kab/kota: Purwakarta

  • 3 Kisah Unik Mudik Lebaran 2025: Istri Tertinggal di Rest Area Batang, Suami Panik dan Nangis – Halaman all

    3 Kisah Unik Mudik Lebaran 2025: Istri Tertinggal di Rest Area Batang, Suami Panik dan Nangis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Momen mudik Lebaran 2025, menjadi pengalaman tak terlupakan oleh sejumlah orang yang melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman. 

    Termasuk pemudik dari Tangerang yang pulang ke kampung halamannya di Boyolali, Jawa Tengah, yakni Cucu Muslikhah.

    Dalam perjalanannya, ia tertinggal di rest area area Batang.

    Ia bersama suami dan anaknya naik mobil dalam perjalanan pulang ke Boyolali. 

    Namun, ketika berada di Rest Area Batang, Cucu tertinggal di tempat tersebut. 

    Suaminya yang melanjutkan perjalanan tak menyadari bahwa istrinya tertinggal di mobil. 

    1. Cerita Cucu Tertinggal di Rest Area

    Dikutip dari Kompas.com, kejadian bermula ketika Cucu bersama suami dan dua anaknya mudik menggunakan mobil pribadi. 

    Setelah singgah di rumah orangtuanya di Purwakarta dan berbuka puasa di Tegal, mereka melanjutkan perjalanan menuju Boyolali pada Jumat (28/3/2025) malam.

    Saat memasuki Batang, Jateng, Cucu dan suaminya berhenti di sebuah rest area untuk mengisi bahan bakar. 

    Cucu yang biasanya duduk di kursi depan, saat itu, memilih duduk di belakang.

    Sebab, anak bungsunya sudah tertidur di kasur yang disiapkan di dalam mobil. 

    Ketika mobil berhenti di SPBU rest area Batang, suaminya turun lebih dulu untuk ke toilet. 

    Awalnya, Cucu tidak berniat turun, tetapi berubah pikiran dan buru-buru keluar melalui pintu kiri, tempat suaminya berdiri bersama operator SPBU. 

    Cucu meyakini, suaminya melihat dirinya keluar dari mobil. 

    “Aku yakin suami melihat aku keluar, makanya aku santai saja,” kata Cucu saat diwawancarai pada Rabu (2/4/2025). 

    Namun, tanpa menyadari istrinya masih di toilet, sang suami kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan. 

    Ketika perjalanan, suami Cucu masih sempat berbincang dengan anaknya. 

    Sementara itu, Cucu yang baru keluar dari toilet mulai kebingungan mencari mobilnya. 

    Beberapa saat kemudian, ia menyadari bahwa mobil yang ditumpanginya benar-benar sudah pergi.

    Lantas, ia menelepon sang suami. 

    Mengetahui hal tersebut, suaminya panik dan menangis karena merasa bersalah. 

    Ia langsung berniat putar balik. Namun, Cucu menyarankan, agar suaminya tidak kembali terlalu jauh. 

    “Aku bilang, ‘Tidak apa-apa, Bapak. Bapak berhenti saja, kabarin titiknya, aku nyusul’,” lanjutnya. 

    Naik Bus Susul Suami

    Setelah itu, Cucu memberanikan diri menghampiri sebuah bus yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU rest area. 

    Ia meminta bantuan kepada kru bus agar bisa menumpang hingga titik pertemuan dengan suaminya. 

    Beruntung, para kru bus dengan sukarela membantunya. 

    Hingga akhirnya, Cucu bertemu kembali dengan suaminya di Km 396.  

    “Suami panik dan menangis, dia sangat menyesal tidak mengecek lebih detail, walau sepenuhnya bukan salahnya,” cerita Cucu. 

    Ini, kata Cucu, merupakan pengalaman pertama kalinya mengalami hal tak terduga.

    2. Seorang Ibu Tertinggal di Tol Cipali

    Kisah tak terduga lainnya, juga dialami seorang ibu bersweater cokelat di areal parkir bus Rest Area KM 166 Tol Cikopo – Palimanan (Cipali), Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

    Emak-emak tersebut, mudik dari Jakarta menaiki bus, dan singgah sejenak di Rest Area KM 166 Tol Cipali untuk ke kamar kecil.

    Namun, emak-emak asal Cirebon itu, terkejut ketika kembali dari kamar kecil, buas yang ditumpanginya tidak berada di lokasi. 

    Rupanya, bus itu, telah melanjutkan perjalanan ke arah Cirebon.

    Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Rudy Sudaryono S, menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (25/3/2025) sore.

    Saat itu, personel Pos Pelayanan Operasi Ketupat Lodaya 2025 Polres Majalengka tengah berpatroli rutin di kawasan rest area.

    “Petugas kami langsung menghampiri emak-emak yang terlihat kebingungan di areal parkir bus, dan menanyakan kondisi hingga menawarkan bantuan,” kata AKP Rudy Sudaryono S saat ditemui di Rest Area KM 166 Tol Cipali, Selasa (27/3/2025) malam, dilansir TribunJabar.id.

    Setelah itu, petugas berinisiatif menawarkan bantuan untuk mengejarnya.

    “Akhirnya, penumpang tersebut meminta tolong untuk diantarkan langsung ke Arjawinangun, Cirebon, dan kami menyanggupinya,” lanjut AKP Rudy.

