Anak Kereta Berburu Kuliner di Stasiun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penumpang kereta rel listrik (
KRL
) atau yang biasa disebut
Anak Kereta
(
Anker
) berburu kuliner di stasiun-stasiun.
Komunitas Anak Kereta
Twitter (@ankertwitter) yang terdiri atas Andre, Omos, Ani, dan Levi pernah membuat agenda khusus jalan-jalan naik kereta untuk menikmati kuliner di stasiun.
Seperti makan bakso di Stasiun Rangkasbitung, atau jajan makanan ringan di Stasiun Sudirman.
Sebagai pengelola komunitas, agenda berburu
kuliner stasiun
ini juga pernah diperluas dengan mengundang anggota
komunitas Anak Kereta
.
Agenda berjudul “
Tour de Culinaire
” ini mengajak para Anker untuk mengeksplorasi kuliner stasiun dan ditutup dengan nongkrong santai di restoran.
Sebelum berburu kuliner, terlebih dahulu sejumlah anggota mengambil sejumlah video dan gambar untuk keperluan kampanye anti-kekerasan seksual yang diinisiasi oleh Komunitas Anker Twitter.
“Dulu kita ada ini di Anker Twitter itu kita pernah bikin, bukan program ya, kayak Tour de Culinaire gitu. Jadi anak-
anak kereta
kita ngadain agenda makan ke mana yang area stasiun kayak gitu sih,” kata Ani kepada
Kompas.com
, Senin (31/3/2025).
Selain itu, Omos bercerita, meskipun keempatnya tinggal di daerah yang berbeda-beda di Jabodetabek, pernah mengadakan agenda hanya makan sate maranggi di Purwakarta.
“Itu cuma buat makan Sate Maranggi. Terus udah, kita balik lagi ke Stasiun Purwakarta, nunggu kereta pulangnya datang, pulang lagi. Udah, ke tempat masing-masing,” ujar Omos.
Informasi agenda kulineran ini biasanya disampaikan melalui grup komunitas yang ada di aplikasi Telegram. Saat ini, anggota Komunitas Anak Kereta Twitter telah mencapai angka 784 orang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Purwakarta
-
/data/photo/2024/10/19/671392e6a2661.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anak Kereta Berburu Kuliner di Stasiun Megapolitan 1 April 2025
-

Dedi Mulyadi Tolak Parsel Lebaran, Beri Cara Ganti Jadi Paket Sembako Buat Warga Jabar Pra-Sejahtera
TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menolak parsel Lebaran 2025 dari pihak manapun.
Politikus Gerindra itu memberi tutorial atau cara agar parsel itu diganti menjadi paket sembako.
Paket sembako itu nantinya dibagikan kepada masyarakat Jawa Barat pra-sejahtera.
Menurut Dedi Mulyadi, lebih baik uang untuk membeli parsel tersebut digunakan untuk sedekah ke masyarakat.
Dedi Mulyadi memberikan contoh, jika parsel senilai Rp1,5 juta, akan lebih baik diganti menjadi paket sembako sebanyak 10 paket.
Paket-paket sembako ini kemudian dibagikan ke warga Jawa Barat yang membutuhkan.
“Saya menyarankan paket dibagi 10 masing-masing seharga Rp 150 ribuan, isinya beras atau bahan makanan, lalu dibagikan ke masyarakat,” kata Dedi Mulyadi dalam keterangan resminya, Minggu (30/3/2025).
Dedi Mulyadi meminta agar paket sembako tersebut diberi tulisan bahwa paket itu adalah bentuk ucapan Lebaran dari gubernur, lalu ditujukan kepada penerima dengan alamat yang jelas.
Menurut Dedi Mulyadi, hal tersebut agar bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang lebih berhak.
“Beri tulisan Selamat Hari Raya Idul Fitri buat Kang Dedi Mulyadi, paket ini sudah dikirim ke penerima, sebutkan nama dan alamatnya,” kata Dedi Mulyadi.
Tidak tanggung-tanggung, Dedi Mulyadi mengaku akan turun langsung mengecek pemberian paket sembako tersebut.
“Bayangkan jika ada yang mengirim 100 parsel (yang dibagi menjadi 10 paket senilai Rp150 ribu), maka akan ada 1.000 paket yang diterima masyarakat,” ucap Dedi Mulyadi.
