kab/kota: Pyongyang

  • Daftar 24 Calon Dubes Baru yang Telah Fit and Proper Test di Komisi I DPR

    Daftar 24 Calon Dubes Baru yang Telah Fit and Proper Test di Komisi I DPR

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi I DPR telah merampungkan proses uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test 24 calon duta besar RI untuk negara sahabat. Proses tersebut berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (5/7/2025) dan Minggu (6/7/2025).

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua DPR RI, Budisatrio Djiwandono seusai rapat internal Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Dia menjelaskan bahwa seluruh calon duta besar (dubes) telah selesai mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.

    “Kami laporkan bahwa sekarang sudah selesai semua calon dubes yang mengikuti fit and proper test. 24 orang sudah lengkap dan sudah mengikuti fit and proper test ini dan 6 yang terakhir baru selesai beberapa waktu lalu,” katanya, Minggu (6/7/2025).

    Adapun, legislator Gerindra ini menjelaskan bahwa rapat internal Komisi I DPR berisikan tanggapan dan jawaban tentang kelayakan calon dubes RI, yang nantinya diserahkan ke pimpinan DPR untuk segera diproses lebih lanjut.

    Meski begitu, Budi mengaku pihaknya tak bisa mengungkap hasil seluruh fit and proper test calon dubes ke publik. Pasalnya, sesuai mekanisme rapat ini bersifat tertutup dan rahasia.

    “Saya rasa hasil rapat internal tersebut, kalau ya tidak hari ini mungkin besok akan dikirim kepada pimpinan DPR RI untuk selanjutnya pimpinan DPR RI, bu ketua DPR RI menentukan langkah-langkah selanjutnya,” bebernya.

    Di lain sisi, Ketua Komisi i DPR RI Utut Adianto membeberkan bahwa 24 calon dubes RI kebanyakan berlatar belakang diplomat.

    “Mostly diplomat, Ada satu Pak Hotmangaraja, beliau itu dulu Letnan Jenderal TNI. Jadi kalau dari petinju ini kelas berat semua, heavyweight, bukan kelas yang 48 kilo,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025).

    Berikut 24 Calon Dubes yang Sudah Fit and Proper Test di Komisi I DPR:

    Sabtu, 5 Juli 2025

    Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
    Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
    Dubes RI untuk PTRI New York, Umar Hadi
    Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
    Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
    Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
    Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
    Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
    Dubes RI untuk UAE, Judha Nugraha
    Dubes RI untuk PBB Jenewa, Sidharto Reza Suryodipuro
    Dubes RI untuk Qatar, Syahda Guruh Langkah Samudera
    Dubes RI untuk Brasil, Andhika Chrisnayudhanto

    Minggu, 6 Juli 2025

    Dubes RI untuk Algeria (Alger), Yusron Bahauddin Ambary
    Dubes RI untuk Azerbaijan (Baku), Berlian Helmy
    Dubes RI untuk Thailand (Bangkok), Hari Prabowo
    Dubes RI untuk Belgia (Brussel), Andi Rachmianto
    Dubes RI untuk Suriah (Damascus), Lukman Hakim Siregar
    Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal (Dhaka), Listyowati
    Dubes RI untuk Mesir (Kairo), Kuncoro Giri Waseso
    Dubes RI untuk Malaysia (Kuala Lumpur), Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
    Dubes RI untuk Oman (Muscat), Andi Rahardian
    Dubes RI untuk Papua Nugini (Port Moresby), Okto Dorinus Manik
    Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang), Mayjen (Purn) Gina Yoginda
    Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam As’ari

  • Ini 6 Calon Dubes RI Jalani Fit and Proper Test Sesi Pagi, ada Malaysia Hingga Korut

    Ini 6 Calon Dubes RI Jalani Fit and Proper Test Sesi Pagi, ada Malaysia Hingga Korut

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi I DPR RI kembali melanjutkan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi para calon duta besar (dubes) RI untuk negara sahabat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025) pagi.

    Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta mengonfirmasi bahwa enam calon dubes RI yang menjalani fit and proper test pada sesi pertama (10:00–13:00 WIB) adalah calon dubes RI untuk Mesir, Korea Utara, Oman, Malaysia, Ekuador, dan Bangladesh. 

    “Mudah-mudahan nanti berjalan lancar, jadi tetap seperti kemarin. Nanti ada dua batch, pagi 6, siang 6. Nanti sore terus kita akan rapat internal untuk mengambil keputusan dan kita laporkan kepada pimpinan untuk dibawa ke Rapur dari Selasa,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025).

    Legislator PKS ini menejelaskan dalam fit and proper test ini para calon dubes akan menerjemahkan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto dan berkaitan dengan negara tempatannya. Dengan demikian, dia menekankan paparan dubes bukanlah visi dan misi pribadi.

