Pemilik Toko di Rawamangun Disebut Sempat Pukul Pelaku Sebelum Dibunuh, Keluarga Korban Membantah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pihak keluarga JS (69), pemilik toko yang tewas dan dicor di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, membantah soal korban melakukan pemukulan terlebih dahulu kepada ZA (35) sebelum akhirnya dibunuh.
Pasalnya, JS tengah mengidap stroke sehingga dinilai sangat sulit untuk melakukan pemukulan.
“Kalau dia (korban) melakukan pemukulan, kemungkinan besar tidak. Karena dia stroke. Stroke ringan, jalan saja susah, sempoyongan jalan,” kata kuasa hukum keluarga JS, Petrus di Mapolres Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025).
Petrus menduga JS sempat disekap oleh ZA sebelum dibunuh dan dicor di dalam tokonya sendiri.
Sebab, ZA mengetahui Personal Identification Number (PIN) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) korban sehingga bisa menguras isi rekeningnya.
“Jadi pernyataan dari istri korban, istri korban saja tidak pernah mengetahui PIN korban. Kemungkinan besar bahwa yang bersangkutan disekap dulu atau ditahan dulu,” tutur Petrus.
Adapun ZA nekat membunuh JS karena ia merasa sakit hati dengan tindakan korban.
“Motifnya adalah sakit hati karena pelaku ditampar oleh korban. Pelaku sakit hati sehingga spontan yang bersangkutan melakukan penganiayaan atau pembunuhan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Mapolres Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025).
Pada saat itu, JS menampar ZA karena menolak diajak untuk melapor ke polisi setelah barang-barang di tokonya hilang.
“Beberapa bahan bangunan hilang, seperti pahat, beton dan lainnya. Sehingga korban berinisiatif, untuk mengajak tersangka ke polisi untuk melapor kejadian pencurian,” ucap Nicolas.
ZA enggan melaporkan peristiwa kehilangan. Ia malah menagih pembayaran gajinya terlebih dahulu sebesar Rp 900.000 kepada JS.
Hal tersebut membuat JS marah hingga akhirnya melakukan pemukulan. Kemudian, JS kembali memukul ZA, tetapi berhasil ditangkis dan menyebabkan korban terjatuh.
Selain itu, JS juga melontarkan kata-kata kasar yang membuat ZA tersinggung.
“Setelah korban terjatuh, korban berdiri dan mengeluarkan kata-kata kotor, kepada tersangka ‘kamu adalah karyawan saya’ korban juga berusaha lagi memukul tersangka,” ungkap Nicolas.
Ketika hendak dipukul, ZA menghindar dan terjadi dorongan oleh tersangka hingga membuat korban terjatuh.
“Setelah terjatuh itu lah, tersangka mengambil batu dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” tutur Nicolas.
“Di situlah yang mengakibatkan korban tidak bergerak dari tanggal 16 Februari 2025 sekitar jam 10 pagi, selanjutnya korban tidak bergerak, tersangka membiarkan korban dan melakukan aktivitas layaknya kuli bangunan,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Rawamangun
-
/data/photo/2025/02/27/67c07a290aa61.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemilik Toko di Rawamangun Disebut Sempat Pukul Pelaku Sebelum Dibunuh, Keluarga Korban Membantah Megapolitan 27 Februari 2025
-
/data/photo/2025/02/27/67c07a290aa61.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Keluarga Pemilik Toko yang Tewas di Rawamangun Bantah Soal Korban Belum Bayar Gaji Tukang Megapolitan 27 Februari 2025
Keluarga Pemilik Toko yang Tewas di Rawamangun Bantah Soal Korban Belum Bayar Gaji Tukang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pihak keluarga JS (69), pemilik toko yang tewas dan dicor di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, membantah soal korban disebut tak membayarkan gaji para tukang, termasuk kepada pelaku pembunuhan, ZA (35), yang sedang melakukan renovasi tokonya.
