kab/kota: Rambutan

  • Tekan Stunting di Kota Ambon, Balita Dapat Makanan Tambahan, Wajib Makan di Posyandu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2025

    Tekan Stunting di Kota Ambon, Balita Dapat Makanan Tambahan, Wajib Makan di Posyandu Regional 8 November 2025

    Tekan Stunting di Kota Ambon, Balita Dapat Makanan Tambahan, Wajib Makan di Posyandu
    Tim Redaksi
    Ada 59 balita di sana yang jadwal makan siangnya berlangsung di posyandu.
    Metode ini dimaksudkan agar proses makan makanan bergizi anak dapat diawasi dengan baik.
    Human Initiative Regional Indonesia Timur, M Jabal Nur menegaskan, pihaknya melakukan pengawasan ketat terhadap puluhan
    balita
    yang masuk dalam program
    stunting care
    bersama PT Pelindo Region 4
    Ambon
    dan didukung Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.
    “Datanya, Laha memang tinggi. Program yang kami jalankan itu mereka diberikan makanan tambahan tapi tidak lagi dibawa pulang ke rumah karena bisa jadi bukan balitanya yang makan. Metodenya mereka makan di
    posyandu
    biar kami awasi betul,” kata Jabal Nur kepada
    Kompas.com,
    Sabtu (8/11/2025).
    Di wilayah
    Kota Ambon
    , jumlah balita
    stunting
    tertinggi ada di Laha, yakni 59 anak, lalu di Desa Batumerah 31 anak, dan Kudamati 25 anak.
    Untuk menekan angka
    stunting
    dan memastikan kualitas gizi balita, pihaknya menerapkan strategi makan di tempat.
    Berdasarkan hasil survei di lokasi, penyebab balita
    stunting a
    dalah pada pola asuh.
    Orangtua dinilai acuh dan kurang mengawasi kecukupan gizi anak, terutama pada 1.000 hari pertama.
    Karena itu, Human Initiative menerapkan cara baru agar intervensi makanan bergizi tepat sasaran.
    Tak hanya itu, mereka akan ditimbang berat badannya untuk mengukur indikator keberhasilan.
    “Anak-anak ini akan ditimbang berat ya sebelum dan sesudah makan. Tidak tiap hari, tapi minimal per minggu biar kelihatan pertumbuhan gizi mereka. Kalau mereka bawa makanan di rumah, bisa jadi adiknya, kakaknya, atau saudaranya yang makan,” katanya.
    Pemberian makanan tambahan ini berlangsung di 10
    posyandu
    , yakni Posyandu Durian, Posyandu Air Sakula, Posyandu Flamboyan Laha, Posyandu Delima Laha Kampung Baru, Posyandu Bougenville, Posyandu Riang 1 dan Edelweis, Posyandu Air Manis, Posyandu Valentine, Posyandu Melati, dan Rambutan, serta Posyandu Hila Tanah Putih.
    Pemberian makanan tambahan bergizi berlangsung selama 6 bulan.
    Pada tiga bulan pertama, balita diberikan menu makanan berat berupa nasi, sayur, daging, dan buah-buahan.
    Tiga bulan kedua, mereka diberikan susu dan telur.
    General Manager
    PT Pelindo Region 4 Ambon, Zahlan menyatakan, program ini untuk mendukung Kota Ambon keluar dari zona
    stunting.
    “Harapannya anak-anak ini bisa mendapatkan asupan bergizi. Kami lakukan selama enam bulan untuk melihat hasilnya. Kami ingin anak-anak ini bisa cukup gizinya,” kata dia. 
    Selain memberikan makanan, para orangtua dibekali dengan pengetahuan mengolah menu bergizi untuk anak.
    Dia berharap, selepas program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) stunting care bersama Human Initiative, orangtua konsisten memenuhi kecukupan gizi anak lewat makanan sehat setiap hari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Truk Terguling di Tol JORR Km 17 Arah Kampung Rambutan, Lalin Padat

    Truk Terguling di Tol JORR Km 17 Arah Kampung Rambutan, Lalin Padat

    Jakarta

    Truk terguling di ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Km 17 arah Kampung Rambutan, Jakarta Setalan. Muatan truk tumpah di jalan hingga mengakibatkan kemacetan.