    “[Kemudian] bagaimana mereka menguasai persoalannya dan bagaimana mereka membangun kinerjanya dan target-target apa yang akan mereka lakukan, kira-kira begitulah ini,” jelasnya.

    Pada intinya, lanjutnya, indikator penilaian utama yang diberikan Komisi I DPR kepada para calon dubes adalah kecocokan mereka pada daerah atau negara yang dituju. 

    “Ini negara pemerintahan, tolak ukur itu objektif, tidak melihat background. Kalau memang karena backgroundnya dia fit, oke itu bisa processed lanjut, tapi kalau apapun backgroundnya kalau tidak pas ya tidak dilanjutkan,” bebernya.

    Adapun, berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, hingga pukul 09:28 WIB sudah ada tiga calon dubes yang datang ke Gedung Nusantara II DPR RI untuk menjalani fit and proper test. 

    Mereka adalah Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang) Andi Rahardian, Dubes RI untuk Ekuador (Quito) Imam A’sari, dan Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal Listyowati.

    Berikut Daftar Nama 6 Calon Dubes RI yang jalani fit and proper test Minggu (6/7/2025) pagi:

    Sesi 1 (10:00–13:00 WIB)

    1. Dubes RI untuk Oman, Andi Rahardian

    2. Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam A’sari

    3. Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal, Listyowati 

    4. Dubes RI untuk Mesir, Kuncoro Giri Waseso

    5. Dubes RI untuk Malaysia, Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo

    6. Dubes RI untuk Korea Utara, Mayjend (Purn) Gina Yoginda

  • 12 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test Minggu (6/7), Ada untuk Belgia hingga Korea Utara

    12 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test Minggu (6/7), Ada untuk Belgia hingga Korea Utara

    Bisnis.om, JAKARTA — Sebanyak 12 calon duta besar (dubes) RI untuk beberapa negara sahabat akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat hari ini, Minggu (6/7/2025).

    Sebelumnya, pada Sabtu (5/7/2925) Komisi I juga sudah melakukan fit and proper test kepada 12 calon dubes lainnya. Dengan demikian, total ada 24 calon dubes RI yang akan menempati posisinya masing-masing.

    Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto mengemukakan bahwa sama seperti kemarin, hari ini juga fit and proper test terbagi dalam dua sesi. Setelah semuanya selesai, Komsi I DPR akan menggelar rapat internal.

    “Ini besok ada dua sesi lagi Jam 10 sampe jam 1. Kemudian jam 2 sampe jam 5. Tahapan [selanjutnya] kami semua rapat internal,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

    Senada, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono mengatakan fit and proper test hari ini akan dimulai pukul 10:00 WIB.

    “Kita akan kembali ke ruangan ini setelah tadi rapat kami skors untuk besok [Minggu] dimulai lagi jam 10 pagi. Betul [ada 12 orang]” katanya di tempat yang sama.

    Budi melanjutkan, setelah 24 calon dubes ini selesai fit and proper test, Komisi I akan langsung rapat internal guna merangkum hasil dari pemaparan fit and proper test. Hasilnya nanti akan diserahkan kepada pimpinan DPR RI.

    “Saya rasa kalau memang dimungkinkan [rapat internal digelar] besok sore, kalau jam segini sudah selesai sih ya. Sembari kita berkumpul ya kita bisa rapat besok sore,” ujarnya.

    Berdasarkan informasi yang beredar, berikut 12 calon dubes yang akan fit and proper test hari ini, Minggu (6/7/2025)

    Dubes RI untuk Jerman Algeria (Alger), Yusron Ambary
    Dubes RI untuk Jerman (Baku), Berlian Helmy
    Dubes RI untuk Thailand (Bangkok), Hari Prabowo
    Dubes RI untuk Belgia (Brussel), Andi Rachmianto
    Dubes RI untuk Suriah (Damaskus), Lukman Hakim
    Dubes RI untuk Bangladesh (Dhaka), Listyowati
    Dubes RI untuk Mesir (Kairo), Kuncoro Giri Waseso
    Dubes RI untuk Malaysia (Kuala Lumpur), Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
    Dubes RI untuk Oman (Muscat), Andi Rahadian
    Dubes RI untuk Papua Nugini (Port Moresby), Okto Dorinus Manik
    Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang), Mayjend (Purn) Gina Yoginda
    Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam As’ari

    Berrikut 12 calon dubes yang sudah fit and proper test kemarin, Sabtu (5/7/2025)

    Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
    Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
    Dubes RI untuk PTRI New York, Umar Hadi
    Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
    Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
    Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
    Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
    Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
    Dubes RI untuk UAE, Judha Nugraha
    Dubes RI untuk PBB Jenewa, Sidharto Reza Suryodipuro
    Dubes RI untuk Qatar, Syahda Guruh Langkah Samudera
    Dubes RI untuk Brasil, Andhika Chrisnayudhanto

  • 24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 24 nama calon duta besar (dubes) Indonesia untuk berbagai negara beredar luas di kalangan wartawan, Jumat (4/7/2025). Meski begitu, Komisi I DPR belum memberikan konfirmasi atas keabsahan daftar tersebut.