    Diketahui, emak-emak itu, dijemput keluarganya tepat di pintu exit Tol Cipali di wilayah Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, dan langsung pulang ke Arjawinangun.

    3. Ketinggalan karena BAB di Toilet

    Selain itu, seorang pria bernama M Fahruk juga tertinggal bus yang ditumpanginya saat pergi ke toilet. 

    Momen pria 30 tahun itu, tertinggal bus terjadi saat di Rest Area KM 130 Tol Cipali wilayah hukum Polres Indramayu.

    Meski begitu, Fahruk bisa pulang dengan selamat ke kampung halamannya di Pekalongan, Jawa Tengah. 

    Awalnya, Fahruk pergi ke toilet untuk buang air besar saat bus sedang istirahat. 

    Namun, selesai buang air besar, bus yang ia naiki ternyata sudah tidak ada.

    Fahruk pun merasa kebingungan di rest area sejak Selasa (1/4/2025) malam sekitar pukul 01.00 WIB.

    Keesokan harinya, ia meminta tolong polisi yang sedang bertugas di Rest Area 130 Tol Cipali.

    Hal tersebut, disampaikan ujar Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Rizky Aulia Pratama, Rabu (2/4/2025).

    “Jadi pada saat selesai, bus yang ia tumpangi sudah jalan, kemudian yang bersangkutan meminta bantuan petugas yang ada di rest area,” ungkapnya. 

    Polisi mengantar Fahruk menuju ke pul Bus Sinarjaya yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu menggunakan mobil patroli.

    Polisi juga membelikan tiket bus untuk tujuan Pekalongan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mudik dari Jakarta, Emak-emak Asal Cirebon Ketinggalan Bus di Rest Area KM 166 Tol Cipali

    (TribunJabar.id/Ahmad Imam Baehaqi, Handhika Rahman, Kompas.com)

  • Kota Tua Jakarta: 11 Ribu Wisatawan Ramaikan Libur Lebaran 2025 – Page 3

    Kota Tua Jakarta: 11 Ribu Wisatawan Ramaikan Libur Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kota Tua Jakarta ramai dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran 2025. Pada H+2 Lebaran, Kamis 3 April 2025, tercatat 11.275 pengunjung memadati kawasan ini. Jumlah tersebut  terdiri dari 11.068 wisatawan domestik dan 207 wisatawan mancanegara.

    Salah satu pengunjung, Nure (25) asal Purwakarta, Jawa Barat, misalnya, mengaku menikmati wisata malam di Kota Tua dengan bersepeda warna-warni dan mencicipi kuliner di kafe-kafe yang ada.

    “Berkunjung ke sini buat wisata malam. Di sini masih buka, ramai juga. Soalnya kalau siang, saya udah mulai kerja,” ujar Nure seperti dilansir dari Antara, Jumat (4/4/2025).

    Di lokasi, wisatawan memadati area Taman Fatahillah dan sekitarnya. Meskipun dibuka hanya sampai pukul 21.00 WIB, hingga pukul 20.00 WIB, pengunjung masih terpantau ramai di lokasi.

    Kota Tua yang berada di kawasan yang meliputi Kelurahan Pinangsia dan Taman Sari di Jakarta Barat, serta Kelurahan Roa Malaka di Tambora ini, menyimpan sejarah panjang yang kaya.

    Jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa, kawasan ini telah menjadi pelabuhan penting bernama Sunda Kelapa sejak abad ke-14, menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai. Setelah VOC menghancurkan Jayakarta pada 1619 dan membangun Batavia, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda selama berabad-abad.

    Kini, Kota Tua bukan hanya saksi bisu sejarah, tetapi juga destinasi wisata yang menarik. Keindahan arsitektur Belanda abad ke-17 dan ke-18, serta beragam aktivitas yang ditawarkan, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

  • 2 Kisah Istri Ditinggal Suami Saat Mudik Lebaran 2025, Tangis Pecah Merasa Bersalah

    2 Kisah Istri Ditinggal Suami Saat Mudik Lebaran 2025, Tangis Pecah Merasa Bersalah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Momen mudik Lebaran 2025 menyimpan kisah unik istri ditinggal suami.

    Peristiwa suami meninggalkan istri saat mudik terjadi di Batang Jawa Tengah dan Tasikmalaya Jawa Barat.

    Tangis pecah suami saat akhirnya kembali bertemu istri. 

     Sedangkan ada pula istri yang kembali pulang ke rumah setelah sang suami meninggalkannya di masjid.

    Istri Tertinggal di SPBU

    Kisah unik istri bernama Cucu Muslikhah tertinggal di rest area SPBU di wilayah Batang setelah suaminya tanpa sengaja melanjutkan perjalanan tanpa dirinya.

    Mereka merupakan pasangan suami istri asal Tangerang yang sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman di Boyolali, Jawa Tengah.

    Suami Cucu Muslikhah baru menyadari istrinya tertinggal setelah melalui perjalanan cukup jauh.

    Peristiwa itu membuat suami panik hingga menangis karena merasa bersalah meninggalkan Cucu di rest area.

    Kejadian itu bermula saat Cucu Muslikhah, suaminya, dan dua anak mereka, melakukan perjalanan mudik dengan mobil pribadi.