    “Terjadi kecelakaan tunggal sebuah truk terguling sekitar pukul 05.17 WIB di ruas Tol JORR KM. 17 pada bahu jalan dan lajur 1 setelah exit Tol Tanah Kusir Veteran arah Kampung Rambutan,” tulis TMC Polda Metro Jaya dalam unggahan di X, Jumat (31/10/2025).

    Petugas masih melakukan evakuasi kecelakaan. Muatan truk tampak berserakan di jalan.

    “Saat ini masih dalam proses evakuasi anggota Sat PJR Dit Lantas PMJ dan petugas Tol,” jelasnya.

    Dalam unggahan video terlihat lalu lintas di lokasi padat. Petugas tampak mengatur lalu lintas.

    Kecelakaan di Tol JORR KM 17 Foto: dok. Istimewa

    (lir/lir)

  • 4 Fakta Terkait LRT Jabodebek Sempat Mogok Sabtu 25 Oktober 2025, Tak Ada Kompensasi bagi Penumpang – Page 3

    4 Fakta Terkait LRT Jabodebek Sempat Mogok Sabtu 25 Oktober 2025, Tak Ada Kompensasi bagi Penumpang – Page 3

    Operasional LRT Jabodebek sempat terhenti di seluruh lintas pelayanan pada Sabtu 25 Oktober 2025 sekira pukul 08.41 WIB akibat gangguan suplai listrik.

    Tercatat, beberapa rangkaian kereta berhenti di tengah jalur yang membuat penumpang harus dievakuasi dengan berjalan kaki menuju stasiun terdekat.

    Salah satunya adalah Aida Fathira (25), seorang pekerja kreatif yang sedang mengejar waktu menuju lokasi pekerjaan.

    Saat itu, Aida naik dari Stasiun Kuningan dan berencana turun di Stasiun Harjamukti. Namun nasib berkata lain ketika kereta yang ditumpangi itu mogok di petak jalur menuju Kampung Rambutan.

    “Kuningan ke Harjamukti. Tapi di Kampung Rambutan (kereta) mogok,” kata Aida kepada Liputan6.com, Minggu, 26 Oktober 2025.

    Padahal, Aida sengaja berangkat dua jam lebih awal untuk mencegah keterlambatan sampai di tempat kerja. Sayangnya, buntut peristiwa itu waktu Aida justru banyak habis di dalam kereta dan proses evakuasi.

    “Aku pun sudah berangkat 2 jam lebih awal karena emang nggak suka datang job mepet. Tapi ternyata 2 jam cuma abis di LRT Kuningan-Kampung Rambutan,” ujar Aida.

    Menurutnya, kejadian kereta mogok terjadi tepat pada pukul 08.41 WIB. Setelah menunggu tanpa kemajuan signifikan, penumpang diminta berjalan di sisi rel menuju stasiun terdekat.

    “800 meter, kurang lebih 20 menit jalan kaki (ke stasiun terdekat). Aku nggak ngukur tapi total langkahku seribuan pas setelah kejadian itu di smart watch,” jelasnya.

    Aida bilang, tidak menyadari awal kejadian kereta mogok karena tengah menggunakan headphone. Ia menyatakan, kereta saat itu berhenti secara halus tanpa hentakan apapun.

    “Aku baru sadar tiba-tiba berhenti, tapi smooth, nggak ada rem mendadak atau guncangan,” katanya.

    Beberapa saat kemudian, lanjut Aida informasi dari petugas baru terdengar setelah kereta berhenti. Petugas kala itu menyampaikan permintaan maaf.

    “Aku dengar pemberitahuan pas keretanya mati. Langsung ada pengumuman maaf keterlambatan karena ada masalah,” ucap Aida.

    Dalam proses evakuasi, Aida menjelaskan ada pendampingan dari petugas dengan koordinasi yang cukup baik. Petugas memandu penumpang melewati jalur beton dan celah lintasan yang ada di sisi rel.

    “So far petugasnya sangat membantu dan bertanggung jawab. Pas nyebrang dibantu pegangin, pas jalan ada masinis perempuan yang memimpin, bahkan pas sampai disambut permintaan maaf dan diberi air putih,” ungkap Aida.

    Kendati berada di barisan depan saat proses evakuasi, Aida sempat mendengar situasi kurang nyaman dari barisan penumpang yang ada di belakang. Aida berujar, terdengar suara anak kecil yang tampak kesulitan melewati celah pemisah beton di jalur rel.

    “Aku sempat dengar teriakan anak kecil (SD) di belakang, entah takut jalan atau pas dipisahkan beton emang ada gap jadi agak susah jalannya aku nggak bisa make sure itu,” jelas Aida.

     

  • Sempat Alami Gangguan, LRT Jabodebek Kembali Beroperasi

    Sempat Alami Gangguan, LRT Jabodebek Kembali Beroperasi

    JAKARTA -PT KAI meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat adanya gangguan pada perjalanan LRT Jabodebek di semua lintas pelayanan pada Sabtu, 25 Oktober 2025 mulai pukul 08.41 WIB.

    Manager PR LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono mengatakan, gangguan terjadi pada sistem third rail yang berfungsi sebagai penyuplai listrik bagi kereta, sehingga sempat menyebabkan seluruh perjalanan LRT Jabodebek tidak dapat dioperasikan.

    Akibat hal tersebut, terdapat 5 rangkaian (trainset) LRT Jabodebek yang terpaksa berhenti di petak jalur, yakni:

    – TS 28 dengan nomor perjalanan SN 62 berhenti di petak jalur Kuningan – Pancoran

    – TS 07 dengan nomor perjalanan SN 45 berhenti di petak jalur Taman Mini – Kampung Rambutan

    – TS 17 dengan nomor perjalanan SN 64 berhenti di petak jalur Bekasi Barat – Cikunir 2

    – TS 31 dengan nomor perjalanan SN 60 berhenti di petak jalur Cawang – Halim

    – TS 29 dengan nomor perjalanan SN 63 berhenti di petak jalur Halim – Cawang

    Sebagai langkah penanganan, lanjut dia, tim KAI melakukan evakuasi terhadap pengguna yang berada di trainset tersebut. Evakuasi dilakukan melalui walkway menuju stasiun terdekat, yaitu Stasiun Kuningan, Halim, Cawang, Kampung Rambutan, dan Bekasi Barat.

    Ia menambahkan, pada pukul 10.06 WIB seluruh pengguna yang berada pada rangkaian LRT Jabodebek yang terhenti di petak jalur telah dievakuasi.

    “Sebanyak 653 pengguna berhasil dievakuasi dengan selamat tanpa ada laporan korban luka. Saat ini, proses penanganan gangguan telah selesai dan layanan LRT Jabodebek telah kembali beroperasi normal di seluruh lintas pelayanan,” jelas Mahendro.

    Bagi pengguna yang terdampak pada saat terjadi gangguan dapat melakukan pembatalan perjalanan pada loket stasiun terdekat.

    “KAI mengucapkan terima kasih atas pengertian dan kepercayaan masyarakat, serta memohon maaf atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi selama proses penanganan,”tandas Mahendro.

  • Rencana Pembangunan Kereta Gantung Mekarsari untuk Feeder LRT Dimulai

    Rencana Pembangunan Kereta Gantung Mekarsari untuk Feeder LRT Dimulai

    Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pembangunan kereta gantung di Mekarsari, Kabupaten Bogor untuk menjadi feeder LRT Harjamukti di Depok resmi dimulai. 

    Mengutip akun X (dulunya bernama Twitter) Good News From Indonesia, proyek tersebut ditandai dengan kick off meeting dan penandatanganan surat komitmen pelaksanaan feasibility study Proyek Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) Unitsky yang digelar di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, (9/10/2025).

    Proyek tersebut diinisiasi oleh PT Minsky Cakrawala Nusa (MCN) bekerja sama dengan Malcon Group dan Unitsky Nusantara Technologies, yang akan menjadi penyedia teknologi Unitsky String Transport (UST) atau Suspended String Light Rail Transport (SSLRT).

    Lintasan kereta gantung ini direncanakan membentang sepanjang sekitar 11,5 kilometer dengan sistem pembiayaan diarahkan 100% pendanaan swasta.

    Berdasarkan pemberitaan bisnis.com sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memang sedang menggodok dua proyek pengadaan skytrain atau kereta gantung untuk angkutan feeder dari Sentul dan Serpong menuju MRT Jakarta dan LRT Jakarta. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengaku pihaknya sedang mencoba dan mematangkan rencana pengadaan skytrain dari kawasan Sentul, Kabupaten Bogor sebagai feeder LRT Jabodebek dan juga skytrain dari Serpong untuk MRT Jakarta. 

    “Seperti misalnya untuk penyelenggaraan angkutan umum yang menggunakan skytrain. Kita ada dua yang sedang kita mau coba dan ini sedang dimatangkan oleh Dirjen Kereta Api,” kata Menhub Dudy, dikutip Minggu (9/3/2025). 

    Lebih lanjut, Dudy mengatakan jika proyek ini nantinya akan ditawarkan ke pihak swasta agar tidak membebani anggaran negara (APBN). Menhub juga terbuka untuk siapa saja menjadi investor skytrain ini. 

    “Saya menekankan kepada Dirjen Kereta Api bahwa tidak boleh menggunakan anggaran APBN. Jadi kita terbuka, siapa saja yang masuk dan kita sudah punya gambar-gambarnya dan mereka kemungkinan akan menyampaikan kepada kita proposalnya dan saya buka kepada siapa saja,” lanjutnya. 

    Adapun sebagai informasi, saat ini LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan utama. Lintas Cibubur melayani rute Harjamukti hingga Dukuh Atas dengan stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Lintas Bekasi melayani rute Jati Mulya hingga Dukuh Atas dengan stasiun Jati Mulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatibening Baru, Halim, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Sementara Lintas Cawang menghubungkan Cawang dengan Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan Dukuh Atas. Stasiun Dukuh Atas menjadi hub utama yang menghubungkan LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain seperti KRL, MRT, dan TransJakarta.

    Kemudian untuk MRT Jakarta memiliki satu jalur yang beroperasi, yaitu Lintas Lebak Bulus–Bundaran HI. Jalur ini terdiri dari 13 stasiun, yang terbagi menjadi stasiun layang dan bawah tanah.  

    Stasiun layang meliputi Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, dan Blok M BCA. Sementara itu, stasiun bawah tanah mencakup Sisingamangaraja, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI. (Artha Adventy)

  • Antisipasi Food Waste Program MBG, Berantas Masalah Sampah

    Antisipasi Food Waste Program MBG, Berantas Masalah Sampah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pukul enam pagi di Ciracas, Jakarta Timur, udara masih lembap saat wajan-wajan besar sudah lama memanas. Di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ciracas Rambutan 03, belasan petugas menyiapkan kebutuhan porsi nasi, sayur, dan lauk bergizi bagi penerima manfaat, yakni anak sekolah.

    Dari panci raksasa, aroma tumisan wortel dan tempe hingga katsu dori menyeruak ke seluruh ruangan. Kepala SPPG Ciracas Rambutan 03 Muhammad Abdu giat memeriksa timbangan dan daftar pengiriman. Memastikan anak-anak harus makan dengan menu yang dihidangkan dalam keadaan hangat.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi denyut baru kehidupan sekolah. Setiap pagi, lebih dari 35 juta anak di seluruh Indonesia hingga akhir September 2025 menikmati makan bergizi tanpa biaya.

    Di dapur seluas kurang dari seratus meter persegi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur itu Muhammad Abdu pun mengamini bahwa dirinya menyimpan perhatian besar terhadap satu hal yang kerap luput dari sorotan sampah makanan atau food waste.

    Apalagi, sebelum memimpin dapur Ciracas Rambutan 03, Abdu sempat bertugas di SPPG Pulo Gadung 02, wilayah yang menurutnya sudah cukup maju dalam mengelola limbah organik. Di sana, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menggandeng SPPG untuk mengalirkan sisa makanan ke proyek budidaya maggot, larva lalat tentara hitam (black soldier fly) yang mampu mengurai sampah organik menjadi pakan ternak bernilai tinggi.

    “Di Pulo Gadung, semua sisa makanan langsung kami serahkan ke DLH. Saya sudah lihat sendiri prosesnya, dan Alhamdulillah, maggot bisa mencakup seluruh sampah harian dapur kami,” kenangnya saat ditemui Bisnis di dapur produksinya, Selasa (7/10/2025).

    Namun di tempat barunya di Ciracas, sistem serupa belum terbentuk. Tak ada kerja sama dengan DLH maupun Kelompok Lingkungan Hidup (KLH) setempat untuk pengelolaan maggot.

    Kendati demikian, Abdu tidak kehabisan cara. Di sekitar dapurnya terdapat waduk kecil yang menjadi tempat warga memelihara angsa, bebek, dan entok. Dari situ, muncul simbiosis sederhana antara dapur MBG dan warga sekitar.

    “Sekitar 50 persen food waste di dapur kami dimanfaatkan warga untuk pakan ternak di waduk belakang. Jadi tidak semuanya terbuang,” kata Abdu.

    Setiap hari, dapur ini menghasilkan sekitar lima kantong plastik sampah makanan. Sekitar tiga di antaranya langsung dibawa warga untuk pakan ternak, sementara sampah non edible dipilah dan sebagian dimanfaatkan untuk kerajinan berbahan bekas seperti kardus.

    Upaya menekan sisa makanan juga dilakukan dari hulu, lewat perencanaan menu yang adaptif. Bagi Abdu, membuat makanan bergizi saja tidak cukup—makanan itu juga harus disukai anak-anak. Karena itu, evaluasi rutin dilakukan setiap hari melalui observasi sederhana dari tim pembersihan wadah makan (ompreng).

    “Tim ompreng melihat lauk mana yang banyak sisa, sayur apa yang kurang diminati. Dari situ kami evaluasi. Kalau ternyata sisa makanan meningkat, artinya menunya tidak diterima,” jelasnya.

    Sisa makanan yang terbuang yang dikumpulkan dari tray Program Makan Bergizi Gratis/Akbar Evandio

    Salah satu contohnya adalah saat mereka mencoba menyajikan sayur oyong. Meskipun kaya serat dan gizi, sayur ini ternyata kurang populer di kalangan siswa.

    Sebaliknya, menu seperti sayur sop atau ayam bakar bumbu tanpa bakar—varian yang menghindari zat karsinogen dari arang—justru mendapat sambutan hangat. Menu-menu yang dinilai acceptable akan masuk ke database menu baku mingguan, sementara yang kurang diterima akan direvisi atau di-trial ulang.

    Dalam rantai penyediaan bahan baku, Abdu mengaku belum bisa mengandalkan petani lokal mengingat Jakarta bukan kawasan produksi pangan. Namun dia tetap mengupayakan agar perekonomian sekitar ikut bergerak lewat kemitraan dengan UMKM dan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.

    “Kami ambil sebagian dari UMKM sekitar, sisanya dari pasar induk. Misalnya dari 200 kilogram beras, ada sebagian dari UMKM, sisanya dari pasar,” tuturnya.

    Untuk menjaga kualitas, bahan makanan segar dikirim malam hari dan langsung diolah keesokan paginya. Tidak ada stok bahan yang disimpan berhari-hari.

    “Sayur, buah, semua langsung diproses habis. Datang jam delapan malam, lalu besok langsung dimasak. Tidak pernah dipakai lagi untuk hari lain,” kata Abdu.

  • Perbaikan turap Kali Cipinang Jaktim ditargetkan selesai akhir Oktober

    Perbaikan turap Kali Cipinang Jaktim ditargetkan selesai akhir Oktober

    Jakarta (ANTARA) – Perbaikan turap Kali Cipinang di Jalan Puskesmas, RT 09/01, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2025.

    “Pekerjaan perbaikan turap Kali Cipinang telah dimulai sejak 25 Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada 23 Oktober mendatang,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Puryanto di Jakarta Timur, Kamis.

    Perbaikan turap dilakukan sepanjang 34,5 meter dengan tinggi delapan meter. Saat ini, progres perbaikan telah mencapai sekitar 75 persen.

    “Penanganan turap longsor dilakukan oleh pihak ketiga melalui e-katalog dengan nilai anggaran sekitar Rp674,4 juta,” ujar Puryanto.

    Puryanto menjelaskan, turap di lokasi tersebut mengalami longsor bertahap sejak dua tahun lalu. Kondisi terparah terjadi pada 15 September lalu yang menyebabkan badan jalan ikut tergerus.

    Kondisi turap banyak yang longsor karena termakan usia dan sering terkikis akibat debit air tinggi. “Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin membahayakan karena di lokasi juga terdapat jalan umum dan rumah warga,” katanya.

    Puryanto menyebutkan, kendala di lapangan, yakni adanya akses jalan warga yang posisinya tepat di atas lokasi turap.

    “Aktivitas warga yang melintas, baik pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor kerap menghambat proses pekerjaan di lapangan,” katanya.

    Tak hanya turap Kali Cipinang, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur juga melakukan perbaikan turap Kali Baru di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo.

    Turap Kali Baru yang longsor di dua lokasi berbeda ditargetkan rampung pada November mendatang.

    Perbaikan turap Kali Baru segmen Jalan Gongseng ini sepanjang 21 meter dengan tinggi 7,5 meter dan pondasi turap 2,5 meter. Saat ini, pekerjaan sudah mencapai 45 persen.

    Pengerjaan dimulai sejak 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada 17 Oktober mendatang.

    Lalu, turap di seberang Mal Cijantung, Jalan Raya Bogor, dilakukan perbaikan sepanjang 62 meter dengan tinggi empat meter dan pondasi setinggi dua meter.

    Pengerjaan di lokasi ini dimulai 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada November mendatang. Saat ini sudah mencapai 70 persen.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Serang Tangkap Sindikat Ganjal ATM yang Beraksi di 41 Lokasi

    Polres Serang Tangkap Sindikat Ganjal ATM yang Beraksi di 41 Lokasi

    Jakarta

    Petugas gabungan Unit Reskrim Polsek Cikande dan Tim Resmob Satreskrim Polres Serang meringkus sindikat pencuri uang dengan modus ganjal mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Mereka telah beraksi di 41 lokasi di Provinsi Banten, Jakarta, dan Bogor.

    Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengatakan tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut, sementara tiga lainnya masih dikejar.

    “Ada 6 pelaku yang berhasil kami amankan, 3 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, tiga lainnya masih dalam pengembangan,” ujar Condro, Rabu (24/9/2025).

    Ketiga pelaku yang berhasil diringkus adalah Adi Yusadi (41), Zikri alias Dea (41), dan Ashari alias Ari (42).

    Condro menyebut komplotan pencuri ini menjalankan modus ganjal ATM. Mereka sudah beraksi di puluhan lokasi kejadian.

    Condro menjelaskan pengungkapan kasus pencurian uang ini merupakan tindak lanjut dari laporan Izah (42), warga Puri Teratai Cikande. Awalnya, kartu ATM korban terganjal di mesin ATM tidak jauh dari rumahnya pada Minggu (14/9).

    Setelah korban pergi ke kantor bank, pelaku kemudian mengambil kartu ATM milik korban dengan alat berupa lempengan besi yang sudah disiapkan.

    Para pelaku lalu menarik uang tabungan korban dengan cara tarik tunai dan transfer dari sejumlah mesin ATM.

    Sementara setiba di Bank, korban diberitahu ada sejumlah transaksi transfer maupun penarikan tunai senilai Rp25,95 juta. Mengetahui uang tabungannya raib, korban melapor ke Mapolsek Cikande.

    “Tak butuh waktu lama, ketiga pelaku yang merupakan warga Tanggamus itu ditangkap di rumah kontrakan di daerah Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu malam, 20 September kemarin,” kata Condro.

    Kepada polisi, kawanan spesialis ganjal kartu ATM lintas provinsi ini mengaku sudah melakukan kejahatan sebanyak 41 kali di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

    “Ada 41 TKP yang diakui pelaku, di antaranya di Bogor, Parung Panjang, Cijantung, Kampung Rambutan, Kabupaten Serang dan Tangerang, Kota Serang, Cilegon, dan Kota Tangerang,” jelasnya.

    Dari ketiga pelaku, petugas mengamankan barang bukti satu unit mobil , 28 kartu ATM berbagai bank, satu kartu ATM yang sudah dimodifikasi, serta 7 potong tusuk gigi yang sudah dimodifikasi dengan potongan korek kuping.

    (aik/fca)

  • Cerita ‘Ahmad Yani’ Sempat Datang Temui Istri Sampaikan Kabar Pascaperistiwa Lubang Buaya

    Cerita ‘Ahmad Yani’ Sempat Datang Temui Istri Sampaikan Kabar Pascaperistiwa Lubang Buaya

    GELORA.CO –  Putri Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Amelia Ahmad Yani, menceritakan keluarganya mendapat kepastian bahwa Panglima Angkatan Darat ini telah gugur.

    Amelia dalam siniar YKCB dikutip pada Senin, 22 September 2025, menuturkan, setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) PKI, semua keluarganya mengungsi di sebuah rumah di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).

    “Itu adaya di Pasar Minggu karena banyak pohon rambutan. Jadi kami di sana itu ceritanya mengungsi,” ujarnya.

    Adapun rumah di Jalan Lembang Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat yang ditempati kala sang ayah diculik pasukan Cakrabirawa, dijadikan semacam Poskomando (Posko) untuk koordinasi dengan Kostrad.

    “Nah, tanggal 3 [Oktober] itu, Ibu [Yayu Rulia Sutowiryo] saya kan sudah enggak bangun-bangun, dia di kamar saja. Kita enggak pakai listrik waktu itu,” ucapnya.

    Sekitar pukul enam sore, Yayu keluar kamar dan tiba-tiba meminta agar diberikan kebaya hitam. Permintaan tersebut mengundang tanyak anak-anaknya.

    “Lah Ibu kenapa kok minta kebaya, buat apa,” kata Amelia mengingat permintaan sang bunda.

    Tiba-tiba, mulut sang bunda menyampaikan ucapan yang sangat menyedihkan sekaligus mengundang tanya karena belum ada orang yang menyampaikan kabar tentang kondisi pasti Jenderal Ahmad Yani usai diculik.

    “Bapak mu wis ora ono, ibu saya bilang gitu. Kok tahu gitu ya. Kita itu masih eggak tahu kalau Bapak itu sudah gugur, enggak tahu,” ujarnya.

    Amelia menyampaikan, meskipun pada peristiwa pagi buta 1 Oktober 1965 itu melihat tubuh ayahnya diseret para penculik, namun masih yakin dia masih hidup.

    “Katanya sih dirawat di rumah sakit, di mana saya juga enggak tahu. Ceritanya pengawal kan begitu,” katanya.

    Mulut Yayu kemudian berucap bahwa Ahmad Yani pada petang itu barusan datang dan menyampaikan pesan khusus.

    “Barusan Bapak itu datang, ibu saya bilang, jaga anak-anak,” ucap Amel menirukan ucapan sang bunda.

    Rupa-rupayanya, lanjut Amel, magrib itu, Lubang Buaya yang menjadi tempat pengumpulan para jenderal Angkatan Darat (AD) yang diculik, disiksa, kemudian dihabisi lalu dimasukkan ke sumur dan ditutup, sudah ditemukan.

    “Itu [sumur] lagi digali kan sama penggali-penggali [untuk evakuasi jenazah],” ucapnya.

    Setelah Ahamd Yani diculik, pengawal atau ajudannya, di antaranya Mayor CPM Subardi melakukan pencarian hingga sampai di daerah Lubang Buaya.

    Om Baldi, demikian keluarga Ahmad Yani biasa memanggil ajudan tersebut, sempat mencari lokasi tempat penguburan para jenderal.

    “Dicari sama Om Baldi yang nusuk-nusuk [tanah] gitu sama pak Kitman, menemukan yang bisa blus [jeblos]. Karena itu sudah rata, jadi enggak mungkin tahu kalau ada sumur,” ucapnya.

    “Nah, setelah ketemu itu [lokasi sumur], itu yang gaibnya ngasih tahu bahwa dia sudah enggak ada, sudah pergi gitu. Terus pesan sama ibu saya, jagak anak-anak. [Kami] nangis aja waktu itu. Ibu saya bilang, udah jangan nangis terus,” ungkapnya.

    Keesokan harinya, 4 Oktober 1965, Om Bardi baru datang ke rumah sekitar pukul 4 sore. Kondisinya tampak kusut, kelelahan, dan lusuh.

    “Uh matanya merah, keringat sudah enggak karu-karuan, bajunya kotor sekali, sepatu botnya penuh lumpur,” ungkapnya.

    Amelia yang kala itu berusia 15 tahun, menuturkan, pihak keluarga menanyakan perkembangan kepada Om Bardi.

    “Pertanyaannya cuman satu, sudah ketemu Bapak, Om? Sudah katanya,” katanya.

    Bardi kemudian melaporkan kondisi Jenderal Ahmad Yani kepada Yayu di dalam kamar. Setelah itu, baru anak-anak Ahamad Yani dipanggil.

    Anak-anak Ahamad Yani sontak loncat dari tempat tidur karena ingin segera mengetahui kepastian kondisi sang ayah.

    “Tapi Om Bardi saya lihat nunduk kepalanya, nangis. Aduh ini pasti firasat jelek sekali gitu. Ibu akhirnya gini, sekarang Bapak mu sudah benar-benar enggak ada, yang ada hanya Ibu dan kamu semua. Dan kamu harus bisa menerima kenyataan ini,” kata Amel.***

  • Ngeri! Harimau Sumatera Terkam Ayah dan Anak di Solok Selatan

    Ngeri! Harimau Sumatera Terkam Ayah dan Anak di Solok Selatan

    GELORA.CO – Suasana tenang di Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mendadak mencekam, Selasa (16/9/2025) malam. 

    Seekor harimau Sumatera menerkam dua warga setempat yakni Amsal (48) dan anaknya Pandi (25) saat berada di kebun karet kawasan Bukit Batuang Gadang Mudiak Sako.

    Peristiwa serangan hewan ini terjadi pukul 19.00 WIB kedua korban Amsal bersama anaknya yang lain, Fatar menyusul Pandi sebab tak kunjung pulang dari kebun sejak pagi. Sesampainya di lokasi, seekor harimau tiba-tiba muncul dan langsung menyerang.

    “Saat tiba di lokasi, harimau tiba-tiba muncul dan langsung menyerang Amsal dan Pandi. Fatar sempat terjatuh namun berhasil melarikan diri untuk meminta pertolongan warga,” ujar Kapolsek KPGD Iptu Taufik Indra, Rabu (17/9/2025).

    Akibat serangan tersebut, Amsal mengalami luka robek cukup parah di bagian kaki kanan. sementara Pandi menderita luka pada tangan dan punggung.

    Mendapat laporan dari Fatar, warga bersama aparat kepolisian, TNI, Basarnas, serta perangkat nagari segera menuju lokasi. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena kondisi korban sudah bersimbah darah. Keduanya berhasil dievakuasi ke RSUD Solok Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif. Hingga Rabu (17/9/2025), kondisi keduanya dilaporkan stabil meski masih menjalani observasi medis.

    Kapolsek KPGD menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar untuk penanganan lebih lanjut.

    “Kami imbau masyarakat untuk sementara menjauhi perkebunan di sekitar Bukit Batuang Gadang Mudiak Sako. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” katanya