kab/kota: Purwokerto

  • 20 Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Telah Dilengkapi Fasilitas Face Recognition – Halaman all

    20 Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Telah Dilengkapi Fasilitas Face Recognition – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menghadirkan inovasi baru yang ditujukan bagi pelanggan setianya.

    Inovasi tersebut berupa fasilitas Face Recognition Boarding Gate atau pemindai wajah penumpang untuk proses boarding.

    Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.

    Lantas, stasiun mana saja yang sudah dilengkapi fasilitas Face Recognition Boarding Gate ?

    Daftar Stasiun 

    Dikutip dari Instagram @kai121_ berikut stasiun kereta api yang telah menerapkan Face Recognition Boarding Gate:

    *) DAOP 1 Jakarta

    1. Stasiun Gambir

    2. Stasiun Bekasi 

    3. Stasiun Pasar Senen

    *) DAOP 2 Bandung

    4. Stasiun Bandung

    5. Stasiun Kiaracondong

    *) DAOP 3 Cirebon 

    6. Stasiun Cirebon atau Cirebon Kejaksan

    *) DAOP 4 Semarang

    7. Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng

    8. Stasiun Pekalongan

    9. Stasiun Tegal

    *) DAOP 5 Purwokerto

    10. Stasiun Purwokerto

    11. Stasiun Kutoarjo

    *) DAOP 6 Yogyakarta

    12. Stasiun Tugu Yogyakarta

    13. Stasiun Lempuyangan

    14. Stasiun Solo Balapan

    *) DAOP 7 Madiun

    15. Stasiun Madiun

    *) DAOP 8 Surabaya

    16. Stasiun Surabaya Gubeng

    17. Stasiun Surabaya Pasar Turi

    18. Stasiun Malang

    *) DAOP 9 Jember

    19. Stasiun Jember

    *) Divre 1 Sumatra Utara

    20. Stasiun Medan.

    Cara Daftar 

    Berikut langkah-langkah mendaftar Face Recognition Boarding Gate sebagai berikut:

    Pendaftaran lewat Aplikasi Access by KAI

    – Masuk ke aplikasi Access by KAI dengan akun yang sudah terdaftar 

    – Klik menu “Akun” 

    – Klik “Registrasi Face Recognition” 

    – Lengkapi nama, nomor NIK, tanggal lahir, dan foto diri 

    – Pada halaman foto selfie klik “Ambil Foto KTP” dan lakukan pengambilan foto selfie

    – Cek dan pastikan foto selfie terlihat dengan jelas

    – Jika data dan foto sudah sesuai klik “Ya, Daftar” untuk menyelesaikan proses registrasi

    – Pendaftaran face recogniton berhasil.

    Selain melalui aplikasi Access by KAI, pendaftaran Face Recognition juga bisa dilakukan melalui mesin Check In Counter (CIC) atau petugas yang ada di gate keberangkatan. 

    Sebagai catatan, proses registrasi tidak dapat diwakilkan. 

    Penumpang cukup membawa e-KTP proses registrasi dapat langsung dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada perangkat reader, lalu menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Siap-Siap Usaha Street Coffe di Purwokerto yang Berada di Trotoar Akan Ditertibkan

    Siap-Siap Usaha Street Coffe di Purwokerto yang Berada di Trotoar Akan Ditertibkan

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Menjamurnya tongkrongan anak mu identik dengan ‘Street Coffe’ terutama yang berada di trotoar akan ditertibkan. 

    Hampir setiap sudut kota Purwokerto kini banyak spot nongkrong yang menggunakan trotoar. 

    Trotoar semestinya menjadi hak dari pejalan kaki, banyak dimanfaatkan justru bagi usaha berjualan. 

    “Kedepan akan ditertibkan tapi kan kita suasanaya harus kondusif. 

    Kita bertahap akan ditertibkan, termasuk yang di menara pandang. 

