Video Viral Debt Collector Babak Belur Diamuk Massa di Jalan Raya Semarang-Purwodadi, Berikut Kronologinya
Tim Redaksi
GROBOGAN, KOMPAS.com
– Dua
debt collector
babak belur diamuk massa di pinggir Jalan Raya Semarang-Purwodadi tepatnya di pertigaan Kecamatan Godong, Kabupaten
Grobogan
, Jawa Tengah.
Insiden ini terjadi pada Kamis (6/3/2025) sore dan ramai di media sosial setelah video rekaman amatir berdurasi 13 detik menyebar luas.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah pemuda menganiaya salah satu penagih utang di depan kompleks pertokoan, sementara seorang
debt collector
lainnya terjatuh dan menjadi bulan-bulanan di samping rumah makan.
Kericuhan di siang bolong ini berlangsung di tengah keramaian dan padatnya arus lalu lintas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kemarahan massa dipicu usai dua
debt collector
itu menarik paksa motor matik yang dikendarai remaja setempat pada awal Senin (3/3/2025).
“Awalnya motor yang dikendarai anak laki-laki warga Godong sini dicegat dan direbut paksa oleh dua
debt collector
tersebut. Belakangan motor itu bisa diambil oleh pemiliknya, namun harus membayar sejumlah uang kepada dua
debt collector
itu,” kata Ari Prasetyo, warga Kecamatan Godong, Jumat (7/3/2025).
Jengkel lantaran merasa telah dikadali, pemilik Honda Beat itu kemudian mengajak teman-temannya untuk melabrak dua
debt collector
tersebut.
Kedua pria berwajah sangar itu pun berujung digebuki massa yang beringas di tempat mereka mangkal, Kamis (6/3/2025) sore.
“Untungnya dilerai warga lainnya dan dua
debt collector
yang
bonyok
itu kemudian berobat ke fasilitas kesehatan,” kata Ari.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Godong AKP Bambang Jumena membenarkan perihal tersebut.
Menurut Bambang, kedua
debt collector
tersebut telah mengadukan kasus pengeroyokan yang dialaminya dengan bukti
visum et repertum
dari dokter.
Identitas kedua penagih hutang “freelance” tersebut yakni Suwawi (43) dan Sugiyono (40), warga Kecamatan Godong.
“Dua DC diduga dimassa sejumlah pemuda dari Kecamatan Godong. Korban luka-luka memar di mata, kepala, tangan dan pelipis dijahit,” kata dia.
Menurut Bambang, berdasarkan keterangan saksi-saksi, motif pengeroyokan itu bermula dari kelakuan dua
debt collector
yang menarik paksa motor warga yang dikendarai di jalan.
Bambang pun menyayangkan aksi penganiayaan beramai-ramai yang diduga dipelopori pemilik motor yang disita
debt collector
itu
.
Meski demikian, Bambang juga menyesalkan penarikan motor oleh
debt collector
yang tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Sebagai catatan,
debt collector
tidak boleh menyita paksa barang milik debitur.
Sita jaminan atas harta kekayaan debitur yang tidak diperjanjikan harus melalui gugatan ke pengadilan negeri.
“Kami sudah imbau kepada
debt collector
soal prosedur penarikan yang benar. Namun tidak diindahkan. Untuk kasus ini masih kami dalami,” pungkas Bambang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Purwodadi
-
/data/photo/2025/03/07/67cafa46857c3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Video Viral Debt Collector Babak Belur Diamuk Massa di Jalan Raya Semarang-Purwodadi, Berikut Kronologinya Regional 7 Maret 2025
-

Jawa Tengah Siap Sambut Kedatangan Pemudik Lebaran 2025
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menerangkan, jalur-jalur vital di wilayahnya siap dilalui pemudik pada Lebaran 2025.
Rencananya, penyelenggaraan posko terpadu Lebaran 2025 mulail 24 Maret hingga 8 April 2025.
“Pemprov Jateng siap menerima kedatangan pemudik. Bisa melalui Tol Trans Jawa, Pantura Pantai Utara, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan. Tinggal pilih saja,” kata Luthfi usai menerima kunjungan dari Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi beserta rombongan dalam rangka Koordinasi Kesiapan Angkutan Lebaran 2025/1446 H, di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kamis 6 Maret 2025.