“Tidak, itu kita bantahkan. Kenapa? Jumlah uang di rekening korban sangat banyak. Bukti beberapa puluh juta dikuasain yang bersangkutan (tersangka ZA),” kata kuasa hukum keluarga JS, Petrus, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025).
“Mana mungkin hanya Rp 900.000 tidak dibayarkan, sedangkan yang bersangkutan memiliki uang puluhan, bahkan ratusan juta,” sambungnya.
Petrus menjelaskan, dirinya memperoleh informasi JS sering cekcok dengan para tukang bangunan karena kerap terjadi pencurian barang-barang proyek.
“Bahwa cekcok mulut di proyek tersebut terjadi pencurian berulang-ulang kali. Terakhir itu curi mesin air. Pelaku coba meminta rekaman CCTV di LRT, akan tetapi pihak LRT tidak memberikan,” ungkap Petrus.
Petrus menduga barang-barang proyek tersebut diambil oleh tukang yang sedang mengerjakan renovasi toko tersebut.
“Dugaan awal pasti para tukang. Kalau jumlahnya terakhir yang pulang hanya ada dua. (Tukang) Sebelumnya sudah dipecat, diberhentikan,” ungkap Petrus.
Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan, pekerja proyek renovasi toko milik JS (69), korban pembunuhan di Rawamangun, Jakarta Timur, sempat melakukan mogok kerja sebelum korban tewas dibunuh dan dicor oleh salah satu tukang bangunan berinisial ZA (35).
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, para pekerja mogok kerja menuntut gajinya yang belum dibayarkan oleh korban.
“Kuli bangunan melakukan mogok kerja karena gaji yang belum dibayarkan oleh korban, gaji yang belum dibayarkan sehingga melakukan mogok kerja,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Mapolres Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025).
Adapun ZA nekat membunuh JS karena ia merasa sakit hati dengan tindakan korban.
“Motifnya adalah sakit hati karena pelaku ditampar oleh korban. Pelaku sakit hati sehingga spontan yang bersangkutan melakukan penganiayaan atau pembunuhan,” ujar Nicolas.
Pada saat itu, JS menampar ZA karena menolak diajak untuk melapor ke polisi setelah barang-barang di tokonya hilang.
“Beberapa bahan bangunan hilang, seperti pahat, beton dan lainnya. Sehingga korban berinisiatif, untuk mengajak tersangka ke polisi untuk melapor kejadian pencurian,” ucap Nicolas.
ZA enggan melaporkan peristiwa kehilangan. Ia malah menagih pembayaran gajinya terlebih dahulu sebesar Rp 900.000 kepada JS.
Hal tersebut membuat JS marah hingga akhirnya melakukan pemukulan. Kemudian, JS kembali memukul ZA, tetapi berhasil ditangkis dan menyebabkan korban terjatuh.
Selain itu, JS juga melontarkan kata-kata kasar yang membuat ZA tersinggung.
“Setelah korban terjatuh, korban berdiri dan mengeluarkan kata-kata kotor, kepada tersangka ‘kamu adalah karyawan saya’ korban juga berusaha lagi memukul tersangka,” ungkap Nicolas.
Ketika hendak dipukul, ZA menghindar dan terjadi dorongan oleh tersangka hingga membuat korban terjatuh.
“Setelah terjatuh itu lah, tersangka mengambil batu dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” tutur Nicolas.
“Di situlah yang mengakibatkan korban tidak bergerak dari tanggal 16 Februari 2025 sekitar jam 10 pagi, selanjutnya korban tidak bergerak, tersangka membiarkan korban dan melakukan aktivitas layaknya kuli bangunan,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/26/67bf25650c7e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bunuh Pemilik Toko di Jaktim lalu Dicor, Pelaku Disebut Tak Sengaja Megapolitan 27 Februari 2025
Bunuh Pemilik Toko di Jaktim lalu Dicor, Pelaku Disebut Tak Sengaja
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– ZA (35), pekerja toko yang membunuh pemiliknya di Jakarta Timur, JS (65), disebut masih polos dan tidak sengaja menghabisi nyawa korban.
