kab/kota: Purwakarta

  • Cairan Kimia Tumpah, Pakar Ungkap Bahaya Soda Api ke Orang-Lingkungan

    Cairan Kimia Tumpah, Pakar Ungkap Bahaya Soda Api ke Orang-Lingkungan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Cairan kimia caustic soda liquid (NaOH) atau soda api yang dibawa sebuah mobil tangki di Jalan Purwakarta-Padalarang tumpah, Selasa (24/12). Dari video yang beredar, selain mengenai kendaraan, soda api cair juga berceceran di jalan hingga mengalir ke saluran air.

    Soda api termasuk dalam bahan berbahaya dan beracun. Dalam jumlah besar tentu bisa menimbulkan bahaya.

    Koordinator Grup Kimia Analitik BRIN Andreas memperkirakan konsentrasi NaOH yang dibawa dalam insiden tersebut berkisar antara 40-50 persen.
    Soda api menurutnya bersifat korosif kulit manusia bahkan pada logam.

    “Bahan kimia ini memiliki potensi bahaya, diantaranya korosi terhadap logam, korosif terhadap kulit,” ujarnya.

    Saat kejadian pengguna kendaraan banyak yang mengaku mata dan kulit perih saat terciprat atau terkena uap soda api yang berceceran di jalan itu.

    Kendaraan yang terciprat cairan itu juga mengelupas catnya.

    Peneliti Pusat Riset Kimia Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Roni Maryana mengatakan soda api yang tumpah ke jalan itu berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

    Selain berdampak pada logam dan kulit, kata Roni, tumpahan NaOH ini juga bisa berdampak besar terhadap lingkungan.

    Menurutnya kontaminasi pada air atau tanah akan merusak ekosistem, terutama mikroba dan makhluk hidup dikarenakan pH ideal berada di angka 6 hingga 7.

    “Bagi tanaman, kenaikan pH juga akan merusak, yang dalam jangka panjang menyebabkan kematian,” tuturnya.

    Maka dari itu, perlu proses netralisir pH yang tujuannya menetralkan kondisi lingkungan dari sekitar angka 12 menjadi 7 dengan bantuan asam.

    Polisi saat ini tengah menyelidik dugaan kelalaian dalam insiden ini.

    Sementara Wakil Kepala Komisi V DPR Syaiful Huda menduga ada pelanggaran di balik tumpahnya cairan kimia itu.

    Bukan cuma sopir, perusahaan yang menaunginya juga dinilai perlu dijatuhi sanksi jika memang ada pelanggaran.

    (lom/sur)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat, DPR Minta Perusahaan Juga Diusut

    Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat, DPR Minta Perusahaan Juga Diusut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menduga ada pelanggaran di balik tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid atau soda api di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kemarin, Selasa (24/12). Bukan cuma sopir, perusahaan yang menaunginya juga dinilai perlu dijatuhi sanksi jika memang ada pelanggaran.

    Tangki mobil pengangkut soda api bocor di Jalan Purwakarta-Padalarang sehingga membuat bahan kimia berbahaya itu berceceran di jalan memicu sejumlah kecelakaan dan kerusakan kendaraan. Sejumlah warga juga dilaporkan terluka karena terkena cairan bersifat korosif itu.

    Dilansir dari Detikcom, Syaiful mengatakan indikasi pelanggaran dalam pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3) itu adalah tidak lengkapnya label keterangan angkutan B3 di badan kontainer.

    “Indikasi pelanggaran tersebut di antaranya tidak lengkapnya label keterangan angkutan B3 di badan kontainer,” kata Huda kepada wartawan, Rabu (25/12).

    Selain itu Huda menilai jalur yang dilintasi oleh pengemudi berada di jalan padat penduduk. Ia meyebut sopir dan pendampingnya tidak sigap saat kebocoran itu terjadi hingga menyebabkan lebih dari 100 pengendara motor dan mobil menjadi korban.

    Politikus PKB ini mengartakan jika pengemudi mengikuti aturan tentang angkutan B3 dari Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, insiden seperti itu tak akan terjadi. Ia curiga pengemudi tak punya sertifikat khusus untuk mengangkut limbah B3.