Ia juga menyambut baik, kebijakan Work From Anywhere (WFA) dari pemerintah untuk aparatur sipil negara (ASN), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga sektor pekerja swasta. Rencananya, WFA dilakukan mulai H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Tepatnya mulai 24 Maret-8 April 2025.
Dukungan WFA disebut telah disetujui dengan surat edaran oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik (Kemenpan RB), dan Kementerian BUMN.
“ Jawa Tengah sebetulnya lebih menyambut pemudik, bukan yang akan mudik,” kata Luthfi.
Di sisi lain, dia menerangkan, Jawa Tengah sebagai sentralnya tujuan mudik nasional telah menyiapkan berbagai langkah. Di antaranya menargetkan perbaikan ruas jalan, baik milik provinsi, nasional, dan kabupaten/kota bisa selesai pada dua pekan sebelum Hari Raya Idulfitri 1445 H.
Khusus jalur Tol Trans Jawa, Mantan Kapolda Jateng itu mengatakan, juga akan melakukan rekayasa lalu lintas apabila terjadi penumpukan kendaraan.
“Bisa diberlakukan one way (satu jalur) lokal. Kalau ada antrean (kendaraan) di atas 1 km akan diberlakukan one way sampai gerbang tol Banyumanik. Kalau tak mampu (menguraikan kepadatan kendaraan) perpanjang lagi sampai GT Bawen,” ucap Luthfi.
Bahkan, kata dia, Jalur Pantura juga bisa dimanfaatkan untuk rekayasa arus lalu lintas kendaraan dari dalam tol bilamana ada antrian panjang kendaraan.
Sebelumnya Dinas Perhubungan Jawa Tengah memprediksi 17,9 juta pemudik akan masuk ke wilayah tersebut pada arus mudik masa Hari Raya Idulfitri 1446 H/Lebaran 2025.
Sementera itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwodadi mengungkapkan, Jawa Tengah merupakan wilayah terbesar tujuan pemudik dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa.
“Dengan kebijakan WFA, diharapkan bisa mengurai kepadatan kendaraan masa mudik Lebaran 2025. Kita beri pelayanan masyarakat, sehingga bisa mudik aman dan lancar,” kata dia. (*)
-

Kecelakaan saat Berangkat Sekolah, Pelajar SMA Tewas Terlindas Tronton
TRIBUNJATENG.COM, PASURUAN – Kamis (6/3/2025), seorang pelajar SMA asal Pasuruan, Jawa Timur, meninggal dunia akibat kecelakaan saat berangkat ke sekolah.
Korban diduga kurang hati-hati saat melaju kencang dan menyalip, hingga jatuh tergelincir dan terlindas truk tronton.
Kejadian nahas itu dialami Agenda Naditya Devon Prayoga (18), seorang pelajar kelas XI asal Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Dari data yang diperoleh mengungkap, korban saat itu sedang dalam perjalanan menuju SMAN 1 Kejayan, di hari pertama sekolah di bulan Ramadan.
Saat melintas di jalan raya Pasuruan-Malang, tepatnya di Desa Kurung, Kecamatan Kejayan, korban yang mengendarai motor matik bernomor polisi N 4784 THA hendak mendahului truk tronton, namun jatuh tergelincir.
“Di lokasi tersebut, korban terlindas truk tronton yang hendak disalipnya,” kata Iptu Aries, Kanit Gakkum Satlantas Polres Pasuruan.
Lebih lanjut, Aries menjelaskan, truk tronton bernomor polisi L 9043 UO yang dikemudikan SPR (60) asal Kabupaten Malang itu langsung menghentikan laju kendaraannya setelah merasa menabrak sesuatu di bagian ban belakangnya.
“Korban langsung ditolong oleh warga sekitar dan dievakuasi ke RSUD Soedarsono Kota Pasuruan,” sebut dia.
Sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan karena mengalami pendarahan pada bagian kepala.
