kab/kota: Purworejo

  • 11 Korban Tewas di Purworejo Rombongan Guru SD yang Hendak Takziah

    11 Korban Tewas di Purworejo Rombongan Guru SD yang Hendak Takziah

    Purworejo

    Sebanyak 11 orang tewas usai truk menabrak angkot di Purworejo, Jawa Tengah. Para korban tewas merupakan rombongan guru SD asal Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, yang hendak takziah.

    “Itu rombongan guru SD As Syafi’iyah. Jadi, guru As Syafi’iyah itu beberapa mobil berangkat takziah ke bapaknya yang punya SD itu. Kecelakaan, salah satu mobilnya itu yang kecelakaan,” kata Lurah Mendut Purwoko Adi Nugroho saat dihubungi, dilansir detikJateng, Rabu (7/5/2025).

    Untuk 11 korban meninggal apakah warga Mendut, Purwoko Adi belum mengetahuinya.

    “Ini baru diidentifikasi, tim kami meluncur ke sana (Purworejo). Baru identifikasi siapa saja yang meninggal dunia. Nuwun sewu, kami belum bisa memberikan data yang detail,” jelasnya.

    “Soalnya tadi juga dari (petugas) juga telepon saya. Saya, juga belum bisa memberikan data yang lengkap. Soalnya kami belum tahu,” lanjutnya.

    Diberitakan sebelumnya, satu unit truk oleng menabrak angkot dan rumah di Jl Purworejo-Magelang tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (7/5) siang. Sebanyak 11 orang meninggal dan 6 luka-luka dalam kejadian itu.

    (idh/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terjadi Lagi Truk Jadi Mesin Pencabut Nyawa, 11 Orang Tewas di Purworejo

    Terjadi Lagi Truk Jadi Mesin Pencabut Nyawa, 11 Orang Tewas di Purworejo

    Jakarta

    Masih hangat berita kecelakaan maut bus ALS (Antar Lintas Sumatera) di Sumatera Barat yang menewaskan 12 orang, kini muncul lagi berita duka kecelakaan maut truk dan angkot di Purworejo, Jawa Tengah. Truk diduga mengalami rem blong hingga menewaskan 11 orang.

    Dilaporkan detikJateng, kecelakaan maut itu terjadi di Jl Purworejo-Magelang tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada Rabu (7/5/2025) siang. Dilaporkan ada 11 orang meninggal dunia dan 6 lainnya luka-luka.

    Seluruh korban adalah penumpang angkot yang merupakan rombongan takziah. Angkot sampai hancur tak berbentuk.

    “Korban 11 MD (meninggal dunia) merupakan penumpang dan sopir angkot. Rombongan dari Mendut Magelang mau takziah ke Purworejo,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Purworejo, Ipda Boby Pangestu.

    Truk dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. Setibanya di lokasi, truk tak terkendali dan oleng sehingga menabrak angkot dengan Nopol AA 1307 OA yang berada di depannya hingga ringsek.

    Menurut kesaksian warga setempat, Iwan Luis Agustina (18), truk melaju melalui turunan di sekitar lokasi kejadian. Dia menduga truk mengalami rem blong.

    “Truk kan dari atas kayaknya rem blong terus dari bawah ramai. Mau ke kanan karena ramai terus ke kiri nabrak angkot di depannya kemudian nabrak rumah,” ucapnya.

    Truk Rem Blong Kerap Jadi Mesin Pencabut Nyawa

    Sudah sering terjadi truk yang mengalami rem blong menjadi pemicu kecelakaan maut. Masalah ini seakan terus terulang tanpa ada pembenahan dari berbagai pihak. Korban pun terus berjatuhan.

    Pengamat transportasi yang juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, setidaknya ada tiga fundamental yang belum terpenuhi untuk keselamatan armada truk dan bus. Pertama, belum ada kewajiban perawatan safety item, contoh minimal sistem rem yang harus di-overhaul setiap 3 tahun (seperti moda lainya). Kedua, tidak ada batasan yang jelas untuk jam kerja dan istirahat pengemudi seperti masinis atau pilot. Ketiga, tidak standar kesehatan mental dan fisik untuk pengemudi seperti pada moda lainya.

    “Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap beberapa kejadian kecelakaan sejak tahun 2015 hingga sekarang, terutama yang melibatkan angkutan umum baik angkutan orang maupun angkutan barang, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan yang terjadi antara lain kondisi kendaraan yang kurang laik, faktor kelelahan pengemudi, faktor kesehatan pengemudi, serta faktor pembinaan dan penindakan,” kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/5/2025).

    Menurut KNKT, sebanyak 84 persen kecelakaan terjadi akibat kegagalan sistem pengereman dan kelelahan pengemudi. Kegagalan sistem pengereman dapat disebabkan di antaranya oleh kondisi pengemudi yang tidak siap, serta tidak menguasai kendaraan, ataupun kondisi dari kendaraan itu sendiri. Adapun penyebab kelelahan pengemudi adalah kurangnya waktu untuk beristirahat.

    (rgr/dry)

  • Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Angkot nahas yang mengalami tabrakan maut dengan truk tronton pengangkut pasir di jalan turunan tajam Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, sedang membawa rombongan guru PAUD, Rabu siang, 7 Mei 2025.

    Mereka yang sedang dalam perjalanan takziah ke kediaman KH Barzakki di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang.

    Angkot tersebut diperkirakan mengangkut belasan penumpang. Kecelakaan ini menyebabkan 11 orang tewas dan 6 luka. 

    Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano siang ini kepada wartawan di lokasi kejadian mengatakan, para korban tewas mencapai 11 orang.

    Sementara itu, 4 orang lainnya mengalami luka berat, 1 orang (sopir truk pasir) luka dan 1 orang luka warga pemilik rumah yang kediamannya ikut hancur diseruduk truk.

    Para korban tewas dan luka sudah dibawa ke RSUD Purworejo. “Para korban umumnya terjepit bodi angkot,” ujar Basuki dari Basarnas Siaga Borobudur.

    Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB dan posisi angkot dalam perjalanan dari Mendut Magelang, menuju Purworejo.

    Lokasi kejadian berada di perbatasan antara Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang serta dikenal sebagai jalur maut.

    LAKA MAUT KALIJAMBE – Kondisi truk tronton pengangkut pasir terguling pasca tabrakan dengan sebuah angkot pengangkut guru PAUD di Kalijambe, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 7 Mei 2025. Korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 11 orang dan 6 luka-luka. (Kolase Tribunnews)

     Di lokasi kejadian angkot dihajar truk tronton jenis dump truck yang sarat muatan pasir. Kerasnya tabrakan membuat badan angkot remuk tak berbentuk. 

    Sementara, truk terhenti dalam posisi terguling ke kiri. Selain menghajar angkot, truk pasir tersebut juga menghajar sebuah bangunan warga yang digunakan untuk usaha kayu.

    Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi. Petugas juga sudah mengamankan sopir truk.

    Basuki mengatakan, petugas Basarnas mengerahan crane untuk mengevakuasi truk yang terguling di pekarangan warga.

    Di lokasi kejadian tim SAR gabungan mengerahkan sejumlah kendaraan jenis jip Toyota Hardtop untuk menarik truk yang terguling. Namun sampai pukul 13.31 WIB ini upaya membalikkan posisi truk yang terguling belum berhasil karena beratnya bobot truk berikut muatannya.

    Lalu lintas di jalur Purworejo-Magelang ini sempat dibuka-tutup sementara selama proses evakuasi para korban.

     

     

     

     

     

     

     

  • Pakar: Perlu kajian terkait usulan pembentukan Provinsi Jawa Selatan

    Pakar: Perlu kajian terkait usulan pembentukan Provinsi Jawa Selatan

    Purwokerto (ANTARA) – Pakar kebijakan publik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Slamet Rosyadi menilai perlu adanya kajian, terkait dengan usulan pembentukan provinsi baru di wilayah Jawa Tengah bagian selatan (Jasela), yang sempat diusulkan dengan sebutan Jateng Selatan atau Jawa Selatan.

    “Usulan pembentukan provinsi daerah khusus penyangga pangan di wilayah Jasela itu ide yang menarik, tapi itu perlu kajian,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

    Ia mengatakan kajian tersebut untuk mengetahui apakah betul wilayah Jasela layak untuk dijadikan sebagai provinsi daerah khusus penyangga pangan.

    Menurut dia, usulan tersebut harus mempunyai logika yang kuat, bukan sekadar bahasa politis yang disampaikan oleh seorang politikus ataupun tokoh daerah.

    “Karena tentu ini akan berimplikasi banyak kalau misalkan dilakukan pembentukan provinsi baru. Tapi paling tidak ini akan memberikan beban berat dalam hal pendanaan (pada pemerintah provinsi induk sebelum daerah otonomi baru itu bisa mandiri),” katanya.

    Ia mengatakan alangkah baiknya jika berbagai potensi yang ada di wilayah Jasela itu dioptimalkan dengan pengembangan kawasan tanpa harus membentuk daerah otonomi baru.

    Dalam hal ini, kata dia, kawasan tersebut dikembangkan di salah satu wilayah provinsi itu, misalnya sebagai penyangga pangan.

    “Mungkin itu sifatnya pada fungsinya saja ya, ada penguatan dari pusat. Misalkan di salah satu kabupaten di wilayah Jateng Selatan itu diberikan perhatian yang besar untuk bisa menjadi daerah penyangga pangan, saya kira itu yang rasional,” katanya menjelaskan.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pengembangan kawasan sebenarnya merupakan kewenangan gubernur agar tidak ada ketimpangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan Jateng.

    Menurut dia, Gubernur Jateng seharusnya berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan di wilayah Jateng Selatan agar tidak tertinggal dari wilayah utara.

    “Gubernur harus diingatkan bahwa daerah-daerah yang tertinggal harus mendapatkan perhatian agar tidak ada ketimpangan dengan daerah lain,” kata Slamet.

    Usulan pembentukan provinsi baru di wilayah Jasela sebagai daerah khusus penyangga pangan itu disampaikan oleh anggota DPD RI Abdul Kholik yang selama ini menyuarakan pemerataan pembangunan agar tidak ada ketimpangan antara Jateng bagian utara dan Jateng bagian selatan.

    Dalam sebuah diskusi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (3/5) sore, Abdul Kholik mengatakan dari hasil kerja pengawasan terhadap pembangunan Jawa Tengah selama lima tahun sebagai senator periode 2019-2024, diketahui bahwa provinsi tersebut membutuhkan akselerasi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, pengembangan potensi daerah, dan permasalahan regional.

    Oleh karena itu, kata dia, opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata.

    “Khusus untuk selatan ini, saya menyebutnya adalah Jasela, Jateng Selatan atau Jawa Selatan, ini membutuhkan skema khusus untuk dikembangkan. Idealnya memang harus menjadi provinsi, tapi jalurnya adalah dengan jalur menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional,” kata Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI itu.

    Menurut dia, hal itu disebabkan wilayah Jasela yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo (Barlingmascakebpurwo) memiliki kekuatan berupa sektor pertanian dan maritim yang bisa menjadi penyangga pangan nasional.

    Dia mengatakan jika melihat berbagai keterangan pemerintah terutama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, tidak ada moratorium untuk pembentukan provinsi dengan jalur khusus, baik berupa daerah istimewa maupun daerah khusus.

    Oleh karena itu, kata dia, skema pengembangan wilayah Jasela tersebut diharapkan bisa sebagai daerah khusus penyangga pangan.

    “Ini tentu masih akan kami komunikasikan dengan pemerintah. Mudah-mudahan akselerasi ini, terobosan yang tadi saya konstruksikan dari semua fakta ini akan sangat menguntungkan untuk daerah, regional, bahkan nasional, mudah-mudahan ini bisa dipahami dan mungkin mudah-mudahan ke depan bisa diwujudkan,” kata Kholik.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cara Dapat Diskon Tarif Damri 20% Mei 2025

    Cara Dapat Diskon Tarif Damri 20% Mei 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Damri menghadirkan promo Twindate 5.5 sepanjang 2025 untuk pembelian tiket melalui aplikasi Damri Apps.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan tradisi promo bulanan yang dikenal dengan Twindate ini menawarkan potongan harga tiket 20% khusus untuk pembelian tiket melalui aplikasi Danri Apps.

    Promo Twindate ini, lanjutnya, adalah untuk menghadirkan kemudahan akses perjalanan bersama.

    “Dengan mendekatnya libur panjang, promo ini menjadi momen tepat bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan bersama,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (3/5/2025).

    Tak hanya itu, promo ini juga diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam menyediakan jasa logistik dan transportasi yang terjangkau. 

    “Sehingga kami berharap bahwa promo ini menjadi momentum dalam terciptanya ekosistem jasa layanan logistik dan transportasi yang semakin terjangkau bagi berbagai pihak,” imbuhnya 

    Adapun bagi Pelanggan DAMRI yang ingin memanfaatkan Promo Twindate 5.5 dapat menyimak syarat serta ketentuan berikut:

    1. Berlaku untuk rute Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang tersedia di DAMRI Apps tujuan Cirebon, Semarang, Purworejo, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi, Jember.

    2. Pembelian eksklusif hanya melalui DAMRI Apps.

    3. Periode pembelian: 5 Mei 2025.

    4. Periode keberangkatan: 5 Mei-30 Juni 2025.

    5. Potongan harga tiket 20%, maksimal Rp 20 ribu.

    6. Kode voucher: DAMRI05.05

    7. Tidak berlaku untuk refund dan reschedule.

    8. Satu akun hanya dapat membeli maksimal 4 (empat) tiket.

    9. Satu akun hanya dapat menggunakan kode promo satu kali.

    10. Promo tidak dapat digabung dengan promo lainnya.

  • Anggota DPD usulkan Jateng selatan jadi daerah khusus penyangga pangan

    Anggota DPD usulkan Jateng selatan jadi daerah khusus penyangga pangan

    opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata

    Purwokerto (ANTARA) – Anggota DPD RI Abdul Kholik mengusulkan kawasan Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan dikembangkan menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional karena wilayah tersebut memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan maritim.

    Dalam sebuah diskusi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu sore, Abdul Kholik mengatakan dari hasil kerja mengawasi pembangunan Jawa Tengah selama lima tahun sebagai senator periode 2019-2024 diketahui bahwa provinsi tersebut membutuhkan akselerasi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, pengembangan potensi daerah, dan permasalahan regional.

    Oleh karena itu, kata dia, opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata.

    “Khusus untuk selatan ini, saya menyebutnya adalah Jasela, Jateng Selatan atau Jawa Selatan, ini membutuhkan skema khusus untuk dikembangkan. Idealnya memang harus menjadi provinsi, tapi jalurnya adalah dengan jalur menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional,” kata Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI itu.

    Menurut dia, hal itu disebabkan wilayah Jasela yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo (Barlingmascakebpurwo) memiliki kekuatan berupa sektor pertanian dan maritim yang bisa menjadi penyangga pangan nasional.

    Dalam hal ini, dia mencontohkan Kabupaten Cilacap selain memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Tengah dengan potensi perikanan tangkap yang cukup melimpah, juga dikenal sebagai lumbung padi Jateng.

    Sementara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo juga memiliki potensi pertanian hortikultura yang cukup besar, antara lain kentang dan cabai.

    Bahkan, di wilayah Jasela juga terdapat pelabuhan terbesar di pesisir selatan Pulau Jawa, yakni Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, juga terdapat dua bandar udara (bandara) yang terdiri atas Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap.

    Ia mengharapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat bisa memahami konteks kebutuhan tersebut dan pada akhirnya akan menjawab banyak hal, antara lain pengentasan kemiskinan bisa lebih cepat dan potensi daerah bisa berkembang.

    Bahkan, dia meyakini jika potensi pangan di Jasela dikonsolidasi dengan benar dan diperlakukan dengan baik, ekspor pangan dapat dilakukan dari wilayah Jasela.

    “Makanya kami berharap para kepala daerah di selatan ini juga bisa bersama-sama untuk mau mendiskusikan dan membangun kesepahaman, kemudian provinsi juga memberi ruang untuk ini, dan juga pusat memberi afirmasi untuk pengembangan Jasela sebagai daerah khusus penyangga pangan,” katanya.

    Dia mengatakan jika melihat berbagai keterangan pemerintah terutama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, tidak ada moratorium untuk pembentukan provinsi dengan jalur khusus, baik berupa daerah istimewa maupun daerah khusus.

    Oleh karena itu, kata dia, skema pengembangan wilayah Jasela tersebut diharapkan bisa sebagai daerah khusus penyangga pangan.

    “Ini tentu masih akan kami komunikasikan dengan pemerintah. Mudah-mudahan akselerasi ini, terobosan yang tadi saya konstruksikan dari semua fakta ini akan sangat menguntungkan untuk daerah, regional, bahkan nasional, mudah-mudahan ini bisa dipahami dan mungkin mudah-mudahan ke depan bisa diwujudkan,” kata Kholik.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus Dugaan Penyelewengan Dana di Bank Purworejo, Pemilik Puriland Ditangkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 April 2025

    Kasus Dugaan Penyelewengan Dana di Bank Purworejo, Pemilik Puriland Ditangkap Regional 28 April 2025

    Kasus Dugaan Penyelewengan Dana di Bank Purworejo, Pemilik Puriland Ditangkap
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com
    – Seorang pengusaha properti yang juga pemilik dan Direktur PT. Puriland Development diduga terlibat dalam
    penyelewengan dana
    terkait pembiayaan perumahan di Kabupaten Purworejo dan Bantul.
    Kasus ini mencuat setelah adanya kerja sama antara tersangka dengan Perumda Bank BPR Purworejo dalam proses peminjaman dana.
    Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan tersangka menggunakan berbagai modus untuk mengajukan kredit tanpa aset jaminan yang sah di bank milik pemerintah daerah tersebut.
    Modus yang digunakan meliputi penerbitan
    covernote
    dari PPAT tanpa disertai aset jaminan, sehingga dalam 13 pengajuan kredit, bank tidak memiliki agunan yang seharusnya menjadi syarat utama.
    Covernote
    adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh notaris atau PPAT yang menyatakan bahwa suatu perjanjian atau tindakan hukum sedang dalam proses.
    Covernote
    berfungsi sebagai jaminan sementara, memungkinkan bank untuk mencairkan kredit sebelum proses pengikatan jaminan atau pembuatan sertifikat selesai.
    “Tersangka berperan sebagai direktur dan pemilik PT Puriland Development Indonesia. Tersangka dengan PPAT menerbitkan
    covernote
    sebagai jaminan sementara,” kata Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, dalam konferensi pers, Senin (28/4/2025).
    Lebih lanjut, penyelidikan menemukan sejumlah tindakan penyimpangan, termasuk pengajuan debitur fiktif sebanyak 6 orang, menjaminkan aset kredit di bank lain tanpa sepengetahuan Perumda Bank BPR Purworejo, serta menggunakan aset berupa tanah yang bukan miliknya sebagai jaminan kredit.
    Tersangka juga diduga menjual kembali empat aset jaminan kredit kepada pihak lain secara ilegal.
    Akibat tindakan tersebut, negara mengalami kerugian sebesar Rp 3,41 miliar, yang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Purworejo atau Perumda Bank BPR Purworejo.
    Saat ini, tersangka telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
    Aparat kepolisian menegaskan bahwa proses hukum akan terus dilakukan untuk memastikan pertanggungjawaban atas kerugian yang telah ditimbulkan.
    Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar lebih teliti dalam melakukan transaksi properti, terutama yang berkaitan dengan sistem kredit dan pembiayaan.
    “Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap sistem perbankan dan properti untuk mencegah terjadinya kasus serupa di kemudian hari,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Undip Canangkan Pemulihan Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah – Halaman all

    Undip Canangkan Pemulihan Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah warga di pesisir pantai utara Jawa Tengah menjadi sasaran Program Kolaborasi Restorasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat.

    Mereka bertempat tinggal di Desa Morodemak, Purworejo, dan Margolinduk, Kabupaten Demak.

    “Kerjasama kegiatan penelitian, riset, maupun program pengabdian memang ditujukan membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Rektor Undip, Prof Dr Suharnomo dalam keterangannya pada Jumat (25/4/2025).

    Selain pelatihan teknis, masyarakat juga dibekali keterampilan pemasaran digital dan penguatan kelembagaan lokal.

    Pendekatan zero waste diterapkan dalam pengolahan limbah ikan menjadi produk bernilai tambah seperti pakan ternak dan tepung ikan. 

    “Semua ini diarahkan agar masyarakat mampu mengelola sumber daya laut secara mandiri dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Dalam program ini, Undip menggandeng PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan PT PLN. 

    Peresmian pelaksanaan program ini berlangsung di kampus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, pada Jumat (25/4/2025).

    Sementara itu, Group Head Sekretaris Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengatakan program ini adalah bentuk nyata kontribusi Pelindo mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. 

    “Kami percaya kolaborasi lintas sektor penting untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas dan berkelanjutan,” ujarnya.
     
    Program yang diinisiasi oleh Pelindo ini tidak hanya menyasar pemulihan lingkungan pesisir, tetapi juga peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat melalui teknologi perikanan dan inovasi produk olahan laut. 

    Bantuan yang disalurkan mencakup alat GPS dan sistem analisis satelit untuk mendukung nelayan dalam menentukan lokasi penangkapan ikan secara lebih presisi, peralatan pengolahan hasil tangkap, serta teknologi pemanfaatan limbah ikan.

  • BPS Ungkap Bawang Merah-Daging Ayam Kerek Harga Pangan di Wilayah Ini

    BPS Ungkap Bawang Merah-Daging Ayam Kerek Harga Pangan di Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan ketiga bulan April 2025 mengalami penurunan. Dari pekan sebelumnya yang mencapai 225 kabupaten/ Kota menjadi 213 Kabupaten/ Kota. Kendati demikian, ia mengingatkan adanya lonjakan harga yang mengkhawatirkan, terutama di wilayah Sumatra dan Jawa.