    Setelah mampir di rumah orang tua Cucu Muslikhah di Purwakarta, Jawa Barat, dan berbuka puasa di Tegal, mereka melanjutkan perjalanan ke Boyolali pada Jumat (28/3/2025) malam.

    KLIK SELENGKAPNYA: Duduk Perkara Sandi Butar Butar Dipecat Dari Posisi Petugas Damkar Kota Depok, Kamis (27/3/2025). Dulu Sandi pernah dapat pesan dari Dedi Mulyadi.

    Saat melintasi Batang, mereka berhenti di rest area untuk mengisi bahan bakar.

    Cucu Muslikhah, yang biasanya duduk di kursi depan, kali ini duduk di belakang karena anak bungsunya sudah tertidur di kasur yang diletakkan di kursi depan.

    Setibanya di rest area, suami Cucu Muslikhah memutuskan turun lebih dulu untuk ke toilet.

    Cucu, yang awalnya tidak ingin ikut, kemudian berubah pikiran dan buru-buru turun lewat pintu kiri, tempat suaminya berdiri bersama operator SPBU.

    “Aku yakin suami melihatku keluar, makanya aku santai saja,” kata Cucu Muslikhah saat diwawancarai Rabu (2/4/2025).

    Namun, suami Cucu tidak menyadari istrinya pergi ke toilet dan kemudian langsung masuk mobil setelah pengisian bensin selesai dan kembali melanjutkan perjalanan.

    Lantaran gelap dan anak-anak tertidur, suami Cucu Muslikhah tidak menyadari istrinya tidak ada di dalam mobil.

    Sementara Cucu Muslikhah yang telah selesai dari toilet mulai kebingungan mencari mobil yang ditumpangi suami dan anak-anaknya.

    Dalam kondisi hujan, Cucu mondar-mandir di sekitar rest area untuk memastikan keberadaan kendaraan suaminya.

    Setelah yakin mobil telah pergi, Cucu Muslikhah menelepon suaminya.

    “Sadar mobil tidak ada di arah manapun, aku langsung telpon suami,” ujarnya.

    Telepon itu membuat suami panik dan menangis.Namun, Cucu Muslikhah meminta agar suaminya tidak memutar arah terlalu jauh.

    “Aku bilang, ‘Tidak apa-apa, bapak berhenti saja, kabarin titiknya, aku nyusul’,” ucap Cucu Muslikhah.

    Dalam kondisi bingung, Cucu lalu menghampiri bus yang tengah mengisi bahan bakar dan meminta bantuan kru bus untuk menumpang.

    Para kru bus langsung merespons sigap dan salah satu dari mereka bahkan memberikan tempat duduknya dan memilih jongkok agar Cucu bisa duduk nyaman.

    Mereka akhirnya bertemu kembali di Km 396. Suaminya langsung memeluk erat Cucu dengan perasaan bersalah.

    “Suami panik dan menangis, dia sangat menyesal tidak mengecek lebih detail, walau sepenuhnya bukan salahnya,” ujar Cucu Muslikhah.

    Setelah delapan tahun rutin mudik dengan mobil pribadi, Cucu Muslikhah menyebut ini adalah pengalaman paling tak terlupakan.

    “Ini perjalanan mudik kami yang nyeleneh,” ucapnya sambil tertawa.

    Istri Ditinggal di Masjid

    Kisah lain yakni wanita bernama Dede yang bersama bayinya berusia empat bulan kebingungan ditinggalkan suaminya di Masjid Kaum, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (1/4/2025) pagi.

    Padahal, keluarga ini berangkat dari Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung menuju Ciamis.

    Saat melewati kawasan Gentong, mereka sempat beristirahat dan menginap di Masjid Kaum, Ciawi. Namun, pada pukul 06.00 WIB, Dede terbangun dan mendapati suaminya sudah tidak ada.

    Ia pun panik. Apalagi, tujuan mereka pulang ke kampung halaman suami. Akhirnya, Dede dan bayinya ditemukan oleh petugas kepolisian yang tengah berpatroli.

    Beruntung, anggota Polres Tasikmalaya Kota yang sedang berpatroli di wilayah Kadipaten menemukan Dede bersama bayinya.

    Menanggapi kejadian ini, Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak setelah mendapatkan laporan.

    “Kami menerima informasi bahwa ada seorang ibu bersama bayinya yang ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi. Setelah itu, kami segera mendatangi lokasi dan menemui ibu tersebut yang tengah kebingungan mencari suaminya,” ujar AKP Asep kepada wartawan.

    AKP Asep menjelaskan bahwa Dede awalnya bertanya kepada anggota kepolisian mengenai lokasi polsek terdekat.

    Kebetulan, anggota yang sedang patroli kemudian membawanya ke Pos Terpadu Ampera untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

    “Ibu ini berangkat dari Pangalengan dengan tujuan mudik ke Ciamis. Karena situasinya cukup memprihatinkan, kami segera mengambil inisiatif untuk membantunya,” jelasnya.

    Polres Tasikmalaya Kota pun memberikan bantuan kemanusiaan dengan menyediakan makanan untuk Dede yang belum sempat makan, serta susu bagi bayinya.

    Tak hanya itu, pihak kepolisian juga membantu memfasilitasi kepulangannya ke rumah di Pangalengan dengan menggunakan jasa travel.

    “Kami memutuskan untuk membawanya kembali ke Pangalengan karena ibu ini tidak mengetahui alamat rumah suaminya di Ciamis,” lanjut AKP Asep.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya konflik rumah tangga sebelum kejadian.

    “Saat kami tanyakan, ibu ini mengatakan tidak ada percekcokan dengan suaminya sebelum berangkat dari Pangalengan. Mereka berangkat dalam keadaan baik-baik saja,” tambahnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik kejadian tersebut serta berusaha mencari keberadaan suami Dede untuk memastikan penyebab pasti peristiwa yang menimpanya. (Kompas.com/TribunJabar)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Wisatawan Kota Tua capai 11 ribu orang pada H+2 Lebaran

    Wisatawan Kota Tua capai 11 ribu orang pada H+2 Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Wisatawan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat mencapai 11.275 orang pada H+2 Lebaran, Kamis.

    Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua kepada ANTARA menyebutkan dari 11.275 pengunjung itu adalah 11.068 wisatawan domestik dan 207 wisatawan asing.

    Salah satu pengunjung bernama Nure (25), warga asal Purwakarta, Jawa Barat mengunjungi Kota Tua untuk mengisi liburan.

    Nure mengaku hanya mudik pada dua hari pertama libur Lebaran, kemudian dirinya kembali bekerja sejak hari ketiga libur Lebaran.

    “Berkunjung ke sini buat wisata malam. Di sini masih buka, ramai juga. Soalnya kalau siang, saya udah mulai kerja,” kata Nure.

    Nure mengaku hanya berwisata sendirian dengan mencoba wahana sepeda warna-warni dan menikmati kuliner di sejumlah restoran, kawasan cagar budaya tersebut.

    “Tadi sendiri aja, main sepeda yang warna-warni itu. Terus ngopi di kafe-kafe. Nikmati Lebaran,” kata Nure.

    Di lokasi, wisatawan memadati area Taman Fatahillah dan sekitarnya.

    Meskipun dibuka hanya sampai pukul 21.00 WIB, hingga kini, pukul 20.00 WIB, pengunjung masih terpantau ramai di lokasi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tertibkan Pengemis dan Kendaraan dengan Knalpot Brong

    Tertibkan Pengemis dan Kendaraan dengan Knalpot Brong

    JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mencetuskan kebijakan tegas dengan menertibkan pengemis serta pengguna knalpot brong. Pria berusia 53 tahun itu menyatakan akan bersikap tegas demi membangun mental masyarakat Jawa Barat di bawah kepemimpinannya.

    Mantan Bupati Purwakarta tersebut mengungkapkan bahwa kali ini ia akan fokus menindak pengemis dan pemilik kendaraan yang menggunakan knalpot brong. Pernyataan ini disampaikannya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71 dikutip VOI.ID.

    “Saya mohon maaf jika nanti saya terlihat sedikit galak. Para pengemis akan saya tertibkan, begitu pula dengan pengguna knalpot brong yang akan saya benahi,” ujar Dedi Mulyadi.

    Dedi menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari upayanya membentuk masyarakat Jawa Barat yang beradab dan bermartabat, bukan hanya sekadar membangun infrastruktur.

    “Jika tugas saya sebagai pemimpin hanya sebatas membangun jalan, membuat irigasi, menyediakan rumah bagi masyarakat kurang mampu, serta mendirikan sekolah, itu bukan hal yang sulit bagi saya. Namun, yang paling utama bagi saya adalah mengubah pola pikir masyarakat Jawa Barat dari sikap malas menjadi pejuang sejati,” lanjutnya.

    Memasuki awal bulan Syawal 2025 atau 1446 H, Dedi melihat momen ini sebagai titik awal perubahan menuju kebangkitan dan kemajuan.

    “Itu harapan saya,” tegasnya.

    Sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terus melakukan berbagai gebrakan di wilayah Tanah Pasundan. Dalam lebih dari sebulan kepemimpinannya, sejumlah aksi telah dilaksanakan.

    Mulai dari penertiban bangunan liar, khususnya di kawasan Puncak Bogor, penertiban sopir angkot, hingga penanganan masalah sampah di sungai. Berbagai langkah ini diambil demi menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan masyarakat yang lebih disiplin.

    Dengan berbagai kebijakan yang diterapkannya, Dedi Mulyadi berharap dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa ketegasannya bukanlah semata-mata untuk menekan, melainkan untuk membangun karakter masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya saing.

  • Dedi Mulyadi Desak Kapolda Jabar Tangkap Kades Klapanunggal yang Minta THR, Mobil Mewah Jadi Sorotan

    Dedi Mulyadi Desak Kapolda Jabar Tangkap Kades Klapanunggal yang Minta THR, Mobil Mewah Jadi Sorotan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendesak Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiayagus menangkap Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Ade Endang Saripudin terkait permintaan THR.

    Aksi Kades Klapanunggal Kabupaten Bogor itu viral setelah meminta THR Rp 165 juta ke perusahaan di wilayahnya.

    Selain itu, mobil mewah Kades Klapanunggal, Ade Endang Saripudin yang akrab disapa Ade Gonon menjadi sorotan. Ia juga ternyata tinggal di sebuah rumah mewah.

    Nama Ade Endang Saripudin viral setelah mengeluarkan surat berisi permintaan THR sebesar Rp 165 juta.

    Surat tersebut berisi kegiatan halal bihalal di kantor Desa Klapanunggal Bogor pada Jumat 21 Maret 2025 

    Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jabar, Irjen Pol Akhmad Wiayagus.

    “Sudah saya sampaikan ke Kapolda Jabar. Kita tunggu beberapa hari ini,” kata Dedi Mulyadi kepada wartawan di rumah Ketua MPR RI AHmad Muzani, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Dedi Mulyadi, tindakan Kades Klapanunggal tersebut harus diproses hukum.

    Bahkan, Dedi Mulyadi menyamakan perbuatan Kades Klapanunggal tersebut sama seperti aksi preman di Bekasi.

    “Saya cenderung ya Kades itu sama posisinya dengan preman di Bekasi. Artinya harus ada proses hukum yang dilakukan,” ujar mantan Bupati Purwakarta tersebut.

    Dedi Mulyadi menjelaskan, secara struktural kepala desa di bawah pembinaan dan tanggung jawab bupati.

    “Itu dari sisi pembinaannya, aspek administratifnya karena dia SK-nya dikeluarkan oleh bupati,” ucapnya.

    Dedi Mulyadi menilai Kades Klapanunggal telah mengabaikan surat edaran (SE) yang dikeluarkan Gubernur di mana pejabat tidak boleh meminta atau memberi THR.

    “Dia abai terhadap surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Jabar terhadap seluruh daerah di Jabar, baik itu pemerintahan provinsi, BUMN, BUMD, pemerintahan kabupaten/kota sampai pemerintahan desa kan tidak boleh memberi dan menerima (THR),” tegasnya.

    Mobil Mewah Jadi Sorotan

    Kades Klapanunggal Bogor Ade Endang Saripudi ternyata memiliki mobil mewah.

    Ade Gonon memiliki mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar. Tapi diduga mobil mewah Kades Klapanunggal Bogor memakai plat nomor janggal.

    Ternyata, Ade Endang Saripudin memiliki harta mewah.

    Mulai dari rumah hingga mobil. Dilihat dari sejumlah akun Facebook, Ade Gonon memiliki mobil Pajero warna putih.

    Mobil itu juga dipakai Ade Gonon saat kampanye dalam Pilkades 2020 lalu. Tapi ada yang janggal dalam mobil mewah Kades Klapanunggal Bogor.

    Mobil Ade Gonon memakai plat nomor berinisial dirinya, B 160 NON. TribunnewsBogor.com melakukan penelusuran lewat aplikasi Ranmor dan Jaki.

    Pada aplikasi Ranmor, plat nomor mobil Ade Gonon tidak termuat.

    Sedangkan di aplikasi Jaki, plat nomor B 160 NON tersebut tidak tertera soal informasi pajak dan lainnya.

    Walau begitu informasi yang didapat TribunnewsBogor.com belum dikonfirmasi pada Kades Klapanunggal Bogor Ade Endang Saripudin.

    Selain itu, Ade Endang Saripudin ternyata tinggal di sebuah rumah mewah. Ade Endang Saripudin juga ternyata memiliki mobil mewah, Mitsubishi Pajero Sport.

    Bahkan nomor polisi dari mobil tersebut juga merupakan inisial Ade Endang Saripudin.

    Tampak di postingan Facebook Kang Ubed, rumah Ade memiliki pilar warna cokelat, sama dengan pintunya.

    Rumahnya dengan gerbang putih senada dengan warna temboknya. Ade yang karib disapa Gonon tersebut tinggal di rumah dua lantai

    Selain rumah, Kades Gonon juga memiliki mobil Pajero Sport warna putih. Mobil tersebut berplat nomor sesuai dengan namanya, B 160 NON.

    Bukan hanya THR, Kades Klapanunggal Bogor Ade Endang Saripudin juga pernah viral di media sosial gara-gara dicurigai menyunat bantuan sosial (bansos).

    Kades Gonon dicurigai memotong bantuan sosial tunai (BST) pada era Presiden Jokowi.

    Sekelompok ibu-ibu mengaku dana bansos dipotong sampai 50 persen. Kata Tati Herawati, dari yang seharusnya Rp 600 ribu, mereka hanya menerima Rp 300 ribu.

    “Petugas bilang, uang ibu katanya dialihkan Rp 300 ribu, katanya sudah sepakat. Kami keberatan, karena tidak ada pemberitahuan sejak awal,” katanya.

    Kades Ade Endang Saripudin membantah telah menyunat bansos untuk warga.

    Ia justru menuding ada pihak lain yang melakukan hal tersebut.

    Diberitakan sebelumnya, Ade Endang Saripudin menyebar surat permintaan THR ke perusahaan dan pabrik di lingkup wilayah Klapanunggal, Bogor.

    Surat permintaan THR yang ditandatangani Ade tersebut berisikan rencana anggaran THR untuk aparatur desa mencapai Rp165 juta.

    Adapun rinciannya yakni 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.

    Selanjutnya, biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Al-Quran, sewa sound system, dan tambahan biaya tak terduga lainnya.

