kab/kota: Riyadh

  • FIFAe World Cup 2025 Lahirkan Dua Juara Dunia Baru, Thailand dan Polandia Angkat Trofi

    FIFAe World Cup 2025 Lahirkan Dua Juara Dunia Baru, Thailand dan Polandia Angkat Trofi

    Liputan6.com, Jakarta – FIFAe World Cup 2025 berakhir dengan menegangkan, sekaligus mencatatkan sejarah baru di panggung turnamen esports sepak bola dunia. Mempertandingkan dua divisi berbeda, mobile dan konsol, ajang tahunan ini melahirkan dua juara berbeda.

    Digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada 10 hingga 13 Desember 2025, atlet esports wakil Thailand keluar sebagai juara di kategori mobile. Sementara itu, tim asal Polandia menjadi juara di kategori konsol.

    Di divisi mobile, wakil Thailand JXMKT tampil sebagai juara divisi mobile setelah melalui laga final ketat melawan Brasil. Kemenangan ini menempatkan tim asal Negeri Gajah Putih tersebut di puncak dunia untuk kategori eFootball mobile.

    “Saya sangat bangga dan ingin berterima kasih pada pelatih saya. Tanpa dia, saya tidak akan bisa jadi juara, dan ingin berterima kasih pada tim saya, dan juga para pendukung dari Thailand. Mimpi jadi kenyataan,” ujar JXMKT, sebagaimana dikutip dari keterangannya, Selasa (16/12/2025).

    Sementara itu, divisi konsol menghadirkan duel negara Eropa yang menegangkan di partai puncak. Tim Plandia yang diperkuat Ostrybuch dan Zilo berhasil membuat tim Italia bertekuk lulut dalam final dua ronde dan keluar sebagai juara dunia.

    Zilo mengaku momen kemenangan tersebut sangat emosional baginya. “Ini sangat spesial buat saya, terutama saat saya ada di sini bersama saudara saya. Saya sangat bangga,” katanya usai mengangkat trofi juara eFootball.

    FIFAe World Cup 2025 sendiri mencetak rekor partisipasi. Konami menyebutkan, turnamen esports berskala global ini diikuti oleh 90 negara dan wilayah dengan total 16,5 juta pemain yang ambil bagian dalam fase kualifikasi.

    Dari jumlah tersebut, masing-masing 12 perwakilan nasional dari divisi mobile dan konsol melaju ke babak final dunia. Berkaca dari pencapaian ini, perusahaan mengonfirmasi kelanjutan laga kompetitif ke level berikutnya.

    Dijelaskan, kualifikasi FIFAe World Cup 2026 dijadwalkan akan dimulai pada Februari 2026 dan kembali mempertandingkan game eFootball.

  • DCO Soroti Perkembangan Pesat Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)

    DCO Soroti Perkembangan Pesat Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)

    Bisnis.com, JAKARTA — Organisasi Kerja Sama Digital (Digital Cooperation Organisation/DCO) menyoroti perkembangan pesat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan teknologi baru yang telah mengubah arah pembangunan global.

    Direktur Jenderal DCO, Hajar El Haddaoui menyebut bahwa AI bukanlah teknologi yang sepenuhnya baru. Sejak awal abad ke-20, AI telah digunakan untuk menganalisis data.

    Namun, saat ini AI telah berkembang jauh hingga mampu menciptakan data. Dalam waktu dekat, AI bahkan bertindak secara mandiri.

    “Kita sedang memasuki fase baru di mana AI tidak hanya menganalisis dan menciptakan data, tetapi juga mampu bertindak. Karena itu, desain teknologi yang berpusat pada manusia menjadi sangat krusial agar AI tetap bertanggung jawab dan benar-benar melayani kepentingan umat manusia,” kata Hajar dalam keterangannya, dikutip Minggu (14/12/2025).

    Menurut Hajar, dalam pengembangan AI, manusia harus tetap memegang kendali penuh. Teknologi, imbuhnya, tidak boleh mengambil alih keputusan dan kendali atas kehidupan manusia.

    Seiring dengan percepatan adopsi AI oleh pemerintah di berbagai negara, Hajar menilai keseimbangan antara inovasi dan perlindungan publik harus dijaga melalui regulasi berbasis risiko. Pendekatan ini memungkinkan teknologi berkembang tanpa mengabaikan aspek etika, tanggung jawab, dan keselamatan masyarakat.