“Untuk pemeriksaan lebih lanjut, sopir diperiksa untuk dimintai keterangan.
Sedangkan jasad korban sudah diurus oleh pihak keluarga,” tambah dia. (*)
-

Boyong Grobog Hari Jadi ke-299 Grobogan: Kirab Keris Kiai Sengkelat hingga Pesta Gunungan Hasil Bumi
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Ratusan warga Kabupaten Grobogan, memadati alun-alun untuk menyaksikan dan mengikuti tradisi Boyong Grobog, Senin (3/3/2025).
Tradisi tahunan ini menjadi momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat.
Karena masyarakat Grobogan tidak hanya merayakan sejarah dan budaya mereka, tetapi juga memperingati Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan.
Dalam Boyong Grobog kali ini, warga akan mengiring kirab Keris Kiai Sengkelat dari kantor Kelurahan Grobogan menuju kantor Kabupaten Grobogan.
Setelah itu warga akan mengambil sedekah bumi yang disediakan dalam bentuk gunungan di alun-alun Purwodadi.
Puluhan gunungan berisi berbagai macam sayuran dan buah-buahan yang disediakan sebagai simbol berkah.
Para warga dan relawan sontak berdesakan untuk mendapatkan gunungan hasil bumi yang dipersembahkan dalam tradisi tersebut.
Mereka meyakini bahwa gunungan tersebut membawa berkah, terutama menjelang bulan suci Ramadan, dan diharapkan dapat menjadi sumber keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah dan Makna Boyong Grobog
Tradisi ini memiliki makna sejarah yang sangat penting bagi masyarakat setempat, sebagai penghormatan terhadap sejarah berdirinya Kabupaten Grobogan yang bermula dari zaman kerajaan Majapahit.
Diceritakan, grobog adalah asal mula terbentuknya kabupaten Grobogan.
Di masa kerajaan Majapahit ada pasukan yang diutus untuk mengirim senjata pusaka dan dimasukan dalam kotak atau grobog.
Pasukan tersebut kemudian bertemu dengan perampok dan mereka lari meninggalkan grobog.
Selanjutnya oleh Sunan Kalijaga, para perampok tersebut berhasil dikalahkan dan grobog direbut kembali.
Tempat tertinggalnya grobog itu kemudian dinamakan Grobog atau Grobogan.
Mengenang sejarah tersebut, dalam acara Boyong Grobog ini Bupati dan Wakil Bupati tampil mengenakan pakaian adat Jawa, layaknya seorang raja.
Mereka membawa pusaka Grobog dan keris Kiai Sengkelat, yang merupakan simbol penting dalam sejarah Kabupaten Grobogan.
Setibanya di Pendopo Kabupaten Grobogan, rombongan kirab disambut dengan ritual sesuci dan doa.
Pusaka Grobog dan keris Kiai Sengkelat kemudian diserahkan sebagai simbol kehormatan dan keberkahan untuk kabupaten.
Harapan Bupati Grobogan
Dalam kesempatan kali ini, Bupati Grobogan, Setyo Hadi, berharap, tradisi Boyong Grobog ini membawa keberkahan bagi Kabupaten Grobogan.
“Semoga dengan adanya peringatan tradisi Boyong Grobog ini, Kabupaten Grobogan semakin aman, makmur, sejahtera, jauh dari bencana dan gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo,” ujar Bupati Setyo Hadi.
Melalui Boyong Grobog, masyarakat Grobogan tetap menjaga tradisi budaya yang telah diwariskan turun-temurun, sekaligus mempererat kebersamaan dan rasa persatuan antarwarga.
Tradisi ini juga menjadi ajang untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat, dengan semangat gotong royong dan saling berbagi. (*)
-
/data/photo/2025/02/27/67c05b0226b2a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi Regional 28 Februari 2025
Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Puluhan pengemudi atau driver ojek online (ojol) dari Grab melakukan aksi untuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Kamis (27/2/2025).
Mereka merasa buntu karena terus menerus mendapat potongan dari aplikator. Namun upaya dialog dengan aplikator, Grab tidak kunjung membuahkan hasil bagi
driver ojol
selaku mitra Grab.
Alhasil mereka memilih untuk berunjuk rasa dan melakukan audiensi ke Pemperintah Provinsi Jawa Tengah agar empat tuntutan utama kepada pihak aplikator dapat direspons.
Pasalnya kebijakan perusahaan dinilai merugikan para driver ojol.
Dalam aksi tersebut, mereka kompak memakai jaket Grab selama menyampaikan orasi dan tuntutannya. Lalu berdialog dengan Sekertaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno di kantornya.
“Tuntutannya itu ada empat, hapus program akses hemat, order gabungan dihapus, hapus slot, dan kembalikan vermuk (verifikasi muka) seperti semula,” jelas Ketua Serikat Penggerak Mitra Indonesia (SMPI) Rahmat di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (27/2/2025).
Tuntutan pertamanya yakni penghapusan pilihan fitur akses hemat yang memangkas pendapatan mereka karena jumlah potongan dari aplikator terus bertambah.
Tak hanya itu, mereka mengeluhkan beban potongan Rp 13.000 ketika mitra telah menyelesaikan lebih dari tujuh orderan.
“Jadi di sini kita sudah kerja, sudah dipotong 20 persen masih suruh bayar lagi. Artinya menggerus pendapatan,” keluh dia.
Koordinator Aksi, Thomas mengaku telah menyampaikan keresahan tersebut ke aplikator soal kebijakan yang dianggap mengurangi pendapatan driver dalam jumlah besar.
Namun lantaran upaya dialog dengan aplikator tidak pernah membuahkan hasil, dia berharap Pemprov Jateng dapat menjembatani perbaikan kebijakan bagi mitra Grab.
“Misalnya dalam order gabungan. Semula ongkos dihitung dua kali, sekarang hanya dihitung satu kali orderan,” kata dia.
Sekda Jateng Sumarno menyambut baik upaya audiensi yang diikuti perwakilan pengemudi ojol Grab dari Batang, Purwodadi, Tegal dan
Semarang
. Sumarno berjanji bahwa dalam waktu dekat Pemprov melalui dinas terkait akan berkomunikasi dengan pihak aplikator.
“Kami akan mengakomodir harapan panjenengan semua sebagai warga Jawa Tengah. Mudah-mudahan upaya kita bersama bisa menghasilkan yang optimal dan harapan temen-temen semua bisa tercapai,” ucap Sumarno.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pj Bupati pamit, Wabup Bellinda Birton sementara pimpin Kudus
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Pj Bupati pamit, Wabup Bellinda Birton sementara pimpin Kudus
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 21 Februari 2025 – 22:45 WIBElshinta.com – Kedatangan Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton disambut masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jumat (21/2). Menempuh perjalanan dari Semarang ke Kabupaten Kudus lewat jalur Purwodadi, Bellinda yang datang bersama istri Bupati Kudus Endhah Sam’ani Intakoris langsung menuju Pendapa Kabupaten Kudus. Saat datang, Bellinda disambut Sekda Kudus bersama jajaran Kepala OPD.
Usai melakukan ramah tamah dengan masyarakat yang menyambut, Bellinda melaksanakan manakib yang dilaksanakan di Pendapa belakang Kabupaten Kudus. Dilanjutkan dengan sungkem kepada kedua orang tua. Tangis haru Bellinda pecah saat sungkem meminta restu kepada sang ayah.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyambutan Bupati Kudus dan Wakil Bupati Kudus. Meski tak bisa datang langsung karena sedang menjalankan retret di Magelang, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan pesan lewat video. Ia berterima kasih atas dukungan semua pihak.
“Saya dan Mbak Bellinda siap mengemban amanah mewujudkan Kudus Sejahtera, Harmoni dan Takwa. Tentu saja dengan dukungan dari seluruh masyarakat,” ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (21/2).
Bupati Kudus Sam’ani juga berterima kasih kepada Pj. Bupati Kudus Herda Helmijaya yang telah berdedikasi dalam mengupayakan Kudus yang sejahtera. Pihaknya mendoakan agar Herda Helmijaya terus sukses.
“Terima kasih kepada Bapak Pj. Bupati Kudus Herda Helmijaya yang telah bekerja keras memajukan Kabupaten Kudus,” imbuh Sam’ani.
Pj. Bupati Kudus Herda Helmijaya berterima kasih atas kerja sama jajaran Forkopimda yang telah bersinergi. Pihaknya menyatakan Kabupaten Kudus punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Asalkan ada sinergi positif dari Pemkab Kudus dan masyarakat.
“Potensi Kabupaten Kudus luar biasa, asalkan ada kolaborasi dan sinergi pemerintah Kabupaten Kudus dan masyarakat. Harus ada tiga hal yang dipegang. Yakni, passion, loyalitas, dan achievement,” terangnya.
Sumber : Radio Elshinta
-

Korban Tanah Gerak di Purwodadi Pasuruan Belum Dapat Kejelasan Relokasi
Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, yang sebelumnya mengungsi akibat pergerakan tanah, kini mulai beraktivitas normal pada siang hari. Meskipun demikian, mereka tetap waspada dan kembali ke pengungsian di SDN II Cowek pada malam hari.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa sampai saat ini warga masih belum mendapat kejelasan terkait relokasi. Sementara itu, sebelumnya Pemprov Jatim telah menggandeng pakar dari ITS Surabaya untuk memberikan evaluasi terkait relokasi.
“Untuk rencana relokasi sampai saat ini kita masih menunggu pembahasan lebih lanjut dari pemerintah Kabupaten Pasuruan,” jelas Sugeng.
Sugeng juga mengatakan bahwa saat ini kondisi warga yang terkena dampak lebih stabil. Hal ini dikarenakan kondisi tanah di daerah tersebut sudah tidak bergerak seperti sebelumnya.
BPBD Kabupaten Pasuruan terus berupaya menangani situasi ini dan memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi. Mereka juga terus memantau perkembangan pergerakan tanah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau pagi mereka sudah beraktivitas, bekerja. Yang tinggal di pengungsian itu kalau siang hari hanya lansia sama balita,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah di Dusun Sempu telah menyebabkan puluhan rumah rusak dan memaksa ratusan warga mengungsi. Meski aktivitas di siang hari sudah mulai normal, warga masih khawatir akan potensi pergerakan tanah susulan, terutama pada malam hari.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait dengan situasi pergerakan tanah di Dusun Sempu. [ada/beq]
-

Puting Beliung Terjang Pasuruan, Puluhan Rumah Rusak
Pasuruan (beritajatim.com) – Angin puting beliung yang disertai hujan deras dan petir menerjang wilayah Kecamatan Purwodadi dan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, pada Rabu (19/2/2025) petang. Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari atap yang lepas hingga dinding yang roboh.
Salah satu rumah yang terdampak parah adalah milik Ponisri di Dusun Krai, Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi. Rumah tersebut tersambar petir, menyebabkan plafon kamar berukuran 3×3 meter rontok dan dinding hangus.
Selain itu, kerusakan juga terjadi di Desa Pucangsari, Tambaksari, dan Capang, dengan banyak atap rumah yang lepas.
Di Desa Lebakrejo, angin puting beliung bahkan merobohkan dinding rumah warga. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, terdapat enam rumah yang mengalami kerusakan parah di lokasi ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan kedaruratan kepada warga yang terdampak.
“Kita telah melakukan asesmen dan mengirimkan bantuan kedaruratan kepada warga yang terdampak cuaca ekstrem,” kata Sugeng, Kamis (20/2/2025).
Mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi, BPBD Kabupaten Pasuruan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” tutup Sugeng. (ada/but)
-

Viral, Puluhan Anak SD Diduga Racik Miras Oplosan ‘Es Moni’, Tertunduk saat Diinterogasi Guru – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Video 20-an siswa sekolah dasar (SD) diinterogasi guru di sekolah, karena diduga telah meracik minuman keras (miras) oplosan “Es Moni”, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit yang diunggah akun @Heraloebss di platform X (Twitter) itu, guru mencecar pertanyaan kepada satu per satu muridnya itu.
Para anak SD yang masih mengenakan seragam itu tampak tertunduk.
Namun, sesekali mereka saling menyangkal saat temannya memberikan pengakuan kepada guru yang menanyakannya.
Viral di media sosial video anak SD yang dipanggil oleh gurunya gegara diduga mengoplos minuman keras.
Terdengar suara seorang guru yang menanyakan apakah minuman oplosan tersebut dicampur dengan obat tertentu hingga pemutih, seperti Extrajoss.
“Oplosannya ono campuran obat?” suara yang diduga seorang guru.
Seorang siswa kemudian menjawab, “Iya, ada.”
Namun, jawaban itu langsung disanggah teman lainnya, “Ora ono, endi..?.”
Video tersebut pun mengundangan keprihatinan netizen.
Pasalnya, anak-anak di bawah umur tersebut mampu menjelaskan cara mencampur miras dengan berbagai bahan tambahan.
Unggahan tersebut juga menyinggung tentang penjual minuman kemasan yang menjual miras oplosan ke bocah SD di Kediri 2024 lalu.
“Sebelumnya, Pria Kota Kediri Tertangkap Tangan Jual Minuman Oplosan ke Anak di Bawah Umur (2024).
Kini, Anak SD sudah bisa bikin minuman Oplosan Sendiri (2025). Se-rusak ini generasi emas Indonesia, miris!” tulis @Heraloebss, Senin (17/2/2025).
Es Moni Berbahan Dasar Arak
Tak hanya di Kediri, miras oplosan beredar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dengan nama Es Moni.
Es moni yang digadrung pemuda Kabupaten Demak tersebut dibuat dari bahan arak tradisional.
Minuman ini memadukan arak tradisional dengan minuman energi sachet, menciptakan sensasi yang menggoda tetapi sangat berisiko bagi kesehatan.
Dijual dengan harga terjangkau, sekitar Rp 8.000 hingga Rp 10.000, Es Moni dengan cepat menarik perhatian pemuda dan menjadi tren di daerah tersebut.
Minuman ini biasanya disajikan dalam gelas cup menyerupai es teh jumbo atau minuman kemasan lain, memberikan kesan seolah-olah itu adalah minuman segar biasa.
Namun, di balik popularitasnya, minuman ini mengandung campuran arak tradisional yang didapat dari Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
RAZIA MIRAS OPLOSAN – Petugas Satpol PP Demak merazia warung minuman yang kedapatan menjual minuman keras (miras) oplosan Es Moni di wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (9/9/2024). (Dok. Satpol PP Demak via Kompas.com)
Menurut Plt Kepala Satpol PP Demak, Agus Sukiyono, pihaknya sudah mengetahui dengan jelas bahan dasar pembuatan Es Moni tersebut.
“Dari arak tradisional dan ini yang membuat saya telusuri, Purwodadi, Grobogan,” ungkap Agus saat dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Senin (19/8/2024).
Agus juga mengklaim bahwa pihaknya telah mengidentifikasi pembuat dan pengedar arak ini, namun mengaku kesulitan menangkap mereka karena lokasi mereka berada di luar daerah Demak.
Menyikapi situasi ini, Satpol PP Demak rutin menggelar razia untuk memburu penjual Es Moni dan miras lainnya. Sejauh ini, ribuan botol miras ilegal, termasuk puluhan botol bekas air mineral yang digunakan untuk wadah arak, telah diamankan.
Tak hanya itu, sejumlah toko yang terlibat dalam peracikan Es Moni dan penjualan miras di sepanjang jalan Pantura Demak, seperti Kracaan, Trengguli, Kebonagung, dan Dempet, sudah ditutup.
“Kita udah tutup semua itu bisa dilihat, sepanjang jalan Kracaan hingga Trengguli. Kemarin kita operasi lagi tuh di Kebonagung sama Dempet, kita ambil semua tutup akhirnya,” tegas Agus.
Dengan maraknya peredaran minuman berbahaya seperti Es Moni, Satpol PP Demak terus berupaya menekan distribusinya agar tidak semakin meluas, dan mengingatkan masyarakat akan bahaya mengonsumsi minuman oplosan yang dapat merusak kesehatan.
