kab/kota: Purwodadi

  • Detik-detik IRT di Demak Tewas Kecelakaan saat Cari Gas Elpiji 3 Kg, Motor Korban Terseret Truk – Halaman all

    Detik-detik IRT di Demak Tewas Kecelakaan saat Cari Gas Elpiji 3 Kg, Motor Korban Terseret Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang ibu di Demak, Jawa Tengah bernama Tri Lestari (48) tewas usai mengalami kecelakaan saat mencari gas elpiji 3 kilogram, Selasa (4/2/2025).

    Kecelakaan yang terjadi di Jalan Purwodadi-Semarang diselidiki Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Demak.

    Kapolsek Kebonagung, AKP Suwondo, mengatakan korban yang menaiki sepeda motor terseret roda truk bernopol B 9096 R sekitar pukul 11.00 WIB.

    “Betul, tapi sudah ditangani laka dari Demak,” ucapnya, Selasa.

    Menurut AKP Suwondo, tak ada saksi mata dalam kecelakaan antara sepeda motor dan truk.

    Salah satu pedagang asongan melihat korban sudah terkapar di tengah jalan.

    “Karena tidak ada saksi yang melihat, jadi pedagang asongan yang duduk melihat sudah terlindas,” lanjutnya.

    Sopir truk bernama Endras Moro Yulianto diduga tak mengetahui ada korban yang terseret sehingga tetap memacu kendaraan.

    “Terus ada orang yang melihat akhirnya truk itu diberhentikan, terseret kira-kira lima meter lah,” tukasnya.

    Korban sempat berteriak minta tolong dan meninggal di lokasi kejadian.

    “Tahu-tahu sudah terlindas minta tolong, minta tolong tapi lah wong posisinya seperti itu, tetap meninggal,” terangnya.

    Kondisi sepeda motor korban bernopol H 4072 BTE ringsek dengan tabung gas elpiji di sebelahnya.

    AKP Suwondo masih mendalami informasi terkait korban sedang mencari gas elpiji sebelum meninggal.

    “Kalau (korban) cari (gas) melon atau apa kan tidak tahu,” imbuhnya.

    Dugaan sementara, korban menggunakan rem depan sehingga jatuh dan masuk ke kolong truk yang melaju dari arah Semarang menuju Purwodadi.

    “Jadi arah itu sejajar, sama-sama mau ke Purwodadi, jadi ibu itu mengambilnya sebelah kiri bukan sebelah kanan, diperkirakan orangnya itu mungkin ngerem depan gubet, orangnya jatuh masuk ke dalam roda truk itu lah terus motornya terlempar sebelah kiri,” pungkasnya.

    Sementara itu, suami korban, Sugeng, membenarkan Tri Lestari sedang mencari gas elpiji 3 kilogram saat kecelakaan.

    “Informasi mengenai meninggalnya istri saya diterima saat saya sedang berjualan,” ucapnya, Rabu (5/2/2025).

    Sugeng menceritakan istrinya kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram lantaran pangkalan mendahulukan pedagang.

    “Kemarin-kemarin sebelumnya memang kosong, lalu mencari ke Dempet tidak boleh dibeli, alasannya untuk pedagang, padahal saya hanya butuh satu tabung, dan akhirnya pulang tanpa membawa apa-apa,” tuturnya.

    Tri Lestari kemudian mencari gas elpiji ke Kecamatan Gubug karena tak mendapat gas di sekitar tempat tinggal di Kecamatan Dempet.

    Namun, Tri Lestari justru meninggal karena mengalami kecelakaan.

    Ibu di Pamulang Tewas usai Antre Gas Elpiji

    Antrean panjang gas elpiji 3 kilogram memakan korban jiwa di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

    Seorang nenek bernama Yonih (62) pingsan setelah antre selama satu jam dan dinyatakan meninggal saat dievakuasi ke rumah sakit, Senin (3/2/2025).

    Kerabat korban, Rohaya, mengaku melihat Yonih membawa dua tabung gas kosong Senin sekitar pukul 11.00 WIB. 

    Saat itu, Yonih diminta mengambil KTP sebagai syarat pembelian gas elpiji 3 kilogram.

    Lokasi pangkalan gas dengan rumah Yonih berjarak 500 meter.

    “Pagi masih ketemu saya di depan, saya tanya mau ke mana, dia bilang mau ngantre gas, bawa tabung gas dua masih kosong, tapi disuruh pulang lagi suruh pake KTP,” bebernya, Senin, dikutip dari TribunTangerang.com.

    Setelah mengambil KTP, Yonih berangkat kembali ke pangkalan gas dan sempat beristirahat di kios laundry.

    “Dijemput lah sama menantunya pas sampai di rumah langsung pingsan dia sudah bawa tabung gas dapet,” tuturnya.

