kab/kota: Purwokerto

  • Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka Hari Ini 22 April 2025, Cek Biaya Pendaftaran hingga Jadwalnya – Page 3

    Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka Hari Ini 22 April 2025, Cek Biaya Pendaftaran hingga Jadwalnya – Page 3

    1. UIN Sumatera Utara Medan

    2. UIN Sultan Syarif Kasim Riau

    3. UIN Ar-Raniry Banda Aceh

    4. UIN Imam Bonjol Padang

    5. UIN Syahada Padangsidimpuan

    6. UIN Mahmud Yunus Batusangkar

    7. UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi

    8. UIN Raden Fatah Palembang

    9. UIN Raden Intan Lampung

    10. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    11. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    12. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

    13. UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

    14. UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

    15. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    16. UIN Walisongo Semarang

    17. UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

    18. UIN Raden Mas Said Surakarta

    19. UIN Profesor K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

    20. UIN Salatiga

    21. UIN Sunan Ampel Surabaya

    22. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    23. UIN Antasari Banjarmasin

    24. UIN Mataram

    25. UIN KH.Achmad Siddiq ( KHAS ) Jember

    26. UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

    27. UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

    28. UIN Alauddin Makassar

    29. UIN Datokarama Palu

    30. IAIN Lhokseumawe

    31. IAIN Langsa

    32. IAIN Takengon

    33. IAIN Kerinci

    34. IAIN Curup

    35. IAIN Metro Lampung

    36. IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

    37. UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

    38. IAIN Pontianak

    39. IAIN Kudus

    40. IAIN Madura

    41. IAIN Kediri

    42. IAIN Ponorogo

    43. IAIN Palangka Raya

    44. IAIN Sultan Amai Gorontalo

    45. IAIN Ambon

    46. IAIN Manado

    47. IAIN Parepare

    48. IAIN Bone

    49. IAIN Palopo

    50. IAIN Kendari

    51. IAIN Ternate

    52. IAIN Fattahul Muluk Papua

    53. IAIN Sorong

    54. STAIN Bengkalis

    55. STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

    56. STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

    57. STAIN Mandailing Natal

    58. STAIN Majene

    59. Universitas Singaperbangsa Karawang

     

  • Galeri Investasi Unsoed dan OJK Resmikan Pusat Data Pasar Modal di Purwokerto

    Galeri Investasi Unsoed dan OJK Resmikan Pusat Data Pasar Modal di Purwokerto

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Galeri Investasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bersama OJK Purwokerto menghadirkan terobosan baru dalam dunia pasar modal dan literasi keuangan dengan meresmikan Pusat Data Pasar Modal dan Literasi Keuangan.

    Pusat data ini dibangun sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap investasi serta mendukung transparansi informasi di sektor keuangan.

    Pusat data ini akan menjadi sumber informasi Data Pasar Modal dan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi terpercaya bagi mahasiswa, investor pemula, dan masyarakat umum yang ingin mempelajari dinamika pasar modal, regulasi OJK, serta strategi investasi yang sehat.

    Berbagai fasilitas tersedia termasuk database terkini, materi edukasi, dan pelatihan daring yang dapat diakses secara gratis.

    Kolaborasi antara Galeri Investasi Unsoed dengan OJK Purwokerto juga mencakup kegiatan literasi keuangan di masyarakat umum wilayah eks Karesidenan Banyumas.

    Kerja sama ini memperkuat kolaborasi kampus dengan Forum Komunikasi Jasa Keuangan (FKJK) Purwokerto.

    FKJK Purwokerto juga diharapkan ikut berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi dunia kampus di bidang jasa keuangan melalui seminar, peluang magang, workshop, riset, hingga interaksi langsung mahasiswa dengan praktisi industri.

    Dengan demikian, FKJK selaku mitra OJK dapat menjadi jembatan strategis antara dunia pendidikan dan industri.

    Dalam sambutannya, Kepala OJK Purwokerto, Haramain Billady, menyatakan bahwa pendirian pusat data ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat literasi keuangan di Kabupaten Banyumas.

    “Kami berharap mahasiswa dan masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas dan terinformasi,” ujarnya.

    Turut hadir dalam acara ini Direktur Sinar Mas Sekuritas Rudi Utomo, serta perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed, Yudha Aryo Sudibyo SE Ak MSc PhD.

    Yudha mengatakan bahwa kerja sama FEB Unsoed dengan OJK bertujuan memperkuat peran kampus dalam mendorong literasi keuangan yang inklusif.

    “Melalui pusat data, akan memberikan pemahaman mahasiswa dan masyarakat agar lebih melek finansial, khususnya dalam memahami instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, dan reksa dana,” kata Yudha.

  • Selamat Hari Kartini 21 April 2025: Kartini, Al-Qur’an, dan Gen Z yang Haus Makna

    Selamat Hari Kartini 21 April 2025: Kartini, Al-Qur’an, dan Gen Z yang Haus Makna

    Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy,M.E. Dosen UIN Saizu Purwokerto

    TRIBUNJATENG.COM – Setiap bulan April, bangsa Indonesia kembali mengenang sosok agung bernama Raden Ajeng Kartini.

    Ia bukan sekadar nama di kalender nasional atau lirik dalam lagu gubahan WR Soepratman, tetapi simbol perjuangan emansipasi perempuan, pendidikan, dan pencerahan pikiran.

    Di balik kata-kata terkenalnya “Habis gelap terbitlah terang”, tersimpan perjalanan spiritual yang mendalam: kisah perjumpaannya dengan tafsir Al-Qur’an yang membuka cakrawala hidupnya.

    Tepatnya, saat Kartini menghadiri kajian KH. Sholeh Darat di Pendopo Bupati Demak, beliau tersentak oleh tafsir surah Al-Fatihah yang begitu dalam dan menyentuh.

    Bukan sekadar bacaan yang dihafal, tetapi makna yang menghidupkan. 

    “Kyai, betapa berdosanya para kiai,” keluh Kartini yang merasa selama ini hanya dibekali mantra, bukan pemahaman. 

    Dari situ, Kartini mendorong agar tafsir Al-Qur’an diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa—agar kaum perempuan, rakyat jelata, dan masyarakat awam bisa memahami isi kitab suci itu.