    Terkait kasus ini, Ade Endang Saripudin telah meminta maaf.

    Video permintaan maaf disampaikan Ade setelah surat edaran minta THR yang ditandatanginya itu viral di media sosial.

    Dalam video klarifikasinya, Ade meminta maaf atas kegaduhan yang telah diperbuatnya menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H ini.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” kata Ade, Minggu (30/3/2025).

    Ade menjelaskan surat edaran tersebut tidak bersifat memaksa. Untuk langkah selanjutnya, Ade mengaku akan menarik surat edaran minta THR tersebut.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat imbauan, mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut,” aku Ade. (Tribunnews.com/TribunnewsBogor)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ditolong Bus, Istri yang Tertinggal di Rest Area Saat Mudik ke Boyolali Berhasil Susul Suami – Halaman all

    Ditolong Bus, Istri yang Tertinggal di Rest Area Saat Mudik ke Boyolali Berhasil Susul Suami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Seorang pemudik asal Tangerang, Banten bernama Cucu Muslikhah sempat tertinggal suami saat mudik ke Boyolali, Jawa Tengah.

    Kejadian tersebut bermula saat Cucu bersama keluarganya menggunakan mobil hendak mudik.

    Cucu dan suami serta kedua anaknya memulai perjalanan dengan singgah terlebih dahulu di rumah orangtua di Purwakarta, kemudian berbuka puasa di Tegal.

    Semuanya berjalan lancar hingga malam hari, saat mereka melanjutkan perjalanan melewati wilayah Batang, Jawa Tengah.

    Setelah menempuh jarak cukup jauh, mereka memutuskan berhenti di sebuah rest area mengisi bahan bakar.

    Cucu, yang biasanya duduk di kursi depan, kali ini berada di belakang karena anak bungsunya lebih dulu duduk di depan dan tertidur.

    Saat suaminya turun terlebih dahulu ke toilet, Cucu awalnya enggan ikut, namun kemudian berubah pikiran dan buru-buru turun menyusul.

    “Aku yakin suami melihat aku keluar, makanya aku santai saja,” kenang Cucu, saat menceritakan kejadian itu beberapa hari setelah insiden, pada Rabu (2/4/2025).

    Suaminya, setelah selesai dari toilet dan mengisi bahan bakar, langsung kembali ke mobil dan tanpa sadar, melanjutkan perjalanan tanpa sang istri.

    Karena suasana di dalam mobil gelap dan anak-anak tertidur, ia tidak menyadari ada yang berbeda.

    Sadar tertinggal

    Sementara itu, Cucu keluar dari toilet dan mendapati mobil mereka sudah tak terlihat di mana pun.

    Dalam kondisi hujan, ia mondar-mandir di sekitar rest area, memastikan apakah mobil hanya berpindah tempat parkir. Namun setelah yakin mobilnya benar-benar hilang, ia langsung menelepon sang suami.

    Suaminya kemudian panik dan menangis mengetahui istrinya tertinggal.

    Namun Cucu tetap berusaha tenang. Ia meminta suaminya tidak kembali karena terlalu jauh.

    “Aku bilang, ‘tidak apa-apa bapak, bapak berhenti saja, kabarin titiknya, aku nyusul’,” tutur Cucu.

    Dengan penuh keberanian, ia lalu menghampiri sebuah bus yang sedang mengisi bahan bakar dan meminta bantuan.

    Beruntung, para kru bus menyambut dengan ramah. Bahkan, seorang kru menyerahkan tempat duduknya untuk Cucu, sementara dirinya rela jongkok di tengah bus demi memberi kenyamanan.

    Pertemuan haru terjadi di KM 396. Sang suami, yang masih dikuasai rasa bersalah, langsung memeluk Cucu erat-erat.

    “Suami panik dan menangis, dia sangat menyesal tidak mengecek lebih detail, walau sepenuhnya bukan salahnya,” ujar Cucu.

    Setelah delapan tahun mudik bersama dengan mobil pribadi, ini adalah pertama kalinya mereka mengalami kejadian seunik ini.

    “Sejauh ini perjalanan mudik kami tidak pernah ada hal nyeleneh seperti ini, hahaha,” ucapnya sambil tertawa mengenang momen tak terlupakan itu.

     

  • Dedi Mulyadi Sentil Supian Suri usai Izinkan ASN Pakai Mobil Dinas: Wali Kota Baru, Masih Latihan – Halaman all

    Dedi Mulyadi Sentil Supian Suri usai Izinkan ASN Pakai Mobil Dinas: Wali Kota Baru, Masih Latihan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan sindiran terhadap Wali Kota Depok, Supian Suri, yang mengizinkan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggunakan mobil dinas untuk mudik lebaran.

    Dedi mengatakan, Supian merupakan sosok yang baru menjabat sebagai Wali Kota Depok, bukan petahana.

    Atas hal itu, ujar dia, Supian bisa dikatakan masih berlatih menjadi sosok pemimpin.

    Dedi pun menyebut dirinya hanya akan menegur Supian setelah mengizinkan ASN menggunakan mobil dinas.

