kab/kota: Pulogebang

  • Juru parkir disiram air keras oleh orang tak dikenal di Jaktim

    Juru parkir disiram air keras oleh orang tak dikenal di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Seorang juru parkir berinisial A yang tengah bekerja di sebuah warung kopi di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur, menjadi korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

    “Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (20/10) sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Raya Pulogebang LM.25 TL Auri, depan warung rokok RT 001/RW 004, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung,” kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Reonald menjelaskan peristiwa tersebut berawal saat korban sedang berjaga di area parkir warung kopi. “Saat itu, korban melihat enam remaja menggunakan tiga sepeda motor keluar dari warung kopi menuju arah lampu merah,” katanya.

    Tidak lama kemudian, datang lima motor lain yang berboncengan dari arah Bekasi, berisi sekitar sepuluh orang. Kedua kelompok itu kemudian berpapasan di depan lokasi dan saling berteriak menantang.

    “Korban yang panik melihat situasi mulai ricuh berusaha menenangkan mereka, namun, seorang remaja tiba-tiba turun dari motor dan menyiramkan cairan air keras ke tubuh korban,” kata Reonald.

    Akibatnya korban langsung dilarikan warga ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara, para pelaku melarikan diri usai kejadian.

    Reonald menjelaskan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, yakni EK, NP, dan AR, serta sedang memburu para pelaku yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

    “Hingga kini, motif pasti pelaku masih belum diketahui,” katanya.

    Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polsek Cakung dan tim masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta sepekan, demo Trans7 hingga cuaca panas ekstrem Jakarta

    Jakarta sepekan, demo Trans7 hingga cuaca panas ekstrem Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar wilayah Jakarta selama sepekan terakhir masih menarik untuk disimak, di antaranya demo PWNU DKI Jakarta dan alumni pesantren di depan gedung Trans7, hingga langkah mitigasi terkait cuaca panas ekstrem di Jakarta.

    Berikut rangkumannya.

    1. Pengunjuk rasa PWNU DKI kibarkan bendera hijau di gedung Trans7

    Pengunjuk rasa dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan alumni pesantren mengibarkan bendera hijau di depan gedung Trans7 Jalan Kapten Pierre Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    Kedatangan mereka diawali dengan melintasnya mobil komando dari arah Tendean pada Rabu sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kemudian, para pengunjuk rasa yang berkumpul di sejumlah titik di kawasan tersebut mulai menyatu dengan berjalan kaki menuju gedung pemberitaan TV swasta itu.

    Selengkapnya di sini

    2. Jakarta jadi kota paling bahagia ke-18 di dunia

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi hasil survei internasional Time Out yang menempatkan Jakarta sebagai kota paling bahagia peringkat ke-18 di dunia.

    Menurut Pramono, pencapaian itu sejalan dengan visi yang terus ia dorong sejak awal menjabat sebagai pemimpin ibu kota.

    “Yang seperti saya lakukan berulang kali, saya memang ingin Jakarta itu menjadi aman, nyaman, bahagia,” ujar Pramono di Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, Senin.

    Selengkapnya di sini

    3. Ragunan buka hingga malam, fasilitas penunjang perlu diperhatikan

    Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis menyatakan, fasilitas penunjang seperti lampu penerangan, petunjuk jalan dan toilet perlu diperhatikan oleh pengelola Taman Margasatwa Ragunan ketika dibuka hingga malam hari.

    “Karena ini baru bersifat uji coba maka kami meminta Pemprov DKI Jakarta agar mempersiapkan betul segala fasilitasnya,” kata Ali di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, lampu penerangan dan petunjuk jalan menjadi hal yang perlu diperhatikan lebih serius ketika Taman Margasatwa Ragunan dibuka hingga malam hari.

    Selengkapnya di sini

    Arsip foto – Pengunjung mendokumentasikan landak Jawa (Hystrix javanica) saat wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu (11/10/2025). Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (UPTMR) resmi membuka wisata malam bertajuk Night at the Ragunan Zoo untuk memperluas akses edukasi satwa bagi masyarakat, terutama pelajar dan komunitas, serta memberikan alternatif hiburan keluarga di malam hari. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.

    4. Gudang ekspedisi di Cakung Jaktim terbakar

    Kebakaran melanda sebuah gudang ekspedisi di kawasan Jalan Cakung Cilincing, Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, menyebut, pihaknya menerima laporan kejadian sekitar pukul 18.46 WIB dari seorang warga bernama Aden.