    “Pemerintah perlu menerapkan tata kelola AI yang berbasis risiko, berlandaskan prinsip etika, serta menyelaraskan standar lintas kawasan agar penerapannya konsisten dan relevan bagi generasi mendatang,” jelasnya.

    Menyoroti Indonesia sebagai salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, Hajar menyebut bahwa setidaknya terdapat tiga pilar utama agar pertumbuhan tersebut tetap inklusif dan berkelanjutan.

    Pertama, investasi pada konektivitas dan infrastruktur digital sebagai fondasi pengembangan teknologi baru. Kedua, pengembangan keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia agar mampu mengelola teknologi secara optimal dan bertanggung jawab.

    “Banyak negara sudah memiliki teknologi, tetapi belum memiliki talenta yang memadai untuk mengelolanya. Investasi pada pengembangan keterampilan menjadi faktor penentu keberhasilan transformasi digital,” ujarnya.

    Pilar ketiga adalah penguatan tata kelola, termasuk adopsi praktik terbaik dari negara-negara yang telah lebih maju dalam merancang kerangka regulasi teknologi berbasis risiko. Selain itu, Hajar menekankan pentingnya kemitraan melalui pendekatan triple P, yakni kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan sektor publik, untuk memastikan manfaat ekonomi digital dapat dirasakan secara merata.

    Di tengah kemajuan digital yang pesat, Hajar mengakui Indonesia masih menghadapi tantangan kesenjangan konektivitas dan keterampilan digital antara wilayah perkotaan dan daerah terpencil.

    Berdasarkan analisis Digital Economy Navigator DCO terhadap lebih dari 80 negara, keterbatasan talenta menjadi salah satu risiko utama yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia.

    “Tantangan talenta ini sebenarnya dapat diubah menjadi peluang. Indonesia dapat memperkuat kemitraan dengan institusi akademik, pusat pembelajaran daring nasional, serta membangun jalur talenta lintas negara anggota,” katanya.

    Pendekatan tersebut, lanjut Hajar, memungkinkan percepatan pengembangan keterampilan dan peningkatan kapasitas, sekaligus membantu menjembatani kesenjangan digital antarwilayah.

    Dengan strategi yang tepat, transformasi digital dinilai tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat inklusivitas dan keberlanjutan pembangunan nasional.

    Sebagai gambaran, Organisasi Kerja Sama Digital didirikan pada tahun 2020 di sela-sela G20, dengan kantor pusat di Riyadh, Arab Saudi.

  • Ketua Asprov Jatim Sebut, Penundaan Kongres Tak Pengaruhi Proses Pendaftaran Bacalon

    Ketua Asprov Jatim Sebut, Penundaan Kongres Tak Pengaruhi Proses Pendaftaran Bacalon

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh, menyampaikan bahwa penundaan Kongres PSSI di sejumlah daerah, termasuk Jawa Timur, didasarkan pada surat resmi PSSI Pusat bernomor 6794/PGD/894/XII-2025 yang ditandatangani Sekjen PSSI, Yunus Nusi, pada 10 Desember 2025. Keputusan tersebut dinilai cukup mendadak karena bertepatan dengan proses penjaringan calon yang sudah berjalan.

    Hingga saat keputusan penundaan turun, Komite Pemilihan (KP) PSSI Jatim tengah memverifikasi berkas pendaftaran calon tunggal Ketua PSSI Jatim, Raja Siahaan. Ahmad Riyadh menegaskan bahwa penundaan itu tidak membatalkan proses yang sudah dilalui.

    “Karena kalimatnya menunda tahapan ya ditunda. Nah yang sudah berjalan sekarang sampai verifikasi ya sampai verifikasi saja, yang sampai pendaftaran ya stop sampai pendaftaran, yang tinggal pemilihan tinggal tunggu nanti begitu jalan lagi berlanjut lagi sesuai tahapan yang sudah berjalan,” kata Riyadh.

    Ketua KP PSSI Jatim, Samiadji Makin Rahmat, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini berada pada tahap verifikasi dan sebelumnya telah menjadwalkan pengumuman hasil pada 12 Desember 2025. Namun karena adanya arahan baru dari PSSI Pusat, proses berikutnya terpaksa dihentikan sementara.

    “Pak Sekretaris tadi memberikan informasi (penundaan kongres) itu, tentu kami bagian PSSI Jatim ikut tunduk dengan keputusan lebih tinggi dari PSSI Pusat. Sehingga nanti langkah komite itu juga tidak salah,” ujarnya.