    Para warga mengevakuasi Yonih ke Rumah Sakit Permata, namun nyawanya tak tertolong.

    “Dia ngomong Allahuakbar, Allahuakbar, terus saya ajak ngomong udah enggak nyaut (menjawab).”

    “Saya minumin aja sudah tidak mau. Langsung dibawa ke rumah sakit Permata, sampai di sana sudah tidak ada, sudah meninggal dunia,” lanjutnya.

    Sebelum meninggal, Yonih memiliki keinginan untuk berangkat umroh.

    “Orangnya rajin banget terus dia kan bilang ingin pergi umroh dan lagi ngumpulin uang untuk berangkat umroh,” tukasnya.

    Yonih dikenal sebagai pekerja keras dan rajin dalam melakukan banyak hal.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Kronologi Yonih Warga Pamulang Meninggal Diduga karena Kelelahan usai Antre Gas Elpiji 3 Kilo

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah) (Kompas.com/Nur Zaidi)

  • Detik-detik IRT di Demak Tewas Kecelakaan saat Cari Gas Elpiji 3 Kg, Motor Korban Terseret Truk – Halaman all

    Emak-emak di Demak Tewas Terlindas Truk Tronton Saat Cari Gas Elpiji 3 Kg, Ini Penjelasan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEMAK – Tri Lestari (48), seorang ibu rumah tangga di Demak, Jawa Tengah, tewas karena terlindas truk tronton saat mencari gas LPG 3 Kg pada Selasa (4/2/2025).

    Selasa kemarin, gas LPG atau Elpiji ukuran 3 Kg memang susah dicari di pasar karena kebijakan pemerintah yang mewajibkan hanya pangkalan yang bisa menjual LPG.

    Kapolsek Kecamatan Kebonagung, AKP Suwondo, membenarkan adanya kecelakaan di Jalan Purwodadi-Semarang yang menimpa seorang perempuan tersebut.

    Kecelakaan yang menimpa seorang ibu itu kini tengah ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Demak.

    “Betul, tapi sudah ditangani laka dari Demak,” kata Suwondo, melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025) malam.

    Insiden ini tepatnya di Dukuh Wareng, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

    Suwondo mengatakan korban saat itu mengendarai sepeda motor jenis Beat berpelat H 4072 BTE.

    Korban pertama kali terlihat oleh seorang pedagang asongan sudah terseret di roda truk berpelat B 9096 R yang dikemudikan Endras Moro Yulianto, sekitar pukul 11.00 WIB, dari arah Semarang menuju Purwodadi.

    “Karena tidak ada saksi yang melihat, jadi pedagang asongan yang duduk melihat sudah terlindas,” katanya.

    Saat kejadian, truk diperkirakan melaju dengan kecepatan 25 kilometer dan sopir tidak mengetahui ada seseorang yang terseret di roda belakang sebelah kiri.

    “Terus ada orang yang melihat akhirnya truk itu diberhentikan, terseret kira-kira lima meter lah,” katanya.

    Dalam kondisi terjepit dan badan setengah hancur, Tri Lestari sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya meninggal dunia.

    “Tahu-tahu sudah terlindas minta tolong, minta tolong tapi lah wong posisinya seperti itu, tetap otomatis meninggal,” jelasnya.

    Ditanya soal korban yang pergi membeli tabung elpiji 3 kilogram, Suwondo tidak bisa memastikan karena minimnya saksi yang ditemui di lapangan.

    “Kalau info yang beredar, kita tidak tahu ya, karena tadi nyari saksi yang melihat bakul asongan tadi. Kalau (korban) cari (gas) melon atau apa kan tidak tahu,” ungkapnya.

    Minimnya saksi dalam peristiwa itu, Suwondo menduga, korban menggunakan rem depan sehingga terjatuh dan masuk ke kolong truk.

    “Jadi arah itu sejajar, sama-sama mau ke Purwodadi, jadi ibu itu mengambilnya sebelah kiri bukan sebelah kanan, diperkirakan orangnya itu mungkin ngerem depan gubet, orangnya jatuh masuk ke dalam roda truk itu lah terus motornya terlempar sebelah kiri,” tuturnya.

    Duka suami

    Kepergian Tri Lestari menyisakan duka mendalam bagi suaminya Sugeng (49), serta kedua anaknya.

    Alih-alih istri mendapatkan elpiji, Sugeng justru mendengar kabar bahwa istrinya meninggal dunia terlindas truk tronton sewaktu dirinya mangkal berjualan di salah satu sekolah.

    “(Informasi istri meninggal) Waktu jualan dijemput adik saya di depan sekolah SMK Fadilah sana,” kata Sugeng, yang diselimuti rasa duka, Rabu (5/2/2025).

    Sugeng bercerita, dirinya mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg di wilayah Dempet dalam tiga hari terakhir.

