kab/kota: Rawajati

  • Gulkarmat Jaksel evakuasi 15 ekor kambing di lokasi banjir Rawajati

    Gulkarmat Jaksel evakuasi 15 ekor kambing di lokasi banjir Rawajati

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan membantu evakuasi sebanyak 15 ekor kambing di lokasi banjir kawasan Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Selasa.

    “Totalnya ada 15 ekor kambing, tetapi baru kita evakuasi 8 ekor,” kata Satgas Gulkarmat Jakarta Selatan Kelurahan Kalibata, Rolly Fahary kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dari 15 ekor kambing yang akan dievakuasi itu, ada dua dua ekor kambing yang mati akibat kedinginan. Nantinya, kambing itu akan dijual untuk merayakan Idul Adha mendatang.

    Saat melakukan evakuasi kambing dari kandangnya yang berada di kawasan RT 03/RW 01 Kelurahan Rawajati, tepatnya belakang gudang Aqua, petugas Gulkarmat Jaksel sempat mengalami kendala lantaran akses jalannya yang terbilang kecil.

    Selain itu, kandang kambing yang memiliki dua lantai sudah terendam, sehingga perlu upaya “esktra” saat melakukan evakuasi.

    “Kita coba lewat dalam gang, ternyata masuk ke area kandang kambing perahu tidak muat karena akses jalan kecil. Jadinya, kita lewat akses pinggiran Kali Ciliwung,” ujarnya.

    Selain itu, Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan memprioritaskan evakuasi warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak saat banjir melanda di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran dengan ketinggian mencapai tiga meter.

    Berdasarkan pantauan sejak pukul 09.05 WIB, terlihat banjir di Rawajati tak kunjung surut sejak Senin (3/3).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga pukul 10.00 WIB, ada 7 Rukun Tetangga (RT) di Rawajati, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 170 hingga 350 sentimeter (cm), yang disebabkan meluapnya air Kali Ciliwung.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gulkarmat Jaksel prioritaskan evakuasi lansia dan anak saat banjir

    Gulkarmat Jaksel prioritaskan evakuasi lansia dan anak saat banjir

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memprioritaskan evakuasi warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak saat banjir melanda di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran dengan ketinggian mencapai tiga meter.

    “Kita sudah evakuasi mulai dari bayi sampai lansia, ada orang sakit kita evakuasi,” kata Kasektor Gulkarmat Jakarta Selatan sektor Pancoran, Imbang Satriana kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Imbang mengatakan pihaknya melakukan evakuasi sejak pukul 05.30 WIB, mulai dari bawah jembatan layang (flyover) Kalibata.

    Hingga kini, pihaknya masih mengupayakan untuk melakukan evakuasi warga terdampak. Adapun terdata sudah ada tujuh orang yang dievakuasi.

    “Ini mau pindah lagi ada sembilan orang terjebak, intinya kita mobile (keliling),” ujarnya.

    Gulkarmat Jakarta Selatan juga berupaya mengevakuasi bayi berusia lima bulan yang akan dipindahkan dari rumah ke tempat yang lebih aman.

    “Tadi ibunya minta pertolongan ke kita, ternyata ada anaknya terjebak. Sehingga kita koordinasikan dengan teman-teman berangkat, dan evakuasi dengan baik,” ucapnya.

    Kemudian, kendala yang dialami oleh pihak Gulkarmat Jakarta Selatan yakni gang kecil dengan banyak pagar, sehingga perahu karet yang dimiliki Gulkarmat Jaksel berlubang dan bocor, akibatnya tak bisa dipakai kembali.

    Berdasarkan pantauan sejak pukul 09.05 WIB, terlihat banjir di Rawajati tak kunjung surut sejak Senin (3/3).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga pukul 10.00 WIB, ada 7 Rukun Tetangga (RT) di Rawajati, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 170 hingga 350 sentimeter (cm), yang disebabkan meluapnya air Kali Ciliwung.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD DKI kerahkan personel guna monitor kondisi banjir

    BPBD DKI kerahkan personel guna monitor kondisi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan pihaknya telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi banjir di setiap wilayah Jakarta.

    “BPBD juga memberikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak banjir yang mengungsi,” kata Isnawa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan serta memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” katanya.

    BPBD DKI juga telah menyalurkan bantuan makanan, air mineral, selimut dan perlengkapan keluarga, termasuk peralatan anak-anak atau “kidsware” kepada korban banjir.

    BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    Sejumlah wilayah di Jakarta masih tergenang pada Selasa pagi ini. Genangan disebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi di kawasan hulu pada Minggu (2/3) dan Senin (3/3) malam hingga status Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat sempat menyentuh level siaga 1.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat genangan terjadi di 62 RT dan empat ruas jalan hingga Selasa (4/3) pukul 09.00 WIB.

    Berikut wilayah terdampak:

    • Jakarta Barat: 10 RT, ketinggian 30-90 cm (Rawa Buaya, Kedoya Selatan, Kembangan Selatan).

    • Jakarta Selatan: 30 RT, ketinggian 30-330 cm (Pondok Pinang, Pengadegan, Rawajati, Cilandak Timur, Pejaten Timur, Bintaro, Kebon Baru).

    • Jakarta Timur: 22 RT, ketinggian 60-500 cm (Bidara Cina, Cipinang Muara, Kampung Melayu, Bale Kambang, Cawang, Cililitan, Gedong).

    Sementara jalan tergenang sebagai berikut:

    1. Jalan Basoka Raya, Joglo, Jakarta Barat (50 cm)

    2. Jalan Strategi Raya, Joglo, Jakarta Barat (50 cm)

    3. Jalan Puri Kembangan, Kedoya Selatan, Jakarta Barat (20 cm)

    4. Jalan Puri Mutiara, Cilandak Barat, Jakarta Selatan (100 cm).

    Genangan di beberapa wilayah juga diketahui sudah surut, termasuk 23 RT di Kampung Melayu, 4 RT di Tanjung Barat, 3 RT di Lenteng Agung, dan 2 RT di Srengseng Sawah.

    Isnawa mengatakan, tercatat 1.201 jiwa mengungsi di sekolah, masjid, RPTRA dan ruko. Lokasi pengungsian berada di Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Pejaten Timur dan Cilandak Timur.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Jakarta Tak Kunjung Surut hingga Hari Ini, Rendam 62 RT dan 4 Ruas Jalan

    Banjir Jakarta Tak Kunjung Surut hingga Hari Ini, Rendam 62 RT dan 4 Ruas Jalan

    PIKIRAN RAKYAT – Hingga Selasa, 4 Maret 2025, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta. Berdasarkan data yang dibagikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) per pukul 9.00 WIB hari ini, banjir merendam 62 RT dan 4 ruas jalan.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 62 RT dan 4 ruas jalan tergenang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya.

    Banjir melanda wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur sebagian besar disebabkan karena luapan Sungai Ciliwung. Sementara di Jakarta Barat, banjir disebabkan karena curah hujan tinggi.

    Sejumlah ruas jalan tergenang banjir di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan dengan ketinggian air mencapai 50-100 sentimeter. Sementara itu, di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur ada 3 RT yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 300-500 sentimeter yang disebabkan karena luapan Sungai Ciliwung.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat

    Kelurahan Rawa Buaya

    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kelurahan Kedoya Selatan

    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 70 s.d. 90 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kembangan Selatan

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan

    Kelurahan Pondok Pinang

    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 100 s.d. 140 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pengadegan

    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Rawajati

    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 170 s.d. 330 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cilandak Timur

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 50 s.d. 115 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pejaten Timur

    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 s.d. 120 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Bintaro

    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 200 cm
    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kebon Baru

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 100 s.d. 120 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur

    Kelurahan Bidara Cina

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 120 s.d. 140 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cipinang Muara

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 80 s.d. 90 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Bale Kambang

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 120 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cawang

    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 300 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cililitan

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Gedong

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 300 s.d. 500 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Sedangkan ruas jalan tergenang banjir berada di kawasan:

    Jl. Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat
    Ketinggian: 50 cm Jl. Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat
    Ketinggian: 50 cm Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 20 cm Jl. Puri Mutiara, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan
    Ketinggian: 100 cm

    Sedangkan wilayah yang sudah surut sebagai berikut; Kelurahan Srengseng Sawah: 2 RT, Kelurahan Lenteng Agung: 3 RT, Kelurahan Kampung Melayu: 23 RT, Kelurahan Tanjung Barat: 4 RT.

    Adapun jalan tergenang yang sudah surut Jalan Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat, Jalan H. Muhajar RT 11 RW 2, Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Anak-anak berenang di tengah banjir setinggi tiga meter di Rawajati

    Anak-anak berenang di tengah banjir setinggi tiga meter di Rawajati

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah anak-anak lelaki memilih berenang di tengah banjir yang terjadi di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa pagi, dengan ketinggian air hingga mencapai tiga meter.

    “Seru banget bisa berenang,” kata salah satu anak bernama Rizky saat ditemui di lokasi.

    Para anak-anak itu nampak ceria seraya memainkan air. Tanpa takut kotor ataupun sakit mereka tampak telanjang dada membelah banjir layaknya “wahana” itu.

    Mereka ada yang memakai pelampung dan helm sebagai alat bantu mereka untuk berenang.

    Di tepi jalan itu, nampak para orang tua mengawasi dan anak kecil lainnya hanya bisa memandang sembari bermain air di tempat yang lebih tinggi.

    “Jangan main air, bocah-bocah ini kok berani banget ya,” ujar seorang ibu bernama Rahma.

    Berdasarkan pantauan sejak pukul 09.05 WIB, terlihat banjir di Rawajati tak kunjung surut sejak Senin (3/3).

    Sejumlah petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengerahkan perahu karet untuk membantu evakuasi warga yang masih terjebak di rumahnya.

    Terlihat sejumlah rumah sudah terendam banjir, sedangkan rumah dengan dua lantai masih bisa selamat dari air tersebut.

    Tak jauh dari lokasi itu, sejumlah warga mengungsi di rumah terdekat dan juga berobat ke Puskesmas Rawajati.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga pukul 09.00 WIB, ada 7 Rukun Tetangga (RT) di Rawajati, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 170 hingga 330 meter, yang disebabkan meluapnya air Kali Ciliwung.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Jakarta Jadi Ujian Awal Pramono Anung sebagai Gubernur: Dari Kemarin Diteror – Halaman all

    Banjir Jakarta Jadi Ujian Awal Pramono Anung sebagai Gubernur: Dari Kemarin Diteror – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Banjir di sejumlah wilayah Jakarta jadi ujian atau permasalahan awal yang harus ditangani Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno. 

    Banjir sejak Senin (3/3/2025) ini, diketahui masih merendam sejumlah titik di Jakarta hingga Selasa (4/3/2025) pagi. 

    Pramono tak menampik bahwa dirinya mendapat banyak tekanan perihal bencana banjir tersebut. 

    Meski demikian, ia mengaku siap dengan senang hati menangani banjir di Jakarta secara serius. 

    “Dari kemarin diteror urusan banjir. Tapi saya dengan senang hati ingin menangani ini, secara sungguh-sungguh,” ucap Pramono Anung, di Balai Kota Jakarta, Senin (3/3/2025) dikutip dari Kompas.com. 

    Pramono menjelaskan, banjir di Jakarta terbagi menjadi tiga kategori, yaitu banjir rob, banjir lokal, dan banjir kiriman.

    Dampak banjir kiriman, kata Pramono, telah berkurang secara signifikan berkat pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi.

    Namun, kapasitas kedua waduk itu masih belum cukup untuk sepenuhnya mengatasi masalah banjir.

    “Tapi untuk banjir lokal, kan kita sudah mulai pengerukan di mana-mana. Sumur resapannya kita fungsikan kembali, sehingga itulah yang harus dilakukan dan kami akan melakukan itu,” ungkap Pramono.

    Pramono mengatakan, banjir Jakarta mulai berangsur surut. 

    Namun, ia tetap mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada. 

    “Tapi kita tetap waspada jangan sampai karena bulan puasa, nanti ada dampak sampai bulan puasa ya terganggu. Kami ikut tangani itu,” kata Pramono. 

    59 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir 

    Diketahui, Jakarta darurat banjir hingga Selasa (4/3/2025) pagi ini. 

    Dikutip dari Tribun Jakarta, berdasarkan data terbaru BPBD DKI Jakarta per hari ini, Selasa (4/3/2025) pukul 07.00 WIB, terdapat genangan terjadi di 59 RT dan 4 Ruas Jalan.

    Berikut Daftar Sebaran Banjir di Jakarta:

    Jakarta Barat (10 RT)

    Kelurahan Rawa Buaya
    – Jumlah       : 4 RT
    – Ketinggian: 30 cm
    – Penyebab  : Curah Hujan Tinggi
    Kel. Kedoya Selatan
    – Jumlah      : 4 RT
    – Ketinggian: 70 s.d 90 cm
    – Penyebab  : Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali  Pesanggrahan
    Kel. Kembangan Selatan
    – Jumlah: 2 RT
    – Ketinggian: 70 cm
    – Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan (32 RT) 

    Kel. Srengseng Sawah
    – Jumlah: 2 RT
    –  Ketinggian: 40 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Pondok Pinang
    – Jumlah: 5 RT
    – Ketinggian: 100 cm
    – Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan
    Kel. Pengadegan
    – Jumlah: 1 RT
    – Ketinggian: 80 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Rawajati
    – Jumlah: 7 RT
    – Ketinggian: 150 s.d 300 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Cilandak Timur
    – Jumlah: 3 RT
    – Ketinggian: 60 s.d 120 cm
    – Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Krukut
    Kel. Pejaten Timur
    – Jumlah: 6 RT
    – Ketinggian: 30 s.d 120 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Bintaro
    – Jumlah: 6 RT
    – Ketinggian: 200 cm
    -Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
    Kel. Kebon Baru
    – Jumlah: 2 RT
    – Ketinggian: 60 s.d 100 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur (17 RT)

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunJakarta.com/Wahyu Septiana) (Kompas.com)

  • DKI kemarin, banjir Jakarta hingga Transjakarta gandeng D’Masiv

    DKI kemarin, banjir Jakarta hingga Transjakarta gandeng D’Masiv

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Senin (3/3), mulai dari banjir Jakarta hingga Transjakarta gandeng D’Masiv ajak masyarakat pakai transportasi umum.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali:

    1. Ketinggian banjir di Jaksel capai 230 sentimeter

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan mencatat ketinggian banjir di empat kelurahan daerah itu mencapai 230 sentimeter (cm) hingga Senin pagi.

    “Untuk Jakarta Selatan sampai saat sekarang, di Kelurahan Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rawajati dan Pengadegan ketinggiannya mencapai 230 cm,” kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan Muhammad Nur saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya di sini

    2. Wagub Rano tinjau lokasi pengungsian banjir di Jakarta Timur

    Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno meninjau serta memberikan bantuan kepada korban banjir di lokasi pengungsian SDN Kampung Melayu 01/02 dan Kantor Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.

    Rano Karno tiba di lokasi SDN Kampung Melayu 01/02 sekitar pukul 08.55 WIB. Para pengungsi pun menyambut kedatangan Wagub baru Jakarta tersebut dengan bahagia.

    Selengkapnya di sini

    3. Diskon tarif listrik beri andil utama deflasi DKI dua bulan terakhir

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penerapan diskon tarif listrik sebesar 50 persen memberi andil pada deflasi DKI Jakarta secara bulanan yaitu pada Januari 2025 dan Februari 2025.

    Pada Januari 2025, diskon tarif listrik memberikan andil deflasi bulanan sebesar 1,94 persen, sementara pada Februari 2025 andilnya sebesar 0,91 persen.

    Selengkapnya di sini

    4. Transjakarta gandeng D’Masiv ajak masyarakat pakai transportasi umum

    PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berkolaborasi dengan band D’Masiv mengajak masyarakat memakai transportasi umum termasuk armada Transjakarta.

    Kolaborasi dengan band terkemuka tersebut juga diwujudkan dalam hak penamaan atau naming rights untuk Halte Petukangan Utara yang kini menjadi Halte Petukangan D’Masiv. Halte yang berada di koridor 13 tersebut berada dekat dengan markas D’Masiv di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan.

    Selengkapnya di sini

    5. 1.229 warga di Jaksel dan Jaktim mengungsi akibat banjir

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan sebanyak 1.229 warga yang tersebar di beberapa kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian.

    “Ada 11 lokasi pengungsian yang tersebar di empat kelurahan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pos Pantau Depok Siaga 1, BPBD minta warga bantaran Ciliwung waspada

    Pos Pantau Depok Siaga 1, BPBD minta warga bantaran Ciliwung waspada

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta kepada warga yang berada di sekitar bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir karena Pos Pantau Depok pada pukul 00.40 WIB dalam status Siaga 1 atau Bahaya.

    “Kami menginformasikan bahwa ketinggian Pos Pantau Depok 350 centimeter (cm) dengan kondisi hujan,” kata petugas BPBD DKI Jakarta saat mengumumkan status bahaya banjir dari akun X @BPBDJakarta yang dipantau di Jakarta, Selasa dinihari.

    Pada pengumuman tersebut, petugas meminta warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir yang dapat menerjang sewaktu-waktu.

    BPBD juga merilis sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana banjir akibat kenaikan status Pos Pantau Depok, di antaranya Kelurahan Srengseng Sawah, Lenteng Agung dan Tanjung Barat.

    Selain itu Pejantan Timur, Rawajati, Cikoko, Bukit Duri, Manggarai, Kampung Melayu, dan lain sebagainya. “Diimbau kepada warga bantaran sungai untuk waspada dan berhati-hati,” katanya.

    Hujan dengan intensitas tinggi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (3/3) malam, membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa Kota Bogor kembali menyentuh angka 170 centimeter (cm) atau berstatus Siaga 2.

    Petugas Bendung Katulampa, Andi Sudirman menyebutkan, kondisi itu terjadi pada pukul 23.00 WIB dengan debit air mencapai 339.679 liter per detik.

    Ketinggian muka air Bendung Katulampa bahkan sempat menyentuh angka 220 cm atau berstatus Siaga 1 pada Minggu (2/3) pada pukul 21.33 WIB dengan debit air mencapai 514.659 liter per detik.

    Namun beberapa menit kemudian, TMA di Bendung Katulampa surut menjadi 160 cm atau berstatus Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB, dengan debit air 307.467 liter per detik dan terus berangsur surut menjadi normal.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Update Banjir Jakarta, 57 RT Masih Tergenang Akibat Luapan Ciliwung

    Update Banjir Jakarta, 57 RT Masih Tergenang Akibat Luapan Ciliwung

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 57 RT terendam banjir, pada Senin, 3 Maret 2025. Berdasarkan data per pukul 12.00 WIB, banjir yang terjadi di puluhan RT tersebut akibat luapan sungai Ciliwung.

    Rinciannya sebanyak 18 RT di wilayah Jakarta Selatan dan terdapat 39 RT di wilayah Jakarta Timur yang terendam. Ketinggian air bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 300 centimeter.

    Di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan dan Kelurahan Cawang Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 300 centimeter, berdasarkan catatan BPBD DKI.

    Berikut wilayah terdampak luapan Sungai Ciliwung, update hingga pukul 12.00 WIB.

    Jakarta Selatan

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    Kel. Tanjung Barat
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 70 s.d 140 cm Kel. Pengadegan
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm Kel. Rawajati
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 120 s.d 300 cm Kel. Pejaten Timur
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 s.d 60 cm Kel. Kebon Baru
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60 s.d 100 cm Jakarta Timur

    Jakarta Timur terdapat 39 RT yang terdiri dari:

    Kel. Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 240 s.d 260 cm Kel. Kampung Melayu
    Jumlah: 23 RT
    Ketinggian: 30 s.d 195 cm Kel. Balekambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 150 s.d 200 cm Kel. Cawang
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 300 cm Kel. Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 140 s.d 230 cm Kel. Gedong
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 30 s.d 40 cm

    BPBD juga mencatat banjir mulai surut di wilayah sebagai berikut, Kel. Srengseng Sawah: 2 RT, Kel. Lenteng Agung: 3 RT, Kel. Kampung Melayu : 3 RT, Kel. Tanjung Barat : 2 RT.

    Sejumlah warga mengungsi di tempat pengungsian di sejumlah titik di antaranya di Kelurahan Kampung Melayu: 30 Jiwa berlokasi: SDN Kampung Melayu 01/02; Kelurahan Bidara Cina berlokasi di Kantor sekretariat RW011 Kel. Bidara cina (6 Jiwa), Kelurahan Bidara Cina Aula Kelurahan (21 Jiwa ), Kelurahan Cawang berlokasi di Musholla Al Ishlah (30 Jiwa), Ruko-ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kali Ciliwung meluap, 28 RT di Jaksel dan Jaktim terendam banjir

    Kali Ciliwung meluap, 28 RT di Jaksel dan Jaktim terendam banjir

    Petugas BPBD DKI Jakarta saat mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Jakarta, Senin (3/3/2025). ANTARA/Ho-BPBD DKI Jakarta

    Kali Ciliwung meluap, 28 RT di Jaksel dan Jaktim terendam banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 03 Maret 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, terdapat 28 rukun tetangga (RT) di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) yang terendam banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung.

    “Hingga pukul 04.00 WIB genangan (banjir) terjadi di 28 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, banjir yang terjadi itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam banjir. Ia menjelaskan bahwa hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi siaga 3 atau waspada pada pukul 20.20 WIB.

    Kemudian, lanjut Yohan, di hari yang sama pada pukul 20.40 siaga 2, dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi siaga 1 atau bahaya sekitar pukul 21.30 WIB. Selanjutnya di Pos Pantau Depok kata Yohan, berstatus siaga 3 waspada pukul 21.40 WIB, siaga 2 pukul 00.00 WIB, dan siaga 1 atau bahaya pukul 00.30 WIB.

    “Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Berikut 28 RT yang terdampak banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta.

    Jakarta Selatan terdapat 11 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Lenteng Agung dua RT dengan ketinggian air 30-40 sentimeter. Kelurahan Tanjung Barat, banjir terjadi di dua RT dengan ketinggian air mulai dari 40 sentimeter sampai 1,15 meter.

    Kelurahan Rawajati, satu RT ketinggian air 30 sentimeter. Kelurahan Pejaten Timur, terdapat di enam RT dengan ketinggian air 1,3 meter sampai 1,5 meter.

    Jakarta Timur terdapat di 17 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Bidara Cina dengan tiga RT terendam banjir ketinggian 60 sentimeter. Kelurahan Kampung Melayu, terdapat di empat RT dengan ketinggian 65 sentimeter.

    Selanjutnya di Kelurahan Balekambang, ketinggian air 50-90 sentimeter. Kelurahan Cawang lima RT dengan ketinggian air 1,3 meter. Kelurahan Cililitan dua RT ketinggian air 30 sentimeter sampai 1,5 meter.

    “Untuk penyebab banjir semua karena luapan Kali Ciliwung,” katanya.

     

     

    Sumber : Antara