Lebaran Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi senang atas pelaksanaan lebaran pertama di Gasibu, Kota Bandung.
Biasanya, kata Dedi Mulyadi, dia melaksanakan lebaran di Alun-alun Kian Santang Purwakarta atau di halaman rumahnya di Lembur Pakuan.
“Ini lebaran pertama yang saya laksanakan bersama warga Kota Bandung. Tadi, saya lihat ada yang dari Lampung, Kalimantan, Karawang, Cianjur dan Garut sengaja salat Idulfitri di Gasibu.”
“Saya lihat hampir seluruh pelosok Jabar banyak warganya yang datang melaksanakan salat Idulfitri di Gasibu,” katanya, Senin (31/3/2025).
Hal paling utama, lanjutnya, pada lebaran tahun ini terjadi kenaikan pembayaran zakat fitrah 100 persen.
Itu menandakan kesadaran dan kemampuan orang untuk membayar zakat semakin meningkat dan kualitas ekonomi masih relatif sangat baik.
“Ini harus menjadi catatan penting, karena kalau kualitas ekonominya buruk, orang belum tentu bisa membayar zakat fitrah atau bayar zakat lainnya. Alhamdulillah acara malam takbiran pun lancar tak ada peristiwa yang menonjol. Lalu, arus mudik terkelola dengan baik yang menandakan koordinasi lintas sektoral baik antarforkopimda di Jabar maupun pusat dengan daerah berjalan efektif,” ujarnya.
Dedi Mulyadi setelah melaksanakan salat Idulfitri di Lapangan Gasibu, kemudian berlanjut menggelar open house di Gedung Pakuan.
Masyarakat pun sudah banyak menunggu untuk bersalaman sekaligus berfoto dengan orang nomor satu di Jabar tersebut.
Setelah bersalaman, para warga langsung dipersilakan untuk makan yang telah disediakan pihak Gedung Pakuan.(TribunJabar/Wartakota)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Harus Diusut! Proyek Tempat Wisata Eiger Camp Diduga Langgar Perda KBU!
JABAREKSPRES – Keberadaan proyek tempat wisata Eiger Camp saat ini tengah jadi sorotan para pegiat aktivis lingkungan Jawa Barat. Sebab dalam pembangunannya diduga ada pelanggaran tata ruang Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Bandung Utara ( KBU ).
Tempat Wisata yang berada di kaki Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang tersebut, berada di Desa Kaywangi, Kampung Sukawana, Kabupaten Bandung Barat itu, merupakan kawasan resapan air dan tidak boleh didirikan bangunan komersial.
Proyek Eiger Camp pertama mencuat di media sosial setelah Ketua Asosiasi Profesi Pemandu Geowisata Indonesia (PGWI) Deni Sugandi memposting foto kegiatan proyek tersebut dengan menggunakan drone.
BACA JUGA: PLTU di Jawa Barat yang Langgar Hak Asasi Manusia dan Merusak Lingkungan!
Dalam foto tersebut terungkap sebuah aktivitas pembangunan tempat wisata yang tengah dibangun. Meski begitu, pihak Eiger Camp mengklaim sudah menempuh prosedur perizinan melalui Pemeritahan Daerah Kabupaten Bandung Barat ( KBB)
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi langsung merespon aktivitas proyek tersebut. Bahkan, mantan Bupati Purwakarta itu langsung memerintahkan Satpol PP Jawa Barat untuk langsung melakukan penyegelan.
Menurut Dedi, lokasi itu akan dibangun tempat wisata yang dikelola oleh Eiger dan telah bekerjasama dengan PTPN VIII. Namun, meski sudah memiliki izin, Dedi menduga tempat wisata tersebut melanggar aturan perizinan.
BACA JUGA: Ini Dia, Biang Kerok Gunungan Sampah di Pasar Gedebage
Dedi mengaku heran dengan proyek tempat wisata itu. Sebab, kawasan tersebut merupakan tempat latihan TNI dari kesatuan Kopasus, sehingga kondisinya harus tetap hutan lebat.
Diduga Langgar Perda KBU
Sementara itu, berdasar kan hasil penelusuran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memiliki Peraturan Daerah ( Perda ) Nomer 2 tentang Pedoman Pengendalian Kawasan Bandung Utara yang telah diitetapkan pada 2026 silam.