    Anggota Komisi I DPR, Nico Siahaan menegaskan, daftar resmi baru akan diterima oleh DPR pada Sabtu (5/7/2025) pagi. Ia menolak memastikan kebenaran nama-nama yang sudah lebih dahulu beredar.

    “Kami belum dapat daftar aslinya, baru akan dikeluarkan besok pagi,” kata Nico Siahaan saat dikonfirmasi Beritasatu.com.

    Selain itu, menurut Nico, proses fit and proper test untuk para calon dubes tersebut juga akan dilakukan esok hari, begitu daftar resmi diterbitkan oleh pemerintah.

    Daftar 24 Nama Calon Dubes yang Beredar

    Berikut ini adalah nama-nama 24 calon dubes yang disebut dalam dokumen yang belum terkonfirmasi kebenarannya:

    Judha Nugraha – Uni Emirat Arab (Abu Dhabi)Yusron Ambari – Aljazair (Alger)Berlian Helmy – Azerbaijan (Baku)Hari Prabowo – Thailand (Bangkok)Abdul Kadir Jaelani – Jerman (Berlin)Andhika Chrisnayudhanto – Brasil (Brasilia)Redianto Heru Nurcahyo – Slowakia (Bratislava)Andi Rachmianto – Uni Eropa (Brussel)Lukman Hakim – Suriah (Damascus)Laurentius Amrih Jinangkung – Belanda (Den Haag)Listyowati – Bangladesh (Dhaka)Syahda Guruh Langkah Samudera – Qatar (Doha)Adam Mulawarman Tugio – Vietnam (Hanoi)Kuncoro Giri Waseso – Mesir (Kairo)Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Malaysia (Kuala Lumpur)Andi Rahadian – Oman (Muscat)Okto Dorinus Manik – Papua Nugini (Port Moresby)Sidharto Reza Suryodipuro – PTRI JenewaUmar Hadi – PTRI New YorkGina Yoginda – Korea Utara (Pyongyang)Imam A’sari – Ekuador (Quito)Letjen (Purn) Hotmangaradja Panjaitan – SingapuraNurmala Kartini Sjahrir – Jepang (Tokyo)Dwisuryo Indroyono Soesilo – Amerika Serikat (Washington D.C.)

    Meski daftar tersebut telah beredar, publik diimbau menunggu pengumuman resmi dari pihak terkait. Pemerintah dan Komisi I DPR akan memastikan kesesuaian nama-nama calon dubes dalam rapat resmi pada Sabtu (5/7/2025).

    DPR, melalui Komisi I, memiliki wewenang untuk melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon dubes, sebelum mereka disahkan presiden dan dilantik secara resmi.

  • Kenapa Korut Antusias Kirim Ribuan Personel Militer ke Rusia?

    Kenapa Korut Antusias Kirim Ribuan Personel Militer ke Rusia?

    Jakarta

    Sebuah delegasi perwira senior militer Korea Utara berangkat ke Moskow pada hari Senin (30/7), dan para analis menduga Pyongyang sedang bersiap untuk mengirimkan lebih banyak pasukan dalam beberapa minggu mendatang, untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

    Kepala Dewan Keamanan Rusia dan mantan menteri pertahanan, Sergei Shoigu, yang mengunjungi Korea Utara bulan lalu mengatakan kepada media Rusia, Presiden Kim Jong-un telah setuju untuk mengirimkan 6.000 insinyur dan pekerja militer ke wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina. Hal ini menandai hubungan militer kedua negara yang kian erat.

    Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) telah mengkonfirmasi angka-angka tersebut, serta menambahkan informasi bahwa Korea Utara telah menyediakan lebih dari 10 juta peluru artileri dan rudal untuk Rusia. Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan kerja sama ekonomi dan teknologi militer.

    Perjanjian yang saling menguntungkan

    Para analis mengatakan, hal ini memberikan keuntungan bagi kedua pihak dalam aliansi tersebut, dan ada kemungkinan Korea Utara akan mengirim lebih banyak tentara untuk bertempur bersama rekan-rekan Rusia dalam jangka panjang.

    “Baik Moskow maupun Pyongyang mendapatkan apa yang mereka inginkan dari perjanjian ini,” kata Yakov Zinberg, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Kokushikan, Tokyo.