    Kami sudah ada komitmen setelah ada tempat relokasi, akan pindah bersama-sama ke tempat baru,” ujar Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (25/4/2025). 

    Pemkab Banyumas sendiri sudah menyiapkan 5 titik relokasi bagi para pelaku usaha kopi yang menjamur di sepanjang Jalan Bung Karno, Purwokerto.

    Namun saat ini yang baru tersedia 40 yang dibuat. 

    Bupati mengatakan sejauh ini belum ada instruksi pindah. 

    Sebab menurutnya, apabila hanya 40 yang pindah maka tempat yang semula ditempati pedagang lama akan ditempati pedagang baru. 

    “Kalau kumuh bukan nambah pengunjung tapi malah makin buat orang tidak suka. Sehingga harus ditertibkan satu per satu,” katanya.

    Salah seorang warga Purwokerto, Firman (33) mengungkapkan pandangannya bahwa keberadaan penertiban para pedagang tidak menjadi masalah asal demi ketertiban. 

    “Memang padat sekali dari mulai jembatan hingga ujung jalan Bung Karno sangat banyak pedagang kopi dan digelar lesehan sepanjang jalan. Tertibkan asal tetep rapi,” ungkapnya. (jti) 

  • Banyumas Indoor Open Tournament Jadi Ajang Unjuk Kebolehan Ratusan Atlet Panahan

    Banyumas Indoor Open Tournament Jadi Ajang Unjuk Kebolehan Ratusan Atlet Panahan

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Banyumas Open Indoor Tournament 2025 akan digelar Jumat-Minggu (25-27/4/2025) di Sasana Mandala Krida GOR Satria Purwokerto.

    Banyumas Open Indoor Tournament adalah turnamen yang digelar oleh Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) Kabupaten Banyumas. 

    Tournamen ini memperebutkan Piala Bupati Banyumas dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie.

    Turnamen ini akan diikuti sebanyak 188 atlet panahan dari berbagai daerah di Indonesia yang berasal dari 46 klub.

    Panitia Pelaksana Tournamen, Siis Suhasto mengatakan pada tournamen ini ada 9 divisi dipertandingkan untuk nomor pertandingan individu, beregu dan mix team. 

    “Jumlah peserta yang akan bertanding sebanyak 188 atlet dari 46 klub dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, Sulawesi Selatan dan Kalimanatan Timur,” katanya sebagaimana dalam rilis kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (25/4/2025). 

    Banyumas Indoor Open Tournamen 2025 ini dibagi dalam katergori lomba antara lain Standar Nasional U10 Putra dan Putri, Jarak 7 m, U12 Putra dan Putri, Jarak 10 m, U15 Putra dan Putri, Jarak 15 m dan U21 Putra dan Putri, Jarak 18 m. 

    Kategori Recurve untuk U15 Putra dan Putri, Jarak 15 m dan Umum Putra dan Putri, Jarak 18 m. 

    Untuk kategori Compound U15 Putra dan Putri, Jarak 15 m dan Compound Umum Putra dan Putri, Jarak 18 m serta Barebow Umum Putra dan Putri, Jarak 18

    Siis menambahkan Banyumas Indoor Open Tournament yang memiliki tujuan memberikan wadah bagi para atlet berkompetisi secara sehat dan meningkatkan prestasi olahraga panahan. 

    Mendorong pengembangan potensi atlet panahan melalui kompetisi yang sehat dan sportif serta menanamkan nilai-nilai sportivitas, fair play, dan kerja sama tim

    Sekda Banyumas, Agus Nur Hadie saat menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta Banyumas Indoor Open Tournament 2025. 

    Menurutnya kehadiran para atlet dari berbagai daerah, menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Banyumas, sekaligus menjadi penyemangat terus memajukan olahraga panahan di Kabupaten Banyumas.

    “Panahan adalah olahraga yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga melibatkan ketenangan, fokus, dan ketepatan. 

    Nilai-nilai tersebut dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda,” katanya. 