    Dengan adanya penundaan tersebut, waktu pelaksanaan Kongres Pemilihan Ketua PSSI Jatim menjadi tidak pasti. Padahal, berdasarkan jadwal awal, kongres dijadwalkan berlangsung pada 12 Januari 2026. Selain Jawa Timur, terdapat 16 provinsi lain yang turut mengalami penundaan kongres karena sejumlah pertimbangan dari PSSI Pusat.

    Pertimbangan pertama adalah situasi bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah, khususnya Aceh dan Sumatera. Kedua, pemerintah tengah merencanakan revisi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), termasuk penetapan 21 cabang olahraga prioritas, dengan sepak bola menjadi salah satu di antaranya.

    Pertimbangan ketiga berkaitan dengan penguatan kerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk optimalisasi pembinaan serta penyelenggaraan kompetisi daerah berbasis APBD sesuai revisi Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 dan ditopang Permendagri Nomor 27 Tahun 2024 yang membuka peluang pemanfaatan aset daerah oleh pihak ketiga, termasuk pengelolaan stadion dan sarana olahraga.

    Pertimbangan keempat adalah pelaksanaan sosialisasi Statuta PSSI Edisi Tahun 2025 dan Peraturan Organisasi PSSI Tahun 2025, yang tengah disiapkan sebagai dasar pembenahan tata kelola organisasi sepak bola nasional. [way/ian]

  • Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

  • Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi Tuai Perhatian

    Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi Tuai Perhatian

    Liputan6.com, Jakarta – Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia yang kembali juara dunia di kancah esports internasional, menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (7/12/2025).

    Informasi lain yang juga populer datang dari fitur notifikasi Good Lock yang akan kembali hadir di One UI 8.5.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi di IESF WEC 2025, Dominasi Sempurna 3-0 Atas Kamboja 

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • FIFAe World Cup 2025 Siap Panaskan Riyadh 10 Desember, eFootball Dapat Update Baru dan Hadiah Gratis

    FIFAe World Cup 2025 Siap Panaskan Riyadh 10 Desember, eFootball Dapat Update Baru dan Hadiah Gratis

    Liputan6.com, Jakarta – Turnamen FIFAe World Cup 2025 siap digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada 10 Desember, dengan tetap menggunakan game eFootball sebagai kategori yang akan dipertandingkan.

    Konami, selaku pengembang dan penerbit game eFootball menyebut, tahun ini jadi salah satu turnamen terbesar yang pernah digelar dengan jumlah peserta tembus 16,5 juta pemain dari 90 negara.

    “Rekor jumlah pemain dari 90 negara dan wilayah yang berparitisipasi sungguh luar biasa, mencapai angka 16,5 juta pemain,” kata Konami dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).

    Dijelaskan, ada sebanyak 12 negara telah melaju ke putaran final untuk dua divisi, yakni konsol dan mobile. Untuk kategori konsol, pertandingan memakai format 2v2. Sedangkan untuk mobile menggunakan format 1v1. 

    “Semua peserta akan menjalani fase grup yang nantinya lanjut ke babak eliminasi dan final,” jelas Konami. 

    Bersamaan dengan digelarnya turnamen FIFAe World Cup 2025, perusahaan berbasis di Jepang ini juga akan menggulirkan update besar-besaran ke eFootball.

    Rencananya, Konami akan menambahkan fitur analisis gaya bermain, penyesuaian gameplay, hingga fitur “Advice” untuk membantu player menata taktik secara real time di dalam game.

    Fitur “Analysis” sendiri memberi data dari 10 pertandingan terakhir, dan divisualkan dalam graf sehingga semakin mudah untuk membaca kecenderungan permainan.

    Update lain adalah menyesuaikan kecepatan pemain belakang, stamina, serta kemampuan bertahan “Defensive Awareness” agar lebih efektif menahan lawan dengan akselerasi lebih cepat.

    Konami juga membawa kemampuan baru untuk Ronald Koeman melalui fitur “Link-up Play”, di mana dia akan mendapatkan Link-Up “Aggressive Cross”.

  • Timnas MLBB Men Indonesia Akhiri IESF WEC 2025 di Peringkat 4, Pelatih Bidik SEA Games Thailand

    Timnas MLBB Men Indonesia Akhiri IESF WEC 2025 di Peringkat 4, Pelatih Bidik SEA Games Thailand

    Liputan6.com, Jakarta – Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Men Indonesia harus puas mengakhir perjuangan mereka di turnamen IESF World Esports Championship (WEC) 2025 di posisi ke-4. 

    Bertanding di Quill City Mall, Kuala Lumpur, pada Minggu, 7 Desember 2025, timnas MLBB Men harus mengakui kekalahan mereka melawan Turki saat laga perebutan medali perunggu.

    Walau sudah tampil percaya diri sepanjang turnamen, timnas esports Indonesia ternyata masih belum mampu menembus tiga besar dunia MLBB. Walau begitu, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, Richard Pernama, memberikan apresiasi untuk performa pemain.

    Ia menilai, pencapaian ini menjadi momen penting untuk mematangkan tim menuju agenda besar berikutnya. “Para atlet MLBB Men telah menyelesaikan debut internasional membela Merah Putih dengan memberikan sebagian besar potensi mereka,” katanya.

    Ia menambahkan, “ajang ini sangat membantu dalam menyempurnakan aspek teknis dan non-teknis tim. Ini adalah bekal penting dalam persiapan akhir menuju sasaran utama, yaitu pertandingan cabor (cabang olahraga) esports di SEA Games 2025 Thailand.”

    Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia di IESF WEC 2025

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun. 

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

  • Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi Tuai Perhatian

    Timnas MLBB Women Indonesia Juara Dunia Lagi di IESF WEC 2025, Dominasi Sempurna 3-0 Atas Kamboja

    Liputan6.com, Jakarta – Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

    MLBB Men Indonesia Tembus Semifinal

    Sementara itu, skuad MLBB Men Indonesia juga memperlihatkan performa stabil. Mereka berhasil menuntaskan fase grup dengan kemenangan atas Kazakhstan, Rumania, Peru dan melaju positif dengan menaklukkan Nepal di babak perempat.

    Timnas MLBB Men dijadwalkan menghadapi Malaysia di semifinal pada 7 Desember 2025, dan dipastikan seluruh pemain sudah fokus dan siap melajuk ke babak final.

    “Para pemain saat ini sedang berada dalam kondisi terbaik mereka, dan menunjukkan perkembangan signifikan sepanjang turnamen. Kita menghormati kekuatan Malaysia sebagai tuan rumah, tapi kami datan dengan fokus, disiplin, dan tekad penuh,” katanya.

  • Penyidik KPK Masih di Arab, Sisir Riyadh-Mina untuk Dalami Korupsi Kuota Haji Tambahan

    Penyidik KPK Masih di Arab, Sisir Riyadh-Mina untuk Dalami Korupsi Kuota Haji Tambahan

    Liputan6.com, Jakarta – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berada Arab Saudi untuk mendalami dugaan korupsi kuota haji tambahan 2024.

    Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menyebut penyidik terus bergerak dari satu titik ke titik lain untuk mengecek kondisi di lapangan.

    Asep mengatakan, dari laporan foto dan dokumentasi yang diterima, penyidik sudah mendatangi Riyadh, Jeddah, hingga Mina, Pemeriksaan dilakukan di berbagai titik, termasuk hotel dan layanan transportasi yang berkaitan dengan tambahan kuota tersebut.

    “Belum (pulang). Jadi sedang diceklah tempat yang di mana jemaah-jemaah itu terkonsentrasi. Salah satu itu kan ini. Betul. Hotel, transportasi kemudian juga secara lain,” kata dia kepada wartawan, Jumat (5/12/2025).

    Menurut Asep, keberangkatan penyidik ke Arab Saudi bukan tanpa dasar. Ia menyebut penyidii saat ini tengah memeriksa ketersediaan fasilitas yang menampung kuota tambahan.

    “Jadi kita akan membuktikan atau akan mencari informasi apakah fasilitas yang di sana itu memang benar tersedia. Karena kami memiliki pemahaman bahwa ketika negara dalam hal ini, Arab Saudi memberikan kuota, sudah pasti sudah siap dengan fasilitasnya,” ujar dia.

     

  • Arab Saudi Vs UEA: Rivalitas yang Kian Memanas

    Arab Saudi Vs UEA: Rivalitas yang Kian Memanas

    Jakarta

    Hubungan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) kembali diuji. Penyebabnya adalah perbedaan dukungan terhadap faksi-faksi yang bertempur di kawasan.

    Dalam kunjungan terbarunya ke Washington, putera mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) disebut meminta Presiden AS Donald Trump menekan Abu Dhabi, karena diduga ikut menyuplai senjata bagi milisi Rapid Support Forces (RSF) di Sudan.