“Pelakunya masih polos, tidak sengaja bunuh orang. Kalau memang benar pembunuh, dia sudah hilang,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Rabu (27/2/2025).
Polres Metro Jakarta Timur menangkap ZA pada Rabu (26/2/2025) sore, setelah dilakukan pelacakan.
Penangkapan ini berawal dari laporan istri korban yang melaporkan suaminya hilang pada 24 Februari 2025.
“Di situlah baru penyelidik Polres Metro Jakarta Timur berupaya mengungkap kasus tersebut, dan kebetulan memang sebagian harta korban, berupa uang, sudah diambil oleh terduga pelaku dan ditransfer ke rekeningnya,” kata Nicolas.
Saat ditangkap, ZA masih membawa ponsel milik korban. Polisi menemukan adanya jejak transaksi keuangan yang mencurigakan.
“Jadi ATM-nya diambil dan ditransfer, diambil uangnya dari ATM, dan juga ada transferan uang ke rekening terduga pelaku,” jelasnya.
ZA akhirnya diringkus di Cipete, Jakarta Selatan, tepatnya di rumah korban.
Polisi menjebak pelaku agar mendatangi rumah korban sebelum menangkapnya.
Nicolas menyebutkan, ZA mengambil uang tunai sebesar Rp 10 juta dan mentransfer Rp 40 juta menggunakan rekening korban.
Hal ini dimungkinkan karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban.
Sebelumnya, jenazah JS ditemukan dalam kondisi dicor di saluran air belakang tokonya di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Nicolas mengatakan, korban diduga sudah tewas selama dua hari sebelum pelaku menuangkan semen ke tubuhnya.
“Selanjutnya, dia masukkan ke dalam saluran air berupa got dan ditutup dengan semen dan batu bata,” ujar Nicolas.
Proses evakuasi jenazah korban dilakukan dengan bantuan tim pemadam kebakaran, mengingat kondisi semen yang sudah mengeras.
“Kami bersama-sama dengan Damkar akan membongkar semen itu untuk dilakukan otopsi mayat. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan,” tutup Nicolas.
(Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Larissa Huda)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kronologi Bos Ruko Dibunuh Kuli Bangunan hingga Jasadnya Dicor di Jaktim – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria lanjut usia (lansia) pemilik ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, JS (69) ditemukan tewas yang jasadnya dicor di saluran pembuangan di dalam rukonya oleh kuli bangunan bernama ZA (35).
Insiden ini berawal pada 16 Februari 2025 sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban berangkat dari kediamannya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan, dan pamit ke istrinya hendak mengecek pengerjaan renovasi ruko di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
“Di mana korban ini memiliki proyek yang dulunya merupakan tempat kafe dan mau direnovasi untuk dijadikan usaha lain,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).
Nicolas mengatakan pelaku diberikan kepercayaan oleh korban untuk menjadi mandor dan mengawasi kerja para kuli yang lain.
Korban mulai bekerja dengan pelaku sejak tahun 2023 dan menaruh kepercayaan yang begitu besar. Bahkan, pin ATM korban pun diberi tahu kepada pelaku.
Kemudian, ketika bertemu di ruko tersebut, korban bertanya ke pelaku soal penyebab terjadinya mogok kerja.
Di samping itu, ada beberapa barang bangunan yang hilang sehingga korban mengajak pelaku ke kantor polisi
Namun, ajakan itu ditolak oleh pelaku dan malah meminta upah kerjanya sebesar Rp900 ribu dibayarkan sehingga membuat korban emosi.
Nicolas menyebut korban menampar pelaku sebanyak dua kali. Tamparan pertama mengenai bagian pipi, sedangkan tamparan kedua ditangkis pelaku hingga membuat korban tersungkur lalu terjatuh.
Tak puas dengan menampar, korban malah berkata kasar ke pelaku yang membuatnya naik pitam dan memukul korban menggunakan batu berulang kali. Korban pun tak sadarkan diri.