    Panahan mengajarkan tetap tenang dalam menghadapi tekanan, fokus pada tujuan yang ingin dicapai, serta berusaha dengan ketepatan dalam setiap langkah. 

    Sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa, olahraga seperti panahan menjadi sangat relevan ditumbuhkan. 

    Tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana pendidikan karakter yang kuat. 

    Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Banyumas berkomitmen terus mendukung pengembangan olahraga, termasuk panahan.

    Olahraga adalah salah satu cara efektif untuk membangun karakter generasi muda, mempererat persatuan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    Salah satu peserta Rizki Okta Pilian dari Kabupaten Kutai Barat Provinsi, Kalimantan Timur mengaku dapat info dari panitia Banyumas. 

    Sehingga ia bertekad mengikuti turnamen ini, sekaligus akan mengikuti pelatihan wasit.

    “Saya mendapat info adanya turnament ini dari panitia, dan tertarik mengikuti, sekaligus akan mengikuti pelatihan wasit. 

    Saya melihat persiapan panitia cukup bagus semoga akan melahitkan atlit atlit terbaik khususnya untuk Banyumas dan Indonesia,” katanya. 

    Turnamen Panahan Tingkat Nasional yang pertama kali digelar di Banyumas mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak termasuk Sekda Banyumas, Kabid Olahraga Dinporabudpar dan Ketua Koni Banyumas,  Terpilih Ari Suprapto. (jti) 

  • Koperasi Desa Merah Putih, Menko Zulhas: Presiden Tak Ingin yang Kaya Itu-itu Saja
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 April 2025

    Koperasi Desa Merah Putih, Menko Zulhas: Presiden Tak Ingin yang Kaya Itu-itu Saja Regional 25 April 2025

    Koperasi Desa Merah Putih, Menko Zulhas: Presiden Tak Ingin yang Kaya Itu-itu Saja
    Tim Redaksi
    PURWOKERTO, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator Bidang Pangan
    Zulkifli Hasan
    mengumumkan bahwa pemerintah berencana membentuk antara 70.000 hingga 80.000
    Koperasi Desa Merah Putih
    .
    Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan
    pemerataan ekonomi
    di seluruh lapisan masyarakat, sehingga tidak hanya dikuasai oleh segelintir individu.
    “Presiden ingin membangun ekonomi sesuai Pasal 33 UUD 1945, ekonomi kerakyatan, gorong royong,” kata Zulhas dalam sambutannya saat pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan, yang berlangsung bersamaan dengan peringatan puncak Harlah ke-91 GP Ansor di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Kamis (24/4/2025).
    Zulkifli menegaskan bahwa presiden tidak ingin kekayaan hanya berputar di tangan 5, 6, atau 10 orang saja.
    “Perlu ada pemerataan dan itu paling cepat dibangun dari desa. Perlu ada kesetaraan, perlu ada kekayaan yang berputar, tidak hanya itu-itu saja,” lanjutnya.
    Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat membangun ekosistem perekonomian yang kuat di tingkat desa.
    “Dibangun satu ekosistem, tidak hanya swasembada beras atau jagung, tapi dibangun ekosistem yang bisa menggerakkan perekonomian desa,” ujar Zulhas.
    Zulhas juga menambahkan bahwa pemerintah akan belajar dari pengalaman kegagalan Koperasi Unit Desa (KUD) pada masa Orde Baru dan berupaya untuk menyempurnakannya melalui Koperasi Desa Merah Putih.
    “Belajar dari yang dibangun Pak Harto namanya KUD, kita sempurnakan, kita bangun 70.000 sampai 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Seluruh kegiatan ekonomi desa akan ditangani, mulai dari sembako, pupuk, dan sebagainya,” jelasnya.
    Dalam rencana tersebut, koperasi juga akan dilengkapi dengan fasilitas seperti mesin pengering hasil bumi untuk daerah agraris dan tempat penyimpanan ikan untuk daerah pesisir.
    Zulhas menambahkan bahwa seluruh kebutuhan sehari-hari masyarakat, termasuk elpiji, juga akan dikelola oleh Koperasi Desa Merah Putih.
    “Pendek kata, seluruh kegiatan ekonomi desa akan dikelola Koperasi Desa. Oleh karena itu, peran Ansor sangat diperlukan, apa saja kalau Ansor sudah mendukung insyaallah akan sukses,” tutup Zulhas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketum GP Ansor: Siapa Ganggu Pangan, Berhadapan dengan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan!
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 April 2025

    Ketum GP Ansor: Siapa Ganggu Pangan, Berhadapan dengan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan! Regional 25 April 2025

    Ketum GP Ansor: Siapa Ganggu Pangan, Berhadapan dengan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan!
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Ketua Umum Pimpinan Pusat
    GP Ansor
    , H. Addin Jauharudin, menggelorakan semangat perjuangan ketahanan pangan nasional dalam pengukuhan “100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan” di Lapangan GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (24/4/2025). 
    Acara akbar ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang juga mantan Ketua Umum GP Ansor (2000–2011), Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta Bupati Banyumas Sadewo Tri Listiono yang menjadi tuan rumah kegiatan.
    Dalam orasinya, Addin menegaskan bahwa Ansor dan Banser siap menjadi garda terdepan menjaga ketahanan pangan Indonesia.
    “Barang siapa yang mengganggu ketahanan pangan, maka akan berhadapan dengan Banser Patriot Ketahanan Pangan!,” seru Addin disambut gemuruh para kader yang memenuhi lapangan.
    Deklarasi ini menjadi tonggak penting gerakan GP Ansor dalam menjawab tantangan krisis global yang berdampak pada sektor pangan. Addin menyebut bahwa dunia tengah berada dalam badai geopolitik, dan harga pangan tak lagi bisa diprediksi dengan pasti.
    Dalam kondisi seperti ini, negara harus memilih: tergantung atau mandiri.
    “Kita tidak sedang berjalan di masa damai. Dunia panas, harga pangan seperti ombak tak tentu arah. Maka jawaban kita adalah membangun ketahanan rakyat semesta — dan itu dimulai dari pangan,” tegasnya.
    Gerakan “100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan” adalah inisiatif GP Ansor untuk menyatukan kekuatan kader di desa-desa, pesantren, dan komunitas lokal untuk membangun lumbung-lumbung kemakmuran.
    Di Banyumas, langkah awal dimulai dengan pembentukan pasukan Banser berseragam lapangan dan mengenakan caping sebagai simbol kesiapan mereka mengabdi di ladang-ladang dan sawah.
    “Kekariban kader Ansor dengan cangkul dan lumpur adalah bagian dari strategi ketahanan bangsa. Kami bukan bintang yang sebentar muncul lalu hilang. Kami awan yang membawa hujan, menyuburkan bumi, menumbuhkan pangan, dan memakmurkan desa,” ujar Addin.
    Ia juga menegaskan, GP Ansor mendukung penuh visi Presiden Prabowo Subianto yang dianggap mampu menyatukan strategi tempur dan strategi dapur.
    “Presiden Prabowo adalah pemimpin yang bisa bicara dengan jenderal di medan perang, dan juga kepada petani di ladang garapan. Ini bukan kebetulan, ini jawaban dari Tuhan atas doa rakyat,” kata Addin.
    Di akhir pidato, Addin memberikan instruksi tegas kepada seluruh kader Ansor dan Banser:
    “Saya instruksikan, jangan pernah lelah membangun ketahanan pangan.”
    Gerakan ini tak hanya menjadi gerakan sosial, tetapi juga strategi nasional berbasis akar rumput untuk menghadapi masa depan Indonesia yang lebih mandiri dan berdaulat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko Pangan apresiasi dukungan PBNU-Ansor terhadap ketahanan pangan

    Menko Pangan apresiasi dukungan PBNU-Ansor terhadap ketahanan pangan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menko Pangan apresiasi dukungan PBNU-Ansor terhadap ketahanan pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 24 April 2025 – 22:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beserta Gerakan Pemuda (GP) Ansor terhadap ketahanan pangan di Indonesia melalui pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan.

    “Saya sungguh merasa berbahagia sekaligus memberikan apresiasi, terima kasih, karena dalam milad GP Ansor yang ke-91 hari ini dikukuhkan Patriot Ketahanan Pangan. Kalau sudah Ansor ikut menanam, beres, insyaallah Indonesia menjadi lumbung pangan,” kata Menko Pangan saat memberi sambutan dalam Rapat Akbar dan Pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis sore.

    Ia pun memaparkan alasan mengapa pangan menjadi penting, bahkan menjadi program prioritas utama Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam setiap kesempatan, kata dia, Presiden Prabowo selalu menyampaikan bahwa tidak ada negara manapun di dunia ini yang tanpa swasembada pangan dan tanpa ketahanan pangan menjadi jaya raya.

    Oleh karena itu, lanjut dia, masalah pangan menjadi prioritas pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Ia mengaku bersyukur karena Presiden Prabowo memerintahkan kepada jajaran Menko Pangan agar selambat-lambatnya dalam tiga tahun sudah mencapai swasembada pangan.

    “Walaupun belum ditanyakan, tapi berkat dukungan PBNU, dukungan Ansor yang luar biasa, akhir April bulan ini kami sudah berani menyatakan kita sudah swasembada paling tidak beras dan jagung,” katanya.

    Menko Pangan mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia pada akhir bulan April sudah surplus beras 3,5 juta ton.

    “Karena dukungan PBNU, dukungan Ansor, alhamdulillah itu bisa dicapai,” katanya menegaskan.

    Akan tetapi, kata dia, hal itu sebagian kecil ketahanan pangan karena Presiden Prabowo ingin membangun ekonomi sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 berupa ekonomi kerakyatan atau gotong royong.

    Menurut dia, Presiden tidak ingin kekayaan hanya berkutat pada lima, enam, atau 10 orang, sehingga perlu ada pemerataan dan yang paling cepat dibangun dari desa.

    “Perlu kekayaan yang berputar, tidak hanya kepada itu, itu saja. Oleh karena itu dibentuklah inpres, instruksi Bapak Presiden bahwa dibangun satu ekosistem, tidak hanya swasembada beras atau jagung, tapi dibangun ekosistem yang bisa menggerakkan seluruh roda ekonomi pedesaan, itulah yang disebut dengan KopDes, kopdes itu artinya Koperasi Desa Merah Putih,” katanya.

    Dalam hal ini, kata dia, pemerintah akan membangun 70 ribu hingga 80 ribu KopDes Merah Putih untuk menangani seluruh kegiatan ekonomi di desa, mulai dari sembako, pupuk, kesehatan, dan sebagainya.

    Oleh karena itu, lanjut dia, peran Ansor sangat diperlukan dalam KopDes Merah Putih.

    “Kami meyakini kalau Ansor sudah ikut, insyaallah semua urusan sukses, insyaallah,” kata Menko Pangan.

    Rapat Akbar GP Ansor tersebut juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal PBNU yang juga Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta sejumlah tokoh nasional dan pejabat lainnya.

    Sumber : Antara

  • Harlah Ke-91 GP Ansor Digelar di Purwokerto

    Harlah Ke-91 GP Ansor Digelar di Purwokerto

    Jakarta, Beritasatu.com – Perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-91 Gerakan Pemuda Ansor digelar dengan meriah di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Kamis (24/4/2025). Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional dan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni serta kreativitas kader Banser.

    “Tokoh nasional, termasuk sejumlah menteri, telah mengonfirmasi kehadirannya. Selain itu, akan ada peragaan seni dan kreativitas kader Banser,” ujar Ketua Panitia Pelaksana (OC) Harlah 91 GP Ansor, Syafiq Syauqi, pada Kamis (24/4/2025).

    Salah satu penampilan yang paling dinantikan adalah tari kreasi dari Banser Wonosobo, yang dipadukan dengan penampilan marching band. Tarian ini menggambarkan semangat panen raya dan perjuangan petani dalam menyediakan pasokan pangan bagi negeri, sekaligus menjadi simbol pengukuhan Patriot Ketahanan Pangan. Pertunjukan ini merupakan hasil karya para seniman dari ISI Yogyakarta.

    Tidak hanya itu, perayaan ini juga diramaikan oleh Nahdlatul Tujjar Fest yang menghadirkan bazar UMKM lokal serta peluncuran program ekonomi Ansor Connect. Rangkaian kegiatan keagamaan seperti istigasah dan khotmil Al-Qur’an 910.000 juga turut digelar untuk menambah kekhidmatan acara.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar GOR Satria untuk menghindari jalur sekitar lokasi acara selama pelaksanaan Harlah. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan,” tambah Syafiq.

    Sebelumnya, rangkaian harlah ke-91 GP Ansor telah diawali dengan kegiatan silaturahmi kepada para kiai dan tokoh di Banyumas, serta ziarah ke makam para ulama dan tokoh penting.

  • Judi Online: Ancaman Digital yang Menggerogoti Ekonomi dan Moral Bangsa

    Judi Online: Ancaman Digital yang Menggerogoti Ekonomi dan Moral Bangsa

    TRIBUNJATENG.COM – Fenomena judi online (judol) kini tak bisa lagi dipandang sebatas pelanggaran moral individu.

    Menurut Ekonom UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy, judol telah berkembang menjadi persoalan sosial, ekonomi, bahkan politik yang kompleks.

    Menurutnya, judol mengancam masa depan bangsa.

    “Di tengah lesunya ekonomi nasional, jutaan masyarakat terutama dari kalangan menengah ke bawah, terjerat dalam sistem judi digital yang didesain untuk menciptakan candu dan ketergantungan,” ujar Dr. Ash-Shiddiqy, Rabu (23/4/2025).

    Pertanyaan mendasar muncul: mengapa judol justru tumbuh subur ketika daya beli masyarakat melemah? Dr. Ash-Shiddiqy menjelaskan, sistem ini mengandalkan gamifikasi, yakni penerapan mekanisme permainan dalam aplikasi digital yang menimbulkan kesenangan, rasa penasaran, dan dorongan untuk terus mencoba.

    Kemenangan kecil menjadi umpan, sementara kekalahan dikemas sebagai “kurang beruntung” padahal semua dikendalikan oleh algoritma yang menguntungkan penyedia platform.

    “Ini bukan permainan acak. Sistemnya dirancang dengan cermat agar pengguna terus kembali dan kecanduan. Pemenangnya bukan rakyat, melainkan korporasi,” tegasnya Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) tersebut.

    Lingkaran Setan Ekosistem Digital

    Teknologi digital berperan besar dalam memperluas jangkauan judol. Integrasi layanan seperti mobile banking, top-up dompet digital, hingga pinjaman online membentuk ekosistem yang sangat kondusif bagi pertumbuhan judi online.

    “Hanya dengan beberapa ketukan di layar, uang bisa langsung berpindah tangan. Celakanya, kemudahan ini menyasar kelompok paling rentan—masyarakat miskin, pengangguran, hingga pelajar,” ungkap Dr. Ash-Shiddiqy.

    Ia menilai bahwa fenomena ini bukan hanya masalah ekonomi, melainkan juga krisis literasi digital dan lemahnya regulasi.

    Negara dinilai gagal menyesuaikan regulasi dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, sehingga ruang digital menjadi liar dan tanpa perlindungan bagi rakyat.

    Dugaan Keterlibatan Elite dan Bahaya Technopolitics

    Lebih mengkhawatirkan lagi, muncul dugaan keterlibatan elit politik dalam jaringan judi online, termasuk yang berbasis di luar negeri seperti Kamboja.

    Hal ini memunculkan pertanyaan besar: apakah negara benar-benar hadir melindungi rakyat, atau justru ikut bermain di dalam sistem tersebut?

    “Judi online tidak mengenal kelas sosial. Siapa pun bisa terlibat, bahkan mereka yang punya kuasa. Ini menunjukkan bahwa sebagian aparat negara bisa jadi bagian dari masalah itu sendiri,” ujar Dr. Ash-Shiddiqy prihatin.

    Tiga Langkah Strategis Menangkal Judi Online

    Meski tantangannya berat, solusi tetap ada. Dr. Ash-Shiddiqy menawarkan tiga langkah strategis yang harus segera dilakukan pemerintah:

    1. Meningkatkan Literasi Digital

    Masyarakat harus dibekali pengetahuan tentang cara kerja sistem digital, risiko algoritmik, serta potensi eksploitasi psikologis melalui platform daring.

    2. Memperkuat Regulasi Perlindungan Data

    Negara harus menegakkan kedaulatan digital, termasuk mengatur korporasi asing, melindungi data pribadi, serta mengontrol iklan dan promosi judol yang semakin marak.

    3. Reformasi Penegakan Hukum

    Penegakan hukum harus adil dan bebas dari intervensi elit. Tanpa lembaga yang independen dan berani, pemberantasan judol hanya akan menjadi jargon belaka.

    Negara Tidak Boleh Absen di Era Digital

    Judi online bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga simbol dari lemahnya kehadiran negara dalam menjaga integritas ruang digital. Di era digitalisasi yang kian masif, negara tidak boleh hanya menjadi penonton.

    Ia harus hadir, aktif, dan tegas dalam mengatur ulang arsitektur teknologi demi melindungi rakyat dan memastikan kesejahteraan bersama. (*)

  • Pelatihan Pendamping PPH Dibuka Lagi! Kesempatan Emas Jadi Bagian dari Gerakan Halal Nasional

    Pelatihan Pendamping PPH Dibuka Lagi! Kesempatan Emas Jadi Bagian dari Gerakan Halal Nasional

    TRIBUNJATENG.COM – Kabar gembira bagi masyarakat yang ingin berkontribusi dalam gerakan halal nasional! Pusat Kajian dan Pengembangan Halal (Halal Center) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto kembali membuka Workshop Pendamping Proses Produk Halal (P3H) secara gratis.

     

    Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Halal UIN Saizu Purwokerto, Dani Kusumastuti menyebutkan, pelatihan P3H ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap implementasi sistem Penjaminan Produk Halal (PPH) di Indonesia.

     

    Workshop ini menjadi langkah penting dalam mencetak para Pendamping P3H yang akan membantu pelaku usaha mikro dan kecil dalam proses pengajuan sertifikasi halal secara mandiri melalui mekanisme Self Declare.

     

    Jadwal dan Lokasi Pelatihan

     

    Pelatihan akan dilaksanakan pada:

     

    Hari/Tanggal: Sabtu, 3 Mei 2025

    Waktu: Pukul 08.00 – 15.00 WIB

    Tempat: Hall Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto

    Skema: Hybrid (Offline & Online via LMS)

     

    Metode pelatihan hybrid ini dirancang agar peserta bisa menyesuaikan kebutuhan dan kondisi, tanpa mengurangi kualitas materi yang diberikan.

     

    Syarat Peserta Pelatihan

     

    Workshop ini terbuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

     

    1. Warga Negara Indonesia (WNI)

    2. Beragama Islam

    3. Minimal lulusan SMA/sederajat

    4. Memiliki komitmen tinggi untuk menjadi Pendamping P3H

    5. Berdomisili di wilayah:

     

    – Banyumas

    – Purbalingga

    – Banjarnegara

    – Cilacap

    – Tegal

    – Brebes

    – Pemalang

    – Kebumen

    – Wonosobo

     

    Fasilitas Peserta Pelatihan

     

    Setiap peserta yang mengikuti workshop ini akan mendapatkan:

     

    1. Materi pelatihan dari narasumber berkompeten

    2. Seminar kit

    3. Konsumsi selama acara

    4. E-Certificate resmi sebagai bukti keikutsertaan

     

    Keuntungan Lulus Pelatihan

     

    Peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan dan dinyatakan lulus akan:

     

    1. Mendapatkan sertifikat pelatihan resmi

    2. Terdaftar sebagai Pendamping P3H oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) Republik Indonesia

    3. Memiliki peluang mendapatkan benefit finansial dari tugas pendampingan

    4. Berkesempatan terlibat dalam berbagai proyek dan program halal nasional

     

    Berkas yang Wajib Disiapkan (Scan Digital):

    KTP

     

    1. Ijazah terakhir

    2. NPWP

    3. Buku rekening aktif

    4. Pas foto ukuran 3×4 (background merah)

     

    Link Pendaftaran:

    s.id/workshopp3hsaizu10

    Informasi & narahubung: 0858 6525 9834 (WhatsApp)

     

    Ayo, Jadi Bagian dari Gerakan Halal Nasional!

     

    Dengan mengikuti pelatihan ini, Anda tidak hanya berkontribusi untuk membangun ekosistem halal yang kuat dan terpercaya, tetapi juga membuka peluang karier dan penghasilan baru sebagai Pendamping P3H.

     

    Segera daftar sekarang juga! Kuota terbatas!

  • Sroto Sokaraja, Kuliner Unik Khas Purwokerto Wajib Dicoba

    Sroto Sokaraja, Kuliner Unik Khas Purwokerto Wajib Dicoba

    Tidak hanya sekadar makanan, Sroto Sokaraja juga merepresentasikan nilai-nilai kearifan lokal yang mengakar kuat di masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Hidangan ini sering kali dijumpai dalam acara-acara keluarga, hajatan, hingga momen-momen penting seperti syukuran dan arisan, menunjukkan bahwa keberadaannya bukan hanya sebagai sajian sehari-hari, tetapi juga sebagai simbol keramahan dan kebersamaan.

    Keberadaan warung-warung sroto legendaris di Sokaraja dan sekitarnya turut mendukung kelestarian kuliner ini dari generasi ke generasi. Banyak warung yang telah berdiri puluhan tahun dan dikelola secara turun-temurun, menjaga orisinalitas rasa dan cara penyajian yang tetap setia pada resep leluhur.

    Selain menjadi bagian dari keseharian warga lokal, Sroto Sokaraja juga menjadi daya tarik kuliner yang dicari oleh wisatawan dari luar daerah. Mereka yang berkunjung ke Purwokerto atau Sokaraja kerap menjadikan sroto sebagai salah satu kuliner wajib coba karena keunikannya yang sulit ditemukan di tempat lain.

    Di tengah gempuran makanan modern dan tren kuliner luar negeri yang terus berdatangan, kehadiran Sroto Sokaraja menjadi pengingat bahwa kekayaan kuliner lokal Indonesia sangatlah beragam dan memiliki nilai yang tinggi, baik dari segi rasa maupun budaya.

    Generasi muda diharapkan tidak hanya menikmati kuliner ini sebagai konsumen, tetapi juga mulai memahami sejarah dan filosofi di balik setiap sajian tradisional, termasuk Sroto Sokaraja.

    Pelestarian ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari mengangkatnya dalam media sosial, mengadakan festival kuliner lokal, hingga mengajarkannya dalam pendidikan formal maupun informal.

    Dengan demikian, Sroto Sokaraja tidak hanya akan tetap hidup di tengah masyarakat lokal, tetapi juga bisa dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas, bahkan hingga mancanegara sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang membanggakan.

    Penulis: Belvana Fasya Saad