kab/kota: Purworejo

  • Tiga Sungai Besar di Pasuruan Meluap, Picu Banjir Pantura

    Tiga Sungai Besar di Pasuruan Meluap, Picu Banjir Pantura

    Pasuruan (beritajatim.com) – Tiga sungai besar di Kota Pasuruan meluap akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Senin sore (9/4/2024). Sejumlah kelurahan terendam air dengan ketinggian hingga 50 cm.

    Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Pasuruan mencatat tiga sungai yang meluap tersebut yaitu Sungai Welang, Sungai Gembong, dan Sungai Petung.

    Sementara, air dari tiga sungai tersebut mulai masuk ke pemukiman pada Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 03.41 WIB. Ketinggian muka air di pemukiman bervariasi, mulai 20 hingga 70 cm.

    Sejumlah kawasan yang terdampak seperti Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo dengan tinggi muka air antara 30-40 cm. Kemudian, Kelurahan Krapyakrejo di kecamatan yang sama dengan muka air setinggi 20-70 cm. Di dua kelurahan tersebut, ada sekitar 318 Kepala Keluarga terdampak banjir.

    Di Kelurahan Petamanan, Kecamatan Panggungrejo, tinggi muka air yang merendam pemukiman sektiar 20 cm. Terdapat 55 KK yang terdampak banjir di Kelurahan Petamanan.

    Selain itu, banjir juga merendam Kelurahan Wirogunan di Kecamatan Purworejo dengan ketinggian antara 40-70 cm. Sedangkan warga terdampak ada 15 KK.

    Banjir turut merendam Kelurahan Blandongan di Kecamatan Bugulkidul. Satu dusun di Blandongan terendam dengan ketinggian 10 cm. [ada/beq]

  • Mudik Gratis ITS Surabaya Berangkatkan 12 Armada

    Mudik Gratis ITS Surabaya Berangkatkan 12 Armada

    Surabaya (beritajatim.com) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memberikan fasilitas mudik gratis bagi mahasiswanya. Ada sebanyak 12 armada yang diberangkatkan dalam Mudik Gratis ITS 2024 ini.

    Koordinator Mudik Gratis ITS 2024 Imam Safawi Ahmad menyebut jika ini merupakan agenda rutin dalam rangka memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan akomodasi perjalanan balik ke kampung halaman.

    “Alhamdulillah, sejak tahun 2010 kegiatan ini telah dilakukan. Peserta hari ini jadi yang terbanyak seusai pandemi,” kata Isa, Kamis (4/4/2024).

    Mudik bareng kali ini memberangkatkan setidaknya 435 pemudik yang merupakan mahasiswa ITS dari berbagai departemen. Diberangkatkan ke 11 rute dengan menyasar sebanyak 38 kabupaten dan kota tujuan.

    Ia memaparkan, rute tersebut terbagi dalam area Jateng dan Jatim. Di Jatim, antara lain rute Jember-Lumajang, Banyuwangi, Pasuruan-Probolinggo-Situbondo-Bondowoso, Kediri-Tulungagung-Trenggalek, Malang/Batu-Blitar, Nganjuk-Madiun-Ponorogo-Pacitan, Gresik-Lamongan-Tuban, dan Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep.

    Sedangkan, di wilayah Jateng terbagi menjadi tiga rute yakni, Sragen-Salatiga-Semarang, Klaten-Purworejo-Sukoharjo-Surakarta-Yogyakarta, dan Demak-Jepara-Kudus-Pati-Rembang.

    “Di tahun ini, kami telah menambah rute baru di wilayah Jawa Tengah mengingat permintaan yang sangat banyak dari mahasiswa,” papar Isa.

    Isa berharap, agar seluruh pemudik dapat sampai di tujuan dengan selamat. “Tak lupa, kami titip salam kepada orang tua dan jangan lupa untuk terus berikan kesan terbaik ITS bagi sekitar,” tuturnya. [ipl/but]

  • Polres Pasuruan Tangkap Sopir Pembawa Sajam

    Polres Pasuruan Tangkap Sopir Pembawa Sajam

    Pasuruan (berirajatim.com) – Seorang sopir bernama Totok Handoko (42), asal Dusun Karangwingko Kelurahan Wirogunan Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, harus menghadapi konsekuensi hukum setelah ditemukan membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit.

    Informasi yang diungkapkan oleh Kapolsek Purwosari AKP Hudi Suprianto menyebutkan bahwa Totok diamankan di depan Pos Lantas Purwosari pada Senin (20/3/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

    Penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat terkait adanya seorang individu yang membawa senjata tajam di sekitar Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari.

    Dalam upaya menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kepolisian segera melakukan pengecekan dan mengamankan Totok.

    “Bermula dari laporan masyarakat tentang seorang pria yang membawa senjata tajam di sekitar Desa Martopuro. Setelah dilakukan pengecekan, kami berhasil mengamankan Totok beserta barang bukti,” ungkap Hudi.

    Dalam penggeledahan yang dilakukan, polisi menemukan sebilah senjata tajam jenis celurit beserta sarungnya yang terbuat dari bahan kulit warna hitam dan pegangan senjatanya dari kayu warna hitam.

    Saat diinterogasi, Totok mengaku akan menjual senjata tersebut kepada seseorang. “Atas perbuatannya, Totok dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat No.12 Tahun 1951 tentang membawa senjata tajam tanpa izin. Saat ini, tersangka dan barang bukti diamankan di Mapolsek Purwosari dan akan segera dilimpahkan ke Polres Pasuruan,” tutup Hudi. [ada/suf]

  • Bayi dalam Kardus di Mojokerto Dirawat di RSUD Prof Dr Soekandar

    Bayi dalam Kardus di Mojokerto Dirawat di RSUD Prof Dr Soekandar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bayi yang ditemukan di dalam kardus di teras rumah salah satu warga di Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto saat ini berada di RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut saat ini dalam perawatan intensif di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Bayi yang diperkirakan baru tiga hari dilahirkan tersebut dalam kondisi sehat.

    Wakil Direktur Pelayanan, RSUD Prof Dr Soekandar, dr Anggono Ratmo Arfianto Supriyo mengatakan, Jumat (22/3/2024) dini hari bayi dalam kondisi menangis kuat.

    “Kita lakukan pemeriksaan secara fisik tidak kita temukan masalah. Semua lengkap, alhamdulilah,” ungkapnya, Sabtu (23/3/2024).

    Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan dalam kondisi yang sempurna dan tidak ditemukan kelainan apapun. Masih kata dokter spesialis anak ini, berat badan bayi 2900 gram. Menurutnya ada sedikit masalah sedikit dengan kulit pada bagian wajah bayi tersebut.

    “Sedikit masalah di kulit mukanya mungkin disebabkan oleh gigitan serangan tapi itu tidak masalah. Yang lain-lain saya kira, saat ini tindakan kami adalah melakukan monitoring kemungkinan terjadinya infeksi dan gawat nafas,” jelasnya.

    dr Anggono menambahkan, usia bayi saat ditemukan warga di teras rumah antara dua sampai tiga hari. Menurutnya tali pusar sudah terpotong secara bagus bukan dengan cara di luar prosedur sehingga dimungkinkan bayi tersebut dilahirkan secara normal.

    Sebelumnya, warga Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto dikejutkan dengan suara tangisan bayi pada, Jumat (22/3/2023) dini hari. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan warga menangis dalam sebuah kardus yang ditaruh di atas sofa teras salah satu warga. [tin/ted]

  • Polisi di Mojokerto Buru Pembuang Bayi 

    Polisi di Mojokerto Buru Pembuang Bayi 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Unit Reskrim Polsek Pungging tengah memburu sosok yang tega membuang bayi di teras rumah warga di Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Sejumlah saksi yang mengetahui pertama kali bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut juga diminta keterangannya.

    ”Yang kami mintai keterangan beberapa saksi yang mengetahui pertama kali di lokasi. Masih kami lakukan upaya penyelidikan, beberapa keterangan masih kami dalami,” ungkap Kapolsek Pungging, AKP Didit Setiawan, Jumat (22/3/2024).

    Masih kata mantan Kapolsek Trawas ini, pihaknya juga meminta keterangan dari sejumlah saksi. Utamanya pasangan suami-istri (pasutri) penemu bayi, yakni Buaman-Halimah. Mereka dimintai informasi mengenai kronologi penemuan bayi yang berlangsung tengah malam itu.

    Termasuk juga keterangan dari perangkat maupun petugas kesehatan desa setempat. Ini dilakukan guna menelisik jika terdapat pengajuan anggota keluarga maupun catatan kelahiran baru. Namun pihaknya masih fokus pada kesehatan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut.

    ”Sementara saksi-saksi belum kami periksa. Masih kami fokuskan pada penanganan kesehatan bayi. Kami minta kan bidan desa untuk mengecek, dan alhamdulillah kondisinya sehat. Sekarang sudah mendapat perawatan dari tim kesehatan RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari,” katanya.

