kab/kota: Rawamangun

  • Detik-detik Bos Toko di Pulogadung Tewas Dibunuh Kuli Bangunan, Jasad Dicor dan Ditutupi Karpet – Halaman all

    Detik-detik Bos Toko di Pulogadung Tewas Dibunuh Kuli Bangunan, Jasad Dicor dan Ditutupi Karpet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur digegerkan dengan penemuan jasad pria berinisial JS (69) pada Rabu (26/2/2025).

    JS ditemukan dalam kondisi dicor di toko miliknya setelah dilaporkan hilang sejak Minggu (16/2/2025). 

    Jenazah telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan tersangka pembunuhan merupakan kuli bangunan berinisial ZA (35) yang ditangkap di rumahnya pada Rabu (26/2/2025) sore.

    Kasus pembunuhan terjadi pada Minggu (16/2/2025) saat korban mendatangi toko untuk mengecek proyek renovasi.

    “Korban datang ke proyek, karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ungkapnya, Rabu.

    Korban kemudian mengajak ZA untuk membuat laporan ke kantor polisi terkait kasus pencurian alat proyek.

    ZA yang bertugas menjaga lokasi proyek menolak ajakan tersebut dan meminta korban membayarkan upahnya sebesar Rp 900 ribu.

    Berdasarkan pengakuan ZA, korban terlebih dahulu memukul sehingga tersangka membalasnya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” bebernya.

    ZA melakukan pembunuhan menggunakan batu saat melihat korban terjatuh.

    “Selanjutnya, terjadilah apa yang dinamakan pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” lanjutnya.

    Selama dua hari korban dibiarkan di dalam toko dan tersangka mengecor jasadnya pada Selasa (18/2/2025).

    “Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata,” tandasnya.

    Sementara itu, Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menyatakan jasad korban ditimbun cor setinggi satu meter.

    Ia mendatangi lokasi penemuan jasad untuk membantu proses evakuasi.

    “Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih satu meter,” tuturnya.

    Sebanyak 20 personel dikerahkan untuk membongkar cor di dalam toko.

    “Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati,” sambungnya.

    Sebelumnya, kuasa hukum korban, Enjel, menyatakan keluarga membuat laporan kehilangan pada Minggu (23/2/2025).

    “Ini hilang suaminya dari 16 Februari 2025. Pukul 07.00 WIB pagi dia masuk (toko) terus enggak keluar-keluar lagi berdasarkan CCTV (dari proyek) LRT kan jelas keliatan,” terangnya.

    Keluarga menduga JS dibunuh pekerja proyek renovasi toko.

    “Tujuan ke sini (toko) karena beliau lagi renovasi. Nah, beliau pamit kepada istrinya izin mau ke tempat biasa melihat tukang-tukangnya,” lanjutnya.

    Kasus ini terungkap setelah jasad korban ditemukan dicor dan ditutupi karpet di atasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Bos Ruko di Pulogadung Dicor Sedalam 1 Meter

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra) (Kompas.com/Febryan)

  • Sosok JS, Pemilik Toko di Rawamangun, Tewas Dibunuh dan Dicor oleh Orang Kepercayaan – Halaman all

    Sosok JS, Pemilik Toko di Rawamangun, Tewas Dibunuh dan Dicor oleh Orang Kepercayaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Insiden pembunuhan terjadi di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

    Seorang pria berinisial JS (69), tewas dibunuh.

    JS adalah seorang pria lanjut usia atau lansia.

    JS pemilik salah satu toko di kawasan Rawamangun.

    JS dikenal juga sebagai bos ruko atau rumah dan toko.

    JS  ditemukan tewas di dalam rukonya sendiri.

    Terduga pelaku adalah orang yang dipercaya olehnya.

    JS mempunyai sejumlah karyawan yang menjalankan usahanya.

    JS merupakan seorang pria beristri.

    Istri JS yang pertama kali melaporkan bahwa suaminya hilang.

    JS dilaporkan hilang sejak Minggu (16/2/2025). 

    Keluarga korban melaporkan kehilangan tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur pada Minggu, 23 Februari 2025. 

    “Ini hilang suaminya dari 16 Februari 2025. Pukul 07.00 WIB pagi dia masuk (toko) terus enggak keluar-keluar lagi berdasarkan CCTV LRT kan jelas kelihatan,” kata Enjel, kuasa hukum keluarga, di tempat kejadian perkara, Rabu (25/2/2025). 

    JS dilaporkan pergi ke tokonya untuk mengecek progres renovasi pada hari kejadian. 

    “Tujuan ke sini (toko) karena beliau lagi renovasi. Nah, beliau pamit kepada istrinya izin mau ke tempat biasa melihat tukang-tukangnya,” ungkap Enjel. 

    Keluarga mencurigai bahwa pelaku adalah seorang tukang yang sedang melakukan renovasi di toko JS. 

    “Sejauh ini (terduga pelaku adalah) pekerjanya karena seminggu sebelumnya beliau (korban) sempat cekcok dengan pekerjanya,” tutur Enjel. 

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dikubur dan dicor di dalam tokonya. 

    “Iya dikubur di dalam. Setelah dikubur dicor. Setelah dicor dikasih karpet di atasnya,” jelas Enjel. 

    Menurut informasi terbaru, terduga pelaku telah ditangkap oleh Polres Jakarta Timur. 

    “Baru tadi ditangkap. Kebetulan pelaku datang ke kediaman korban. Dia sudah punya kunci rumah sendiri,” ucap Enjel. 

    Enjel menjelaskan, keluarga kerja sama dengan tetangga korban yang tinggal di Cipete, Jakarta Selatan. Saat terduga pelaku datang, ia langsung ditangkap.

    Kronologi

    Kejadian ini bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja. 

    “Korban datang ke proyek setelah di proyek, karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ucap Nicolas di lokasi kejadian pada Rabu (26/2/2025). 

    Nicolas menjelaskan, terduga pelaku adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi. 

    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara). Dia menjaga proyek yang ada di sini,” jelas Nicolas. 

    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.

    Terduga pelaku menolak ajakan tersebut dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu. 

    Hal itu memicu amarah korban  Nicolas menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya. 

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” tuturnya. 

    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut. 

    “Selanjutnya, terjadilah apa yang dinamakan pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkap Nicolas. 

    Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya. 

    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal dan panik. Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata,” tutur Nicolas. 

    Saat ini, pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur. 

    Sementara jenazah korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses otopsi.

     

     

  • 4 Fakta Bos Ruko di Pulogadung Tewas Dicor: Pelaku Kuli Bangunan, Uang Rp50 Juta Korban Ikut Digasak – Halaman all

    4 Fakta Bos Ruko di Pulogadung Tewas Dicor: Pelaku Kuli Bangunan, Uang Rp50 Juta Korban Ikut Digasak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemilik sebuah rumah dan toko (ruko) di Pulogadung, Jakarta Timuer berinsial JS (69) ditemukan tewas dalam kondisi dicor di saluran air di belakang ruko miliknya pada Rabu (26/2/2025).

    Dikutip dari Warta Kota, korban sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (16/2/2025) atau 10 hari.

    Setelah penemuan itu, polisi pun langsung melakukan pembongkaran untuk mengevakuasi jasad korban.

    Ternyata, pelaku adalah kuli bangunan yang tengah melakukan renovasi terhadap ruko JS berinisial ZA (35).

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilpaly menuturkan peristiwa tragis ini berawal ketika pelaku dan korban sempat ribut pada Minggu (16/2/2025).

    Adapun pemicu keributan tersebut karena ZA melakukan mogok kerja. Hal ini pun membuat korban marah kepada pelaku.

    “Awal ceritanya pada 16 Februari 2025, korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah.”

    “Dan kebetulan, yang terduga pelaku ini berada di TKP. Jadi, dia berada di TKP, dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini,” ujarnya pada Rabu malam.

    Lalu, JS mengajak ZA ke kepolisian untuk melaporkan dugaan pencurian peralatan proyek oleh para karyawan.

    Namun, Lilipaly menyebut pelaku menolak ajakan korban dan berujung meminta gajinya sebesar Rp900 ribu.

    Hanya saja, permintaan pelaku ditolak hingga membuat korban melakukan penamparan.

    “Jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu. Namun, karena korban emosi, korban memukul. Awalnya korban menampar terduga pelaku,” ujar Lilipaly.

    Pelaku pun naik pitam dan langsung mendorong korban hingga terjatuh dan memukulnya.

    Bahkan, ZA juga memukul kepala JS dengan batu hingga tewas.

    Jasad Korban Sempat Didiamkan 2 Hari

    Lilipaly pun menyebut ZA sempat panik atas tewasnya JS sehingga membiarkan jasad korban selama dua hari.

    “Tanggal 18 terduga pelaku memastikan korban meninggal dan terduga pelaku panik,” katanya, dikutip dari Kompas.com.

    Pada saat dicek oleh ZA, kondisi jenazah JS sudah membusuk dan dikerubungi lalat.

    Pelaku Cor Jasad Korban di Saluran Air

    Kemudian, ZA langsung menyeret jasad korban dan menaruhnya di saluran air di belakang ruko JS, lalu dicor.

    “Selanjutnya terduga pelaku menyeret korban dan ditaruh di saluran air, dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada,” jelasnya.

    Kini pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur.

    Pelaku Gasak Uang Rp50 Juta Milik Korban

    Lilipaly menyebut setelah melakukan pembunuhan, ZA menyempatkan diri untuk menggasak uang milik korban sebesar Rp50 juta yang tersimpan di ATM.

    “Sebagian harta korban, berupa uang sudah diambil oleh terduga pelaku, ditransfer ke rekekeningnya juga,” kata Nicolas Ary Lilipaly, Kamis.

    Menurutnya polisi mengetahui ada transferan sejumlah uang dari rekening korban ke pelaku setelah polisi memeriksa ponsel miliknya.

    Pelaku ZA berhasil membawa uang tunai korban sebesar Rp10 juta, sedangkan Rp 40 juta ditransfer ke rekening pelaku.

    “Dari HP korban yang masih dibawa oleh terduga pelaku, dan juga ada transferan. Jadi ATM-nya diambil dan uangnya diambil dari ATM. Ada transferan uang juga ke rekening terduga pelaku. Itulah awal mulanya pengungkapan kasus ini,” kata Nicolas.

    Nicolas mengatakan pelaku mengetahui PIN rekening korban karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban.

    Sehingga, kata Nicolas pelaku ZA bisa dengan mudah menguras ATM korban.

    “Akhirnya, dia ambil ATM, bawa uang Rp 10 juta dan Rp 40 juta transfer. Pelaku tahu nomor (PIN) ATM korban karena orang kepercayaan korban juga” papar Nicolas.

    Sebagian artikel telah tayang di Warta Kota dengan judul “Kronologi Pembunuhan Pemilik Toko hingga Jenazahnya Ditutup Semen dan Batu Bata di Rawamangun Jaktim”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Warta Kota/Irwan Wahyu Kintoko)(Kompas.com/Febryan Kevin Candra Kurniawan)

  • Sebelum Dicor, Jasad Bos Ruko di Jaktim Sempat Dibiarkan 2 Hari

    Sebelum Dicor, Jasad Bos Ruko di Jaktim Sempat Dibiarkan 2 Hari

    Jakarta

    Pria berinisial JS dibunuh lalu mayatnya dicor di rumah toko (ruko) miliknya di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim). Korban diketahui dicor setelah dua hari meninggal dunia.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan korban dibunuh pada Minggu (16/2). Pelaku yang merupakan kuli bangunan itu kemudian sempat panik dan membiarkan jenazahnya selama dua hari.

    “Setelah korban dipukul, ditimpahi oleh batu bagian kepala dan akhirnya meninggal. Dan tanggal 18 terduga pelaku memastikan korban meninggal dan terduga pelaku panik,” kata Nicolas, dikutip Kamis (27/2/2025).

    Saat itu, kondisi jenazah korban sudah mulai membusuk dan dikerubungi lalat. Pelaku berinisial ZA (35) kemudian menyeret korban dan menaruhnya di saluran air lalu dicor olehnya.

    “Selanjutnya terduga pelaku menyeret korban dan dilakukan ditaruh di saluran air, dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada,” jelasnya.

    Pelaku Ditangkap

    Sebelumnya, polisi menangkap pembunuh pria berinisial JS (69) bos ruko yang jasadnya ditemukan ditimbun dalam coran di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Pelaku berinisial ZA (35) merupakan kuli yang bekerja di ruko tersebut.

    “Iya betul. Kuli yang merenovasi bangunan, pelaku tinggal juga di lokasi,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean saat dihubungi, Rabu (26/2).

    Armunanto menyebutkan korban adalah pemilik gedung yang sedang direnovasi yang juga tempat kejadian perkara. Korban sudah hilang kabar sejak 16 Februari sebelum akhirnya ditemukan tewas.

    “(Korban) pemilik bangunan yang sedang direnovasi. Awalnya dilaporkan meninggalkan alamat. Awalnya dilaporkan istrinya meninggalkan alamat,” tuturnya.

    Korban dicor di bekas saluran pembuangan pada bangunan ruko milik korban yang sedang direnovasi.

    “(Lokasi coran) bekas saluran pembuangan,” katanya.

    (rdh/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan di Rawamangun Jaktim hingga Jenazah Korban Ditutup Semen – Halaman all

    Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan di Rawamangun Jaktim hingga Jenazah Korban Ditutup Semen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut kronologi pembunuhan yang menimpa pemilik toko di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur yang diungkap polisi.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan, peristiwa dipicu karena terduga pelaku berinisial ZA (35) sakit hati sehingga diduga membunuh korban, JS (69).

    Menurut Kapolres, kejadian bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja.

    “Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja mogok, sehingga korban agak sedikit marah,” kata Nicolas Ary Lilipaly, Rabu (26/2/2025).

    Nicolas menjelaskan, terduga pelaku adalah kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi.

    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara) dan dia menjaga proyek,” ucap kapolres.

    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.

    Namun terduga pelaku menolak ajakan tersebut dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu hingga memicu amarah korban.

    Kapolres menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku, selanjutnya dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” kata Nicolas Ary Lilipaly.

    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut.

    “Selanjutnya, terjadilah pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Nicolas Ary Lilipaly.

    Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya.

    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan korban telah meninggal dan panik,” ucap Kapolres.

    Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata.

    Saat ini, pelaku telah ditangkap penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Sementara jenazah korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses otopsi.

    Sumber: Warta Kota

  • Bos Ruko Ditemukan Tewas Dicor di Kawasan Pulogadung, Pelaku Kuli Bangunan

    Bos Ruko Ditemukan Tewas Dicor di Kawasan Pulogadung, Pelaku Kuli Bangunan

    GELORA.CO -Pria berinisial JS tewas dengan kondisi mengenaskan. Jasadnya dicor dengan semen di rumah toko (ruko) yang sedang direnovasi di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu, 26 Februari 2025.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan, pria itu diduga korban pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahaean, mengatakan awal mula pengungkapan ini saat istri korban melaporkan bahwa JS menghilang sejak 16 Februari 2025.

    Korban merupakan pemilik ruko yang sedang dalam renovasi itu. Korban terakhir kali pamit ke istrinya untuk mengecek renovasi rukonya.

    “Berdasarkan penyelidikan kita. Awalnya dilaporkan meninggalkan alamat,” kata Armunanto.

    Polisi langsung melakukan penyelidikan dan menemukan korban dicor di tembok. Pembongkaran pun dilakukan dengan mengerahkan Tim Damkar.

    “(Ditemukan di) bekas saluran pembuangan,” kata Armunanto.

    Saat ini jenazah telah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi.

    Tak berselang lama, Armunanto mengatakan penyidik telah menangkap ZA pelaku pembunuhan.

    “Sudah (pelaku ditangkap),” kata Armunanto.

    Pelaku merupakan kuli bangunan yang bekerja merenovasi ruko tersebut.

  • Buronan Pembunuhan Bos Ruko Dicor Semen Ditangkap di Cipete, Begini Modus Polisi Memancing Pelaku!

    Buronan Pembunuhan Bos Ruko Dicor Semen Ditangkap di Cipete, Begini Modus Polisi Memancing Pelaku!

    JAKARTA – Polres Metro Jakarta Timur akhirnya berhasil menangkap ZA (35), pelaku pembunuhan sadis terhadap JS (69), pemilik proyek renovasi ruko di Jalan Pemuda, Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa pelaku ditangkap pada Rabu, 26 Februari 2025, sekitar pukul 16.00 WIB di rumah istrinya yang berada di wilayah Cipete, Jakarta Selatan.

    “Pelaku berinisial ZA (35). Pelaku ditangkap di rumah istrinya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan, Rabu sore sekitar jam 4,” ujar Kombes Nicolas kepada wartawan di lokasi kejadian.

    Menurut Kapolres, penangkapan ZA dilakukan dengan taktik khusus. Polisi berhasil memancing pelaku untuk tetap berada di rumah istrinya sebelum tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur datang menangkapnya.

    Sebelumnya, ZA diduga membunuh korban JS dan menyembunyikan mayatnya dengan cara mencor semen di proyek bangunan yang dikelola korban. Pembunuhan ini diduga berawal dari cekcok soal gaji Rp 900 ribu dan tuduhan pencurian peralatan proyek.

    Saat ini, ZA telah diamankan di Polres Metro Jakarta Timur untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap motif serta kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.

  • Bos Ruko yang Hilang Ditemukan Dicor Semen, Dalangnya Ternyata Orang Kepercayaannya Sendiri!

    Bos Ruko yang Hilang Ditemukan Dicor Semen, Dalangnya Ternyata Orang Kepercayaannya Sendiri!

    JAKARTA – Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap JS (69), seorang pemilik ruko di kawasan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Korban yang sempat dilaporkan hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dicor semen di proyek bangunan miliknya sendiri. Begini awal mula kasus ini terungkap.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini bermula pada Minggu, 16 Februari 2025, ketika korban datang ke proyek renovasi rukonya. JS yang mendengar adanya mogok kerja dari para pekerja bangunan langsung mendatangi lokasi dengan raut wajah marah.

    Di lokasi, korban menemui ZA (35), seorang pekerja bangunan yang juga dipercaya sebagai pengawas proyek sekaligus penjaga ruko tersebut. Namun, situasi semakin panas ketika korban menanyakan perihal sejumlah peralatan proyek yang hilang dan menegur ZA karena tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

    Korban JS bahkan mengajak ZA untuk bersama-sama melaporkan kehilangan tersebut ke polisi, namun pelaku menolak.

    “Karena indikasinya ada pencurian peralatan proyek oleh para pekerja, korban mengajak pelaku melapor ke polisi. Namun, pelaku menolak,” ujar Kombes Nicolas, Rabu (26/2) malam.

    Di tengah ketegangan, ZA justru meminta gajinya yang berjumlah Rp 900 ribu. Permintaan ini membuat korban semakin emosi hingga menampar dan memukul ZA.

    “Awalnya korban menampar pelaku, lalu memukulnya. Pelaku yang terdesak kemudian menangkis dan mendorong korban hingga terjatuh,” tambahnya.

    Tidak berhenti di situ, ZA yang sudah dipenuhi amarah kemudian menghantam kepala korban dengan batu hingga tewas di tempat.

    “Saat itu, pelaku semakin naik pitam dan akhirnya membunuh korban dengan cara menghantamkan batu ke kepala korban,” ujar Kombes Nicolas.

    Mayat Dicor Semen, Polisi Ungkap Fakta Mengerikan

    Setelah memastikan korban meninggal, ZA panik dan mencari cara untuk menyembunyikan jasad JS. Dua hari kemudian, pada Selasa (18/2), ZA menyeret tubuh korban ke saluran air di proyek tersebut, lalu menutupnya dengan semen dan batu bata agar tidak terdeteksi.