    “Jadi pengemudi angkutan B3 ini tidak sekadar punyai SIM sebagai persyaratan umum, tetapi wajib mempunyai sertifikat dari Dirjen Hubdar sebagai syarat khusus,” kata Huda.

    Syarat khusus ini untuk memastikan jika pengemudi atau kernet mempunyai pengetahuan memadai terhadap jenis, sifat, hingga karakteristik bahan kimia yang dibawanya.

    “Sehingga mereka tahu langkah antisipatif jika ada kebocoran atau situasi darurat lainnya,” ujar Huda.

    Sanksi untuk perusahaan

    Huda mendesak sanksi tegas bukan hanya diberikan ke pengemudi, tapi juga terhadap perusahaan penyelenggaraan angkutan B3. Ia juga meminta Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan secara berkala meminimalkan kejadian yang sama bagi kendaraan pengangkut B3.

    “Kami mendesak agar ada sanksi tegas tidak hanya kepada pengemudi, tetapi juga kepada perusahaan penyelenggaraan angkutan B3 yang memicu insiden berbahaya di Padalarang, Jawa Barat,” ujarnya.

    Ia mengatakan jika tidak ada pemeriksaan berkala, insiden serupa bisa saja terjadi dan menimbulkan kerugian masyarakat banyak.

    Diketahui, lebih dari 100 pengendara motor dan mobil menjadi korban insiden soda api di Bandung barat. Para korban mengeluhkan mata perih, kulit gatal, dan panas. Bahkan ada yang mengalami luka bakar.

    Insiden tersebut terjadi pada Selasa (24/12). Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan bahwa jumlah korban akibat tumpahan cairan kimia ini melebihi 100 orang, dengan empat di antaranya dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

    “Korban terdampak dari bocornya cairan B3 yang terdata sampai saat ini lebih dari 100 orang. Mayoritas luka ringan, kemudian luka berat ada 4 orang berupa luka bakar dan dalam penanganan rumah sakit,” kata Tri saat ditemui di lokasi kejadian.

    Baca lengkapnya di sini.

    (sur/sur)

    [Gambas:Video CNN]

  • Profil Komjen Marthinus Hukom, Kepala BNN Teman Satu Angkatan Kapolri

    Profil Komjen Marthinus Hukom, Kepala BNN Teman Satu Angkatan Kapolri

    loading…

    Komjen Pol Marthinus Hukom merupakan Perwira Tinggi Polri yang sejak 8 Desember 2023 menjabat Kepala BNN. Marthinus merupakan teman satu angkatan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Komjen Pol Marthinus Hukom merupakan Perwira Tinggi (Pati) Polri yang sejak 8 Desember 2023 menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Marthinus merupakan teman satu angkatan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

    Keduanya sama-sama lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Selain Kapolri, Marthinus juga satu angkatan dengan Komjen Pol Fadil Imran yang menjabat Kabaharkam, Komjen Pol Wahyu Widada yang menjabat Kabareskrim, serta Komjen Pol Syahar Diantono yang menjabat Kabaintelkam.

    Profil Komjen Marthinus HukomMarthinus lahir pada 30 Januari 1969 di Ameth, Maluku Tengah, Maluku. Setelah lulus Akpol 1991, dia menduduki posisi Pama Polda Jabar dan Pama Polres Purwakarta di tahun 1992.

    Selain lulus Akpol, Marthinus juga menyelesaikan pendidikan dari beberapa instansi seperti PTIK (2001), Sespimpol (2005), Lemhannas RI PPRA LIV (2016), dan Kajian Strategi Intelijen Pascasarjana UI (2018).

    Marthinus juga menyelesaikan pendidikan di luar negeri yakni Intelligence Analyst Course, Filipina (2008), dan Major Case Management Course, Filipina (2008).

    Di tahun 2001, Marthinus dipercaya mengisi posisi Kasat Gaops A Pukodalops Polda Metro Jaya. Dari situlah dia mulai menduduki sejumlah jabatan penting di Polda Metro Jaya.

    Marthinus bertugas sebagai Kasiaga I Bagdalops Polda Metro Jaya (2001), Kanit Resmob Dit Serse Polda Metro Jaya Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2002), Kanit Subditranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2002), Kanit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya (2003), hingga Pamen Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2005).

