Keberhasilan Desa Krandegan: Pionir Desa Mandiri di Jateng
Tim Redaksi
PURWOREJO, KOMPAS.com –
Desa Krandegan
, Kecamatan Bayan, telah mencatatkan sejarah sebagai desa mandiri pertama di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kesuksesan ini tidak lepas dari peran
Dwinanto
selaku kepala desa.
Di bawah kepemimpinannya, desa yang terletak 12 kilometer dari pusat kota Purworejo ini telah menjadi inspirasi nasional bagi banyak desa di seluruh Indonesia.
Kunjungan ke Desa Krandegan untuk belajar mengenai pengelolaan desa telah menjadi hal yang umum.
Dwinanto pun sering diminta sebagai pemateri untuk membagikan pengalaman dan inovasi yang telah diterapkan di desanya.
Bahkan, pada peringatan Hari Desa Nasional tahun 2025, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) berencana mengunjungi Desa Krandegan.
“Tanggal 18 Januari DPP PKS akan mengadakan Peringatan Hari Desa Nasional di Krandegan. Akan dihadiri oleh Presiden PKS, Menteri Desa, anggota DPR RI, dan Bupati Purworejo,” kata Dwinanto pada Sabtu (11/1/2025).
Cerita sukses Desa Krandegan bermula pada tahun 2013 ketika Dwinanto menjabat sebagai kepala desa.
Saat itu, desa ini menghadapi berbagai tantangan, terutama di sektor pertanian.
Sawah tadah hujan hanya dapat dipanen satu atau dua kali dalam setahun, ditambah masalah kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan.
Untuk mengatasi masalah ini, Dwinanto memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) guna membangun sistem irigasi dengan pompa diesel.
Meskipun sistem ini meningkatkan produktivitas, biaya operasional yang tinggi, hingga mencapai Rp 500.000 per hari, menjadi kendala.
Pada tahun 2021, Dwinanto melakukan transisi ke energi terbarukan dengan membangun satu blok panel surya yang terdiri dari 57 panel.
“Dengan instalasi panel surya tersebut, kami dapat menghidupkan dua pompa air bertenaga surya untuk mengairi sekitar 70 hektar sawah. Ini membuat ongkos produksi pertanian kami turun drastis,” ungkap Dwinanto.
Desa Krandegan tidak hanya berinovasi di sektor pertanian, tetapi juga dalam pengembangan ekonomi desa.
BUMDes Krandegan menjadi pilar utama pembangunan ekonomi lokal dengan pendekatan yang tidak menyaingi usaha warga.
Dwinanto menjelaskan, “BUMDes di Desa Krandegan diatur agar tidak membuka usaha yang berpotensi mematikan bisnis kecil masyarakat. Kami fokus pada usaha yang belum tergarap, seperti penjualan aplikasi digital, penyewaan homestay, dan sewa gedung pertemuan.”
Strategi ini terbukti sukses, dengan BUMDes mencatatkan omzet lebih dari Rp1 miliar dan menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp100 juta dalam dua tahun.
Keberhasilan Desa Krandegan juga berkat partisipasi aktif masyarakat.
Dengan adanya pengairan gratis dari panel surya, Dwinanto mendorong warga untuk menyisihkan hasil panen dalam bentuk zakat atau sedekah.
Dana tersebut digunakan untuk berbagai program sosial, termasuk dapur umum desa yang menyediakan makanan bagi 50 keluarga miskin setiap hari serta pembagian baju baru kepada anak-anak di desa saat Lebaran.
“Gotong-royong menjadi kekuatan kami. Semua warga saling mendukung, sehingga desa ini mampu mandiri,” jelas Dwinanto.
Tak hanya fokus pada inovasi bidang pertanian dan ekonomi, Desa Krandegan juga menjadikan digitalisasi dan teknologi sebagai bagian penting dari perkembangan desa.
Kerja sama dengan perguruan tinggi, seperti melalui program Kampus Merdeka, membantu desa menyusun masterplan pembangunan dengan biaya terjangkau.
Saat ini, Desa Krandegan sering kali dijadikan rujukan bagi desa-desa lain di Indonesia.
Dari inovasi irigasi tenaga surya hingga BUMDes yang memberdayakan masyarakat tanpa menyaingi usaha warga, Desa Krandegan membuktikan bahwa kreativitas, inovasi, dan gotong royong adalah kunci kemajuan.
”
Kemandirian desa
tidak hanya soal anggaran, tetapi bagaimana kita melibatkan masyarakat, memanfaatkan potensi lokal, dan menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan,” tutup Dwinanto.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Purworejo
-
/data/photo/2025/01/11/67822fbb33057.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Keberhasilan Desa Krandegan: Pionir Desa Mandiri di Jateng Regional
-
/data/photo/2025/01/10/67812874a2168.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Adu Banteng Xenia Vs Sugeng Rahayu di Kulon Progo, 1 Orang Terluka, Polisi: Sama-sama Melanggar Yogyakarta
Adu Banteng Xenia Vs Sugeng Rahayu di Kulon Progo, 1 Orang Terluka, Polisi: Sama-sama Melanggar
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Satu orang terluka dalam kecelakaan antara bus lintas provinsi Sugeng Rahayu dan mobil
Daihatsu Xenia
di simpang tiga Toyan, Jalan Wates-Purworejo, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (10/1/2025).
Menurut keterangan polisi, tabrakan terjadi akibat kedua kendaraan melanggar rambu lalu lintas.
Kecelakaan bermula ketika bus Hino dengan nomor polisi W 7546 UP menerjang lampu merah dan bertemu dengan Xenia yang juga melanggar dari arah sebaliknya.
Tabrakan tersebut mengakibatkan sopir Xenia mengalami luka ringan.
“Korban sudah dibawa ke RSUD Wates. Luka ringan,” ujar Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan di lokasi kejadian, Jumat (10/1/2025).
Diketahui, simpang tiga Toyan merupakan pertemuan jalan provinsi yang lebar dan halus, dilengkapi dengan
traffic light
untuk mengatur lalu lintas.
Menurutnya,
bus Sugeng Rahayu
, yang bertuliskan jurusan Purwokerto-Surabaya, melaju dengan cepat dari arah Purworejo sekitar pukul 18.30 WIB.
Sesampainya di Toyan, bus tersebut menyalip antrean kendaraan yang sedang menunggu lampu merah.
Namun, saat bus menerobos lampu merah, Xenia muncul dari arah timur, dan kedua kendaraan tidak dapat menghindar, sehingga terjadi tabrakan.
Akibatnya, bagian kap mesin dan kabin sopir Xenia ringsek, sedangkan bus mengalami kerusakan pada bumper kanan bawah.
“Sama-sama melanggar karena Xenia datang dari timur ketika lampu menyala merah, sedangkan bus melaju dari barat melebihi marka ketika lampu menyala merah,” jelas Tanto.
Sopir Xenia yang mengalami luka ringan tetap dilarikan ke RSUD Wates, sedangkan sopir bus tidak mengalami luka.
Tanto mengimbau pengendara untuk lebih mengutamakan kesabaran saat berkendara, mengingat keselamatan adalah hal yang utama.
“Jangan mengutamakan kecepatan, tapi utamakan keselamatan. Konsentrasi di jalan dan patuhi rambu,” tegasnya.
Polisi melanjutkan dengan evakuasi bus dan mobil dari tengah jalan untuk menghindari kecelakaan berikutnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Daftar Wilayah di Jateng yang Berpotensi Alami cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Cek Daerahmu
TRIBUNJATENG.COM – Berikut daftar wilayah di Jateng yang berpotensi alami cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem tersebut diprediksi berpotensi terjadi di sejumlah daerah mulai Jumat (10/1/2025) hingga Minggu (12/1/2025).
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Yoga Sambodo mengatakan, cuaca ekstrem disebabkan adanya bibit siklon 97S terpantau di Samudera Hindia selatan Banten.
“(Bibit siklon 97S) menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah,” kata Yoga kepada awak media, Jumat (10/1/2025).
Aktifnya Gelombang Atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian tengah, berkontribusi pada aktifitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jawa Tengah.
“Kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas,” ujar dia.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir atau kilat dan angin kencang.
“Kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah juga mempengaruhi,” ungkap Yoga.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana untuk terus waspada dan siaga.
“Terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” ucap dia.
Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem:
Jumat, 10 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Salatiga, Kab. Semarang, Brebes dan sekitarnya.
Sabtu, 11 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Wonogiri, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak, Pati, Blora, Rembang, Kab./Kota Semarang, Temanggung, Salatiga, Kendal, Batang, Kota/Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Minggu, 12 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, Pati, Blora, Rembang, Temanggung, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya. (Kompas.com)
-
/data/photo/2024/12/29/67716eb5d5057.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Terekam CCTV, Purworejo Ramai Pencurian Kotak Amal dan Pembobolan Restoran Regional 9 Januari 2025
Viral Terekam CCTV, Purworejo Ramai Pencurian Kotak Amal dan Pembobolan Restoran
Tim Redaksi
PURWOREJO, KOMPAS.com
– Belakangan ini, Kabupaten
Purworejo
, Jawa Tengah, tengah ramai diperbincangkan di media sosial soal banyaknya kejadian pencurian.
Dari pencurian
kotak amal
hingga pencurian di sejumlah restoran di Kabupaten Purworejo.
Kejadian tersebut
viral
setelah diunggah oleh salah satu akun media sosial Instagram, @Purworejo.id.
“Aksi pencurian yang menyasar restoran di Purworejo semakin meresahkan. Hingga kini, sudah tercatat 5 restoran menjadi korban pembobolan,” tulis akun @Purworejo.id pada Kamis (9/1/2025).
Dalam video yang diunggah, kejadian tersebut terjadi dalam rentang satu bulan terakhir, mulai tanggal 25 bulan Desember 2024 hingga yang terbaru, pencurian yang terekam
CCTV
pada tanggal 8 Januari 2025 kemarin.
“Yaitu (rumah makan) ABK, Satu-satu, Gonchang, Mbak Tin, dan Mbok Saodah. Menurut informasi, pencurian ini terjadi dalam waktu yang berdekatan,” jelas akun tersebut.
Postingan tersebut, hingga berita ini ditulis, sudah mendapat ribuan tanda suka dan beragam komentar dari netizen.
Tak sedikit netizen yang juga melaporkan kejadian serupa di tempat lainnya.
“Di Sucen dekat kampus UMP 3 ada juga, min, yang kecolongan,” tulis akun @amelia*.
Ada juga netizen yang mempertanyakan fenomena tersebut, apakah dampak dari lesunya ekonomi sehingga memicu banyak kriminalitas.
Sejumlah netizen pun merasa resah dengan maraknya aksi pencurian tersebut.
“Waduh, nekat banget. Efek lesunya perekonomian atau lemahnya hukum negeri?” tulis akun @mrtns.
Aksi pencurian ini juga terjadi di wilayah Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
Di kecamatan ini, juga viral kotak amal milik mushala As-Shakinah ditemukan warga tergeletak tanpa isi.
“Hati-hati untuk wilayah Kecamatan Grabag dan sekitarnya, maling uang kotak amal berkeliaran, lokasi kemakingan Desa Aglik, Kecamatan Grabag, Mushala As-Shakinah,” tulis akun @Angga di media sosial Facebook, disertai foto kotak amal yang sudah kosong.
Sementara itu, Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rohman, mengatakan sampai saat ini pihak kepolisian belum menerima laporan terkait maraknya pencurian.
“Di Polsek Purworejo dereng (belum ada laporan),” kata AKP Bruyi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pemuda di Purworejo Diduga Jadi Korban Tabrak Lari, Tewas di Lokasi Kejadian
TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan berupa tabrak tabrak lari terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (5/1/2025) malam.
Korbannya seorang pemuda berusia 18 tahun yang mengendari sepeda motor, Bowo Aji Saputra.
Bowo tewas dalam kecelakaan tersebut.
Korban, yang merupakan warga Desa Sidarum, Kecamatan Kutoarjo, meninggal di lokasi kejadian.
Kecelakaan terjadi di ruas jalan Ketawang-Kutoarjo, tepatnya di Kelurahan Semawung Daleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
Pelaku yang diduga menabrak korban langsung melarikan diri setelah melihat korban terkapar di tengah jalan.
Gatot, salah satu saksi mata, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika Bowo mengendarai sepeda motor Honda GL tanpa nomor polisi dari arah Kutoarjo.
Di lokasi kejadian, sepeda motor korban bersenggolan dengan sebuah mobil yang melaju dari arah berlawanan, yaitu Ketawang.
Akibat senggolan tersebut, korban dan sepeda motornya terpelanting ke jalan raya, mengakibatkan Bowo mengalami luka parah pada bagian kepala.
Sayangnya, ia menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian sebelum sempat mendapatkan penanganan medis.
“Infonya tadi ada yang terserempet dari arah selatan. Tabrak lari lah. Tadi sempat ada yang mengejar. Kebetulan di sini mati lampu. Korban meninggal di tempat,” ujar Gatot saat ditemui di lokasi.
Warga setempat sempat berusaha mengejar mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, namun upaya itu gagal karena kehilangan jejak.
Sementara itu, jasad Bowo dibawa ke ruang jenazah RS Palang Biru oleh relawan PMI Kabupaten Purworejo.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Purworejo, Ipda Boby Pangestu menjelaskan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian kecelakaan yang mengakibatkan warga tewas tersebut.
“Masik lidik (penyelidikan), belum bisa kasih keterangan yang resmi,” kata Ipda Boby dihubungi Senin (6/1/2024). (Kompas.com)
-

Fitrya Terima Penghargaan dari USM Usai Raih Tiga Gelar Juara Akademis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Di tengah kesibukan sebagai mahasiswi semester tiga Program Studi Akuntansi Universitas Semarang (USM), Fitrya Nur Rany berhasil membuktikan kemampuannya di ajang Indonesia Medical Olimpiad #4 GYPEM yang diselenggarakan oleh PT. Digital Edu Indonesia.
Pada ajang bergengsi tersebut, Fitrya sukses meraih tiga gelar juara sekaligus: juara pertama di bidang akuntansi, serta juara kedua di bidang bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Sebagai penghargaan atas prestasinya, USM memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Fitrya dalam sebuah acara yang berlangsung di Auditorium Ir. Widjatmoko, Jumat (3/1/2025).
Fitrya lahir di Purworejo pada 24 November 2004. Sejak kecil, ia telah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap dunia akademik. Meskipun berasal dari keluarga sederhana, semangatnya untuk meraih prestasi tidak pernah surut.
“Sejak kecil, saya sudah terbiasa dengan tantangan. Rasanya itu menjadi motivasi untuk terus maju,” ungkapnya dengan rendah hati.
Fitrya memutuskan untuk melanjutkan studi di USM karena tertarik dengan program beasiswa yang ditawarkan kampus tersebut.
Sebagai penerima beasiswa akademik sebesar 75 persen, Fitrya merasa sangat terbantu dalam mengejar cita-citanya.
“Dukungan dari dosen dan pihak kemahasiswaan sangat positif. Mereka memfasilitasi kebutuhan kami untuk terus berprestasi,” ujar Fitrya, yang kini aktif mengikuti berbagai kompetisi akademis.
Selain berprestasi di dunia akademik, Fitrya juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kampus. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Mahasiswa USM, sebuah posisi yang memberinya tantangan baru di luar kuliah.
“Sebelumnya, saya lebih aktif di ranah legislatif. Terpilih menjadi wakil presiden adalah hal yang tak terduga bagi saya, dan ini menjadi pengalaman baru yang sangat berharga,” katanya dengan antusias.
Sebagai pemimpin muda, Fitrya berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi kampus.
“Saya ingin berkontribusi lebih banyak untuk kemajuan kampus dan mendorong teman-teman mahasiswa lainnya untuk berprestasi,” tambahnya.
Meski prestasi yang diraihnya sudah membanggakan, Fitrya tidak berhenti berusaha. Ia terus menantang dirinya untuk mencapai lebih banyak lagi.
Fitrya berharap, kisahnya bisa menginspirasi mahasiswa baru agar tidak takut mengejar impian mereka.
“Bagi mahasiswa baru, saya ingin mengingatkan untuk memprioritaskan kuliah, tetapi jangan lupakan pentingnya kegiatan organisasi. Jadikan itu sebagai nilai tambah untuk mengembangkan diri,” ujarnya.
Dengan semangat yang membara, Fitrya bercita-cita untuk menyelesaikan studinya dengan hasil yang terbaik dan melanjutkan perjalanan prestasinya di dunia akademik maupun organisasi.
“Saya ingin menjadi pribadi yang terus berkembang, membawa nama USM semakin dikenal di tingkat nasional, dan menginspirasi lebih banyak orang untuk terus berprestasi,” tutupnya dengan penuh harapan. (*)
-

Kementan: Tiga Hari Penebusan Pupuk Bersubsidi Tembus 9.191 Ribu Ton – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan, hingga 3 Januari telah terjadi penebusan sebesar 9.191 ribu ton, terdiri dari pupuk Urea 5.646 ribu ton, NPK 3.491 ribu ton, NPK Formula Khusus 16 ton, dan pupuk organik 36 ton.
Amran menyampaikan, bahwa berdasarkan info dari PT Pupuk Indonesia, petani bahkan sudah ada yang langsung menebus pupuk pada tengah malam tahun baru 2025.
“Mulai 1 Januari 2025 terbukti pupuk bersubsidi sudah bisa disalurkan dan ditebus petani. Bahkan ada petani yang menebusnya pada dini hari. Mungkin dia sedang coba-coba benar atau tidak, ternyata bisa kan. semangat ini luar biasa,” ujar Amran di Jakarta, Sabtu (4/1/2025).
Amran menjelaskan, aturan pupuk sudah dipermudah dan 1 Januari 2025 petani sudah bisa akses, sehingga para petani bisa mendapatkan pupuk subsidi secara langsung.
“Intinya, petani tidak boleh dipersulit,” terang Amran.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alam Syah berharap tidak ada lagi daerah yang mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Pasalnya, alokasi pupuk bersubsidi telah disediakan sebesar 9,55 juta ton pada 2025.
“Harus dipastikan bahwa petani terdaftar dalam e-RDKK. Pendataan petani penerima melalui e-RDKK dapat dievaluasi empat bulan sekali pada tahun berjalan sehingga data penerima dapat diperbarui sesuai kebutuhan pupuk,” jelas Andi.
Dia menegaskan, permasalahan pupuk bersubsidi harus segera diatasi. Petani diberi kemudahan dalam menebus pupuk bersubsidi baik menggunakan Kartu Tani maupun KTP.
“Petani cukup datang ke kios pengecer resmi, pastikan sudah terdaftar di e-RDKK, dan membawa KTP untuk menebus pupuk subsidi sesuai harga yang diatur,” tambahnya.
Menurutnya, alokasi pupuk subsidi pada 2025 ini cukup besar. Petani diminta segera menebus dan memanfaatkan pupuk subsidi untuk diaplikasikan pada musim tanam pertama.
“Musim tanam pertama sudah mulai. Kita percepat proses tanam dengan dukungan pupuk subsidi. Pemerintah bersama Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) bersinergi menyediakan pupuk untuk petani. Insya Allah, target swasembada pangan bisa kita raih,” tegas Andi.
Selain itu, dia meminta Dinas Pertanian aktif mengawal proses verifikasi, validasi penyaluran di kios pengecer, serta penggunaan pupuk bersubsidi oleh petani.
Menanggapi berita alokasi pupuk bersubsidi yang berkurang di beberapa daerah seperti Kabupaten Jombang, Bangkalan, dan Purworejo, Direktur Pupuk dan Pestisida Jekvy Hendra menjelaskan bahwa pengalokasian pupuk bersubsidi mempertimbangkan beberapa aspek penting.
“Selain berdasarkan alokasi anggaran subsidi yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, pengalokasian juga memperhatikan serapan anggaran daerah atau realisasi serapan tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan usulan petani melalui e-RDKK. Pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, dapat melakukan realokasi pupuk subsidi antarwilayah dengan mempertimbangkan realisasi penyaluran di lapangan,” ungkap Jekvy.
Dia juga menekankan bahwa petani tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk subsidi.
“Kami memastikan kebutuhan pupuk petani terpenuhi , maka kami himbau agar petani segera memanfaatkan pupuk subsidi agar percepatan tanam di MT 1 ini optimal,” tutupnya.