    Namun, aksi pelaku mulai terungkap setelah keluarga korban melaporkan kehilangan JS pada 24 Februari 2025.

    “Istri korban datang ke Polres Metro Jakarta Timur melaporkan bahwa suaminya hilang dan tidak bisa dihubungi,” ujar Kombes Nicolas.

    Penyelidikan polisi pun dimulai. Kecurigaan semakin kuat setelah ditemukan transaksi mencurigakan di rekening korban.

    “Sebagian harta korban, termasuk uang, sudah diambil oleh pelaku dan ditransfer ke rekeningnya sendiri. Bahkan ATM korban digunakan pelaku untuk mentransfer uang ke rekening pribadinya,” jelasnya.

    Penyelidikan lebih lanjut akhirnya membawa polisi ke proyek bangunan milik korban. Bersama tim Labfor dan Damkar, polisi membongkar area yang dicor semen, yang ternyata menyembunyikan jasad korban.

    “Kami menemukan jasad korban dalam kondisi dicor semen. Saat ini, jenazah telah dievakuasi untuk diautopsi di Rumah Sakit Polri,” tambahnya.

  • Sosok JS, Pemilik Toko di Rawamangun, Tewas Dibunuh dan Dicor oleh Orang Kepercayaan – Halaman all

    BREAKING NEWS: Jasad Pria Dicor di Saluran Pembuangan Bangunan di Jaktim, Pelaku Ditangkap – Halaman all

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto mengatakan korban mayat dicor itu sendiri merupakan pemilik gedung yang tengah

    Tayang: Kamis, 27 Februari 2025 00:12 WIB

    Warta Kota

    ILUSTRASI JENAZAH – Pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas dicor di saluran pembuangan gedung di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025). Korban diketahui awalnya pamit untuk cek ruko miliknya yang direnovasi. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur digegerkan dengan temuan jasad seorang pria yang dicor di saluran pembuangan bangunan pada Rabu (26/2/2025).

    Korban diduga adalah JS (69), seorang pemilik gedung ruko. 

    “Ya, pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).

    Nicolas mengatakan saat ini, terduga pelaku juga sudah ditangkap polisi. Dia berinisial ZA.

    “(Pelaku) Sudah (ditangkap), pelaku berinisial ZA umurnya 35 tahun,” tuturnya.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto mengatakan korban mayat dicor itu sendiri merupakan pemilik gedung yang tengah direnovasi tersebut.

    Penemuan ini didasari adanya keluarga yang melaporkan kehilangan orang. Sehingga, hasil penyelidikan diketahui jasad korban berada di lokasi.

    “(Korban) pemilik bangunan yang sedang direnovasi. Awalnya dilaporkan meninggalkan alamat. Awalnya dilaporkan istrinya meninggalkan alamat,” tuturnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pemilik Toko di Pulogadung Jaktim Dibunuh Pekerjanya, Bermula dari Mogok Kerja – Halaman all

    Pemilik Toko di Pulogadung Jaktim Dibunuh Pekerjanya, Bermula dari Mogok Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – JS (69), seorang pemilik toko di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur dibunuh pekerjanya, ZA (35).

    ZA diduga menghabisi JS karena sakit hati.

    Pembunuhan ini bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja.

    “Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja mogok, sehingga korban agak sedikit marah,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Rabu (26/2/2025).

    Nicolas menjelaskan, terduga pelaku adalah kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi.

    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara) dan dia menjaga proyek,” ucap Kapolres.

    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.

    Namun terduga pelaku menolak ajakan tersebut dan meminta gajinya sebesar Rp900 ribu hingga memicu amarah korban.

    Kapolres menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku, selanjutnya dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” kata Nicolas Ary Lilipaly.

    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut.

    “Selanjutnya, terjadilah pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Nicolas Ary Lilipaly.

    Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya.

    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan korban telah meninggal dan panik,” ucap Kapolres.

    Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata.

    Saat ini, pelaku telah ditangkap penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Sementara jenazah korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses otopsi.