    Warisan Spiritual Kartini

    Seringkali kita hanya mengenang Kartini sebagai pelopor pendidikan bagi perempuan.

    Tapi lebih dari itu, Kartini juga haus akan ilmu agama—bukan hanya ritualistik, tapi yang esensial. 

    Ia belajar akhlak, tasawuf, dan tafsir Qur’an kepada KH. Sholeh Darat, yang kelak menjadi guru dari para ulama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari.

    Dalam usia yang sangat muda, Kartini menyadari satu hal penting: ilmu tanpa pemahaman adalah hampa.

    Dan pemahaman tanpa akhlak adalah bencana.

    Maka tak heran jika perjuangannya bukan hanya tentang membuka sekolah, tetapi membuka hati dan pikiran bangsanya.

    Di zaman modern ini, semangat Kartini masih relevan, bahkan sangat dibutuhkan. Kita hidup di era digital, zaman Gen Z yang serba cepat, penuh distraksi, dan dibanjiri informasi.

    Namun, justru di tengah derasnya arus informasi itu, banyak dari kita yang haus makna. Kita bisa dengan mudah membaca ribuan status, caption, atau thread—tapi seberapa sering kita benar-benar membaca hidup ini dengan makna?

    Kartini dan Gen Z: Titik Temu di Era Digital

    Generasi Z—yang lahir dan tumbuh bersama teknologi—memiliki akses tak terbatas pada informasi. Tapi, apakah mereka juga semakin dekat pada kebijaksanaan?

    Kartini muda mengkritik pembelajaran yang tanpa makna. Ia berani bertanya, bahkan kepada para ulama, tentang kenapa Al-Qur’an hanya diajarkan sebagai bacaan, bukan sebagai panduan hidup.

    Bukankah pertanyaan yang sama juga bisa diajukan hari ini?

    Di banyak tempat, masih banyak anak muda yang bisa membaca Al-Qur’an secara fasih, tapi tidak tahu apa itu rahmah, taqwa, atau husnudzan.

    Banyak pula yang memahami tren terkini, namun tidak tahu arah hidupnya. Maka, pertanyaannya: siapa yang akan menjadi “Kartini” baru di era ini?

    Kisah Kartini dan KH. Sholeh Darat bukan hanya romansa masa lalu, tetapi pelajaran bagi masa kini.

    Kita butuh lebih banyak ulama yang bisa menerjemahkan nilai-nilai Qur’an ke dalam bahasa zaman. 

    Kita juga butuh lebih banyak “Kartini muda” yang mau bertanya, belajar, dan berjuang agar pemahaman menjadi terang, bukan sekadar hafalan.

    Pendidikan untuk Akhlak dan Kemandirian

    Kartini adalah contoh ideal perempuan cerdas dan mandiri yang tetap menjunjung tinggi nilai dan adab.

    Ia tidak menolak kodrat sebagai perempuan, tetapi ia menolak untuk dibodohi atas nama tradisi. 

    Ia ingin perempuan bisa berdaya, bukan supaya bersaing dengan laki-laki, tetapi agar bisa mendidik generasi yang lebih baik.

    Banyak perempuan Gen Z hari ini yang punya mimpi besar.

    Mereka kuliah, bekerja, bahkan memimpin perusahaan sejak muda. 

    Tapi, apakah mereka juga membekali diri dengan akhlak dan adab yang dulu begitu dijaga Kartini? Sebab kecerdasan tanpa adab, hanya akan menciptakan generasi yang egois dan rapuh di balik layar sosial media.

    Sebaliknya, perempuan yang cerdas dan berakhlak akan menjadi fondasi keluarga dan masyarakat yang kuat.

    Ia tidak silau dengan pencapaian duniawi, tapi juga tidak meninggalkan dunia. 

    Ia bisa mandiri, sekaligus menjadi tempat bersandar. Inilah cita-cita Kartini yang mungkin belum tuntas: menjadikan perempuan Indonesia sebagai madrasah pertama dan utama, bukan hanya untuk anak-anaknya kelak, tetapi juga untuk lingkungannya sekarang.

    Menjadi Kartini Zaman Ini

    Hari ini, 21 April 2025, saat para ibu dan ayah mengantar anak-anak perempuan mereka ke sekolah, kita kembali melihat semangat Kartini itu hadir.

    Para “Kartini kecil” hari ini bukan hanya belajar berhitung atau membaca, tetapi juga diajari bagaimana menjadi pribadi yang baik, sopan, tangguh, dan bijak.

    Karena seperti Kartini, kita butuh perempuan yang tidak hanya pintar, tapi juga punya nilai.

    Perempuan Indonesia hari ini tidak kekurangan akses pendidikan, tapi jangan sampai kekurangan arah.

    Tidak kekurangan mimpi, tapi jangan sampai kekurangan makna.

    Jadilah Kartini masa kini yang bukan hanya ingin sukses secara pribadi, tapi juga memberi terang bagi orang lain. 

    Bacalah Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tapi sebagai cahaya. Jadikan teknologi bukan sebagai candu, tapi sebagai alat perjuangan.

    Kartini sudah menunjukkan caranya—mari kita teruskan perjuangannya.

    Selamat Hari Kartini. Untuk seluruh perempuan Indonesia. Teruslah menjadi cahaya dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. (*)

  • Kenapa Harus Kuliah di UIN Saizu Purwokerto? Rasakan Sendiri Keajaibannya

    Kenapa Harus Kuliah di UIN Saizu Purwokerto? Rasakan Sendiri Keajaibannya

    Oleh: Intan Diana Fitriyati
    Alumni UIN Saizu Purwokerto

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Dulu, kupikir setelah lulus SMA atau S1, kuliah atau kerja itu pasti. 

    Ternyata hidup tidak selalu berjalan mulus. Pendidikan mahal, realita keras, dan hidup menampar tanpa basa-basi.

    Sementara teman-teman sibuk daftar kuliah, aku justru sibuk bertahan hidup.

    Merantau dan bekerja jadi langkah awal yang harus kujalani. Jatuh bangun, sudah seperti tradisi.

    Tapi satu hal yang tak pernah padam: keyakinan bahwa jika niatnya baik, maka jalan pasti terbuka.

    Qadarullah, harapan itu datang kembali.

    Dengan ridha Ilahi dan restu walidayni, aku melangkah, tanpa ragu dan tanpa ingin menoleh ke belakang.

    Bagi banyak orang, kuliah mungkin biasa saja, tapi bagiku—itulah momen penting yang menandai akhir dari penantian dan awal dari perjalanan baru.

    Bukan karena keajaiban tiba-tiba menghampiri, bukan pula sekadar seremoni, tapi karena aku tahu, perjuangan tidak pernah sia-sia jika dititipkan pada-Nya.

    Slide terakhir dari perjalanan panjang itu, justru jadi langkah pertama di kampus yang tak pernah kuimpikan sebelumnya: UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, atau yang akrab dikenal sebagai UIN Saizu.

    Kupikir dulu, Purwokerto itu di mana? Tahu tempatnya saja tidak.

    Tapi sejak kecil, Bapak memang selalu memilihkan lembaga pendidikan yang berbeda dari pilihan teman-temanku. 

    Katanya, biar belajar mandiri. 

    Maka ketika teman-teman aliyah memilih Jogja, Semarang, atau Pekalongan, aku justru diarahkan ke kota yang tak punya satu pun kenalan di sana: Purwokerto.

    Dan di sinilah perjalanan itu dimulai.

    Ternyata, Purwokerto adalah kejutan manis yang penuh makna. Sebuah kota yang mungkin tidak terlalu besar, tapi sangat nyaman untuk dijadikan tempat belajar.

    Aksesnya mudah dari berbagai arah, biaya hidupnya relatif murah, dan fasilitasnya lengkap. 

    Apalagi bagi mahasiswa, kota ini terasa ramah, bersahabat, dan tidak menekan.

    UIN Saizu sendiri memiliki banyak keunggulan yang jarang ditemukan di kampus lain. Salah satunya adalah internasionalisasi kampus.

    Meskipun terletak di kota yang tidak sepopuler Jogja atau Bandung, UIN Saizu mampu menjalin jejaring global dan menjadi kampus desa yang mendunia. 

    Hari ini, UIN Saizu bukan hanya milik mahasiswa lokal. Mahasiswa dari Malaysia, Yaman, Palestina, Filipina, dan negara-negara lainnya turut belajar di sini.

    Ini bukti bahwa kualitas pendidikan dan atmosfer akademiknya mampu menembus batas negara.

    Keberadaan mahasiswa internasional membawa warna baru dalam kehidupan kampus. Diskusi menjadi lebih kaya perspektif, interaksi lintas budaya terasa di ruang-ruang kelas, dan setiap mahasiswa bisa merasakan pengalaman global tanpa harus ke luar negeri. 

    UIN Saizu aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan internasional, membuka peluang pertukaran pelajar, riset kolaboratif, hingga program double degree di masa depan.

    Tidak hanya itu, UIN Saizu menyediakan jenjang pendidikan lengkap mulai dari Program Sarjana (S1), Magister (S2), hingga Doktoral (S3). Program Pascasarjana di kampus ini dikenal unggul dan terus berkembang. 

    Dengan pengajar-pengajar yang kompeten, bergelar doktor dan profesor dari berbagai bidang keilmuan, mahasiswa tidak hanya mendapat ilmu, tapi juga dibimbing untuk tumbuh secara akademik dan spiritual.

    Suasana kampus yang inklusif dan terbuka membuat diskusi-diskusi intelektual bisa berkembang dengan sehat.

    Saya dulu sempat mengira belajar di kampus negeri berbasis agama hanya akan fokus pada hal-hal keislaman saja.

    Tapi ternyata, pembelajarannya sangat luas dan adaptif. Di luar kelas, pembelajaran berlanjut di organisasi. Kampus ini benar-benar mendukung siapa pun yang ingin berkembang. 

    Atmosfer akademik terasa hidup, tapi tidak menekan. Fasilitasnya memadai, dosen-dosennya inspiratif, dan yang lebih penting: banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. 

    Ada KIP Kuliah, Beasiswa LPDP, Bank Indonesia, dan berbagai program bantuan pendidikan lainnya.

    Bahkan sekarang, jumlah dan jenis beasiswanya makin beragam. Dan ya, di kampus ini juga saya bertemu jodoh. Hehe. Bonus indah yang tidak saya rencanakan, tapi disyukuri setiap hari.

    Satu hal yang membuat saya jatuh cinta: Purwokerto sebagai kota pendidikan. Kota ini tenang, tidak bising, tapi hidup. Banyak tempat yang bisa jadi pelarian ketika pikiran penat karena tugas atau skripsi.

    Mau refreshing? Tinggal melipir sedikit, kamu bisa menemukan curug-curug cantik, gemericik air sungai, dan udara segar khas pegunungan. 

    Tidak heran jika banyak pensiunan pejabat negara memilih tinggal di sini—karena nyaman dan tentram.

    Saya sempat beberapa kali ke Baturraden. Meskipun belum kesampaian muncak Gunung Slamet, itu sudah cukup untuk membuat saya merasa kecil di hadapan Allah.

    Di atas sana, ketika melihat alam terbentang, buliran air mata tak tertahan. Bukan karena sedih, tapi karena syukur yang luar biasa.

    Syukur karena diberi kesempatan kuliah. Syukur karena hidup membawa saya ke tempat yang tak pernah saya bayangkan, namun ternyata membawa begitu banyak kebaikan.

    UIN Saizu Purwokerto bukan kampus besar dengan gedung pencakar langit. Tapi justru di kesederhanaannya, ia menyimpan kekuatan.

    Di balik tembok kampus ini, ada ribuan cerita perjuangan. 

    Ada mahasiswa dari pelosok yang mengejar mimpi. Ada harapan-harapan yang tumbuh, dan ada cinta yang bersemi dalam diam.

    Jadi, kalau kamu sedang mencari kampus yang tidak hanya mendidik otak tapi juga membuka jendela dunia, UIN Saizu Purwokerto adalah jawabannya.