Peraturan tersebut disusun berdasarkan pertimbangan Kawasan Bandung Utara yang memiliki fungsi dan peranan penting dalam menjamin keberlanjutan kehidupan dan keseimbangan lingkungan hidup di Cekungan Bandung.
BACA JUGA: Pengelolaan Sampah TPS Gedebage Kota Bandung Hanya Mampu Kelola 10 Ton!
Selain itu pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara yang tidak terkendali akan mengancam keberlangsungan fungsi konservasi kawasan sebagai daerah tangkapan air dan menimbulkan berbagai bencana alam.
-

Hampir Seluruh Pelosok Jabar Datang ke Sini!
JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, menyampaikan perasaannya usai melangsungkan hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah bersama masyarakat Kota Bandung.
Menjadi kesan pertama dalam hidupnya, Demul sapaan akrabnya mengatakan bahwa momentum hari raya Idulfitri kali ini berbeda dengan biasanya.
“Ini lebaran pertama saya di Gasibu (Kota Bandung), biasanya kan lebarannya di Alun-alun Kiansantang Purwakarta atau di halaman rumah saya (Subang),” ucapnya saat ditemui usai melangsungkan Salat Idulfitri 1446 H di Lapang Gasibu, Kota Bandung (31/3).
Selain hal itu, Demul mengungkap hari Raya Idulfitri kali ini juga dinilai cukup meriah dari bisanya.
Ia mengatakan, banyak masyarakat khususnya yang datang dari luar kota sengaja datang ke Bandung hanya untuk melangsungkan salat bersama dirinya di Lapang Gasibu.
BACA JUGA:Salat Idulfitri di Lapang Gasibu, 6 Jemaah Ngaku Kehilangan Uang dan Handphone saat Bersalaman dengan Dedi Mulyadi
“Saya lihat tadi banyak yang dari Lampung, ada yang dari Kalimantan, ada yang sengaja dari Garut salat id di sini, ada yang dari Karawang salat id di sini juga, ada yang dari Cianjur. Jadi saya lihat hampir seluruh pelosok Jawa Barat, banyak warganya yang datang ke sini untuk melaksanakan salat Id,” ujarnya.
Lebih jauh Demul mengungkap, di momentum kali ini juga masyarakat khususnya Jawa Barat telah sadar dalam menjalankan kewajibannya yakni membayar zakat fitrah.
“Saya pikir ini adalah hal yang sangat baik dan yang paling utama adalah kenaikan pembayaran zakat fitrah, kenaikannya lebih dari 100 persen. Artinya, itu menandakan kesadaran dan kemampuan orang untuk membayar zakat sudah semakin meningkat,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebagian besar masyarakat Kota Bandung, hari ini Senin (31/3), menjalankan Salat Idulfitri 1446 Hijriah di sejumlah tempat mulai dari lapangan hingga masjid-masjid terdekat.
BACA JUGA:Salat Id Bareng Dedi Mulyadi, Masyarakat Kota Bandung Padati Lapang Gasibu
Halnya di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, sejumlah masyarakat memilih melangsungkan salat Idulfitri 1446 Hijriah di lokasi tersebut bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi.
Menurut salah seorang warga asal Cijerah, Kota Bandung, Aji (30) mengatakan dirinya sengaja datang ke Lapangan Gasibu hanya untuk melangsungkan salat Idulfitri bersama Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
-

H-1 Lebaran Jalur Jabar-Jateng Ramai Lancar, Pemudik Manfaatkan Rest Area Banjar Atas untuk Istirahat
JABAR EKSPRES – Memasuki H-1 Lebaran, arus lalu lintas di jalur nasional penghubung Jawa Barat dan Jawa Tengah terpantau lengang dari kendaraan pemudik.
Volume kendaraan yang melintas di jalan nasional itu terlihat ramai lancar, baik dari arah Jawa Tengah menuju Jawa Barat maupun sebaliknya.
Berdasarkan pantauan dari kamera pengawas milik Dishub Kota Banjar di beberapa titik jalan nasional, kepadatan arus lalu lintas pemudik justru terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran.
BACA JUGA: Sejak H-4 Lebaran, Jumlah Penumpang Kereta Api di Stasiun Banjar Meningkat Signifikan
Meski begitu, sejumlah pemudik yang menuju Jawa Tengah terlihat singgah beristirahat di kawasan Rest Area Banjar Atas, wilayah Parungsari, Kecamatan Purwaharja.