“Tersangka mengambil batu behel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala,” kata ungkapnya.
Setelah mendapati korban tak sadarkan diri, pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya merenovasi ruko.
Pada sore hari, pelaku kembali mengecek kondisi dan diketahui JS telah meninggal dunia.
Kemudian, pada 17 Februari 2025 pelaku menyeret mayat korban dan memasukannya ke saluran pembuangan.
Pada hari yang sama, pelaku mengirim uang senilai Rp 64 juta dari rekening korban kemudian dipindahkan ke rekeningnya.
Lalu, pada 18 Februari 2025, pelaku melihat jasad korban sudah dikerubungi lalat sehingga dia menutupnya dengan cara dicor pakai semen. Setelahnya, pelaku melapisinya dengan batu bata.
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung pulang ke rumah orang tuanya di wilayah Jawa Tengah dengan uang yang dicurinya.
Istri korban yang tak menemukan keberadaan suaminya itu lalu melaporkan orang hilang ke polisi pada 23 Februari 2024.
Polisi mulai melakukan penyelidikan dan mendapati keberadaan pelaku bersama korban dari rekaman CCTV yang ada di ruko.
Istri korban pun menaruh curiga kepada pelaku. Sehingga ketika tahu pelaku sudah kembali ke Jakarta pada 25 Februari, istri korban menjebaknya untuk datang ke kediaman korban dengan alibi ingin merenovasi rumah.
Akhirnya polisi menangkap pelaku di rumah korban pada 26 Februari. Pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
“Ancaman pidananya tertinggi adalah 15 tahun penjara dan terendah adalah 7 tahun penjara,” kata Nicolas.
Sebelumnya, warga di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur digegerkan dengan temuan jasad seorang pria yang dicor berinisial JS (69) pada Rabu (26/2/2025).
“Iya pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).
Nicolas mengatakan saat ini, terduga pelaku juga sudah ditangkap polisi. Dia berinisial ZA.
“(Pelaku) Sudah (ditangkap), pelaku berinisial ZA umurnya 35 tahun,” tuturnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto mengatakan korban sendiri merupakan pemilik gedung yang tengah direnovasi tersebut.
Penemuan ini didasari adanya keluarga yang melaporkan kehilangan orang sehingga, hasil penyelidikan diketahui jasad korban berada di lokasi.
“(Korban) pemilik bangunan yang sedang direnovasi. Awalnya dilaporkan meninggalkan alamat. Awalnya dilaporkan istrinya meninggalkan alamat,” tuturnya.
-
/data/photo/2025/02/27/67c03d463c70d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Guru Non-ASN yang Terdaftar dalam DTSEN Bakal Dapat Bansos
Guru Non-ASN yang Terdaftar dalam DTSEN Bakal Dapat Bansos
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (
DTSEN
) akan mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari negara.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Muhaimin Iskandar
saat menggelar rapat tingkat menteri membahas penyempurnaan DTSEN.
“Pemerintah akan memastikan DTSEN ini juga berdampak nyata bagi seluruh bentuk-bentuk bantuan sosial, termasuk bantuan sosial kepada para guru non-ASN,” kata Muhaimin Iskandar di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Suharti mengatakan bahwa rencana ini merupakan janji Presiden RI
Prabowo Subianto
.
Namun, saat ini Kemendikdasmen masih melakukan pemadanan data terkait berapa jumlah guru yang akan menerima bansos.
“Sekarang dalam proses pemadanan data dengan DTSEN. Jadi, saya belum bisa menyebutkan berapa angkanya dan berapa dana per gurunya, sedang dalam penggodokan,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana memberikan bantuan uang tunai (cash transfer) kepada guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) atau guru honorer yang belum mendapat sertifikasi.
Hal tersebut menjadi bagian dari peningkatan kesejahteraan guru yang tengah diprioritaskan.
“Pemerintah sedang membahas usaha meningkatkan kesejahteraan guru non-ASN yang belum dapat sertifikasi melalui bantuan cash transfer,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Adapun besaran dan jumlah penerimanya akan diumumkan tahun 2025.
Sebab, penerima harus didata terlebih dahulu oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Sekarang oleh Badan Pusat Statistik sedang dihitung dan dicari by nama dan alamat persis siapa yang berhak menerima manfaat itu,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tragedi di Balik Renovasi: Kronologi Penemuan Jenazah Bos Ruko yang Dicor di Pulogadung
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA — Jakarta Timur digemparkan oleh penemuan jasad seorang pria yang dicor di saluran pembuangan bangunan kawasan Rawamangun, Pulogadung.
Peristiwa mengerikan ini terungkap pada Rabu, 26 Februari 2025, setelah pihak kepolisian menerima laporan kehilangan dari keluarga korban.
Kisah tragis ini bermula pada Minggu, 16 Februari 2025. JS (69), pemilik sebuah ruko yang tengah direnovasi, pamit kepada keluarganya untuk mengecek proyek tersebut.
Namun, setelah kepergiannya, ia tidak pernah kembali.
Istrinya yang merasa khawatir akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Timur.
Penyelidikan pun segera dilakukan. Kecurigaan muncul setelah polisi menemukan ketidakwajaran dalam proyek renovasi yang dikerjakan oleh para kuli bangunan.
Ketegangan di Lokasi Proyek
Menurut hasil penyelidikan, saat JS tiba di proyek, suasana sedang tegang. Para pekerja tengah mogok kerja karena gaji yang belum dibayarkan.
satu pekerja, ZA (35), yang bertugas menjaga lokasi, menjadi sosok terakhir yang berinteraksi dengan JS sebelum menghilang.
Dari keterangan yang dihimpun polisi, JS sempat bersitegang dengan ZA.
Perselisihan bermula ketika korban mengajak ZA melaporkan dugaan pencurian peralatan proyek ke kepolisian.
Namun, ZA menolak dan justru meminta pembayaran upahnya sebesar Rp 900 ribu.
JS yang marah kemudian menampar ZA, yang memicu perlawanan.
Dalam keadaan emosi, ZA membalas serangan JS dengan pukulan keras hingga korban terjatuh.
Kejadian yang awalnya hanya pertikaian berubah menjadi tragedi ketika ZA melanjutkan aksinya dengan menghantam kepala JS menggunakan batu, menyebabkan kematian seketika.
Rencana Penghilangan Jejak
Menyadari bahwa bos ruko telah tewas, ZA panik. Dalam upayanya menghilangkan jejak, ia menyeret tubuh JS ke saluran air dalam bangunan.
Pada 18 Februari 2025, untuk memastikan jasad tidak ditemukan, ZA mencor tubuh korban menggunakan semen dan batu bata. Ia berharap, dengan cara ini, keberadaan korban akan tetap tersembunyi.
Namun, polisi yang terus menyelidiki laporan kehilangan menemukan kejanggalan di area bangunan tersebut.
Dengan bantuan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Timur, proses evakuasi pun dilakukan. Butuh waktu lebih dari tiga jam, mulai pukul 17.25 WIB hingga 20.45 WIB, untuk membongkar coran beton setinggi satu meter yang menutupi jasad JS.
Kepastian Hukum bagi Pelaku
Setelah jenazah ditemukan, ZA ditangkap oleh pihak kepolisian. Ia kini menghadapi tuntutan berat atas tindakan kejinya.
Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Timur, memastikan bahwa ZA dijerat dengan Pasal 338 dan 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian.
Saat ini, jasad korban telah berada di RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Sementara itu, keluarga korban masih dalam duka mendalam atas kepergian JS yang begitu tragis.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa konflik yang tidak terselesaikan dengan baik dapat berujung pada tragedi. Keadilan kini dinantikan oleh keluarga korban, sementara ZA harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya.
-

Motif Pembunuhan Pemilik Ruko di Jakarta Timur: Tega Bunuh dan Cor Korban karena Sakit Hati – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi akhirnya mengungkap motif mengerikan di balik pembunuhan sadis yang menimpa pemilik ruko berinisial JS di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Ternyata, pelaku yang berinisial ZA tega menghabisi nyawa korban dan mencor tubuhnya di saluran pembuangan karena rasa sakit hati yang mendalam.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan ZA dilatarbelakangi oleh kekecewaan pribadi.
“Motifnya adalah sakit hati,” jelasnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Peristiwa pembunuhan itu dilakukan pada Minggu (16/2/2025) dan baru terbongkar pada Rabu 26 Februari 2025.
Nicolas menuturkan kronologi kejadian bermula saat korban datang ke ruko miliknya yang sedang direnovasi oleh pelaku.
Adapun pelaku dipercaya oleh korban untuk mengawasi proyek renovasi.
Setibanya di sana, korban meminta penjelasan kepada pelaku soal alasan para kuli memutuskan untuk tak ada di ruko dan adanya beberapa barang yang hilang.
Usai beradu argumen, korban mengajak pelaku ke polisi untuk menyelesaikan persoalan.
“Korban berinisiatif untuk mengajak tersangka ke polisi untuk melapor kejadian pencurian,” ucap Kapolres.
Namun, ajakan itu ditolak pelaku.
Pelaku malah meminta agar upahnya senilai Rp 900 ribu segera dibayar.
Hal itu memancing emosi korban hingga menampar pelaku sebanyak dua kali.
Satu tamparan mendarat di bagian pipi pelaku, sedangkan satu tamparan lainnya ditangkis hingga membuat korban terjatuh.
“Korban terpeleset dan terjatuh,” tuturnya.
Pelaku yang gelap mata mengambil sebuah batu dan menghantam bagian kepala korban berulang-ulang.
“Mengakibatkan korban tidak bergerak (meninggal dunia)” kata dia.
Atas perbuatannya pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP.
Ancaman pidana penjara selama 15 tahun dan terendah 7 tahun.
Sebelumnya, pemilik rumah toko berinisial JS (69) ditemukan tewas mengenaskan dicor di dalam saluran pembuangan.
Peristiwa itu terjadi di ruko milik korban kawasan Pulogadung Jakarta Timur.
Koban terakhir kali pamit ke istrinya untuk mengecek renovasi tokonya pada Minggu (16/2/2025) pagi.
ILUSTRASI JENAZAH – Pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas dicor di saluran pembuangan gedung di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025). Korban diketahui awalnya pamit untuk cek ruko miliknya yang direnovasi. (Warta Kota)
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean menuturkan bahwa ruko itu tengah direnovasi.
Namun, Korban dicor oleh pekerja bangunan yang saat ini sudah ditangkap.
“Pelaku sudah ditangkap satu orang inisial ZA,” kata Armunanto kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).
Pihak kepolisian dibantu stakeholder sudah membongkar coran tersebut.
Korban disebutnya sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.
“Sudah (dievakuasi) dibawa untuk diotopsi,” imbuhnya.
-

Video Motif Kuli Bangunan Bunuh Pemilik Ruko, Sakit Hati Gaji Rp 900 Ribu Tak Dibayar – Halaman all
Polres Metro Jakarta Timur menangkap terduga pelaku pembunuhan pemilik toko yang ditemukan dicor di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Tayang: Kamis, 27 Februari 2025 14:44 WIB
TRIBUNNEWS.COM – Polres Metro Jakarta Timur menangkap terduga pelaku pembunuhan pemilik toko yang ditemukan dicor di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Pelaku yang berinisial ZA (35) ditangkap pada Rabu (26/2/2025) sore, setelah dilakukan pelacakan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
ZA adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi toko tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan istri korban melaporkan kehilangan suaminya pada 24 Februari 2025.
(*)
Berita selengkapnya simak video di atas.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini

