kab/kota: Purwodadi

  • Mayat Membusuk Ditemukan di Lereng Gunung Arjuno, Polisi Selidiki Identitas dan Penyebab Kematian

    Mayat Membusuk Ditemukan di Lereng Gunung Arjuno, Polisi Selidiki Identitas dan Penyebab Kematian

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, digegerkan dengan penemuan mayat pria di lereng Gunung Arjuno pada Sabtu (20/9/2025). Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membusuk dengan bagian kepala hanya menyisakan tengkorak.

    Penemuan bermula ketika Parjo (65), warga setempat, tengah mencari kopi di kawasan hutan. Ia mencium bau menyengat yang membuatnya curiga, lalu menelusuri semak-semak hingga menemukan sesosok mayat membusuk. Penemuan itu segera dilaporkan kepada Karyadi (54), petugas pos pendakian Gunung Arjuno, yang kemudian meneruskannya ke Polsek Purwodadi.

    “Ketika diperiksa, kondisi mayat memang mengenaskan. Bagian kepalanya tinggal tengkorak. Laporan langsung kami teruskan ke tim kepolisian,” jelas Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, Senin (22/9/2025).

    Petugas gabungan diterjunkan untuk mengevakuasi korban. Karena medan curam, proses evakuasi memakan waktu hampir dua jam. Sekitar pukul 14.50 WIB, jenazah tiba di parkiran Ontobugo, Desa Tambaksari, lalu dibawa dengan mobil patroli menuju rumah sakit.

    Tim Inafis Polres Pasuruan menangani jenazah dan membawanya ke RS Pusdik Brimob untuk proses otopsi. Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan penyebab kematian sekaligus identitas korban.

    Menurut Joko, di lokasi kejadian ditemukan identitas yang mengarah pada warga Watukosek, Kecamatan Gempol. “Namun kami belum bisa memastikan apakah identitas tersebut milik korban atau bukan,” terangnya.

    Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil otopsi guna mengungkap penyebab kematian dan memastikan identitas korban. “Kami dalami dulu hasil pemeriksaan medis sebelum menyimpulkan penyebab kematian,” pungkas Joko. [ada/beq]

  • Kemendagri temukan keunikan inovasi siskamling di Grobogan

    Kemendagri temukan keunikan inovasi siskamling di Grobogan

    Jakarta (ANTARA) – Tim Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menemukan keunikan inovasi dalam pelaksanaan siskamling di Kabupaten Grobogan, saat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di wilayah tersebut pada 10–13 September 2025.

    Kegiatan dipimpin oleh Direktur Kawasan, Perkotaan, dan Batas Negara Ditjen Bina Adwil Kemendagri Amran. Ia mengungkapkan ada satu keunikan tugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di Desa Pahesan, Kecamatan Godong yang dapat ditiru di daerah-daerah lain.

    “Satlinmas juga ditugaskan menertibkan seluruh warga desa untuk mematikan TV dan tidak memainkan HP pada pukul 18.00 sd 20.00 dengan mengganti untuk belajar atau mengaji bagi yang beragama Islam,” kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Dalam kesempatan itu, Amran juga mengapresiasi pelaksanaan siskamling di Kabupaten Grobogan yang rutin dilakukan sejak dulu dan dilakukan secara turun temurun.

    “Hal ini juga sebagai bentuk kesadaran warga untuk saling menjaga dalam rangka menjamin keamanan dan perlindungan masyarakat di lingkungan masing-masing” ujarnya.

    Kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Dalam Negeri terkait Trantibumlinmas serta Rakor Kondusivitas Wilayah di Jawa Tengah yang sebelumnya dipimpin Dirjen Bina Adwil bersama Gubernur Jawa Tengah dan seluruh kepala daerah.

    Dalam kegiatan tersebut tim melakukan monitoring ke enam titik siskamling di Kecamatan Godong bersama unsur Forkopimda dan perangkat daerah.

    Adapun fokus kunjungan tersebut pada penguatan peran siskamling dan satlinmas dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman di Grobogan.

    Dalam kunjungan tersebut Amran juga hadir dalam rapat asistensi pascademonstrasi 30 Agustus 2025, yang dihadiri Forkopimda, OPD, aparat keamanan, serta tokoh masyarakat.

    Forum ini membahas langkah penanganan pascainsiden, seperti pemantauan situasi, kegiatan cooling down di sekolah-sekolah, penyaluran pangan murah, serta imbauan ASN untuk hidup sederhana, bijak bermedsos, dan mengaktifkan kembali siskamling.

    Tim Kemendagri juga meninjau fasilitas publik yang sempat rusak, yaitu kantor DPRD Grobogan dan Mapolsek Purwodadi. Saat ini perbaikan telah dilakukan dan layanan publik kembali berjalan normal.

    Agenda berlanjut dengan pertemuan Direktur Waskoban bersama Bupati Grobogan, Sekda, dan jajaran OPD untuk membahas keaktifan Satlinmas dalam menggerakkan siskamling di tiap kecamatan.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penjual Miras di Kabuh Jombang Ditangkap, Polisi Sita 115 Botol Arak

    Penjual Miras di Kabuh Jombang Ditangkap, Polisi Sita 115 Botol Arak

    Jombang (beritajatim.com) – Polres Jombang berhasil menggagalkan peredaran miras ilegal yang dikendalikan oleh seorang penjual berinisial J, warga Dusun Bareng Desa/Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Pada Minggu (7/9/2025).

    Polisi melakukan penelusuran berdasarkan informasi masyarakat terkait maraknya peredaran minuman keras ilegal di wilayah tersebut. Penyelidikan membuahkan hasil dengan ditemukannya mobil pikap yang mengangkut 115 botol miras jenis arak, masing-masing berukuran 1,5 liter.

    Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, mengungkapkan bahwa minuman keras tersebut diperoleh oleh J dari Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. “Setiap botol dijual dengan harga Rp65 ribu, dan tersangka mendapatkan keuntungan sekitar Rp25 ribu per botol,” ujar Margono, Selasa (9/9/2025).

    Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang menginformasikan tentang maraknya peredaran minuman keras ilegal di Kecamatan Kabuh. Setelah melakukan penyelidikan intensif, petugas akhirnya menemukan J yang tengah mengedarkan barang haram tersebut menggunakan mobil pikap.

    Sebanyak 115 botol miras dan mobil pikap yang digunakan untuk mengedarkan barang tersebut beserta pemiliknya kini telah diamankan oleh polisi.

    Margono juga menegaskan bahwa Polres Jombang menindak tegas peredaran miras ilegal berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol. “Pelaku dapat dikenakan pidana penjara kurang lebih tiga bulan dengan denda paling banyak Rp20 juta,” pungkas Margono.

    Penangkapan ini menjadi salah satu upaya Polres Jombang dalam memberantas peredaran miras ilegal yang kerap kali menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. [suf]

  • Video: Di Balik Momen Kocak Ibu-ibu Fitnes Saat Ada Demo di Purwodadi

    Video: Di Balik Momen Kocak Ibu-ibu Fitnes Saat Ada Demo di Purwodadi

    Video: Di Balik Momen Kocak Ibu-ibu Fitnes Saat Ada Demo di Purwodadi

  • Viral Emak-emak Asyik Olahraga Saat Massa Demo Berhamburan di Purwodadi, Ini Sosoknya

    Viral Emak-emak Asyik Olahraga Saat Massa Demo Berhamburan di Purwodadi, Ini Sosoknya

    Jakarta

    Aksi demonstrasi yang belakangan terjadi ternyata juga meninggalkan momen unik dan menghibur. Salah satunya seorang wanita paruh baya yang asik berolahraga menggunakan elliptical machine saat banyak orang lari tunggang langgang.

    Lilyan Santosa, anak dari ibu-ibu viral tersebut mengatakan momen tersebut terjadi di alun-alun Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan pada Sabtu (30/8) sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Ibu saya, namanya bu Yanti. Ibu sering ke alun-alun pulang kerja, olahraga dan main alat-alat fitness di situ,” kata Lilyan saat dihubungi detikcom, Selasa (2/9/2025).

