kab/kota: Pyongyang

  • Kim Jong Un Perintahkan Genjot Produksi Kendaraan Peluncur Rudal!

    Kim Jong Un Perintahkan Genjot Produksi Kendaraan Peluncur Rudal!

    Pyongyang

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memerintahkan peningkatan produksi berbagai jenis kendaraan peluncur rudal. Kim Jong Un menyebut peningkatan itu menjadi tugas penting dalam mempersiapkan “pertarungan militer” dengan musuh.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/1/2024), seruan terbaru itu disampaikan Kim Jong Un saat mengunjungi pabrik pembuat peluncur transporter erector (TEL).

    Laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) menyebut Kim Jong Un, dalam kunjungan itu, menyatakan bahwa produksi berbagai kendaraan untuk senjata taktis dan strategis merupakan tugas utama dalam memperkuat pencegahan perang nuklir di negara tersebut.

    “(Kim Jong Un) Menekankan bahwa posisi dan peran pabrik sangatlah penting…mengingat situasi sulit yang mengharuskan negara untuk lebih siap dalam menghadapi pertarungan militer dengan musuh, dia mengindikasikan tugas yang harus dipenuhi oleh pabrik,” sebut KCNA dalam laporannya.

    “(Kim Jong Un) Merinci rencana jangka pendek untuk produksi beragam jenis TEL, rencana produksi jangka panjang, dan tugas kapasitas produksi,” imbuh laporan KCNA tersebut.

    Laporan KCNA itu dirilis beberapa jam setelah Gedung Putih Amerika Serikat (AS), pada Kamis (4/1), menuduh Korut memasok rudal balistik dan peluncurnya ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina. Disebutkan juga oleh Washington bahwa beberapa rudal telah ditembakkan oleh Moskow ke Ukraina.

    AS selama berbulan-bulan menuduh Korut memasok peralatan militer ke Rusia, sebagai imbalan atas dukungan teknis Moskow dalam membantu Pyongyang meningkatkan kemampuan militernya. Korut telah membantah keras tuduhan tersebut.

    Saksikan juga ‘Ju Ae, Putri Kim Jong Un yang Tengah Jadi Sorotan Mata-mata Korsel’:

    Pekan lalu saat Partai Buruh Korea menggelar pertemuan penting, Kim Jong memerintahkan militer Korut, juga industri amunisi dan sektor senjata nuklir negaranya, untuk mempercepat persiapan perang. Saat itu, dia juga menyebut bahwa kebijakan AS menjadikan perang tidak bisa dihindari.

    Dalam pertemuan itu, Kim Jong Un juga menekankan bahwa “situasi militer” di Semenanjung Korea telah menjadi “ekstrem” karena konfrontasi dengan AS yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.

    Tahun lalu, Pyongyang berhasil meluncurkan satelit mata-mata militer, mengabadikan statusnya sebagai negara nuklir dalam konstitusinya, dan melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) tercanggih yang ada dalam pasokannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Apakah Kim Jong Un Sedang Persiapkan Putrinya Jadi Penerus Dinasti?

    Apakah Kim Jong Un Sedang Persiapkan Putrinya Jadi Penerus Dinasti?

    Pyongyang

    Kim Ju Ae pertama kali muncul di depan umum bersama ayahnya, Kim Jong Un, pada peluncuran rudal November 2022. Saat itu dia diyakini berusia sekitar 9 tahun. Kemunculannya secara publik langsung menarik perhatian para analis dan media. Pada Februari 2023, Kim Ju Ae menemani ayahnya menghadiri lima acara lain.

    Sistem nilai Konfusianisme di Korea Utara melarang perempuan untuk berkuasa. Selain itu, militer kelihatannya tidak terbiasa menerima perintah dari seorang perempuan. Namun, dalam beberapa bulan terakhir putri Kim Jong Un makin sering muncul ke publik.

    Awal Desember lalu, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yung-ho pada sebuah acara media menjelaskan, Kim Jong Un tampaknya “sedang buru-buru” menyiapkan peralihan kekuasaan ke tangan putrinya. Direktur Badan Intelijen Korea Selatan Cho Tae-yong mengatakan kepada stasiun televisi KBS, dia yakin Kim Ju Ae memang sedang dipersiapkan untuk suatu hari mengambil alih kekuasaan dari ayahnya.

    Mesin propaganda Korut berfungsi baik

    Cho Tae-yong mengatakan, mesin propaganda Korea Utara telah berkembang pesat dan sibuk membangun kultus di sekitar gadis tersebut, dengan media domestik sekarang menyebutnya sebagai “Bintang Kejora Korea”, sebuah gelar yang sebelumnya hanya diberikan kepada kakek buyurnya Kim Il Sung, tokoh pendiri Korea Utara.

    Bahkan mereka yang sempat ragu setahun lalu kini berpendapat, Kim Jong Un sedang meletakkan dasar untuk akhirnya menyerahkan tongkat estafet kepada putrinya.

    “Sebelumnya, saya skeptis bahwa Korea Utara akan memiliki pemimpin perempuan, tetapi lambat laun hal itu berubah karena Kim Ju Ae semakin sering muncul di acara militer – dan hal ini sangat berarti,” kata Kim Sung Kyung, pakar masyarakat dan budaya Korea Utara di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.

    “Awalnya, para analis berasumsi ada maksud politik di balik penampilan putri Kim bersamanya, tetapi hanya sedikit yang mempertimbangkan kemungkinan bahwa masyarakat sosialis patriarki ini akan memiliki pemimpin perempuan.”

    Pandangan yang berkembang sekarang adalah bahwa Kim sedang meletakkan dasar bagi transisi kekuasaan.

    “Tindakan ini mirip dengan preseden bersejarah dalam keluarga Kim,” tambah Kim Sung Kyung.

    Kim Il Sung menyerahkan kekuasaan militer kepada putranya, Kim Jong Il. Penguasa turun-temurun kedua Korea Utara ini kemudian berkomitmen pada negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir, yang diwarisi Kim Jong Un, ketika ayahnya meninggal pada Desember 2011.