    Dan kalau kamu ingin tinggal di kota yang bisa membuatmu betah belajar, tenang melangkah, dan bersyukur setiap hari, maka Purwokerto adalah rumah keduamu. (*)

    Jangan ragu. Daftar, datang, dan rasakan sendiri keajaibannya. (*)

    UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!!
    #uinsaizu #uinsaizupurwokerto #uinsaizumaju

  • H-2 UTBK-SNBT 2025, Ini Daftar 74 Lokasi Ujiannya – Halaman all

    H-2 UTBK-SNBT 2025, Ini Daftar 74 Lokasi Ujiannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 akan segera dimulai dalam dua hari lagi, tepatnya pada 23 April 2025. 

    Para peserta dari seluruh Indonesia kini tengah mempersiapkan diri, termasuk memastikan lokasi ujian masing-masing di 74 pusat UTBK yang telah ditetapkan.

    Terdapat 74 pusat UTBK yang tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia. 

    Peserta diharapkan memilih pusat UTBK yang terdekat dengan domisili mereka untuk memudahkan akses saat ujian.​

    Berikut adalah daftar 74 lokasi UTBK:

    1. Universitas Syiah Kuala: Gedung ICT Center USK, Jl. Syekh Abdul Rauf No.2, Kopelma Darussalam, Banda Aceh Kode Pos 23111 

    2. Universitas Malikussaleh: UPT Pusat Komputer Jl. Irian No. 1 Komplek Kampus Bukit Indah, Blamg Pulo – Lhokseumawe Kode Pos 24355 

    3. Universitas Teuku Umar: Universitas Teuku Umar UPT. TIK. Gedung F Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo Kabupaten Aceh Barat Kode Pos 23615 

    4. Universitas Samudra: Ruang Kesekretariatan Penerimaan Mahasiswa Baru, Gedung Biro Rektor Universitas Samudra, Meurandeh Kota Langsa – Aceh Kode Pos 24416 

    5. Institut Seni Budaya Indonesia Aceh: Gedung Utama ISBI Aceh Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911, Aceh, Indonesia 

    6. Universitas Sumatera Utara: Pusat Pelayanan Terpadu, Gedung Biro Pusat Administrasi Lantai 1 Kampus USU Padang Bulan Jalan dr. T. Mansyur No. 9 Kode Pos 20155 

    7. Universitas Negeri Medan: Ruang VIP Room Gedung Serbaguna Unimed Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Kode Pos 20221 

    8. Universitas Riau: Sekretariat UTBK SBMPTN, Gedung Rektorat Lantai 2 Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru Kode Pos 28293 

    9. Universitas Maritim Raja Ali Haji: Jalan Politeknik Senggarang Tanjungpinang Kode Pos 29115 

    10. Universitas Andalas: Gedung Rektorat Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang Kode Pos 25163 

    11. Universitas Negeri Padang: Gedung Rektorat Lama Bagonjong Lt. 1 Jalan Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang Kode Pos 25132 

    12. Institut Seni Indonesia Padang Panjang: Gedung Rektorat Jl. Bahder Johan, Kota Padangpanjang Sumatera Barat Kode Pos 27128 

    13. Universitas Jambi: Gedung Balairung Lantai 2 Kampus UNJA Mendalo Jl. Raya Jambi – Muara Bulian Km.15 Mendalo Indah Jambi Kode Pos 36361 

    14. Universitas Bengkulu: Rektorat Universitas Bengkulu, Jalan WR Supratman Kandang Limun Bengkulu Kode Pos 38371 

    15. Universitas Sriwijaya: Gd. Student Center Lt. 4 Kampus Unsri Inderalaya, Jln. Palembang-Prabumulih, KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir 30622 

    16. Universitas Bangka Belitung: Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama, Gedung Rektorat Kampus Terpadu UBB Balunijuk – Merawang, Kab. Bangka, Kodepos 33172 

    17. Universitas Lampung: Gedung UPT. TIK Unila Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung Kode Pos 35145 

    18. Institut Teknologi Sumatera: Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan Kode Pos 35365 

    19. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Jl. Raya Palka km.3 Sindangsari, Pabuaran, Kab. Serang – Banten 42163 

    20. Universitas Indonesia: Gedung Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UI Jl. Prof. Dr. Sujudi, Kampus UI Depok, Jawa Barat Kode Pos 16424 

    21. Universitas Negeri Jakarta: Kampus A UNJ, Gedung Dewi Sartika, Lt. 1, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur, 13220 

    22. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta: Kampus Pondok Labu UPNVJ, Jl. RS. Fatmawati No.1 Pondok Labu Jakarta Selatan Gedung Rektorat Lantai 1 Plaza Penmaru Kode Pos 12450 

    23. Universitas Singaperbangsa Karawang: Jalan H.S. Ronggowaluyo, Telukjambe Timur Kab. Karawang, Propinsi Jawa Barat. Kode Pos 41361 

    24. Institut Teknologi Bandung: Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahaiswaan CCAR ITB lantai 4 Jalan Tamansari no 64 Bandung Kode Pos 40116 

    25. Universitas Padjadjaran: Unit Layanan Terpadu (ULT) Lantai Dasar Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Jalan Ir. Soekarno Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363 d/h Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Pelayanan hari Senin-Jumat dan jam kerja 08.30-15.00 WIB Kode Pos 45363 

    26. Universitas Pendidikan Indonesia: Divisi RMB Direktorat Akademik UPI Jalan Dr. Setiabudhi no 229 Bandung Kode Pos 40154 

    27. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung: Jalan Buahbatu No.212 Bandung Kode Pos 40265 

    28. Institut Pertanian Bogor Lembaga Manajemen Informasi dan Transformasi Digital (LMITD) IPB. Kampus IPB Dramaga Gedung B Perpustakaan Lantai 3 Kode Pos 16680 

    29. Universitas Siliwangi: UPT TIK Universitas Siliwangi Gedung Rektorat Lt. 2 Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya Kode Pos 46115 

    30. Universitas Jenderal Soedirman: Gedung Registrasi dan Alumni Komplek Rektorat UNSOED Jl. Prof HR Bunyamin 708 Purwokerto Jawa Tengah Kode Pos 53122 

    31. Universitas Tidar: Humas (BAKPK) Universitas Tidar Jl. Kapten Suparman 39, Magelang, Jawa Tengah Kode Pos 56116 

    32. Universitas Sebelas Maret: Gedung SPMB UNS Jl. Ir Sutami 36 a Kentingan Jebres Surakarta Kode Pos 57126 

    33. Institut Seni Indonesia Surakarta: Kampus I ISI Surakarta, Gedung Akademik Pusat Lantai II Jl. Ki Hajar Dewantara No.19 Kentingan Jebres Surakarta Kode Pos 57126 