    “Kita tahu ratusan ribu orang tewas dan luka-luka dari pihak Rusia, dan pemerintah tidak ingin memperluas mobilisasi ke kota-kota besar, seperti Moskow dan Sankt Peterburg, karena hal itu dapat membahayakan rezim Putin di kota-kota tersebut,” katanya kepada DW.

    Sementara itu, dengan mengerahkan personel militer tambahan, Pyongyang ingin membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Korut.

    Meskipun klip video tersebut hanya menunjukkan enam peti mati, laporan intelijen Barat menginformasikan 11.000 tentara Korea Utara terlibat dalam perang Rusia-Ukraina, sekitar 6.000 di antaranya telah tewas, terluka, atau ditangkap.

    Rekaman video itu juga menunjukkan Kim yang menangis dalam sebuah acara budaya bersama dengan Rusia di Pyongyang pada hari Sabtu (28/6), dalam peringatan satu tahun penandatanganan pakta militer bilateral dengan pemimpin Rusia, Vladimir Putin.

    Pasukan Korea Utara ‘membantu rezim Putin’

    Meski Pyongyang menggunakan pengerahan pasukan tambahan sebagai alat propaganda, kehadiran pasukan Korea Utara adalah ‘anugerah’ bagi pemerintah dan warga Rusia.

    “Mayoritas dari mereka yang menjalani wajib militer di Rusia berasal dari wilayah federasi Rusia (dengan etnis non Rusia), sedikit di sana yang menentang mobilisasi ini, tetapi ketika saya berbicara dengan orang-orang Rusia, mereka selalu mengatakan takut akan adanya mobilisasi lagi,” kata Zinberg, yang berasal dari Saint Petersburg.

    “Ketika pemerintah mengumumkan, 6.000 tentara Korea Utara akan dikerahkan ke garis terdepan, mereka mengatakan kini dapat bersantai karena tahu bahwa mereka aman,” katanya. “Jadi, mengirim pasukan Korea Utara sebenarnya membantu rezim Vladimir Putin.”

    Zinberg menjelaskan lebih jauh, tentara Korea Utara ini digunakan Rusia untuk “menakuti” sekutu-sekutu Eropa Ukraina yang berharap Rusia akan kehabisan tenaga dan materi dengan lebih cepat. Dengan memiliki sekutu bersenjata nuklir di Asia Timur juga akan membuat AS, Korea Selatan, dan Jepang waspada.

    Ra Jong-yil, seorang mantan diplomat dan perwira intelijen senior Korea Selatan, mengatakan “alasan mendasar” mengapa Korea Utara setuju mengirimkan lebih banyak pasukan, adalah karena kerugian bsar yang telah dialami Rusia di front paling depan.

    “Tampaknya sebagian dari pasukan ini juga akan digunakan sebagai pekerja untuk membangun kembali infrastruktur di daerah yang berhasil diduduki Rusia, yang merupakan keahlian pasukan Korea Utara,” katanya.

    Ra memperkirakan, Korea Utara akan “terus mengirimkan lebih banyak personel bahkan setelah pertempuran berakhir, karena Rusia masih akan sangat kekurangan tenaga kerja untuk membangun kembali daerah-daerah hancur akibat pertempuran.”

    Apakah membantu Rusia menjamin kelangsungan rezim Pyongyang?

    Penilaian intelijen menunjukkan, Rusia telah membayar Korea Utara dengan bahan bakar, makanan, dan akses ke peralatan militer canggih yang sebelumnya sulit didapat oleh Pyongyang, karena rezim itu berada di bawah embargo dan sanksi PBB yang ketat atas program rudal nuklirnya.

    Keuntungan lain bagi Pyongyang adalah menaikkan statusnya sebagai sekutu penting kekuatan global. Aliansinya dengan Rusia juga kian mendekatkannya dengan Cina, yang selama ini menjadi mitra dan pelindung rezim Kim.

    “Mereka menyukai status sebagai teman Rusia,” kata Zinberg.

    “Dan saya memperkirakan, Pyongyang akan terus dekat dengan Moskow bahkan setelah perang berakhir, menawarkan pasukan dan pekerja, karena mereka tahu itu bisa memberi mereka imbalan yang setimpal untuk menopang rezim di Korut dan memastikan keberlangsungannya.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    Tonton juga Video: Rusia Rilis Rekaman Latihan Militer Bareng Korut

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korsel Tahan Warga Korut yang Nekat Seberangi Perbatasan

    Korsel Tahan Warga Korut yang Nekat Seberangi Perbatasan

    Seoul

    Militer Korea Selatan (Korsel) menahan seorang warga negara Korea Utara (Korut) yang nekat menyeberangi perbatasan kedua negara yang memiliki penjagaan sangat ketat. Otoritas Seoul sedang menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut.

