kab/kota: Rio De Janeiro

  • KTT BRICS, Prabowo Usul NDB Lebih Banyak Biayai Negara Berkembang

    KTT BRICS, Prabowo Usul NDB Lebih Banyak Biayai Negara Berkembang

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mendorong New Development Bank (NDB) yang digagas negara-negara BRICS untuk lebih banyak menyalurkan pembiayaan ke negara-negara berkembang. Usulan itu ia sampaikan saat sesi ekonomi dan keuangan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Prabowo menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan ekonomi antarnegara global south. Salah satunya dengan memperluas pemanfaatan pembiayaan dari NDB.

    “Ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa pemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).

    Airlangga menyebut Indonesia juga sudah menyatakan kesiapan untuk ikut aktif bergabung dalam NDB. Dengan bergabung, Indonesia bisa mengakses pembiayaan pembangunan untuk agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Ia menambahkan, saat ini NDB tengah menangani 120 proyek yang fokus pada energi bersih, infrastruktur, serta ekonomi hijau dan sirkular dengan nilai total mencapai US$ 39 miliar atau sekitar Rp 627,9 triliun (kurs Rp 16.100).

    “Dilaporkan tadi dalam New Development Bank itu ada beberapa proyek yang sedang ditangani antara lain clean energy project, kemudian infrastruktur, kemudian juga beberapa proyek yang terkait dengan sustainability dan green. Saat sekarang ditangani 120 proyek dan nilainya sekitar US$ 39 billion,” jelas Airlangga.

    Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menambahkan bahwa Prabowo juga melontarkan gagasan pembentukan South-South Economic Compact. Inisiatif ini bertujuan agar negara-negara BRICS bisa menjadi motor penggerak dalam memberi akses perdagangan yang lebih luas bagi negara global south.

    “Di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya untuk menjadi bagian dan supply chain,” pungkas Tata.

    (hal/rrd)

  • Di BRICS, Prabowo tegaskan komitmen Indonesia dukung perdamaian dunia

    Di BRICS, Prabowo tegaskan komitmen Indonesia dukung perdamaian dunia

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia melalui multilateralisme dan keadilan dalam tata kelola global.

    Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Presiden Prabowo menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7).

    “Bapak Presiden juga menegaskan menolak perang dan juga penggunaan standar ganda. Dan Bapak Presiden sejalan dengan hampir dari seluruh peserta mendorong reformasi multilateral dan keterwakilan ‘global south’ dalam tata kelola global, khususnya dalam institusi seperti PBB dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil,” kata Airlangga dalam keterangannya, Senin.

    Dalam pertemuan bertema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance” itu, Presiden Prabowo juga mengangkat pentingnya Bandung spirit dalam forum BRICS, terutama dalam memperjuangkan nasib negara-negara berkembang dan mendukung kemerdekaan Palestina.

    Dalam pandangan Indonesia, BRICS perlu menjadi kekuatan penyeimbang yang dapat menyuarakan kepentingan negara-negara “global south” secara adil dan konsisten.

    “Bapak Presiden menegaskan hubungan terhadap Palestina dan secara khusus untuk mengingatkan Bandung spirit agar bisa dibawa dalam forum, dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut,” kata Airlangga.

    Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir (Tata) yang turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut menambahkan bahwa sebagian besar pemimpin negara anggota BRICS menyoroti situasi global yang makin tidak menentu.

    “Salah satu isu yang sangat banyak diangkat oleh negara anggota adalah pentingnya untuk BRICS mengambil kepemimpinan untuk ‘global south’ agar bisa mendorong me-reform sistem multilateral,” kata Tata.

    Menurutnya, konsolidasi negara-negara “global south” dinilai sangat penting dalam menjaga stabilitas internasional dan menciptakan ruang pembangunan yang kondusif bagi negara-negara berkembang.

    Dalam forum tersebut, Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap upaya reformasi serta menyambut baik solidaritas antaranggota BRICS untuk menciptakan sistem dunia yang lebih inklusif dan berimbang.

    “Oleh karena itu, tadi semangatnya adalah bagaimana BRICS bisa berkontribusi untuk mendorong reformasi, untuk mendorong penguatan dari sistem multilateral itu sendiri,” ucap dia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Alasan Trump Murka ke BRICS dan Kasih Ancaman Tarif: Gara-gara Disindir

    Alasan Trump Murka ke BRICS dan Kasih Ancaman Tarif: Gara-gara Disindir

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memberikan tarif tambahan 10% ke negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika dari BRICS. Namun, Trump tak menjelaskan secara rinci kebijakan BRICS apa yang dimaksud.