    34. Universitas Diponegoro: Sekretariat Penerimaan Mahasiswa Baru Gedung ICT Center, Lantai 1, Jl. Prof. Soedarto SH. Kampus Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 

    35. Universitas Negeri Semarang: Admisi dan Layanan Terpadu, Lantai 1 Sayap Kanan Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang Kode Pos 50229 

    36. Universitas Gadjah Mada: Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM Jl. Pancasila, Bulaksumur, Yogyakarta Kode Pos 55281 

    37. Universitas Negeri Yogyakarta: Kantor Layanan Admisi Gedung IKA UNY, Lt.1 Jl. Colombo No.1 Yogyakarta Kode Pos 55281 

    38. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta: Bagian Humas Gedung Rektorat Jl SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta Kode Pos 55283 

    39. Institut Seni Indonesia Yogyakarta: Bagian Pendidikan Gedung Rektorat Lantai 1 ISI Yogyakarta Jl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon, Bantul, D.I. Yogyakarta Kode Pos 55188 

    40. Universitas Jember: Bagian Akademik Kantor Pusat, Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember Kode Pos 68121 

    41. Universitas Brawijaya: Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Universitas Brawijaya Gedung Rektorat lt 2. Jl. Veteran Kota Malang. Kode Pos 65145 

    42. Universitas Negeri Malang: Sub Direktorat Seleksi, Direktorat Pendidikan – Gedung Graha Rektorat Lantai 2 Universitas Negeri Malang – Jl. Semarang no. 5 Malang Kode Pos 65145 

    43. Universitas Airlangga: Kantor PPMB, Gedung ACC (Airlangga Convention Center) Kampus C UNAIR Jl. Mulyorejo Surabaya Kode Pos 60115 

    44. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya: Direktorat Pendidikan Sarjana dan Pascasarjana ITS, Gedung KPA dr. Angka Lantai 1, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Kode Pos 60111 

    45. Universitas Negeri Surabaya: Gedung Rektorat Lt. 1 Kantor ULT Kampus Unesa Jl. Lidah Wetan Surabaya Kode Pos 60213 

    46. Universitas Trunojoyo: Gedung Rektorat lantai 1 Kampus Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO Box 2 Kamal – Bangkalan Kode Pos 69162 

    47. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur: UPT TIK, Gedung Giri Pustaka Lantai 1 Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya Kode Pos 60294 

    48. Universitas Tanjungpura: Jln. Prof. DR. H. Hadari Nawawi Pontianak Kode Pos 78124 

    49. Universitas Palangka Raya: Kampus UPR Tunjung Nyaho, Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kode Pos 73112 

    50. Universitas Lambung Mangkurat: Biro Akademik dan Kemahasiswaan ULM Gedung Rektorat Lantai 1 Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Kayu Tangi, Banjarmasin Kode Pos 70124 

    51. Universitas Mulawarman: Bagian Akademik, Gedung Rektorat UNMUL Jalan Kuaro Kampus Gunung Kelua, Kota Samarinda Kode Pos 75119 

    52. Universitas Borneo: TarakanJl. Amal Lama No 1 Tarakan Gedung Rektorat Lantai 1 Ruang.BAKK Kode Pos 77123 

    53. Universitas Borneo Tarakan: Jl. Amal Lama No 1 Tarakan Gedung Rektorat Lantai 1 Ruang.BAKK Kode Pos 77123 

    54. Universitas Udayana: Gedung Lecture Building Lantai III, Bagian Akademik dan Statistik BAKH, Jl. Prabu Udayana Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80361 

    55. Universitas Pendidikan Ganesha: Jalan Udayana No 11 Singaraja Kode Pos 81116 

    56. Institut Seni Indonesia Denpasar: Jl. Nusa Indah Denpasar Kode Pos 80235 

    57. Universitas Mataram: Rektorat Universitas Mataram, Jalan majapahit no 62. Mataram – NTB, Gedung Rektorat Ruang Akademik dan Evaluasi Lt 1. Kode Pos 83125 

    58. Universitas Nusa Cendana: UPT. TIK Undana, Gedung ICT Centre, Jl. Adisucipto, Kampus Undana, Penfui, Kupang, NTT Kode Pos 85001 

    59. Universitas Timor: Jl. KM 09 Kelurahan Sasi, Kefamenanu, Kabupaten TTU Kode Pos 85613 

    60. Universitas Hassanuddin: Direktorat Pendidikan, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdakaan km.10 Makassar Kode Pos 90245 

    61. Universitas Negeri Makassar: ICT Center, Menara Pinisi UNM, Sayap B Lt. 1 Jl. AP Pettarani Makassar Kode Pos 90222 

    62. Universitas Sam Ratulangi: Gedung Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNSRAT Lt.1 Jl. Kampus Bahu, Manado Kode Pos 95115 

    63. Universitas Negeri ManadoPusat Komputer UNIMA Kode Pos 95618 

    64. Universitas Tadulako: Jl. Soekarno Hatta Km 9 Palu Sulawesi Tengah Kode Pos 94118 

    65. Universitas Sulawesi Barat: Jalan Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH, MH Talumung Kode Pos 91412 

    66. Universitas Haluoleo: Gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Jl. HEA Mokodompit Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari Kode Pos 93231 

    67. Universitas Negeri Gorontalo: Jl. Jenderal Sudirman No 6 Dulalowo Timur Kota Tengah Kota Gorontalo Kode Pos 96128 

    68. Universitas Sembilanbelas November Kolaka: Jl. Pemuda No. 339 Kel. Tahoa Kolaka Sulawesi Tenggara Kode Pos 93517 

    69. Universitas Pattimura: Gedung Rektorat, Jl. Ir. M. Putuhena, Gedung Rektorat Kampus Poka – UNPATTI Kode Pos 97233 

    70. Universitas Khairun: Gedung Rektorat Universitas Khairun Jl. Pertamina Kampus II Unkhair Gambesi Kota Ternate Kode Pos 97719 

    71. Universitas Cenderawasih (Jayapura): Rektorat Universitas Cenderawasih Jl Kamp Wolker Yabansai Kota Jayapura Kode Pos 99351 

    72. Universitas Musamus Merauke: Universitas Musamus, Jl. Kamizaun Mopah Lama No.1 (Gedung Rektorat) Kode Pos 99611 

    73. Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua: Kompleks Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Jalan Kampwolker, Uncen Atas Waena, Jayapura 

    74. Universitas Papua: Gedung Biro Akademik kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) Universitas Papua Jl. Gunung salju Amban Manokwari Papua Barat kode pos 98314

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Diduga Bundir, Kakek Warga Mangunharjo Kota Probolinggo Tewas Tertabrak Kereta Api

    Diduga Bundir, Kakek Warga Mangunharjo Kota Probolinggo Tewas Tertabrak Kereta Api

    Probolinggo (beritajatim.com) – Seorang warga lanjut usia di Kota Probolinggo dilaporkan meninggal dunia setelah tertabrak kereta api. Korban, Waras Supriyadi, yang diketahui berusia 60 tahun dan beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, tewas usai insiden yang terjadi di perlintasan kereta api.

    Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (20/4/2025) sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Korban tertabrak oleh Kereta Api (KA) Logawa jurusan Ketapang-Purwokerto saat melintas di perlintasan sebidang berpalang pintu yang terletak di Jalan Ikan Kerapu, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

    Berdasarkan rekaman video amatir warga yang sempat beredar, korban Waras Supriyadi terlihat berjalan menyusuri rel kereta api di lokasi kejadian. Di saat yang bersamaan, KA Logawa yang datang dari arah timur menuju barat, diketahui hendak berhenti di Stasiun Kota Probolinggo.

    Meskipun masinis KA Logawa telah berulang kali membunyikan klakson lokomotif sebagai peringatan, korban dilaporkan tidak mengindahkan suara peringatan tersebut. Akibatnya, insiden “temperan” atau tabrakan antara kereta api dan korban tak dapat dihindarkan, menyebabkan korban terlindas kereta.

    Manager Hukum dan Humas Daerah Operasi (Daop) 9 Jember, Cahyo Widiantoro, membenarkan kejadian tersebut. “Masinis kereta sudah membunyikan suling lokomotif berkali-kali, namun justru tidak dihiraukan oleh orang tersebut sehingga menyebabkan insiden temperan tidak terhindarkan,” jelas Cahyo Widiantoro.

    Akibat insiden ini, KA Logawa sempat berhenti sejenak untuk melakukan pemeriksaan rangkaian sebelum melanjutkan perjalanan menuju Ketapang. Kejadian ini menyebabkan KA Logawa mengalami kelambatan perjalanan sekitar 5 menit dari jadwal yang seharusnya.

    Sementara itu, korban Waras Supriyadi yang mengalami luka berat segera dievakuasi dari lokasi kejadian dan dilarikan ke RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo untuk mendapatkan penanganan medis. Namun nahas, korban dilaporkan menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan penyesalannya atas insiden tersebut. KAI kembali mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah Kota Probolinggo, untuk tidak melakukan aktivitas apapun di jalur kereta api karena sangat membahayakan keselamatan diri sendiri dan perjalanan kereta api. [ada/aje]

  • PT KAI Daop 4 Semarang Siapkan 90 Ribu Tiket Pada Libur Panjang

    PT KAI Daop 4 Semarang Siapkan 90 Ribu Tiket Pada Libur Panjang

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang siapkan 90 ribu tiket pada libur panjang Wafat Yesus Kristus dan Paskah.

    Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan mulai Kamis, 17 April hingga Minggu, 20 April 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang menyiapkan sebanyak 90.094 tiket kereta api atau rata-rata 22.524 tiket per hari untuk masyarakat yang ingin bepergian dengan moda transportasi kereta api.

    “KAI Daop 4 Semarang mengoperasikan sebanyak 33 perjalanan kereta api per hari yang berangkat dari stasiun wilayah Daop 4 Semarang, dengan tujuan ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, Surabaya, Purwokerto, Tegal, Solo, Madiun, Jember hingga Banyuwangi,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).

    Menurutnya, terdapat  62 perjalanan KA yang melintas di wilayah Daop 4 Semarang. 

    Total terdapat 95 perjalanan kereta api penumpang per hari yang beroperasi selama periode empat hari long weekend tersebut.

    Lanjutnya, pada pukul 09.00 WIB,  mencatat sebanyak 50.105 tiket telah terjual untuk periode libur panjang, atau rata-rata 12.526 tiket per hari.

    Tingkat penjualan tiket mencapai 56 persen, KAI mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemesanan.

    “Masih banyak tiket yang tersedia. Kami mengajak masyarakat untuk segera merencanakan perjalanannya dan membeli tiket melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, atau kanal resmi lainnya yang telah bekerja sama dengan KAI,” jelasnya.

    Ia menuturkan peningkatan mobilitas masyarakat diprediksi akan terus terjadi, dengan estimasi jumlah penumpang yang diberangkatkan dari wilayah Daop 4 Semarang mencapai lebih dari 20 ribu orang pada hari. 

    “Kepadatan keberangkatan penumpang  akan berlangsung pada Jumat, 18 April dan Minggu, 20 April 2025, dengan jumlah penumpang yang diberangkatkan mencapai lebih dari 21 ribu orang per hari,” tandasnya.(rtp)

     

     

     

  • Pakar: Tim media kepala daerah jangan sekadar untuk pencitraan

    Pakar: Tim media kepala daerah jangan sekadar untuk pencitraan

    Kadang tim media kepala daerah justru membuat konten sekadar untuk ramai-ramai atau pencitraan.

    Purwokerto (ANTARA) – Pakar komunikasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Profesor Mite Setiansah mengharapkan tim media yang dibentuk kepala daerah di luar bagian protokol dan komunikasi pimpinan (prokompim) maupun dinas komunikasi dan informatika tidak sekadar untuk membangun pencitraan.

    “Jangan sampai ketika tim media kepala daerah membuat konten di medsos (media sosial) justru malah menimbulkan respons yang negatif, itu harus sudah dimitigasi dari awal,” kata Prof. Mite Setiansah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

    Dalam hal ini, kata dia, tim media kepala daerah ketika membuat konten untuk medsos harus memperhitungkan apakah konten tersebut akan membangun dukungan publik atas kebijakan kepala daerah ataukah justru bakal menimbulkan respons negatif.

    Bahkan, lanjut dia, kadang tim media kepala daerah justru membuat konten sekadar untuk ramai-ramai atau pencitraan.

    “Itu justru menjadikan kepala daerahnya tidak berwibawa,” katanya.

    Prof. Mite mengatakan bahwa tim media harus paham bahwa tujuannya bukan hanya ramai-ramai atau untuk popularitas kepala daerah saja, melainkan untuk memberikan dukungan kepada personal kepala daerah, termasuk dukungan pada kebijakannya.

    Oleh karena itu, kata dia, tim media kepala daerah harus berkolaborasi dengan bagian prokompim maupun dinkominfo setempat agar konten yang dibuat selaras dengan kebijakan pemerintah daerah, bukan sekadar untuk pencitraan.

    Pakar komunikasi ini lantas mengemukakan bahwa kepala daerah mau atau tidak mau harus mengetahui karakteristik masyarakat saat sekarang seperti apa sehingga tidak bisa lagi hanya mengandalkan dari sudut pandangnya sendiri dengan menilai gaya komunikasi politiknya sudah bagus.

    “Bagaimanapun kepala daerah harus mempelajari kultur masyarakat sekarang seperti apa, karakteristik masyarakat seperti apa. Apalagi, kehadiran media sosial, media digital, pasti membangun kultur atau pola komunikasi yang berbeda-beda,” katanya.

    Pada zaman dahulu, lanjut dia, masyarakat tidak bisa protes secara langsung. Namun, sekarang begitu ada yang dirasa tidak cocok, banyak sekali saluran yang dapat digunakan untuk sampaikan pendapat atau aspirasinya.

    Menurut dia, hal itu juga harus dipelajari dan dipahami oleh para pembuat kebijakan atau pemerintah sebagai kultur komunikasi yang baru.

    “Kepala daerah tidak boleh kemudian mengatakan ‘wah kenapa sih masyarakat sekarang protesan’,” kata Prof. Mite.

    Ia lantas berkata, “Itu memang kultur yang terbentuk karena adanya media digital, semuanya ingin serbacepat, tidak sabaran. Kalau telat sedikit, langsung mencari sumber informasi yang lain.”

    Terkait dengan hal itu, Prof. Mite mengatakan bahwa kepala daerah harus mengoptimalkan kerja sama dengan media arus utama, media sosial, dan pemangku kepentingan untuk merespons cepat atas kritikan atau protes dari masyarakat, termasuk mengantisipasi penyebaran hoaks.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • 4 Hakim Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi CPO, Ini Sosoknya!

    4 Hakim Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi CPO, Ini Sosoknya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan empat orang hakim sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait vonis lepas dalam perkara korupsi pemberian izin ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak goreng yang disidangkan di pengadilan negeri Jakarta Pusat.

    Selain para hakim, kasus ini juga menyeret tiga perusahaan besar yang diduga terlibat dalam praktik korupsi tersebut, yakni PT Wilmar Group, PT Permata Hijau Group, dan PT Musim Mas Group. Berikut profil keempat hakim yang menjadi tersangka:

    Hakim Tersangka Kasus Korupsi CPO

    1. Muhammad Arif Nuryanta

    Muhammad Arif Nuryanta merupakan aparatur sipil negara di lingkungan Mahkamah Agung dengan pangkat pembina utama muda golongan IV/C. Berdasarkan informasi dari situs resmi pengadilan negeri Jakarta Selatan, Arif saat ini menjabat sebagai ketua pengadilan negeri Jakarta Selatan sejak dilantik pada 6 November 2024.

    Arif dikenal memiliki perjalanan karier yang panjang di dunia peradilan. Ia pernah dipercaya sebagai ketua PN Bangkinang pada 2016, lalu melanjutkan kiprahnya sebagai hakim di PN Banjarbaru, ketua PN Tebing Tinggi.

    Selain itu, ia juga pernah menjabat ketua PN Purwokerto, hakim PN Jakarta Selatan, ketua PN Pekanbaru, hingga menjabat sebagai wakil ketua PN Jakarta Pusat sebelum akhirnya menjadi ketua PN Jakarta Selatan.

    2. Djuyamto

    Djuyamto saat ini bertugas sebagai hakim tingkat pertama di pengadilan negeri Jakarta Selatan. Ia lahir di Sukoharjo pada 18 Desember 1967 dan merupakan lulusan ilmu hukum dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tahun 1992.

    Gelar magister diperolehnya pada 2020, dan pada tahun-tahun berikutnya ia meraih gelar doktor dari fakultas hukum di kampus yang sama.

    Djuyamto mengawali kariernya sebagai hakim di PN Tanjungpandan tahun 2002. Ia juga pernah bertugas di PN Temanggung dan pengadilan negeri Karawang.

    Tahun 2013, ia menjabat sebagai hakim yustisial dan panitera pengganti di Mahkamah Agung. Kariernya berlanjut sebagai ketua PN Dompu di NTB, lalu pindah ke Pengadilan Tinggi Bandung, dan sejak 2019 menjadi hakim di PN Jakarta.

    3. Agam Syarief Baharuddin

    Agam merupakan salah satu hakim dalam perkara korupsi minyak goreng di PN Jakarta Pusat. Lulusan sarjana hukum dari Universitas Syiah Kuala ini meraih gelar magister hukum dari Universitas Sebelas Maret pada 2009.

    Ia memulai karier sebagai hakim di PN Sukoharjo pada 2009. Pada 2017, Agam diangkat menjadi ketua PN Demak dan menjabat selama lima tahun. Pada 2021, ia dimutasi ke PN Jakarta Timur sebagai hakim.

    4. Ali Muhtarom

    Ali Muhtarom adalah hakim ad hoc tindak pidana korupsi di PN Jakarta Pusat. Ia lahir pada 35 Agustus 1972 dan memulai kariernya sebagai hakim adhoc di PN Kupang pada 2017. Pada 2020, ia dipindahkan ke PN Jakarta Pusat dan bertugas hingga saat ini.

    Namanya menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap vonis lepas terkait perkara korupsi minyak goreng yang tengah bergulir.

    Jerat Hukum

    Ali Muhtarom, Agam Syarief Baharuddin, dan Djuyamto dijerat dengan Pasal 12 huruf c juncto Pasal 12 huruf b, juncto Pasal 6 ayat (2), juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2021, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Sementara itu, kasus korupsi Arif Nuryanta dijerat dengan pasal yang lebih kompleks, yakni Pasal 12 huruf c, juncto Pasal 12 huruf b, juncto Pasal 6 ayat 2, juncto Pasal 12 huruf a, juncto Pasal 5 ayat 2, juncto Pasal 11, juncto Pasal 18 UU Tipikor, dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

  • Polisi Akan Gelar Rekonstruksi Kasus Dokter dan Istri Aniaya ART di Jakarta Timur, Korban Dihadirkan – Halaman all

    Polisi Akan Gelar Rekonstruksi Kasus Dokter dan Istri Aniaya ART di Jakarta Timur, Korban Dihadirkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Timur akan menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan asisten rumah tangga (ART) inisial SR yang dilakukan dokter berinisial AMS (41) dan istrinya SSJH (35).

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan korban SR akan didatangkan dari Banyumas ke Jakarta

    “Kita akan melakukan rekonstruksi kasus ini jadi kami akan mendatangkan ART tersebut ke Jakarta dan kita akan menginapkan dia di rumah aman,” ucapnya di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (15/4/2025).

    Menurutnya, korban menderita luka berat akibat penganiayaan yang dilakukan dua pelaku. 

    Korban menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit.

    Pihak kepolisian juga bakal melakukan pemeriksaan psikis dua terhadap kedua pelaku. 

    Dari hasil keterangan korban, kedua pelaku juga pernah menganiaya ART sebelumnya akan tetapi berakhir secara kekeluargaan.

    “Kita akan lakukan pemeriksaan psikiatri,” ujar dia.

    Sebagai informasi, aksi dokter AMS dan istrinya terbongkar setelah peristiwa viral di media sosial.

    Diketahui SR mulai bekerja di rumah milik AMS pada November 2024.

    Kemudian, pada Maret 2025, SR pun meminta pulang ke kampung halamannya.

    Pada Selasa (8/3/2025) keluarga korban menerima kabar bila pihaknya harus membayar uang Rp 5 juta untuk menembus kepulangan SR.

    Lantas keluarga SR pun melaporkan hal tersebut kepada kepala desa dan diteruskan ke Mapolsek Somagede.

    SR pun akhirnya tiba di rumahnya pada Jumat (21/4/2025) dini hari, dengan kondisi penuh luka pada sekujur tubuhnya.

    Kepada keluarga, S mengaku dibelikan tiket bus Jakarta-Purwokerto oleh majikannya.

    Namun S tidak diberi uang, sehingga sempat terkatung-katung di Terminal Purwokerto. 

    Beruntung, ada tukang ojek yang mengantarkannya ke rumah yang berjarak sekitar 18 km dari terminal.

    Hingga akhirnya SR pun tiba di rumah.

    pada saat itu lah keluarga mengetahui kondisi korban penuh luka dan lebam di tubuhnya.

    Keluarga dan tetangga yang curiga korban mengalami penganiayaan selama bekerja sekitar 6 bulan di rumah dokter AMS.

    Hingga akhirnya peristiwa tersebut pun diviralkan dan akhirnya polisi bergerak melakukan penyelidikan.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya meningkat status penyelidikan ke tahap penyidikan setelah menemukan alat bukti terjadinya unsur pidana dalam perkara tersebut.

    “Pelaku ditangkap pada 8 April 2025 dan langsung dilakukan penahanan,” kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Mapolres Jakarta Timur, Jumat (11/4/2025).

    Nicolas menuturkan, kasus penganiayaan ART itu sempat viral di media sosial setelah seorang Wakil Ketua Komisi III DPR RI sempat mengunggah video penganiayaan ART tersebut.

    “Kasus penganiayaan ART sempat viral di media sosial. kemudian kita dalami,” ucapnya.

    Potong Rambut Hingga Sunat Gaji Korban

    Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkap bentuk penganiayaan pelaku terhadap korban.

    “Melakukan penganiayaan itu dengan cara dipukul, dijambak, ditendang, dibenturkan ke meja dan juga ke lantai,” katanya di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (11/4/2025).

    “Bahkan rambutnya dipotong dengan acak-acakan oleh majikan perempuannya,” imbuh dia.

    Adapun akibat penganiayaan itu, korban yang berasal dari Banyumas menderita luka berat dan sudah mendapat penanganan intensif di RSUD Banyumas.

    “Kami dari Polres Jakarta Timur sudah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait yang ada di Banyumas Polres Banyumas maupun Pihak UPT PPA yang ada di Banyumas,” ujar dia.

    Tak hanya melakukan penganiayaan, kedua tersangka pun diketahui melakukan pemotongan gaji terhadap korban.

    Hal tersebut berdasarkan keterangan dari korban.

    Korban mengaku upahnya dibayar tidak sesuai dengan nominal yang disepakati, alasannya tak puas kinerja korban.

    Motif Penganiayaan

    Hasil pendalaman, motif pelaku menganiaya korban lantaran pekerjaannya tidak memuaskan yaitu pekerjaan korban tidak bersih, mulai dari menyapu, mengepel, mencuci hingga mengasuh tiga anak.

    “Pengakuan tersangka merasa pekerjaan korban selalu tidak sesuai harapan dengan alasan pekerjaan korban tidak bersih, sehingga dianiaya,” kata Kapolres.

    Pihak kepolisian menyebut SSJH selaku ibu dari anak-anak yang diasuh korban merupakan pelaku utama yang menginisiasi penganiayaan.

    SSJH yang melihat kesalahan korban langsung melakukan penganiayaan kepada korban.

    Alih-alih melerai, suami SSJH yang berprofesi dokter turut membantu penganiayaan tersebut.

    “Sehingga Ibu majikan karena melihat hal itu dan melakukan penganiayaan dan juga dibantu kadang dibantu oleh suaminya,” ujar Nicolas.

    Dalam kasus ini polisi sudah menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, satu diantaranya rekaman CCTV. 

    Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 44 ayat 2 UU RI Nomor 23 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP.

    Ancaman pidananya 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 30 juta.