kab/kota: Purworejo

  • 30 Menit Upaya Selamatkan Rheza Sendy Pratama Mahasiswa Amikom Meninggal saat Demo

    30 Menit Upaya Selamatkan Rheza Sendy Pratama Mahasiswa Amikom Meninggal saat Demo

    Selama aksi massa sejak Jumat (29/8/2025) sampai Senin (1/9/2025) pagi, RS Sardjito menerima dan merawat 29 pendemo yang kebanyakan berusian dibawah 26 tahun. Dua diantaranya berasal dari Purworejo dan satu adalah Rheza yang kemudian meninggal. 

    Kebanyakan korban yang dirawat mengalami luka robek dan beberapa patah tulang. Sebanyak 14 pasien sudah diperbolehkan pulang. 

    Pada Minggu (31/9/2025) malam, usai bertakziah ke rumah duka Rheza di Mlati, Sleman. Kapolda DIY  Irjen Anggoro Sukartono menyatakan pihak keluarga tidak akan melakukan laporan ke polisi terkait penyebab kematian. 

    “Keluarga tidak ingin dilakukan visum atau membuat laporan. Namun jika nanti memang ingin melapor, kita siap mengusut tuntas kasus kematian almarhum Rheza,” katanya.

    Hari ini mahasiswa se-Yogyakarta melakukan aksi damai di bunaran Universitas Gadjah Mada. Direncanakan sesuai aksi, mereka akan bergerak ke makam Rheza.

  • Demonstrasi di Magelang Ricuh, Polisi Tangkap 44 Orang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Agustus 2025

    Demonstrasi di Magelang Ricuh, Polisi Tangkap 44 Orang Regional 30 Agustus 2025

    Demonstrasi di Magelang Ricuh, Polisi Tangkap 44 Orang
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Aparat kepolisian meringkus 44 orang dalam demonstrasi di Kota Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (29/8/2025).
    Unjuk rasa itu dipicu kematian seorang pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan (21), yang dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil (Brimob) Polda Metro Jaya di Jakarta pada Kamis (28/8/2025).
    Demonstrasi di Magelang berlangsung ricuh sejak sore hingga menjelang tengah malam. Massa menggeruduk Markas Polres Magelang Kota sambil melemparkan berbagai benda, petasan, hingga molotov. Polisi berulang kali membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.
    Kepala Polres Magelang Kota AKBP Anita Indah Setyaningrum mengatakan, 44 orang ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam kericuhan tersebut.
    “Sebagian besar adalah masyarakat Kabupaten Magelang, Purworejo, bahkan Temanggung,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (30/8/2025).
    Menurut Anita, para terduga pelaku saat ini berstatus saksi dan masih ditahan. Mereka belum mendapat akses bantuan hukum.
    “Mereka didominasi kalangan anak-anak dan secara umum berada di rentang kelahiran 2000-2010,” katanya.
    Polres Magelang Kota berencana memanggil orang tua atau wali masing-masing terduga pelaku untuk membuat surat pernyataan. Kepala desa atau lurah dari domisili mereka juga akan diundang. Anita menambahkan polisi masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam kericuhan.
    “Ketika ada masyarakat yang melakukan pelemparan kepada aparat, tentunya kami akan menindaklanjuti untuk melakukan penangkapan,” cetusnya.
    Koordinator Umum Aliansi Magelang Memanggil Achmad Rizky Airlangga atau Rangga mengatakan, awalnya demonstrasi memprotes kekerasan polisi terhadap Affan Kurniawan dijadwalkan berlangsung Sabtu dan Minggu (30-31/8/2025).
    Menurutnya, pada Jumat sore hanya digelar konsolidasi aspirasi di Taman Pancasila bersama mahasiswa, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas pengemudi ojol. “Tapi, teman-teman menuntut aksi hari ini,” kata Rangga kepada Kompas.com, Jumat.
    Ia menegaskan pihaknya menghendaki aksi dilakukan secara damai. “Kami enggak mengharapkan untuk rusuh,” ucapnya. Ia menyebut kericuhan di Markas Polres Magelang Kota di luar kendali Aliansi Magelang Memanggil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral, Motor Plat Merah di Purworejo Diduga Nunggak Pajak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Agustus 2025

    Viral, Motor Plat Merah di Purworejo Diduga Nunggak Pajak Regional 26 Agustus 2025

    Viral, Motor Plat Merah di Purworejo Diduga Nunggak Pajak
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com –
    Jagat media sosial Purworejo heboh dengan beredarnya unggahan seorang warganet yang menemukan motor berpelat merah diduga menunggak pajak.
    Unggahan tersebut pertama kali dibagikan akun Facebook Ar****** di grup Info Purworejo, Selasa (26/8/2025).
    Dalam unggahannya, Ar***** mengaku tak sengaja melihat pemandangan unik saat mengantar penumpang (ojek daring).
    Ia menemukan motor berpelat merah dengan nomor polisi AA 6081 XC. Saat dicek melalui aplikasi, status pajaknya tercatat belum lunas dengan total tagihan sebesar Rp 309.500.
    Rincian tagihan tersebut antara lain:
    “Nek gini yg gak taat pajak siapa lurr? Silakan panjenengan menilai sendiri,” tulis Arif dalam unggahannya.
    Unggahan itu langsung memantik beragam komentar dari warganet. Hingga berita ini ditulis, postingan tersebut sudah mendapatkan puluhan reaksi dan komentar.
    Seorang warganet, Mustaqim Wijaya, menduga motor itu merupakan hasil lelang yang sudah berpindah ke tangan pribadi namun belum diurus mutasi kepemilikannya.
    “Biasanya motor lelangan mas, udah pindah tangan ke pribadi. Harusnya yang beli lelang itu urus mutasi kendaraan,” tulisnya.
    Komentar lain justru bernada satir dan menyindir.
    “Jamane rakyat cilik diidak-idak tenan,” ujar akun S***
    Tak sedikit pula yang menanggapinya dengan guyonan khas warganet.
    “Sabar lek duite sek ge tuku sawah,” tulis akun J***
    Kasus dugaan tunggakan pajak kendaraan plat merah ini memunculkan pertanyaan publik: apakah kendaraan tersebut masih menjadi aset instansi pemerintah, atau sudah berpindah ke tangan pribadi namun belum dilakukan perubahan status.
    Sementara itu Kepala BPKPAD Kabupaten Purworejo Hadi Sadsila saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapnnya hingga berita ini ditayangkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TP-PKK Batang Raih Juara Favorit  Lomba Masak Ikan Tingkat Jateng, Faelasufa Faiz: Semoga Tahun Depan Juara 1
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Agustus 2025

    TP-PKK Batang Raih Juara Favorit Lomba Masak Ikan Tingkat Jateng, Faelasufa Faiz: Semoga Tahun Depan Juara 1 Regional 21 Agustus 2025

    TP-PKK Batang Raih Juara Favorit Lomba Masak Ikan Tingkat Jateng, Faelasufa Faiz: Semoga Tahun Depan Juara 1
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Batang meraih juara favorit pada Lomba Masak Ikan Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
    Lomba itu diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (20/8/2025).
    Ketua TP-PKK Batang, Faelasufa Faiz yang hadir mendampingi secara langsung mengaku bersyukur, karena akhirnya perjuangan dan persiapan yang sudah dilakukan dari beberapa minggu yang lalu membuahkan hasil maksimal.
    “Alhamdulillah, tim lomba masak dari Kabupaten Batang, yaitu mas Ricky dan mbak Gebi mendapatkan juara favorit pada Lomba Masak Ikan se-Provinsi Jawa Tengah, ini merupakan hasil yang sangat bagus” katanya dalam siaran persnya, Kamis (21/8/2025).
    Ia mengatakan, untuk lomba masak memang PKK Tingkat Kabupaten bahkan Provinsi sudah sering mengadakan lomba tiap tahunnya, jadi kader sudah terbiasa dengan lomba semacam ini.
    “Harapannya untuk tahun depan, Tim PKK Kabupaten Batang persiapannya bisa lebih matang, sehingga bisa meraih juara 1,” harapnya.
    Salah satu peserta lomba dari TP-PKK Kabupaten Batang, Ricky Anggrean mengaku merasa bangga dan senang karena bisa mewakili Kabupaten Batang dalam Lomba Masak Ikan Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
    “Gak nyangka banget, karena tadi juga ketika lomba sampai pengumuman merasa deg-degan, experience nya luar biasa sekali, bangun jam 3 subuh, totalitas untuk Kabupaten Batang, dan Alhamdulillah bisa mendapatkan juara favorit,” ungkapnya.
    Ia menambahkan, untuk menu yang dihidangkan adalah Gulai Ikan Patin Krawu Singkong dan ternyata disukai oleh dewan juri.
    Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi menyampaikan, Lomba Masak Ikan bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, mempromosikan keanekaragaman menu masakan berbahan dasar ikan, serta mendukung program pencegahan stunting.
    “Selain itu, lomba ini juga bertujuan untuk meningkatkan gizi dan ketahanan pangan, serta mendorong pengembangan usaha kuliner berbasis ikan,” jelasnya.
    Endi Faiz Effendi menyebutkan, kegiatan ini diikuti oleh 29 TP-PKK Kabupaten/Kota dengan tema “Pangan Lokal Berbahan Baku Ikan untuk Cita Rasa Nasional”. Tujuannya agar masing-masing daerah bisa memperkenalkan ikan-ikan endemik yang ada di lokal daerah.
    Juara Lomba Masak Ikan Tingkat Provinsi Jawa Tengah yaitu, Juara 1 Kabupaten Purworejo, Juara 2 Kabupaten Jepara, Juara 3 Kabupaten Kendal, Harapan 1 Kota Semarang, Harapan 2 Kabupaten Banyumas, Harapan 3 Kota Surakarta, dan Juara Favorit yaitu Kabupaten Batang.
    Hadiah lomba diserahkan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Nur Arafah Yasin yang didampingi oleh Deputi Direktur Bank Indonesia Wahyu Dewanti, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Endi Faiz Effendi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Program MBG Bikin Sweet Sundae Company Cuan hingga Miliaran Rupiah

    Program MBG Bikin Sweet Sundae Company Cuan hingga Miliaran Rupiah

    Bisnis.com, YOGYAKARTA — Produsen es krim, gelato, mozzarella, dan dairy product lainnya, Sweet Sundae, telah mengantongi omzet lebih dari Rp1 miliar sejak pertama kali menjadi mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 28 Februari 2025.

    Owner dan Co-Founder of Sweet Sundae Indonesia Yuki Rahmayanti mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah SPPG yang ada di Magelang, Mertoyudan, Pacitan, Purworejo, Cilacap, Kudus, dan Semarang sebagai pemasok susu segar atau susu plain untuk kebutuhan MBG. Hingga kini, Sweet Sundae telah membukukan omzet di atas Rp1 miliar.

    “Kalau nominalnya [omzet] sampai sekarang, ya, di atas Rp1 miliar,” kata Yuki saat ditemui di kantornya di Ngaglik, Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).

    Sweet Sundae yang berbasis di Yogyakarta itu dapat memasok hingga 12.000 pcs susu murni ukuran 100 mililiter (ml) per pekan bagi setiap SPPG yang ada, untuk selanjutnya disalurkan ke beberapa sekolah di masing-masing SPPG.

    Awalnya, Yuki menyebut bahwa menjadi mitra program MBG tidak masuk dalam perencanaan Sweet Sundae pada 2025. Pasalnya, pihaknya ingin memfokuskan bisnisnya untuk horeca dan persiapan ekspor.

    Lalu pada akhir 2024, Yuki mengaku banyak SPPG yang datang ke kantornya untuk menjadikan Sweet Sundae sebagai pemasok susu untuk program MBG. Apalagi, kata dia, produk susu yang disyaratkan untuk program ini adalah susu murni.

    “Mereka [SPPG] banyak yang cari [pemasok susu murni]. Memang sumbernya kan banyak, Boyolali, Yogya, kan juga ada. Terus ya sudah pada ke sini. Di sekitar Desember itu banyak banget tamu,” jelasnya.

    Namun, Yuki tak lantas menerima semua tawaran SPPG yang masuk ke Sweet Sundae. Dia menegaskan, Sweet Sundae tetap selektif untuk menjadi mitra SPPG, guna mengantisipasi risiko yang mungkin timbul di masa depan.

    Apalagi, kata dia, kontrak perjanjian berlaku selama 5 tahun mendatang, alias selama Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai Kepala Negara. Mengingat, MBG merupakan salah satu program unggulan Prabowo.

    “Kita ada perjanjian mereka harus ngirim LOI [Letter of Intent]. Ngirim LOI ke kita, nanti kita balas dengan surat penawaran. Begitu setuju kita MOU, kita kerjasamanya lima tahun,” ungkapnya. 

    Ke depan, Sweet Sundae berencana untuk memindahkan lokasi operasionalnya ke kawasan yang jauh lebih luas. Mengingat selama ini, bisnis dijalankan Yuki dan suaminya dari rumah, mulai dari pengolahan hingga distribusi.

    “Ini InsyaAllah kita mau pindah juga. Pabrik manufaktur yang besar. Karena memang dulu kan mulai dari sini, rumah,” pungkasnya.

  • UMKM Asal Yogya Ini Raup Rp 1 M dari Pasok Susu Program MBG

    UMKM Asal Yogya Ini Raup Rp 1 M dari Pasok Susu Program MBG

    Yogyakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa angin segar bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu UMKM pengolahan susu asal Yogyakarta, Sweet Sundae dapat meraup omzet hingga Rp 1 miliar dari memasok susu untuk program MBG.

    Owner sekaligus Co-founder Sweet Sundae, Yuki Rahmayanti mengatakan pihaknya diberikan amanah untuk memasok susu untuk MBG sejak Februari 2025. Yuki menyebut saat ini setidaknya ada lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengambil stok susu dari tempatnya. SPPG tersebut tersebar di Jawa Tengah, seperti Magelang, Purworejo, Cilacap, dan Semarang.

    “Satu SPPG sekali ambil 12 ribu pcs per hari dengan ukuran 100 ml,” kata Yuki saat ditemui di lokasi usahanya, Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).

    Setiap SPPG dapat dua kali suplai susu setiap minggunya. Pekan depan, dia juga akan memasok susu untuk delapan SPPG tambahan.

    Hal inilah yang membuat kebutuhan susu di tempatnya membludak sehingga membuka peternakan sendiri. Saat ini, setidaknya ada 97 ekor sapi yang dipelihara dengan susu yang dihasilkan 4,5 ton per harinya.

    Yuki bercerita awal mula ikut serta dalam pasok bahan baku MBG. Hal ini bermula dari pihak-pihak SPPG yang mendatangi usahanya dan menawarkan untuk ikut memasok susu plain atau susu murni program MBG. Namun, ia tidak menerima tawaran begitu saja dan selektif memilih SPPG.

    UMKM Asal Yogya Ini Raup Omzet hingga Rp 1 M dari Pasok Susu Program MBG Foto: Retno Ayuningrum/detikcom

    Ia memberikan syarat agar SPPG membayar secara tunai di awal. Sebab, pernah terjadi keterlambatan pembayaran.

    “Chaos waktu Februari kemarin karena mungkin mereka kan sistemnya masih reimburse. Mereka sistemnya reimburse. Terus akhirnya Maret baru mulai stabil. Jadi, kita mulai selektif, nggak semua kita ambil. Jadi kita minta cash di depan,” jelas Yuki.

    Di sisi lain, tim marketingnya juga memeriksa SPPG yang menawarkan kerja sama. Alasannya, banyak yang menjadi pihak perantara atau broker. Pihaknya juga mewajibkan adanya Letter of Intent (LOI).

    “Kita ada perjanjian mereka harus mengirim LOI. Nanti kita bales dengan surat penawaran. Begitu setuju kita MOU. Kita kerja samanya lima tahun,” jelas dia.

    Omzet Lebih dari Rp 1 M

    Foto: Retno Ayuningrum/detikcom

    Dari memasok susu ini, Yuki menyebut mendapatkan omzet di atas Rp 1 miliar. Menurut dia, omzet ini dapat memberikan bonus ke karyawannya. Yuki mempekerjakan 9 karyawan tetap dan 25 karyawan tidak tetap.

    “Karena memang setiap SPPG itu kita ada patokan harga memang, tapi kan marginnya beda-beda karena jaraknya juga kita ngitung ada biaya ongkos kirim ya, tapi setidaknya lumayan lah. Tim saya sudah dapat bonus juga. Sudah ada yang beli sepatu baru, beli HP baru. Kalau nominalnya sampai sekarang ya di atas Rp 1 miliar,” jelas Yuki.

    Selain susu, Sweet Sundae juga mengolah produk susu lain, seperti gelato dan butter. Produk gelato, lanjut Yuki, biasa dijual di tempat-tempat pariwisata. Sementara, untuk butter serta susu-nya untuk menyuplai di hotel, restoran, catering, kafe (Horeka). Saat ini, produk-produknya telah menembus pasar ekspor Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai ekspor Rp 394 juta.

    Yuki memulai usaha bersama sang suami sejak 2008 dan mulai menekuni serius pada 2011. Dalam perjalanan bisnis tak lepas dari pasang surut, apalagi harus menghadapi pandemi pada 2019 lalu. Padahal sebelum pandemi, produk-produk usahanya sudah diedarkan hingga di luar Pulau Jawa.

    Jatuh bangun bisnisnya tak lepas dari peran Bank Indonesia (BI) yang menyediakan pembinaan serta pelatihan rutin. Selain itu, BI juga membuka akses pasar produknya sehingga semakin dikenal orang.

    “Kadang ada beberapa, misalnya lembaga yang ada pembinaan, UKM-nya sudah naik kelas, ya sudah. Tapi kalau BI itu ada jenjangnya. Jadi misalnya kita sudah naik kelas 2, ya sudah, itu pelatihannya di kelas 2. Nanti naik lagi kelas 3, naik lagi. Jadi berjenjang. Enaknya seperti itu. Dan para mentornya, para pelatihnya pun, itu benar-benar yang ekspert,” terang dia.

    Tonton juga video “Respons Mendikdasmen soal Makan Gratis Sedot 44% Dana Pendidikan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (rea/ara)

  • Kiai Thoifur wafat, Cak Imin: Indonesia kehilangan ulama besar

    Kiai Thoifur wafat, Cak Imin: Indonesia kehilangan ulama besar

    “Saya, atas nama pribadi dan keluarga besar PKB, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Kiai Haji Muhammad Thoifur Mawardi. Bangsa Indonesia kehilangan salah satu ulama besar yang menjadi cahaya dan panutan umat,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan Indonesia kehilangan salah satu ulama besar setelah ulama karismatik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Purworejo Kiai Muhammad Thoifur Mawardi meninggal dunia.

    “Saya, atas nama pribadi dan keluarga besar PKB, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Kiai Haji Muhammad Thoifur Mawardi. Bangsa Indonesia kehilangan salah satu ulama besar yang menjadi cahaya dan panutan umat,” ujar Cak Imin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu, Cak Imin mengenang almarhum tidak sebatas sosok guru spiritual saja, tetapi juga sebagai pembimbing politik yang arif dan bijaksana.

    Menurut dia, almarhum adalah sosok ulama yang mampu menjembatani nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

    “Beliau bukan hanya membimbing kami dalam hal keagamaan, melainkan juga memberikan arahan dan panduan dalam perjuangan politik. Nasihat dan keteladanan beliau menjadi suluh dalam setiap langkah,” kenangnya.

    Oleh sebab itu, dia berharap almarhum dapat ditempatkan di tempat terbaik-Nya.

    “Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah beliau, mengampuni segala khilafnya, dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Untuk keluarga besar Pondok Pesantren Darut Tauhid dan seluruh murid beliau, semoga diberi kesabaran dan keteguhan dalam melanjutkan perjuangan Kiai Thoifur,” katanya.

    Sebelumnya, Kiai Thoifur Mawardi dikabarkan wafat pada Selasa (19/8) sore.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pebalap Indonesia Berlaga di MotoGP Austria, Jadi Rider Pengganti di Moto3

    Pebalap Indonesia Berlaga di MotoGP Austria, Jadi Rider Pengganti di Moto3

    Jakarta

    Satu lagi pebalap Indonesia yang akan berlaga di MotoGP, khususnya di kelas Moto3. Rider lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) Fadillah Arbi Aditama akan berlaga di MotoGP Austria akhir pekan ini.

    Pebalap andalan Astra Honda, yang saat ini bersaing di arena balap Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 kelas Asia Production (AP) 250, mendapat kesempatan emas menjadi pebalap pengganti di kelas Grand Prix (GP) Moto3.

    Arbi menambah jajaran pebalap binaan Astra Honda yang bersaing di lintasan balap dunia. Sebelumnya ada Dimas Ekky Pratama, Andi Farid Izdihar, Gerry Salim, dan Mario Aji yang saat ini tengah bersaing di Moto2.

    Nggak sembarangan, Arbi punya pengalaman di lintasan balap Eropa saat bersaing pada ajang FIM JuniorGP musim 2023 dan 2024 dan 3 kali turun sebagai pebalap wildcard di kelas Moto3 2024. Prestasinya begitu gemilang. Saat ini, Arbii berada pada posisi pertama klasemen sementara di ARRC kelas AP250. Pemuda asal Purworejo, Jawa Tengah ini pun pernah mencetak sejarah bagi Indonesia saat meraih podium pertama FIM JuniorGP seri Catalunya pada tahun 2023.

    Di Moto3 akhir pekan ini, Arbi bergabung dengan Honda Team Asia untuk menggantikan pebalap asal Thailand, Tatchakorn Buasri, yang mengalami cedera bahu. Arbi bertekad memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Debutnya di GP Moto3 akan dimulai pada 15-17 Agustus 2025 dalam rangkaian MotoGP di Red Bull Ring, Spielberg, Austria.

    “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada HRC, Honda Team Asia, serta Astra Honda Motor atas kepercayaan dan kesempatan luar biasa ini. Saya sangat senang dan antusias. Saya sadar tantangannya tidak mudah, namun saya akan berusaha memberikan kemampuan terbaik,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.

    Direktur Marketing AHM Octavianus Dwi mengatakan kesempatan yang didapatkan Arbi sebagai pebalap pengganti di GP Moto3 membuktikan pebalap Indonesia binaan AHM memiliki kemampuan balap yang kompetitif di lintasan balap kelas dunia.

    “Kesempatan ini merupakan wujud kepercayaan dunia balap internasional terhadap pembinaan balap bagi anak bangsa yang telah kami lakukan sejak dini. Kami berharap dengan semangat Satu Hati, hal ini dapat menjadi inspirasi bagi pebalap-pebalap muda maupun generasi muda Indonesia yang sedang memperjuangkan mimpinya,” ujar Octa.

    Selain Arbi yang menjadi rider pengganti di GP Moto3, juga terdapat tiga pebalap lainnya yang beraksi dalam rangkaian balap MotoGP. Di kelas GP Moto2, terdapat pemuda kelahiran Magetan, Jawa Timur yakni Mario Suryo Aji bersama dengan Honda Team Asia. Saat ini Mario dalam masa pemulihan, atas cedera yang didapatkannya pada seri Jerez, Spanyol. Selain itu di ajang Red bull MotoGP Rookies Cup juga terdapat dua pebalap binaan AHM asal Yogyakarta, yaitu Veda Ega Pratama dan M. Kiandra Ramadhipa.

    Keempat pebalap ini merupakan lulusan dari pembinaan dasar balap Astra Honda Racing School (AHRS). Mario Suryo Aji merupakan lulusan AHRS tahun 2016, Fadillah Arbi Aditama lulusan AHRS tahun 2018, Veda Ega Pratama lulusan AHRS 2019, dan M. Kiandra Ramadhipa lulusan AHRS tahun 2022.

    (rgr/din)

  • Antisipasi Beras Oplosan Satgas Pangan Datangi Tempat Penggilingan Padi dan Agen Sembako
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Agustus 2025

    Antisipasi Beras Oplosan Satgas Pangan Datangi Tempat Penggilingan Padi dan Agen Sembako Surabaya 14 Agustus 2025