    Amalia memaparkan, daerah dengan lonjakan harga terbesar masih terkonsentrasi di Sumatra, khususnya Sumatra Barat dan Riau, dengan komoditas yang paling banyak menyumbang kenaikan harga adalah cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.

    “Di Padang Pariaman misalnya, kenaikan harga didorong cabai merah, bawang merah, dan ayam ras. Sementara di Pelalawan, cabai rawit juga ikut menyumbang,” jelas Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (21/4/2025).

    Sementara itu, kenaikan IPH di Pulau Jawa tertinggi terjadi di Kabupaten Purworejo, lagi-lagi karena bawang merah dan cabai merah. Di luar Jawa dan Sumatra, tren serupa juga terjadi, dengan cabai rawit dan bawang merah sebagai pemicu utama.

    “Untuk di Pulau Jawa, kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Purworejo dan penyumbang andil kenaikan IPH adalah bawang merah dan cabai merah,” katanya.

    Foto: paparan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rakor Inflasi Tahun 2025, Senin (21/4/2025).(Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)
    paparan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rakor Inflasi Tahun 2025, Senin (21/4/2025).. (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)

    Bukan Sekadar Naik, Tapi Sudah Mahal Sejak Awal

    Di sisi lain, Amalia mengingatkan, jangan hanya fokus pada IPH. Sebab, terkadang ada komoditas yang IPH-nya kecil, tapi sebenarnya harga komoditas tersebut sudah terkerek naik jauh dari sebelumnya.

    “Kita juga perlu selain melihat IPH atau indeks perubahan harga, tetapi juga perlu melihat bagaimana level harga dari komoditas tersebut. Sehingga kadang-kadang ini luput dari monitor kita karena IPH-nya rendah, namun harga yang dibayar oleh konsumen relatif tinggi, karena memang rata-rata level harganya sudah tinggi atau yang kita sebut dengan stabil tinggi,” jelasnya.

    “Bawang merah, ini selain IPH-nya tinggi, dia rata-rata level harganya juga sudah tinggi,” tukas Amalia.

    (dce)

  • Sumatra Barat Catat Peningkatan Harga Bawang Merah Tertinggi April 2025

    Sumatra Barat Catat Peningkatan Harga Bawang Merah Tertinggi April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bawang merah dan cabai merah perlu menjadi perhatian pemerintah, seiring terjadinya kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) terhadap kedua komoditas ini pada minggu ketiga April 2025.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa pada minggu ketiga April 2025, komoditas andil kenaikan IPH meliputi bawang merah dan cabai merah.

    Pada periode ini, terdapat 23 provinsi yang mengalami kenaikan IPH, 14 provinsi yang mengalami penurunan IPH, dan 1 provinsi stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

    Perinciannya, Sumatera Barat menjadi provinsi dengan perubahan IPH tertinggi atau mencatatkan perubahan IPH sebesar 4% pada minggu ketiga April 2025.

    Disusul, Riau sebesar 3,55%, Papua Selatan 2,47%, Sumatera Utara 1,91%, Maluku 1,56%, Kepulauan Bangka Belitung 1,48%, Aceh 1,29%, DKI Jakarta 1,09%, dan Jambi 1,08%.

    “Mayoritas di daerah-daerah tersebut karena disumbang oleh komoditas cabai merah, bawang merah, kemudian sebagian juga ada cabai rawit dan juga bawang putih,” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (21/4/2025).

    Jika ditelusuri menurut wilayah, BPS mencatat kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat dengan nilai perubahan IPH 7,09%.

    Sementara itu, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah di Pulau Sumatera didominasi oleh cabai merah, bawang merah, dan sebagian daging ayam ras.

    Untuk Pulau Jawa, kenaikan IPH tertinggi masih terjadi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan nilai perubahan IPH sebesar 2,6%. Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah Pulau Jawa didominasi oleh bawang merah dan cabai merah.

    Lebih lanjut, untuk kenaikan IPH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Mappi, Papua Selatan dengan nilai perubahan IPH sebesar 5,55%.

    Data BPS menunjukkan, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 10 wilayah di luar Pulau Jawa dan Sumatera adalah cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.

    Lebih lanjut, jika ditinjau dari jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga antara lain bawang merah, cabai merah, hingga bawang putih.

    Pada minggu ketiga April 2025, Amalia menyampaikan sebanyak 294 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga bawang merah, 217 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga cabai merah, dan 199 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga bawang putih.