    Semua ini bermula saat pertemuan anggota BRICS berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil. Para pemimpin blok itu mengkritik kebijakan tarif Trump yang luas dalam sebuah pernyataan bersama tertanggal 6 Juli.

    Mereka memperingatkan langkah-langkah proteksionis sepihak yang tidak berdasar, termasuk kenaikan tarif timbal balik secara sembarangan. Tanpa menyebut Amerika Serikat secara langsung, para pemimpin BRICS menyampaikan keprihatinan terhadap tarif dagang sepihak tanpa mempertimbangkan dampaknya.

    “Keprihatinan serius atas meningkatnya tindakan tarif dan non-tarif sepihak yang mendistorsi perdagangan dan bertentangan dengan aturan WTO. Peningkatan tindakan pembatasan perdagangan bisa mengganggu ekonomi global dan memperburuk ketimpangan ekonomi yang sudah ada,” jelas BRICS.

    Trump lantas meradang setelah adanya pernyataan itu. Lewat Truth Social miliknya, ia mengancam memberikan tarif impor tambahan sebesar 10%.

    “Negara mana pun yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika dari BRICS akan dikenai TARIF TAMBAHAN sebesar 10%. Tidak akan ada pengecualian terhadap kebijakan ini,” kata Trump di Truth Social.

    Kelompok BRICS yang terdiri dari negara-negara berkembang itu juga menyatakan dukungan simbolik kepada sesama anggotanya, Iran, dengan mengecam serangkaian serangan militer terhadap negara tersebut-tanpa menyebut nama Israel atau Amerika Serikat yang memang sedang melakukan operasi militer.

    Anggota BRICS smeliputi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Indonesia, dan Iran. BRICS berupaya untuk membantu negara berkembang dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, militer, teknologi, dan hubungan diplomasi antar negara.

    Tahun ini, Presiden China Xi Jinping mengirim Perdana Menteri Li Qiang sebagai wakilnya dalam pertemuan tersebut. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional, menghadiri pertemuan secara daring.

    Secara terpisah, Trump mengonfirmasi AS akan mulai mengirimkan surat ‘cinta’ yang isinya tentang tarif khusus per negara dan kesepakatan apa pun yang telah dicapai dengan berbagai mitra dagang.

    Pemerintahan Trump telah menyatakan tarif-tarif yang diumumkan pada bulan April akan mulai berlaku pada 1 Agustus, bukan 9 Juli, bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dengan AS.

    Pada April kemarin, Trump mengumumkan jeda selama 90 hari terhadap tarif tinggi yang baru saja dia umumkan beberapa hari sebelumnya kepada sebagian besar mitra dagang. Jeda tersebut dijadwalkan berakhir pada hari Rabu ini, yang memicu kekhawatiran di kalangan investor dan mitra dagang AS.

    Tonton juga “Trump Ancam Tarif 150% ke BRICS: Mereka Coba Hancurkan Dolar AS!” di sini:

    (fdl/fdl)

  • Video: BRICS Kecam Israel hingga Target APBN Prabowo Meleset

    Video: BRICS Kecam Israel hingga Target APBN Prabowo Meleset

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah meningkatnya konflik global dan persaingan geopolitik yang kian tajam, para pemimpin negara-negara BRICS menyatakan sikap tegas dalam KTT yang digelar di Rio De Janeiro, Brasil. Selain itu penerimaan perpajakan diperkirakan tidak akan mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Senin, 07/07/2025) berikut ini.

  • Masuknya RI di BRICS inisiasi tahun pertama Presiden Prabowo

    Masuknya RI di BRICS inisiasi tahun pertama Presiden Prabowo

    Presiden RI Prabowo Subianto berfoto bersama para pemimpin dunia anggota BRICS pada KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025) waktu setempat. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Seskab: Masuknya RI di BRICS inisiasi tahun pertama Presiden Prabowo
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan bahwa masuknya Indonesia dalam kelompok ekonomi dunia BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo Subianto guna menunjukkan pentingnya posisi Indonesia di internasional. Seskab Teddy yang mendampingi Presiden Prabowo menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7) mengatakan bahwa Indonesia disambut baik dalam pertemuan tersebut.

    “Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia, dan disambut baik oleh seluruh anggota BRICS,” kata Seskab Teddy dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Seskab menjelaskan bahwa KTT yang mengusung tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance” itu merupakan KTT BRICS pertama yang dihadiri oleh Presiden Prabowo dan pertama kalinya Indonesia menjadi anggota penuh pada tahun 2025.

    Setelah dinyatakan resmi menjadi anggota penuh pada Januari 2025, Indonesia pun diterima dengan cepat menjadi anggota ke-10 BRICS.

    “Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Indonesia di dunia internasional,” kata Teddy.

    Dengan anggota awal sebanyak lima negara, kini anggota BRICS telah berkembang menjadi sepuluh negara resmi, antara lain Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Etiopia, Iran, dan Indonesia. Seskab menjelaskan kesepuluh anggota ini merepresentasikan 50 persen jumlah penduduk dunia, dan 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau GDP global.

    Presiden Prabowo meyakini keikutsertaan Indonesia dalam BRICS akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global, serta menekankan pentingnya kerja sama antarnegara guna mendukung stabilitas dan kemakmuran dunia. Seskab juga menilai bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan implementasi dari kebijakan diplomasi yang selalu ditekankan Presiden Prabowo.

    “Bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS ini merupakan perwujudan prinsip yang selalu dipegang oleh Kepala Negara bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” kata Teddy.

    Sumber : Antara

  • Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen untuk BRICS, Termasuk Indonesia?

    Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen untuk BRICS, Termasuk Indonesia?

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang dianggap mendukung apa yang disebutnya sebagai “kebijakan anti-Amerika” dari kelompok BRICS. Apakah termasuk Indonesia?

    “Setiap negara yang memihak kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan Tarif TAMBAHAN 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” tegas Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir Reuters, Senin (7/7/2025).

    Trump tidak mengklarifikasi atau menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang dimaksudnya sebagai “kebijakan Anti-Amerika” dalam postingannya tersebut.

    Ancaman Trump ini dilontarkan saat negara-negara anggota BRICS menggelar pertemuan puncak di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7) waktu setempat.

    BRICS merupakan organisasi antarpemerintah dengan empat negara anggota asli, yakni Brasil, Rusia, India dan China. Organisasi ini menggelar pertemuan puncak pertama mereka tahun 2009 lalu.

    Saat ini, BRICS menjadi organisasi dengan 11 negara anggota, dengan tambahan anggota seperti Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

    BRICS Kecam Tarif Trump dan Serangan Israel-AS ke Iran

    Dalam pertemuan di Rio de Janeiro, seperti dilansir AFP, para pemimpin negara BRICS memperingatkan bahwa tarif impor “tanpa pandang bulu” yang diberlakukan Trump berisiko merugikan ekonomi global.

    “Kami menyuarakan keprihatinan serius tentang munculnya tarif unilateral dan tindakan non-tarif yang mendistorsi perdagangan dan tidak konsisten dengan aturan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia),” demikian pernyataan bersama yang dirilis BRICS.

    Lihat juga Video Putin Sambut Prabowo: Saya Yakin RI Beri Kontribusi Nyata di BRICS

    Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

    Para pemimpin negara BRICS, dalam pernyataan bersama, juga mengecam serangan udara Israel dan AS baru-baru ini terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran. Pernyataan ini menjadi bentuk dukungan diplomatik dari negara-negara BRICS untuk Iran, sesama anggota organisasi tersebut.

    “Kami mengecam serangan militer terhadap Republik Islam Iran sejak 13 Juni 2025, yang merupakan pelanggaran hukum internasional,” sebut para pemimpin negara BRICS dalam pernyataan bersama yang dirilis dalam pertemuan puncak di Rio de Janeiro. Pernyataan itu tidak menyebut langsung nama AS dan Israel.

    Tidak hanya itu saja, BRICS juga menyerukan para negosiator untuk mencapai gencatan senjata Gaza secara cepat dan tanpa syarat untuk mengakhiri perang yang berkecamuk selama 22 bulan terakhir. BRICS juga menyerukan penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

    “Kami mendesak para pihak untuk terlibat dengan itikad baik dalam negosiasi lebih lanjut untuk mencapai gencatan senjata yang segera, permanen, dan tanpa syarat, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza,” tegas para pemimpin negara BRICS dalam pernyataan bersama.

    BRICS, dalam pernyataan bersama itu, juga menyerukan “penarikan sepenuhnya pasukan Israel dari Jalur Gaza dan semua bagian lainnya dari Wilayah Pendudukan Palestina”.

    Pernyataan bersama ini dirilis saat perundingan gencatan senjata Gaza kembali dilanjutkan di Doha, Qatar, saat tekanan meningkat untuk mengakhiri perang.

    Lihat juga Video Putin Sambut Prabowo: Saya Yakin RI Beri Kontribusi Nyata di BRICS

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025, Tegaskan Posisi Strategis Indonesia di Kancah Global – Page 3

    Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025, Tegaskan Posisi Strategis Indonesia di Kancah Global – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu, 6 Juli 2025. Prabowo menilai keikutsertaan Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

    “Presiden Prabowo optimistis dengan keikutsertaan Indonesia dalam BRICS akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global, serta menekankan pentingnya kerja sama antarnegara melalui forum seperti BRICS untuk mendukung stabilitas dan kemakmuran dunia,” kata Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (7/7/2025).

    Menurut dia, keikutsertaan Indonesia dalam forum BRICS merupakan hasil dari inisiasi langsung Prabowo di tahun pertamanya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tak berlangsung lama, Indonesia pun resmi menjadi anggota ke-11 BRICS pada Januari 2025.

    “Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia, dan disambut baik oleh seluruh anggota BRICS. Indonesia pun diterima dengan cepat menjadi anggota ke-11 BRICS,” ujarnya.

    Keanggotaan BRICS kini terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Etiopia, Iran, dan Indonesia. Dengan keanggotaan ini, BRICS kini merepresentasikan 50 persen populasi dunia dan mencakup 35 persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) global.

    Lebih lanjut, Teddy juga mengatakan bahwa prinsip yang menjadi pijakan Prabowo dalam membangun hubungan internasional kembali ditegaskan dalam forum ini, yakni pentingnya memperluas jejaring persahabatan dan kerja sama strategis antarbangsa. Hal ini untuk mendukung perdamaian dan kemakmuran global.

    “Bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS ini merupakan perwujudan prinsip yang selalu dipegang oleh Kepala Negara bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” jelas Teddy.

  • Presiden Prabowo hadiri KTT BRICS 2025 di Brazil

    Presiden Prabowo hadiri KTT BRICS 2025 di Brazil

    Senin, 7 Juli 2025 09:58 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama pemimpin-pemimpin negara peserta KTT BRICS 2025 di Rio De Janeiro, Brazil, Minggu (6/7/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Li Xiang/bar

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT BRICS 2025 di Rio De Janeiro, Brazil, Minggu (6/7/2025). ANTARA FOTO/Reuters/Ricardo Moraes/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seskab Teddy Sebut Indonesia Masuk BRICS Inisiasi Tahun Pertama Presiden Prabowo