    Kepala Staf Gabungan Militer Korsel (JCS) dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (4/7/2025), menyebut seorang warga Korut berhasil melintasi Garis Demarkasi Militer (MDL) di area barat Zona Demiliterisasi (DMZ) kedua negara pada Kamis (3/7) waktu setempat.

    MDL merupakan perbatasan de-facto antara kedua Korea, yang membentang di tengah DMZ — wilayah perbatasan yang memisahkan kedua Korea, yang merupakan salah satu lokasi dengan ranjau terbanyak di dunia.

    “Militer mengidentifikasi individu di dekat MDL, melakukan pelacakan dan pengawasan,” kata JCS dalam pernyataannya.

    Militer Korsel kemudian, sebut JCS, “berhasil melakukan operasi pemanduan standar untuk mengamankan penahanan”.

    Ditambahkan JCS dalam pernyataannya bahwa “otoritas terkait” akan menyelidiki insiden tersebut secara detail.

    Warga negara Korut biasanya diserahkan kepada badan intelijen Seoul untuk menjalani pemeriksaan setibanya di wilayah Korsel.

    Insiden ini terjadi setelah sebuah perahu kayu yang membawa empat warga Korut hanyut hingga ke perairan selatan perbatasan maritim de-facto pada Mei lalu. Seorang warga Korut lainnya membelot ke Korsel dengan menyeberang perbatasan de-facto di Laut Kuning tahun lalu, tiba di pulau Gyodong di lepas pantai barat Semenanjung Korea.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Puluhan ribu warga Korut telah melarikan diri ke Korsel sejak area semenanjung itu terbagi dalam perang yang berkecamuk tahun 1950-an silam, dengan sebagian besar nekat melewati jalur darat berbahaya ke wilayah China terlebih dahulu, lalu memasuki negara ketiga seperti Thailand, sebelum akhirnya mencapai Korsel.

    Pembelotan melintasi perbatasan darat yang membagi wilayah Semenanjung Korea tergolong jarang terjadi.

    Jumlah aksi pelarian yang sukses mengalami penurunan secara signifikan sejak tahun 2020 lalu, setelah Korut menutup perbatasannya — dirumorkan dengan perintah tembak di tempat di sepanjang perbatasan darat dengan China — untuk mencegah penyebaran COVID-19.

    Presiden Korsel Lee Jae Myung, yang menjabat sejak bulan lalu, telah bersumpah untuk bersikap lebih lunak terhadap Pyongyang dibandingkan dengan pendahulunya yang agresif, Yoon Suk Yeol.

    “Politik dan diplomasi harus ditangani tanpa emosi dan didekati dengan akal sehat dan logika. Memutus dialog sepenuhnya adalah hal yang bodoh untuk dilakukan,” sebut Lee dalam pernyataan pada Kamis (3/7).

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Negosiasi Mandek, Korsel Terancam Tarif 25% dari Trump

    Negosiasi Mandek, Korsel Terancam Tarif 25% dari Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung mengakui pembicaraan dagang antara Seoul dan Washington masih belum menunjukkan tanda-tanda akan membuahkan kesepakatan. 

    Hal tersebut dia ungkapkan menjelang tenggat pada 9 Juli 2025 yang akan mengesahkan pemberlakuan tarif tinggi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dalam konferensi pers pertamanya sejak dilantik bulan lalu, Kamis (3/7/2025), Lee menyatakan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin. 

    “Namun, masing-masing pihak masih belum sepenuhnya memahami apa yang diinginkan pihak lain,” tambahnya dikutip dari Bloomberg, seraya mengakui proses negosiasi sejauh ini tidak berjalan mudah.

    Korea Selatan, sebagai sekutu utama AS dan eksportir besar mobil, semikonduktor, serta baterai, kini berada dalam tekanan akibat kampanye tarif Trump. 

    Dengan ekspor yang setara lebih dari 40% PDB nasional, perekonomian Negeri Ginseng sangat rentan terhadap dampak tarif AS dan gejolak perdagangan global.

    Lee juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan dialog dengan Korea Utara serta memperbaiki hubungan dengan China dan Rusia.

    Pejabat Seoul sendiri telah mengakui peluang tercapainya kesepakatan sebelum tarif baru mulai berlaku padaa 9 Juli sangat kecil. Tanpa kesepakatan atau perpanjangan tenggat, tarif timbal balik terhadap ekspor ke AS akan melonjak dari 10% menjadi 25%. 

    Trump sebelumnya menyatakan tidak berencana memperpanjang batas waktu tersebut, menambah tekanan bagi negara-negara mitra dagang.