    Antisipasi Beras Oplosan Satgas Pangan Datangi Tempat Penggilingan Padi dan Agen Sembako
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Satuan petugas (Satgas) pangan gabungan Kota Pasuruan menyisir sejumlah produsen, distributor dan agen sembako di sejumlah titik.
    Mereka mencari adanya praktek jual beli beras oplosan yang merugikan para konsumen.
    Selain itu, pihaknya juga memastikan praktek jual beras yang melampaui harga eceran tertinggi beras
    “Kegiatan ini memantau dan melihat langsung untuk antisipasi praktek jual beli beras oplosan atau jual beras di atas HET yang sudah ditentukan,” jelas Iptu Choirul Mustofa, Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Kamis (14/8/2025).
    Tim Satgas Pangan yang terdiri dari personel dari Polres Pasuruan Kota, Dinas Perdagangan Perindustrian (Disperindag) dan Dinas Pertanian Kota Pasuruan memantau stok di sejumlah produsen, distributor dan agen sembako.
    Diantaranya di penggilingan padi UD Elang di Kelurahan Karangketug, UD Lumintu di Kelurahan Krapyakrejo, Toko Agen Sembako AT di Purworejo serta Toko Sumber Agung di Panggungrejo, Kota Pasuruan.
    “Seperti yang kami lihat setiap kantong beras yang sudah digiling dipastikan tidak ada praktek beras oplosan. Dan kami temukan praktek itu,” ujarnya.
    Sedangkan untuk harga dan stok beras juga masih aman.
    Harga rata-rata masih berada pada kisaran Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
    Di dua lokasi penggilingan padi masing-masing terdapat 1 ton dan 2 ton gabah dengan harga beli dari petani Rp 6.700-Rp 7.300 per kilogram.
    Sedangkan stok beras di dua penggilingan padi tersebut masing-masing 1,2 ton dan 10 ton dengan harga jual Rp 13.400-Rp 13.800 per kilogram.
    Sedangkan di tingkat pengecer, harga beras berbeda-beda tergantung merk.
    Harga beras premium berkisar di harga Rp 342.500 per 25 kilogram hingga Rp 372.000 per 25 kilogram.
    Sedangkan beras medium berkisar di harga Rp 335 ribu per 25 kilogram hingga Rp 340 ribu per 25 kilogram.
    “Harga rata-rata masih berkisar atau tidak melompat terlampau jauh dari HET,” katanya.
    Satgas mengingatkan para pelaku usaha beras segera mendistribusikan beras ke pasar agar tidak terjadi penumpukan.
    Karena jika ada penumpukan dikhawatirkan adanya lonjakan harga atau monopoli harga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Manfaat sertifikat halal, pegiat UMK: Terima kasih Presiden

    Manfaat sertifikat halal, pegiat UMK: Terima kasih Presiden

    Pegiat UMK rasakan manfaat sertifikat halal. Fpto: BPJPH

    Manfaat sertifikat halal, pegiat UMK: Terima kasih Presiden
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 13 Agustus 2025 – 18:41 WIB

    Elshinta.com – Program sertifikasi halal yang dijalankan oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus dirasakan manfaatnya dan terbukti memberikan dampak positif bagi pelaku usaha di berbagai daerah, baik dalam pengembangan usaha maupun peningkatan omzet.

    Sejumlah pengusaha yang telah memiliki sertifikat halal mengakui manfaat besar dari sertifikasi ini, mulai dari memperluas jangkauan pasar hingga meningkatkan kepercayaan konsumen.

    Beberapa dari mereka kemudian mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Pemerintah atas program Satu Juta Sertifikasi Halal Gratis di tahun 2025 ini yang telah dijalankan, sekaligus menyampaikan harapan agar program tersebut dilanjutkan.

    Salah satunya, Nini Martinawati, pemilik Nincan Store yang memproduksi makanan khas seperti empek-empek, tekwan, dan puding asal kota Bandar Lampung, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Rabu (13/8/2025).

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan Bapak Presiden Prabowo yang telah memfasilitasi sertifikat halal secara gratis ini. Dengan adanya sertifikat halal ini, omzet kami semakin melesat. Kami mohon agar program ini dilanjutkan karena masih banyak teman-teman UMKM yang belum memilikinya,” jelas Nini.

    Muhammad Yoso pegiat UMK dari Batam dengan produk makanan olahan keripik mengungkapkan terima kasihnya kepada pemerintah dengan terbantunya usahanya memperoleh sertifikat halal produknya, sehingga kini produknya telah berhasil menembus pasar-pasar modern bahkan diekspor ke Singapura.

    “Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah kepada Bapak Presiden Prabowo, dan Kepada BPJPH, karena kami dipermudah memproses mengurus halal secara gratis, alhamdulillah produk kami berjalan lancar sehingga produk kami dipercaya di supermarket bahkan bisa masuk ke Singapura karena sudah ada (sertifikat) halalnya,” katanya.

    “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemprosesan halal di Kepri ini. Ke depannya, kami berharap kepada Bapak Presiden Prabowo untuk selalu membantu kami UMKM ini menjadi besar,” sambungnya.

    Cak Ali pegiat UMK dengan produk Soto Lamongan dari Batam juga mengngkapkan hal senada. “Kami mengungkapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto telah memberikan kemudahan SH gratis dari BPJPH dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal ( LP3H ) Cendekia Muslim sehingga saat ini kami telah mendapatkan sertifikat halal dan kami sangat senang memiliki sertifikat halal ini.” kata Cak Ali.

    Hal yang sama diungkapkan oleh Putri Fadilia Dean, pegiat kuliner asal Pasuruan Jawa Timur. Dengan mengantongi sertifikat halal, produknya menjadi semakin laris manis. “Terima kasih Pak Presiden atas sertifikat halal gratisnya. Dengan sertifikat halal ini maka dagangan saya semakin laris,” ungkapnya.

    Sementara itu, Suryani pegiat UMK yang berasal dari Kepulauan Riau dengan produk makanan olahan mengatakan produk bisa masuk ke supermarket modern sekarang. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan Presiden Prabowo yang telah memudahkan kami untuk mengurus sertifikat halal ini, sehingga produk kami bisa masuk ke pasar modern dan supermarket sekarang. Terima kasih juga kepada BPJPH,” kata Suryani.

    Pegiat UMK lain dengan produk kue kering asal Purworejo Jawa Tengah, Aini, yang juga telah membuktikan manfaat program ini menyebutkan bahwa keberadaan sertifikasi halal secara gratis telah menumbuhkan kepercayaan konsumen produknya, sehingga lebih memotivasinya untuk mengembangkan produknya.

    “Program ini sangat berguna, terutama bagi konsumen dan pelaku usaha kecil. Karena gratis, UMKM merasa lebih semangat untuk maju. Program ini juga menambah semangat kami untuk terus mengembangkan produk kami semakin baik lagi dan semakin luas pemasarannya,” ungkapnya.

    Merespon pengakuan sejumlah pegiat usaha tersebut, Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan mengungkapkan bahwa sertifikat halal memang bertujuan selain sebagai bentuk kepastian hukum dalam menghadirkan perlindungan kehalalan produk bagi masyarakat, juga sebagai nilai tambah secara ekonomi bagi pelaku usaha dalam memproduksi dan memperdagangkan produknya.

    “Karena halal itu standar yang mencerminkan kualitas produk. Halal itu sehat, halal itu higienis, halal itu bersih, jadi produ halal itu berkualitas.” jelas Babe Haikal, sapaan akrab Ahmad Haikal Hasan, Selasa (12/8/2025).

    “Bahkan halal telah menjadi standar universal yang telah digunakan oleh dunia, oleh indusri siapapun pemiliknya, terlepas dari latar belakang suku, agama, bangsa, dan sebagainya. Saat ini banyak sekali negara-negara yang masyarakatnya non Muslim berlomba-lomba mengembangkan industri halal, dan mereka berhasil menjadi eksportir produk halal dunia, produknya dipercaya dan dikonsumsi oleh konsumen dunia,” sambungnya.

    Karenanya, Babe Haikal menegaskan, di era perdagangan bebas ini, industri yang tidak mengantongi sertifikat halal justru akan rugi. Sebab, justru berlawanan dengan trend halal global dengan potensi pasar yang sangat besar dan terus meningkat.

    “Karenanya, saya selalu mengimbau, ayo tertib halal! Ekosistem halal kita punya potensi yang sangat besar. Dan dengan tertib halal, produk kita akan semakin mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional,” lanjutnya.

    “Dan ekosistem halal yang tertib halal dan produktif tentu akan menjadi sektor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya. (Suw/Ter)

    Sumber : Radio Elshinta