    Seskab Teddy Sebut Indonesia Masuk BRICS Inisiasi Tahun Pertama Presiden Prabowo

    Seskab Teddy Sebut Indonesia Masuk BRICS Inisiasi Tahun Pertama Presiden Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sekretaris Kabinet (Seskab)
    Teddy Indra Wijaya
    mengatakan, masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi Presiden
    Prabowo Subianto
    secara langsung di tahun pertamanya menjadi Presiden RI.
    Saat ini, Prabowo tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, ini merupakan pertama kalinya Indonesia berpartisipasi sebagai anggota penuh BRICS.
    “Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia, dan disambut baik oleh seluruh anggota BRICS,” kata Teddy dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (7/7/2025).
    “Indonesia pun diterima dengan cepat menjadi anggota ke-11 BRICS,” ujar dia melanjutkan.
    Teddy menyampaikan, Presiden Prabowo memandang keikutsertaan Indonesia dalam BRICS sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
    BRICS kini merepresentasikan 50 persen populasi dunia dan mencakup 35 persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) global, dengan keanggotaan yang kini terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Etiopia, Iran, dan Indonesia.
    “Presiden Prabowo optimistis dengan keikutsertaan Indonesia dalam BRICS akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global, serta menekankan pentingnya kerja sama antarnegara melalui forum seperti BRICS untuk mendukung stabilitas dan kemakmuran dunia,” kata Seskab Teddy.
    Lebih lanjut, Teddy juga mengatakan prinsip yang menjadi pijakan Presiden Prabowo dalam membangun hubungan internasional kembali ditegaskan dalam forum ini, yakni pentingnya memperluas jejaring persahabatan dan kerja sama strategis antarbangsa demi mendukung perdamaian dan kemakmuran global.
    “Bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS ini merupakan perwujudan prinsip yang selalu dipegang oleh Kepala Negara bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” ucap Seskab Teddy.
    Sementara itu, dalam foto-foto yang dibagikan Sekretariat Presiden, Kepala Negara disambut secara langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva selaku Ketua BRICS tahun 2025 setibanya di tempat berlangsungnya rangkaian utama
    KTT BRICS
    .
    Kedua pemimpin negara tampak berjabat tangan dan saling berpelukan hangat seraya berbincang singkat, dilanjutkan dengan sesi foto bagi kedua kepala negara tersebut.
    Usai penyambutan oleh Presiden Brasil, Presiden Prabowo kemudian bergabung dengan para pemimpin negara lainnya di Leaders’ Lounge.
    Ruangan ini menjadi tempat bagi Presiden Prabowo beserta para pemimpin lainnya untuk saling bertegur sapa dan bertukar pandangan secara singkat mengenai tantangan global dan berbagai hal penting lainnya sebelum mengikuti sesi utama dalam rangkaian kegiatan KTT BRICS.
    Presiden Prabowo pun turut serta dalam sesi foto bersama seluruh pemimpin negara dan para delegasi yang hadir.
    Ini juga sekaligus menjadi momen bersejarah, lantaran pertama kalinya berpartisipasi dalam KTT usai menjadi anggota penuh.
    Dalam momen itu, Presiden Prabowo tampak berdiri di antara Presiden Republik Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Prabowo Saat Hadir Perdana KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro

    Momen Prabowo Saat Hadir Perdana KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar pada Minggu (6/7/2025) waktu setempat.

    Bergelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil. Kehadiran Prabowo pada KTT yang mengusung tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance” ini menjadi salah satu langkah  penting yang diambil dalam menghadapi tantangan geopolitik dan geostrategis global. 

    Setibanya di lobi VVIP MAM, Presiden Prabowo disambut jajar pasukan kehormatan sebagai bentuk penghormatan terhadap kepala negara yang hadir.

    Sebelumnya, para pemimpin delegasi negara telah tiba dan menerima sambutan serupa dimulai dari Republik Islam Iran, disusul oleh India, Mesir, Persatuan Emirat Arab (PEA), Afrika Selatan, Federasi Rusia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan Ethiopia.

    Presiden Ke-8 RI itu kemudian diarahkan menuju tempat berlangsungnya rangkaian utama KTT BRICS dan disambut secara langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva selaku Ketua BRICS tahun 2025.

    Kedua pemimpin negara tampak berjabat tangan dan saling berpelukan hangat seraya berbincang singkat dan dilanjutkan dengan sesi foto bagi kedua kepala negara tersebut.

    Sambutan hangat dari Presiden Brasil selaku ketua BRICS tahun 2025 mencerminkan antusiasme penerimaan yang sangat tinggi akan kehadiran perdana Presiden Republik Indonesia dalam forum kerja sama BRICS. 

    Usai penyambutan oleh Presiden Brasil, Presiden Prabowo kemudian bergabung dengan para pemimpin negara lainnya di Leaders’ Lounge. Ruangan ini menjadi tempat bagi Presiden Prabowo beserta para pemimpin lainnya untuk saling bertegur sapa dan bertukar pandangan secara singkat mengenai tantangan global dan berbagai hal penting lainnya sebelum mengikuti sesi utama dalam rangkaian kegiatan KTT BRICS.

    Presiden Prabowo pun turut serta dalam sesi foto bersama seluruh pemimpin negara dan para delegasi yang hadir. Dalam momen tersebut, Presiden Prabowo tampak berdiri di antara Presiden Republik Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

    Setelahnya, Presiden Prabowo bersama para pemimpin negara bergerak menuju Ruang Plenary untuk mengikuti sesi terbatas dengan tema pembahasan “Peace and Security, and Global Governance Reform.” 

    Pada sesi ini, Presiden Prabowo diagendakan untuk menyampaikan pandangan Indonesia terhadap hal tersebut. Selain menghadiri sesi terbatas, Presiden Prabowo juga dijadwalkan untuk mengikuti sejumlah pertemuan lainnya dalam rangkaian KTT BRICS dalam dua hari kedepan.