    Perekonomian Korea Selatan mengalami kontraksi pada kuartal I/2025. Bank of Korea (BOK) pun menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB tahun ini dari 1,5% menjadi hanya 0,8%, dengan menyebut ketidakpastian tarif sebagai faktor utama. 

    Gubernur BOK Rhee Chang-yong pekan ini menegaskan bahwa kebijakan dagang AS masih menjadi perhatian utama dalam perumusan kebijakan moneter. Sejak akhir 2024, BOK telah memangkas suku bunga acuan sebanyak empat kali, dengan penurunan terakhir pada Mei menjadi 2,5%.

    Dalam pernyataannya dari kantor kepresidenan Blue House, Lee berjanji akan menghidupkan kembali perekonomian yang lesu dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dia mengungkapkan sejumlah rencana untuk mendorong pertumbuhan dan menstabilkan pasar properti.

    “Meredakan penderitaan rakyat dan menciptakan lompatan besar dalam pertumbuhan akan menjadi prioritas utama kami,” tegas Lee. 

    Salah satu langkah awal yang dilakukannya adalah membentuk satuan tugas ekonomi darurat. Namun, kenaikan harga properti di beberapa wilayah Seoul kembali mengancam daya beli masyarakat dan dapat memicu lonjakan utang rumah tangga serta risiko gelembung aset yang membahayakan sistem keuangan.

    “Kami akan menstabilkan pasar properti dengan tetap menghormati prinsip pasar dan melindungi konsumen,” ujar Lee, sembari menyebut pemerintah memiliki berbagai instrumen untuk mencapai tujuan tersebut.

    Terkait hubungan antar-Korea, Lee mengatakan bantuan kemanusiaan dari Seoul akan membantu meningkatkan kehidupan warga Korea Utara. Dia juga mengapresiasi keputusan Pyongyang yang lebih cepat dari perkiraan dalam menghentikan siaran pengeras suara yang diarahkan ke wilayah perbatasan.

    Lee turut mengomentari hubungan dengan Jepang, menyebut kedua negara tidak dapat dipisahkan meski masih terdapat isu sensitif, termasuk sengketa wilayah. 

    “Kita mungkin bertarung dengan tangan kanan, tetapi tangan kiri tetap kita genggam. Jadi, kita perlu pendekatan yang fleksibel namun masuk akal,” ujarnya.

    Lee terpilih pada 4 Juni dalam pemilu yang digelar usai pemakzulan Presiden konservatif Yoon Suk Yeol. Kemenangannya disambut positif oleh investor global setelah Korea Selatan mengalami ketidakpastian politik selama enam bulan akibat upaya Yoon menerapkan darurat militer. Aset Korea Selatan melonjak seiring ekspektasi bahwa platform Lee yang pro-pasar akan membuka jalan bagi reformasi ekonomi.

    Pemimpin liberal itu menjabat dengan tingkat dukungan publik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Indeks kepercayaan konsumen melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun, sementara indeks acuan Kospi telah naik sekitar 25% sejak kepergian Yoon pada awal April, menjadikannya salah satu pasar saham dengan kinerja terbaik di dunia.

    Lee menyebut reli pasar saham tersebut sebagai wujud kepercayaan publik yang pulih dan kembali menegaskan ambisinya untuk membawa pasar saham Korea memasuki era Kospi pada level 5.000.

  • Korea Utara Dikabarkan akan Kirim Lagi 30 Ribu Tentara Bantu Rusia

    Korea Utara Dikabarkan akan Kirim Lagi 30 Ribu Tentara Bantu Rusia

    JAKARTA – Korea Utara akan melipatgandakan jumlah pasukannya yang bertempur untuk Rusia di sepanjang garis depan dengan Ukraina.

    Korut mengirimkan tambahan 25.000 hingga 30.000 tentara untuk membantu Moskow, menurut laporan intelijen dari pejabat Ukraina.

    Pasukan tersebut mungkin akan tiba di Rusia dalam beberapa bulan mendatang. Mereka menambah 11.000 yang dikirim pada November 2024 yang membantu mengusir serangan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia.

    Sekitar 4.000 dari tentara Korea Utara tersebut tewas atau terluka dalam pengerahan tersebut, menurut pejabat Barat, namun kerja sama Pyongyang dengan Moskow telah berkembang pesat sejak saat itu.

    Dilaporkan CNN, Kementerian Pertahanan Rusia mampu menyediakan peralatan, senjata, dan amunisi yang dibutuhkan dengan tujuan integrasi lebih lanjut ke unit tempur Rusia.

    Ada kemungkinan besar pasukan Korea Utara akan terlibat dalam pertempuran di beberapa bagian Ukraina yang diduduki Rusia “untuk memperkuat kontingen Rusia, termasuk selama operasi ofensif skala besar.”