    Selengkapnya di sini

    5. Pramono instruksikan mitigasi dampak cuaca panas ekstrem di Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah menginstruksikan jajarannya untuk mengambil langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dampak cuaca panas ekstrem di ibu kota.

    “Bapak Gubernur telah memerintahkan dinas-dinas terkait untuk segera bertindak dengan langkah konkret berbasis data, mulai dari modifikasi cuaca hingga edukasi masyarakat, demi menjaga kenyamanan dan kesehatan warga Jakarta,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Chico Hakim melalui pesan singkatnya di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Ade irma Junida
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Arus Pendek Listrik Jadi Penyebab Utama Kebakaran di Gudang Ekspedisi Cakung

    Arus Pendek Listrik Jadi Penyebab Utama Kebakaran di Gudang Ekspedisi Cakung

    JAKARTA – Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid menjelaskan bila kebakaran yang melanda gudang ekspedisi di Cakung, disebabkan oleh arus pendek listrik.

    Diketahui, gudang tersebut milik PT Cuculemon yang terletak di Jalan Cakung Cilincing Timur, Gang Damai RT 1 RW 6, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, dan terbakar pada Rabu, 15 Oktober.

    “Objek yang terbakar gudang penyimpanan dengan luas area terbakar sekitar 200 meter persegi milik PT Cuculemon. Penyebabnya dipicu arus pendek listrik,” kata Abdul Wahid, Kamis, 16 Oktober.

    Informasi kebakaran itu diketahui sekitar pukul 18.46 WIB dari seorang warga bernama Aden, dan petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    Abdul menyebutkan arus pendek listrik pertama kali terlihat saat adanya percikan api di area lorong gudang.

    Menurut dia, sejumlah karyawan sempat berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, api sudah membesar dan menyebar dengan cepat.

    “Api dimulai dari lorong gudang, lalu dicoba padamkan dengan alat pemadam api ringan (APAR) oleh karyawan, namun tidak dapat dikuasai dan membesar,” jelas Abdul.

    Unit pertama tiba di lokasi pada pukul 18.54 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Proses pemadaman dimulai satu menit kemudian, tepatnya pukul 18.55 WIB.

    Secara keseluruhan, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan 14 unit mobil pemadam kebakaran dan 70 personel.

    “Api berhasil dilokalisir pukul 19.37 WIB, pendinginan pukul 19.44 WIB. Pemadaman dinyatakan selesai sekitar pukul 21.15 WIB,” ucap Abdul.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebanyak 20 orang karyawan dapat menyelamatkan diri sebelum api meluas.

    “Alhamdulillah, tidak ada korban. Semua karyawan berhasil keluar dengan selamat,” tutur Abdul.

    Dia pun mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar lebih memperhatikan kondisi instalasi listrik di tempat kerja maupun rumah tinggal.

  • Kebakaran Gudang Ekspedisi di Cakung Dipicu Arus Pendek Listrik, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta – Page 3

    Kebakaran Gudang Ekspedisi di Cakung Dipicu Arus Pendek Listrik, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gudang ekspedisi (penyimpanan) milik PT Cuculemon di Jalan Cakung Cilincing Timur, Gang Damai RT 1 RW 6, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur terbakar hebat pada, Rabu 15 Oktober 2025. Kebakaran diduga dipicu oleh arus pendek listrik.

    “Objek yang terbakar gudang penyimpanan dengan luas area terbakar sekitar 200 meter persegi milik PT Cuculemon. Penyebabnya dipicu arus pendek listrik,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid, dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025).

    Informasi kebakaran itu diketahui sekitar pukul 18.46 WIB dari seorang warga bernama Aden, dan petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    Abdul menyebutkan arus pendek listrik pertama kali terlihat saat adanya percikan api di area lorong gudang. Menurut dia, sejumlah karyawan sempat berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, api sudah membesar dan menyebar dengan cepat.

    “Api dimulai dari lorong gudang, lalu dicoba padamkan dengan alat pemadam api ringan (APAR) oleh karyawan, namun tidak dapat dikuasai dan membesar,” jelas Abdul.

     

  • Gudang Paket di Cakung Kebakaran, Diduga Dipicu Korsleting Listrik

    Gudang Paket di Cakung Kebakaran, Diduga Dipicu Korsleting Listrik

    Jakarta

    Kebakaran cukup besar melanda bangunan di kawasan Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Petugas pemadam kebakaran (damkar) berjibaku untuk memadamkan kebakaran gudang paket tersebut.

    “Objek terbakar gudang paket,” kata petugas Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Rabu (15/10/2025).

    Petugas damkar menerima informasi kebakaran tersebut dari warga yang menelepon sekitar pukul 18.46 WIB. Gudang paket yang terbakar berlokasi di Jalan Cakung Cilincing Gang Damai, Kelurahan Pulogebang, Cakung, Jaktim.

    Sebanyak 14 unit mobil damkar dan 70 personel damkar dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran. Operasi pemadaman dimulai sejak pukul 18.55 WIB.

    Api dilaporkan sudah padam per pukul 19.44 WIB. Petugas damkar melanjutkan dengan proses pendinginan dengan mengurai material di dalam gudang paket tersebut untuk memastikan api benar-benar padam sehingga mencegah penyalaan api kembali.

    “Dugaan penyebab kebakaran, fenomena kelistrikan,” katanya.

    (jbr/ygs)

  • Gudang ekspedisi di Cakung Jaktim terbakar

    Gudang ekspedisi di Cakung Jaktim terbakar

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran melanda sebuah gudang ekspedisi di kawasan Jalan Cakung Cilincing, Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, menyebut, pihaknya menerima laporan kejadian sekitar pukul 18.46 WIB dari seorang warga bernama Aden.

    Petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami mendapat laporan, kami langsung mengerahkan 14 unit mobil pemadam dan 70 personel ke lokasi,” kata Abdul.

    Unit pertama tiba di lokasi pada pukul 18.54 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Proses pemadaman dimulai satu menit kemudian, tepatnya pukul 18.55 WIB.

    Hingga laporan terakhir, petugas masih berupaya memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.

    Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran dan total kerugian yang melanda pada gudang di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Pulogebang, Cakung itu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Oktober 2025

    Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan Megapolitan 13 Oktober 2025

    Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Paranggi, mengungkapkan adanya penurunan jumlah siswa yang membeli makanan di kantin sekolah sejak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan.
    Menurut dia, banyak siswa kini lebih memilih menyantap makanan dari program MBG yang disediakan setiap hari di sekolah.
    “Sebagian besar siswa makan dari MBG, jadi memang ada penurunan pembelian di kantin,” ujar Paranggi saat ditemui di sekolahnya, Senin (13/10/2025).
    Meski demikian, kata dia, penurunan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan kantin karena para penjual kini menghadirkan lebih banyak variasi jajanan.
    “Justru mereka (penjual kantin) lebih bervariasi sebenarnya. Menunya kan bisa diganti dengan yang lain. Dampaknya sih enggak terlalu anjlok, mereka masih bisa dapat penghasilan karena menu yang bervariasi itu,” kata Paranggi.
    Ia menambahkan, sebelum program MBG diluncurkan, siswa biasanya membeli makanan di kantin atau sekitar sekolah dengan menu seadanya.
    “Karena di kantin ada keterbatasan menu, hanya nasi goreng, nasi kuning dan sebagainya, ya mungkin menu sayurannya cuma satu potong, sekadarnya lah. Jadi menurut saya gizinya masih kurang cukup juga,” jelasnya.
    Paranggi memastikan pihak sekolah tetap bekerja sama dengan puskesmas untuk memantau keamanan jajanan yang dijual di kantin.
    Sementara itu, Ipeh, salah satu penjaga kantin, juga mengakui adanya penurunan penjualan sejak program MBG bergulir.
    “Iya, kalau terdampak ya terdampak. Ya diakalin aja, jajannya dibuat lebih variatif. Tapi pasti aja masih ada (siswa) yang jajan sih kalau di sini,” ujarnya.
    Ipeh mengatakan, sebelum adanya MBG, ia biasa menjual nasi goreng dan nasi kuning untuk siswa SDN 07 dan SDN 06 Pulogebang. Kini, ia lebih banyak menjajakan jajanan ringan seperti kue basah.
    “Dulu lebih banyak, kayak nasi goreng gitu-gitu. Sekarang lebih ke jajanan kue-kue. Kalau nasi goreng tergantung permintaan, baru dimasak,” kata Ipeh.
    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka yang mulai dijalankan pada akhir 2024.
    Program ini bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama di seluruh Indonesia.
    Melalui kerja sama dengan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di tiap wilayah, MBG menyediakan makanan bergizi sesuai kebutuhan usia anak.
    Inisiatif ini juga menjadi tindak lanjut dari janji kampanye Prabowo–Gibran dalam Pemilu 2024 untuk menurunkan angka
    stunting
    dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli Mainan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Oktober 2025

    Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli Mainan Megapolitan 13 Oktober 2025

    Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli Mainan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Siswa SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, mengaku senang dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah mereka.
    Salah satunya, Fikri (9), siswa kelas 3B. Ia mengatakan bahwa dirinya kini bisa menabung karena tidak perlu sering jajan di sekolah.
    “Kalau uang saku enggak berkurang pas ada MBG, tapi kadang juga dikurangi sama mamah, biasanya kasih Rp 10.000. Itu enggak dihabisin, tapi buat menabung dan jajan,” ucap Fikri saat ditemui, Senin (13/10/2025).
    Fikri bercerita, ia sedang menabung untuk membeli mobil remot kontrol dari sisa uang sakunya.
    “Sebelum ada MBG sih kadang bekel kadang beli jajan, nah ini lagi nabung buat beli mobil remot aja sih,” jelasnya.
    Di sisi lain, ia juga merasa lebih hemat karena berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki lantaran jaraknya tak jauh dari rumah.
    Sementara itu, Iqbal (9), siswa kelas 3C, juga mengaku senang dengan adanya program MBG karena bisa menikmati berbagai menu makanan di sekolah.
    “Enak sih MBG, seneng bisa dapet makan di sekolah, enak. Tapi kadang ada sayur, enggak suka, itu kadang enggak dimakan,” jelas Iqbal.
    Iqbal menuturkan, ia jarang sarapan di rumah. Sebelum adanya program MBG, ia hanya membawa uang saku dari orangtuanya untuk membeli makanan atau jajan di sekolah.
    “Dulu kalau enggak ada MBG dikasih saku aja belinya, kalau sekarang dikasih (saku) tapi ditabung aja, tapi ya kadang jajan,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jaktim hidupkan pertanian perkotaan lewat Pasar Tumbuh

    Pemkot Jaktim hidupkan pertanian perkotaan lewat Pasar Tumbuh

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) berupaya menghidupkan pertanian perkotaan (urban farming) melalui program Pasar Tumbuh secara rutin setiap bulan mulai September 2025 untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah itu.

    “Dalam rangka memperkuat promosi ‘urban farming’, serta pemberdayaan peminat dan penggiat, kami mengadakan Pasar Tumbuh secara rutin pada hari Jumat setiap bulan,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, Taufik Yulianto di Jakarta, Kamis.

    Setelah diluncurkan pada 29 Agustus lalu, kegiatan ini kembali hadir pada Jumat (26/9) di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, Jalan Dr. Sumarno, Pulogebang, Cakung pukul 07.00 WIB dan terbuka untuk masyarakat umum.

    Pasar Tumbuh ini sekaligus menjadi upaya ketahanan pangan lokal dan pemberdayaan UMKM, komunitas dan kelompok tani di wilayah Kota Jakarta Timur.

    Harapannya, bukan hanya sekadar bazar hasil tani, tetapi menjadi ruang edukasi, sosialisasi, hingga wadah silaturahmi bagi warga, aparatur sipil negara (ASN), penggiat urban farming, UMKM, serta komunitas lokal.

    “Kami ingin menjadikan urban farming bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan. Kegiatan ini menjadi panggung berkelanjutan bagi pelaku UMKM, kelompok tani, pengelola RPTRA, rusun, hingga sekolah-sekolah di Jakarta Timur,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, kegiatan ini dirancang untuk menjadikan urban farming sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan, menyediakan ruang edukasi, kolaborasi, sosialisasi, silaturahmi dan ekspresi warga.

    “Kegiatan ini juga mampu memberikan panggung berkelanjutan bagi penggiat urban farming, pelaku UMKM, komunitas, kelompok tani, pegawai perkantoran, pengelola RPTRA, rusuk, sekolah, dan pengelola Gang Hijau,” jelas Taufik.

    Lalu, menumbuhkan ekosistem EastJakFest secara organik sepanjang tahun, memperkuat citra Jakarta Timur sebagai pelopor pertanian kota dan pangan berkelanjutan.

    Bentuk Pasar Tumbuh terdiri dari bazar urban farming, edukasi singkat, temu tani, seminar, instalasi modular, mobil klinik konsultasi penyakit tanaman, bibit gratis, vaksinasi hewan kesayangan gratis, musik dan senam.

    Pengisi bazar merupakan produk hasil budidaya pertanian, perikanan, peternakan dan olahan pascapanen yang dihasilkan oleh para penggiat urban farming, kelompok tani, ataupun komunitas yang berkegiatan di Jakarta Timur.

    Pasar Tumbuh kali ini diikuti penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur. Mereka berasal dari kelompok binaan Jakpreneur, PKK, PJLP, kelas berkebun, serta komunitas tani.

    Para peserta menampilkan berbagai inovasi produk hasil panen maupun olahan yang layak bersaing di pasar kota.

    Kesuksesan agenda ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak.

    Selain Wali Kota Jakarta Timur beserta jajaran, kegiatan ini melibatkan Sudin Parekraf, Sudin Kominfotik, Sudin Kebudayaan, Tim Penggerak PKK, HIPMI Jakarta Timur, Bank Jakarta, Baznas Bazis, hingga berbagai pihak swasta lainnya.

    “Kolaborasi ini memperkuat citra Jakarta Timur sebagai pelopor pertanian kota dan pangan berkelanjutan di DKI Jakarta,” ucap Taufik.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pakar Gizi Bicara Titik Kritis-Celah Keracunan Massal di Makanan Bergizi Gratis

    Pakar Gizi Bicara Titik Kritis-Celah Keracunan Massal di Makanan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang pemerintah sebagai program prioritas terkait solusi gizi anak sekolah kembali menjadi sorotan. Pasalnya, ratusan kasus keracunan belakangan semakin sering dilaporkan.

    Siswa-siswi mengalami muntah hingga diare pasca menyantap menu MBG. Hal ini memicu kekhawatiran publik lebih luas soal keamanan pangan yang didistribusikan massal.

    Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan angka keracunan pada anak di program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 6.452 kasus per 21 September 2025.

    Kasus terbaru juga terjadi di SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (24/9/2024). Dari 150 siswa penerima, enam di antaranya dilaporkan muntah setelah menyantap menu bergizi gratis, aroma kol disebut cukup menyengat dan berbau.

    Fenomena serupa terjadi di Kota Bandung. Puluhan siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, hingga diare usai mengonsumsi menu MBG yang dibagikan di sekolah

    Meski hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan tidak semua kasus disebabkan oleh keracunan, kejadian itu memperlihatkan adanya celah serius dalam rantai distribusi pangan MBG.

    Celah Keracunan di Makan Bergizi Gratis

    Pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen menjelaskan, celah anak mengalami keracunan makanan massal terletak pada aspek pengolahan dan distribusi makanan. Menurutnya, suhu penyimpanan merupakan titik rawan yang kerap terabaikan.

    “Di rentang suhu 5 sampai 60 derajat Celsius, itu disebut suhu kritis. Bakteri, jamur, hingga mikroba berbahaya bisa tumbuh dengan cepat. Jadi jangan heran kalau makanan yang dibiarkan di suhu ruang dalam waktu lama akhirnya basi,” terangnya.

    Ia mencontohkan praktik katering pesta atau hajatan yang selalu meletakkan makanan di atas pemanas. “Itu bukan semata supaya makanan terasa hangat, tapi untuk mencegah bakteri berkembang,” ujarnya.

    Karenanya, dr Tan menilai distribusi MBG sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Salah satu solusi yang benar-benar memastikan suhu pangan aman adalah menggeser suplai MBG langsung ke kantin sekolah, atau memastikan setiap makanan disimpan dalam wadah berpemanas sampai akhirnya dibagikan ke siswa.

    Perlunya Keterlibatan Lebih Luas

    Lebih jauh, dr Tan menekankan perlunya pendekatan pentahelix dalam mengawal program ini. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus menggandeng organisasi profesi gizi seperti Persagi, akademisi, tenaga pelaksana gizi di lapangan.

    “Tenaga gizi di puskesmas dan kader posyandu mestinya bisa dilibatkan karena mereka paling paham kondisi anak-anak di lapangan. Kalau prosesnya tertutup, risiko salah menu atau distribusi makanan basi akan terus berulang,” katanya.

    Ia juga menyoroti adanya potensi program MBG dimanfaatkan sebagai etalase jualan produk tertentu, alih-alih fokus pada pemenuhan gizi anak. “Kalau mau melibatkan pelaku usaha, pastikan kontribusinya nyata, misalnya dengan menyediakan dapur mobil berpemanas, bukan sekadar memasok produk instan,” tambahnya.

    Kualitas makanan, rantai distribusi, hingga mekanisme pengawasan harus diperketat agar tujuan utama program ini, memperbaiki gizi anak Indonesia, tidak berbalik menjadi masalah kesehatan baru.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Gaduh Keracunan MBG

    7 Konten

    Ribuan anak sekolah dilaporkan mengalami keracunan usai menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Apa saja kemungkinan penyebabnya, dan bagaimana mencegahnya di kemudian hari?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya