kab/kota: Rambutan

  • Harga Turun 10 Persen, Damri Buka Pemesanan Tiket Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    Harga Turun 10 Persen, Damri Buka Pemesanan Tiket Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan, capaian pelanggan ini didukung dengan proporsi armada sebanyak 1.461 atau 105 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    “Seluruh layanan Damri telah melalui tahap pengecekan aspek keselamatan termasuk pemeriksaan kesehatan pramudi dan ramp check. Demi menciptakan pengalaman perjalanan pelanggan yang mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan,” ujarnya, Senin (6/1/2025).

    Berikut rincian angkutan orang Damri selama periode Nataru 2024/2025.

    1. Antar Kota sebanyak 144.029 tiket atau 77 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    2. Pemadu Moda sebanyak 222.280 tiket atau 103 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    3. Pariwisata sebanyak 123.822 tiket atau 93 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    4. Perkotaan sebanyak 168.070 tiket atau 97 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    5. Antar Negara sebanyak 7.180 tiket atau 117 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    6. Perintis sebanyak 53.540 tiket atau 81 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    7. Perkotaan sebanyak 375.055 tiket atau 40,6 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    Sementara, capaian untuk segmen angkutan barang sebanyak 25.198 tiket atau 143 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    Jakarta Paling Laku

    Adapun tingkat okupansi tertinggi masih dari berasal atau berada di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, angkutan yang melayani garis perbatasan antara Indonesia-Malaysia di Pulau Kalimantan pun masih jadi acuan.

    Berikut rinciannya:

    1. Antar Kota melayani rute padat pelanggan termasuk Jakarta-Bandar Lampung, Jakarta-Surabaya, Pontianak-Sintang, dan Bandung-Kuningan. Titik keberangkatan ramai pelanggan di Stasiun Damri Kemayoran, Stasiun Damri Tanjung Karang, dan Stasiun Damri Cawang.

    2. Antar Negara melayani rute padat pelanggan termasuk Terminal Ambawang-Kuching.

    3. Angkutan Bandara Soekarno-Hatta melayani rute padat pelanggan termasuk Botani Square Bogor, Bekasi Barat, Stasiun KA Gambir, Pelabuhan Merak, dan Kampung Rambutan.

  • Andi Satu-satunya Korban Speedboat Terbalik di Kaltara yang Belum Ditemukan, 6 Korban Lainnya Tewas – Halaman all

    Andi Satu-satunya Korban Speedboat Terbalik di Kaltara yang Belum Ditemukan, 6 Korban Lainnya Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BULUNGAN – Hingga hari keenam pasca kecelakaan speedboat SB Iqzza Express 01, korban hilang, Andi Badinah (sebelumnya ditulis Andi Badi–red), belum juga ditemukan.

    Andi Badinah (50) adalah salah satu dari 3 korban hilang dalam insiden speedboat terbalik pada Senin (10/2/2025) lalu.

    Sebelumnya dua korban hilang atas nama M Dafit (6) dan Alfa Rezky Azka (6) ditemukan di hari keempat pencarian, Kamis (13/2/2025).

    Kedua jasad korban ditemukan hanya berbeda waktu sekitar satu jam, namun dalam kondisi tak bernyawa.

    Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

     

    Empat korban tewas lainnya ditemukan pada hari yang sama saat peristiwa terjadi, Senin.

    Sabtu (15/2/2025) atau hari keenam pencarian, Tim SAR Gabungan akan menyisir areal lokasi kejadian, dengan memperluas radius pencarian.

    Kasi Ops Kantor SAR Tarakan Dede Hariana mengatakan, pencarian kembali dilakukan oleh tim gabungan, dengan melibatkan sejumlah instansi terkait di antaranya TNI, Polri, BPBD, PMI, juga pihak keluarga dan masyarakat sekitar.

    Dede Hariana mengatakan pencarian dilakukan dengan metode penyisiran. Tak hanya secara manual, penyisiran dilakukan juga dengan bantuan alat drone. 

    “Radius pencarian kita perluas ke arah hilir. Utamanya di areal lokasi ditemukannya dua korban sebelumnya,” kata Dede Hariana.

    Selain arus yang cukup deras, proses pencarian juga terkendala dengan batang kayu yang hanyut di sekitar lokasi. 

    “Kita gunakan Aquaeye, namun tidak kita maksimalkan, karena kondisi arus deras dan banyak batang kayu yang hanyut. Kami juga tidak menggunakan penyelaman, selain karena cuaca yang buruk, jarak pandang yang terbatas dan kemungkinan binatang buas. Areal itu juga bukan medan pencarian yang harus menggunakan penyelaman,” ungkapnya.

    Sebelumnya pada hari keempat pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran pada dua wilayah areal:

    Area pencarian 1 :

    A. 2°54’34.53″N 117°25’9.17″E
    B. 2°54’30.37″N 117°25’12.96″E
    C. 2°56’24.63″N 117°25’17.19″E
    D. 2°56’27.05″N 117°25’14.09″E

    Area pencarian 2 :

    A. 2°54’17.18″N 117°25’32.12″E
    B. 2°54’9.32″N 117°25’36.18″E
    C. 2°55’11.69″N 117°27’12.79″E
    D. 2°55’17.67″N 117°27’8.20″E

    Diketahui kondisi cuaca hari ini Cerah Berawan. 

    KORBAN SPEEDBOAT DITEMUKAN – Proses evakuasi korban speedboat terbalik di Sungai Temangga, Bulungan, Kalimantan Utara, oleh Tim SAR Gabungan, Kamis (13/2/2025). Korban bernama M Dafit (6) sempat dinyatakan hilang usai insiden speedboat terbalik. (TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu)

    Arah angin : Barat Laut – Timur Laut. 

    Dengan kecepatan angin: 2 – 15 knot dan tnggi Gelombang antara 0,5 – 1,25 meter.

    Speedboat Terbalik, 4 Korban Tewas

    Diketahui Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (10/2/2025).

    Hingga Selasa (11/2/2025) malam tercatat 4 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

    PENCARIAN KORBAN – Speedboat berpenumpang lebih dari 30 orang terbalik di Sungai Temangga, Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Senin (10/2/2025). Proses pencarian korban kecelakaan speedboat di Sungai Temangga, Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan. (TRIBUNKALTARA.COM/ISTIMEWA)

    Sementara 3 penumpang lainnya hilang dan masih dalam proses pencarian.

    Keempat jenazah korban masih berada di ruang mayat RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.

    Tiga korban meninggal terlebih dahulu ditemukan pada siang hari, beberapa saat setelah kejadian. 

    Mereka adalah:

    Hj Andi Tinja (80 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Meme (35 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Hj Petanminnong (63 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Andi Herawati, ditemukan Senin
    M Dafit (6), ditemukan Kamis
    Alfa Rezky Azka (6), ditemukan Kamis

    Kronologis Speedboat Tenggelam

    Kapolresta Bulungan Kombes Pol Rofikoh Yunianto, melalui Ps Kasi Humas Iptu Magdalena Lawai menjelaskan, kronologis kecelakaan bermula saat rombongan (rata-rata warga Berau, Kalimantan Timur) itu, hendak pulang dari acara perkawinan keluarga di Kampung Tias, Tanjung Palas Tengah.

    Dari Tias, rombongan yang menggunakan 2 unit speedboat menuju ke Tanjung Selor, untuk selanjutnya ke Berau lewat perjalanan darat.

    “Speedboat yang digunakan ini, merupakan speedboat dari keluarga rombongan juga,” kata Magdalena.

    Saat di perjalanan salah satu speedboat, yakni SB Iqzza Express itu mengalami kecelakaan. 

    Akibatnya 3 orang belum ditemukan dan yang sudah ditemukan 4 orang dalam kondisi meninggal dunia.