    Ketika perang saudara meletup pada April 2023, Arab Saudi berada di kubu Angkatan Bersenjata Sudan (SAF), yang berperang melawan RSF. Kini, Riyadh beralih menjadi mediator antara kedua pihak yang bertikai.

    Konflik Sudan telah berkembang menjadi bencana kemanusiaan dan krisis pengungsian terbesar di dunia. Kendati marak dugaan kejahatan perang, UEA dituding masih terus memasok senjata kepada RSF, tuduhan yang dibantah Abu Dhabi.

    Namun, alih-alih mengecam manuver Saudi melalui Trump, Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) memilih diam di ruang publik, sekaligus menegaskan kembali bahwa UEA tidak terlibat dalam perang itu.

    “Yang terjadi adalah evolusi alami hubungan dua kekuatan regional yang semakin percaya diri,” ujar Kristian Alexander, peneliti senior Rabdan Security and Defense Institute di Abu Dhabi, kepada DW. Kedua negara, menurut dia, tengah menjalankan agenda transformasi nasional yang ambisius dan semakin otonom dalam kebijakan luar negeri.

    “Perbedaan-perbedaan seperti ini sesekali muncul di permukaan,” kata Alexander.

    Akar sejarah Saudi – UEA

    “MBZ mendukung MBS dalam perjalanannya menuju posisi putra mahkota dan pemimpin de facto pada 2018,” ujar Bianco. Namun hubungan yang terlalu dekat juga membuat perbedaan kecil tampak membesar.

    Sejak 2018, Bianco mencatat sejumlah momen ketika ketegangan di antara kedua tokoh memuncak. “Tapi setiap kali hampir meledak, kedua pihak berusaha menahan diri agar tidak berubah menjadi krisis penuh,” katanya.

    Yaman, minyak, dan politik yang tak sejalan

    Riak pertama muncul pada kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh agen Saudi pada tahun 2018. Ketika MBS mendapat kecaman global setelah skandal di Istanbul, dia berharap UEA akan pasang badan. Namun Abu Dhabi justru bergeming, tak ingin terseret badai reputasi.

    Di Yaman, koalisi pimpinan Saudi sejak 2015 juga tidak berjalan mulus. UEA, kata Bianco, tidak sepenuhnya mengikuti haluan Riyadh dan menjalankan agenda sendiri. Abu Dhabi, misalnya, mendukung Southern Transitional Council yang ingin memisahkan diri dari wilayah utara yang dikuasai Houthi. Riyadh, sebaliknya, menginginkan Yaman tetap bersatu dan belakangan tidak menutup pintu bagi dominasi Houthi.

    Perbedaan lain muncul pada 2021 ketika UEA menolak imbauan Saudi untuk mengurangi produksi minyak OPEC demi stabilitas pasar. Abu Dhabi malah meningkatkan kapasitasnya sendiri. Alexander menyebut perselisihan itu cepat diselesaikan lewat dialog. Kedua negara kembali sinkron dalam kebijakan pemangkasan produksi yang lebih besar setelahnya.

    Persaingan dua strategi nasional

    Baik Riyadh maupun Abu Dhabi kini menjalankan rencana jangka panjang untuk mengurangi kebergantungan pada minyak. Kedua negara berambisi menjadi pusat teknologi serta AI. Saudi dengan Vision 2030 dan UEA dengan UAE 2031. Diduga, persaingan ekonomi antara Riyadh dan Dubai sebagai pusat keuangan dunia, akan semakin ketat.

    Namun menurut Michael Stephens dari Royal United Services Institute, persaingan bisnis tidak lantas akan melahirkan konfrontasi. “Kawasan terlalu tidak stabil untuk risiko seperti itu,” katanya.

    Bianco sependapat. Dari sudut geopolitik, Saudi dan UEA justru perlu bersatu menghadapi aktor lain, termasuk Iran dan juga Israel. UEA menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020, sementara Riyadh menghentikan pembicaraan setelah serangan Hamas 7 Oktober 2023 dan perang Gaza yang berkepanjangan.

    UEA tidak ingin keluar dari kesepakatan Abraham Accords dan berharap keadaan kembali normal. Sementara Saudi menolak melanjutkan negosiasi tanpa jalan menuju solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. Sejauh ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap menolak pembentukan negara Palestina merdeka.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Trump Ancam Pecat Ketua The Fed di Forum Investasi Arab Saudi”

    (ita/ita)