    Terkait jeratan saksi atau pidananya, pihaknya juga belum bisa berkomentar banyak. Pihaknya masih fokus pada penanganan kesehatan anak di rumah sakit sehingga bayi malang tersebut fisiknya terjamin dan mendapat asupan nutrisi dan gizi yang baik.

    Sebelumnya, warga Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto dikejutkan dengan suara tangisan bayi pada, Jumat (22/3/2023) dini hari. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan warga menangis dalam sebuah kardus yang ditaruh di atas sofa teras salah satu warga. [tin/but]

  • Bayi dalam Kardus di Mojokerto: Berisi Secarik Kertas Lengkap dengan Nama

    Bayi dalam Kardus di Mojokerto: Berisi Secarik Kertas Lengkap dengan Nama

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bayi dalam kardus menggemparkan warga Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jumat (22/3/2023) dini hari. Dari hasil olah TKP, petugas dari Unit Reskrim Polsek Pungging menemukan secarik kertas diduga ditulis oleh sang ibu bayi tersebut.

    Kapolsek Pungging, AKP Didit Setiawan mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait penemuan bayi sekira pukul 01.30 WIB. “Tepatnya di teras salah satu warga Desa Purworejo. Dari laporan tersebut anggota kami mengecek ke lokasi,” ungkapnya.

    Dari pengecekan tersebut diketahui adanya temuan bayi berjenis kelamin laki-laki di sebuah kardus yang ditaruh di teras rumah salah satu warga. Pada saat ditemukan kondisi bayi dalam keadaan sehat. Dari hasil pemeriksaan di puskemas, kondisi bayi masih ada tali pusar.

    “Barang bukti yang ditemukan di lokasi, satu buah kardus warna coklat yang digunakan tempat untuk meletakan bayi. Tas berisikan botol susu, minyak telon dan secarik kertas yang berisikan identitas maupun kata-kata yang diduga dari orang tua bayi tersebut,” katanya.

    Berdasarkan secarik kertas yang ditemukan dalam tas tersebut, lanjut mantan Kapolsek Trawas ini, sudah ada nama yang diberikan diduga orangtua bayi tersebut. Meski ada tanggal yang diduga tanggal kelahiran di secarik kertas tersebut, namun pihaknya belum bisa memastikan usia bayi.

    “Yang diduga orangtua berdasarkan tulisan dari secarik kertas yang ditemukan tersebut sudah ada namanya (Ashraf Hamzah Zaki Putra). Di secarik kertas itu ada nama dari bayi tersebut. Kami belum bisa memastikan, kami menunggu pemeriksaan selanjutnya dari pihak kesehatan,” ujarnya.

    Saat ini, usai dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut telah dibawa Polsek Pungging ke RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto untuk dirawat secara intensif.

    Sebelumnya, warga Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto dikejutkan dengan suara tangisan bayi pada, Jumat (22/3/2023) dini hari. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan warga menangis dalam sebuah kardus yang ditaruh di atas sofa teras salah satu warga. [tin/suf]

  • Bayi Laki-laki Dalam Kardus Ditemukan Warga Mojokerto, Sang Ibu Tinggalkan Secarik Surat Wasiat

    Bayi Laki-laki Dalam Kardus Ditemukan Warga Mojokerto, Sang Ibu Tinggalkan Secarik Surat Wasiat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto dikejutkan dengan suara tangisan bayi pada, Jumat (22/3/2023) dini hari. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan warga menangis dalam sebuah kardus yang ditaruh di atas sofa teras salah satu warga.

    Bayi yang diperkirakan baru berusia tiga hari tersebut ditinggalkan dalam kardus di atas sofa teras rumah warga. Dalam kardus, sang ibu meninggalkan botol susu, baju, dan perlengkapan seadanya. Selain itu, juga ditemukan secarik kertas berisi pesan kepada pemilik rumah tempat bayi ditinggalkan.

    Diduga surat wasiat tersebut ditulis perempuan yang mengaku telah melahirkan bayi tersebut. Bayi malang tersebut diduga ditinggalkan kedua orang tuanya yang merasa kesulitan ekonomi sehingga tidak sanggup lagi merawat bayi tersebut hingga besar. Ini diketahui dari isi surat wasit tersebut.