    Pada tahun 2006, Marthinus ditugaskan menjadi Penyidik Madya Unit V Dit I/Kam dan Trannas Bareskrim. Setelah itu, dia aktif menduduki jabatan di Densus 88 Anti Teror Polri.

    Misalnya saja seperti Dirintelijen Densus 88 (2010), Wakadensus 88 AT (2015), Wakadensus 88 (2018), hingga diangkat menjadi Kepala Densus 88 tahun 2020.

    Barulah di tahun 2023, Marthinus diangkat menjadi Kepala BNN. Dari jabatan inilah pria asal Maluku itu mendapat pangkat jenderal bintang 3 atau Komjen Pol.

    (jon)

  • Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat, Begini Pertolongan Pertama Jika Terpapar

    Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat, Begini Pertolongan Pertama Jika Terpapar

    Jakarta

    Setidaknya lebih dari 100 orang menjadi korban dari insiden tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid atau NaOH di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat. Cairan kimia yang tumpah tersebut berceceran di jalan dan mengenai kendaraan yang melintas.

    Caustic soda liquid atau yang dikenal dengan natrium hidroksida (NaOH) adalah senyawa kimia berbentuk padatan putih bersifat kristalin. Cairan ini mudah larut dalam air dan bersifat eksotermik atau melepaskan panas saat dilarutkan, memiliki pH yang sangat tinggi dan bersifat korosif terhadap logam tertentu terutama aluminium dan seng.

    Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati menhelaskan NaOH dapat bereaksi dengan lemak dan minyak membentuk sabun (proses saponifikasi). Merusak kendaraan karena bersifat korosif terutama dalam bentuk larutan pekat. Ketika tumpahan NaOH mengenai permukaan logam kendaraan, terjadi reaksi kimia yang dapat merusak struktur logam, menyebabkan karat, pelapukan, dan penipisan material.

    “Kemungkinan besar yang ada dalam tangki itu adalah sudah dalam bentuk larutan, sayangnya tidak diketahui berapa konsentrasinya. Yang pasti, semakin tinggi konsentrasinya, semakin kuat efeknya,” kata Prof Zullies saat dihubungi detikcom, Selasa (24/12/2024).

    Karena sifatnya yang korosif, NaOH bisa merusak jaringan kulit dan selaput lendir. Paparan ringan dapat menyebabkan gatal, kemerahan dan iritasi.

    Paparan sedang hingga berat dapat menyebabkan luka bakar kimia, melepuh, dan nekrosis (kematian jaringan). Jika tidak segera dicuci dengan air yang banyak, kerusakan bisa meluas dan permanen.

    “Jika terkena, segera bilas dengan air mengalir selama 15-20 menit. Jangan gunakan bahan kimia netralisasi (misalnya asam cuka) karena reaksi eksotermik dapat memperburuk luka. Cari bantuan medis secepat mungkin jika efeknya parah,” jelasnya.

    (kna/kna)

  • Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat Soda Api, Petugas Siram Detergen

    Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat Soda Api, Petugas Siram Detergen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) membersihkan cairan kimia caustic soda liquid atau soda api yang tumpah di sepanjang Jalan Purwakarta-Padalarang Bandung Barat menggunakan detergen.

    “Tanggap daruratnya yang jelas kita tangani jalan licin menggunakan detergen. Kemudian ada cairan untuk reaksi netralisasinya. Penyemprotan itu sebagai langkah tanggap darurat dulu,” ujar Petugas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH KBB Adi di BandungBarat, Selasa (24/12), seperti dikutip Antara.

    Berdasarkan pemeriksaan, tumpahan cairan kimia NaOH itu berasal dari truk tangki milik CV Yasindo Multi Prima yang bocor.

    “Kita ketahui dari sisa cairan di tangki yang dicocokkan dengan surat jalan pengemudi. Di sana tertulis caustic soda liquid,” ujarnya.

    Tumpahnya cairan tersebut di jalan membuat banyak sepeda motor dan mobil mengalami kerusakan pada bagian bodi hingga mogok. Bahkan, cairan itu membuat pengendara alami gatal-gatal hingga mata perih.

    Tangki tersebut mengalami kebocoran di sepanjang jalur Cikalongwetan sampai Padalarang saat melaju dari arah Purwakarta menuju Bandung.

    “Untuk penanganan pertama, kami berkoordinasi dengan Damkar untuk melakukan pemulihan badan jalan. Karena memang cairan ini juga menyebabkan jalanan licin,” ujarnya.

    Setelah tanggap darurat dilakukan, DLH akan memanggil pihak perusahaan untuk meminta pertanggungjawaban atas dampak negatif yang ditimbulkan dari kebocoran kendaraan tangki soda api itu.

    “Nanti kita kerja sama dengan kepolisian untuk tindak lanjut,” terang Adi.

    Polres Cimahi sendiri sudah mengamankan mobil tangki yang bocor tersebut. Pengendara yang terluka akibat cairan kimia itu juga sudah dibawa ke rumah sakit.

    “Korban terdampak dari bocornya cairan B3 yang terdata sampai saat ini lebih dari 100 orang. Mayoritas luka ringan, kemudian luka berat ada 4 orang berupa luka bakar dan dalam penanganan rumah sakit,” ujar Tri seperti dilansir Detik.

    Natrium hidroksida merupakan senyawa anorganik bersifat basa yang sangat kaustik atau mudah terbakar. Senyawa ini mampu mengurai protein dalam suhu lingkungan dan dapat menyebabkan luka bakar bila terpapar.

    Senyawa ini sangat larut dalam air dan mudah menyerap kelembaban dari udara. Natrium hidroksida sering digunakan dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, sabun dan detergen, serta pembersih saluran.

    (sfr/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Heboh Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat, Begini Efeknya Jika Kena Kulit

    Heboh Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat, Begini Efeknya Jika Kena Kulit

    Jakarta

    Heboh cairan kimia tumpah di sepanjang jalan raya Padalarang-Purwakarta Kabupaten Bandung Barat. Cairan kimia yang tumpah itu diidentifikasi sebagai caustic soda liquid (NaOH) atau soda api yang mengenai lebih dari 100 orang.

    “Korban terdampak dari bocornya cairan B3 yang terdata sampai saat ini lebih dari 100 orang. Mayoritas luka ringan, kemudian luka berat ada 4 orang berupa luka bakar dan dalam penanganan rumah sakit,” kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (24/12/2024).

    Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati menjelaskan caustic soda liquid (NaOH) adalah senyawa kimia adalah berbentuk padatan putih bersifat kristalin. Mudah larut dalam air dan bersifat eksotermik atau melepaskan panas saat dilarutkan, memiliki pH yang sangat tinggi (basa kuat), bersifat korosif terhadap logam tertentu, terutama aluminium dan seng.

    Cairan ini bersifat korosif terhadap logam, terutama dalam bentuk larutan pekat. Ketika tumpahan NaOH mengenai permukaan logam kendaraan, terjadi reaksi kimia yang dapat merusak struktur logam, menyebabkan karat, pelapukan, dan penipisan material. Jika mengenai bagian karet atau plastik, NaOH juga dapat menyebabkan pelapukan dan kerusakan material tersebut.

    “Bagaimana efeknya jika kena kulit? NaOH bersifat korosif dan dapat merusak jaringan kulit serta selaput lendir. Paparan ringan dapat menyebabkan gatal, kemerahan, dan iritasi,” kata Prof Zullies kepada detikcom, Selasa (24/12).

    Dia menjelaskan paparan sedang hingga berat dapat menyebabkan luka bakar kimia, melepuh, dan nekrosis (kematian jaringan). Jika tidak segera dicuci dengan air yang banyak, kerusakan bisa meluas dan permanen.

    Tingkat keparahan bergantung pada konsentrasi larutan dan durasi kontak. Konsentrasi tinggi atau lebih dari 10 persen dapat menyebabkan luka bakar kimia dalam waktu singkat.

    “Jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan permanen,” tandasnya.

    (kna/kna)

  • Mobil Tangki Cairan Kimia Tumpah, Polisi Bakal Usut Dugaan Sopir Lalai

    Mobil Tangki Cairan Kimia Tumpah, Polisi Bakal Usut Dugaan Sopir Lalai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polisi mengusut dugaan kelalaian sopir mobil tangki yang mengakibatkan cairan kimia caustic soda liquid atau NaOH tumpah di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat.