    “Ada kayu tersangkut di mesin, sehingga membuat speedboat oleng, dan langsung terbalik ke kiri,” imbuhnya.

    Pulang dari Acara Pernikahan

    Menurut informasi, speedboat tersebut dalam perjalanan pulang dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. 

    Hampir semua penumpang yang berada dalam satu speedboat itu masih satu kerabat. 

    Para penumpang tersebut rata-rata berdomisili di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. 

    Mereka ke Kampung Tias untuk menghadiri acara pernikahan di tempat keluarga.

    Korban selamat kini masih di tampung di Kantor Dinas Sosial Bulungan di Jl Rambutan Tanjung Selor.

    Sementara korban luka-luka dan yang meninggal berada di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. 
     
    Sumber: (TribunKaltara.com/Edy Nugroho/Desi Kartika Ayu Nuryana) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Tim SAR Gabungan Masih Cari Satu Korban Speedboat Terbalik, Gunakan Drone untuk Penyisiran

  • Fantastis! Penjualan Rambutan Sibatulawang Capai Miliar Rupiah

    Fantastis! Penjualan Rambutan Sibatulawang Capai Miliar Rupiah

    JABAR EKSPRES – Setiap tahun, antara Januari hingga Maret, Kota Banjar, Jawa Barat, memasuki musim panen raya rambutan Si Batulawang.

    Buah yang menjadi primadona ini selalu dinantikan oleh para pecinta kuliner, berkat rasa manisnya yang legit dan tekstur daging buah yang lembut.

    Tak hanya itu, rambutan Si Batulawang juga dikenal dengan bijinya yang berukuran kecil, menjadikannya semakin istimewa di antara jenis rambutan lainnya.

    Kelezatan buah ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan budaya yang tinggi bagi masyarakat Kota Banjar.

    BACA JUGA: Dukung Asta Cita Presiden, Kereta Ekonomi PSO KAI Daop 2 Terus Diminati, Moda Transportasi Hemat yang Merakyat

    Rambutan Si Batulawang telah menjelma menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan pendapatan petani lokal sekaligus menjadi ikon kuliner khas daerah yang terkenal.

    Salah satu keunggulan utama rambutan Si Batulawang terletak pada cita rasanya yang manis dengan tekstur daging buah yang lebih kering dibandingkan jenis rambutan lainnya.

    Meski daging buahnya tidak banyak mengandung air, buah ini tetap terasa segar dan tidak menyebabkan perut terasa perih atau sakit lambung.

    Keunikan inilah yang membuat rambutan Si Batulawang semakin digemari. Saat musim panen tiba, buah ini banyak dijual sepanjang jalur menuju Pangandaran, terutama di kawasan tanjakan Tepungkerta, Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman.

    BACA JUGA: Pajak Atas Usaha Ekonomi Digital Terkini: 33,39 Triliun

    Selain itu, rambutan Si Batulawang juga dapat ditemui di lapak-lapak penjualan di Pasar Banjar Blok Jadimulya.

    Lia Juliani (47), pemilik Galuh Farm, mengungkapkan bahwa permintaan rambutan Si Batulawang meningkat pesat selama musim panen ini.

    “Rambutan Si Batulawang dijual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram untuk eceran,” ujarnya belum lama ini.

    Ciri khas rambutan Si Batulawang yang asli dapat dilihat dari kulit luarnya yang berwarna merah kekuningan, rasa manis yang khas, serta daging buah yang lembut dan tidak menempel pada biji. Hal ini membuatnya aman dikonsumsi, bahkan bagi mereka yang memiliki masalah lambung.

    BACA JUGA: OCA Indonesia Bantu UMKM Permudah Kelola Layanan Pasca Penjualan

  • Momen Gibran Kunjungi SMAN 10 Surabaya Tinjau Program MBG, Foto Bareng Siswa Diulang Berkali-Kali – Halaman all

    Momen Gibran Kunjungi SMAN 10 Surabaya Tinjau Program MBG, Foto Bareng Siswa Diulang Berkali-Kali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA.- Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi SMAN 10 Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/2/2025).

    Kunjungan itu untuk meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Seperti dilansir Tribunnews.com dari Surya, Gibran melihat langsung proses pembagian makanan di enam kelas serta berdialog dengan siswa mengenai kesan mereka terhadap program ini.

    Menu yang disajikan saat kunjungan tersebut terdiri dari ubi, cah sawi, tahu, bakso ayam, serta buah semangka dan rambutan.

    Ada momen menarik dalam kunjungan Gibran ini.

    Yaitu saat para staf kepresidenan harus mengulang tiga kali momen foto bareng. 

    Foto itu harus diulang, karena terjadi kerumunan di antara siswa.

    Sebab, posisi Gibran selalu tertutupi oleh para murid yang berpose.

    Dalam kunjungannya, Gibran melihat langsung proses pembagian makanan di enam kelas serta berdialog dengan siswa mengenai kesan mereka terhadap program ini.

    Menu yang disajikan saat kunjungan tersebut terdiri dari ubi, cah sawi, tahu, bakso ayam, serta buah semangka dan rambutan.

    Sementara itu, Teguh Santoso, Kepala SMAN 10 Surabaya menjelaskan Gibran meninjau langsung jalannya program di enam kelas. 

    “Saya melihat langsung interaksi pak wapres dengan siswa. Dan siswa mengungkapkan rasa syukurnya dengan program ini,”ujarnya.

    Dikatakannya evaluasi menu MBG dilakukan berdasarkan sisa makanan yang ditinggalkan siswa.

    “Biasanya ada menu yang sangat disukai, ada juga yang kurang diminati. Kami mengevaluasi berdasarkan sisa makanan di wadah. Jika ada yang tidak habis, kami analisis dan sampaikan perbaikannya. Namun, selama makanannya tidak basi, hal itu tidak menjadi masalah karena menu disusun berdasarkan nilai gizi, bukan hanya rasa,” jelas Teguh.

    Salah satu siswa kelas XI, Faruq Callan, mengaku sangat bersyukur dengan adanya MBG.

    “Saya sangat berterima kasih atas program ini. Banyak teman saya yang sebelumnya kesulitan membeli makanan di kantin, sekarang bisa makan siang dengan kenyang berkat MBG,” ungkapnya.

     

     

     

     

     

  • Wapres Gibran Tinjau MBG di SMAN 10 Surabaya ‘Enak, Lebih Kenyang Pakai Ubi!’

    Wapres Gibran Tinjau MBG di SMAN 10 Surabaya ‘Enak, Lebih Kenyang Pakai Ubi!’

    Surabaya (beritajatim.com) – “Pak Gibran juga masuk ke kelas saya, disuruh ngabisin, ditanya enak apa enggak,” cerita Ardya Wiranata, siswa kelas XII SMA Negeri 10 Surabaya, usai mencicipi menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditinjau langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Senin (10/2/2025).

    Kunjungan Wapres ke sekolah ini bertepatan dengan pergantian menu MBG yang kali ini mengganti nasi putih dengan ubi panggang, disajikan bersama fish cake, oseng sayuran, dan buah rambutan. Dalam pantauan beritajatim.com, Gibran terlihat menyapa siswa-siswi di beberapa kelas, menanyakan pendapat mereka soal makanan yang disediakan.

    Ubi Lebih Mengenyangkan, Kata Siswa
    Salah satu siswa, Ardya Wiranata, mengaku lebih menikmati menu MBG dengan ubi dibandingkan nasi. “Tadi dapat ini, ada ubi, sayur, kayak ada olahan ikan, sama tahu. Enak bikin kenyang juga. Perpaduan rasa manis dari ubi dan asinnya dari olahan ikan tadi enak. Enak ikan ini daripada ayam,” tuturnya.

    Pendapat senada juga diungkapkan Ibrahim Ihasan, siswa kelas XII lainnya, yang mengatakan bahwa baginya yang terpenting adalah makanan sehat dan segar. “Kalau saya apa aja asal sehat dan fresh, sudah Alhamdulillah,” ujarnya.

    Menu Makan Bergizi Gratis di SMAN 10 Surabaya

    Pergantian Menu MBG, Murid Tak Keberatan
    Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dan Penanggung Jawab MBG SMA Negeri 10 Surabaya, Vivit Putri, menjelaskan bahwa penggantian nasi dengan ubi atau kentang sudah diterapkan dua kali.

    “Ini kedua kalinya, dalam satu minggu pasti ada satu kali, menu nasi diganti sweet potato, pasta juga pernah. Hari Minggu lalu kami dapat pasta,” jelasnya.

    Menurutnya, variasi menu justru disambut baik oleh para siswa karena tidak membuat mereka bosan. “Pastinya untuk anak SMA itu kebutuhan gizi 80-120 persen. Ini hitungannya sudah masuk 121,9 persen,” tambah Vivit.

    Namun, pantauan di lokasi menunjukkan bahwa pada hari ini para siswa tidak mendapatkan susu. Selain makanan, mereka juga menerima buku dan alat tulis bergambar kartun wajah Gibran.

    Program MBG yang terus dipantau langsung oleh Wapres Gibran ini bertujuan untuk memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup dan bervariasi. “Kalau enak ya dimakan, habiskan,” kata Gibran kepada siswa di kelas saat meninjau jalannya program. (ted)

  • Forum Purna Pejabat DKI akan tanam pohon-lepas benih ikan di ponpes

    Forum Purna Pejabat DKI akan tanam pohon-lepas benih ikan di ponpes

    Jakarta (ANTARA) – Forum Purna Pejabat (FPP) DKI Jakarta berencana menanam pohon produktif dan melepas benih ikan untuk menciptakan kemandirian ekonomi di Pondok Pesantren (Ponpes) Wisata Karian La Tansa, Lebak, Banten.

    “Kegiatan tersebut merupakan implementasi misi kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penanaman pohon produktif,” kata Ketua Umum FPP DKI Jakarta Syahrul Effendi dalam keterangan resmi, di Jakarta, Sabtu.

    Syahrul mengatakan kegiatan kesetiakawanan sosial pelestarian lingkungan ini berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mobil listrik Chery, Yayasan Benyamin Suaeb dan Pondok Pesantren La Tansa, Lebak, Banten.

    Rencana pelaksanaan kegiatan ini pada Sabtu (15/2) dan akan dilepas oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Teguh Setyabudi dan jajaran.

    Kegiatan ini, lanjut dia, merupakan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang manfaatnya dapat dirasakan secara tidak langsung oleh kota Jakarta sebagai resapan air sumber air baku, mengurangi polusi dan emisi karbon.

    Menurutnya, masalah polusi udara dan minimnya ruang hijau di perkotaan mendorong perlunya penanaman pohon secara masif untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari.

    “Melaksanakan program kesetiakawanan sosial pelestarian lingkungan FPP DKI Jakarta ini sebagai dukungan konkret atas suplai air baku minum sebesar empat meter kubik (m3)/detik ke Jakarta dari waduk Karian, Lebak, Banten,” ujarnya.

    Lokasi tanam di Pesantren Wisata Karian La Tansa sudah dikonsultasikan kepada ahli pertanian dan perikanan untuk standar penanaman dan perawatan pohon dan pelepasan ikan.

    Sejumlah bibit juga telah disiapkan yakni 200 bibit durian dan sekitar 100 bibit tanaman produktif khas Betawi, sebagai simbol kerja sama dimulainya aglomerasi.

    Jenis-jenis tanaman tersebut sudah terindikasi geografis dari Dinas KPKP DKI dan diangkut truk terbuka Dinas Perhubungan DKI yang akan ditanam di Banten.

    Antara lain yakni salak Condet, duku Condet, alpukat Cipedak, rambutan rapiah, belimbing dewi, jambu air dan sukun.

    Kegiatan nantinya dilanjutkan pelepasan ikan mujair dan nila untuk ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi Ponpes La Tansa.

    Kemudian, kegiatan juga dilakukan konvoi pelepasan di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta oleh Pj. Gubernur Jakarta pada Sabtu, 15 Februari 2025 pukul 08.00 WIB dan akan diterima di Waduk Karian, Lebak oleh Pimpinan Pondok Pesantren La Tansa, K.H. Aan Kurnia (alias Apoy, musisi Wali Band) dan pengasuh Ponpes La Tansa dan pengasuh Ponpes Daar El Qolam, Tangerang, K.H. Adrian Mafatihullah Kariem.

    Diharapkan dalam pelestarian ini, masyarakat sekitar mampu mengembangkan ketahanan pangan sekaligus menggerakkan roda perekonomian.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Agnes Jennifer Pertimbangkan Cerai Seusai Perselingkuhan Suami Terbongkar

    Agnes Jennifer Pertimbangkan Cerai Seusai Perselingkuhan Suami Terbongkar

    Jakarta, Beritasatu.com – TikTokers Agnes Jennifer mulai mempertimbangkan untuk bercerai dari suaminya, David Clement setelah perselingkuhan dengan wanita yang diduga bernama Natasha Wijaya itu beredar di media sosial (medsos).

    “Kalau ditanya apakah divorce atau tidak? Kita masih tidak tahu,” ucap Agnes Jennifer dikutip dari akun TikTok miliknya, Sabtu (8/2/2025).

    Agnes Jennifer mengaku, membutuhkan waktu untuk memikirkan secara matang terkait keputusannya buat bercerai. Ia masih melihat anak-anaknya, termasuk memikirkan dampak psikologi dari anak-anak hasil pernikahan dengan suaminya, David Clement.

    “Untuk saat ini gue masih menimbang-nimbang beberapa hal yang perlu ditimbang, begitu ya. Jadi, doakan saja,” lanjutnya.

    Meski demikian, Agnes Jennifer tidak menampik setelah perselingkuhan suaminya terbongkar membuat dirinya tidak lagi bergantung pada David Clement.

    “Masa sedih gue sudah lewat, sekarang masa bangkit dan percaya pada diri gue with or without him i can move on,” tuturnya.

    Agnes Jennifer meminta, agar publik tidak perlu lagi memikirkan dirinya setelah terbongkarnya pelakor suaminya, David Clement.

    “Orang-orang pada kirim direct message (dm) ke gue sampai ribuan, mata gue sampai sakit bacanya. Belum lagi pada WhatsApp (WA) gue, memang kalian pada kenapa sih? Gue tidak kenapa-kenapa, say jadi jangan lagi pada nanya-nanya gue, ya,” tegasnya.

    “Terus terang, gue capek. Bahkan, mata gue sampai suntuk bacainnya. Gue malah lagi asik-asiknya makan rambutan rapiah baru dari pohon. Asli, enak banget. Sudah mendingan kalian pada santai saja, lebih baik kalian suruh mereka pada mandi ya biar lebih segar mukanya jadi lancar mencari duitnya,” tutup Agnes Jennifer yang mempertimbangkan soal niatannya untuk bercerai dari David Clement.

  • Merajut Mimpi Swasembada Pangan hingga Tutup Keran Impor    
        Merajut Mimpi Swasembada Pangan hingga Tutup Keran Impor

    Merajut Mimpi Swasembada Pangan hingga Tutup Keran Impor Merajut Mimpi Swasembada Pangan hingga Tutup Keran Impor

    Jakarta

    Swasembada pangan menjadi target ambisius pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tugas untuk mencapai target itu berada di bawah koordinator Zulkifli Hasan yang ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu telah memetakan bagaimana langkah Indonesia untuk mencapai cita-cita swasembada pangan. Target itu harus tercapai untuk memastikan ketersediaan pangan nasional tanpa ketergantungan pada impor.

    Kepada detikcom, Zulhas blak-blakan cara kepemimpinan dan koordinasi yang dilakukan untuk mengejar target swasembada pangan. Berikut petikan wawancara lengkapnya.

    Dari 100 hari ini, pekerjaan Pak Menko yang paling berat. Urusan makan gratis ini bukan perkara mudah, tapi sudah berjalan. Itu bisa diceritakan lebih dahulu barangkali?

    Ya, memang ujungnya itu Pak Prabowo itu kan sangat cinta kepada rakyat, sebenarnya seorang patriot. Oleh karena itu saya 15 tahun, baru menang pun ya setia. Karena kami setia dengan perjuangan.

    Kalau Indonesia mau maju, kan tergantung manusianya. Manusianya harus sehat, harus pintar, cerdas, kuat badannya. Ya tentu kaitannya sama pangan, makan bergizi yang cukup. Karena anak-anak Indonesia rata-rata itu IQ di bawah 80.

    Saya pernah jadi ketua karate, tarung, kita belum keluar jurus, kaki kita ditendang, kalah langsung. Karena kalah dengan kekuatan gizinya. Nah itu kesana kan secara mutlak pangan, gizi itu pangan. Makanya tidak ada negara yang maju tanpa berdaulat di bidang pangan.

    Nah itu jadi sangat penting. Kita ini 28 tahun ribut terus soal demokrasi, macam-macam ya, sehingga ini agak terabaikan. Dibangun, tetapi tidak diprioritaskan, baru Pak Prabowo menjadi top prioritas utama.

    Kalau bicara soal swasembada itu bagian dari upaya untuk meneguhkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Tapi kemudian reformasi, kita membenahi demokrasi, terus bicara soal partai politik. 29 tahun habis waktu kita.

    Berarti sekarang kembali ke hal dasar?

    Harus, karena mau bagaimana. Bayangkan, kita kan walaupun baru 15 juta yang dapat manfaat, makan bergizi gratis itu, tetapi sudah berjalan. Mudah-mudahan nanti kalau Pak Presiden, APBN kita longgar, tambah lagi Rp 140 triliun di bulan Agustus atau September. Maka akan bermanfaat kepada 82 juta orang. Artinya seluruh rakyat Indonesia akan mendapat manfaat itu. Nah kalau itu nanti diukur, kelihatan hasilnya, fisiknya, kesehatannya, kecerdasan dan sebagainya.

    Sekali lagi, untuk itu kan program pokoknya ini, harus, bayangkan, kalau 82 juta, beras saja harus tambah 4,5 juta ton. Beras saja, belum telur, belum ikan, belum lagi ayam, sayur sayuran dan lain lain. Nah oleh karena itu program kedaulatan pangan, atau swasembada pangan memang nggak boleh ditawar-tawar.

    Kan semua program nggak pasti berjalan dengan mulus 100%, berjalan sempurna di awal-awal. Ada yang bilang kurang enak lah, kurang ini, itu pasti jadi catatan. Faktanya ini tetap berjalan programnya dan yang menerima manfaat sudah ada.

    Saya kan barusan dari Banyuwangi, bagus. Memang anak-anak kita itu, kadang-kadang sayur kan nggak suka. Tapi ini kan ada ahli gizinya, ada ahli nutrisi, dan sebagainya itu kan.

    Jadi bukan sekedar memberikan makan gratis?

    Enggak, nanti kan diukur, berapa tahun (umur anak) diukur. Nah makanya harus memenuhi standar itu, harus ada sayur sebagai serat, harus ada protein, karbohidrat cukup. Makanya harus ada ikan, atau ayam, atau telur, ada nasinya, sayurnya, ada buahnya. Belum tentu anak-anak suka, tapi ini harus.

    Ini akan sustain nggak, Pak Menko? Artinya apakah ini takutnya ini cuma sesaat aja beban negara berat, kemudian ditangguhkan dulu? Ini menjadi prioritas, anggaran dipotong-potong untuk ini?

    Itu duluan, bahkan sebelum beliau dilantik sudah “ini dulu nih”, yang dibahas beliau, sudah siap.

    Bicara swasembada pangan sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi kalau misalnya program ini berjalan terus. Pak Menko katakan tadi ada tambahan 4,5 juta ton?

    Iya, kalau sudah penerima sudah 82 juta anak kita, oh beras saja 4,8 juta (ton).

    Sementara di saat yang sama Pak Menko akan mencanangkan tidak akan impor beras, mungkin nggak untuk tercapai?

    Iya, jadi gini. Kita tahun lalu, baru sebulan lewat kan. Kita putuskan waktu itu, Pak Menko, rapat kita akan impor beras 4 juta (ton), masuk 3,6 juta (ton). Tetapi tahun ini kami sudah putuskan kami rapat koordinasi, kita putuskan kita tidak impor beras lagi tahun ini.

    Karena perintah Bapak Presiden kita ini harus percaya diri, kita bekerja keras, kita ikhtiar dulu. Jangan belum-belum, ah mana mungkin swasembada pangan, mana bisa mana, jangan begitu ya. Kita insyaallah bisa. Dan selalu di mana ada kemauan, ada kesungguhan, ada ikhtiar, di situ ada jalan.

    Dan kami melihat ya kita bisa tahun ini tidak impor beras. Ada dua, itu yang kami lakukan. Pertama, swasembada itu kita tentu membangun baru, ada di Merauke itu 1 juta (hektare) lebih, ada di Kalimantan Tengah, di Kalimantan Timur, yang kita sebut food estate itu. Itu mungkin totalnya 2-3 juta (hektare) yang akan dibangun. Itu penting, penting sekali. Karena kita ini negara besar, penduduk kita bertambah terus. Masa maka kita tergantung sama luar negeri.

    Saya kemarin Menteri Perdagangan, pelan pelan aja ini ngomongnya, setahun bolak balik India mau beli beras nggak dikasih, bayangin kita punya uang buat beli, harganya mahal US$ 6.200 per ton. Jadi memang kita harus bisa mandiri. Karena ini menyangkut negara besar, jumlah uang yang besar.

    Jadi tadi pertambahan bangun (lahan pertanian) baru tapi ini nggak bisa cepat. Nggak mungkin kita tahun besok langsung, nggak bisa. Kalau bangun baru kan perlu waktu. Perlu ada resetnya, perlu ada penelitiannya, perlu bangun jalan, perlu bangun irigasi, penyesuaian lahan sawahnya, buka lahan publik. Waktunya mungkin 5 tahun sampai 7 tahun.

    Nah, setelah kami pelajari, ada yang cepat. Itu yang kita sebut optimalisasi atau intensifikasi. Misalnya saya lihat berapa sih luas baku sawah kita? 8,4 juta (hektare). Itu sudah dikurangi alih fungsi lahan 7,4 juta (hektare).

    Luas tanah, panen berapa yang dipanen. yang dipanen 10 juta (hektare), kalau sekali panen 7,4 juta (hektare) berarti sisanya 2,5 juta (ha) yang dua kali. Berarti masih banyak lahan-lahan sawah kita yang cuma sekali panen.

    Artinya ini sebenarnya sawah-sawah kita nggak seragam?

    Artinya ada masalah. Ada yang tanam sekali, ada yang dua kali, ada yang tiga kali, kecil sekali. Berarti yang sekali itu bisa dioptimalisasi (menjadi panen) dua kali. Kita pelajari. Oh, saya telepon Pak Menteri PU, ‘Pak Menteri PU, coba cek, ada ga sawah-sawah yang belum ada irigasi?’, ‘Baik Pak.’ Kami suruh Sekjen Kementan ‘Perlu berapa lama?’, ‘Seminggu, Pak.’ Ketemu angka 2,6.

    Ini semua karena kita tuh membelakangi pertanian barangkali ya selama 29 tahun?

    Nggak membelakangi juga, tapi tidak program utama. Misalnya, kita stabil kan demokrasi kita mungkin baru Pak Jokowi ya, itu agak stabil, membangun kan ga ada gangguan banyak gitu ya. Tapi fokusnya kan infrastruktur, banyak hasilnya. Nah sekarang fokusnya itu pertanian.

    Kembali lagi ke cita-cita awal kita. Ya ini beresin dulu, hal dasar. Pak Menko juga sebutkan bahwa petani kita sudah tua-tua, varitas yang ditanam itu itu aja.

    Sekarang orang pakai GMO (Genetically Modified Organism), mau jagung, mau padi, mau ayam, gitu. Kita, varitas kita mungkin 20 tahun yang lalu masih kita pakai, termasuk perkebunan rakyat, termasuk perkebunan tebu itu ya, termasuk kopi, termasuk kelapa itu masih dulu-dulu.

    Jadi kita 28 tahun terus terang saya akui tertinggal. Pertanian itu dibangun oleh Pak Harto. Irigasi yang sekunder, tersier itu, premier Pak Harto. Tetapi kalau bendungan itu Pak Jokowi, tapi sampai (irigasi) primer, tersier, sekunder belum. Jadi kalau kita lihat irigasi, wah Pak Harto. Bangun pabrik pupuk, zaman Pak Harto.

    Bulog karena dibeli hasil pertanian, gudang-gudang 1.800, Pak Harto. Jadi memang kita 28 tahun ini tertinggal, makanya Thailand, Vietnam jauh maju.

    Padahal kita pemakan nasi paling banyak di dunia.

    Tapi bukan nggak bisa, kita bisa.

    Bagaimana kemudian menyeimbangkannya Pak Menko? Karena kita mau juga, kita kan sekarang cuma 18% katanya PDB kita dari industrialisasi, dari manufakturing. Jadi kan harus diakselerasi juga. Itu otomatis kan butuh lahan juga. Bagaimana kemudian menyeimbangkan antara lahan pertanian?

    Jadi kita Jawa nggak mungkin bertambah, Sumatera tidak mungkin bertambah, Sulawesi Selatan nggak mungkin bertambah, itu yang kita optimalisasi. Karena jangka panjang, Jawa itu harusnya menjadi pusat pendidikan, pusat keuangan, pusat industri yang industri kreatif, perdagangan dan lain-lain.

    Nah sementara untuk pertanian memang kita harus siapkan tempat-tempat yang baru. Itulah yang food estate itu. Misalnya Merauke, Kalimantan Timur. Walaupun kita ini kan baru bangun ibu kota baru aja udah ribut. Memang Jawa ya harusnya bisa cuma 80 juta kan pulau Jawa ini, sekarang kapal ini kan 160 juta, ya kapal namanya pulau Jawa ini, 160 juta lebih, kan sudah over. Maka kita harus memperluas. Kayak Barat dulu nemukan Australia, maju. Nah kita punya Papua.

    Tapi tanahnya itu memang layak untuk jadi sawah? Karena kan orang bilang wah ini tanahnya beda nih.

    Apa saja bisa tumbuh, selama ada teknologi.

    Pak Menko, ini juga salah satu statement yang agak promising sebenarnya. Optimistis tapi ya mungkin menimbulkan sinisme juga soal kita harus diversifikasi harga, jadi satu harga. Jadi kalau dulu ada BBM itu satu harga. Nah sekarang ini gabah satu harga, dicanangkan Rp 6.500/kg nggak boleh kurang?

    Begini, kita filosofinya itu harus mendidik rakyat kita itu produktif. Produktif itu, pemerintah, negara harus hadir, kita harus berpihak. Karena terus terang, petani kita itu petani paling rajin di dunia.

    Tapi kalau tidak berpihak, mau tanam, pupuk datangnya waktu panen. Harga bagus waktu tanam, begitu panen harganya murah. Ya lama-lama juga nggak ada yang mau. Sekarang anak muda ditanya jadi petani, nggak ada yang mau. Petani-petani kita sudah aging, dulu 60% petani itu tenaga kerjanya, sekarang tinggal 20-25%. Jadi anak anak muda nggak mau lagi.

    Nah itu tuh ada yang keliru. Kita pelajari itu apa? Nggak boleh dong inflasi, tapi yang korban petani kan, nggak boleh. Negara hadir dalam bentuk subsidi. Kan Thailand juga begitu, Vietnam juga begitu.

    Karena itu kita harus membeli hasil produksi petani-petani kita dengan harga yang layak, yang untung. Jangan mereka terjebak dengan tengkulak terus. Oleh karena itu kami rapat atas dipimpin Pak Presiden, atas usulan saya, Bapanas, gabah harus dibeli Rp 6.500/kg.

    Oleh karena itu yang paling depan Bulog. Ada masalah lagi kemarin, lama ini persiapannya, ada ini segala macam, ada uang. Sekarang Bulog, uang nggak ada masalah lagi. Uangnya cukup, sudah ada Rp 23 triliun tambah Rp 16 triliun. Jadi cukup untuk (menyerap) setara beras 3 juta.

    Nah, tinggal sekarang gudang. Dengan Bulog kami sudah rembuk berkali-kali rapat ini. Ini kan di balik, di dapurnya, lama ini urusannya. Kita sudah ada tersedia gudang bisa nampung 2 juta ton dan kami masih cari (gudang untuk menyimpan) 1 juta ton lagi, 2 juta ton sudah ada. Karena kita akan panen raya bulan Februari, Maret, April.

    Uang ada, gudang ada, apa lagi? Tinggal beli. Kami juga tahu, Bulog punya SDM terbatas di level kabupaten, sedangkan sawah ini kan desa-desa kan. Oleh karena itu tidak mungkin ini kerja sendiri, ini mesti melibatkan kepala daerah, kepala desa, Camat, Bupati, dan TNI, Polri. Kita satu tim. Karena kalau satu, tetapi tidak melakukan tugasnya, gol bunuh diri, nggak bisa.

    Jadi itu ada jaminan tetap ya? Silakan lapor atau memberitahu kepada pemerintah kalau misalnya dibeli tidak di angka itu?

    Saya di kantor saya sekarang saya buka crisis center. Begitu mau tanam, pupuk nggak ada, lapor. Kita akan perintah pupuk Indonesia kabupaten itu untuk kasih. Satu kali, dua kali dua puluh empat jam, dua hari nggak ada, kita minta diganti yang di kabupaten itu. Begitu juga kalau harga gabah tidak Rp 6.500/kg, itu lapor. Ada masalah pupuk, masalah harga, silahkan menghubungi nomor itu, semacam crisis center.

    Sudah ada jalan keluarnya, sudah ada duitnya ada, dalam pelaksanaannya karena ini kerja besar ya, dalam waktu singkat. Karena panen raya itu hanya Februari, Maret, April, 3 bulan, Bulog harus dapat setara beras, 2-3 juta.

    Pak Menko, ngomong soal Bulog ini kan, apa namanya, organ pemerintah. Terus sekarang jadi BUMN, sekarang akan ada perubahan struktur untuk mensukseskan ini?

    Hanya penyesuaian pengurusnya, tapi tugasnya sama saja. Karena walaupun dia juga bayar bunga, bunganya juga rendah, bunga pun disubsidi juga oleh pemerintah. Jadi itu tidak menjadi… uang cukup, untungnya ada, walaupun nggak besar. Jadi bunganya akan ditanggung oleh pemerintah. Jadi nggak ada alasan, duit cukup untuk membeli sebanyak 3 juta ton. Kalau Bulog mampu menyerap 2-3 juta, maka harga otomatis akan terkerek. Tapi kalau Bulog nggak beli, nggak ada persaingan.

    Kalau kita dengar asta cita dan rencana pemerintah ini kan sebenarnya memberikan insentif banyak kepada rakyat kecil. Ini mungkin angin segar buat rakyat kecil karena selama ini rakyat kecil kan di saat-saat tertentu aja diperhatikan dan lain sebagainya. Nah pertanyaannya insentif ini sampai kapan? Sehingga masyarakat kemudian bisa mandiri misalnya?

    Ini harus continue karena begini, kita harus mendidik masyarakat kita produktif. Nggak boleh terus terusan mengandalkan sumbangan, bantuan sosial, nggak bisa dong. Mereka harus produktif, mereka harus bekerja keras, hasilnya bagus, dia harus kreatif, melahirkan berbagai kreatifitas.

    Seperti di Thailand, mereka kan begitu. Tapi kalau yang pasif, cuman nunggu aja gitu, lama lama mimpi jadi orang kaya ikut judol (judi online), kita kan nggak mau begitu. Nah tentunya harus continue. Kalau harganya nggak dijamin, jatuh, jadi nggak tanam lagi. Sekarang kita lebih produksinya. Besok, dia rugi, ya nggak tanam lagi dia.

    Jadi itu bagian dari mendidik publik ya? Karena banyak sekali, sekarang kalau tinggal satu rumah, anak sekolah dapat bantuan, keluarga miskin dapat bantuan, lansia dapat bantuan. Ini satu rumah akhirnya nungguin bantuan semua?

    Banyak pelajarannya kita ambil ya. Kadang-kadang tetangga, ibu-ibu dua, akrab dekat, gitu ya, begitu ada yang bagikan minyak goreng, bisa berkelahi. Saya pengalaman beberapa tempat, bagi buku tulis aja, itu anak-anak SMA bisa berantem sama temannya. Nah ini kan harus kita, harus kita didik, anak-anak kita produktif, masyarakat kita masyarakatnya produktif, pemerintah harus hadir, dan ini Pak Prabowo paham betulnya.

    Dan Pak Prabowo, dia cinta, mengerti, memang syaratnya jadi pemimpin nih, jadi bupati, jadi kades, jadi camat, itu harus cinta. Cinta itulah baru akan ada keberpihakan dan inisiatif-inisiatif.

    Misalnya kemarin kita itu ya, kenapa agak sulit, karena banyak sekali yang terlibat. Pupuk aja aturnya menggurita, makanya pupuk hadir saat panen. Ini kita pangkas, beberapa kali rapat, selesai. Sekarang dipangkas, misalnya pupuk hanya SK Mentan, langsung ke Gapoktan.

    Dan sebenarnya kan kita juga tahu, baik sembunyi-sembunyi maupun terbuka, segala sesuatu yang datang dari luar negeri itu kan mendatangkan rente untuk sebagian orang.

    Ya gini, bukan hanya itu, kita ini nggak sadar lama-lama kita akan tergantung. Kita ini makan beras, nasi goreng. Tapi kita sekarang pagi udah makan roti. Nah itu kita kan nggak bisa menanam gandum, apa nggak kita tergantung? Tahu berapa kita impor gandum? 13 juta ton satu tahun.

    Apalagi? kita suka bawang merah, tetapi dicekoki terus bawang putih, sekarang separuh-separuh. Buah kita kan banyak, buah kita segala macam dulu, ada jeruk, ada mangga, banyak lah itu ya, buah naga, rambutan, manggis. Tetapi sekarang yang kita makan (di Indonesia) tidak tumbuh. Lama-lama kita tergantung (dengan impor).

    Penelitian kita kan ada di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), dia anggarannya. Orang sudah pakai GMO, kita masih yang dulu. Jadi memang banyak PR yang mesti kita kerjakan. Tapi kalau kita mulai, kita sungguh-sungguh, Presiden langsung memimpin kita, kalau bupati, gubernur, sampe Camat, Kades ikut, kita bisa

    Dan satu yang saya ucapkan syukur adalah salah satu yang akan untuk tidak diimpor. Tapi juga ada cita-cita untuk tidak mengimpor garam, tidak mengimpor garam. Negara kita ini adalah negara dengan garis pantai terpanjang. Impor garam nggak masuk akal.

    Tahu nggak berapa impornya? 3 juta ton, dulu terakhir 4 juta ton.

    Itu gimana ceritanya, laut kita kan luas?

    Kita kan kalau susah, dikit-dikit, beli, dikit-dikit, beli, susah dikit, beli.

    Ini katanya akan ada panen raya garam?

    Iya, jadi, saya karena perintah presiden kita kerja keras, maka kami sudah larang (impor). Satu, beras nggak boleh impor tahun ini semua, jagung nggak impor tahun ini, gula untuk konsumsi ya, kita tidak impor tahun ini. Kemudian garam untuk konsumsi dan mamin (makanan dan minuman) kita tidak impor tahun ini.

    Izin kita awasi ya?

    Iya, itu tentu dong. Jadi, tadi kalau dibilang saya yang hebat, nggak. Ini timnya yang hebat. Kalau Menko itu kan kerjanya koordinasi-koordinasi aja, amal salehnya yang banyak. Tapi yang kerja itu ada Mentan, Bapanas, ada Gubernur, dari Menteri KP, menteri yang lain, semua terlibat.

    Dan itu semua bisa tercapai, (setop impor) beras, gula, garam, jagung?

    Kalau jagung ini akan ada problem. Tapi problem-nya enak, ini problem memang kita ini kurang masalah, lebih masalah. Jadi jagung ini kebutuhan kira-kira 11 juta (ton). Tapi produksi tahun ini mungkin bisa sampai 18 juta (ton).

    Sekarang kan berbarengan ya panennya nih, ini beras panen Februari, Maret April, jagung panen Februari, Maret April, bayangkan itu. Bagaimaa nampungnya itu? Itu PR yang besar. Karena kalau tidak, waktunya 3 bulan kan, Februari, Maret, April. Jagung dan padi sama, barengan ini, panen raya.

    Saya udah mulai ditelepon nih, (harga) jagung sudah mulai Rp 3.500 (per kg), perintah kita harus (beli) Rp 5.500 (per kg). Harga untuk pemerintah harus Rp 5.500 (per kg). Tapi dalam lapangan ini kita lagi kerja keras sekarang, agar dua masalah ini bisa kita handle.

    Ya, mudah-mudahan semua ikhtiar bisa terlaksana dengan baik, karena ya ini jadi semangat kita. Karena selama ini kan masalah pangan itu, kita bayangkan saja Pak Menko, kita ini pernah kelangkaan tempe karena kedelai itu nggak ada gitu kan. Ya itu kan artinya mungkin setelah ini bisa masuk ke kedelai, kita bisa mandiri.

    Sekarang tugas pokok kita, gula, beras, jagung. Kemudian gula memang masih kurang. Tapi kita berani dulu kalau dulu kurangnya jutaan, mungkin kurangnya besok dikit, ratusan lah. Garam kita kalau untuk pangan cukup, yang memang kita belum bisa garam ini industri. Ini tetap masih ada impornya. Misalnya untuk rumah sakit rupanya kan kalau infus, itu ada garamnya. Atau untuk industri yang tekstil itu rupanya pakai garam juga gitu.

    Pak Menteri, setelah itu barangkali kita masuk ke protein ya?

    Saya, kalau ini beres, kalau sampai bulan April Bulog bisa di gudangnya masuk beras 2 juta sampai 2,5 juta, maka mungkin Juni kita sudah dengan fokus protein. Karena kita ini di Pulau Jawa aja kan budidaya besar sekali, budidaya tangkap, belum lagi budidaya udang.

    Ini ikan sama ayam?

    Ikan, ayam, susu, daging.

    Isu kita kan daging selalu impor kan?

    Daging juga impor terus kan. Ini yang kita… Saya akan masuk ke sana nanti setelah ini kan PR beratnya sampai di April yang panen raya itu gabah dan jagungnya. Kalau ini bisa lewat, maka nanti Juni geser mulai protein.

    Saya masih ingat waktu Pak Menko masih di Menteri Perdagangan, waktu kita ngobrol-ngobrol santai itu Pak Menko seperti lah, saya nggak mau jadi Menteri Perdagangan lagi kerjanya capek. Ini kerjanya lebih capek.

    Tapi bahagia. Saya itu, saya dulu jadi Menteri Kehutanan saya nggak pernah minta, diminta Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Saya jadi Ketua MPR, nggak minta itu bukan hak saya, tetapi Pak SBY minta agar saya maju, akhirnya terpilih. Kemarin Pak Jokowi minta saya jadi Menteri Perdagangan. Tapi yang ini, Pak Prabowo bilang saya mau dijadikan Menko, ‘Pak kalau ini saya boleh minta nggak’, ‘Apa pak Zul?’, ‘Kalau boleh saya bidangnya pangan.’ Saya masuk politik sebetulnya pesanan orang tua saya.

    Jadi ada semacam cita-cita yang terpendam?

    Jadi ayah saya juga pesan, kami kalau di kampung kami kan kalau laki-laki salat di Masjid, kalau di Masjid itu perempuan di rumah. Jadi setiap pulang Masjid, di kampung saya itu Ayah bilang, ‘Lihat saudara-saudara kamu pergi gelap, badannya gelap, pulang gelap, rezekinya gelap.’ Jadi ayah saya bilang, ‘Kamu biar keluarga kita susah, kamu sekolah, tapi nanti kalau sudah berhasil, ingat nih, kamu bantu saudara-saudara kamu.’

    Ini saya masih terdengar suara ayah saya. Walaupun itu sudah 50 tahun yang lalu, waktu saya masih usia 6 tahun, 7 tahun. Tapi saya masih terngiang-ngiang. Dan itulah sebetulnya mimpi saya waktu saya masuk politik tahun 1996.

    Barangkali ini juga fase ya, sekarang ini Pak Menko ini sudah di posisi tertinggi partai politik. Ya ini kan tinggal di atasnya Menko kan tinggal Wapres sama Presiden. Artinya semua sudah selesai lah, urusan hidup pribadi sudah selesai. Ini sekarang bagian dari berbagi kepada masyarakat. Tapi kan kita tetap sering melihat penjabat bolak-balik, naik turun, naik turun. Nggak terlaksana juga apa janji-janjinya. Kalau ini memang sungguh-sungguh mau?

    Saya yakin, saya haqulyakin ini bisa lebih cepat dari yang kita rencanakan hasilnya, asal kita bisa mengelola produksi yang meningkat cepat. Itu aja, kalau kita bisa mengelola dan kata kunci kedua, ini kita satu tim. Ini contoh saja, kemarin saya ke Pekalongan, Pekalongan itu di 1 meter di bawah permukaan laut, begitu tanggul jebol, banjir kan. Apa yang lakukan Camat? Ini Camat luar biasa. Camat mengumpulkan warganya, dia kumpulkan karung, dia pergi ke pantai, diisi karung itu sama pasir, di tanggul, akhirnya banjirnya reda.

    Dia kerja dulu gitu, kerja dulu. Nah baru mereka berencana akan menghubungi pemerintah, kan perlu waktu. Tapi masalahnya selesai, jadi camat ini tidak perlu diam action.

    Nah kalau, nanti makanya kan kita ini sebetulnya dimandori. Maka saya keliling rapat di kantor gubernur, kita berdiskusi apa yang masalah, kita selesaikan. Nah saya berharap nanti bupati-bupati yang akan dilantik, juga rutin bupati rapat rutin, mingguan dengan kadesnya, dengan camatnya, ‘Eh kami panen di sana. Tapi Bulog kan jauh di kabupaten.’ Kades kan bisa ditanggulangi dulu, kan ada dana desa, ada dana ketahanan pangan, Rp 200 juta cukup, kalau kurang bisa pinjem BRI Rp 100 juta kan bisa, tangani dulu.

    Baru dia lapor (nanti) ke Bulog. Jadi kalau kadesnya sikapnya sama, camat-nya sikapnya sama, bupatinya sama, pemerintahan sama, kita sama, bisa. Bisa cepat.

    Benar-benar itu bisa terlaksana baik semua sehingga, ya sebenarnya ini masalah dasar. Masalah dasar yang kemudian jadi masalah kenapa kemudian negara sekaya Indonesia itu masih ada yang stunting gitu kan, memprihatinkan. Artinya kita tanam apa aja bisa tumbuh?

    Ini yang sederhana nya 62-63 tahun lalu kita kan lahir, ya keadaan Indonesia kayak apa. Kok kita bisa sehat kan? Berarti kan kita diurus benar gitu. Nah sekarang kan jauh lebih maju mestinya, kok ini kurang, ini kurang, ini kurang. Berarti kan kita yang nggak mau.

    Walaupun sebenarnya cerita Pak Menko ini, jabatan Menko ini cuma gagah gagahan saja, karena beberapa hari nggak punya kantor katanya?

    Iya kan. Itu karena maksudnya gini, kadang-kadang mau ketemu saya nggak bisa. Nggak ada, semua ada jalan. Saya baru punya kantor 3 hari, saya melantik eselon saya di depan lift, belum ada kantor. Tapi saya bilang sama eselon I, ini tidak menentukan kinerja kita. Kinerja kita ditentukan oleh kita yang kerja, kerja kita.

    Anggaran saya tahun lalu Rp 90 juta, tahun ini Rp 40 juta, itu dipotong separuh, ya nggak apa-apa. Rapat di sini, rapat di sini, rapat di sini, rapat di sini. Intinya saya percaya selalu ada ada jalan. Tentu dana penting ya, tapi dana banyak, kalau kita yang nggak siap juga nggak bisa juga.

  • Daftar 20 Alamat Pangkalan Resmi LPG 3 Kg di Kota Jakarta

    Daftar 20 Alamat Pangkalan Resmi LPG 3 Kg di Kota Jakarta

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan pangkalan gas LPG 3 kg resmi Pertamina tidak lagi diperbolehkan menjual ke pengecer mulai Sabtu, 1 Februari 2025.

    Sementara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan meningkatkan status pengecer menjadi sub pangkalan LPG 3 kg.

    Perubahan kebijakan tersebut membuat gas elpiji langka. Berikut 20 alamat pangkalan resmi LPG 3 kg Pertamina di Kota Jakarta.

    Alamat Pangkalan Resmi LPG 3 KG

    1. Pangkalan Gas Lpg 3kg Fikri: Jl. Jend. Basuki Rachmat, Rw. Bunga, Kec. Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13350⋅Buka: 8.00 WIB

    2. PANGKALAN GAS LPG SYAHRONI: Jl. Kedoya Raya No.47 kel 004, RT.4/RW.4, Kedoya Utara, Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11520⋅Tutup: 21.05 WIB⋅0821-6292-0872

    3. Pangkalan Gas Elpiji 3Kg AMANAH MANDIRI SEJAHTERA: Kramat Kwitang 4 No.26, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10420⋅Buka 8.00 WIB⋅ 0857-1795-8091

    4. Pangkalan LPG 3kg Pertamina: Jl. Cipinang Cempedak III No.5, RT.13/RW.3, Cipinang Cempedak, Kec. Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13340⋅(021) 7986176

    5. Pangkalan Gas lpg Waroeng Putri: Jl. Pejambon II No.6, RT.2/RW.8, Gambir, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110⋅Buka 24 jam ⋅ 0857-7110-1108

    6. Pangkalan Lpg 3 kg Pertamina Region III Gas Domestik: Jl. Pulo Gundul II No.27 2, RT.9/RW.6, Tanah Tinggi, Kec. Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10540

    7. Pangakalan LPG 3kg Herza Fajar: Jl. Cibunar No.11, RT.7/RW.2, Duri Pulo, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10140⋅Buka: 8.00 WIB⋅0813-1751-4357⋅ 0813-1751-4327

    8. Pangkalan Gas LPG Irman: Jl. Lempuk No.17, RT.11/RW.13, Pejagalan, Kec. Penjaringan, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14450⋅Tutup: 22.00 WIB⋅0818-0779-6173

    9. Pangkalan Lpg 3 Kg Pertamina: Jl. Cilangkap Raya No.2, RT.2/RW.3, Cilangkap, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13870

    10. AM21 AGEN RESMI PANGKALAN LPG: Jl. Pengadegan Utara No.7 9, RT.9/RW.6, Pengadegan, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770⋅Buka: 7.00⋅(021) 7982850

    11. pangkalan gas LPG Indra Syaifulloh: Jl. Gudang Air No.1, RT.1/RW.2, Rambutan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13720⋅Buka: 7.00 WIB⋅0857-7099-9028

    12. Suplayer LPG Gas 50 kg,12 kg,3KG: Jl. Pringgondani No.13a, RT.3/RW.3, Pd. Labu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250⋅Tutup: 19.30 WIB⋅ 0857-1116-8809

    13. PANGKALAN GAS LPG: Jl. Batu Merah No.72 4, RT.4/RW.2, Pejaten Timur, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510 ⋅Buka: 8.00 WIB

    14. PANGKALAN GAS LPG RIZKY: Jl. Kemuning 4A No.19B, RT.8/RW.6, Pejaten Timur, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510⋅Buka: 7.30 WIB⋅ 0857-7309-4153

    15. Arifin Pangkalan LPG ELMITA: Gg. Dewa No.11 9, RT.9/RW.2, Ciracas, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13740⋅Buka: 8.00 WIB

    16. Agen Gas Elpiji: Jl. Percetakan Negara V No.23 1, RT.2/RW.3, Rawasari, Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10570⋅Buka 24 jam⋅(021) 4243043

    17. Kurnia Tegale: Jl. Limau II No.10, RT.3/RW.3, Kramat Pela, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130⋅Buka: 8.00 WIB⋅0817-105-830

    18. Pangkalan LPG Gusti Fadli: Jl. Cipinang Jaya CC No.4, RT.6/RW.8, Cipinang Besar Sel., Kec. Jatinegara, Kota Jakarta Timur 13410⋅Tutup: 20.00 WIB⋅0822-9817-8247

    19. Agen Gas LPG: Jl. Suci Blok Saibun No.19, RT.8/RW.4, Susukan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13750 ⋅(021) 29835686

    20. Gas Elpiji Pertamina Agen Resmi: Jl. Tebet Timur Raya No.21 D 9, RT.9/RW.10, Tebet Tim., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan 12820 ⋅ Buka: 9.00 WIB⋅0812-8095-955⋅(021) 8295955.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 8 Ciri Rambutan Manis, Jangan Salah Pilih!

    8 Ciri Rambutan Manis, Jangan Salah Pilih!

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan salah satu buah tropis yang sangat populer di Indonesia. Dengan kulit berduri lunak yang menyerupai rambut, buah ini memiliki daya tarik tersendiri, baik dari segi penampilan maupun rasa. Lalu, bagaimana ciri-ciri rambutan manis?

    Rambutan yang manis dan segar banyak digemari oleh masyarakat karena memberikan sensasi rasa yang memuaskan. Namun, tidak semua rambutan memiliki rasa manis yang diinginkan.

    Untuk itu, penting mengetahui ciri-ciri rambutan manis agar bisa memilih buah dengan kualitas terbaik seperti berikut ini, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (4/2/2025).

    1. Warna kulit rambutan
    Salah satu ciri utama rambutan yang manis adalah warna kulitnya. Pilih rambutan dengan kulit berwarna merah cerah atau sedikit kekuningan, karena ini menunjukkan tingkat kematangan yang optimal. Hindari memilih rambutan yang masih dominan berwarna hijau, karena biasanya buah tersebut belum matang dan rasanya cenderung asam. Warna kulit yang tepat menjadi indikator awal untuk mendapatkan rambutan manis dan segar.

    2. Duri atau rambut yang segar
    Duri atau rambut pada kulit rambutan juga bisa menjadi penanda kualitasnya. Rambutan yang segar dan manis biasanya memiliki duri yang berwarna cerah dan tidak layu. Sebaliknya, duri yang kecokelatan atau kering menunjukkan buah tersebut sudah tidak segar. Memilih rambutan dengan rambut yang masih segar membantu memastikan rasa manis daging buahnya.

    3. Kehadiran semut pada buah
    Semut adalah indikator alami yang dapat membantu dalam memilih rambutan manis. Rambutan yang dikerubungi semut biasanya memiliki rasa daging yang manis karena semut tertarik pada kandungan gulanya. Namun, pastikan untuk memeriksa apakah kulit rambutan masih utuh dan tidak rusak akibat serangan semut. Kehadiran semut memang menjadi salah satu ciri yang praktis untuk diperhatikan saat memilih buah.

    4. Berat buah rambutan
    Berat buah rambutan juga dapat memberikan gambaran mengenai kualitasnya. Rambutan yang terasa lebih berat biasanya memiliki kadar air yang tinggi, menandakan bahwa daging buahnya tebal dan manis. Sebaliknya, rambutan yang terasa ringan kemungkinan sudah mengering atau kehilangan kesegarannya. Dengan memperhatikan berat buah, Anda dapat lebih mudah mendapatkan rambutan yang manis dan segar.

    5.  Hindari noda putih pada kulit
    Perhatikan kondisi kulit rambutan secara saksama. Pilih buah yang tidak memiliki noda putih, karena noda tersebut biasanya menjadi tanda rambutan telah terserang hama. Serangan hama tidak hanya memengaruhi kualitas, tetapi juga kesegaran buah. Rambutan yang bebas noda putih lebih aman dan memiliki kualitas rasa yang lebih baik.

    6. Kulit tidak terbuka
    Kulit rambutan yang utuh menjadi indikator penting lainnya. Pilih rambutan dengan kulit yang masih tertutup rapat dan tidak ada bagian yang terbuka. Kulit yang terbuka dapat menjadi tanda buah tersebut sudah terlalu matang atau bahkan mulai membusuk. Memastikan kulit rambutan tetap utuh membantu Anda mendapatkan buah dengan rasa manis yang optimal.

    7. Aroma buah yang khas
    Aroma juga menjadi salah satu ciri utama rambutan manis. Buah yang matang sempurna memiliki wangi segar yang khas. Hindari memilih rambutan yang beraroma asam, karena itu menandakan buah tersebut sudah mulai membusuk. Aroma segar yang menggoda adalah penanda alami dari rambutan berkualitas tinggi.

    8. Daging mudah terlepas dari biji
    Ciri terakhir untuk memastikan rambutan yang manis adalah daging buahnya. Rambutan matang sempurna memiliki daging buah yang mudah terlepas dari bijinya. Jika daging sulit dipisahkan, kemungkinan buah tersebut belum matang sempurna dan rasanya masih asam. Hal ini penting diperhatikan untuk mendapatkan pengalaman makan rambutan yang memuaskan.

    Dengan memahami ciri-ciri rambutan manis, Anda dapat memilih buah yang tidak hanya memiliki rasa lezat tetapi juga kaya nutrisi. Rambutan mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Pastikan untuk memilih dengan cermat agar manfaat kesehatan dari buah ini dapat diperoleh secara maksimal.