Salah seorang pemudik, Maulana (32), mengaku sengaja mampir di Rest Area Banjar Atas untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan dari Purwakarta menuju kampung halamannya di Purwokerto, Jawa Tengah.
“Berangkat dari Purwakarta sekitar pukul 06.00 WIB, baru sampai di Banjar pukul 10.00 WIB. Arusnya lancar, tidak macet seperti yang disiarkan di berita- berita sebelumnya,” ujar Maulana, Minggu (30/3/2025).
Ia sengaja memilih mudik di H-1 Lebaran untuk menghindari kemacetan. “Biasanya naik kereta api, tapi tahun ini pakai motor sekalian bisa istirahat di Banjar sebelum lanjut ke Purwokerto,” tambahnya.
Kasat Lantas Polres Kota Banjar, AKP Otong Rustandi, mengatakan situasi arus mudik di wilayah hukumnya terpantau lancar.
BACA JUGA: Ini Alasan Damri Ditolak di Stasiun Banjar !
Menurutnya, tidak terjadi peningkatan signifikan volume kendaraan pada H-1 Lebaran dibandingkan H-3 dan H-2.
“Bahkan, lebih banyak kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jawa Barat dibandingkan sebaliknya. Saat ini kondisi lalu lintas di Banjar ramai lancar dan terkendali,” jelas Otong.
Pihaknya tetap mengimbau pengendara untuk tetap waspada dan mematuhi aturan lalu lintas guna mencegah kecelakaan selama perjalanan mudik. (CEP)
-

Butuh Uang Pecahan Rp 10.000? Cek Lokasi ATM Terdekat di Sini
Jakarta –
H-1 jelang Lebaran, kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil kian meningkat, terutama untuk bagi-bagi angpau kepada sanak saudara. Nah buat yang belum sempat lakukan penukaran uang, ATM pecahan kecil bisa menjadi pilihan.
Sebab sejumlah perbankan Tanah Air seperti Bank Mandiri dan BNI sudah menyediakan mesin ATM dengan uang pecahan Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu dalam kondisi bersih. Selama uang masih tersedia, detikers dapat menarik pecahan ini via ATM.
Lantas di mana saja lokasi ATM Pecahan 10 ribu terdekat?
Melansir dari situs resmi Bank Mandiri, ketentuan limit tarik tunai di ATM per hari sebetulnya mengikuti limit dari kartu yang digunakan. Namun di saat yang bersamaan Mandiri juga sudah menetapkan jumlah maksimal 1 kali transaksi tarik tunai berdasarkan denominasi/pecahan.
Dalam hal ini Mandiri menetapkan untuk setiap transaksi hanya bisa menarik uang maksimal 25 lembar. Dengan begitu jumlah maksimal 1 kali transaksi tarik tunai di ATM pecahan Rp 10 ribu terdekat adalah Rp 250 ribu.
Daftar Lokasi ATM Pecahan 10 Ribu Terdekat:
– Jl. Gatot Subroto Kav.36-38, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12190– Jl. Pd. Klp. Indah No.22-23, Pd. Klp., Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
– Jl. Bulungan No.76, R Kramat Pela, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12130
– Jl. Kebon Kacang Raya Kb Melati, Pooling Cb Thamrin City Mall Lt. D
– Jl. Bendungan Hilir No.82, RW.3, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10210
– Jl. Kh. Ahmad Dahlan No.67, Ramanuju, Kec. Purwakarta, Kota Cilegon, Banten 42431
– Jl. Sunda No.1, RW.4, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10350
– Jl. Moch Kahfi No. 1, RT. 06 / RW. 06, Ciganjur, Jagakarsa, RT.8/RW.1, RT.8/RW.1, Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12630
– Jl. Raya Anyer-Sirih, Anyar, Serang, Kabupaten Serang, Banten 42166
– Jl. Raya Taman Safari, Cibeureum, Kec. Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16750
– Jl. RP. Soeroso No.2 RT.10/RW.5, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10330
– Jl. Raya Galaxy Blok H /19, Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat
– Jl. Insinyur H. Juanda No.155, Bekasi Jaya, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17112
Selain Bank Mandiri, berdasarkan informasi dari layanan call center Bank BNI di akun resmi X-nya (@BNI), bank pelat merah ini juga menyediakan ATM pecahan kecil. Namun hanya menyediakan pecahan Rp 20.000 di wilayah Jakarta, Tangerang, Depok.