    Kebocoran cairan kimia natrium hidroksida itu membuat 100 orang luka-luka. Sopir baru tahu kejadian itu setelah diberi tahu pengendara lain.

    “Tentu saja (mengusut dugaan kelalaian) selama ada korban,” kata Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto melalui pesan singkat, Selasa (24/12).

    Kepolisian menjelaskan sopir mobil tangki itu, Wawan Gunawan, berangkat sendiri tanpa kernet dari PT Pindo Deli pada pukul 21.30 WIB, Senin (23/12). Dia membawa mobil tangki berkapasitas 20 ton dengan muatan cairan kimia caustic soda liquid ke Gudang CV Yasindo Multi Pratama di Kota Bandung.

    Pada pukul 23.00 WIB, ia beristirahat di daerah Cibentar, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Wawan melanjutkan perjalanan pada 04.30 WIB di hari berikutnya.

    Tumpahan cairan kimia di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang menyebabkan banyak pengendara mengalami luka-luka. (Whisnu Pradana/detikJabar)

    Di tengah perjalanan, sang sopir diberhentikan oleh pengendara sepeda motor di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Dia diberi tahu mobil tangki itu bocor sehingga cairan kimia tumpah ke jalan.

    “Dan setelah diberhentikan ternyata ada hampir 100 orang pengendara sepeda motor yang mengeluhkan mata perih, kulit gatal, dan kendaraannya mengalami korosi diakibatkan terkena bahan kimia tersebut,” bunyi keterangan tertulis kepolisian.

    Polres Cimahi sudah mengamankan mobil tangki tersebut. Para pengendara yang terluka akibat cairan kimia itu juga sudah dibawa ke rumah sakit.

    “Korban terdampak dari bocornya cairan B3 yang terdata sampai saat ini lebih dari 100 orang. Mayoritas luka ringan, kemudian luka berat ada 4 orang berupa luka bakar dan dalam penanganan rumah sakit,” ujar Tri dilansir Detik, Selasa (24/12).

    Natrium hidroksida merupakan senyawa anorganik bersifat basa yang sangat kaustik atau mudah terbakar. Senyawa ini mampu mengurai protein dalam suhu lingkungan dan dapat menyebabkan luka bakar bila terpapar.

    Senyawa ini sangat larut dalam air dan mudah menyerap kelembaban dari udara. Natrium hidroksida sering digunakan dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, sabun dan detergen, serta pembersih saluran.

    (dhf/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat, Begini Pertolongan Pertama Jika Terpapar

    Lebih dari 100 Orang Terluka Oleh Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat

    Jakarta

    Lebih dari 100 pengendara roda dua dan roda empat menjadi korban dalam insiden tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid atau NaOH di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat. Pengendara mengeluhkan mata perih, kulit gatal hingga panas.

    Dilansir detikJabar, Selasa (24/12/2024), selain mengeluhkan gatal dan panas, pengendara juga mengalami luka-luka. Ada sejumlah pengendara motor yang mengalami luka bakar.

    Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan korban akibat insiden ini lebih dari 100 orang. Tri menyebut empat korban di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit.

    “Korban terdampak dari bocornya cairan B3 yang terdata sampai saat ini lebih dari 100 orang. Mayoritas luka ringan, kemudian luka berat ada 4 orang berupa luka bakar dan dalam penanganan rumah sakit,” kata Tri saat ditemui di lokasi kejadian.

    Tri mengatakan rata-rata korban mengalami luka karena terkena cipratan cairan kimia. Dia menyebut ada juga korban yang terjatuh lalu tubuhnya terpapar langsung cairan yang membasahi jalan.

    “Korban luka ada yang terpercik langsung, ada juga yang jatuh lalu kena badannya. Kendaraan ini melaju dari arah Purwakarta menuju Bandung, memang informasinya kebocoran kendaraan itu lumayan jauh sehingga yang terdampaknya banyak,” kata Tri.

    (whn/dnu)

  • Mobil Tangki Cairan Kimia Tumpah, Polisi Bakal Usut Dugaan Sopir Lalai

    Truk Pembawa Cairan Kimia yang Tumpah ke Jalan Diamankan Polisi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan truk tangki pengangkut cairan kimia yang tumpah di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), telah diamankan.

    “Sudah diamankan tadi pagi di Pos Cikamuning,” kata Tri saat dikonfirmasi, Selasa (24/12).

    Tri mengatakan saat ini petugas di lapangan juga sedang mendata para korban tumpahan cairan kimia itu. Ia memastikan cairan kimia yang tumpah sudah dibersihkan.

    “Saat ini sedang pendataan korban yang terdampak, untuk lokasi sudah dibersihkan dengan bantuan dari Damkar,” ujarnya.

    Sementara Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan mengatakan cairan kimia yang tumpah adalah Coustic soda Liquid. Carian kimia itu dibawa dari Karawang menuju ke Kota Bandung.

    “Sopir truk baru mengetahui kebocoran tangki, saat diberitahu oleh pengendara lain,” kata Kusmawan saat dihubungi.

    Sebelumnya, ratusan motor mengalami kerusakan dan beberapa pengendara terluka. Sejumlah mobil juga dilaporkan catnya terkelupas setelah terkena cairan kimia tersebut.

    Dilansir dari Detik.com, tumpahan cairan kimia itu berasal dari truk milik salah satu perusahaan dengan nomor polisi D 9475 AF.

    Salah satu pemotor yang terdampak, Asep (20) mengaku wajanya terasa panas dan gatal akibat cipratan cairan tersebut. Motornya juga mati mendadak hingga bannya tak bisa digerakkan akibat cairan itu.

    “Saya mau kerja ke Cimahi, memang pas berangkat itu jalannya basah. Airnya nyiprat ke wajah, ternyata bikin panas dan gatal,” kata Asep saat ditemui di lokasi kejadian, dikutip dari Detik.com.

    Warga lain, Rizki Muhammad Sidik (23) meminta ganti rugi seperti korban lainnya karena menjadi korban tumpahan cairan kimia di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta tersebut.

    “Kebetulan saya di sini mau minta pertanggungjawaban karena motor mogok kena cairan kimia. Tadi sudah didata, mudah-mudahan penggantiannya bisa segera soalnya ini motor buat pergi kerja setiap hari,” kata Rizki.

    (tfq/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • 100 Orang Terluka Akibat Kebocoran Cairan Kimia di Bandung Barat
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        24 Desember 2024

    100 Orang Terluka Akibat Kebocoran Cairan Kimia di Bandung Barat Bandung 24 Desember 2024

    100 Orang Terluka Akibat Kebocoran Cairan Kimia di Bandung Barat
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Lebih dari 100 orang mengalami luka akibat cipratan
    cairan kimia
    dari tangki
    CV Yasindo Multi Pratama
    .
    Sebagian besar korban mengalami luka ringan, dengan keluhan seperti gatal-gatal, mata perih, serta luka bakar, baik ringan maupun berat.
    Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menjelaskan bahwa saat ini terdapat empat orang yang mengalami luka bakar berat dan harus dirujuk ke RSUD Cikalongwetan.
    “Yang terdata sampai saat ini lebih dari 100 orang luka ringan, kemudian luka berat ada 4 orang berupa luka bakar dalam penanganan rumah sakit,” ungkap Tri saat ditemui di Padalarang, Selasa (24/12/2024).
    Para
    korban luka
    berat mengalami kecelakaan tergelincir saat mengendarai kendaraan, yang kemudian menyebabkan kulit mereka terpapar genangan atau cipratan cairan caustic soda liquid, atau soda api, akibat kebocoran tangki.

    Korban luka
    ada yang terpercik langsung, ada juga yang jatuh lalu kena,” jelas Tri.
    Sementara itu, ratusan korban lainnya terkena percikan atau polusi dari soda api yang menguap sepanjang Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.
    “Ada yang gatal-gatal, ada yang mata pedih, ada juga yang melepuh tapi bisa ditangani mandiri,” tambah Tri.
    Perusahaan pemilik tangki, CV Yasindo Multi Pratama, menyatakan siap bertanggung jawab atas insiden ini dan menjamin akan menanggung biaya pengobatan para korban.
    “Memang pihak perusahaan siap bertanggung jawab berupa ganti rugi terkait peristiwa ini. Sekarang sedang pendataan kendaraan rusak,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.