    Dalam surat wasit tersebut, sosok perempuan yang mengaku ibu dari sang bayi mengaku sudah tidak berdaya dengan kondisi ekonomi yang dihadapinya. Sang ibu mengaku untuk makan sehari-hari pun tidak mampu. Apalagi jika harus menanggung biaya hidup sang bayi yang baru saja lahir pada, 19 Maret 2024 kemarin.

    Meski dalam surat wasiat tersebut sang ibu mengaku berat hati jika harus meninggalkan sang putra. Namun karena situasi ekonomi yang memaksanya sehingga ia terpaksa harus meninggalkan sang bayi agar dirawat orang lain. Tak lupa sang ibu menitipkan pesannya kepada yang menemukan sang buah hati agar menjaga dan merawatnya dengan baik.

    Sang ibu juga menulis nama lengkap dengan tanggal lahir sang bayi yang ditinggalkan dalam sebuah kardus tersebut. Yakni Ashraf Hamzah Zaki Putra yang lahir tanggal 19 Maret pukul 19.03.

    Penemu bayi, Halimah (55) mengatakan, jika sekira pukul 24.00 WIB, ia mendengar ada suara bayi menangis kencang sekali di tengah malam. “Kami pikir di rumah sini kan tidak ada yang punya bayi, akhirnya kami intip keluar rumah. Ternyata sudah ada bayi diletakkan di sofa depan rumah,” ungkapnya, Jumat (22/3/2024).

    Masih kata Halimah, ia tidak tahu persis siapa menaruh kardus berisi bayi yang ditinggalkan di atas sofa teras rumahnya tersebut. Namun sebelumnya, Halimah sempat mendengar deru suara sepeda motor berhenti di depan rumahnya. Beberapa menit kemudian, ia baru terdengar suara tangisan bayi sehingga membuatnya terbangun dan keluar rumah.

    ”Ada sepeda motor sempat lewat dan berhenti tapi saya tidak tahu orangnya apakah perempuan atau laki-laki. Kemudian saya mendengar suara tangisan bayi, saya lihat dari cendela ada kardus di atas sofa teras rumah saya. Kemudian saya keluar, saya lihat bayi berjenis kelamin laki-laki, sehat. Di dalam kardus ada susu formula, minyak telon, bedak dan popok,” katanya.

    Halimah bersama sang suami, Buaman kemudian melaporkan bayi yang ditemukan dalam kardus di atas sofa teras rumahnya tersebut ke perangkat desa untuk diteruskan ke kepolisian setempat. Saat ini, bayi laki-laki tersebut telah dibawa Polsek Pungging ke RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto untuk dirawat secara intensif. [tin/kun]

  • Pekerja Bangunan di Madiun Meninggal saat Pasang Galvalum

    Pekerja Bangunan di Madiun Meninggal saat Pasang Galvalum

    Madiun (beritajatim.com) – Salah seorang pekerja bangunan meninggal dunia saat memasang galvalum di sebuah proyek pembangunan rumah di Desa Purworejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024).

    Pekerja bangnan itu adalah Cip Hartawan Setiadi (46) asal Desa Jogodayuh Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Saat kejadian, dia tengah bekerja dengan empat orang rekannya. Mereka bekerja di proyek pembangunan rumah milik Imam Nawawi di Perumahan Segaran Permai.

    Kejadian berawal saat korban mengeluh sakit dan pusing. Namun, korban tetap mengerjakan pemasangan galvalum di lantai atas. Tak lama korban tak sadar hingga terjatuh.

    “Saya langsung lapor pemilik rumah. Lalu diteruskan ke pihak berwajib. Kami bekerja sejak 4 minggu, kurang lebih 4 orang,” kata rekan korban, Samijo.

    Kapolsek Geger AKP Afin Choirudin mengungkapkan, sekitar pukul 11.00 WIB korban mengeluh sakit kepada pemilik rumah Imam Nawawi.

    “Setelah mengeluh sakit, korban yang berprofesi sebagai pekerja merasa pusing, dan tiba tiba meninggal,” ungkapnya.

    Proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit. Posisi jenazah di lantai dua. Tepatnya ketinggian kurang lebih enam meter. Sehingga, petugas harus memanjat scaffolding.

    “Kami bersama BPBD dan Inafis Polres Madiun evakuasi penurunan korban. Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas geger. Korban meninggal karena sakit. Tidak ada tanda tanda penganiayaan, jenazah kami serahkan ke pihak keluarga,’’ katanya. [fiq/but]

  • 3 Kendaraan Besar Kecelakaan Karambol di Tuban, 1 Meninggal

    3 Kendaraan Besar Kecelakaan Karambol di Tuban, 1 Meninggal

    Tuban (beritajatim.com) – Tiga kendaraan besar terlibat kecelakaan karambol di Jalan Tuban-Bancar, Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Rabu (6/3/2024). Satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini, yang merupakan penumpang bus.

    Insiden ini melibatkan tiga kendaraan besar yaitu Bus PO Indonesia bernopol L-7780-UV yang dikemudikan Agus Prasetyo (21) dengan truk tronton bernopol S-9457-UK yang dikemudikan Subkhan, serta truk treller bernopol B-9927-FEH yang dikemudikan oleh Wahyu Loren Pratama.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban, Iptu Eko Sulistiono mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut bermula saat Bus Indojaya Utama atau Indonesia itu berpenumpang 3 orang yakni Moh Nur Khakim, Adi Fahrurrozi, dan Saefudin berjalan dari arah timur ke barat.

    “Sesampainya di lokasi kejadian bus berusaha untuk menyalip kendaraan truk yang berjalan searah di depannya,” ucap Eko Sulistiono.

    Namun, karena pandangan sopir tidak bebas, sehingga bus mengalami kecelakaan lalu lintas dengan truk tronton bernopol S-8457-UK, yang berjalan dari arah Barat ke Timur.

    Lalu, karena bus hilang arah dan gerak ke kiri sehingga mengalami kecelakaan lalu lintas lagi dengan Truk Tleller bernopol B-9927-FEH yang dikemudikan Wahyu Loren Pratama berjalan searah di samping kirinya.

    “Setelah menabrak truk treller, bus oleng ke kanan dan menabrak tiang listrik yang berada di utara jalan,” paparnya.

    Sedangkan truk tronton bernopol S-9457-UK oleng ke kiri dan menabrak pagar rumah milik warga setempat bernama Juki.

    Akibatnya, satu orang penumpang dari bus bernama Saefudin harus meregang nyawa di lokasi kejadian dan kemudian dibawa ke RSUD Tuban.

    “Untuk pengemudi Agus Prasetyo mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Tuban, sedangkan untuk Moh. Nur Khakim, Adi Fahrurrozi dan Subkhan mengalami luka-luka dan kini dirawat di RS NU Tuban,” terang Eko.

    Lebih lanjut, petugas Kepolisian telah mengumpulkan barang bukti dan menafsirkan kerugian akibat peristiwa kecelakaan karambol itu mencapai Rp30 juta. [ayu/beq]

  • Polres Pasuruan Kota Amankan 4 Tersangka Curanmor Sebulan

    Polres Pasuruan Kota Amankan 4 Tersangka Curanmor Sebulan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Pasuruan Kota berhasil mengamankan empat tersangka kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di wilayah hukumnya dalam kurun waktu sebulan. Dari empat tersangka, satu diantaranya telah melakukan dua kali pencurian di dua lokasi yang berbeda.

    Tersangka tersebut berinisial HS (32) yang merupakan warga Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Dari tangan HS, polisi berhasil mengamankan dua unit sepeda motor, yakni Honda Ninja 150R dan Honda PCX160 ABS warna Hitam.

    Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Makung Ismojo Jati mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap empat kasus curanmor di Kota Pasuruan. Dari keempat kasus tersebut, satu kasus dilakukan oleh HS.

    “Keempat pelaku tersebut saat ini sudah kami amankan dan kami masukkan dalam penjara. Keempatnya diberatkan dengan Pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan,” tegas Makung dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).

    Selain HS, tiga tersangka lainnya yang turut diamankan yakni MA (27) dan EK (27) yang merupakan warga Kecamatan Purworejo. Kedua pelaku ini mencuri motor yang berada di sebuah toko bangunan di wilayah Kecamatan Purworejo. Dari aksi kedua pelaku ini, polisi mengamankan dua unit sepeda motor, yakni satu unit Honda Vario dan satu unit sepeda Yamaha.

    Sementara itu, tersangka lainnya adalah M (27) yang merupakan warga Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. M berhasil menggondol satu unit sepeda motor Honda Beat yang sedang terparkir di area persawahan Kecamatan Bugul Kidul.

    Makung mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap tindak kejahatan curanmor. Masyarakat juga diminta untuk tidak meninggalkan sepeda motornya dalam keadaan kunci kontak menyala atau terbuka.

    “Kami juga akan terus melakukan patroli di sejumlah titik rawan curanmor untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan,” pungkasnya. [ada/beq]