    Menyiapkan generasi ke-4 dinasti Kim

    Kim Jong Un telah berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan persenjataan nuklir dan serangkaian rudal balistik, yang diyakini memiliki kemampuan untuk menyerang daratan AS. Dan inilah kekuatan militer yang secara nyata bakal ia serahkan kepada putrinya.

    “Banyak analis yang menyebut gender Kim Ju Ae sebagai faktor yang menghalanginya memimpin Korea Utara, tapi saya tidak percaya itu adalah isu yang penting,” kata Kim Sung Kyung.

    Media pemerintah punya waktu menciptakan citra Kim Ju Ae sebagai pemimpin yang kuat, dekat dengan laki-laki, dan juga sosok ibu yang peduli terhadap bangsa, jelasnya.

    “Saya sekarang percaya bahwa pemimpin Korea Utara berikutnya mungkin adalah perempuan, tetapi usia Kim Ju Ae yang masih terlalu muda, jadi masih terlalu dini untuk mengatakannya secara pasti,” kata pakar Korea itu.

    Lim Eul-chul, profesor ekonomi dan politik di Institute of Far Eastern Studies di Universitas Kyungnam di Seoul, juga menyuarakan pandangan serupa.

    “Jika menyangkut peran masa depannya, kita harus memandang semua kemungkinan,” katanya.

    “Kim Ju Ae baru berusia 10 tahun. Meskipun dia sering terlihat bersama ayahnya di acara-acara yang berhubungan dengan militer, masih ada sedikit bukti untuk menentukan peran spesifik apa yang akan dia dia pegang atau mainkan di masa depan.”

    Lim mengatakan, kemungkinan besar Kim Jong Un setidaknya menggunakan putrinya “untuk menunjukkan citra pemimpin yang bertanggung jawab” dan memperkuat kendalinya atas negara. “Ada juga aspek memamerkan generasi keempat” penerus dinasti Kim untuk menggarisbawahi kekuatan dan legitimasi garis keturunan tersebut, tambahnya.

    Namun, para analis juga menekankan bahwa ada banyak skenario lain yang sama masuk akalnya.

    (hp/as)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Resolusi Korut 2024: Satelit Mata-mata Baru hingga Tambah Nuklir

    Resolusi Korut 2024: Satelit Mata-mata Baru hingga Tambah Nuklir

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un menyatakan negaranya akan meluncurkan tiga satelit mata-mata baru, membangun drone militer, dan meningkatkan persenjataan nuklir pada 2024.

    Menurut dia, resolusi itu merupakan buah kebijakan Amerika Serikat (AS) yang membuat perang tidak dapat dihindari.

    Kim Jong Un mengecam AS dalam pidato panjang yang mengakhiri lima hari pertemuan Partai Buruh Korea. Pertemuan ini sendiri dilakukan untuk menentukan tujuan ekonomi, militer dan kebijakan luar negeri Korea Utara pada 2024.

    “Karena tindakan sembrono dari musuh-musuh untuk menyerang kita, sudah menjadi sebuah kepastian bahwa perang dapat pecah kapan saja di semenanjung Korea,” katanya, menurut kantor berita pemerintah KCNA.

    Kim Jong Un memerintahkan militer untuk bersiap-siap “menenangkan seluruh wilayah Korea Selatan,” untuk menanggapi serangan apapun, termasuk dengan bom nuklir jika perlu.

    Pidato Kim disampaikan menjelang tahun yang akan menjadi tahun yang sangat penting bagi pemilihan umum di Korea Selatan dan Amerika Serikat.

    Para ahli memperkirakan Korea Utara akan mempertahankan kampanye tekanan militer untuk mencoba meningkatkan pengaruh di sekitar pemilihan presiden AS pada November.

    Pasalnya, pemilihan tersebut dapat membawa kembali mantan Presiden Donald Trump, yang kerap bertukar ancaman dengan Kim Jong Un.

    “Pyongyang mungkin sedang menunggu pemilihan presiden AS untuk melihat apakah provokasinya dapat dibeli oleh pemerintahan berikutnya,” kata Leif-Eric Easley, profesor studi internasional di Universitas Ewha Womans di Seoul, dikutip dari Reuters.

    Sementara itu, Pemerintahan Joe Biden mengatakan mereka terbuka untuk melakukan pembicaraan, tapi tetap memberlakukan sanksi baru karena Korea Utara terus melakukan uji coba rudal yang dilarang.

    AS juga meningkatkan latihan dan mengerahkan lebih banyak aset militer seperti kapal selam bersenjata nuklir dan kapal induk besar di dekat semenanjung Korea.

    Merespons hal tersebut, Kim Jong Un mengatakan dia tidak dapat mengabaikan kembalinya senjata-senjata tersebut. yang menurutnya telah mengubah Korea Selatan menjadi pangkalan militer dan persenjataan nuklir AS.

    “Jika kita melihat lebih dekat pada tindakan militer konfrontatif oleh pasukan musuh …. kata ‘perang’ telah menjadi kenyataan yang realistis dan bukan konsep yang abstrak,” kata Kim.

    Kim mengatakan ia tidak memiliki pilihan selain terus maju dengan ambisi nuklirnya dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan negara-negara lain yang menentang Amerika Serikat. Dalam hal ini, Korea Utara memiliki hubungan yang dekat dengan China dan Rusia.

    Lebih lanjut, Kim mengatakan pada 2024 pihaknya akan melakukan pengembangan militer lebih lanjut, mulai dari memperkuat pasukan nuklir dan rudal, membangun drone tanpa awak, memperluas armada kapal selam, hingga mengembangkan kemampuan perang elektronik.

    Selain itu, Korea Utara juga akan memiliki armada satelit mata-mata.

    Pada November, negara ini sukses meluncurkan satelit mata-mata setelah sebelumnya dua kali melakukan percobaan. Tindakan tersebut meningkatkan ketegangan regional dan memicu sanksi baru dari AS, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.

    Pyongyang belum merilis gambar apa pun dari satelit baru tersebut, sehingga para analis dan pemerintah asing masih memperdebatkan kemampuannya.

    (lmy/end)

  • Pernyataan Korut soal Siap Perang Diduga untuk Pengaruhi Pemilu AS

    Pernyataan Korut soal Siap Perang Diduga untuk Pengaruhi Pemilu AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korea Utara (Korut) diperkirakan akan mempertahankan kampanye tekanan militernya untuk meningkatkan pengaruh jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2024, yang memungkinkan mantan presiden Donald Trump akan terpilih kembali.

    “Pyongyang mungkin menunggu pemilu presiden AS untuk melihat provokasi apa yang bisa mereka lakukan pada pemerintahan (AS) berikutnya,” kata profesor studi internasional di Ewha Womans University, Leif-Eric Easley dilansir Reuters.

    Korea Utara akan meluncurkan tiga satelit mata-mata baru, membuat drone militer hingga meningkatkan persenjataan nuklirnya pada tahun 2024 usai pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan kebijakan Amerika Serikat (AS) membuat perang tidak dapat dihindari.

    Kim Jong Un mengecam AS dalam pidatonya yang menetapkan tujuan kebijakan ekonomi, militer dan luar negeri Korut untuk tahun 2024. Pidato Kim Jong Un disampaikan menjelang gelaran pemilu di Korea Selatan dan Amerika Serikat.

    “Karena tindakan musuh yang sembrono untuk menyerang kami, sudah menjadi kenyataan bahwa perang bisa pecah kapan saja di semenanjung Korea,” kata Kim Jon Un menurut kantor berita negara KCNA yang dikutip Reuters.

    Kim Jong Un memerintahkan militer bersiap untuk “menenangkan seluruh wilayah Korea Selatan,” termasuk menggunakan bom nuklir sebagai respons terhadap serangan apa pun.

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan perundingan, namun akan memberlakukan sanksi baru ketika Korea Utara terus melanjutkan uji coba rudal. AS juga meningkatkan latihan dan mengerahkan lebih banyak aset militer seperti kapal selam bersenjata nuklir dan kapal induk besar di dekat Semenanjung Korea.

    Kim Jong Un mengatakan tidak bisa mengabaikan ancaman tersebut. Terlebih ia menilai Korea Selatan telah diubah menjadi “pangkalan militer terdepan dan persenjataan nuklir” Amerika Serikat.

    “Jika kita mencermati aksi militer konfrontatif yang dilakukan pasukan musuh…. kata ‘perang’ telah menjadi kenyataan realistis dan bukan konsep abstrak,” kata Kim Jong Un.

    Kim Jong Un mengatakan tidak punya pilihan selain terus melanjutkan ambisi program nuklirnya dan menjalin hubungan lebih dalam dengan negara-negara lain yang menentang Amerika Serikat. Korea Utara memiliki hubungan yang erat dengan Tiongkok dan Rusia.

    (rzr/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kim Jong Un: Perang di Korea Bisa Pecah Kapan Saja

    Kim Jong Un: Perang di Korea Bisa Pecah Kapan Saja

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan pasukan militernya untuk bersiap perang di semenanjung Korea. Kim mengatakan bahwa perang di semenanjung Korea bisa “pecah kapan saja.”

    Seperti dilaporkan kantor berita Korut, KCNA, Minggu (31/12), hal itu diungkap Kim Jong Un dalam pidatonya di pertemuan partai akhir tahun Partai Buruh Korea.

    “[Ini adalah] kondisi yang mesti diterima bahwa perang dapat pecah kapan saja di semenanjung Korea akibat gerakan sembrono musuh yang ingin menyerang kita,” kata Kim.

    Kim berujar demikian setelah beberapa waktu belakangan terus mendesak militernya untuk segera menggenjot program nuklir. Dalam pertemuan partai itu, sejumlah rencana untuk pengembangan militer lebih lanjut disepakati untuk 2024.

    Beberapa di antaranya yaitu soal peluncuran tiga satelit mata-mata, pembangunan pesawat tak berawak, pengembangan kemampuan peperangan elektronik, serta penguatan kekuatan nuklir dan rudal.

    Dilansir dari AFP, dalam pertemuan itu, Kim juga menuduh Amerika Serikat telah menimbulkan “berbagai jenis ancaman militer” di wilayahnya dan memerintahkan angkatan bersenjata Korut untuk mempertahankan “kemampuan respons perang yang luar biasa.”

    Awal bulan ini, AS mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan, dan menerbangkan pembom jarak jauh dalam latihan militer dengan Korsel dan Jepang.

    Korut sejak awal menyebut pengerahan senjata strategis seperti pembom B-52 dalam latihan militer bersama AS-Jepang-Korsel merupakan “langkah provokatif perang nuklir yang disengaja.”

    Lebih lanjut, pada kesempatan itu, Kim juga menegaskan tak akan lagi berdamai dan bersatu dengan Korea Selatan. Dia kembali menggarisbawahi bahwa “situasi krisis yang tak terkendali” telah dipicu oleh Seoul dan Washington.

    Hubungan Korut dan Korsel telah mencapai titik terendah tahun ini, akibat peluncuran satelit mata-mata Pyongyang pada November lalu.

    Peluncuran itu membuat Seoul geram dan memutuskan untuk menangguhkan sebagian perjanjian militer 2018 antar kedua negara Korea yang bertujuan meredam ketegangan.

    Pyongyang yang tak terima pun langsung membatalkan perjanjian begitu saja. Korut juga bersumpah tak akan mau lagi menjalin perjanjian dengan Korea Selatan.

    (AFP, blq/end)

  • Kim Jong Un Serukan Percepatan Persiapan Perang, Termasuk Senjata Nuklir

    Kim Jong Un Serukan Percepatan Persiapan Perang, Termasuk Senjata Nuklir

    Pyongyang

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mendesak partainya untuk mempercepat persiapan perang, termasuk terkait pengembangan program nuklir di Korea Utara. Hal itu terungkap dari laporan media pemerintah, KCNA, pada hari Kamis (28/12/23).

    Kim meminta partai untuk “mempercepat persiapan perang” di berbagai sektor, termasuk senjata nuklir dan pertahanan sipil, demikian bunyi laporan kantor berita Korut tersebut.

    Kim menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan akhir tahun Partai Buruh Korea Utara yang berlangsung pada Kamis (28/12/23) di Pyongyang. Dia juga diprediksi akan membahas sejumlah kebijakan penting Korut untuk tahun 2024 dalam acara tersebut.

    Pernyataan terbaru dari Kim ini muncul hanya sepekan setelah ia memperingatkan bahwa Pyongyang tidak akan ragu-ragu untuk melancarkan serangan nuklir jika “diprovokasi”.

    Menurut Kim, ketegangan di Semenanjung Korea terus meningkat karena konfrontasi anti-Korea Utara yang “belum pernah terjadi sebelumnya” dengan Amerika Serikat (AS).

    AS, Korsel, Jepang, tingkatkan kerja sama pertahanan

    Seoul, Tokyo, dan Washington baru-baru ini telah meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi serangkaian uji coba senjata oleh Pyongyang. Mereka juga telah mengaktifkan sebuah sistem untuk berbagi data secara real-time tentang peluncuran rudal Korea Utara.

    Korea Utara sebelumnya menggambarkan partisipasi aset strategis AS, seperti pesawat pengebom B-52, dalam latihan gabungan di Semenanjung Korea itu sebagai “langkah provokatif perang nuklir yang disengaja oleh AS.”

    ‘Deklarasi terbuka konfrontasi nuklir’

    Pada pertemuan partai akhir tahun sebelumnya, Kim telah menyerukan “peningkatan persenjataan nuklir negara secara eksponensial.”

    Pyongyang juga telah mendeklarasikan diri sebagai kekuatan nuklir dalam konstitusinya tahun lalu, dan telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah melepaskan program nuklirnya, karena dianggap penting bagi pertahanan negara.

    Pyongyang pada tahun ini juga dilaporkan telah berhasil meluncurkan satelit pengintai dan menguji coba rudal balistik antarbenua ICBM yang paling canggih yang ada di gudang senjatanya.

    Badan Energi Atom Internasional, IAEA, pada pekan lalu bahkan telah menyatakan bahwa reaktor kedua di fasilitas nuklir Yongbyon Korea Utara tampaknya telah beroperasi, dan menyesalkan pengaktifan reaktor tersebut.

    Sementara itu, AS dan Korea Selatan pada awal bulan ini, telah mengadakan pertemuan kedua di Washington guna membahas opsi penangkalan nuklir jika terjadi konflik dengan Korea Utara.

    Mereka memperingatkan bahwa setiap serangan nuklir dari Pyongyang ke Washington atau Seoul akan mengakibatkan berakhirnya rezim Kim.

    Merespons hal ini, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara pun mengecam rencana sekutu untuk memperluas latihan militer gabungan tahunan dengan memasukkan latihan operasi nuklir tahun depan. Ia menyebutnya sebagai “deklarasi terbuka konfrontasi nuklir”.

    ha/gtp (AFP)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kim Jong Un Serukan Persiapan Perang Dipercepat!

    Kim Jong Un Serukan Persiapan Perang Dipercepat!

    Pyongyang

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyerukan agar persiapan perang, termasuk program nuklir di negaranya, dipercepat. Seruan ini disampaikan sepekan setelah Kim Jong Un memperingatkan bahwa Pyongyang tidak akan ragu melancarkan serangan nuklir jika “diprovokasi” dengan nuklir.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (28/12/2023), Kim Jong Un menyampaikan hal itu dalam pertemuan akhir tahun Partai Buruh Korea, yang berkuasa di Korut, yang digelar pekan ini, di mana dia diperkirakan akan mengungkapkan keputusan kebijakan penting untuk tahun 2024 mendatang.

    Kim Jong Un, menurut laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), meminta Partai Buruh Korea untuk “lebih mempercepat persiapan perang” di berbagai sektor, termasuk senjata nuklir dan pertahanan sipil.

    Dalam pertemuan itu, Kim Jong Un juga menekankan bahwa “situasi militer” di Semenanjung Korea telah menjadi “ekstrem” karena konfrontasi dengan Amerika Serikat (AS) yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.

    AS bersama Korea Selatan (Korsel) dan Jepang telah meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi serangkaian uji coba senjata Korut yang memecahkan rekor sepanjang tahun ini. Ketiga negara itu juga mengaktifkan sistem berbagi data real-time soal peluncuran rudal Pyongyang.

    Awal bulan ini, sebuah kapal selam bertenaga nuklir milik AS tiba di kota pelabuhan Busan di Korsel, dan Washington mengerahkan sejumlah pesawat pengebom jarak jauh dalam latihan militer bersama dengan Seoul dan Tokyo.

    Korut sebelumnya menggambarkan partisipasi aset-aset strategis AS, termasuk pesawat pengebom B-52, dalam latihan bersama di Semenanjung Korea sebagai “langkah provokatif perang nuklir yang disengaja oleh AS”.

    Tahun ini, Pyongyang berhasil meluncurkan satelit mata-mata militer, mengabadikan statusnya sebagai negara nuklir dalam konstitusinya, dan melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) tercanggih yang ada dalam pasokannya.

    Kim Jong Un, awal pekan ini, menggambarkan tahun 2023 sebagai “tahun perubahan besar” di mana Korut menyaksikan “kemenangan yang membelalakkan mata”.

    Pekan lalu, badan nuklir PBB melaporkan bahwa reaktor kedua pada fasilitas nuklir Yongbyon di Korut tampaknya masih beroperasi, dan menyebutnya “sangat disesalkan”.

    Dalam pertemuan akhir tahun Partai Buruh Korea tahun lalu, Kim Jong Un menyerukan “peningkatan persenjataan nuklir negara ini secara eksponensial”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kisah Keluarga Kabur dari Korut Lewati Ladang Ranjau-Badai Lautan

    Kisah Keluarga Kabur dari Korut Lewati Ladang Ranjau-Badai Lautan

    Jakarta

    Awal tahun ini, Kim melakukan pelarian yang terdengar mustahil dari Korea Utara. Dia kabur lewat jalur laut bersama seluruh keluarganya – istrinya yang sedang hamil, ibunya, keluarga saudara laki-lakinya, dan sebuah guci berisi abu mendiang ayahnya.

    Mereka adalah orang-orang pertama yang melarikan diri dari negara itu tahun ini, dan berhasil mencapai Korea Selatan.

    Ketika pandemi Covid melanda, pemerintah Korea Utara panik dan membatasi diri dari dunia luar, menutup perbatasannya, dan menghentikan perdagangan.

    Pembelotan warganya – yang dulu cukup sering terjadi – hampir sepenuhnya berhenti.