    Laporan dari badan intelijen pertahanan Ukraina juga menyebutkan ada tanda-tanda pesawat militer Rusia sedang diperbaiki untuk mengangkut personel.

    Kemungkinan persiapan untuk penempatan baru tersebut, termasuk kedatangan kapal yang terkait dengan penempatan tahun lalu di pelabuhan Rusia, dan pesawat kargo di bandara Sunan Korea Utara, telah terlihat pada citra satelit yang diperoleh CNN.

     

    Korea Utara awalnya mengirim 11.000 tentara ke Rusia pada musim gugur 2024 secara sangat rahasia, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin baru mengonfirmasi pengerahan tersebut pada akhir April.

    Pada Oktober, tentara Korea Utara terlihat sedang menerima perlengkapan untuk garis depan di pangkalan militer Sergeevka di Primorskyi Krai.

    Sebulan kemudian, kapal Rusia kelas Ropucha berlabuh di pelabuhan Dunai dekat Nakhodka, 95 kilometer (59 mil) ke barat daya, yang dapat mengangkut hingga 400 tentara, kata para analis.

    Kapal pengangkut pasukan jenis Ropucha yang sama kembali berlabuh pada tanggal 18 Mei di pelabuhan Dunai yang sama, menurut citra satelit yang diberikan kepada CNN oleh Open Source Centre, lembaga nirlaba berbasis di Inggris yang mengkhususkan diri dalam intelijen sumber terbuka yang terkait dengan pertahanan dan keamanan.

  • Pantai ‘Kelas Dunia’ di Korut untuk Sambut Turis Rusia

    Pantai ‘Kelas Dunia’ di Korut untuk Sambut Turis Rusia

    Jakarta

    Pantai ‘kelas dunia’ dibuka Korea Utara (Korut) untuk menyambut turis Rusia. Pantai itu menjadi proyek pariwisata kesayangan pemimpin Korut Kim Jong Un.

    Dirangkum detikcom, Rabu (2/7/2025), Korut membuka resor besar di wilayah pantai timur, yang diklaim oleh negara itu sebagai “resor budaya kelas dunia”. Resor yang menjadi proyek pariwisata kesayangan pemimpin Korut Kim Jong Un ini, dilaporkan akan menyambut para turis dari Rusia pada bulan ini.

    Otoritas Korut, seperti dilansir AFP, menyebut Kawasan Wisata Pantai Wonsan Kalma di Korut dapat menampung hampir 20.000 orang. Media Korea Selatan (Korsel) menjuluki resor baru Korut itu sebagai “Wakiki Korea Utara” — yang merujuk pada nama pantai tersohor di Hawaii.

    Pembukaan resor baru ini dilakukan setelah Kim Jong Un menunjukkan minat yang besar dalam mengembangkan industri pariwisata Korut selama tahun-tahun awal kekuasaannya, dengan menurut para analis, kawasan resor pantai menjadi fokus khusus negara terisolasi tersebut.

    Laporan kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), menyebut kawasan wisata itu telah dibuka untuk pengunjung domestik pada Selasa (1/7) waktu setempat. KCNA merilis gambar-gambar yang menunjukkan para wisatawan mengenakan pakaian renang warna-warni sedang menikmati pantai.

    Warga Korut dari semua usia dan dari berbagai wilayah Korut, menurut laporan KCNA, berbondong-bondong mendatangi kawasan wisata itu pekan ini.

    “Dipenuhi dengan kegembiraan karena merasakan tingkat peradaban baru,” sebut KCNA dalam laporannya.

    “Para pengunjung terpukau oleh kemegahan dan keindahan kota wisata tersebut, di mana lebih dari 400 … bangunan yang dirancang secara artistik berjejer di pantai berpasir putih dalam harmoni yang ideal,” imbuh KCNA.

    Turis Rusia Akan ke Pantai Korut 7 Juli

    Foto: Kim Jong Un bersama anak dan istrinya menikmati suasana di resor pantai baru Korut (STR/KCNA VIA KNS/AFP).

    Menurut kantor berita Korsel, Yonhap, sekelompok wisatawan Rusia akan mengunjungi kawasan wisata di Korut itu untuk pertama kalinya pada 7 Juli mendatang.

    Kementerian Unifikasi Korsel, yang mengurusi hubungan dengan Korut, mengatakan operasional situs wisata tersebut “diharapkan akan berkembang secara bertahap”, termasuk untuk wisatawan Rusia.

    Pekan lalu, Kim Jong Un mengatakan bahwa pembangunan kawasan wisata itu akan menjadi “salah satu kesuksesan terbesar tahun ini” dan bahwa Korut akan membangun lebih banyak zona wisata berskala besar ” dalam waktu sesingkat mungkin”.

