    Isu Kawasan dan Keamanan

    Pertemuan tersebut, dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Iran lainnya, termasuk Kepala Staf Umum Saudi Jenderal Fayyad Al-Ruwaili, Penasihat di Istana Kerajaan Khalid Hadrawi, dan Direktur Jenderal Kantor Menteri Pertahanan Hisham bin Abdulaziz bin Saif.

    Di pihak Iran, pertemuan itu dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayjen Mohammad Bagheri, Direktur Kantor Pemimpin Tertinggi Mohammad Mohammadi Golpayegani, Menteri Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Brigjen Aziz Nasirzadeh, dan sejumlah pejabat senior.

    Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai isu bilateral dan regional.

    Selain itu, Pangeran Khalid juga bertemu Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Akbar Ahmadian, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayjen Mohammad Bagheri.

    Pezeshkian menekankan, Iran dan Arab Saudi memiliki kapasitas bersama yang besar untuk menyelesaikan masalah kawasan tanpa perlu intervensi asing.

    “Iran dan Arab Saudi dapat menyelesaikan banyak masalah di kawasan itu dengan mengandalkan kapasitas bersama mereka dan tanpa perlu campur tangan asing,” kata Pezeshkian.

    Kunjungan Pangeran Khalid dilakukan menjelang pertemuan penting antara delegasi Iran dan AS di Roma yang dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu (19/4/2025).

    Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari dialog tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Trump, keluar dari perjanjian nuklir penting (JCPOA) pada 2018.

    Arab Saudi menyambut baik proses diplomatik tersebut dan melihat perundingan sebagai jalan untuk meredakan ketegangan serta mendukung stabilitas kawasan.

    Analis politik Iran, Hamidreza Gholamzadeh, mengatakan bahwa tujuan utama kunjungan Menteri Pertahanan Saudi kemungkinan adalah untuk menyampaikan kekhawatiran Riyadh terhadap potensi serangan militer ke Iran, sekaligus menunjukkan keinginan memperkuat hubungan bilateral, dikutip dari Al Jazeera.

    Sementara itu, hubungan antara Iran dan Arab Saudi menunjukkan tanda-tanda membaik sejak kesepakatan penting yang ditandatangani di Beijing pada 2023.

    Perjanjian yang dimediasi oleh China tersebut, mengakhiri periode panjang permusuhan terbuka antara dua kekuatan utama di Timur Tengah yang sebelumnya turut memperburuk konflik di kawasan seperti Yaman dan Suriah.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Arab Saudi dan Iran vs Amerika Memanas

  • Nasib Susanti TKW di Arab Akan Divonis Mati Jika Tak Bisa Tebus Rp 40 M Setelah Lebaran

    Nasib Susanti TKW di Arab Akan Divonis Mati Jika Tak Bisa Tebus Rp 40 M Setelah Lebaran

    Sosok Susanti TKW di Arab Akan Divonis Mati Jika Tak Bisa Tebus Rp 40 M Setelah Lebaran 

    TRIBUNJATENG.COM -Susansi binti Mahpudin (22), tenaga kerja Indonesia asal Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terancam hukuman mati di Arab Saudi.

    Susanti akan dieksekusi setelah Lebaran 2025.

     Dia divonis membunuh anak majikan oleh pengadilan pada 20 April 2011.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang, Banuara Nadeak, Selasa (10/1/2012) mengatakan, informasi mengenai vonis Susanti terlambat diketahui karena pihak berwenang terlambat menyampaikan salinan putusan. 

    Sidang vonis digelar 20 April 2011, namun salinan putusan baru disampaikan ke Kedutaan Besar RI lima bulan kemudian atau September 2011.

    Pihak keluarga di Karawang juga baru mengetahui kabar itu akhir Desember 2011.

     Sejak keberangkatan Susanti ke Arab Saudi tahun 2008, keluarga tidak menerima kabar, baik surat maupun telepon.

    Susanti divonis hukuman mati karena tuduhan membunuh anak majikan. Dia tidak didampingi pengacara dan mengaku dipaksa membunuh anak majikannya. Menurut pengakuan Susanti, anak majikannya yang berusia 13 tahun sebenarnya tewas karena gantung diri.

     

     

    Butuh Rp 40 Miliar untuk Bebaskan Susanti

    Menanggapi kasus tersebut, Menteri P2MI mengatakan ada dana yang harus dikucurkan.

    Dana tersebut diperuntukkan membebaskan Susanti dari hukuman mati yang sudah ditetapkan di Arab Saudi.

    Abdul Kadir Karding mengatakan, butuh uang minimal Rp 40 miliar untuk membebaskan Susanti binti Mahfudin (22).

    Susanti adalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang mendapatkan hukuman mati di Riyadh, Arab Saudi.

    Angka tersebut diperoleh usai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melakukan negosiasi dengan pihak Arab Saudi.

    “Kalau menurut teman-teman Kementerian Luar Negeri Minimal di angka Rp 40 miliar,” kata Karding di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/3/2025), seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (15/3/2025).

     

    (*)

     

  • Gila Banget, Total Hadiah Esports World Cup 2025 Lebih dari Rp 1 Triliun

    Gila Banget, Total Hadiah Esports World Cup 2025 Lebih dari Rp 1 Triliun

    Jakarta

    Piala Dunia Esports atau Esports World Cup 2025 telah mengumumkan total hadiah yang akan diperebutkan seluruh tim esports di seluruh dunia. Angkanya meningkat dari tahun lalu, yang mana jumlanya semakin fantastis.

    2024, pihak penyelenggara menyiapkan total hadiah sebesar USD 60 juta atau sekitar Rp 1 triliun (kurs saat ini). Apresiasi finansial tersebut didistribusikan ke dalam beberapa kategori, seperti Game Championship, Club Championship, Qualifier, dan pemain terbaik di setiap game.

    Lalu pada 2025, total uang tunai yang bisa dibawa pulang oleh partisipan meningkat USD 10 juta atau sekitar Rp 168 miliar. Jadi sekarang, total hadiah Esports World Cup 2025 menjad USD 70 juta atau sekitar Rp 1,17 triliun, sebagaimana pantauan detikINET dari media sosial resminya, Kamis (17/4/2025).

    Ajang bergengsi ini rencananya diselenggarakan mulai Juli 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Kemeriahannya akan berakhir pada Agustus 2025.

    Adapun sederet game yang akan dipertandingkan di kompetisi esports skala internasional ini adalah Valorant, Apex Legends, Fatal Fury, Rennsport, League of Legends, Free Fire, Dota 2, Mobile Legends, Call of Duty Black Ops 6, Honor of Kings, Starcraft, Overwatch, PUBG: Battleground, Chess, FC25, Call of Duty Warzone, Rainbow Six Siege, ROcket League, Tekken 8, Teamfight Tactics, Counter Strike 2, Street Fighter 6, Crossfire, PUBG Mobile.

    Pertandingan pertama dimulai 8-13 Juli 2025. Pada pekan pertama ini, gamer bisa menikmati serangkaian acara dari game Valorant, Apex Legends, Fatal Dury, dan Rennsport. Lalu pekan kedua diselenggarakan pada 17-20 Juli 2025. Berikut jadwal Esports World Cup 2025.

    Pekan pertama: 8-13 JuliPekan kedua: 15-20 JuliPekan ketiga: 22-27 JuliPekan keempat: 29 Juli – 3 AgustusPekan kelima: 7-9 AgustusPekan keenam: 11-16 AgustusPekan ketujuh: 19-24 Agustus

    Sejauh ini baru beberapa game yang diketahui besaran hadiahnya. Berikut alokasi hadiah yang diberikan pihak penyelenggara untuk game yang dimaksud.