    Kim – seorang pembelot Korea Utara yang keluar sejak pandemi – bercerita kepada BBC bagaimana dirinya merancang rencana pelarian yang luar biasa seperti itu.

    Kepada BBC, Kim mengungkap informasi terbaru terkait kehidupan di Korut, termasuk kasus-kasus orang mati kelaparan dan meningkatnya penindasan.

    Ia meminta kami untuk tidak mengungkap nama lengkapnya, dengan alasan keamanan. Dia ingin melindungi keluarganya di Seoul dan kerabatnya yang masih tinggal di Korea Utara.

    BBC

    Malam ketika Kim hendak kabur dari Korea Utara, situasinya penuh dengan gejolak. Angin kencang yang membawa badai berhembus dari selatan. Ini semua adalah bagian dari rencana Kim. Ia berharap laut yang ganas akan memaksa kapal pengintai untuk mundur.

    Ia telah mendambakan malam seperti itu selama bertahun-tahun, merencanakannya dengan cermat selama berbulan-bulan, tetapi itu tidak banyak membantu untuk meredam ketakutannya.

    Beberapa keponakannya tertidur lelap berkat pil tidur yang dia berikan kepada mereka. Dia dan saudaranya harus menggendong mereka melewati ladang ranjau dalam kegelapan, ke tempat perahu pelarian yang mereka tambatkan secara sembunyi-sembunyi.

    Mereka mengendap-endap dengan hati-hati untuk menghindari sorotan lampu penjaga.

    BBCPerahu yang digunakan oleh Kim dan keluarganya untuk melarikan diri.

    Begitu tiba di perahu, mereka menyembunyikan anak-anak dalam karung gandum bekas untuk menyamar agar terlihat seperti kantong berisi perkakas.

    Kemudian, keluarga ini berlayar ke Korea Selatan: para pria membawa pedang, para perempuan membawa racun.

    Masing-masing mencengkeram satu kulit telur, dilubangi dan diisi dengan bubuk cabai dan pasir hitam, yang dapat mereka pecahkan pada wajah penjaga pantai jika terjadi konfrontasi.

    Bunyi mesin perahu mereka meraung, tetapi yang bisa didengar Kim hanyalah suara jantungnya yang berdebar-debar. Satu kesalahan saja dapat membuat mereka semua dieksekusi.

    BBC

    Ketika saya bertemu Kim di wilayah pinggiran Kota Seoul bulan lalu, dia ditemani petugas polisi berpakaian biasa – pengamanan yang lumrah diberikan kepada pelarian baru-baru ini.

    Pertemuan ini selang beberapa pekan sejak dia dan keluarganya dibebaskan dari pusat rehabilitasi – tempat warga Korea Utara yang tiba di Korea Selatan.

    “Ada banyak penderitaan,” katanya, memulai cerita pengalamannya tinggal di Korea Utara selama empat tahun terakhir.

    Pada awal Covid-19, orang-orang “sangat ketakutan”, katanya. Pemerintah menyiarkan gambar orang-orang yang sekarat di seluruh dunia, dan memperingatkan masyarakat jika aturan tidak diikuti, seluruh negara bisa musnah.

    Beberapa orang bahkan dikirim ke kamp kerja paksa karena melanggar regulasi Covid, katanya.

    Baca juga:

    Ketika ada laporan kasus suspek Covid, petugas akan mengkarantina seluruh desa, katanya. Semua orang dikurung dan area itu ditutup, meninggalkan mereka yang ada di dalam dengan sedikit makanan atau tanpa makanan.

    “Setelah mereka membuat orang kelaparan selama beberapa waktu, pemerintah akan mengirim truk-truk berisi persediaan makanan.

    “Mereka mengaku menjual makanan dengan harga murah, jadi orang-orang akan memuji mereka – ibarat membuat bayi kelaparan yang kemudian diberi sedikit makanan sehingga bayi itu akan berterima kasih. “

    Kim mengatakan orang-orang mulai mempertanyakan apakah ini adalah bagian dari strategi negara untuk mendapatkan keuntungan dari pandemi.

    Karena semakin banyak orang yang sembuh dari Covid, mereka mulai berpikir negara telah membesar-besarkan tingkat bahayanya, katanya.

    “Sekarang banyak yang percaya itu hanya dijadikan alasan untuk menindas kami.”

    Penutupan perbatasan menyebabkan kerusakan paling buruk, katanya.

    Baca juga:

    Pasokan makanan di Korea Utara sudah lama tidak stabil, tetapi dengan berkurangnya suplai yang masuk ke negara itu, harga telah meroket, katanya. Imbasnya, hidup semua orang “jauh lebih sulit”.

    Pada musim semi 2022, dia melihat situasinya memburuk.

    “Selama tujuh atau delapan tahun tidak banyak yang membicarakan kelaparan, tetapi kemudian kami mulai sering mendengar tentang kasus [kelaparan],” katanya.

    “Anda bangun suatu pagi dan mendengar: ‘oh, seseorang di distrik ini mati kelaparan’. Keesokan paginya, kami mendapatkan laporan lain.”

    Suatu hari pada bulan Februari tahun ini, Kim mengatakan seorang pelanggan dari daerah tetangga datang terlambat ke rapat. Ia mengatakan bahwa polisi telah menangkap semua orang di desanya atas dugaan pembunuhan pasangan lansia.

    Tetapi setelah autopsi, mereka mengumumkan pasangan itu meninggal akibat kelaparan. Tikus-tikus telah memakan jari tangan dan kaki mereka saat sudah sekarat. Adegan mengerikan itu membuat para penyelidik mencurigai adanya pembunuhan.

    Kemudian pada April, ia mengatakan dua petani yang ia kenal secara pribadi mati kelaparan.

    Para petani mengalami masa tersulit, katanya, karena jika panennya buruk, negara akan memaksa mereka untuk menebusnya dengan menyerahkan lebih banyak pasokan makanan pribadi mereka.

    Kami tidak mengonfirmasi kematian ini secara independen. Laporan Global 2023 tentang Krisis Pangan menyatakan bahwa sejak perbatasan Korea Utara ditutup, semakin “sulit untuk mendapatkan informasi akurat tentang kerawanan pangan” tetapi ada “indikasi situasinya memburuk”.

    Pada Maret 2023, Korea Utara meminta bantuan dari World Food Programme (Program Pangan Dunia).

    Pakar dari Amnesty International untuk Korea Utara, Choi Jae-hoon, mengatakan dia telah mendengar tentang kasus-kasus kelaparan, dari para pembelot Korut di Seoul yang telah berhasil menjalin komunikasi dengan keluarga di rumah.

    “Kami mendengar bahwa situasi pangan memburuk selama periode Covid, dan di beberapa daerah, petani cenderung paling menderita,” katanya.

    Tetapi Choi mencatat bahwa situasinya tidak separah kelaparan pada 1990an: “Kami mendengar bahwa orang-orang telah menemukan cara untuk bertahan hidup sesuai kemampuan mereka.”

    Kim sendiri juga menemukan cara, tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi untuk berkembang.

    Baca juga:

    Seperti kebanyakan orang di Korea Utara sebelum Covid, ia menghasilkan uang dengan menjual barang-barang di pasar gelap. Ia menjual sepeda motor dan televisi yang diselundupkan dari China.

    Tetapi ketika perbatasan ditutup, hampir semua perdagangan terbatas. Ia beralih ke jual-beli sayuran. Dia pikir semua orang pasti perlu makan.

    Kim menyebut dirinya sebagai “pedagang belalang”, menjajakan barang-barangnya secara diam-diam di rumah atau di gang-gang jalanan. “Jika seseorang melaporkan kami, kami akan mengemas barang-barang itu dan lari, seperti belalang,” katanya.

    “Orang-orang akan datang kepada saya, memohon saya untuk menjual kepada mereka. Saya bisa meminta harga berapa pun yang saya inginkan,” katanya.

    Kim mendapati dirinya lebih kaya dari sebelumnya. Dia dan istrinya mampu makan sup untuk makan malam, dengan daging apa pun yang mereka pilih.

    “Itu dianggap sebagai makanan mewah di Korea Utara.”

    BBC

    Kim menggambarkan dirinya sebagai seorang pengusaha yang sangat cerdas dan terkadang, tidak bermoral. Sekarang di usianya yang 30-an tahun, dia bekerja keras dan menabung selama lebih dari satu dekade serta mencari cara agar dapat mengakali sistem Korea Utara.

    Hal tersebut sebagian karena dia merasa kecewa dengan sistem negara itu dari usia muda. Ia mengingat sejak dulu kala, dia dan ayahnya akan duduk menonton acara televisi Korea Selatan dengan diam-diam.

    Mereka tinggal begitu dekat dengan perbatasan sehingga mereka bisa menyetel saluran Korea Selatan di perangkat televisi mereka. Kim terpikat oleh negara di mana orang-orang bisa hidup bebas.

    Seiring bertambah usia, korupsi dan ketidakadilan yang dia saksikan di Korea Utara mulai menggerogotinya. Ia mengingat satu insiden di mana petugas keamanan menggerebek rumahnya.

    “Semua yang Anda miliki adalah milik negara,” kata mereka. “Kau pikir oksigen ini milikmu?” ejek seorang petugas. “Tentu saja bukan, berengsek.”

    Baca juga:

    Kemudian, pada 2021, Kim mengatakan regu penumpasan yang kuat dibentuk untuk mencoba menekan apa yang dianggap negara sebagai “perilaku anti-sosial”. Mereka akan secara sewenang-wenang menghentikan orang di jalan dan mengintimidasi mereka.

    “Orang-orang mulai menyebut petugas penumpasan ini seperti nyamuk, seperti vampir yang menghisap darah kami.”

    Pelanggaran paling serius adalah mengonsumsi dan berbagi informasi dari luar, khususnya tentang budaya Korea Selatan.

    Hukuman keras terhadap hal ini, kata Kim, telah menjadi “jauh lebih intens. Ketika Anda tertangkap, mereka akan menembak Anda, membunuh Anda, atau mengirim Anda ke kamp kerja paksa.”

    Pada April tahun lalu, Kim mengatakan dia dipaksa menonton seorang pria berusia 22 tahun yang dia kenal ditembak mati dalam eksekusi publik. “Dia dibunuh karena mendengarkan 70 lagu Korea Selatan dan menonton sekitar tiga film, dan membaginya dengan teman-temannya.”

    Pihak berwenang mengatakan kepada para penonton bahwa mereka ingin menghukum pria itu dengan keras, agar dapat menjadi contoh yang benar. “Mereka kejam,” kata Kim, “semua orang takut.”

    BBCFoto ilustrasi perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.

    Kami tidak dapat memverifikasi eksekusi ini secara independen, tetapi pada Desember 2020 Korea Utara mengeluarkan undang-undang baru, yang menyatakan bahwa warga yang membagikan konten Korea Selatan akan dieksekusi.

    Joanna Hosaniak dari Aliansi Warga untuk Hak Asasi Manusia Korea Utara mengatakan laporan Kim tentang eksekusi itu “benar-benar tidak mengejutkan”.

    Hosaniak telah mewawancarai ratusan pelarian selama dua dekade. “Korea Utara selalu menggunakan eksekusi publik sebagai sarana untuk mengendalikan populasi,” katanya.

    “Setiap kali [pemerintah] menerapkan undang-undang baru, mereka memulai gelombang eksekusi.”

    Ketika Kim menceritakan pengalamannya, ia menjadi tertekan. Dia mengatakan ketika temannya bunuh diri tahun lalu, ia merasa hancur.

    Temannya putus asa ingin menceraikan seorang perempuan yang tidak lagi dicintainya dan menikahi dengan perempuan lain. Ia diberitahu oleh para pejabat bahwa satu-satunya cara dia bisa bercerai adalah menghabiskan waktu di kamp kerja paksa.

    Dia tenggelam dalam utang, mencoba mencari jalan keluar lain, sebelum mengakhiri hidupnya.

    Kim mengunjungi kamar temannya setelah kematiannya. Suasana yang terlihat menjelaskan betapa lambat dan menyakitkannya kematian yang dideritanya. Temannya telah mencakar dinding sampai kukunya keluar.

    BBC

    Meskipun Kim telah mendambakan kabur ratusan kali, dia tidak pernah tega meninggalkan keluarga. Pada 2022, hidup menjadi begitu buruk, dia merasa akhirnya bisa meyakinkan mereka untuk kabur dengannya.

    Ia berusaha meyakinkan saudaranya terlebih dahulu. Dia dan istrinya menjalankan bisnis makanan laut ilegal, tetapi pemerintah baru-baru ini menindak penjualan tidak resmi.

    Meskipun memiliki perahu, mereka tidak boleh lagi memancing. Dengan uang yang menipis, dia mudah dibujuk. Selama tujuh bulan berikutnya, Kim dan saudara laki-lakinya itu dengan cermat merencanakan pelarian.

    Selama pandemi, banyak rute pelarian yang melintasi perbatasan utara negara itu dengan China telah diblokir. Tetapi keduanya tinggal di sebuah kota nelayan kecil di ujung barat daya negara itu, dekat dengan perbatasan Korea Selatan.

    Posisi mereka memberikan jalan keluar alternatif, namun berisiko, melalui laut.

    BBC

    Pertama, mereka perlu izin untuk mengakses air. Mereka telah mendengar tentang pangkalan militer terdekat, di mana warga sipil dikirim untuk menangkap ikan yang kemudian dijual untuk membayar peralatan militer.

    Saudara laki-laki Kim mendaftar dalam skema tersebut.

    Sementara itu Kim mulai berteman dengan penjaga pantai dan penjaga keamanan yang berpatroli di daerah itu, diam-diam menggali informasi dari mereka tentang pergerakan, protokol, dan pola pergeseran mereka, sampai yakin dia dan saudaranya bisa naik perahu di malam hari, tanpa tertangkap.

    Kemudian, muncullah tugas tersulitnya: meyakinkan istrinya dan ibunya yang sudah lanjut usia untuk bergabung dengannya. Keduanya menolak untuk pergi.

    Akhirnya, kedua saudaranya meneriaki ibu mereka untuk mengalah, mengancam akan membatalkan perjalanan jika dia tidak bergabung dengan mereka, dan meminta pertanggungjawabannya atas kesengsaraan mereka sampai masa tua mereka.

    “Dia putus asa dan banyak menangis tetapi akhirnya setuju,” kata Kim.

    Istrinya, bagaimanapun, tidak bisa diyakinkan. Sampai suatu hari pasangan itu mengetahui bahwa mereka mengandung bayi. “Kamu tidak hanya mengurus tubuhmu sendiri,” ia berargumen.

    “Kamu adalah orang tua, apakah kamu ingin anak kita tinggal di lubang neraka ini?” Ia akhirnya berhasil.

    BBC

    Setelah berbicara selama beberapa jam, Kim dan saya pergi makan malam, di mana dia menceritakan persiapan terakhir yang ia lakukan untuk pelariannya.

    Khawatir pihak berwenang akan merusak makam ayah mereka setelah pergi, akhirnya mereka menggali kuburannya.

    Setelah menutup kembali makam dengan tanah agar terlihat tidak rusak, mereka membawanya ke hutan belantara terdekat dan membakar sisa jasadnya.

    Mereka kemudian pergi mengamati ladang ranjau terpencil yang nanti harus mereka seberangi dalam kegelapan. Mereka berpura-pura memetik ramuan obat, sambil memetakan rute yang jelas untuk dilalui.

    Garis pantai baru-baru ini ditanami ranjau darat untuk mencegah orang kabur, kata Kim, tetapi dengan sedikit penjaga yang bertugas di sana, itu menjadi jalan keluar yang paling aman.

    Baca juga:

    Kemudian, mereka tinggal menunggu cuaca dan air pasang berubah.

    Pada pukul 10 malam tanggal 6 Mei mereka berlayar, melakukan perjalanan sejauh yang masih diperbolehkan, kemudian melanjutkannya.

    Air surut membuat terumbu karang dan batu-batu besar timbul di perairan, sehingga mereka harus berlayar dengan sangat lambat, berharap untuk menyamarkan diri mereka sebagai sampah yang mengambang dalam tangkapan radar.

    Sementara itu, jantung Kim berdebar-debar, pakaiannya basah penuh keringat.

    Begitu merasa aman, mereka melaju dengan kecepatan penuh mengikuti arus. Kim menoleh ke belakang untuk melihat sebuah kapal mengikuti, tetapi tidak bisa menangkap mereka.

    Dalam beberapa menit mereka telah melintasi perbatasan maritim.

    AFPBentangan laut yang harus diseberangi Kim agar dapat sampai ke pulau Yeonpyong.

    “Pada saat itu, semua ketegangan saya hilang. Saya merasa seperti akan pingsan,” katanya.

    Mereka menyalakan lampu kapal mereka ketika mendekati pulau Yeonpyeong Korea Selatan dan diselamatkan oleh angkatan laut, setelah hampir dua jam berada di laut.

    Semuanya berjalan persis seperti yang direncanakan. “Rasanya seperti angkasa membantu kami,” katanya.

    BBC

    Pelarian Kim luar biasa karena beberapa alasan, kata Sokeel Park dari Liberty in Korea Utara, sebuah organisasi yang membantu pengungsi dari Korea Utara bermukim di Korea Selatan.

    Dia menjelaskan bahwa pelarian via laut tak hanya sangat jarang terjadi, tetapi sejak pandemi hampir tidak mungkin orang dapat kabur.

    “Kabur lewat laut membutuhkan perencanaan yang cermat, keberanian yang luar biasa dan semuanya harus berjalan dengan sangat baik,” katanya. “Pasti ada lebih banyak orang Korea Utara yang telah mencoba tetapi tidak berhasil.”

    “Orang-orang yang dapat membelot sekarang hanya orang kaya dan yang terhubung dengan baik,” tambah Pastor Stephen Kim dari JM Missionary, yang membantu warga Korea Utara membelot melalui China.

    Sekitar 1.000 orang melintasi perbatasan China setiap tahun, tetapi sepengetahuannya hanya 20 yang telah menyeberang selama empat tahun terakhir, dan hanya empat dari mereka yang tiba di Korea Selatan.

    Pada Oktober lalu, ia dan Human Rights Watch menuduh China mengirim beberapa pembelot kembali ke Korea Utara.

    Baca juga:

    Pyongyang saat ini memperdalam hubungannya dengan China dan Rusia, sekaligus berpaling dari diplomasi dengan Barat. Hal ini membuat semakin sulit bagi masyarakat internasional untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia yang dilaporkan ini.

    Pemerintah Korea Selatan telah menjadikan hak asasi manusia Korea Utara sebagai salah satu prioritas utamanya, tetapi wakil menteri unifikasinya Moon Seong-hyun mengatakan pihaknya memiliki “sarana terbatas untuk digunakan”.

    “Apa yang kami coba lakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, dengan terus mengangkat masalah ini lewat PBB dan tempat-tempat lain,” katanya.

    “Ada kecenderungan Korea Utara untuk mendengarkan negara-negara di Eropa,” tambahnya. Ia menyebut Inggris dan Jerman sebagai contoh.

    Tetapi peran Seoul sebagian besar telah terbatas pada membantu jumlah pengungsi sedikit yang berhasil sampai ke Selatan, membantu mereka dengan konseling, perumahan dan pendidikan.

    BBC

    Setelah diselamatkan, Kim dan keluarganya pertama-tama harus diperiksa oleh dinas intelijen Korea Selatan, untuk memeriksa bahwa mereka bukan mata-mata Korea Utara.

    Mereka kemudian dididik tentang kehidupan di Korea Selatan di pusat pemukiman kembali. Meskipun secara fisik sangat dekat, rumah lama dan baru mereka adalah dunia yang terpisah, dan pembelot sering kesulitan dalam bertransisi.

    BBCKim mengatakan dia merasa penyesuaian dirinya dengan kehidupan di Seoul lebih mudah dibandingkan anggota keluarganya yang lain.

    Keluarganya telah pindah dari fasilitas pemukiman ke sebuah apartemen pada Oktober, tepat ketika istri Kim melahirkan.

    Istrinya sehat, tetapi masih sulit untuk menyesuaikan diri, katanya, meskipun ibunya yang paling kesulitan beradaptasi. Tak satu pun dari mereka pernah naik kereta bawah tanah sebelumnya, dan ibunya sering tersesat.

    Setiap kesalahan semakin menyusutkan kepercayaan diri ibunya. “Dia agak menyesal datang ke sini sekarang,” Kim mengaku.

    Tetapi Kim, yang sudah begitu akrab dengan budaya Korea Selatan, mengatakan dia beradaptasi dengan mudah. “Dunia yang saya bayangkan dan dunia yang sekarang saya navigasikan secara fisik terasa sangat mirip.”

    Saat kami berbicara, dia dengan penasaran mengambil kotak AirPod saya dari meja di samping kami, membaliknya di tangan. Saya membukanya untuk memperlihatkan headphone nirkabel, tapi tetap saja dia tampak bingung.

    Baru setelah saya meletakkan kuncup di telinga saya, baru ekspresi penuh pemahaman melintasi wajahnya dan dia tertawa.

    Akan ada lebih banyak kejutan dan tantangan ke depan bagi Kim. Ini hanyalah awal dari perjalanannya.

    Reportase tambahan oleh Hosu Lee. Ilustrasi oleh Lilly Huynh

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik

    Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) terdeteksi kembali meluncurkan rudal balistik jarak jauh pada Senin (18/12) waktu setempat. Itu menjadi rudal kedua yang diluncurkan Pyongyang dalam waktu kurang dari 12 jam terakhir.

    Peluncuran rudal itu terjadi setelah Korut mengecam aksi pamer kekuatan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (18/12/2023), aktivitas peluncuran rudal balistik Korut dilaporkan oleh Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) dalam laporannya menyebut rudal itu diluncurkan dari sebuah area di dekat Pyongyang menuju ke lautan lepas pantai timur Korut.

    Laporan JCS menyebut rudal Korut itu mengudara sejauh 1.000 kilometer.

    Otoritas Penjaga Pantai Jepang, secara terpisah, melaporkan rudal yang diluncurkan Korut itu jatuh ke lautan sebelah barat Hokkaido, sekitar satu jam usai peluncuran dilakukan.

    Laporan televisi nasional Jepang, NHK, yang mengutip para pejabat pemerintah menyebut bahwa rudal itu mampu mencapai ketinggian maksimum lebih dari 6.000 kilometer.

    Menurut laporan NHK, para pejabat Jepang meyakini rudal yang diluncurkan Korut itu merupakan jenis rudal balistik antarbenua (ICBM), yang akan menggarisbawahi upaya Pyongyang meningkatkan persenjataannya dengan senjata jarak jauh yang berpotensi mencapai daratan Amerika Serikat (AS).

    Saksikan juga ‘Saat Singgung soal Penurunan Angka Kelahiran di Korut, Kim Jong Un Nangis’:

    Peluncuran rudal pada Senin (18/12) waktu setempat ini terjadi setelah Korut meluncurkan sebuah rudal balistik jarak pendek pada Minggu (17/12) malam waktu setempat. Rudal jarak pendek Pyongyang itu dilaporkan mengudara sejauh 570 kilometer sebelum terjatuh ke lautan.

    Korut menindaklanjuti peluncuran rudal pada Minggu (17/12) malam itu pernyataan berapi-api yang mengecam AS karena merencanakan apa yang disebutnya “pratinjau perang nuklir”, termasuk kedatangan kapal selam bertenaga nuklir ke Korsel pada hari yang sama.

    Pada Jumat (15/12) lalu, para pejabat AS dan Korsel menggelar pertemuan tingkat tinggi membahas penggunaan senjata militer strategis AS untuk mencegah ancaman militer Korut. Usai pertemuan itu, Washington melontarkan peringatan kepada Pyongyang dengan menegaskan bahwa setiap serangan nuklir akan mengakhiri rezim komunis tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • VIDEO: Kim Jong Un Minta Perempuan Korut Punya Banyak Anak

    VIDEO: Kim Jong Un Minta Perempuan Korut Punya Banyak Anak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta perempuan di negara itu agar punya banyak anak dalam acara Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang, Minggu (3/12).

    Permintaan Kim Jong Un muncul sebagai upaya untuk meningkatkan angka kelahiran yang rendah di Korut.