    Meskipun sempat mendapati elpiji di salah satu toko, namun tidak boleh dibeli dengan alibi untuk para pedagang, sehingga terpaksa pulang dengan tangan kosong.

    “Kemarin-kemarin sebelumnya emang kosong, terus nyari ke Dempet ada batnya gak boleh dibeli. Katanya untuk bakul-bakul (pedagang) semua, padahal cuma satu tabung aja, pulang gak bawa,” tuturnya.

    Tidak menyerah sampai di situ, Lestari kemudian pergi lagi ke wilayah Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, demi mendapatkan gas untuk kebutuhan memasak di rumah dan Sugeng yang menjadi pedagang pentol keliling.

    “Lah, kosong terus pergi lagi ke Gubug sana, yang di Gubug itu tidak dapat kan buat jualan pentol,” katanya. Ironisnya, bukan elpiji yang didapat, Lestari justru tertimpa musibah kecelakaan hingga menghembuskan napas terakhirnya.

    Korban diduga terpeleset

    Tri Lestari meninggal dunia usai terlindas truk tronton nomor polisi B 9096 TEX di Jalan Semarang-Grobogan pada Selasa (4/2/2025) pukul 11.00 WIB.

    Kepala Unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Demak, Iptu Bambang Susilo mengatakan, insiden bermula dari pengendara sepeda motor berplat H 4072 BTE yang dikemudikan Lestari hendak mendahului truk dari sisi.

    Karena diduga kurang konsentrasi, Tri terpeleset dan jatuh ke kolong truk sedangkan sepeda motor miliknya jatuh ke kiri. Atas peristiwa itu, Lestari mengalami luka berat, patah kedua kaki dan luka terbuka sehingga meninggal dunia di tempat.

    “Untuk kaki kanan ibu tersebut terlindas oleh KBM truk tronton, sepeda motor tidak terkena, yang terkena pengendara dari sepeda motor tersebut,” terang Bambang, dihubungi melalui telepon, Rabu.

    Sementara ini, pengendara truk tronton inisial RE (55), warga asal Kabupaten Grobogan, diamankan di Polres Demak. (Tribun Jateng/Kompas.com)

     

  • Kecelakaan Maut di Demak: Seorang Ibu Tewas Terlindas Truk saat Cari Gas 3 Kg

    Kecelakaan Maut di Demak: Seorang Ibu Tewas Terlindas Truk saat Cari Gas 3 Kg

    TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Demak viral di media sosial.

    Video yang beredar menarasikan berita duka seorang ibu terlindas truk saat kalut mencari gas melon yang kosong.

    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kecamatan Kebonagung, AKP Suwondo, membenarkan adanya kecelakaan di Jalan Purwodadi-Semarang yang menimpa seorang perempuan tersebut.

    Kecelakaan yang menimpa seorang ibu itu kini tengah ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Demak.

    “Betul, tapi sudah ditangani laka dari Demak,” kata Suwondo, melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025) malam.

    Insiden ini tepatnya di Dukuh Wareng, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

    Lebih lanjut, dia mengatakan, korban atas nama Trilestari warga asal Kecamatan Demak, saat kejadian mengendarai sepeda motor jenis Beat berplat H 4072 BTE.

    Korban pertama kali terlihat oleh seorang pedagang asongan sudah terseret di roda truk berpelat B 9096 R yang dikemudikan Endras Moro Yulianto, sekitar pukul 11.00 WIB, dari arah Semarang menuju Purwodadi.

    “Karena tidak ada saksi yang melihat, jadi pedagang asongan yang duduk melihat sudah terlindas,” katanya.

    Sempat teriak minta tolong sebelum meninggal

    Saat kejadian, truk diperkirakan melaju dengan kecepatan 25 kilometer dan sopir tidak mengetahui ada seseorang yang terseret di roda belakang sebelah kiri.

    “Terus ada orang yang melihat akhirnya truk itu diberhentikan, terseret kira-kira lima meter lah,” katanya.

    Dalam kondisi terjepit dan badan setengah hancur, Trilestari sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya meninggal dunia.

    “Tahu-tahu sudah terlindas minta tolong, minta tolong tapi lah wong posisinya seperti itu, tetap otomatis meninggal,” jelasnya.

    Ditanya soal korban yang pergi membeli tabung elpiji 3 kilogram, Suwondo tidak bisa memastikan karena minimnya saksi yang ditemui di lapangan.

    “Kalau info yang beredar, kita tidak tahu ya, karena tadi nyari saksi yang melihat bakul asongan tadi. Kalau (korban) cari (gas) melon atau apa kan tidak tahu,” ungkapnya.

    Minimnya saksi dalam peristiwa itu, Suwondo menduga, korban menggunakan rem depan sehingga terjatuh dan masuk ke kolong truk.

    “Jadi arah itu sejajar, sama-sama mau ke Purwodadi, jadi ibu itu mengambilnya sebelah kiri bukan sebelah kanan, diperkirakan orangnya itu mungkin ngerem depan gubet, orangnya jatuh masuk ke dalam roda truk itu lah terus motornya terlempar sebelah kiri,” tuturnya.

    Kejadian tersebut viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @infodema***. 

    Video tersebut menarasikan berita duka seorang ibu di Demak terlindas truk, saat kalut cari gas melon yang kosong.

    Video memperlihatkan seseorang terjepit di roda truk, tidak jauh dari lokasi sepeda motor yang tergeletak terdapat tabung gas elpiji 3 kg.

    “Kasihan dan miris… seorang ibu muda meninggal dunia dunia.. akibat terlindas truk saat kebingungan mencari gas melon,” tulis akun tersebut.

    “Mungkin sang ibu bingung sehingga tidak bisa konsentrasi dan fokus berkendara Selasa 04 Februari tkp dempel mintreng kebonagung ndemak admin nderek berduka semoga almarhum tenang di sisinya,” sambung caption akun tersebut. (*)

     

  • Viral, Video Seorang Ibu di Demak Terlindas Truk Saat Mencari Elpiji 3 Kg di Jalan Purwodadi-Semarang 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Februari 2025

    Viral, Video Seorang Ibu di Demak Terlindas Truk Saat Mencari Elpiji 3 Kg di Jalan Purwodadi-Semarang Regional 5 Februari 2025

    Viral, Video Seorang Ibu di Demak Terlindas Truk Saat Mencari Elpiji 3 Kg di Jalan Purwodadi-Semarang
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Viral, video di media sosial seorang ibu rumah tangga meninggal dunia
    terlindas truk
    saat mencari gas elpiji 3 kilogram di Jalan Purwodadi-Semarang, Selasa (4/2/2025).
    Video diunggah akun Instagram @infodema*** yang menarasikan berita duka seorang ibu di
    Demak
    terlindas truk, saat kalut cari gas melon yang kosong.
    Video memperlihatkan seseorang terjepit di roda truk, tidak jauh dari lokasi sepeda motor yang tergeletak terdapat tabung gas elpiji 3 kg.

    Kasihan dan miris… seorang ibu muda meninggal dunia dunia.. akibat terlindas truk saat kebingungan mencari gas melon
    ,” tulis akun tersebut.

    Mungkin sang ibu bingung sehingga tidak bisa konsentrasi dan fokus berkendara Selasa 04 Februari tkp dempel mintreng kebonagung ndemak admin nderek berduka semoga almarhum tenang di sisinya
    ,” sambung caption akun tersebut.


    Lantas, benarkah hal itu?
    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kecamatan Kebonagung, AKP Suwondo membenarkan adanya kecelakaan di Jalan Purwodadi-Semarang yang menimpa seorang perempuan tersebut.
    Kecelakaan yang menimpa seorang ibu itu kini tengah ditangani Unit
    Kecelakaan Lalu Lintas
    Polres Demak.
    “Betul, tapi sudah ditangani laka dari Demak,” kata Suwondo, melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025) malam.
    Insiden ini tepatnya di Dukuh Wareng, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.
    Lebih lanjut, dia mengatakan, korban atas nama Trilestari warga asal Kecamatan Demak, saat kejadian mengendarai sepeda motor jenis Beat berplat H 4072 BTE.
    Kronologi kejadian, korban pertama kali terlihat oleh seorang pedagang asongan sudah terseret di roda truk berpelat B 9096 R yang dikemudikan Endras Moro Yulianto, sekitar pukul 11.00 WIB, dari arah Semarang menuju Purwodadi.
    “Karena tidak ada saksi yang melihat, jadi pedagang asongan yang duduk melihat sudah terlindas,” katanya.
    Saat kejadian, truk diperkirakan melaju dengan kecepatan 25 kilometer dan sopir tidak mengetahui ada seseorang yang terseret di roda belakang sebelah kiri.
    “Terus ada orang yang melihat akhirnya truk itu diberhentikan, terseret kira-kira lima meter lah,” katanya.
    Dalam kondisi terjepit dan badan setengah hancur, Trilestari sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya meninggal dunia.
    “Tahu-tahu sudah terlindas minta tolong, minta tolong tapi
    lah wong
    posisinya seperti itu, tetap otomatis meninggal,” jelasnya.
    Ditanya soal korban yang pergi membeli tabung elpiji 3 kilogram, Suwondo tidak bisa memastikan karena minimnya saksi yang ditemui di lapangan.
    “Kalau info yang beredar, kita tidak tahu ya, karena tadi
    nyari
    saksi yang melihat
    bakul
    asongan tadi. Kalau (korban) cari (gas) melon atau apa
    kan
    tidak tahu,” ungkapnya.
    Minimnya saksi dalam peristiwa itu, Suwondo menduga, korban menggunakan rem depan sehingga terjatuh dan masuk ke kolong truk.
    “Jadi arah itu sejajar, sama-sama mau ke Purwodadi, jadi ibu itu mengambilnya sebelah kiri bukan sebelah kanan, diperkirakan orangnya itu mungkin
    ngerem
    depan
    gubet
    , orangnya jatuh masuk ke dalam roda truk itu lah terus motornya terlempar sebelah kiri,” tuturnya.
    Dia juga mengimbau, supaya masyarakat senantiasa mentaati aturan lalu lintas dan berhati ketika berkendara di jalan raya.
    Informasi tambahan, bidik layar percakapan seorang ibu meninggal terlindas truk sewaktu mencari gas elpiji juga dibagikan story akun Instagram @infokejadia***.
    Isi percakapan diduga seorang kerabat memberi tahu sanak saudara atas peristiwa itu.