    “Iya teguran dulu, kan wali kota baru, jadi masih latihan,” ujar Dedi di rumah Ketua MPR, Ahmad Muzani, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Mantan Bupati Purwakarta ini mengungkapkan pihaknya akan memanggil seluruh kepala daerah di Jawa Barat, termasuk Wali Kota Depok.

    Pemanggilan ini dilakukan agar kejadian serupa seperti Supian Suri, tak terulang kembali.

    Ia juga akan menekankan sejumlah hal kepada para kepala daerah di Jawa Barat.

    “Tanggal 8 April, akan kita undang bupati, wali kota, termasuk Wali Kota Depok,” ungkap Dedi.

    “Termasuk nanti ada hal-hal yang akan menjadi titik tekan kita agar peristiwa serupa tidak terulang lagi,” imbuh dia.

    Hal serupa telah disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya.

    Bima mengungkapkan Supian sudah ditegur oleh Dedi.

    Ia juga mengingatkan, penggunaan mobil dinas hanya digunakan bagi kepentingan publik, bukan pribadi.

    Terkait hal tersebut, Bima mengimbau agar para ASN dan kepala daerah mengingat aturan disiplin itu.

    “Wali Kota Depok sudah ditegur oleh Gubernur Jabar,” ucap Bima, Rabu.

    “Tentu semua dikembalikan sesuai aturan disiplin kepegawaian berdasarkan kewenangan,” lanjut dia.

    Kendati demikian, Bima mengaku pihaknya masih menerima laporan soal ASN menggunakan mobil dinas untuk mudik.

    Tetapi, Bima enggan merinci, ASN dari daerah mana yang mudik menggunakan mobil dinas.

    “Memang masih masuk beberapa aduan dari warga yang melihat kendaraan dinas digunakan untuk mudik,” tukas Bima.

    Supian Suri Sebut sebagai Bentuk Apresiasi

    Sebelumnya, Supian Suri memperbolehkan ASN Pemkot Depok menggunakan mobil dinas untuk mudik lebaran.

    Izin itu, kata Supian, diberikan sebab tak semua ASN memiliki kendaraan pribadi.

    Supian juga menyebut, izin itu diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian para ASN.

    “Kami mengizinkan kepada teman-teman yang memang dipercaya memegang kendaraan dinas (untuk dipakai bermudik),” kata Supian, saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025).

    “Pertama, ya enggak semua dari mereka (ASN) punya kendaraan, jadi diharapkan itu bisa membantu sebagai apresiasi pengabdian mereka selama ini, sehingga kami izinkan,” sambungnya.

    Tak hanya itu, perizinan mobil dinas untuk dipakai ASN mudik juga sebagai jaminan agar mereka lekas kembali ke Depok tanpa beralasan terkendala transportasi.

    “Pada prinsipnya, mau bawa (kendaraan dinas) pulang kampung atau tetap enggak dibawa kemana-mana, ya pertanggungjawaban mobil dinas tetap melekat terhadap yang diamanahkan,” jelas Supian.

    Kondisi itu termasuk risiko mobil dinas yang mungkin hilang saat ditinggal atau rusak saat dipakai.

    Pemkot Depok, kata Supian, pastinya akan menindaklanjuti dengan tegas.

    “Itu tanggung jawab mereka, sehingga harus mengembalikan kerugian negara jika semisalnya hal itu terjadi,” pungkasnya.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Nicholas Ryan/Dinda Aulia)

  • Jalur Lembang Disergap Kemacetan, Volume Kendaraan Meningkat 60 Persen

    Jalur Lembang Disergap Kemacetan, Volume Kendaraan Meningkat 60 Persen

    Bandung Barat, Beritasatu.com – Kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada H+2  kembali padat dan disergap kemacetan akibat meningkatnya volume kendaraan wisatawan dari berbagai daerah. Diketahui, volume kendaraan meningkat sebanyak 60% pada Rabu (2/4/2025).

    Dari pantauan Beritasatu.com di lapangan, kendaraan wisatawan terlihat lebih ramai di Jalan Raya Lembang baik roda dua maupun roda empat hingga mengular dari Simpang Setiabudi menuju arah Lembang dan sebaliknya.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Cimahi Ipda Yusup Gustiana mengatakan, volume kendaraan yang masuk ke kawasan wisata Lembang meningkat hingga 60% dibandingkan dua hari sebelumnya.

    “Untuk update jalur Lembang hingga pukul 14.57 WIB ada peningkatan volume kendaraan sekitar 50% sampai 60%,” kata Yusup saat ditemui di Lembang, Rabu (2/4/2025).

    Untuk mengurai kepadatan, pihaknya melaksanakan rekayasa arus lalu lintas dengan cara bertindak one way dari arah Bandung menuju Lembang maupun dari arah sebaliknya.

    “Kita sebagai anggota Satlantas Polres Cimahi telah melaksanakan oneway dari pagi sampai sekarang sekitar tujuh kali, dari atas ke bawah dan sebaliknya,” ucap Yusup untuk mengurai kemacetan.

    Ia menambahkan, jika peningkatan volume kendaraan di H+2 Lebaran ini dapat terlihat dari kendaraan wisatawan yang didominasi luar kota Bandung hingga memadati sejumlah titik di kawasan wisata Lembang.

    “Untuk titik-titik kepadatan, seperti wisata Park Zoo, kemudian di Beatrix maupun di Farmhouse maupun di tikungan Brebes dan di beberapa tempat wisata lainnya yang mulai didatangi wisatawan dari berbagai kota,” ujarnya.

    Salah seorang wisatawan Ibrahim Loka Kusuma mengaku datang bersama rombongan dari Purwakarta dan telah terjebak macet selama 3 jam yang mulai dirasakan sejak di titik Cikole, Lembang.

    “Macet tadi dari Cikole sampai pertigaan Beatrix. Saya di Cikole pukul 12.00 WIB, sekarang sudah pukul 15.00 WIB. Hampir tiga jam dari Cikole sampai sini,” kata Ibrahim saat ditemui di tengah kemacetan.

    Ibrahim bersama rombongan teman satu kantornya di Purwakarta hendak berwisata ke Cipanas Garut mengendarai mobil. Ia sengaja menempuh perjalanan Subang dan Lembang dengan harapan tak terjebak macet.

    “Kita mau wisata ke Cipanas Lewat sini biar lebih dekat dan enggak macet. Mudah-mudahan sampai sana enggak malam hari,” jelas dia di tengah kemacetan.

  • 3
                    
                        Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di "Rest Area" Batang Saat Mudik Lebaran
                        Regional

    3 Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di "Rest Area" Batang Saat Mudik Lebaran Regional

    Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di “Rest Area” Batang Saat Mudik Lebaran
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Perjalanan
    mudik

    Cucu Muslikhah
    tahun ini akan dikenang seumur hidupnya.
    Dalam perjalanan dari Tangerang menuju kampung halaman di Boyolali, Jawa Tengah, ia tertinggal di
    rest area
    setelah suaminya melanjutkan perjalanan tanpa menyadari keberadaannya.
    Kisah ini bermula ketika Cucu,
    suami
    , dan dua anaknya berangkat mudik menggunakan mobil pribadi.
    Setelah mampir di rumah orangtua Cucu di Purwakarta dan berbuka puasa di Tegal, mereka melanjutkan perjalanan menuju Boyolali pada Jumat (28/3/2025) malam.
    Saat memasuki Batang, Jawa Tengah, mereka berhenti di sebuah
    rest area
    untuk mengisi bahan bakar.
    Cucu, yang biasanya duduk di kursi depan, kali ini berada di kursi belakang karena anak bungsunya lebih dulu menempati kursi depan dan tertidur di kasur yang disiapkan di belakang.
    Ketika mobil berhenti di SPBU
    rest area
    Batang, suaminya turun lebih dulu untuk ke toilet.
    Cucu, yang awalnya tidak ingin ke toilet, akhirnya berubah pikiran dan buru-buru turun lewat pintu kiri tempat suaminya berdiri bersama operator SPBU.
    “Aku yakin suami melihat aku keluar, makanya aku santai saja,” kenang Cucu saat diwawancarai pada Rabu (2/4/2025).
    Tanpa menyadari istrinya masih di toilet, suaminya kembali ke mobil, menyelesaikan pengisian bahan bakar, dan melanjutkan perjalanan.
    Dalam kondisi gelap di dalam mobil dan anak-anak yang tertidur di belakang, suaminya tidak merasa ada yang aneh.
    Ia bahkan sempat berbincang dengan anaknya sepanjang perjalanan, masih tanpa menyadari bahwa Cucu tidak ada di dalam mobil.
    Sementara itu, Cucu yang keluar dari toilet mulai kebingungan mencari mobilnya.
    Dalam kondisi hujan, ia mondar-mandir di
    rest area
    , berusaha memastikan apakah mobilnya masih ada.
    Namun, setelah beberapa saat, ia sadar bahwa mobil mereka benar-benar sudah pergi. “Sadar mobil tidak ada di arah mana pun, aku langsung telpon suami,” ujarnya.
    Begitu menerima telepon dari Cucu, suaminya menangis panik dan berniat langsung putar balik.
    Namun, Cucu yang berusaha tetap tenang menyarankan agar suaminya tidak kembali terlalu jauh. “Aku bilang, ‘Tidak apa-apa, Bapak. Bapak berhenti saja, kabarin titiknya, aku nyusul’,” tuturnya.
    Di tengah kebingungannya, Cucu memberanikan diri menghampiri sebuah bus yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU
    rest area
    .
    Ia meminta bantuan kepada kru bus agar bisa menumpang hingga titik pertemuan dengan suaminya.
    Para kru bus dengan sukarela membantunya, bahkan salah satu kru memberikan kursinya kepada Cucu, sedangkan ia sendiri memilih jongkok di tengah agar Cucu bisa duduk dengan nyaman.
    Akhirnya, mereka bertemu kembali di Km 396.
    Suaminya, yang masih diliputi rasa panik dan bersalah, langsung memeluknya. ”
    Suami
    panik dan menangis, dia sangat menyesal tidak mengecek lebih detail, walau sepenuhnya bukan salahnya,” ujar Cucu.
    Setelah delapan tahun rutin mudik dengan mobil pribadi, ini adalah kali pertama Cucu mengalami kejadian unik seperti ini. “Sejauh ini perjalanan mudik kami tidak pernah ada hal
    nyeleneh
    seperti ini, ha-ha-ha,” ujarnya sambil tertawa mengenang peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.