– Lobby Selatan Gedung KB 3
Jl. Jend.Sudirman Kav 1, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220– KCU Harmoni 2
Komp. Duta Merlin Blok A 1-2-3, Jl. Gajah Mada No. 3-5– Direktorat Anggaran Ged L Kemenkeu,
Jl. Lapangan Banteng Timur Jakarta Pusat– KC Pecenongan
Jl. Pecenongan Raya No. 52 – Jakarta Pusat– KCP Krekot
Jl. H. Samanhudi No. 15-A Jakarta Pusat– KCP Mercu Buana
Jl. Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat– Trisakti Kampus B
Jl. Kyai Tapa No. 260, Jakarta Barat– KCP UNTAR 1
Gd. Untar I, Jl. Letjen. S. Parman No. 1 Jakarta Barat– Universitas Trisakti (GEMA)
Univ. Trisakti kampus A, Jl. Kyai Tapa Jakarta Barat– Universitas Pertamina
JL.Teuku Nyak Arief RT 07 / RW 08 Simprug Kebayoran– Alfamart Sepatan 2
Jl. Raya Mauk Sepatan KM 11, RT 002/02 Tangerang– KCP UIN 1
Jl. Raya Ciputat, Tangerang Selatan– Kantor Cabang BNI UI, Komplek Kampus UI Depok (Gedung Perpustakaan Pusat UI Depok)
– FIK UI, Kampus UI Depok, Gedung FIK UI, Jl. Prof. DR. Bahder Djohan
– Balairung UI Depok, Komplek Kampus UI Depok (Gedung Balairung UI Depok)
Demikian informasi seputar ATM pecahan Rp 10 ribu terdekat. Buat kamu yang tak kebagian penukaran uang baru, ATM ini patut dicoba.
(igo/rrd)
-
/data/photo/2025/02/21/67b7da5c3909a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gubernur Dedi Mulyadi Berdinas di 5 Keresidenan Jabar, Ini Alasannya Bandung 30 Maret 2025
Gubernur Dedi Mulyadi Berdinas di 5 Keresidenan Jabar, Ini Alasannya
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
memutuskan untuk berdinas di lima
kantor wilayah
yang mewakili karakter setiap budaya yang ada di Jabar.
Dia beralasan, untuk berkantor di kelimanya yang merepresentasikan lima
karakter budaya
, yakni Priangan Garut, Priangan Bandung Raya, Cirebon, Purwakarta, dan Wilayah Bogor (Sunda Betawi).
Adapun sebutan untuk kantor gubernur di lima wilayah tersebut adalah Bale Pakuan Padjadjaran di Wilayah Bogor, Bale Sri Baduga di Wilayah Purwakarta, Bale Jaya Dewata di Wilayah Cirebon, Bale Dewa Niskala di Wilayah Priangan Garut, dan Bale Pakuan di Wilayah Bandung Raya.
“Jawa Barat memiliki lima karakter budaya, yaitu Priangan Garut, Priangan Bandung Raya, Cirebon, Purwakarta, dan Wilayah Bogor (Sunda Betawi),” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (30/3/2025).
Sebelumnya, kata dia, kelima daerah ini pada masa lampau dikenal sebagai wilayah karesidenan atau wilayah administratif di bawah gubernur.
Adapun alasan dirinya untuk kembali berdinas di lima kantor tersebut adalah guna memperkuat pelayanan dan akses masyarakat.
Oleh sebab itu, eks kantor karesidenan tersebut kini diaktifkan kembali sebagai kantor wilayah gubernur, agar memudahkan Dedi untuk menjalankan pemerintahannya.
“Nah, eks kantor karesidenan itu kini saya aktifkan sebagai kantor wilayah gubernur. Tujuannya agar daerah yang berada di wilayah tersebut memiliki akses yang lebih dekat untuk berhubungan dengan gubernur,” ucap Dedi.
“Di kantor wilayah itu juga tersedia staf layanan masyarakat,” tambahnya.
Dia menambahkan, masing-masing kantor wilayah ini melayani sedikitnya tiga hingga lima kabupaten dan kota yang berdekatan.
“Guna memastikan pelayanan pemerintahan lebih merata dan mudah diakses oleh masyarakat,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/30/67e8b9e76d9b0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kondisi Lalu Lintas di Kali Malang Lancar dan Sudah Sepi Pemudik
Kondisi Lalu Lintas di Kali Malang Lancar dan Sudah Sepi Pemudik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kondisi lalu lintas di
Jalan Inspeksi Kali Malang
,
Jakarta Timur
, terpantau lancar dan
sepi pemudik
pada Minggu (30/3/2025).
“Untuk kondisi lalu lintas dari jam 6 hingga 10 WIB, dari arah Jakarta mengarah ke Bekasi sangat lancar, dan sebaliknya dari Bekasi ke Jakarta juga cukup lancar,” ucap Iptu Sarwono, Perwira Posko Pengamanan TL H Naman Jalan Inspeksi Kali Malang, saat diwawancarai di lokasi.
Pengamatan Kompas.com di lokasi menunjukkan bahwa pengendara yang melintas, baik motor maupun mobil, tidak terlihat membawa barang bawaan berlebih.
Mereka melaju dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam.
Sarwono menambahkan bahwa sejauh ini hanya ada satu atau dua pemudik jarak dekat yang masih melintas.
Biasanya, para pemudik yang berangkat satu hari menjelang Lebaran melalui Kali Malang memiliki tujuan ke Karawang atau Purwakarta.
“Paling jarak dekat seperti ke Karawang atau Purwakarta, biasanya mereka berangkat H-1,” sambung Sarwono.
Sepinya Jalan Kali Malang dari pemudik bukan hanya terjadi hari ini, tetapi sudah terlihat sejak Sabtu (29/3/2025) malam.
Beberapa pos istirahat, seperti SPBU dan masjid sepanjang Jalan Kali Malang, juga terpantau sepi, berbeda dengan hari sebelumnya yang masih ramai oleh pemudik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5178037/original/033898300_1743270589-Mudik_2025.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puncak Arus Mudik Jalur Selatan sudah Lewat, CB One Way Sukses Tekan Kemacetan Parah Jalur Limbangan-Malangbong
Liputan6.com, Garut – Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1446H/2025 via jalur selatan Limbangan-Malangbong, Garut, Jawa Barat, telah lewat. Penggunaan rekayasa lalu lintas CB one way hingga belasan kali, sukses menekan kemacetan di jalur itu.
“Langkah kami berkolaborasi dengan Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Tasik Kota hingga malam ini telah melaksanakan 18 kali buka tutup atau one way sepenggal,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Pos Pam Terpadu GTC Limbangan, Sabtu (28/03/2025) malam.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman musim mudik sebelumnya, penggunaan rekayasa CB one way dinilai efektif kembali diterapkan di jalur Limbangan-Malangbong untuk mudik lebaran idul fitri 1446H/2025.
“Tahun ini Alhamdulillah kami dapat memecah arus lalu lintas yang begitu besarnya yang melalui Limbangan-Malangbong ini,” kata dia..
Saat ini, jumlah dan volume kendaraan pemudik yang melintas jalur Limbangan-Malangbong jauh berkurang dibanding puncak mudik yang berlansgung kemarin.
“Alhadmulillah sampai malam ini arus lintas terutama dari Bandung menuju Tasik berlangsung lancar,” ujar dia.
Berdasarkan pantauan dan informasi pergerakan kendaraan dari barat terutama tol Japek (Jakarta-Cikampek), Purbaleunyi (Purwakarta Bandung Cileunyi), volume arus lalu lintas kendaraan pemudik terlihat sudah kembali normal.
“Maka kami prediksikan yang akan melewati Limbangan-Malangbong malam ini peningkatannya tidak sesignifikan tadi malam,” kata dia.
Meskipun demikian ujar dia, untuk menghindari lonjakan kendaraan, seluruh petugas yang berjaga tetap siaga di jalur mudik Limbangan-Malangbong dalam melayani pemudik.
“Kami dari Polres Garut, Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Polres Tasik Kota siaga di jalur Limbangan-Malangbong ini,” kata dia.
Wakapolda Jabar Brigjen Pol. K. Rahmadi mengapresiasi gerak cepat seluruh petugas yang bertugas di sepanjang jalur mudik nasional Limbangan-Malangbong, Garut.
“Alhamdulillah sampai siang ini pemudik terpantau lancar, tertib, jam-jam istirahat di google map terpantau merah, itu sebenarnya para pemudik sedang istirahat,” ujar dia.
Kolaborasi semua pihak baik petugas kepolisian, dan petugas gabungan lainnya dalam mengamankan lalu lintas, menjadi salah satu kunci kesuksesan menekan kemacetan.
“Jadi kekhawatiran adanya kemacetan total sampai saat ini tidak terbukti, roda masih tetap berputar,” kata dia.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri, mengatakan puncak mudik selatan via Limbangan-Malangbong bakal berlanjut hingga Sabtu (29/3/2025).
“Kepadatan terjadi mulai kemarin, semalam, hari ini dan besok, tapi dengan kesiapan petugas di lapangan insya Allah semua bisa terkendali dengan baik,” ujar dia.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5178037/original/033898300_1743270589-Mudik_2025.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puncak Arus Mudik Jalur Selatan sudah Lewat, CB One Way Sukses Tekan Kemacetan Parah Jalur Limbangan-Malangbong
Liputan6.com, Garut – Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1446H/2025 via jalur selatan Limbangan-Malangbong, Garut, Jawa Barat, telah lewat. Penggunaan rekayasa lalu lintas CB one way hingga belasan kali, sukses menekan kemacetan di jalur itu.
“Langkah kami berkolaborasi dengan Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Tasik Kota hingga malam ini telah melaksanakan 18 kali buka tutup atau one way sepenggal,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Pos Pam Terpadu GTC Limbangan, Sabtu (28/03/2025) malam.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman musim mudik sebelumnya, penggunaan rekayasa CB one way dinilai efektif kembali diterapkan di jalur Limbangan-Malangbong untuk mudik lebaran idul fitri 1446H/2025.
“Tahun ini Alhamdulillah kami dapat memecah arus lalu lintas yang begitu besarnya yang melalui Limbangan-Malangbong ini,” kata dia..
Saat ini, jumlah dan volume kendaraan pemudik yang melintas jalur Limbangan-Malangbong jauh berkurang dibanding puncak mudik yang berlansgung kemarin.
“Alhadmulillah sampai malam ini arus lintas terutama dari Bandung menuju Tasik berlangsung lancar,” ujar dia.
Berdasarkan pantauan dan informasi pergerakan kendaraan dari barat terutama tol Japek (Jakarta-Cikampek), Purbaleunyi (Purwakarta Bandung Cileunyi), volume arus lalu lintas kendaraan pemudik terlihat sudah kembali normal.
“Maka kami prediksikan yang akan melewati Limbangan-Malangbong malam ini peningkatannya tidak sesignifikan tadi malam,” kata dia.
Meskipun demikian ujar dia, untuk menghindari lonjakan kendaraan, seluruh petugas yang berjaga tetap siaga di jalur mudik Limbangan-Malangbong dalam melayani pemudik.
“Kami dari Polres Garut, Dirlantas Polda Jabar, Polres Bandung dan Polres Tasik Kota siaga di jalur Limbangan-Malangbong ini,” kata dia.
Wakapolda Jabar Brigjen Pol. K. Rahmadi mengapresiasi gerak cepat seluruh petugas yang bertugas di sepanjang jalur mudik nasional Limbangan-Malangbong, Garut.
“Alhamdulillah sampai siang ini pemudik terpantau lancar, tertib, jam-jam istirahat di google map terpantau merah, itu sebenarnya para pemudik sedang istirahat,” ujar dia.
Kolaborasi semua pihak baik petugas kepolisian, dan petugas gabungan lainnya dalam mengamankan lalu lintas, menjadi salah satu kunci kesuksesan menekan kemacetan.
“Jadi kekhawatiran adanya kemacetan total sampai saat ini tidak terbukti, roda masih tetap berputar,” kata dia.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri, mengatakan puncak mudik selatan via Limbangan-Malangbong bakal berlanjut hingga Sabtu (29/3/2025).
“Kepadatan terjadi mulai kemarin, semalam, hari ini dan besok, tapi dengan kesiapan petugas di lapangan insya Allah semua bisa terkendali dengan baik,” ujar dia.