    Counter Strike 2: USD 1.25.000 atau sekitar 21 miliarCall of Duty Black Ops 6: USD 1,8 juta atau sekitar Rp 30 miliarLeague of Legends: USD 2 juta atau sekitar Rp 33,6 miliarRocket League: USD 1 juta atau sekitar 16,8 miliarOverwatch: USd 1 juta atau sekitar 16,8 miliarDota 2: USD 3 juta atau sekitar Rp 50 miliarPUBG Mobile: USD 3 juta atau sekitar Rp 50 miliar

    (hps/fay)

  • Beberapa Bulan Lagi, AS-Arab Saudi Akan Teken Kesepakatan Nuklir

    Beberapa Bulan Lagi, AS-Arab Saudi Akan Teken Kesepakatan Nuklir

    Riyadh

    Amerika Serikat (AS) semakin dekat dengan kemitraan energi penting dengan Arab Saudi, yang dapat membuka jalan bagi pengembangan nuklir komersial di kerajaan tersebut. Menteri Energi AS Chris Wright menyebut kesepakatan nuklir dapat dicapai hanya dalam beberapa bulan ke depan.

    Dalam wawancara eksklusif dengan Al Arabiya News menjelang kunjungan Presiden Donald Trump ke Saudi bulan depan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (14/4/2025), Wright mengonfirmasi bahwa AS sedang bersiap untuk menandatangani perjanjian kerja sama energi yang luas dalam beberapa pekan ke depan.

    Kesepakatan khusus soal nuklir, sebut Wright, kemungkinan akan menyusul dalam beberapa bulan mendatang.

    “Saya pikir dalam jangka pendek, kami akan menandatangani perjanjian yang lebih luas tentang kerja sama di seluruh bidang energi, dalam kemitraan, dalam investasi, dalam investigasi. Nuklir tentu saja menjadi salah satu bidang itu,” kata Wright dalam wawancara eksklusif pada Minggu (13/4) waktu setempat.

    “Untuk mendapatkan perjanjian khusus untuk bermitra dalam pengembangan nuklir komersial di Arab Saudi, hal itu akan memakan waktu sedikit lebih lama, itu akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu, tetapi Anda akan mewujudkannya. Saya pikir itu dimungkinkan,” ucapnya.

    Kesepakatan semacam itu akan bergantung pada penandatanganan apa yang disebut sebagai “Perjanjian 123” oleh Arab Saudi dengan AS — prasyarat untuk setiap kerja sama nuklir AS di bawah Undang-undang Energi Atom.

    Perjanjian ini mengikat secara hukum dan dirancang untuk memastikan bahwa kerja sama nuklir sipil tidak berkontribusi pada proliferasi senjata.

    “Itu tidak akan terjadi tanpa perjanjian itu. Kita memerlukan Perjanjian 123 dan kerangka kerja yang lebih luas dan spesifik tentang bagaimana kita akan bekerja sama dan bagaimana segala sesuatunya akan berjalan,” imbuhnya.

    Kunjungan Wright ke Riyadh mencerminkan pendekatan yang diperbarui terhadap kawasan Teluk dari pemerintahan Trump, yang ditunjukkan dengan kunjungan luar negeri pertama Presiden AS ke Saudi pada masa jabatan pertamanya.

    Waktu dan nada pernyataan yang disampaikan Wright menunjukkan langkah reset yang disengaja untuk diplomasi energi AS di kawasan tersebut. Selain kerja sama nuklir, Wright menekankan pentingnya dialog di seluruh spektrum energi.

    “Kami berbicara soal minyak, gas alam, tenaga surya, penyimpanan energi, aliran air, dan industri,” sebutnya.

    Trump diperkirakan akan mengunjungi Saudi bulan depan, yang menandakan penyelarasan strategis lebih dalam dan keterlibatan ekonomi dengan kawasan Teluk.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini