kab/kota: Rambutan

  • Puncak Arus Mudik Libur Nataru Diprediksi 19-20 Desember

    Puncak Arus Mudik Libur Nataru Diprediksi 19-20 Desember

    Jakarta: Puncak arus mudik libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diperkirakan terjadi pada 19 dan 20 Desember 2025.
     
    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa puncak arus mudik biasanya dimulai ketika sekolah sudah libur. Sementara itu, libur sekolah dimulai pada 22 Desember.
     
    “Biasanya begitu mulai libur sekolah, maka hari Jumatnya akan terjadi lonjakan di terminal-terminal yang ada di Jakarta,” ujar Syafrin, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 18 Desember 2025.
     

     
    Ia menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan kelaikan jalan pada kendaraan yang akan beroperasi pada periode Natal dan Tahun Baru, serta mengecek kapasitas terminal keberangkatan bus.
     
    Syafrin mengungkapkan ada empat terminal utama yang akan menjadi titik keberangkatan bus, antara lain Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok. Selain itu, Dishub DKI juga menyiapkan tiga terminal bantuan, yakni Terminal Muara Angke, Grogol, dan Lebak Bulus.
     
    “Harapannya, keseluruhan armada yang beroperasi pada empat terminal AKAP di Jakarata sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan,” kata Syafrin.

     

     
    Lebih lanjut, Syafrin mengatakan Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan, Kepolisian, dan TNI juga menyiapkan posko Natal dan Tahun Baru di terminal-terminal keberangkatan bus yang disebutkan.
     
    Setidaknya 2.500 personel dari Dishub DKI nantinya akan disiagakan dan bertugas melakukan pengaturan di terminal dan pengawasan lalu lintas selama arus mudik Natal dan Tahun Baru.
     
    “Kami menyiapkan petugas dan seluruh sarana prasarana agar penyelenggaraannya selamat, aman, nyaman, dan masyarakat dalam melakukan kegiatan itu lancar, dan tentu memenuhi aspek keselamatan di jalan,” tutup Syafrin.
     

    Jakarta: Puncak arus mudik libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diperkirakan terjadi pada 19 dan 20 Desember 2025.
     
    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa puncak arus mudik biasanya dimulai ketika sekolah sudah libur. Sementara itu, libur sekolah dimulai pada 22 Desember.
     
    “Biasanya begitu mulai libur sekolah, maka hari Jumatnya akan terjadi lonjakan di terminal-terminal yang ada di Jakarta,” ujar Syafrin, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 18 Desember 2025.
     

     
    Ia menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan kelaikan jalan pada kendaraan yang akan beroperasi pada periode Natal dan Tahun Baru, serta mengecek kapasitas terminal keberangkatan bus.
     
    Syafrin mengungkapkan ada empat terminal utama yang akan menjadi titik keberangkatan bus, antara lain Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok. Selain itu, Dishub DKI juga menyiapkan tiga terminal bantuan, yakni Terminal Muara Angke, Grogol, dan Lebak Bulus.
     
    “Harapannya, keseluruhan armada yang beroperasi pada empat terminal AKAP di Jakarata sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan,” kata Syafrin.
     
     

     
    Lebih lanjut, Syafrin mengatakan Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan, Kepolisian, dan TNI juga menyiapkan posko Natal dan Tahun Baru di terminal-terminal keberangkatan bus yang disebutkan.
     
    Setidaknya 2.500 personel dari Dishub DKI nantinya akan disiagakan dan bertugas melakukan pengaturan di terminal dan pengawasan lalu lintas selama arus mudik Natal dan Tahun Baru.
     
    “Kami menyiapkan petugas dan seluruh sarana prasarana agar penyelenggaraannya selamat, aman, nyaman, dan masyarakat dalam melakukan kegiatan itu lancar, dan tentu memenuhi aspek keselamatan di jalan,” tutup Syafrin.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Ini Rute MRT Fatmawati–TMII yang Akan Terintegrasi LRT Jabodebek

    Ini Rute MRT Fatmawati–TMII yang Akan Terintegrasi LRT Jabodebek

    Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menyiapkan pengembangan rute MRT Fatmawati–TMII yang direncanakan terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Proyek ini akan dikerjakan dalam fase empat pembangunan MRT Jakarta dalam beberapa tahun ke depan.

    Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa pembangunan rute tersebut baru akan dimulai setelah penyelesaian konstruksi fase tiga MRT lintas timur–barat rute Medan Satria–Tomang. Fase tiga ditargetkan mulai dibangun pada 2026.

    “Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat [east–west] rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan,” katanya dalam konferensi pers peresmian Stasiun MRT Lebak Bulus Bank Syariah Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Rute MRT Fatmawati–TMII dirancang melintasi 10 stasiun. Dimulai dari Fatmawati, lalu Antasari, Ampera, Warung Jati, Tanjung Barat, Ranco, Jalan Raya Bogor, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, hingga berakhir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Selain terhubung dengan MRT fase satu rute Lebak Bulus–Bundaran HI, jalur Fatmawati–TMII juga akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi publik lain, seperti LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan Transjakarta.

    Proyek MRT fase empat ini direncanakan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), berbeda dari proyek MRT sebelumnya yang menggunakan pembiayaan dari Jepang melalui JICA.

    Pengembangan rute Fatmawati–TMII menjadi bagian dari rencana besar pembangunan MRT lintas Timur–Barat yang nantinya menghubungkan kawasan Cikarang, Bekasi, hingga Balaraja, Tangerang, guna memperluas layanan transportasi massal berbasis rel di wilayah Jabodetabek.

  • Dua Rumah di Jember Mendadak Roboh

    Dua Rumah di Jember Mendadak Roboh

    Jember (beritajatim.com) – Dua rumah di Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, dan Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendadak roboh. Tak ada korban jiwa dalam dua insiden terpisah itu.

    Rumah milik Bu Midah (45) di Dusun Sariagung, Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang ambruk sebagian pada pukul delapan pagi, saat hujan, Senin (8/12/2025). “Kontruksi dapur rumah sudah lapuk, sehingga tidak mampu menahan hujan dan terpaan angin,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Indra Tri Purnomo, Selasa (9/12/2025).

    Kerusakannya ringan. “Tapi atap bangunan di bagian ruang tengah berpotensi ambruk juga,” kata Indra.

    Berselang beberapa jam kemudian pada hari yang sama, sebuah rumah semi permanen milik Bu Supiyatun (47) di Jalan Rambutan III, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, juga ambruk.

    “Sekitar pukul 11.30 WIB, terdengar suara atap rumah patah. Tidak berselang lama atap rumah ambruk,” kata Indra.

    Saat itu Supiyatun berada di dalam rumah. Beruntung dia cepat keluar rumah ketika mendengar suara reruntuhan atap. “Rumah ambruk karena bangunan rumah sudah lapuk,” katanya. [wir]

  • Ada Jakarta Penuh Warna Minggu Pagi, 7 Rute Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 10.00 WIB
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Ada Jakarta Penuh Warna Minggu Pagi, 7 Rute Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 10.00 WIB Megapolitan 29 November 2025

    Ada Jakarta Penuh Warna Minggu Pagi, 7 Rute Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 10.00 WIB
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    PT Transportasi Jakarta (
    Transjakarta
    ) akan melakukan
    penyesuaian rute
    dan waktu operasional sejumlah layanan pada Minggu (30/11/2025) untuk mendukung penyelenggaraan acara
    Jakarta Penuh Warna
    (JPW) yang berlangsung di kawasan Balai Kota hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat.
    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani mengatakan kebijakan ini diambil untuk menjaga kelancaran
    mobilitas masyarakat
    selama kegiatan berlangsung.
    “Kebijakan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran mobilitas masyarakat, sekaligus mendukung kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyongsong lima abad Jakarta yaitu Jakarta Penuh Warna (JPW),” ujar Ayu saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (29/11/2025).
    Salah satu penyesuaian yang dilakukan yakni tujuh rute Transjakarta akan mulai beroperasi pukul 10.00 WIB pada hari acara. Biasanya, rute-rute tersebut beroperasi sejak pukul 05.00 WIB.
    Adapun tujuh rute yang terdampak penyesuaian waktu adalah:
    1P Senen – Blok M
    1R Senen – Tanah Abang
    2P Senen – Transport Hub Dukuh Atas
    2Q Gondangdia – Balai Kota
    5M Kampung Melayu – Tanah Abang via Cikini
    6A Balai Kota – Ragunan via Kuningan
    6B Balai Kota – Ragunan via Semanggi
    Selain perubahan jam operasional, Transjakarta juga menerapkan penyesuaian layanan pada pukul 05.00–10.00 WIB khusus di Koridor 1 dan Koridor 2.
    Koridor 1
    – Blok M – Kota


    Dialihkan melalui Koridor 9 dan 13, melayani halte: Petojo, Tarakan, Tomang Raya, Kota Bambu, Kemanggisan, Petamburan, Gerbang Pemuda, Widya Chandra, Simpang Kuningan, Tegal Parang, Pancoran, Tegal Mampang, Rawa Barat, dan Pasar Santa.


    Tidak melayani: Halte Kebon Sirih hingga Masjid Agung serta ASEAN.
    – Rute 1A: Pantai Maju – Balai Kota


    Dialihkan via Halte Juanda.


    Tidak melayani: Halte Monumen Nasional dan Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Pecenongan dan Juanda.
    Koridor 2
    – Pulo Gadung – Monumen Nasional


    Tidak melayani Halte Balai Kota dan Gambir 2.
    – Rute 2A: Pulo Gadung – Rawa Buaya via Balai Kota


    Tidak melayani Halte Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan.
    – Rute 5C: Cililitan – Juanda


    Dialihkan via Halte Juanda.


    Tidak melayani: Halte Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan.
    – Rute 7F: Kampung Rambutan – Juanda via Cempaka Putih


    Dialihkan via Halte Juanda.


    Tidak melayani: Halte Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan.
    Ayu mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan rencana perjalanan selama penutupan dan rekayasa layanan berlangsung.
    “PT Transportasi Jakarta mengimbau seluruh pelanggan untuk mengutamakan keselamatan, memperhatikan informasi terbaru, serta merencanakan perjalanan lebih awal. Informasi real-time dapat diakses melalui media sosial resmi Transjakarta atau aplikasi TJ : Transjakarta,” tambahnya.
    Sebagai informasi, acara JPW akan dimulai pukul 05.30 WIB dengan rangkaian kegiatan seperti fun walk, panggung olahraga, defile olahraga, donor darah, hingga pojok UMKM. Rute fun walk dimulai dari Balai Kota dan berakhir di Bundaran HI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Manfaat Pohon Cegah Banjir dan Tanah Longsor Menurut Ilmiah

    Manfaat Pohon Cegah Banjir dan Tanah Longsor Menurut Ilmiah

    Jakarta

    Banjir dan tanah longsor masih menjadi bencana tahunan yang merugikan di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang 2025 hingga November ini sudah terjadi lebih dari 1.800 kejadian banjir dan 720 kejadian tanah longsor.

    Salah satu solusi berbasis alam (nature-based solution) yang paling banyak direkomendasikan para ilmuwan adalah mempertahankan dan menanam kembali pohon, terutama di daerah hulu sungai dan lereng bukit. Berikut ini manfaat pohon dalam mencegah banjir dan tanah longsor, didukung data dan penelitian ilmiah terbaru dari jurnal-jurnal kredibel:

    1. Mengurangi Volume dan Kecepatan Aliran Air Hujan (Runoff)

    Akar pohon bertindak seperti spons raksasa. Satu pohon dewasa dapat menyerap hingga 200-400 liter air hujan per hari, tergantung spesies dan ukurannya.

    Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Sustainability (2023) menunjukkan bahwa hutan primer di Jawa dapat mengurangi limpasan permukaan (surface runoff) hingga 60-80% dibandingkan lahan terbuka atau perkebunan monokultur.

    Penelitian lain oleh IPB University (2024) di Citarum Hulu menemukan bahwa setiap 1% peningkatan tutupan pohon dapat menurunkan debit puncak banjir hingga 3-5%. Selain itu, penelitian di Hydrology and Earth System Sciences (2022) mengonfirmasi bahwa pohon dapat menyerap hingga 10 inci air per jam, jauh lebih tinggi daripada lahan rumput.

    2. Meningkatkan Infiltrasi Air ke Tanah

    Akar pohon menciptakan pori-pori besar di dalam tanah (macropore) yang memudahkan air hujan meresap ke dalam tanah ketimbang mengalir di permukaan.Penelitian di jurnal Hydrology and Earth System Sciences (2022) menyebutkan bahwa tanah di bawah tegakan hutan memiliki laju infiltrasi 10-100 kali lebih tinggi dibandingkan tanah gundul atau padang rumput.

    Infiltrasi yang baik berarti lebih banyak air tersimpan di dalam tanah sebagai cadangan air tanah dan lebih sedikit air yang menjadi banjir. Studi dari University of Plymouth (2020) di ScienceDaily juga menunjukkan bahwa penanaman pohon di daerah pegunungan dapat meningkatkan infiltrasi secara signifikan dalam 15 tahun.

    Proses pencarian dan evakuasi korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Foto diunggah Jumat (21/11/2025). Foto: dok. Basarnas Semarang

    3. Menahan Tanah dari Longsor

    Sistem perakaran pohon, terutama akar tunggang dan akar lateral, berfungsi sebagai “jaring pengikat” tanah.

    Studi World Agroforestry (ICRAF) di Sumatera Barat (2023) yang diterbitkan di jurnal Land (2020) menunjukkan bahwa lereng dengan tutupan pohon >40% memiliki risiko longsor 70-90% lebih rendah dibandingkan lereng gundul, berdasarkan analisis 685 pohon dari 55 spesies.

    Penelitian di jurnalCatena (2024) menyebutkan bahwa akar pohon jenis pionir seperti sengon dan akasia dapat meningkatkan kekuatan geser tanah (shear strength) hingga 8-15kPa, cukup untuk menahan longsor dangkal (kedalaman

    4. Mengurangi Erosi Permukaan

    Serasa daun dan ranting (litter layer) di lantai hutan bertindak sebagai “bantalan” yang memecah energi butiran hujan sehingga tanah tidak langsung tergerus.

    Penelitian di Jawa Tengah oleh UGM (2023) menemukan bahwa lahan dengan litter tebal >5 cm mengalami erosi hanya 0,5-2 ton/ha/tahun, sedangkan lahan terbuka bisa mencapai 50-150 ton/ha/tahun. Studi serupa di Pontbren Project (Wales, tapi relevan untuk konteks tropis) menunjukkan penanaman pohon dapat meningkatkan infiltrasi hingga 70 kali lipat dalam 7 tahun, mengurangi erosi.

    5. Mengatur Siklus Air Skala Besar

    Hutan tropis melepaskan uap air melalui proses transpirasi yang kemudian membentuk awan hujan lokal. Kehilangan hutan besar-besaran justru memperparah banjir karena siklus hidrologi regional terganggu.Studi di jurnal Science Advances (2024) menunjukkan bahwa deforestasi di Kalimantan dan Sumatera telah mengurangi curah hujan lokal hingga 10-15%, yang ironisnya justru membuat musim kemarau lebih panjang dan banjir bandang saat musim hujan lebih dahsyat.

    Penelitian di Science of the Total Environment (2020) juga mengonfirmasi bahwa hutan berdaun lebar lebih efektif dalam mitigasi banjir dibandingkan hutan konifer.

    Kondisi jalan dekat gerbang Kota Padang Panjang di kawasan Jembatan Kembar menuju Lembah Anai tertimbun material tanah dan bebatuan dari banjir bandang, Kamis (27/11/2025) siang. ANTARA/HO-PJR Satlantas Foto: ANTARA/HO-PJR SatlantasSpesies Pohon yang Paling Efektif di Indonesia

    Beberapa jenis pohon lokal yang terbukti sangat baik menahan air dan tanah, berdasarkan riset ICRAF dan LIPI:

    Jati (Tectona grandis): akar tunggang dalam, serap air tinggiMahoni (Swietenia macrophylla): akar lateral kuat, cocok di lerengPinus merkusii: di dataran tinggi, tahan kekeringan sekaligus banjirBambu (berbagai jenis): akar serabut sangat rapat, sangat efektif cegah longsor dangkalDurian, rambutan, duku: pohon buah yang juga punya akar kuat dan nilai ekonomiVetiver (Chrysopogon zizanioides): akar panjang mencegah erosi dan longsor, seperti direkomendasikan BNPB

    (afr/afr)

  • Terminal Kampung Rambutan bersih-bersih jelang libur Natal-Tahun Baru

    Terminal Kampung Rambutan bersih-bersih jelang libur Natal-Tahun Baru

    Jakarta (ANTARA) – Terminal Kampung Rambutan di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur menggelar aksi Jumat Bersih bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait (stakeholders) sebagai persiapan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    “Kegiatan bersih-bersih ini digelar sebagai bagian dari persiapan menghadapi angkutan libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Ujang Harmawan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat.

    Kegiatan bersih-bersih itu dimulai dengan senam bersama yang melibatkan pengurus Dharma Wanita Dinas Perhubungan, kemudian dilanjutkan dengan kerja bakti massal di seluruh area Terminal Kampung Rambutan.

    Menurut Ujang, kegiatan tersebut juga menjadi ajang silaturahmi sekaligus upaya menjaga keamanan, kenyamanan, serta keindahan area yang memiliki luas sekitar 14 hektar itu.

    “Kegiatan ini juga sejalan dengan momentum Hari Lingkungan Hidup yang diperingati pada bulan November. Karena itu, pembersihan lingkungan dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup,” jelas Ujang.

    Selain membersihkan lingkungan, sejumlah pejabat Dinas Perhubungan DKI yang hadir juga menanam berbagai jenis pohon di Terminal Kampung Rambutan.

    Beberapa jenis pohon yang ditanam itu, yakni pohon mangga, pohon rambutan, dan pohon nangka. Pohon-pohon tersebut dipilih karena memiliki manfaat jangka panjang, termasuk menjaga kualitas lingkungan dan daya resap air di kawasan terminal itu.

    “Ke depan, kami berharap Terminal Kampung Rambutan bisa menjadi terminal terbesar kedua setelah Pulogebang. Karena itu, keamanan, kenyamanan, dan kebersihan harus terus dijaga,” ucap Ujang.

    Lebih lanjut, dia menyebutkan terdapat sekitar 200 personel yang dikerahkan ke terminal itu. Selain itu, dia juga turut melibatkan warga sekitar Terminal Kampung Rambutan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

    Ratusan personel itu terdiri dari 100 personel Dinas Perhubungan, 30 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP, 50 personel Dinas Lingkungan Hidup, 30 petugas pertamanan, dan sekitar 30 warga.

    “Kami berharap lingkungan Terminal Kampung Rambutan tetap bersih dan nyaman, serta siap melayani lonjakan penumpang pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2026,” harap Ujang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tidur Nyenyak Buat Anak Kantoran, Sesulit Apa Sih? Ini Kata Mereka

    Tidur Nyenyak Buat Anak Kantoran, Sesulit Apa Sih? Ini Kata Mereka

    Jakarta

    Banyak pekerja usia produktif di kota-kota besar menghadapi krisis baru: kesulitan tidur. Bukan tanpa alasan, tekanan pekerjaan dan gaya hidup modern yang menuntut serba cepat membuat tidur sendiri kini menjadi barang mewah.

    Seperti yang dialami oleh Sekar (28), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan. Dirinya mengaku rata-rata hanya mendapatkan waktu tidur di 6 jam. Itupun, dengan kualitas tidur yang menurutnya kurang baik.

    “Sekitar 6 sampai 7 jam lah (waktu tidur), itu kalau hoki,” kata Sekar kepada detikcom, Senin (3/10/2025).

    Dalam skala 1-10, ia menilai kualitas tidurnya hanya ada di angka 6-7. “Karena setiap bangun karena kewajiban aja, bukan yang segar gitu,” katanya.

    Menurut Sekar, tekanan pekerjaan dan aktivitas melepas penat menjadi alasan dirinya kehilangan waktu tidur. Selain itu, perjalanan dari rumahnya di Kampung Rambutan, Jakarta Timur menuju kantor yang membutuhkan waktu dua jam pulang-pergi juga mengikis waktu hariannya.

    “Yang bikin kurang tidur selain kerja, kadang-kadang suka main HP juga sih. Tidur jam 1 malem, kadang jam 12 terus bangun jam 7 atau 8. Baru bisa tidur kalau udah ngantuk aja, kalau udah capek banget,” katanya.

    Susah tidur merupakan salah satu penyebab kurang tidur. Foto: Getty Images/ATHVisions

    Tak jauh berbeda, Tata (28) seorang karyawan swasta asal Bekasi yang berkantor di Jakarta Selatan juga menganggap tidurnya disabotase oleh waktu tempuh menuju tempat kerja dan sebaliknya. Perjalanan yang mengharuskannya bergonta-ganti moda transportasi membuatnya kehilangan waktu istirahat, dan baru bisa tidur tengah malam.

    “Tidur biasanya jam 11 atau setengah 12. Commuting dari kantor ke rumah itu kan sekitar dua jam. Nyampek rumah, bersih-bersih, terus main HP dulu,” kata Tata.

    Meski begitu, Tata punya siasat agar tetap bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. “Yang penting mandi yang bersih. Kalau aku mau tidur biar lelap minum susu (lebih dulu). Aku tidurnya teratur, tidur jam 11, bangun jam 5,” katanya.

    Dengan cara tersebut, ia menganggap kualitas tidurnya bisa mencapai angka 8, dari skala 1-10.

    US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan tidur berkualitas sebagai tidur yang pulas dan menyegarkan. Tidur berkualitas bukan hanya soal waktu atau durasi, melainkan juga bagaimana tidur berlangsung.

    Sama pentingnya dengan diet dan olahraga, tidur yang berkualitas juga dapat menurunkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung hingga obesitas. Saat tidur, seseorang memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh untuk memperbaiki diri dari kerusakan.

    Masalahnya, tidak semua orang bisa menilai kualitas tidurnya dengan tepat dan akurat. Benarkah skor tidur Sekar ada di angka 6-7, dan Tata tepat di angka 8? Cuma penilaian subjektif, atau memang ada indikator yang bisa diukur?

    Urusan tidur sepertinya tidak sesimpel memejamkan mata. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitasnya, mulai dari stres hingga sleep hygiene. Untuk mengupasnya satu persatu, detikcom akan menghadirkan wawancara khusus dengan praktisi tidur (Garmin Sleep Coach) yang punya segudang pengalaman seputar masalah tidur.

    Ingin ikut bertanya? Boleh banget! Share di komentar ya, lalu nantikan pertanyaan kamu dijawab langsung oleh pakarnya.

    @detikhealth_official Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk hari yang produktif. Tapi apa sih rahasia tidur nyenyak yang sebenarnya?🤔💤 #kualitastidur #produktivitas #tidurideal #insomnia ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    (up/up)

  • Banjir genangi 30 RT di Jaksel, Jakbar, Jaktim

    Banjir genangi 30 RT di Jaksel, Jakbar, Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyatakan, banjir merendam 30 rukun tetangga (RT) Jakarta yang tersebar di Jakarta Selatan, Barat dan Timur, akibat curah hujan tinggi di daerah itu.

    “Sampai pukul 16.00 WIB terdapat 30 RT yang terendam banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di Jakarta Selatan, Timur dan Barat, semakin meluas, untuk ketinggian air tertinggi hampir satu meter.

    Ia menyatakan, untuk di Jakarta Selatan terdapat 14 RT yang terendam banjir, sementara Jakarta Barat menjadi 11 RT dan Jakarta Timur lima RT.

    “Untuk ketinggian air yang merendam sejumlah RT mulai dari 30-90 sentimeter (cm),” ujarnya.

    Berikut genangan yang terjadi di 30 RT di Jakarta;

    Jakarta Barat terdapat 11 RT yang terdiri:

    Kelurahan Kedaung Kali Angke delapan RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Sukabumi Selatan dua RT
    Ketinggian: 35 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Joglo satu RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Selatan terdapat 14 RT yang terdiri:

    Kelurahan Cilandak Barat satu RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pancoran satu RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cilandak Timur dua RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bukit Duri satu RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat lima RT yang terdiri:

    Kelurahan Lubang Buaya empat RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Rambutan satu RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jalan tergenang terdapat di dua ruas jalan, data wilayah terdampak sebagai berikut:

    1. Jl. Kemang Utara IX, Kel. Duren Tiga
    2. Jl. D.I. Panjaitan , Kel. Kebon Pala

    Ketinggian: 20 cm sampai dengan 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi.

    “BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lari di Rute Hijau IPB Half Marathon 2025, Pulang-pulang Bawa Pohon

    Lari di Rute Hijau IPB Half Marathon 2025, Pulang-pulang Bawa Pohon

    Jakarta

    Ingin menjajal alternatif race lari dengan rute di bawah rindangnya pepohonan? IPB Half Marathon 2025 tak cuma menyajikan rute yang teduh, para pelari bahkan bisa bawa pulang pepohonan.

    Ini sekaligus menjadi keunikan yang dihadirkan di race yang menyusuri rute hijau mengelilingi kampus IPB Dramaga, Bogor, Minggu (16/12/2025) tersebut. Sehabis finish, para pelari dipersilakan mengambil bibit tanaman sesukanya.

    Pantauan detikcom, ada beberapa jenis bibit tanaman yang disediakan untuk dibawa pulang para pelari. Bibit tanaman buah terdiri dari pohon mangga gedong gincu, rambutan, serta durian. Selain itu tersedia juga bibit tanaman hias yakni pucuk merah dan albasia atau sengon.

    Di antara berbagai jenis bibit yang tersedia, bibit pohon mangga terpantau paling diminati. Walau begitu, para pelari yang tidak kebagian bibit mangga tetap antusias memilih dan membawa pulang bibit yang lain.

    Para pelari memilih bibit tanaman untuk dibawa pulang. Foto: Uyung/detikHealth

    Variasi Tanjakan-Turunan di Rute Hijau

    Memasuki tahun ke empat, IPB Half Marathon di 2025 ini mengusung tema Inspiring Run for The Earth. Tidak berlebihan jika rutenya disebut sebagai jalur hijau, karena memang didominasi pepohonan baik di kategori 5K, 10K, maupun 21K.

    “Jalurnya juga macem-macem, dari jalanan aspal lebar, jadi seperti masuk pedesaan dengan pohon bambu,” kata Femi, seorang peserta kategori 10K.

    Track-nya memang cukup variatif dengan banyak tanjakan dan turunan, hingga track gravel ketika rute 5K melintasi stadion mini IPB. Ai, seorang peserta kategori 21K mencatat elevation gain 336 meter, yang artinya tanjakannya lumayan banyak.

    Meski demikian, banyaknya loop atau pengulangan segmen serta persinggungan rute antar kategori menjadi tantangan tersendiri bagi yang ingin mencatatkan Personal Best (PB) atau rekor waktu terbaik. Jika tidak cermat menyimak petunjuk, siap-siap saja salah belok di persinggungan dengan kategori lain, seperti dialami Ai.

    “Penanda gelang buat yang loop pertama itu harusnya dikasih sebelum yang kategori 21K ketemu sama yg pelari kategori lain, soalnya ini jadinya salah jalan karena itu,” keluh Ai, peserta kategori 21K yang total jarak tempuhnya menjadi 26 km gara-gara salah belok.

    Perwakilan detikcom runners di IPB Half Marathon 2025. Minus Ai yang telat finish karena nyasar. Foto: Noviansyah/detikHealth

    (up/up)

  • Sakti! Buah Asli RI Disebut Bisa Atasi Kiamat, Diburu Orang Eropa

    Sakti! Buah Asli RI Disebut Bisa Atasi Kiamat, Diburu Orang Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia memiliki berbagai varian buah asli. Buah tropis dari Indonesia yang populer di dunia adalah durian dan rambutan.

    Ternyata selain dua buah tersebut, ada satu buah asli Indonesia lain yang sangat dikenal dan diburu dunia, yakni sukun.

    Popularitas sukun tak terlepas dari imajinasi orang Eropa atas buah berkhasiat tinggi. Selama ratusan tahun, masyarakat Eropa punya fantasi atas “buah yang lebih unggul dibanding buah-buahan lain”, saking berkhasiatnya.

    Namun, fantasi itu hanya bisa dipendam karena sulit menemukan buah tersebut di Eropa yang beriklim dingin. Sampai akhirnya, saat penjelajahan samudera dimulai, orang Eropa melongo karena berhasil menemukan buah yang dimaksud.

    Lebih lagi, buah tersebut asli Indonesia. Di wilayah sejauh 10.603 Km bernama Kepulauan Nusantara, buah sukun tumbuh.

    Sejarah mencatat, sukun mudah ditemukan di seantero wilayah Nusantara dan beberapa negara Pasifik. Relief di Candi Borobudur menggambarkan sukun sebagai salah satu bahan makanan andalan para penduduk.

    Meski begitu, interaksi pertama orang Eropa terhadap buah bernama Latin Artocarpus altilis ini terjadi pada abad ke-17. Kala itu, sukun sudah tersebar ke Kepulauan Pasifik hasil pembibitan imigran selama ribuan tahun.

    Orang Eropa pertama yang menemukannya adalah penjelajah Inggris, William Dampier. Saat berkunjung ke Guam pada 1686, Dampier melihat buah unik yang tak ditemukan di Eropa.

    Buah tersebut diceritakan Dampier berasal dari pohon besar dan jika dibelah tidak ditemukan biji atau sesuatu di dalamnya.

    “Maka, kami menamakannya sebagai breadfruit,” tulis William Dampier dalam A New Voyage Round the World (1697).

    Penamaan breadfruit (buah roti) terjadi karena buah tersebut mirip roti panggang. Jika buah dibelah dan kulitnya dikupas, lalu isinya dipanggang di atas api rasanya seperti roti panggang.

    Menurut Dampier, breadfruit sangat lezat dan bisa untuk mengatasi kelaparan dan krisis pangan, serta penyakit kudis.

    Ketika Dampier pulang, catatan terkait breadfruit lantas menjadi pembicaraan. Orang Eropa langsung penasaran atas buah tersebut. Namun, rasa penasaran itu mentok sebatas pikiran. Sebab, sulit bagi mereka datang mencicipi atau membawa pulang bibit sukun.

    Tak hanya kesaksian Dampier, orang Belanda bernama Rumphius juga berkata demikian. Dalam catatan di Herbarium Amboinese (1741), Rumphius menyebut buah tersebut ajaib karena berpotensi jadi kudapan bernutrisi tinggi dan serbaguna. Buah ini bisa menyelamatkan orang di kala kelaparan dan kesulitan mencari makanan.

    Hanya saja, berbagai kesaksian atas breadfruit menjadi imajinasi semata mayoritas warga terkait buah berkhasiat tinggi. Sampai akhirnya, cita-cita membawa sukun diwujudkan oleh James Cook. Pada 1775, Cook meminta ahli botani, Joseph Banks, untuk meneliti sukun agar bisa dibawa ke banyak daerah koloni Inggris.

    Dalam riset “Grows Us Our Daily Bread: A Review of Breadfruit Cultivation in Traditional and Contemporary Systems” (2019) diketahui bahwa Banks yakin sukun berkhasiat tinggi. Maka, dia meminta Raja Inggris, George III, supaya mengizinkan breadfruit ditanam di koloni Inggris sebagai bahan makanan budak.

    Singkat cerita, permintaan Banks disetujui Raja Inggris. Setelahnya dia membawa bibit sukun dan menanamnya di koloni Inggris.

    Awalnya ditanam di Karibia, Amerika Tengah. Lalu ditanam di koloni Inggris lain. Perlahan, negara-negara Eropa lain juga menyebarkan bibit sukun ke wilayah jajahan.

    Dari sini, pohon sukun ada di Afrika dan Asia, serta dikonsumsi tak hanya orang Eropa, tapi warga dunia.

    Berkhasiat & Penyelamat dari ‘Kiamat’

    Pada awalnya, tingginya nutrisi breadfruit hanya berdasarkan kesaksian empiris. Tak ada bukti klinis laboratorium. Catatan klasik menyebut breadfruit sangat bergizi dan bernutrisi tinggi karena mampu mengenyangkan dan menangkal penyakit.

    Dari semula hanya dikonsumsi budak, breadfruit perlahan dikonsumsi warga Eropa dan dunia. Seiring waktu, catatan klinis modern membenarkan kesaksian empiris ratusan tahun lalu.

    Departemen Kesehatan Amerika Serikat mengungkap, sukun memiliki kandungan vitamin C, potasium, dan magnesium dalam jumlah besar. Selain itu, buah ini juga tinggi serat, rendah lemak dan gula.

    Lebih mengejutkan lagi, sukun juga disebut berbagai riset sebagai superfood. Sebutan ini muncul selain karena sukun tanaman bernutrisi tinggi, tapi juga cepat berbuah, sedikit perawatan, bisa bertahan di cuaca ekstrim, dan sangat adaptif.

    Pada titik ini, pohon sukun dianggap sebagai solusi mengatasi ‘kiamat’ pangan yang kini sedang melanda bumi imbas krisis iklim. Atas alasan ini, Sukun mudah ditanam di luar habitat aslinya di Indonesia. Tak heran, pohon sukun kini tak hanya berada di Indonesia, tapi mudah ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]