    Mak.ne umi tinggal dek, tolong ibu mu omongi (Ibunya Umi meninggal dek, tolong ibumu diberitahu)”.

    Loro opo piye?
    (sakit atau bagaimana)”.

    Kecelakaan nek gubug pas golek gas dek awan mau
    .
    Kelindes trek
    (kecelakaan di Gubug ketika mencari gas dek siang tadi.
    Terlindas truk
    “.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratusan Warga Dusun Sempu Pasuruan Masih Mengungsi, Relokasi Jadi Opsi

    Ratusan Warga Dusun Sempu Pasuruan Masih Mengungsi, Relokasi Jadi Opsi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bencana tanah bergerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, masih terus menjadi perhatian. Hingga kini, ratusan warga masih mengungsi di SDN Cowek 2.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengungkapkan bahwa kondisi di lokasi bencana belum menunjukkan perubahan signifikan. “Kami terus memantau perkembangan di lokasi,” ujarnya.

    Dari data yang tercatat, sebanyak 53 rumah warga mengalami kerusakan, dengan 17 di antaranya dalam kondisi rusak parah. Kondisi rumah yang tidak layak huni ini membuat warga terpaksa mengungsi.

    Selama berada di pengungsian, warga mendapatkan pelayanan yang cukup memadai. BPBD telah menyediakan kebutuhan logistik dan kesehatan. Selain itu, keamanan di lokasi pengungsian juga diperketat.

    Meskipun demikian, warga tetap diperbolehkan untuk beraktivitas seperti biasa, seperti berkebun. Namun, mereka wajib kembali ke pengungsian setelah selesai beraktivitas.

    “Kami mengizinkan warga untuk beraktivitas, tetapi mereka harus tetap waspada dan selalu kembali ke pengungsian,” tegas Sugeng.

    Sebelumnya, tim ahli geologi dari ITS Surabaya telah melakukan peninjauan ke lokasi bencana dan menyimpulkan bahwa relokasi warga menjadi opsi yang perlu dipertimbangkan.

    “Kami masih menunggu rekomendasi resmi dari tim ahli,” kata Sugeng. “Rekomendasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam mengambil keputusan terkait relokasi warga.”

    BPBD Kabupaten Pasuruan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, dan instansi terkait untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga terdampak. (ada/ted)

  • Asosiasi Otobus Minta Bus TNI/Polisi yang Disewa buat Wisata Diusut Tuntas

    Asosiasi Otobus Minta Bus TNI/Polisi yang Disewa buat Wisata Diusut Tuntas

    Jakarta

    Bus Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong Sidoarjo mengalami kecelakaan maut. Asosiasi pengusaha otobus menyoroti penggunaan bus milik polisi untuk mengangkut siswa untuk berwisata.

    Dikutip detikJatim, bus yang memuat siswa SMAN 1 Porong untuk sesi foto buku tahunan mengalami kecelakaan tunggal. Petaka itu terjadi saat bus membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong sejumlah 31 dan 2 guru pendamping itu menabrak penanda arah Exit Tol Purwodadi.

    Kecelakaan bus itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswi SMAN 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18) kelas 12. Selain itu, 19 orang mengalami luka-luka. Bus itu hendak membawa rombongan ke Malang untuk pembuatan foto buku tahunan di dua lokasi wisata Malang.

    Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, praktik penyewaan bus dan truk operasional ini sudah jamak dilakukan. Bus dan truk operasional ini kerap ditawarkan dengan harga sewa yang lebih murah.

    “Bus institusi yang dipakai masyarakat umum ini fakta dari banyak pelanggaran yang ada. Semua tahu kalau rantis/kendaraan dinas tidak diperuntukkan umum apalagi disewakan. Hal seperti ini banyak sekali, baik kendaraan rantis juga kendaraan (bus) operasional instansi kementerian,” kata Sani kepada detikOto.

    Menurut Sani, maraknya praktik penyewaan kendaraan operasional ini butuh pengawasan dan penegakan hukum dari pemerintah lintas institusi.

    “Untuk kecelakaan rantis yang terjadi di tol Surabaya ini pihak Propam Polri dan Bareskrim harus mengusut tuntas agar praktik seperti ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.

    “Di lapangan bayak terjadi hal ini, bus pemerintah disewa oleh masyarakat umum dengan berbagai alasan,” sambungnya.

    Sani mengungkapkan ketidakjelasan perlindungan terhadap penumpang yang menggunakan bus dari instansi tersebut. Di kendaraan umum seperti bus pariwisata, biasanya penumpang akan dilindungi asuransi. Jika terjadi kecelakaan, korban akan mendapat santunan dari Jasa Raharja. Namun untuk kasus penggunaan bus operasional ini, belum jelas perlindungan terhadap penumpang.

    “Tinggal masyarakat yang menggunakan kendaraan dinas ini menuntut pertanggungjawabannya saja,” kata Sani.

    (rgr/dry)

  • Saroja Pertanyakan Penanganan Kasus Tabrakan Maut di Baruna Kediri

    Saroja Pertanyakan Penanganan Kasus Tabrakan Maut di Baruna Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Aktivis LSM Sahabat Boro Jarakan (Saroja) Kediri mempertanyakan penanganan kasus kecelakaan maut yang terjadi di simpang empat Baruna, Kota Kediri, seminggu lalu. Kasus ini melibatkan seorang pengasong yang meninggal dunia setelah tertabrak Bus Harapan Jaya.

    “Kami dari LSM Saroja hari ini ingin mempertanyakan pihak Satlantas Polres Kediri Kota yang menangani perkara tabrakan, terhadap salah satu korban yang meninggal di Baruna, seminggu lalu. Tadi setelah saya cek di kejaksaan, pihak kejaksaan belum menerima satu cuilpun entah SPDP atau pemberitahuan apapun, sehingga kami diminta untuk menanyakan langsung ke sini,” ujar Dewan Pengawas LSM Sahabat Boro Jarakan (Saroja) Kediri, Supriyo saat mendatangi Mako Satlantas Polres Kediri Kota, pada Senin (3/2/2025).

    Supriyo mengungkapkan kekecewaannya terhadap koordinasi di unit laka Satlantas Polres Kediri Kota. “Setelah kami dari laka, hari ini, kasat lantas tidak ada, tidak tahu kemana. Kanit laka juga tidak ada, perkara itu disampaikan sudah ditangani. Ditangani sejauh mana, pihaknya ditahan di mana, statusnya tersangka atau apa belum ada. Sehingga ini tidak ada,” lanjutnya.

    Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mengawal kasus ini hingga ke pengadilan demi memberikan efek jera kepada perusahaan otobus dan para sopir agar lebih menghormati pengguna jalan lainnya.

    “Kami tidak ingin kecolongan seperti kasus-kasus sebelumnya. Kita akan kawal seperti janji saya. Kasus laka yang mengakibatkan korban di salah satu otobus harus sampai ke pengadilan sebagai efek jera kepada seluruh perusahaan otobus dan kepada seluruh sopir yang menjalankan operasional otobus di jalanan, juga menghormati pengguna jalan yang lain. Kita akan kawal kasus ini sampai ke pengadilan, kita akan datangi Polres kita tanyakan kepada pihak humas,” tegas Supriyo.

    Supriyo juga meminta Kapolres Kediri Kota untuk mengevaluasi kinerja unit laka karena pelayanan yang diberikan dianggap kurang memuaskan.

    “Mohon izin bapak Kapolres, tolong dievaluasi kegiatan di unit laka, tidak ada pelayanan yang baik buat kami, dijawab seadanya. Kami LSM, kami bisa bayangkan LSM aja begini, bagaimana kalau masyarakat biasa,” tuturnya.

    Hingga berita ini diturunkan, Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Afandy Dwi belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini meskipun telah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

    Kronologi Kecelakaan Maut di Baruna

    Sebelumnya, seorang pengasong di Kediri meninggal dunia setelah tertabrak Bus Harapan Jaya di simpang empat Baruna, Kota Kediri, pada Kamis (30/1/2025). Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka parah di kepala.

    Korban diketahui bernama Alfin Setiawan (24). Ia tertabrak Bus Harapan Jaya dengan nomor polisi AG 7635 US yang dikemudikan oleh Malik Alfian (59), warga Purwodadi, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.

    Kecelakaan terjadi ketika bus melaju dari arah timur Jalan MT Haryono dan mengambil jalur kanan di lampu merah. Menurut saksi mata, bus tersebut mendahului dari kanan dan tidak menyadari adanya korban yang terjebak di antara bus dan truk hingga akhirnya tertabrak.

    Sopir truk yang berada di lokasi sempat memberikan kode dengan menggedor-gedor kendaraan, namun sopir bus baru menyadari insiden tersebut setelah memundurkan kendaraannya. Saat itu, korban sudah dalam kondisi terkapar dengan luka berat.

    Kecelakaan ini diduga akibat kelalaian sopir bus yang mengemudi secara ugal-ugalan. Berdasarkan data dari Satlantas Polres Kediri Kota, sopir bus tersebut diketahui memiliki riwayat sanksi tilang sebelumnya karena melanggar marka jalan di Jombang, Jawa Timur. [nm/beq]

  • Bus TNI/Polisi Disewa buat Wisata, Iming-iming Harga Miring

    Bus TNI/Polisi Disewa buat Wisata, Iming-iming Harga Miring

    Jakarta

    Bus milik Pusdik Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan maut di KM 72 Tol Pandaan-Malang dekat Exit Tol Purwodadi, Pasuruan. Pengusaha otobus menyoroti fenomena penyewaan bus/truk TNI/Polisi untuk berwisata.

    Dikutip detikJatim, bus yang memuat siswa SMAN 1 Porong untuk sesi foto buku tahunan mengalami kecelakaan tunggal. Petaka itu terjadi saat bus membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong sejumlah 31 dan 2 guru pendamping itu menabrak penanda arah Exit Tol Purwodadi .

    Kecelakaan bus itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswi SMAN 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18) kelas 12.

    Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, bus milik institusi TNI dan polisi atau instansi pemerintah lainnya sering dipakai masyarakat umum untuk berwisata.

    “Bus institusi yang dipakai masyarakat umum ini fakta dari banyak pelanggaran yang ada. Semua tahu kalau rantis atau kendaraan dinas tidak diperuntukkan umum apalagi disewakan. Hal seperti ini banyak sekali, baik kendaraan rantis juga kendaraan (bus) operasional instansi-instansi kementerian,” kata Sani kepada detikOto.

    Menurutnya, banyaknya bus instansi pemerintah yang ‘menyamar’ menjadi bus pariwisata ini buntut tidak adanya pengawasan yang baik dan penindakan yang tegas juga konsisten. Masyarakat juga belum banyak yang paham mengenai moda yang harus digunakan.

    “Masyarakat hanya melihat sewa yang murah,” ujar Sani.

    “Untuk kecelakaan rantis yang terjadi di Tol Surabaya ini pihak Propam Polri dan Bareskrim harus mengusut tuntas agar praktik seperti ini tidak terjadi lagi. Di lapangan banyak terjadi hal ini, bus pemerintah disewa oleh masyarakat umum dengan berbagai alasan. Pemahaman masyarakat yang sangat lemah terhadap aturan yang semestinya dalam menggunakan moda transportasi umum sangat terlihat dengan jelas sehingga tidak ada kepedulian, hanya melihat keperluannya yang penting terakomodir,” ujar Sani.

    (rgr/din)

  • Siswa Sering Tegur Sopir Bus Brimob yang Tampak Lelah sebelum Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi – Halaman all

    Siswa Sering Tegur Sopir Bus Brimob yang Tampak Lelah sebelum Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Brimob terjadi di Exit Tol Purwodadi, Tol Pandaan-Malang, pada Sabtu (1/2/2025).

    Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan sejumlah siswa mengalami luka-luka.

    Suwarno, ayah dari ADM (18), salah satu korban selamat, menceritakan kesaksian anaknya yang saat ini sedang dirawat di RS Lawang Medika Malang.

    Menurut Suwarno, anaknya mengungkapkan bahwa siswa-siswa lain di bus sering mengingatkan sopir yang terlihat kelelahan.

    “Pak, awas Pak ada tronton di depan,” ujar Suwarno menirukan perkataan anaknya yang duduk di bangku nomor dua dari depan, Minggu (2/2/2025), dilansir Tribun Jatim.

    “Jadi kata anak saya, sopirnya itu kayaknya kelelahan, sering kali ditegur, dan diingatkan siswa,” imbuhnya.

    Suwarno menyebut, ADM dan teman-temannya berencana membuat album kenangan di Malang.

    “ADM sama tiga temannya datang ke rumah pagi-pagi untuk rias.”

    “Mereka berangkat juga pakai baju kebaya, saya antarkan juga pas naik bus,” terang Suwarno. 

    Ia mengaku sering mengingatkan anaknya supaya berhati-hati jika berada di luar rumah.

    “Sering saya ingatkan, namanya orang tua, saya suruh berdoa saat di jalan juga. Dia anak terakhir dari empat bersaudara,” ujarnya.

    Suwarno juga menuturkan, anaknya dan sejumlah siswa lain dalam kondisi tidur saat kecelakaan terjadi.

    “Saat itu anak saya sedang tidur dan teman-temannya yang lain juga,” ungkapnya.

    Kondisi Korban

    Suwarno bersyukur karena anaknya selamat meskipun harus menjalani operasi di bagian mata.

    “Alhamdulillah, anak saya masih selamat meski harus dioperasi. Takutnya ada penggumpalan darah di bagian matanya sebelah kiri,” ungkapnya.

    Dia menambahkan bahwa semua siswa yang menjalani operasi selesai pada subuh tadi dan anaknya mulai belajar berjalan meski masih merasa sakit.

    “Ini saya sama istri yang menunggu. Semoga segera membaik dan cepat pulang,” harap Suwarno.

    Sebagai informasi, kecelakaan bus milik Brimob yang membawa pelajar SMAN 1 Porong Sidoarjo terjadi saat rombongan pelajar dalam perjalanan menuju Lembah Tumpang, Kabupaten Malang, untuk melakukan sesi foto perpisahan sekolah.

    Kecelakaan ini merenggut nyawa sopir bus, Khoirul (60), dan seorang siswa kelas 12, Naviri Arimbi Maharani (18).

    Sementara itu, korban luka dirawat di RSSA Malang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Keluarga Korban Kecelakaan Tol Purwodadi Ceritakan Sopir Sering Ditegur karena Hampir Tabrak Tronton.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Cerita Keluarga Korban Selamat Kecelakaan Bus Brimob, Siswa Sering Tegur Sopir yang Tampak Kelelahan – Halaman all

    Cerita Keluarga Korban Selamat Kecelakaan Bus Brimob, Siswa Sering Tegur Sopir yang Tampak Kelelahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan maut yang melibatkan Bus Brimob di Exit Tol Purwodadi, Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2025).

    Suwarno, ayah dari ADM (18), korban selamat dalam peristiwa ini menceritakan kesaksian anaknya yang saat ini masih menjalani perawatan di RS Lawang Medika Malang.

    Dilansir Tribun Jatim, menurut Suwarno, anaknya menyebut siswa di bus sering mengingatkan sang sopir bus.

    Sejumlah siswa yang duduk di depan sering menegur sopir yang dinilai tidak fokus. 

    “Pak, awas, Pak, ada tronton di depan,” terang Suwarno menirukan perkataan anaknya yang duduk di bangku nomor dua dari depan, Minggu (2/2/2025). 

    “Jadi kata anak saya, sopirnya itu kayaknya kelelahan, sering kali ditegur, dan diingatkan siswa,” imbuhnya.

    Suwarno menyebut, ADM dan teman-temannya berencana membuat album kenangan di Malang.

    Sebelum berangkat, jelasnya, mereka berkumpul di rumahnya untuk merias. 

    “ADM sama tiga temannya datang ke rumah pagi-pagi untuk rias.”

    “Mereka berangkat juga pakai baju kebaya, saya antarkan juga pas naik bus,” terang Suwarno. 

    Ia mengaku sering mengingatkan anaknya supaya berhati-hati jika berada di luar rumah.

    “Sering saya ingatkan, namanya orang tua, saya suruh berdoa saat di jalan juga. Dia anak terakhir dari empat bersaudara,” ujarnya.

    Suwarno juga menuturkan, anaknya dan sejumlah siswa lain dalam kondisi tidur saat kecelakaan terjadi.

    “Saat itu anak saya sedang tidur dan teman-temannya yang lain juga,” ungkapnya.

    Ia pun mengucap syukur anaknya masih bisa selamat dari kecelakaan meski harus menjalani operasi.

    “Alhamdulillah anak saya masih selamat meski operasi. Operasi di bagian mata.”

    “Ya takutnya ada penggumpalan darah di bagian matanya sebelah kiri,” tambahnya. 

    Selain itu, Suwarno membeberkan, semua siswa yang dioperasi selesai pada Subuh tadi. 

    “Tadi semua yang operasi selesai subuh. Anak saya mulai belajar jalan tadi meski sedikit sakit.”

    “Ini saya sama istri yang menunggu. Semoga segera membaik dan cepat pulang,” terangnya.

    Sebelumnya, kecelakaan bus milik Brimob yang membawa pelajar SMAN 1 Porong Sidoarjo mengalami kecelakaan di Tol Pandaan-Malang pada Sabtu siang.

    Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yaitu sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswa kelas 12, Naviri Arimbi Maharani (18).

    Sementara itu, korban luka dirawat di RSSA Malang. Diketahui, rombongan pelajar itu dalam perjalanan hendak menuju Lembah Tumpang, Kabupaten Malang untuk melakukan sesi foto perpisahan sekolah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Keluarga Korban Kecelakaan Tol Purwodadi Ceritakan Sopir Sering Ditegur karena Hampir Tabrak Tronton.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Purwanto)