    Foto-foto yang dirilis sebelumnya oleh Pyongyang menunjukkan Kim Jong Un sedang duduk di kursi, bersama putrinya yang beranjak remaja Ju Ae dan istrinya Ri Sol Ju, sedang menyaksikan seorang pria meluncur dari seluncuran air di resor tersebut.

    Namun, mengingat terbatasnya kapasitas penerbangan yang tersedia, menurut Kementerian Unifikasi Korsel, pariwisata internasional untuk resor pantai baru itu “kemungkinan akan tetap berskala kecil”.

    “Diperkirakan wisatawan akan melakukan perjalanan melalui Pyongyang, dan jumlah pengunjung mungkin dibatasi hingga sekitar 170 orang per hari,” sebut Kementerian Unifikasi Korsel dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pantai ‘Kelas Dunia’ di Korut untuk Sambut Turis Rusia

    Korut Buka Resor Pantai ‘Kelas Dunia’, Incar Turis Rusia

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) membuka resor besar di wilayah pantai timur, yang diklaim oleh negara itu sebagai “resor budaya kelas dunia”. Resor yang menjadi proyek pariwisata kesayangan pemimpin Korut Kim Jong Un ini, dilaporkan akan menyambut para turis dari Rusia pada bulan ini.

    Otoritas Korut, seperti dilansir AFP, Rabu (2/7/2025), menyebut Kawasan Wisata Pantai Wonsan Kalma di Korut dapat menampung hampir 20.000 orang. Media Korea Selatan (Korsel) menjuluki resor baru Korut itu sebagai “Wakiki Korea Utara” — yang merujuk pada nama pantai tersohor di Hawaii.

    Pembukaan resor baru ini dilakukan setelah Kim Jong Un menunjukkan minat yang besar dalam mengembangkan industri pariwisata Korut selama tahun-tahun awal kekuasaannya, dengan menurut para analis, kawasan resor pantai menjadi fokus khusus negara terisolasi tersebut.

    Laporan kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), menyebut kawasan wisata itu telah dibuka untuk pengunjung domestik pada Selasa (1/7) waktu setempat. KCNA merilis gambar-gambar yang menunjukkan para wisatawan mengenakan pakaian renang warna-warni sedang menikmati pantai.

    Warga Korut dari semua usia dan dari berbagai wilayah Korut, menurut laporan KCNA, berbondong-bondong mendatangi kawasan wisata itu pekan ini.

    “Dipenuhi dengan kegembiraan karena merasakan tingkat peradaban baru,” sebut KCNA dalam laporannya.

    “Para pengunjung terpukau oleh kemegahan dan keindahan kota wisata tersebut, di mana lebih dari 400 … bangunan yang dirancang secara artistik berjejer di pantai berpasir putih dalam harmoni yang ideal,” imbuh KCNA.

    Menurut kantor berita Korsel, Yonhap, sekelompok wisatawan Rusia akan mengunjungi kawasan wisata di Korut itu untuk pertama kalinya pada 7 Juli mendatang.

    Lihat juga Video ‘Kim Jong Un Resmikan Wisata Pantai Megah di Korut, Tertarik Mampir?’:

    Kementerian Unifikasi Korsel, yang mengurusi hubungan dengan Korut, mengatakan operasional situs wisata tersebut “diharapkan akan berkembang secara bertahap”, termasuk untuk wisatawan Rusia.

    Pekan lalu, Kim Jong Un mengatakan bahwa pembangunan kawasan wisata itu akan menjadi “salah satu kesuksesan terbesar tahun ini” dan bahwa Korut akan membangun lebih banyak zona wisata berskala besar ” dalam waktu sesingkat mungkin”.

    Foto-foto yang dirilis sebelumnya oleh Pyongyang menunjukkan Kim Jong Un sedang duduk di kursi, bersama putrinya yang beranjak remaja Ju Ae dan istrinya Ri Sol Ju, sedang menyaksikan seorang pria meluncur dari seluncuran air di resor tersebut.

    Kim Jong Un bersama anak dan istrinya menikmati suasana di resor pantai baru Korut Foto: STR/KCNA VIA KNS/AFP

    Namu, mengingat terbatasnya kapasitas penerbangan yang tersedia, menurut Kementerian Unifikasi Korsel, pariwisata internasional untuk resor pantai baru itu “kemungkinan akan tetap berskala kecil”.

    “Diperkirakan wisatawan akan melakukan perjalanan melalui Pyongyang, dan jumlah pengunjung mungkin dibatasi hingga sekitar 170 orang per hari,” sebut Kementerian Unifikasi Korsel dalam pernyataannya.

    Lihat juga Video ‘Kim Jong Un Resmikan Wisata Pantai Megah di Korut, Tertarik Mampir?’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini