kab/kota: Pulogebang

  • Wamenperin Tinjau Makan Bergizi Gratis di Pulogebang, Menu Olahan Telur

    Wamenperin Tinjau Makan Bergizi Gratis di Pulogebang, Menu Olahan Telur

    Jakarta

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, meninjau langsung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2025).

    Berdasarkan pantauan detikcom di lapangan, Faisol Riza tiba meninjau proses MBG sekitar pukul 07.47 WIB di PAUD Baiturahim, Pulogebang, Jakarta Timur. Ia meninjau langsung proses MBG untuk sekitar 50 murid di lembaga pendidikan tersebut.

    Adapun menu MBG di PAUD Baiturahim, yakni nasi, olahan telur, olahan sayur lodeh yang dipadupadankan dengan irisan sosial, buah jeruk, dan susu sapi ukuran 115 ml.

    Menu yang sama juga disajikan pada program MBG di SDN Pulogebang 06. Di lokasi ini, paket MBG disediakan untuk 529 murid. Faisol Riza sendiri tiba di SDN Pulogebang 06 sekitar pukul 8.30 WIB seusainya meninjau MBG di PAUD Baiturahim.

    “Mudah-mudahan bisa membantu adik-adik semua menjadi anak-anak yang hebat, ya. Anak-anak yang bisa berbakti kepada bangsa dan negara, kepada orang tua, bisa berbakti kepada agama, dan bisa mencapai cita-cita,” kata Faiso Riza dalam kunjungannya.

    Sementara itu, salah seorang wali murid di PAUD Baiturahim, Sulastri (50), berharap MBG bisa menambah gizi anaknya. Namun begitu, secara pengeluaran rumah tangga, MBG tidak banyak berdampak.

    “Harapannya ya biar lebih baik anaknya. Biar lebih tambah gizi lagi. Biar sehat. Kalau masalah pengeluaran sama ini sama aja, cuman ada ininya, jadi kalau pulang sekolah saya nggak buru-buru siapin makan dia. Jadi pulang sekolah dia sudah kenyang,” terangnya.

    (rrd/rrd)

  • Wamenperin Tinjau Proses MBG Menu Olahan Telur di Jakarta Timur

    Wamenperin Tinjau Proses MBG Menu Olahan Telur di Jakarta Timur

    Jakarta

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, meninjau langsung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2025).

    Berdasarkan pantauan detikcom di lapangan, Faisol Riza tiba meninjau proses MBG sekitar pukul 07.47 WIB di PAUD Baiturahim, Pulogebang, Jakarta Timur. Ia meninjau langsung proses MBG untuk sekitar 50 murid di lembaga pendidikan tersebut.

    Adapun menu MBG di PAUD Baiturahim, yakni nasi, olahan telur, olahan sayur lodeh yang dipadupadankan dengan irisan sosial, buah jeruk, dan susu sapi ukuran 115 ml.

    Menu yang sama juga disajikan pada program MBG di SDN Pulogebang 06. Di lokasi ini, paket MBG disediakan untuk 529 murid. Faisol Riza sendiri tiba di SDN Pulogebang 06 sekitar pukul 8.30 WIB seusainya meninjau MBG di PAUD Baiturahim.

    “Mudah-mudahan bisa membantu adik-adik semua menjadi anak-anak yang hebat, ya. Anak-anak yang bisa berbakti kepada bangsa dan negara, kepada orang tua, bisa berbakti kepada agama, dan bisa mencapai cita-cita,” kata Faiso Riza dalam kunjungannya.

    Sementara itu, salah seorang wali murid di PAUD Baiturahim, Sulastri (50), berharap MBG bisa menambah gizi anaknya. Namun begitu, secara pengeluaran rumah tangga, MBG tidak banyak berdampak.

    “Harapannya ya biar lebih baik anaknya. Biar lebih tambah gizi lagi. Biar sehat. Kalau masalah pengeluaran sama ini sama aja, cuman ada ininya, jadi kalau pulang sekolah saya nggak buru-buru siapin makan dia. Jadi pulang sekolah dia sudah kenyang,” terangnya.

    (kil/kil)

  • Rute Baru Bus Sekolah Jakarta Gratis 2025: Simak Jalan dan Sekolah yang Dilintasi – Halaman all

    Rute Baru Bus Sekolah Jakarta Gratis 2025: Simak Jalan dan Sekolah yang Dilintasi – Halaman all

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memberlakukan rute baru bus sekolah. Simak jalan dan sekolah yang dilintasi.

    Tayang: Rabu, 15 Januari 2025 20:29 WIB

    IG @dishubdkijakarta

    Rute Baru Bus Sekolah Jakarta Gratis 2025 

    TRIBUNNEWS.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memberlakukan rute baru bus sekolah.

    Terutama untuk sekolah di kawasan Cijantung, Pekayon, Kalisari, Cibubur, Taruna Jaya dan Kelapa Dua Wetan.

    Rute baru itu adalah Zonasi 14 dengan rute Cijantung, Pekayon, Kalisari, dan Zonasi 15 dengan rute Cibubur, Taruna Jaya, Kelapa Dua Wetan. 

    Adapun waktu dan jam operasi adalah Senin hingga Jumat dengan tiga shift pelayanan, yakni:

    Shift 1 jam 05.30-07.00 WIB
    Shift 2 jam 11.00-16.00 WIB
    Shift 3 jam 16.30-18.30 WIB

    Zonasi 14 (Cijantung – Pekayon – Kalisari)

    Titik start: Jl. Kalisari Raya (depan resimen zeni kontuksi)

    Jalan Yang Dilintasi: Jl. Ra Fadhilah – Jl. H. Hasan – Jl. Kalisari Raya – Jl. Kalisari 1 – Jl. Kalisari-Jl. Kalisari Pekayon -Gg. Kong Rani Iii – Jl. Raya Bogor

    Sekolah Yang Dilintasi: SDN Cijantung 03-SMPN 103 Jakarta Timur – SDN 01 Baru Pagi – SDN 02 Baru Pagi – SMAN 39 Jakarta – SMPN 179 Jakarta – SMPN 203 Jakarta – SDN Kalisari 05 Pasar Rebo-SDN Kalisari 01 Pasar Rebo-SMA-SMK Budi Warman 2 – SMPN 184 Jakarta – SDN 09 Pekayon – SDN 10 Pekayon

    Zonasi 15 (Cibubur – Taruna Jaya – Kelapa Dua Wetan)

    Titik start: Jl. Lapangan Tembak (dekat Apartment JKT Living Star)

    Jalan Yang Dilintasi: Jl. Lapangan Tembak Cibubur – Jl. Cibubur 1-Jl. Raya Pkp – Jl. Raya Klp Dua Wetan – Jl. Jambore – Jl. Taruna Jaya – Jl. Abdulrahman – Jl. Masjid

    Sekolah Yang Dilintasi: SDN 01 Cibubur – SDN 05 Pagi Cibubur – SMP N 233 Jakarta – SMP N 287 Jakarta – SMA N 99 Jakarta – SMK N 52 Jakarta – SMK Al Wahyu-Mi Alwahyu-SMP N 147 Jakarta – SD N 02 Kelapa Dua Wetan – SD 01 Kelapa Dua Wetan – SD/SMP/SMA Pkp Islamic School -SDN 04 Cibubur – SDN 03 Cibubur

    Rute Reguler

    Rute 1 (Lap.Banteng – Galur-P.Kemerdekaan)
    Rute 2 (Pelumpang-Sunter-Kemayoran)
    Rute 3 (Gandaria-Hek-Tmii)
    Rute 4.A (Printis Kemerdekaan-Pulogadung-Bor-Pd.Kopi)
    Rute 4.B (P. Kemerdekaan-Pulogadung-Pulogebang -Pdk Kopi) Rute 5 (Kampung Melayu – Tmii – Ceger)
    Rute 6 (Ps.Minggu – Buncit – Kebayoran Ptik)
    Rute 7 (Pasar Minggu – Ranco-Lt.Agung – Ui)
    Rute 8 (Ps. Minggu – Pancoran – Manggarai)
    Rute 9 (Cilincing-Plumpang -P.Kemerdekaan)
    Rute 10 (Kampung Melayu – Lapangan Banteng) Rute 11 (Blok.M-Cileduk)
    Rute 12 (Terminal Kalideres – Gajah Mada)
    Rute 13 (Pulogadung-Pd.Bambu – Kali Malang-Cawang-Pgc)
    Rute 14 (Blok.M-Pondok Labu)
    Rute 15 (Tebet-Cipinang Muara – Pondok Kopi)
    Rute 16 (Rusun Muara Baru Pluit – Grogol)
    Rute 17 (Rusun Muara Baru Pluit-Bandengan Muara Angke (Kali Adem)) Rute 18 (Meruya-Ciledug – Meruya)
    Rute 19 (Bendungan Hilir-Kemanggisan)
    Rute 20 (Kemanggisan-Daan Mogot)
    Rute 21 (Lodan – Kota Tua – Pinangsia)
    Rute 22 (Ps. Minggu – Kebagusan – Pondok Labu)
    Rute 23 (Kembangan-Pesanggrahan – Meruya)
    Rute 24 (Kemanggisan-Kebayoran – Pondok Pinang)
    Rute 25 (Blok M-Rempoa)
    Rute 26 (Pulogadung Cilincing Via Pegangsaan Dua – Semper)
    Rute 27 (Tipar Cakung-Sukapura – Semper – Koja)
    Rute 28 (Gajahmada-Jembatan 5-Pinangsia)
    Rute 29 Disabilitas (Ypac-Kalideres)
    Rute 30 Disabilitas (Ypac-Lubang Buaya)
    Rute 31 Disabilitas (Ypac-Muara Baru)

    Rute Zonasi

    Zonasi 1 (Pondok Gede-Condet-Ranco) Zonasi 2 (Kp. Melayu-Rawamangun) Zonasi 3 (Terminal Kalideres-Kamal)
    Zonasi 4 (Kalideres-Semanan-Durikosambi) Zonasi 5 (Pulogadung-Mardani-Paseban)
    Zonasi 6 (Cawang-Ragunan)
    Zonasi 7 (Rawamangun-Manggarai-Cikini)
    Zonasi 8 (Lubang Buaya – Cipayung – Ciracas)
    Zonasi 9 (Rorotan-Marunda)
    Zonasi 10 (Rusunawa Marunda-Cilincing)
    Zonasi 11 (Rusun Kapuk Muara-Jemb. Lima-Cideng)
    Zonasi 12 (Rusun Rawabebek-Rorotan)
    Zonasi 13 (Cipedak – Serengseng Sawah-Ciganjur)
    Zonasi 14 (Cijantung – Pekayon – Kalisari)
    Zonasi 15 (Cibubur – Taruna Jaya – Kelapa Dua Wetan)

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Camat Belum Tahu Identitas Keluarga Bocah yang Main Skuter di Tengah Jalan di Cakung – Halaman all

    Camat Belum Tahu Identitas Keluarga Bocah yang Main Skuter di Tengah Jalan di Cakung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CAKUNG –  Camat Cakung, Fajar Eko Satrio mengaku belum mengetahui identitas orangtua bocah laki-laki yang bermain skuter di tengah Jalan Dr Sumarno, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Setelah video viral, Kelurahan Penggilingan dan Kecamatan Cakung sudah berupaya menelusuri terkait identitas anak sebagaimana dalam video beredar.

    “Sudah ditelusuri identitasnya, tapi untuk sementara belum dapat diketahui anak siapa,” kata Fajar Eko Satrio saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (13/1/2025).

    Pihak Kecamatan Cakung menyatakan menyesalkan kejadian, dan berharap para orangtua dapat meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak guna mencegah kasus serupa.

    Fajar mengimbau agar para orangtua dapat mengarahkan anak-anak untuk bermain di ruang publik seperti RPTRA, Taman Maju Bersama, dan lainnya dengan tetap diawasi.

    “Kami sudah berikan imbauan kepada para orangtua, tokoh masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Fajar.

    Sebelumnya, dalam video, tampak bocah mengenakan singlet putih dan celana pendek itu bermain di tengah banyaknya kendaraan roda dua dan empat melintas dari arah Penggilingan ke Pulogebang.

     

    Seorang pengendara sepeda motor yang melintas sudah berupaya mengarahkan bocah tersebut ke tepi Jalan Dr Sumarno, tapi anak laki-laki itu tetap kembali melaju di lajur tengah jalan.

     
    Sejumlah pengendara pun sempat membunyikan klakson sebagai tanda peringatan, tapi karena belum mengerti bahaya bocah itu tetap kembali melaju ke tengah Jalan Dr Sumarno.

    “Ya Allah. Maksudnya ibu dan bapaknya ke mana ya itu. Astagfirullahaladzim, ya Allah,” kata seorang pengemudi yang panik melihat tingkah anak bermain skuter di tengah Jalan Dr Sumarno.

     

    Penulis: Bima Putra

  • DPRD Dorong Pemprov Beri Permodalan UMKM Demi Tunjang Makan Bergizi Gratis

    DPRD Dorong Pemprov Beri Permodalan UMKM Demi Tunjang Makan Bergizi Gratis

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Anggota Komisi B DPRD Jakarta, Nur Afni Sajim, mendorong Pemprov Jakarta untuk memberikan kemudahan permodalan bagi UMKM.

    Desakan disampaikan politikus Demokrat ini untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dijalankan pemerintah pusat sejak 6 Januari lalu.

    Menurutnya, program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini tak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tapi juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk mengenbangkan usahannya.

    Untuk memastikan keberlanjutan UMKM sebagai pemasok bahan baku program MBG, ia menilai perlu adanya ketersediaan modal bagi UMKM dan kesiapan BUMD dalam menyediakan bahan pangan berkualitas.

    “Pertama, kesiapan modal. Jadi, itu harus ada bantuan dari Bank berupa pinjaman permodalan karena kan makan bergizi gratis itu kan dibayarnya per bulan ya,” ucapnya dalam keterangan tertulis,” Sabtu (11/1/2025).

    Ia pun meyakini BUMD terkait memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pangan berkualitas dalam skala besar, terutama dalam menyediakan pasokan untuk program MBG.

    “BUND kita siap kok dan sudah sangat maju. Food Station sudah siap dengan pangannya, begitu juga dengan Dharma Jaya, Pasar Jaya, Insyaallah tidak akan ada kekurangan pasokan bahan,” ujarnya. 

    Afni menyampaikan, nantinya Komisi B juga akan meminta BUMD terkait untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program ini, termasuk pengawasan kualitas makanan dan pembinaan UMKM.

    “Kita juga dari Komisi B nanti minta untuk BUMD yang ditugaskan dan Dinas KPKP bagaimana kesiapannya. Dan UMKM-nya kita juga harus siap betul karena ada kalimat bergizi,” kata dia. 

    Untuk diketahui, pada tahap awal telah disiapkan empat titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendistribusikan makanan bergizi bagi 12.054 pelajar penerima manfaat. 

    Keempat SPPG tersebut yaktu SPPG Halim, Susukan Ciracas, Palmerah, dan SPPG Pulogebang Cakung.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Makanan Bergizi Gratis Kalah Pamor dengan Fast Food, Menunya Disebut Tak Enak, Ini Pendapat Ahli – Halaman all

    Makanan Bergizi Gratis Kalah Pamor dengan Fast Food, Menunya Disebut Tak Enak, Ini Pendapat Ahli – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah diluncurkan sejak Senin (6/1/2025) kemarin. 

    Menu yang diberikan pada anak-anak sekolah mengacu pada gizi seimbang. Mulai dari karbohidrat, protein, sayur-sayuran hingga buah-buahan. 

    Namun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit anak-anak yang mengeluhkan bahwa menu makanan pada MBG yang disajikan tidak enak.

    Makanan yang disajikan bak kalah pamor dengan makanan cepat saji atau fast food yang biasa disantap anak-anak.

    Tentu ini menjadi tantangan pelaksana program ini, bagaimana agar anak tetap menikmati menu yang disajikan di makanan bergizi gratis ini? 

    Terkait hal ini, Ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, MHum menjelaskan pendapatnya.

    Menurutnya, ini semacam peluang bagi pemerintah untuk berkreasi bagaimana tujuan MBG ini tepat sasaran.

    Selain menyediakan makanan bergizi gratis, pemerintah juga perlu membagikan edukasi pada publik terkait seperti apa makanan sehat itu. 

    “Bagaimana pun generasi emas kita ini, harus mencintai makanan lokal, perlu mengetahui mana makanan yang sehat atau tidak,” ungkapnya pada media briefing virtual, Rabu (8/1/2025). 

    Situasi ini juga menjadi pengingat bagi orang tua untuk menyediakan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat sejak dini. 

    Menu siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 06 dan SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, tidak menyertakan susu sebagai salah satu komponennya.  (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Para orang tua perlu berupaya memberikan makanan sehat sekaligus mengenalkan menu makanan lokal. 

    Di sisi lain, cara penyajian makanan sehat juga perlu diperhatikan agar anak tetap bisa menikmati. 

    Tanggapan yang sama pun disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi.

    Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis ini harus diikuti dengan upaya edukasi kesehatan.

    Terlebih anak-anak saat ini lebih banyak mengikuti sosial media.

    Dan di media sosial umumnya lebih banyak menampilkan makanan jenis cepat saji dan mengandung gula berlebih. 

    “Makanan bergizi gratis harus diikuti dengan upaya mengedukasi. Makanan yang bergizi sehat itu seperti apa. Ini tanggung jawab kita,” tutup dr Adib.

  • Catatan Makan Bergizi Gratis, Praktisi Kesehatan:Sulit Harapkan Kecukupan Kalori Dari Menu Rp10 Ribu – Halaman all

    Catatan Makan Bergizi Gratis, Praktisi Kesehatan:Sulit Harapkan Kecukupan Kalori Dari Menu Rp10 Ribu – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menuntaskan janji Kampanye Presiden Prabowo Subianto sudah dijalankan.

    Program yang menyediakan makanan sehat bagi siswa sekolah dasar dan menengah telah diluncurkan sejak Senin (6/1/2025) lalu.

    Terkait jalannya program ini, Praktisi kesehatan Ngabila Salama tinggalkan beberapa catatan yang perlu diperhatikan. 

    Pertama soal kecukupan kalori dan gizi dari menu makanan yang disajikan. 

    “Sulit mengharapkan kecukupan kalori dan gizi dari menu 10 ribu yang ini pun perlu dipastikan. Tidak dipotong pajak tinggi, adanya pemotongan anggaran dan lain-lain,” kata Ngabila pada keterangannya, Rabu (8/1/2025). 

    Selain itu, perlu diingat bahwa konsep menu yang digunakan harus sesuai dengan isi piringku.

    Setengah piring sayur dan buah. Setengah piring lauk tinggi protein hewani dan karbohidrat. 

    Hal ini karena anak masih butuh hormon untuk tumbuh kembang, tentunya protein hewani sangat dibutuhkan.

    Kedua, penyedia makanan harus dipastikan memiliki sertifikat layak kebersihan dari puskesmas setempat untuk mencegah infeksi atau keracunan makanan massal. 

    Menu siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 06 dan SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, tidak menyertakan susu sebagai salah satu komponennya.  (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Sebaiknya tidak menggunakan kemasan plastik atau kertas. 

    “Baiknya pakai peralatan makan yang bisa dipakai kembali agar komposisi anggaran untuk lauk protein hewani lebih tinggi,” imbuhnya. 

    Ketiga, program ini perlu didukung secara penuh oleh seluruh lapisan masyarakat. 

    Program ini juga perlu monitoring evaluasi berkala dan penyeragaman menu di cakupan wilayah mikro (kecamatan).

    Sekaligus, memungkinkan dikonsultasikan dengan ahli gizi. 

    Menu siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 06 dan SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, tidak menyertakan susu sebagai salah satu komponennya.  (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Di sisi lain, Ngabila juga mengomentari tidak adanya susu pada program makanan bergizi gratis ini. 

    Menurutnya, saat ini Indonesia tidak lagi menggunakan skema 4 sehat 5 sempurna, dan susu produk UPF (tidak alami).

    Ada juga orang Indonesia yang mengalami alergi protein susu sapi. Sehingga tidak dapat mengonsumsi susu.

    “Jadi saya pribadi ketimbang susu, lebih baik meningkatkan komposisi protein hewani (sumber makanan alami langsung yang bukan UPF / ultra processed food),” tambahnya. 

    Terakhir, Ngabila melihat program makan bergizi gratis ini punya potensi bertujuan menciptakan generasi yang sehat fisik dan mental.

    Sehingga diharapkan dapat menyongsong puncak bonus demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045.

    “Dengan menciptakan kultur makanan sehat, ekonomis setiap hari, akan menjadi contoh untuk diterapkan di rumah dan kehidupan sehari-hari,” tutupnya. 

  • Warga Pulogebang Keluhkan Menu Makan Bergizi Gratis, Lauk Bumil dan Balita Kerap Disamakan

    Warga Pulogebang Keluhkan Menu Makan Bergizi Gratis, Lauk Bumil dan Balita Kerap Disamakan

    JAKARTA – Warga Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan menu makanan bergizi gratisan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat.

    Keluhan tersebut berkaitan dengan permintaan adanya pembeda pada menu makan yang diberikan kepada Bayi Lima Tahun (Balita) dan Ibu Hamil (Bumil) di Posyandu Tunas Harapan Satu, Pulogebang.

    Seperti diketahui, menu makanan bergizi gratis merupakan program unggulan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Gibran Rakabuming Raka.

    Sebanyak 67 paket makanan bergizi telah dibagikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang. Pemberian makanan bergizi di wilayah ini sudah dilakukan tiga hari.

    Menurut Ketua Posyandu Tunas Harapan Satu, Sumarmi, perlu adanya perbedaan menu yang diberikan kepada Balita dan Bumil.

    Sebab menu yang diberikan kepada Bumil justru dinilai kurang diminati kalangan Balita.

    “Saya berharap dan memberi saran kalau sayuran untuk balita diberikan variasi dan jangan disamakan dengan dewasa,” ujarnya pada Rabu, 8 Januari.

    Dikatakannya, perbedaan itu terdapat pada porsi lauk dan nasi yang diberikan kepada ibu hamil lebih banyak jika dibandingkan balita.

    “Kalau toge, tempe, anak-anak kurang suka. Rata-rata seperti itu tapi kadang ada wortel juga jadi karena kebetulan,” katanya.

    Kemudian tambahan menu berupa satu telur ayam untuk Bumil. Paket makan bergizi itu disajikan untuk 13 bumil, lima ibu menyusui, dan 49 Balita.

    “Kalau menunya tuh berbeda, ibu hamil itu ada tambahan telur ayam sama porsinya lebih besar atau lebih banyak karena mengandung, tapi kalau sayurnya kayaknya sama,” katanya.

    Sementara Siti (38) salah satu warga yang memiliki balita dan mendapatkan program makanan bergizi menyarankan agar menu sayur toge dan tempe diganti dengan wortel atau kembang kol.

    “Paling kalau sayurnya, sayur ini sayur toge sama tempe, dan anak kecil kurang suka kalau sayur toge kayak kurang minat, biasanya paling wortel jagung terus kayak kembang kol,” katanya.

  • Posyandu berharap menu MBG bagi Ibu hamil dan balita dibedakan

    Posyandu berharap menu MBG bagi Ibu hamil dan balita dibedakan

    Jakarta (ANTARA) – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Tunas Harapan I, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, mengharapkan agar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan anak bayi di bawah lima tahun (balita) dibedakan.

    Ketua Posyandu Tunas Harapan I, Sumarmi saat menerima makanan MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang, Rabu, mengatakan perlu adanya perbedaan menu yang diberikan kepada balita dan ibu hamil karena menu yang diberikan kepada ibu hamil justru dinilai kurang diminati.

    “Saya berharap menu untuk balita diberikan variasi dan jangan disamakan dengan dewasa. Kalau toge, tempe anak-anak kurang suka rata-rata seperti itu,” ujarnya.

    Dia mengaku memang ada perbedaan suguhan yang diberikan kepada balita dan ibu hamil, namun perbedaan itu terdapat pada porsi lauk dan nasi ibu hamil lebih banyak jika dibandingkan balita.

    Sementara, untuk ibu hamil ada tambahan menu berupa satu telur ayam. “Kalau menunya berbeda, ibu hamil itu ada tambahan telur ayam sama porsinya lebih besar tapi kalau sayurnya kayaknya sama,” ujarnya.

    Jumlah penerima manfaat MBG di Posyandu Tunas Harapan I itu sebanyak 67 orang yang terdiri atas 13 ibu hamil, lima ibu menyusui dan 49 balita.

    Salah satu ibu yang memiliki anak balita, Siti (38) juga menyarankan agar menu sayur toge dan tempe diganti dengan wortel atau kembang kol.

    “Kalau dari menunya sudah cukup bagus tapi paling kalau sayurnya, sayur ini sayur toge sama tempe. Anak kecil kurang suka kalau sayur toge kayak kurang minat, biasanya paling wortel, jagung terus kayak kembang kol,” katanya.

    Menu yang diberikan oleh SPPG Pulogebang bagi penerima manfaat MBG di Posyandu itu, yakni ayam suwir, tumis buncis tempe dan jeruk. Sementara untuk ibu menyusui ditambah dengan satu butir telur ayam rebus.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebanyak 437 orang yang menerima manfaat MBG yang tersebar di tujuh Posyandu yang ada di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Hari Kedua, Distribusi Makanan Terlambat, Guru Khawatir – Halaman all

    Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Hari Kedua, Distribusi Makanan Terlambat, Guru Khawatir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari kedua pada  Selasa (7/1/2025). diwarnai keterlambatan pendistribusian. 

     

    Keterlambatan pengantaran terjadi di Sekolah Dasar 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025). 

    Kepala Sekolah SDN 06 Pulogebang, Paranggi Rismoko mengatakan keterlambatan distribusi menghambat waktu belajar siswa.

    “Tadi agak telat sedikit untuk distribusi ke sininya, sehingga mengakibatkan untuk beberapa kelas yang harusnya kebagian di jam 9 harus mundur dan mendekati waktu pulang sekolah,” ujar Paranggo saat diwawancarai di kawasan sekolah. 

    “Tentunya ini sedikit menghambat jam belajar anak-anak,” ia menambahkan. 

    Adapun sekolah dengan jumlah 529 siswa ini membagi dua sesi MBG, sesi pertama untuk kelas pagi dan sesi kedua untuk kelas siang. 

    Keterlambatan distribusi ini pun dinilai Paranggo menjadi kendala saat para siswanya melakukan pergantian kelas.

    “Kalau kelas rendah itu dari jam 07.30 sampai jam 10.00. Sedangkan kalau untuk kelas tinggi dari jam 07.30 sampai jam 12.00,” ujarnya.

    “Nanti karena kita ada penggantian untuk jam belajar kelas siang, jadi sedikit trouble nanti kalau misalnya ada beberapa distribusi yang terlambat agak lama,” ia menambahkan. 

    Meski begitu para siswa disebut Paranggo antusias melahap menu yang diberikan. Hal itu terbukti dengan ludesnya makanan yang disajikan untuk mereka. 

    “Untuk dari segi makanannya sendiri alhamdulillah anak-anak banyak yang suka dan banyak yang menghabiskan menu makanan yang disajikan,’ tuturnya.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, tidak ada susu dalam menu program MBG untuk SDN 06.

    Adapun menu hari kedua program MBG kali ini adalah nasi putih, daging teriyaki, tumis wortel jagung manis, dan jeruk.