    “Kebetulan memang alun-alun lokasinya satu komplek dengan gedung-gedung pemerintahan seperti kantor Dinas Bupati, Kejaksaan, kantor DPRD dan Polsek Purwodadi. Selain itu mama juga dinas di RSUD sekitar, 500 meter dari alun-alun tempat kejadian,” sambungnya.

    Saat itu, Yanti sedang menunggu teman-temannya karena sudah memiliki janji untuk datang ke suatu pameran di sekitaran alun-alun. Namun, karena teman-temannya belum datang, maka Yanti inisiatif bermain alat-alat fitness yang ada.

    “Rombongan (massa) demo tiba-tiba datang. Mama lagi main alat itu tiba-tiba anak-anak berlarian. Mama cuek aja karena merasa aman depannya banyak tentara dan polisi yang berjaga,” kata Lilyan.

    “Sebelumnya sudah ada demo sebelum mama datang. Tapi sudah bubar jadi mama berani ke alun-alun untuk nonton expo dan lanjut olahraga. Tapi, nggak disangka massa demo datang lagi jam 15-an itu,” sambungnya.

    Perasaan Yanti Setelah Videonya Viral

    Menurut Lilyan, ibunya tidak tahu bahwa saat itu ada warga yang mereka dirinya. Bahkan, sang ibu tahu ada video tersebut dari teman-temannya.

    “Trus dikirim ke grup keluarga karena banyak yang kirim ke mama, kami pikir cuma rame di kabupaten aja. Nggak nyangka sampe ke mana-mana, teman saya ada yang kasih tau viral di X dan Instagram juga,” katanya.

    “Setelah videonya viral, mama dari awal sampai sekarang lempeng-lempeng aja. Dasarnya mama emang orangnya cuek dan pede aja,” lanjutnya.

    Viralnya emak-emak ‘fitness’ di tengah massa demo mengingatkan video viral gadis aerobik yang juga asyik olahraga di tengah konvoi kendaraan militer saat terjadi kudeta di Myanmar. (Screenshot YouTube) Foto: Screenshot YouTube

    Padahal, anak-anak dari Yanti sudah melarang sang ibu untuk berolahraga di dekat alun-alun Purwodadi. Hal ini karena di sekitar situ sedang ada aksi unjuk rasa.

    “Biar olahraganya pindah tempat, tapi karena sudah janjian sama teman-temannya untuk nonton expo dan lanjut olahraga di sana, mama tetep stay di sana, nggak nyangka demonya datang lagi,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Di Balik Momen Kocak Ibu-ibu Fitnes Saat Ada Demo di Purwodadi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Dinkes DKI Catat 469 Orang Dirawat karena Terdampak Demo, 1 Meninggal

    Dinkes DKI Catat 469 Orang Dirawat karena Terdampak Demo, 1 Meninggal

    Jakarta

    Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ratusan orang dirawat setelah menjadi korban dalam aksi unjuk rasa yang terjadi pada Jumat (29/8/2025). Pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit.

    Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati melaporkan hingga Minggu (31/8) pukul 7.00 WIB, tercatat sebanyak 469 orang telah mendapat pelayanan kesehatan, dengan rincian 371 pasien rawat jalan, 97 pasien rawat inap, dan 1 orang meninggal dunia.

    “Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani antara lain konjungtivis (198 kasus), luka terbuka atau vulnus (42 kasus), sesak napas atau dyspnea (42 kasus), serta sejumlah trauma fisik, patah tulang, cedera kepala dan keluhan medis lainnya,” kata Ani dalam keterangannya dikutip Senin (1/9/2025).

    Pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit di lima wilayah Jakarta, di antaranya RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo, RSPAD Gatot Soebroto, RS POLRI, RSUD Koja, RSUD Budhi Asih, RS Pelni, dan RS Pusat Pertamina. Rujukan juga dilakukan ke sejumlah puskesmas di wilayah terdekat.

    Untuk memastikan penanganan cepat, Dinkes DKI menurunkan 24 unit ambulans, serta tenaga kesehatan yang terdiri dari 7 dokter, 59 perawat, dan 7 pengemudi ambulans.

    Ambulans ditempatkan di titik-titik strategis seperti Senen, Kwitang/Mako Brimob, Tugu Tani, Otista, Pos RSPAD, Pos Karanganyar, Pos Green Pramuka City, Pos Hermina Kemayoran, Pos Islam Cempaka Putih, Halte Petamburan, Slipi, DPR/MPR, Tanjung Priok, GBK (Pintu 10), Polres Jakarta Utara, dan Flyover Slipi.

    “Ini menjadi wujud komitmen kami dalam menjaga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan memastikan seluruh korban terdampak mendapat penanganan medis dengan cepat, aman, dan tepat,” pungkas Ani.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Di Balik Momen Kocak Ibu-ibu Fitnes Saat Ada Demo di Purwodadi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/up)

  • Pertamina Dukung Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri & Berkelanjutan

    Pertamina Dukung Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri & Berkelanjutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memperingati Hari Koperasi Nasional ke-78, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), mendukung pertumbuhan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Dukungan ini dilakukan secara konkret melalui pembinaan dan penguatan koperasi di berbagai daerah operasional perusahaan.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan bahwa koperasi adalah bagian penting dalam upaya perusahaan memberdayakan masyarakat secara nyata.

    Melalui inisiatif TJSL, Pertamina Patra Niaga telah mendorong lahirnya koperasi berbasis potensi lokal dan prinsip keberlanjutan. “Kami percaya koperasi bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun kemandirian masyarakat. Melalui program-program TJSL, kami berusaha hadir mendampingi, bukan hanya memberikan bantuan, tapi juga mendorong agar koperasi bisa tumbuh, belajar, dan berkembang sesuai potensi yang dimiliki masing-masing daerah,” ujar Heppy.

    Di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, Program Sentra Kopi Sejahterakan Petani (SEKOP SENI) di Desa Suntenjaya, Lembang, Kawasan Bandung Utara menjadi contoh nyata. Melalui koperasi Buana Walatra Sejahtera, masyarakat setempat membangun ekosistem kopi dari hulu ke hilir, menghasilkan produk Walatra Coffee yang kini telah tersertifikasi halal dan PIRT.

    Hebatnya, koperasi mampu meraup omzet hingga Rp110 juta sejak Oktober 2022, dengan kontribusi SHU (Sisa Hasil Usaha) hingga Rp13,2 juta per tahun dan tambahan pendapatan anggota hingga Rp 1 juta per bulan dari aktivitas produksi, barista, dan penjualan.

    Di Semarang, Jawa Tengah, koperasi Trengginas Jaya Abadi menjadi penggerak ekonomi lokal dengan sinergi antara petani tambak, petani sawah, dan pelaku UMKM melalui Program Mangunharjo Mandiri Sejahtera (MAMI SERA). Koperasi ini mengelola lima unit usaha yang meningkatkan nilai tambah produk unggulan seperti abon ikan bandeng dan amplang.

    Selain itu, ada juga Koperasi Produsen Lesung Gemilang Sejahtera (KPLGS) aktif mengelola kawasan hutan sosial di Desa Tambak Sari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Selain membina agroforestri kopi dan alpukat, koperasi ini juga mengelola kawasan wisata religi dan UMKM sekitar lereng Gunung Arjuno.

    Sementara di wilayah Indonesia Timur, koperasi juga hadir dalam konteks kesiapsiagaan bencana dan pertanian lokal. Di Gorontalo, Koperasi Konsumen Tenda Siaga Bencana hadir untuk menyediakan logistik pangan saat bencana, bagian dari program Kawasan Tanggap Bencana Kelurahan Tenda.

    “Harapannya, koperasi binaan Pertamina Patra Niaga bisa terus menjadi bagian dari penggerak ekonomi lokal yang kuat, mandiri, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Sejalan dengan tema Hari Koperasi ke-78 tahun ini, “Koperasi Maju Indonesia Adil Makmur”, kami optimis koperasi dapat menjadi kekuatan bersama dalam membangun masa depan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tutup Heppy.

    Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong terbentuknya koperasi yang inklusif, terintegrasi, dan berbasis potensi daerah. Seluruh inisiatif ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Punya 3 Cabang, AgenBRILink Ini Bantu Petani Akses Layanan Perbankan

    Punya 3 Cabang, AgenBRILink Ini Bantu Petani Akses Layanan Perbankan

    Jakarta

    M. Aris Yuliyanto, pemilik SDM Mart menjadi contoh kemitraan sebagai AgenBRILink dapat mendorong pengembangan usaha. AgenBRILink di Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini juga membawa manfaat bagi komunitas sekitarnya.

    “Saya memandang keberadaan AgenBRILink memang selalu dicari masyarakat, karena layanannya mudah diakses, dekat, dan tidak terikat jam kantor. Hasilnya, terbukti banyak pelanggan datang ke tempat kami,” ujar Aris dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).

    Usaha yang dirintis sejak 2015 tersebut pun telah berkembang pesat. Saat ini, Aris memiliki tiga cabang AgenBRILink di Kecamatan Klambu, masing-masing berlokasi di Desa Menawan, Desa Klambu, dan Desa Selonjari. Perkembangan ini pun membuka peluang kerja bagi warga sekitar, dengan delapan orang yang kini menjadi karyawannya.

    Meski demikian, ia mengaku usaha yang dijalankannya bermula dari sebuah toko kecil yang hanya menjual pulsa dan voucher. Kala itu, Aris masih bekerja sebagai karyawan minimarket sekaligus bertani, sementara sang istri menjaga toko.

    Seiring waktu, Aris dan istrinya membangun mimpi untuk memiliki minimarket sendiri. Berbekal pengalaman kerja dan dukungan permodalan dari BRI, mereka membeli sebidang tanah dan mendirikan toko dengan manajemen komputerisasi yang tertata.

    Kemudian, momentum besar pun datang ketika Aris ditawari menjadi AgenBRILink. Penawaran tersebut menjadi titik balik yang membawa dampak signifikan bagi usahanya.

    “Ketika AgenBRILink mulai berjalan di usaha kami, dampaknya sangat besar. Banyak nasabah datang untuk bertransaksi dan sekaligus berbelanja di toko. Selain itu, kami juga mendapat banyak fasilitas dari BRI yang sangat membantu operasional,” ungkap Aris.

    Lebih lanjut, Aris mengatakan keberadaan AgenBRILink tidak hanya berdampak pada perkembangan usahanya, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama di sektor pertanian. Sebagai Ketua BRILinkers Purwodadi, ia kerap membantu proses pembukaan rekening, menabung, pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta memperkenalkan berbagai program BRI kepada para petani.

    Seiring berjalannya waktu, Aris yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani di Desa Menawan, pun rutin mengedukasi kelompok petani. Mulai dari cara bertransaksi baik secara tunai maupun non-tunai yang aman, utamanya saat petani membeli sarana produksi pertanian maupun menjual hasil panen.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan kisah Aris merupakan salah satu bentuk peran AgenBRILink dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat di seluruh daerah.

    Ia menjelaskan BRI terus mendorong inklusivitas dengan memperluas jaringan layanan perbankan hingga ke warung-warung melalui AgenBRILink. Langkah ini memungkinkan BRI untuk melayani transaksi keuangan masyarakat secara lebih dekat, efisien, dan merata.

    “AgenBRILink sendiri telah menjadi motor utama dalam perluasan layanan keuangan BRI. Melalui skema kemitraan dengan nasabah, BRI menjadikan mereka sebagai perpanjangan tangan layanan perbankan yang dapat melayani transaksi secara real-time online dengan konsep berbasis sharing fee,” ujarnya.

    Dari sisi kinerja, AgenBRILink pun mencatat capaian yang solid. Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini telah membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.

    (anl/ega)

  • Buka 3 Cabang, AgenBRILink Ini Permudah Petani Jangkau Layanan Keuangan – Page 3

    Buka 3 Cabang, AgenBRILink Ini Permudah Petani Jangkau Layanan Keuangan – Page 3

    Lebih lanjut, Aris menilai bahwa keberadaan AgenBRILink tidak hanya berdampak pada perkembangan usahanya, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama di sektor pertanian. Sebagai Ketua BRILinkers Purwodadi, ia kerap membantu proses pembukaan rekening, menabung, pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta memperkenalkan berbagai program BRI kepada para petani. 

    Seiring berjalannya waktu, Aris yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani di Desa Menawan, pun rutin mengedukasi kelompok petani mengenai cara bertransaksi baik secara tunai maupun non-tunai yang aman, utamanya saat petani membeli sarana produksi pertanian maupun menjual hasil panen. 

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa kisah Aris merupakan salah satu bukti nyata peran AgenBRILink dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat di seluruh daerah. Ia menjelaskan bahwa BRI terus mendorong inklusivitas dengan memperluas jaringan layanan perbankan hingga ke warung-warung melalui AgenBRILink. Langkah ini memungkinkan BRI untuk melayani transaksi keuangan masyarakat secara lebih dekat, efisien, dan merata.

    “AgenBRILink sendiri telah menjadi motor utama dalam perluasan layanan keuangan BRI. Melalui skema kemitraan dengan nasabah, BRI menjadikan mereka sebagai perpanjangan tangan layanan perbankan yang dapat melayani transaksi secara real-time online dengan konsep berbasis sharing fee,” ujarnya. 

    Dari sisi kinerja, AgenBRILink pun mencatat capaian yang solid. Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini telah membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.

  • Dishub Pasuruan Anggarkan Rp300 Juta untuk CCTV di Titik Rawan Macet

    Dishub Pasuruan Anggarkan Rp300 Juta untuk CCTV di Titik Rawan Macet

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan mengambil langkah strategis guna mengurangi kemacetan lalu lintas di sejumlah titik rawan. Salah satu upaya yang kini dilakukan adalah rencana pemasangan kamera pengawas (CCTV) di tiga lokasi dengan intensitas arus kendaraan tinggi.

    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati, menyampaikan bahwa pemasangan CCTV akan menggunakan dana sekitar Rp300 juta dari APBD. Masing-masing titik direncanakan memerlukan anggaran sebesar Rp100 juta.

    “Setiap titik memerlukan anggaran sekitar Rp100 juta, mulai dari perencanaan teknis hingga pengawasan proyeknya. Itu belum termasuk pajak yang juga akan diperhitungkan secara terpisah,” jelas Eka Wara, Kamis (19/6/2025).

    Tiga lokasi yang akan dilengkapi CCTV yaitu Pertigaan PIER Kecamatan Bangil, Pertigaan Exit Tol Purwodadi, dan kawasan Nusa Dua Kecamatan Gempol. Ketiga titik tersebut dipilih karena dinilai sebagai lokasi strategis yang kerap mengalami kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk.

    Eka menjelaskan, kamera pengawas akan digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas secara real time dan mendukung proses evaluasi pengaturan lalu lintas. Sistem ini akan langsung terhubung ke pusat kendali milik Dishub.

    “Dengan adanya kamera ini, kita bisa langsung mengetahui kepadatan di lapangan tanpa harus kirim petugas setiap saat. Kalau ada kemacetan atau pelanggaran lalu lintas, bisa langsung ditindak atau diarahkan petugas ke lokasi,” imbuhnya.

    Lebih jauh, kehadiran CCTV juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pengendara terhadap pentingnya tertib berlalu lintas. Rekaman dari kamera tersebut akan dijadikan bahan pendukung dalam tindak lanjut hukum, bila diperlukan.

    Saat ini Dishub Kabupaten Pasuruan juga tengah menjalin koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengintegrasikan sistem pemantauan tersebut. Diharapkan, sistem pengawasan ini dapat memperkuat penegakan aturan lalu lintas dan mendorong efisiensi di lapangan.

    “Ini bukan hanya soal kemacetan, tapi juga soal keselamatan pengguna jalan. Kamera pengawas ini akan menjadi alat bantu untuk memastikan jalanan Pasuruan lebih aman,” tegas Eka Wara.

    Rencana ini disambut positif oleh warga Pasuruan yang selama ini mengeluhkan kepadatan lalu lintas, terutama di lokasi yang telah disebutkan. Mereka berharap, pemasangan CCTV dapat berdampak pada peningkatan ketertiban serta kelancaran arus kendaraan. [ada/beq]